Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISIS DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE DI


POSYANDU DESA SADENG SEBAGAI RINTISAN MODEL
REVITALISASI POSYANDU NASIONAL

BIDANG KEGIATAN :
PKM-Penelitian Sosial
Humaniora

Diusulkan oleh :
I14150020 2015
Risda Monica
Arwa Inas Shafiya H44150047 2015
Hanang Krisnadi F14160022 2016
Intan Hafiza G74150015 2015
Vidian Imam Nurfadilah I14150020 2015

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR

2016
i

Halaman dikosongkan
Mohon jangan dihapus. Nanti format berubah
Tapi jangan dimasukkan kalau diprint

i
i
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-JENIS PKM .......... Error! Bookmark not


defined.
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Teori .............................................................................................................. 3
2.2 Teori .............................................................................................................. 4
2.3 Teori ............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 4
3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 4
3.3 Metode Penelitian ........................................................................................ 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Anggaran Biaya........................................... Error! Bookmark not defined.
4.2 Jadwal Kegiatan.......................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 6
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan dosen pendamping .................... 12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .............. 14
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................... 15

ii
DAFTAR TABEL
Bila ada daftar gambar dapat dimasukkan dalam halaman yang sama pada daftar
tabel

DAFTAR GAMBAR

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan unsur keseejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Upaya kesehatan harus selalu
diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar masyarakat sebagai investasi
dalam pembangungan dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Perubahan
paradigma sehat menyebabkan masyarakat menjadi aktor utama dalam pencapaian
derajat kesehatan. Hal ini dibutuhkan peran masyarakat sebagai aktor sekaligus
sasaran utama melalui pemberdayaan masyarakat untuk mencapai tujuan kesehatan
masyarakat. Menurut Yasin (2009) pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya
atau proses untuk membangun masyarakat melalui pengembangan kemampuan
masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan mengorganisasi diri masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat wanita yang menyangkut kesehatan dan gizi salah
satunya adalah posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. (Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2013).
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, tahun 2012 jumlah total
posyandu di Kabupaten Bogor sebanyak 4492 dengan rasio per 100 balita mencapai
100%. Namun jumlah posyandu yang aktif hanya 878 unit atau sebesar 20%. Jumlah
tersebut sudah termasuk posyandu yang tidak memenuhi syarat standar posyandu.
Masalah utama posyandu adalah kurangnya partisipasi masyarakat, kurangnya
sumber daya manusia yang kompeten, serta manajemen pengeloalaan dan biaya,
sehingga diperlukan revitalisasi untuk efektivitas tujuan posyandu.
Sejalan dengan pengertian pemberdayaan masyarakat, terdapat suatu metode
yang mengutamakan partisipasi yang tinggi dari masyarakat untuk memecahkan
suatu masalah, yaitu metode Positive deviance (PD). Apabila PD diterapkan dalam
revitalisasi posyandu, hal pertama adalah memecahkan masalah dimulai dengan
mengumpulkan dan mengkaji masalah yang ada di lingkungan masyrakat. kemudian
mengkaji subyek yang telah memperlihatkan perilaku yang diinginkan
(Identifikasikan PDs), membuat rencana program dibantu oleh pihak terkait,
melaksanakan program, evaluasi program, serta menggunakan program tersebut
pada hal lain apabila berhasil atau perluasan cakupan wilayah program hingga
jangkauan nasional.
Pendekatan positive deviance diharapkan mampu meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam hal revitalisasi posyandu di Kabupaten Bogor. Sehingga program
tersebut dapat mendorong meningkatnya indeks pembangunan manusia di Kabuaten
Bogor. Adanya Suistainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh
PBB dan dirancang oleh pemerintah pusat, menambah kuat perlunya pemberdayaan
masyarakat, khususnya bidang kesehatan. Poin 1, 2, 3, dan 5 SDGs berhubungan
2

dengan kesehatan, gizi, dan pemberdayaan masyarakat, yaitu mengakhiri segala


bentuk kemiskinan, mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan,
meningkatkan gizi masyarakat, mendorong pertanian yang berkelanjutan, menjamin
kehidupan yang sehat, mendorong kesejahteraan di segala usia, menjamin
kesetaraan gender, serta pemberdayaan seluruh wanita.

1.2 Perumusan Masalah

Posyandu merupakan salah satu pendukung penigkatan indeks pembangunan


manusia. Indeks pembangunan manusia sangat penting untuk peningkatan generasi
bangsa yang berkualitas. Masyarakat sebagai pelaksana diperlukan agar program
posyandu berjalan dengan tujuan yang diharapkan.
Namun, banyak di antara posyandu di Indonesia khususnya di Kabupaten
Bogor yang mengalami masalah keterbatasan sumber daya manusia, dana, serta
kurangnya partisipasi dan kesadaran dari masyarakat sendiri. Sehingga perlu
diterapkan suatu metode untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan pendekatan
positive deviance yang banyak melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, hingga evaluasi program.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menggambarkan positive deviance sebagai pengembangan strategi yang
praktis dan terbukti dan terbukti dapat memberikan solusi khusus terkait
dengan permasalah posyandudi masyarakat.
2. Menggambarkan proses positive deviance bekerja dengan memberdayakan
masyarakat local.
3. Mengusulkan panduan praktis positive deviance sebagai metodologi yang
dapat diterapkan untuk revitalisasi posyandu nasional.

3.1 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah publikasi hasil penelitian
berupa karya ilmiah dan rekomendasi pendekatan positive deviance yang dapat
diterapkan dalam revitalisasi posyandu nasional. Dengan demikian, hasil penelitian
ini akan dapat memberikan implikasi positif terhadap permasalahan posyandu di
Indonesia.

3.2 Manfaat Penelitian


1. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bertambahnya tingkat kesehatan


bayi, balita, dan ibu hamil. Serta meningkatkan kesejahteraan kesehatan di
lingkungan masyarakat.
2. Pemerintah
Memberikan masukan berkaitan dengan solusi maslah yang terjadi terkait
keberlangsungan program posyandu, berupa pendekatan positive deviance
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Permasalahan Posyandu di Indonesia

Penelitian mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi kinerja posyandu,


meliputi kader posyandu, keterlibatan pihak di luar posyandu, dan fasilitas posyandu
telah dianalisis sebelumnya (Nusi, 2006; Makmur, 2009; Badawi, 2014). Secara
umum, ada korelasi antara pelaksanaan kegiatan posyandu dengan pemahaman dan
pegetahuan yang dimiliki oleh kader, serta bimbingan dan perhatian dari para
stakeholder posyandu lainnya, seperti pemerintah dan LSM. Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Hatoyo, et al. (2000) dan Kasmita (2000) membuktikan bahwa
fasilitas posyandu juga memengaruhi penilaian kinerja posyandu.
Hasil dari berbagai penelitian yang telah dijabarkan di atas menjadi
pendukung untuk memperjelas hubungan antara antusiasme masyarakat dengan
pemanfaatan posyandu. Menurut Kementerian Kesehatan (2012) bahwa minat
masyarakat untuk datang ke posyandu dipengaruhi oleh : sarana prasarana, tingkat
pengetahuan kader, kemampuan petugas untuk memantau pertumbuhan dan
konseling, tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat tentang posyandu, serta
pelaksanaan pembinaan kader. Riset Kesehatan Dasar (2007) mempublikasikan hasil
statistik mengenai fakta dari pengaruh-pengaruh tersebut yang disimpulkan dalam
skala nasional, bahwa diperoleh 27,3% rumah tangga memanfaatkan posyandu
sebagai pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat, sedangkan 62,5% rumah
tangga tidak memanfaatkan posyandu karena merasa tidak membutuhkannya, dan
sisanya tidak memanfaatkan posyandu karena alasan lain.
Rendahnya jumlah masyarakat yang antusias terhadap keberadaan posyandu
menjadi indikator bahwa dibutuhkan perbaikan lebih lanjut dalam sistem yang
diterapkan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sistem posyandu saat ini masih
menggunakan pendekatan secara umum tanpa melihat faktor spesifik pada
masyarakat. Dijelaskan pada hasil penelitian Simanjuntak (2012) bahwa
karakteristik sosial dan demografis pada daerah lokasi posyandu membuat tingkat
kinerja posyandu berbeda-beda karena secara langsung berkaitan dengan latar
belakang kader dan masyarakat setempat. Melihat berbagai perbedaan pada
karakteristik yang telah disebutkan menjadi alasan bahwa pendekatan yang
diterapkan di internal dan eksternal posyandu disesuaikan dengan latar belakang dan
kebiasaan masyarakat. Pendapat ini didukung oleh pemaparan dari penelitian Marsh,
et al. (2004) bahwa potensi pendekatan dalam membantu masyarakat untuk
memperoleh kesehatan yang lebih baik atau manfaat sosial lainnya sangat luas,
namun sebagian besar belum dimanfaatkan.
4

2.2 Pendekatan Positive deviance sebagai Model Analisis Revitalisasi


Posyandu
Ketika kebijakan secara konvensional tidak bisa memberikan bukti
penerapannya untuk posyandu dan masyarakat secara signifikan, maka perlu adanya
pendekatan yang dapat menemukan penyimpangan positif (positive deviance) dalam
posyandu dan masyarakat sebagai suatu komunitas, untuk membandingkan dan
menemukan pelaku yang praktek dan perilakunya menghasilkan solusi atas masalah
yang lain dalam kelompok yang memiliki kemampuan yang sama dalam mencapai
keberhasilan kinerja posyandu namun belum mampu memecahkan masalah yang
dihadapi. Berdasarkan analisis dari Sparks (2004) dan Sternin (2007) bahwa pelaku
yang dianggap “menyimpang” dari perilaku pihak lain pada umumnya secara positif
sangat penting untuk diidentifikasi karena memberikan bukti bahwa solusi untuk
masalah yang sedang terjadi sebenarnya sudah ada dalam masyarakat.
Positive deviance (PD) adalah salah satu pendekatan pembangunan yang
bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan
solusi dalam masyarakat untuk memecahkan masalah masyarakat. Pendekatan ini
mengidentifikasi orang atau kelompok dalam masyarakat yang berbagi dalam
sumber daya yang sama dengan seluruh masyarakat, tetapi bagaimanapun mampu
meningkatkan unik standar yang lebih baik dan hidup yang berkelanjutan (Iorungwa
dan Terhemba 2009).
Jerry Sternin (2007) menarasikan tentang permasalahan gizi di Vietnam dengan
menggunakan pendekatan PD. Menurutnya, PD fokus pada praktek daripda
pengetahuan dan telah terbukti menjadi elemen kunci dalam membawa perubahan
perilaku di berbagai isu dengan menggunakan metodologi PD. Karena PD
didasarkan pada perilaku sukses individu dan kelompok dalam konteks sosio-budaya
masing-masing komunitas program, selalu, menurut definisi, "sesuai dengan
budaya." Hal ini sangat banyak "pendekatan" bukan "model" dari PD yang
memberikan penangkal tantangan menskala keatas dari "model" sukses yang lebih
sering daripada tidak, gagal, ketika mereka dipindahkan di "tanah asing". Program
PD Gizi, sebaliknya, telah berhasil diadopsi dan diadaptasi dalam dekade terakhir
oleh Departemen Kesehatan, organisasi PBB, LSM lokal dan internasional di 45
negara di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di sepuluh Posyandu Tunas Harapan desa Sadeng,


Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan
secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan masyarakat desa ini dapat
berperan aktif dalam pembangunan posyandu. Waktu pelaksanaan penelitian ini
berlangsung selama lima bulan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain LCD, microphone,
wireless, buku panduan posyandu, dan buku penunjang literature. Bahan yang
5

digunakan dalam penelitian ini antara lain, konsumsi, hadiah untuk responden, dan
bahan habis pakai untuk pencetakan proposal dan laporan kegiatan.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai berdasarkan Panduan Dasar Lapangan
Pendekatan Positive deviance (PD) yaitu metodologi PD terdiri dari lima langkah
dasar (empat D: Define, Determine, Discover, Desain, dengan monitoring dan
evaluasi yang terjadi pada keseluruhan empat D). Penjelasan lebih lanjut terkait
dengan lima langkah dasar metodologi PD sebagai berikut:
1. Define (menjabarkan) masalah, penyebab yang dirasakan saat ini, tantangan
dan kendala, praktik umum, dan hasil yang diinginkan. Dalam hal ini
masyarakat mengemukakan masalah terkait ketidakmerataan pembangunan
posyandu di desa Sadeng.
2. Determine (Menentukan) adanya individu atau kelompok PD. Penentuan
individu atau kelompok terkait pendorong adanya PD dilakukan berdasarkan
kemauan dan pola pikir yang berbeda dari masyrakat lain.
3. Discover (Temukan) perilaku dan strategi yang tidak umum tetapi sukses
melalui penyelidikan dan observasi. PD dapat menemukan solusi praktis
dengan menyesuaikan sasaran dan manajemen perilaku yang tepat.
4. Desain (Rancang) kegiatan untuk memungkinkan anggota masyarakat untuk
mempraktekkan perilaku yang telah ditemukan. Peneliti membantu
merancang tahapan kegiatan agar PD berjalan efektif dan efisien.
5. Monitor (Memantau) dan mengevaluasi hasil proyek atau inisiatif yang lebih
mendorong perubahan lebih lanjut dengan mendokumentasikan dan berbagi
perbaikan yang terjadi, dan membantu masyarakat melihat ektivitas inisiatif.

Populasi penelitian adalah Posyandu Tunas Harapan I sampai dengan X di desa


Sadeng. Pemilihan sampel menggunakan Purposive Sampling, teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam
purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Peneliti memilih sampel (responden) yang terlibat dalam kegiatan posyandu antara
lain, koordinator pusat posyandu dari Kantor Desa Sadeng, bidan desa, kader dan 10
peserta posyandu setiap posyandu yang terdiri dari ibu hamil dan menyusui, dan ibu
yang memiliki bayi dan balita.
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi dan survey serta
wawancara kepada masyarakat posyandu yang didasarkan pada daftar pertanyaan
atau kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pertanyaan meliputi pertanyaan
terbuka dan pertanyaan tertutup. Variable yang diukur terdiri dari variable yang
independen (model analisis revitalisasi posyandu) dan variable dependen
(pendekatan positive deviance) untuk mengukur keberhasilan penelitian. Data
sekunder diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya publikasi umum dari suatu
lembaga, laporan institusi dan individu terpublikasi serta jurnal penelitian.
6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1. Rancangan Biaya Program

No Jenis Pengeluaran Besar Pengeluaran (Rp) Persentase (%)


1 Peralatan Penunjang 3.970.000 25
2 Bahan Habis Pakai 6.060.000 40
3 Transportasi 1.610.000 25
4 Lain-lain 610.000 10
Total 12. 250.000 100

4.2 Jadwal Kegiatan


Waktu Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 Persiapan Kegiatan x
2 Koordinasi lanjutan x
Pelaksanaan Kegiatan
3 Jadwal rutin
- Posyandu 1 x x x x
- Posyandu 2 x x x x
- Posyandu 3 x x x x
- Posyandu 4 x x x x
- Posyandu 5 x x x x
- Posyandu 6 x x x x
- Posyandu 7 x x x x
- Posyandu 8 x x x x
- Posyandu 9 x x x x
- Posyandu 10 x x x x
4 Penggiatan tahapan
metode rutin
- Posyandu 1 x x x x x X x x x x x x x x x x
- Posyandu 2 x x x x x X x x x x x x x x x x
- Posyandu 3 x x x x x X x x x x x x x x x x
- Posyandu 4 x x x x x X x x x x x x x x x x
- Posyandu 5 x x x x x x x x x x x x x x x x
- Posyandu 6 x x x x x x x x x x x x x x x x
- Posyandu 7 x x x x x x x x x x x x x x x x
- Posyandu 8 x x x x x x x x x x x x x x x x
- Posyandu 9 x x x x x x x x x x x x x x x x
- Posyandu 10 x x x x x x x x x x x x x x x x
7

Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)


Pemakaian (Rp)
LCD Media 1 buah 150.000 250.000
Microphone penyuluhan 2 buah 50.000
dan
penayangan
film
Wireless Media simulasi 3 kali 200.000 600.000
dan
penyuluhan
Buku Panduan Media baca 1 pak 38.000 912.000
Posyandu penambah
pengetahuan ibu
Buku Resep Media 10 buah 30.000 300.000
Makanan Sehat pembelajaran
menanam
Sertifikat Penghargaan 52 buah 3.000 156.000
Kepada kader

Logbook Media 4 buah 8.000 32.000


notulensi
Plakat Media kenang- 12 buah 60.000 720.000
Kenangan
Hadiah Penghargaan 10 Goody bag 7.000 700.000
bagi ibu yang (Biskuit) x 10
rutin ke kali
Posyandu

Tempat (Aula Tempat 1 ruangan 300.000 300.000


Sekolah) melakukan
penyuluhan
SUB TOTAL Rp.3.970.000
8

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)


Pemakaian (Rp)
Makan berat Sebagai 35 kotak x 4 15.000 2.100.000
dan Snack konsumsi Pertemuan
untuk satu panitia dalam
kali kegiatan satu kali
kegiatan
Makan berat Konsumsi Tim 12 x 8 15.000 1.440.000
dan snack Pelaksana dan Pertemuan
Panitia
45 bungkus
Snack Konsumsi x8 7.000 2.520.000
peserta pertemuan
SUB TOTAL Rp 6.060.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)


Pemakaian (Rp)
Transportasi Alat Bensin 10.000 100.000
Kegiatan transportasi ke untuk 10 kali
Individu tempat tujuan pertemuan
Transportasi Penyewaan 8 kali 40.000 960.000
dan logistik sepeda motor pertemuan x
3 motor ( 12
jam)

Biaya Biaya untuk 1 kali 50.000 50.000


Pengiriman mengirimkan
Alat logistik dan
perlengkapan

Kunjungan ke Biaya untuk Penginapan x 5 100.000 500.000


Posyandu dan kunjungan
Puskesmas
Desa

SUB TOTAL Rp 1.610.000


9

4.Lain-lain

Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga satuan Jumlah


(Rp) (Rp)
Proposal Persyaratan 5 jilid 15.000 75.000
pengumpulan PKM
Print, Data Presensi 8 kali 10.000 80.000
administrasi,
dll.
Laporan Laporan 5 jilid 15.000 75.000
Penanggungjawaban
Dokumentasi Bukti telah 8 kali 10.000 80.000
dilaksanakan kegiatan
Banner Media publikasi 2 buah 150.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 610.000
TOTAL (Keseluruhan) Rp 12.250.000
10

DAFTAR PUSTAKA

Badawi, MR. 2014. Kinerja Posyandu dalam Pelaksanaan Pembinaan Gizi


Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta
Barat Tahun 2014. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah.
Brown T, Wyatt J. 2010. Design thinking for social innovation. Stanford Social
Innovation Review, pp. 30-35.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2013. Posyandu di Jawa Barat. Bandung:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Iorungwa, Terhemba. 2009. Nutritional Sustainability via Positive deviance:
Challenges for Teaching, Research and Extension. Pakistan Journal of
Nutrition. Vol. 8 No.10 pp. 1706-1710.
Kasmita. 2000. Kinerja posyandu dan status gizi anak balita di kabupaten padang
pariaman provinsi sumatera barat. Media Gizi dan Keluarga. Vol. 24 No. 2
Desember 2000.
Kementerian Kesehatan RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Jakarta :
Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI.
_______________________. 2012. Kinerja Kegiatan Pembinaan Gizi Tahun
2011. Jakarta: Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Lorungwa AS, Terhemba LT. 2009. Nutritional sustainability via positive
deviance: challenges for teaching, research and extension. Pakistan
Journal of Nutrition Vol. 8, pp. 1706-1710.
Marsh DR, Schroeder, DG, Dearden KA, Sternin J, Sternin M. 2004. The power
of positive deviance. British Medical Journal, pp. 1177-1179.
Makmur A. 2009. Analisis Pelaksanaan Usaha Perbaikan Gizi Balita di
Posyandu Terintegrasi Taman Posyandu di Desa Kedawung Kabupaten
Kebumen Tahun 2008. [Tesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia, Depok.
Nusi A. 2006. Analisis Kinerja Posyandu di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Pakhri A. 2002. Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Posyandu di
Kabupaten Moros Provinsi Sulawesi Selatan. Tesis. Institut Pertanian
Bogor.
Positive Deviance Initiative (n.d.), ‘The Viet Nam Story: Narrated by Jerry
Sternin.
http://www.posyitivedeviance.org/about_pd/Monique%20VIET%20NAM
%20CHAPTER%20Oct2017.pdf [diakses 10 November 2016 pukul 22:00
WIB]
Simanjuntak M. 2009. Karakteristik sosial demografi dan faktor pendorong
kinerja posyandu. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskill. Vol. 2 No. 01 pp. 49-
58.
11

Yasin N. 2009. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa. [internet].


http://www.bapemas.jatimprov.go.id [diakses 2016 November 11] .
12

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan dosen pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan tanggal lahir
6 Email
7 Nomor telepon

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama pertemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah .....

Bogor, tanggal-Oktober-2016
Pengusul

(Nama Lengkap)
13

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Material Justfikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Peralatan
penunjang 2
Peralatan
penunjang 3
Peralatan
penunjang n
SUB TOTAL (Rp)

2. Bahan Habis Pakai


Material Justfikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Material 2
Material 3
Material n
SUB TOTAL (Rp)

3. Perjalanan
Material Justfikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Perjalanan ke
tempat/kota -
n
Perjalanan ke
tempat/kota -
n
Perjalanan ke
tempat/kota -
n
SUB TOTAL (Rp)

4. Lain-lain
Material Justfikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Sebutkan
Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp)
14

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Ilmu Waktu Tugas
(jam
/minggu)
1
2
3
15

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana (Minta ke masing-masing


Fakultas)

KOP PERGURUAN TINGGI (MINTA KE MASING-MASING


FAKULTAS)

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda di bawah ini :


Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :

Dengan ini menyatakan bahwa proposa PKM- (sesuai jenis bidang PKM) dengan
judul proposal ........................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat orisinil dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

Kota, Tanggal-Bulan-Tahun
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Fakultas

(Cap dan tandatangan) (Materai 6000 dan tandatangan)

(Nama dan Gelar) (Nama)


NIP. NIM.
16

Anda mungkin juga menyukai