PENDAHULUAN
Sumber arus ideal adalah sumber yang menghasilkan arus yang tetap, tidak
bergantung pada tegangan dari sumber arus tersebut. Resistor sering juga disebut dengan
tahanan, hambatan, penghantar, atau resistansi di mana resistor mempunyai fungsi
sebagai penghambat arus, pembagi arus, dan pembagi tegangan. Nilai resistor tergantung
dari hambatan, jenis bahan, dan luas penampang resistor itu sendiri (Margunadi, 1990).
Sumber tegangan ideal adalah elemen sirkuit yang mempertahankan tegangan
output tanpa bergantung pada arus beban. Demikian pula, sumber arus ideal adalah
elemen sirkuit yang mempertahankan arus yang ditentukan tanpa bergantung pada
tegangan keluaran . Sumber arus merupakan sumber yang menyediakan arus konstan
tanpa dipengaruhi variasi resistansi beban. Sumber arus dapat dibuat dari kombinasi
dioda, transistor (BJT dan Mosfet), dan Op-Amp (Indarto, 2016).
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika.Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan
atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω) (Nawali, 2015).
Penerapan metode Thevenin dari suatu rangkaian atau jaringan yang rumit yang
terdiri dari banyak sumber tegangan dan impedansi-impedansi peralatan, pada prinsipnya
adalah menyederhanakan rangkaian yang rumit tersebut menjadi suatu model rangkaian
ekivalen Thevenin, yang terdiri dari satu sumber tegangan Thevenin dihubungkan seri
dengan sebuah impedansi Thevenin (Masykur, 2005)
Pada teorema ini berlaku bahwa : Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui
oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat
digantikan dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus
tersebut melalui komponen pasif tersebut. Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah
resistor sebesar R, maka sumber tegangan penggantinya bernilai Vs = i.R dengan tahanan
dalam dari sumber tegangan tersebut sama dengan nol.
Rangkaian listrik yang akan dibahas pada elemen aktif adalah sumber tegangan
dan sumber arus. Sumber tegangan ideal yaitu suatu sumber yang menghasilkan tegangan
tetap, tidak tergantung pada arus yang mengalir pada sumber tersebut, meskipun teganga
tersebut merupakan fungsi dari t (Margunadi, 1990).
𝑙
R=ρ𝐴 … (2.1)
VR = I.R …(2.2)
(Margunadi, 1990).
2. Ketika sirkit linier A aktif/bekerja maka pada sumber tegangan bebas diganti dengan
tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit.
…(2.3)
Pada saat terminal a-b di open circuit (OC), maka i yang mengalir samadengan nol (i =
0), sehingga :
…(2.4)
…(2.5)
(Ramdhani, 2005)
Tanda panah pada sumber arus Norton menunjukkan arah arus konversional, bila
melihat tanda panah pada suatu sumber arus, itu berarti bahwa electron-elektron mengalir
pada arah yang sebaliknya. Untuk mudahnya, dapat dibayangkan ujung dari tanda panah
menunjuk pada terminal positif dari sumber, sedangkan pangkal dari tanda panah
menyatakan terminal negative, maka harus mencantumkan sendiri tanda plus dan minus
biasanya tidak diperlihatkan pada gambar skema, maka harus mencantumkan sendiri
tanda plus dan minus secara luar kepala bila melihat symbol arus (Sudirham, 2002).
Teorema Thevenin menyatakan jika rangkaian seksi sumber pada hubungan dua
terminal adalah linier, maka sinyal pada terminal interkoneksi tidak akan berubah jika
rangkaian seksi sumber itu diganti dengan rangkaian ekivalen Thevenin. Teorema Norton
menyatakan jika rangkaian seksi sumber pada hubungan dua terminal adalah linier maka
sinyal sinyal pada terminal interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian seksi numerik
tersebut diganti dengan rangkaian ekivalen Norton (Sudirham, 2002).
Peristiwa pengisian muatan (charging) dan pengosongan muatan (discharging)
kapasitor memegang peranan penting dalam elektronika. Adanya sifat kapasitor yang
menyimpan muatan dari suatu sumber tegangan menimbulkan adanya arus yang hanya
timbul sebentar dalam rangkaian atau yang biasa disebut dengan arus transien. Jika
kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan suatu muatan
Q = CV …(2.6)
Ada beberapa poin tentang teorema yang layak penekanan. Pertama, pembatasan
hanya bahwa harus memaksakan pada A dan B, selain mengharuskan sirkuit yang asli
terdiri A dan B menajdi j rangkaian linier, bahwa semua sumber tergantung di A
memiliki variable control mereka di A dan juga untuk B. Tidak ada pembatasan yang
dikenakan pada kompresksitas dari A dan B, salah satu mungkin mengandung kombinasi
dari sumber tegangan atau arus independen, linier tergantung tegangan atau arus sumber,
resistor, atau elemen sirkuit lainnya yang linier. Sifat umum dari teorema (dan buktinya)
akan memungkinkan untuk diterapkan pada jaringan yang mengandung induktor dan
kapasitor, yang linier elemen sirkuit pasif untuk didefinisikan dalam bab berikut. Pada
waktu bagaimana pun resistor satu-satunya elemen rangkaian pasif yang telah
didefinisikan, dan penerapan teorema Thevenin untuk jaringan resistif adalah sangat
sederhana kasus khusus. Jaringan mati A dapat diwakili oleh tunggal setara perlawanan,
RTH. Jika A adalah sebuah jaringan resistif yang aktif, maka jelas bahwa jaringan aktif A
dapat diganti dengan setara tunggal resistansi yang juga akan memanggil resistansi
Thevenin, karea perlawanan dilihat di terminal dari jaringan yang aktif A (Hayt, 1993).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Mencari arus yang melewati resistor 470 Ω degan metode Thevenin dan Norton.
A. Metode Thevenin
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar beikut:
B. Metode Norton
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar beikut:
Hayt, W. H. & Jack E. Kemmerly. 1993. Engineering Circuit Analysis Fifth Edition. New
York : Mc-Graw-Hill, inc
Nawali, E.D. dkk. 2015. Rancang Bangun Alat Penguras Dan Pengisi Tempat Minum
Ternak Ayam Berbasis Mikrokontroler Atmega 16. E-Journal Teknik
Elektro dan Komputer. Vol. 4 (7): 25-34.
SJ, Masykur. 2005. Analisis Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem
Tenaga Listrik Dengan Metode Thevenin. Jurnal Sistem Teknik Industri
Volume 6, No. 3.
Sudirham, S. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung: Penerbit ITB.
Jawab :
1. a). Thevenin
∑V=0
Rek = 1 kΩ + 1 kΩ = 2000 Ω
5 – 10 + 2000 I = 0
Iab = 5/2000 = 0,0025 A
Vab = Iab .R1 + 5V
=0.0025 .1000 + 5 = 7.5 V