ANAMNESA
I. Identitas Klien
Nama : Nn Istiqomah Suku : Jawa
Umur : 24 tahun Agama : Islam
No. Reg : 307639 Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Kaliboto 02/04, Bener, Purworejo
Diagnosa : Tumor Ovarium Abses (TOA)
Keterangan :
Laki-laki Pasien
c. Riwayat Alergi
Klien mengatakan mempunyai alergi udang
ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan / minum √ 0 : mandiri
Toileting √ 1 : dengan alat bantu
Berpakaian/berdandan √ 2 : dibantu orang lain
Mobilisasi √ 3 : dibantu orang lain denganalat
Mandi √ 4 : tergantung total
Sirkulasi
1. TD : 107/63 mmHg
2. HR : 103x/menit
3. Ekstremitas atas dan bawah
- Akral : hangat
- Sianosis : tidak ada
- Pengisian kapiler : <2 detik
- Varises : tidak ada
- Edema : tidak ada
- kebas : kadang-kadang pada ekstremitas bawah
- kesemutan : terdapat kesemutan di ekstremitas bawah dengan
intensitas sering ketika jongkok sedang BAB.
Eliminasi
1. Pola BAB
- Frekuensi : sering tapi sedikit
- Defekasi terakhir : 31 Oktober 2019 pagi hari
- Karakter feces : lembek
- Feces bercampur darah : tidak ada
- Hemoroid : tidak ada
2. Pola berkemih/BAK
- Frekuensi : sedikit tapi sering
- Volume urin : per satu kali BAK kurang lebih 50 cc
- Warna urin : kuning agak merah
- Retensi : ada, karena benjolan pada perut bawah sehingga merasa
sakit pada saat berkemih dan BAK nya sedikit-sedikit tapi sering
- Karakter urine : bau khas urin
- Palpasi kandung kemih : kandung kemih tidak bias dipalpasi
karena terhalang adanya benjolan pada perut bawah
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih : ada kesulitan dalam
berkemih yaitu rasa sakit ketika jongkok karena ada benjolan
diperut klien
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada
Nutrisi
Jenis makanan/diit Tinggi kalori
Cairan
Kebutuhan cairan
IWL
Fluid Balance
Neurologi
1. Rasa baal dan kesemutan pada jari ditangan : tidak ada
2. Nyeri kepala : tidak ada
Nyeri/Ketidaknyamanan
1. Paliatif / pencetus : benjolan diperut bawah
2. Quality : menusuk-nusuk
3. Regio/area : perut bawah
4. Skala/intensitas : 5
5. Time : hilang timbul
6. Ekspresi Wajah : menahan nyeri
Keamanan
1. Waktu Rentang gerak : terbatas, karena klien tampak lemah, lemas,
dan pucat
2. Transfusi darah : tidak ada
VII.PemeriksaanFisik
Keadaan umum :
a. Kesadaran : Composmentis GCS:
15 (E : 4, M: 6, V: 5)
b. Tanda-tanda vital : HR: 103x/menit RR: 20x/mnt T:36,5
TD : 107/63 mmHg
c. Antropometri : Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 38kg
d. Status gizi : 16,8 (kurus)
Head to toe
Kepala
rambut tampak bersih, tidak ada benjolan, kemerahan, perdarahan.
Tidak kusut, rambut tidak berbau
Mata Konjungtiva putih pucat, mata tampak sayu, sklera putih, tidak
ada kebutaan, tidak mempnuai mata minus, tidak ada nyeri pada mata,
tidak ada benjolan pada mata
Hidung
Tidak ada kesulitan untuk bernapas, anemis, bersih, tidak ada fraktur
Telinga
Tampak bersih, tidak ada gangguan pendengaran, tampak lembab,tidak
ada benjolan maupun kemerahan dan perdarahan.
Mulut
Gigi rapih, tidak ada radang pada gusi, tampak beberapa giginya
berlubang, tidak ada bau mulut
Leher
Tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peradangan pada tonsil.
Thorax, bentuk :
Paru-paru
Inspeksi: simetris, tidak Nampak penggunaan otot bantu napas
Palpasi: tidak ada pembengkakan, simetris, tidak ada nyeri
Perkusi: sonor
Auskultasi: vesikuler
Jantung
Inspeksi: tidak ada pembesaran
Palpasi: tidak ada nyeri, tidak Nampak iktus kordis
Perkusi: pekak
Auskultasi: tidak ada penyimpangan bunyi jantung (lup dub)
Payudara
Tidak ada pembesaran, ditekan tidak nyeri, tampak kecil
Abdomen
Inspeksi: terdapat pembesaran dan benjolan pada abdomen bawah,
terdapat bekas operasi pada abdomen tengah seperti garis vertical ke
bawah sekitar 10cm berwarna hitam
Auskultasi: bising usus kurang lebih 10x/menit
Perkusi:hipertimpani
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada benjolan di abdomen bawah
Genetalia
Tapak bersih, tidak ada benjolan
Ekstremitas
Atas :terpasang infus pada ekstremitas atas sebelah kiri, tampak kurus
Bawah : tidak ada varises, tidak ada edema, tidak ada luka
Keterangan :
0 : otot paralisis total
1 : tidak ada gerakan, ada kontraksi
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit gerakan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan
penuh
VIII. Terapi
Tanggal :
Jenis Dosis Melalui Indikasi
Amoxicillin Oral Mencegah infeksi
USG :
Tampak lesi inhamogen di cuvum pelvis suspek sinistra, batas tegas, bentuk
smarf tlobulated, ukuran 7,98x7,50x10,9 cm, post pemberian bahan kontras
IV tampak enhancement (HU prekontras 87, post kontras 99,7)
Ren bilateral: letak, ukuran, dan densitas normal, SPC tak melebar, tak
tampakmassa/batu
Vesical urinaria: terisi cairanminimal, bentuk, ukuran, dan densitas normal,
tak tampak massa/batu
Uterus: bentuk, ukuran, dan densitas normal, tak tampak lesi
Tak tampak pembesaran limfonodi paraaorta abdominalis dan pariliaca
Kesan:
Massa inhomogen di cavum pelvis aspek sinistra, menyokong gambaran
tuboovarial abses sinistra. Tak tampak infiltrasi ke organ sekitarnya.
Tak tampak kelainan pada kedua ren, vesical urinaria dan uterus
Tak tampak limfadenopati paraaorta abdominalis dan parailiaca
DS: -
Ketidak
DO:
seimbangan
Klien tampak
nutrisi kurang
kurus
dari
IMT: 16,8
kebutuhan
Riwayat nutrisi
tubuh
setelah sakit jarang
makan karena
ketika makan slalu
mual muntah
terdapat
kesemutan di
ekstremitas bawah
3.
dengan intensitas
sering ketika
jongkok sedang
BAB.
DS:
Gangguan
Klien mengatakan
pola tidur
semalam tidak bias
tidur karena nyeri
pada perut bagian
bawah, tidur
kurang lebih hanya
3 jam, dan tidur
tidak nyenyak
DO:
Mata tampak sayu
Konjungtiva putih
pucat
Klien tampak
lemah, lemas, dan
pucat
Ketidakseimbangan 29/17.00
nutrisi kurang dari menentukan status gizi dan S: pasien mengatan sudah mau makan
kebutuhan tubuh kemampuan klien untuk Pasien akan berusaha makanan ringan, tapi untuk makanan
berhubungan 17.35 memenuhi kebutuhan gizi makan makanan yang berat pasien masih belum mau
dengan faktor mengidentifikasi alergi atau banyak O: TTV: TD: 107/63 mmhg
biologis 17.50 intoleransi makanan yang
18.00 dimiliki pasien Pasien mengatakan ada HR: 103 x/menit
mengobservasi ttv pasien elergi udang RR: 20x/menit
18.35 menawarkan makanan ringan
Pasien mau makan S : 36,5 C
yang padat gizi
19.00 menganjurkan pasien terkait Pasien tampak sudah tidak terlalu pucat
dengan kebutuhan diet untuk A:masalah teratasi sebagian
kondisi sakit P: lanjutkan intervensi
mengkolaborasi dengan ahli gizi menentukan status gizi dan
kemampuan klien untuk
memenuhi kebutuhan gizi
mengobservasi ttv pasien
menganjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan diet untuk
kondisi sakit
pa mengkolaborasi dengan ahli
gizi
Gangguan pola 29/19.15
tidur berhubungan 19.30 memonitor pola tidur pasien
dengan nyeri membantu menghilangkan
19.50 Pasien belum bisa tidur
situasi stress sebelum tidur S:pasien mengatakan sudah mulai bisa
mendiskusikan dengan pasien Pasien lebih nyaman ketika tidur namun masih sering terbangun
mengenai tehnik untuk Pasien mengatakan lebih nyama jika
20.00 lampu padam lampu padam
meningkatkan tidur
20.30 menganjurkan untuk tidur siang O: pasien tampak sudah bisa tibisa tidur
mengkolaborasikan dengan tim A: masalah teratasi sebagian
medis dengan pemberian obat Pasien bersedia P:lanjutkan intervensi
memonitor pola tidur pasien
membantu menghilangkan
situasi stress sebelum tidur
mendiskusikan dengan pasien
mengenai tehnik untuk
meningkatkan tidur
menganjurkan untuk tidur siang
mengkolaborasikan dengan tim
medis dengan pemberian obat
Nyeri akut 30/07.30
berhubungan melakukan pengkajian nyeri
dengan agen cidera secara komprehensif termasuk S: pasien mengatakan nyeri sudah
biologis lokasi, karakteristik, durasi, Pasien mengatakan nyeri berkurang
frekuensi, kualitas dan faktor sudah mulai berkuang Paliatif / pencetus : benjolan diperut
08.00 presipitasi
bawah
menggunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui Tidak ada Quality : menusuk-nusuk
pengalaman nyeri pasien kebisingan,pencahayaaan
08.15 Regio/area : perut bawah
cukup
mengkontrol lingkungan yang Skala/intensitas : 2
dapat mempengaruhi nyeri Melakukan tehnik nafas
Time : hilang timbul
seperti suhu ruangan, dalam
pencahayaan dan kebisingan Pasien bersedian meminum O: pasien tampak sudah tidak menahan
08.40 memiilih dan lakukan oabat yang diberikan
nyeri
penanganan nyeri seperti nafas pasien akan istrahat
09.00 dalam maksimal Ekspresi wajah lebih segar dan teang
memberikan analgetik ketorolax TTV: TD: 107/63 mmhg
09.30 500 gr untuk mengurangi nyeri
meningkatkan istirahat HR: 103 x/menit
mengkolaborasikan dengan RR: 20x/menit
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil. S : 36,5 C
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
meakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
memberikan analgetik ketorolax
500 gr untuk mengurangi nyeri
mengkolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
13.30
Ketidakseimbangan 13.45 menentukan status gizi dan S: pasien mengatakan akan memakan
nutrisi kurang dari kemampuan klien untuk makanan dari rumah sakit
kebutuhan tubuh 14.00 memenuhi kebutuhan gizi Pasien akan berusaha O: TTV: TD: 107/63 mmhg
berhubungan mengobservasi ttv pasien makan makanan yang
HR: 103 x/menit
dengan faktor menganjurkan pasien terkait banyak untuk memenuhi
biologis dengan kebutuhan diet untuk kebutuhannya RR: 20x/menit
14.15 kondisi sakit S : 36,5 C
mengkolaborasi dengan ahli gizi Pasien bersedia untuk
diperiksa ttv Pasien tampak sudah tidak terlalu pucat
Pasien tampak iingin menghabiskan
Pasien mau makan makanan dari rumah sakit
A:masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
menentukan status gizi dan
kemampuan klien untuk
memenuhi kebutuhan gizi
mengkolaborasi dengan ahli
gizi
Gangguan pola
tidur berhubungan 17.50 memonitor pola tidur pasien S:pasien mengatakan sudah mulai bisa
dengan nyeri 18.00 membantu menghilangkan tidur namun masih sering terbangun
situasi stress sebelum tidur Pasien belum bisa tidur Pasien mengatakan lebih nyama jika
18.35 lampu padam
mendiskusikan dengan pasien
mengenai tehnik untuk Pasien biasnaya O: pasien tampak sudah bisa tibisa tidur
19.00 mendengerarkan lagu A: masalah teratasi sebagian
meningkatkan tidur
menganjurkan untuk tidur siang sebelum tidur P:lanjutkan intervensi
mengkolaborasikan dengan tim memonitor pola tidur pasien
medis dengan pemberian obat membantu menghilangkan
situasi stress sebelum tidur
menganjurkan untuk tidur siang
Pasien bersedia mengkolaborasikan dengan tim
medis dengan pemberian obat
FORMAT CASE BASED LEARNING/TUTORIAL KLINIK
Diagnosis :
Intervensi :