Jenis Rambu
Jenis Rambu
Jenis Rambu
1 . Rambu Peringatan
Rambu yang memperingatkan adanya kondisi berbahaya dan berpotensi bahaya agar para pengemudi
berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan
kereta api, atau adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi.
Rambu yang memperingatkan adanya kondisi berbahaya dan berpotensi bahaya agar para pengemudi
berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan
kereta api, atau adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi..
Persimpangan tiga
Persimpangan tiga serong Persimpangan tiga Persimpangan tiga
serong
Hati-hati (Ditegaskan
dengan penjelasan Batas lebar ruang
Pekerjaan dihadapan Batas tinggi ruang bebas
memakai rambu bebas
tambahan)
Perlintasan kereta api Perlintasan kereta api tanpa Daerah pesawat terbang
Angin samping
dengan palang pintu palang pintu rendah
2. Rambu Petunjuk
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya,
tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah
letak itu berada.
3. Rambu Larangan
Rambu ini untuk melarang penggunaan dan pergerakan lalu lintas tertentu. Misalnya:
Larangan masuk bagi kendaraan Kendaraan bermotor Sepeda dilarang Larangan untuk truk dengan
bermotor dan tidak bermotor dilarang masuk masuk panjang tertentu
Batas ketinggian Batas ruang lebar Batas tonase Batas tonase sumbu muatan
Dilarang berhenti Dilarang parkir Batas kecepatan Batas jarak antar kendaraan
Rambu Perintah
Rambu ini untuk memerintahkan penggunaan dan pergerakan lalu lintas tertentu. Misalnya:
Rambu perintah bagi jenis kendaraan tertentu untuk melalui lajur dan/atau jalur tertentu.
Batas wilayah perkotaan Batas wilayah perkotaan Jalan Tol Nama Jalan Tol (bermula)
Nama Jalan Tol (berakhir) Terminal bus Stasiun kereta api Pelabuhan
Rambu sementara
Rambu jenis baru yang ditetapkan melalui PM.13 tahun 2014 ini digunakan untuk perambuan
sementara di zona konstruksi
Penyempitan sisi kiri Penyempitan sisi kanan Pelebaran di sisi kiri Pelebaran di sisi kanan
Pengurangan lajur sisi
Pengurangan lajur sisi kiri Penambahan lajur di kiri Penambahan lajur di kanan
kanan
Pengalihan habis di
Pengalihan ke kanan Pengalihan ke kiri Pengalihan habis di kiri
kanan
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rambu_lalu_lintas
JENIS RAMBU-RAMBU LALU LINTAS (VERSI LENGKAP)
1. Rambu Peringatan
Rambu ini berisi peringatan bagi para pengguna jalan bahwa di depannya ada sesuatu yang
berbahaya. Rambu ini didesain dengan latar kuning dan gambar atau tulisan berwarna hitam.
2. Rambu Larangan
Rambu ini berisi larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu ini di
3. Rambu Perintah
Rambu ini berisi perintah yang harus dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu perintah didesain
4. Rambu Petunjuk
5. Rambu Tambahan
Rambu yang memberikan keterangan tambahan bagi pengguna jalan.
Narkoba (Narkotika, Psikotropika, Alkohol dan Zat Adiktif lainnya) adalah bahan/zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan secara fisik dan psikologis.
Penyalahgunaan narkoba adalah pemakaian narkoba yang bukan bertujuan untuk pengobatan atau
tanpa pengawasan dokter. Penyalahgunaan narkoba juga disebabkan karena penggunaan terus
menerus, menyebabkan ketergantungan, dan menimbulkan gangguan fisik, mental serta sosial.
B. Macam-Macam Narkoba
1. Narkotika
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atas perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika
Zat atau obat baik alaiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku.
Contohnya: Ekstasi, Fenobarbital, Funitrazepam dan sebagainya.
3. Alkohol
Minuman beralkohol yang mengandung ethanol (ethyl alcohol). Contohnya : bir, whisky, vodka, arak
dan sebagainya.
4. Zat Adiktif
Yang termasuk zat adiktif adalah inhalansia, misalnya lem, aceton, ether, premix, dan sebagainya.
1. Dimensi Kesehatan
Penyalahgunaan narkoba merusak kesehatan manusia baik secara jasmani, mental maupun
emosional.
Penyalahgunaan narkoba merusak susunan syaraf pusat, hati, jantung, ginjal, paru-paru, usus
dan sebagainya.
Penyalahgunaan narkoba menimbulkan gangguan pada daya ingat, perasaan, persepsi dan
kendali diri.
Penyalahgunaan narkoba merusak sistem reproduksi yaitu produksi sperma menurun,
penurunan hormon testosteron, kerusakan kromosom, kelainan sex, keguguran dan lain-lain.
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penyakit AIDS melalui pemakaian bersama
jarum suntik, jika yang bersangkutan mengidap penyakit AIDS.
Contoh dampak penggunaan Narkoba tertentu:
Heroin mengakibatkan infeksi akibat penyuntikan, infeksi pada jantung, gangguan fungsi hati,
hepatitis B, gangguan pencernakan, gangguan menstruasi, dan impotensi pada laki-laki.
Ecstasy mengakibatkan denyut nadi kencang, tekanan darah meningkat, kelainan jantung,
kekurangan cairan sampai pinsan, badan panas, kejang, kurang nafsu makan.
Kokain menimbulkan perforasi (terjadinya lubang) pada sekat hidung, koreng pada hidung,
ganggua paru, paru basah. Gangguan pada jantung dapat menyebabkan kerusakan otot jantung
dan kelainan katub jantung.
Ganja dapat menimbulkan gangguan fungsi paru, bronchitis, hipertensi, denyut jantung yang
tidak teratur, kerusakan jaringan otot pada sistem limbik, dan gangguan fungsi hormonal.
Penggunaan Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel hati, gangguan pencernakan,
kekurangan oksigen, hipertensi, anemia, penurunan hormon seksual, gangguan ginjal,
gangguan syaraf tepi dan syaraf mata.
Penggunaan zat adiktif dapat mengakibatkan terjadinya kekakuan pada pembuluh paru,
penekanan pernafasan, denyut jantung tidak teratur, keracunan hati, gangguan ginjal dan
gangguan mata.
2. Dimensi Sosial
1. Penyalahgunaan narkoba memperburuk kondisi keluarga yang pada umumnya sudah tidak
harmonis. Keluarga-keluarga yang penuh masalah akan mempengaruhi kehidupan di
lingkungan masyarakat.
2. Guna membiayai ketergantungan kepada narkoba seseorang memerlukan banyak biaya untuk
membeli narkoba, sehingga para pecandu mencuri, merampok, menipu, mengedarkan narkoba,
bahkan bisa membunuh untuk mendapatkan uang.
3. Para pecandu narkoba pada umumnya menjadi orang yang anti sosial dan menimbulkan
gangguan keamanan dan ketertiban pada lingkungannya serta merugikan masyarakat.
4. Kerugian di bidang pendidikan juga akan terjadi seperti prestasi sekolah yang merosot karena
sering tidak masuk sekolah dan tidak konsentrasi sewaktu belajar.
5. Siswa yang sering menyalahgunaan narkoba sering mengajak teman lainnya untuk turut
memakai narkoba, bahkan mereka juga menjadi pengedar narkoba di sekolah.
1. Perubahan tingkah laku secara tiba-tiba, seperti menjadi prilaku yang kasar, tidak sopan, penuh
rahasia serta mudah mencurigai orang lain.
2. Marah yang tidak terkontrol, dan perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
3. Membangkang terhadap disiplin.
4. Meminjam atau mencuri uang dari rumah, sekolah dan tempat lainnya.
5. Mengenakan kacamata gelap pada saat yang tidak tepat untuk menyembunyikan mata bengkak
dan merah.
6. Bersembunyi di kamar mandi, gudang, di bawah tangga dalam waktu lama.
7. Penurunan kehadiran di kelas dan prestasi belajar menurun.
8. Lebih banyak menyendiri, melamun dan berhalusinasi.
1. Bertanya
Jika ada yang menawarkan sesuatu obat yang tidak dikenal perlu ditanyakan “Apa ini ?”, dan
“Darimana mendapatkannya ?”
2. Memberi Alasan
“Saya ada kerjaan saat ini” atau “Saya tahu apa akibat narkoba bagi saya. Tidak terima kasih”, adalah
contoh alasan yang dapat digunakan bagi remaja.
Jika ada teman yang menawarkan narkoba, berilah ide kepada mereka untuk mengerjakan sesuatu yang
lebih bermanfaat seperti olah raga, bermain dan sebagainya.
4. Pergi
Jika semua cara sudah dicoba tindakan yang baik adalah pergi dari teman-teman yang menggunakan
narkoba tersebut dan bergabung dengan yang lain yang tidak menggunakan narkoba.
5. Menghindari dari kelompok yang sering menggunakan narkoba, agar tidak terkena tekanan sosial
yang menjadikan citra kita di mata masyarakat jelek.
G. Strategi yang Telah Ditempuh Perintah dan Masyarakat Menekan Penyalahgunaan Narkoba
1. Pencegahan
Upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan upaya-upaya
yang berbasis masyarakat, mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran aktif seluruh
komponen masyarakat, karena “mencegah lebih baik dari pada mengobati”.
2. Penegakan Hukum
Upaya terpadu dalam pemberantasan narkoba secara komprehensif terhadap organisasi kejahatan
narkoba dengan menerapkan undang-undang dan peraturan-peraturan secara tegas konsisten, dan
dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta adanya kerjasama antar instansi dan kerjasama internasional
yang saling menguntungkan.
Upaya yang dilakukan untuk mengobati para pengguna narkoba dengan melakukan pengobatan secara
medis, sosial dan spiritual.
Upaya untuk menyediakan dan menyajikan data yang lengkap dan komprehensif tentang
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, baik secara internasional maupun nasional. Hal tersebut
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan dan strategi dalam pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Sumber :