Anda di halaman 1dari 8

JURNAL INFORMATIKA, Vol.6 No.1 April 2019, pp.

114~121
ISSN: 2355-6579
E-ISSN: 2528-2247 114

Komparasi Metode WP SAW dan WASPAS Dalam


Penentuan Penerima Beasiswa Penelusuran
Minat dan Kemampuan
Veradilla Amalia1, Dedy Syamsuar2, Linda Atika3
1
Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Bina Darma, Palembang
veradillaamalia@gmail.com
2,3
Dosen Universitas Bina Darma Palembang
dedy_syamsuar@binadarma.ac.id, linda.atika@binadarma.ac.id

Abstrak

STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau menawarkan beasiswa Penelusuran Minat dan
Kemampuan (PMDK) kepada calon mahasiswa baru, dalam hal ini untuk melakukan proses
seleksi penentuan penerima beasiswa PMDK pengolahan data masih dilakukan secara manual
dengan melakukan tes wawancara dan melakukan perhitungan hasil dari wawancara. Proses
seleksi yang dilakukan secara manual memiliki beberapa kelemahan sehingga besar
kemungkinan akan terjadinya kesalahan dalam pengolahan data. Untuk Itu diperlukannya suatu
Sistem Pendukung Keputusan yang dapat mempermudah dalam penentuan penerima beasiswa
PMDK. Pada penelitian ini menggunakan analisa perhitungan komparasi metode WP, SAW dan
WASPAS dalam penentuan penerima beasiswa penelusuran minat dan kemampuan (PMDK).
Sistem dibuat menggunakan metode SAW karena memberikan nilai Alternatif tertinggi dan
memberikan hasil perangkingan yang terbaik.

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, WP, SAW, WASPAS.

Abstract

STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau offers scholarships for Searching for Interest and
Capability (PMDK) for prospective new students, in this case to conduct a selection process for
determining recipients of PMDK scholarship data processing is still done manually by conducting
interview tests and calculating the results of interviews. The manual selection process has several
disadvantages, so there is a high probability of errors in data processing. For this reason, a
Decision Support System is needed that can facilitate the determination of PMDK scholarship
recipients. In this study, the analysis of the comparative calculation of the WP, SAW and WASPAS
methods was used in determining scholarship recipients to explore interests and abilities (PMDK).
The system is made using the SAW method because it provides the highest Alternative value and
gives the best ranking results.

Keywords : Decision Support System, WP, SAW, WASPAS

1. Pendahuluan terkomputerisasi. Proses seleksi yang


Proses seleksi penerima beasiswa dilakukan secara manual memiliki beberapa
merupakan tahapan penting yang kelemahan sehingga besar kemungkinan
membutuhkan ketelitian dan ketepatan agar akan terjadinya kesalahan dalam
beasiswa dapat diberikan kepada penerima pengolahan data dikarenakan kurang
yang tepat. Beasiswa itu sendiri merupakan efisensinya waktu yang digunakan, proses
uang yang diberikan untuk biaya belajar Ali. seleksi dan pengolahan data calon
(n.d.). Proses seleksi penentuan penerima penerima beasiswa PMDK pada STMIK
beasiswa Penelusuran Minat dan Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau selama
Kemampuan (PMDK) pengolahan data ini dilakukan dengan beberapa tahapan,
masih dilakukan secara manual dan belum yakni; menyeleksi berkas calon mahasiswa

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/5511
115

penerima beasiswa PMDK, melakukan tes berdasarkan fakta dan data yang ada
wawancara, melakukan perhitungan hasil (Sugiyono, 2013).
wawancara,dan terakhir membuat range
nilai hasil yang telah dihitung untuk
dilaporkan kepada ketua.

Dalam menerapkan sistem pendukung


keputusan sudah banyak cara atau metode
yang telah digunakan seperti metode Simple
Additive Weighting (SAW), Weighted
Product (WP) dan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) ada juga yang
mengkomparasi atau membandingkan
metode sistem pengambilan keputusan
seperti yang dilakukan penetiti sebelumnya Gambar 1. Model Penelitian
dengan melakukan perbandingan metode
Simple Additive Weighting (SAW) dan 2.2 Tinjauan Pustaka
metode Technique for Order Preference by Menurut Pratiwi (2016) Pengambilan
Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) pada keputusan dilakukan pimpinan untuk
kasus UMKM yang diteliti oleh Mude, M. A. menyelesaikan masalah yang dihadapi
(2016) perbandian metode Simple Additive dalam organisasi yang dipimpinnya dengan
Weighting (SAW) dan metode Weighted melakukan pemilihan satu alternative
Aggregated Sum Product Assessment pemecahan masalah terbaik dengan
(WASPAS) dalam pemilihan bibit manga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
terunggul oleh Soeb Aripin, Agus Adi tertentu. Menurut Fitriyani (2012)
Pramadi, Mulia Syahputra, A. M. S. (2018). Pengambilan keputusan merupakan proses
dan penelitian sebelumnya dengan pemilihan alternatif tindakan untuk
melakukan perbandingan metode SAW, WP mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
dan Topsis dalam pemilihan supplier Pengambilan keputusan dilakukan dengan
material yang diterliti oleh Hamberto, A., pendekatan sistematis terhadap
Katili, P. B., & Ummi, N. (2013). permasalahan melalui proses pengumpulan
data menjadi informasi serta ditambah
2. Metode Penelitian dengan faktor-faktor yang perlu
2.1 Konsep Model Penelitian dipertimbangkan dalam pengambilan
Penelitian dirancang untuk menentukan keputusan.
penerima beasiswa PMDK dengan Menurut Pratiwi (2016) Tujuan Sistem
menggunakan metode pengembangan Pendukung Keputusan terdiri dari tiga tujuan
sistem fase Rational Unified Process (RUP) yang akan dicapai yaitu :
mulai tahap Inception, Elaboration, 1. Membantu manajer membuat keputusan
Construction, Transition. Menganalisa untuk memecahkan masalah semi
perhitungan dengan perbandingan metode terstruktur.
Weighted Product (WP) metode Simple 2. Mendukung penilaian manajer bukan
Additive Weighting (SAW) dan metode mencoba menggantikannya.
Simple Additive Weighting (SAW) dan 3. Meningkatkan efektifitas pengambilan
metode Weighted Aggregated Sum Product keputusan manajer dari pada
(WASPAS). Penelitian menggunakan efisiensinya.
metode wawancara dimana dilakukan
wawancara langsung dengan pihak Menurut Kusrini (2007) keputusan yang
pengelola beasiswa PMDK, Wawancara diambil untuk menyelesaikan suatu masalah
dilakukan guna mendapatkan informasi dilihat dari keterstukturannya yang dibagi
lebih lengkap mengenai permasalahan yang menjadi menjadi tiga yaitu keputusan
akan diteliti. Penelitian ini menggunakan terstruktur (structured decision), keputusan
penelitian bersifat kualitatif sering disebut semiterstuktur (semistructured decision),
metode penelitian naturalistik karena keputusan tak terstuktur (unstructured
penelitiannya dilakukan pada kondisi decision).
alamiah (natural setting), dengan cara a. Keputusan terstruktur (structured
memahami dan menjabarkan decision)
permasalahan-permasalahan yang ada

JURNAL INFORMATIKA Vol. 6 No. 1, April 2019


116

Keputusan terstruktur adalah keputusan X : Nilai alternative setiap kriteria


yang dilakukan secara berulang-ulang dan W: Bobot kriteria
bersifat rutin. I : Alternatif
b. Keputusan semiterstruktur (semistructured j : Kriteria
decision) n : Banyaknya kriteria
Keputusan semiterstuktur adalah
keputusan yang memiliki dua sifat. 2.4 Metode Simple Additive Weighting
Sebagian keputusan biasa ditangani oleh (SAW)
komputer dan yang lain tetap harus Simple Additive Weighting (SAW)
dilakukan oleh pengambil keputusan. sering juga dikenal metode Penjumlahan
c. Keputusan tak tersturktur (unstructured terbobot. Konsep dasar metode SAW
decision) adalah mencari penjumlahan terbobot dari
Keputusan tak terstuktur adalah keputusan rating kinerja pada setiap alternatif pada
yang penanganannya rumit karena tidak semua atribut. Metode SAW mengharuskan
terjadi berulang-ulang atau tidak selalu pembuat keputusan menentukan bobot bagi
terjadi. Keputusan tersebut menuntut setiap atribut.
pengalaman dan berbagai sumber yang Langkah-langkah menggunakan metode
bersifat eksternal SAW adalah sebagai berikut (Targiono,
2017) :
Dalam penentuan calon penerima 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan
beasiswa yang kurang mampu, peneliti dijadikan acuan dalam pengambilan
memper-timbangkan kriteria-kriteria yang keputusan yaitu Ci.
akan digunakan untuk memilih calon 2. Menentukan rating kecocokan setiap
penerima beasiswa yaitu: 1) aspek alternatif pada setiap kriteria..
akademik 2) aspek kepribadian dan 3) aspek 3. Membuat matrik keputusan berdasarkan
keluarga (Junaidi & Visella, 2017) (Ci), kemudian melakukan normalisasi
matrik berdasarkan persamaan jenis
2.3 Metode Weighted Product (WP) atribut benefit atau atribut cost sehingga
Weighted Product (WP) merupakan diperoleh matrik ternomalisasi R dengan
salah satu metode sistem pendukung rumus:
keputusan, dimana perkalian digunakan Untuk Benefit
untuk menghubungkan rating atibut, dan R ij =
𝑿𝒊𝒋
rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu 𝑴𝒂𝒙 𝑿𝒊𝒋
dengan bobot atribut yang bersangkutan Untuk Cost
(Agus, 2017).
𝑴𝒊𝒙 𝑿𝒊𝒋
Langkah-langkah metode Weighted Product R ij =
𝑿𝒊𝒋
(WP) :
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan Keterangan :
dijadikan acuan dalam pengambilan Rij : Rating ternormalisasi
keputusan Maxij : Nilai maksimum dari setiap
2. Mengkonversi inputan data kriteria baris dan kolom
menjadi nilai rating kecocokan Minij : Nilai minimum dari setiap baris
3. Melakukan perbaikan nilai bobot dari dan kolom
setiap kriteria dengan rumus 𝑿𝒊𝒋 : Baris dan kolom dari matrik
𝑾𝒋
𝑾𝒋 = ∑
𝑾𝒋 2.5 Metode Weighted Aggregated Sum
4. Menetukan nilai preferensi untuk Product Assessment (WASPAS)
alternatif Si dengan rumus Metode penilaian jumlah pengumpulan
𝒏
berbobot WASPAS adalah kombinasi unik
𝑺𝒊 = ∏ 𝑿𝒊𝒋 𝑾𝒋
𝒋=𝟏 WSM dan metode WPM. Metode WASPAS
5. Menghitung nilai preferensi Vi untuk digunakan untuk memecahkan berbagai
setiap alternatif menggunakan rumus masalah seperti pada pembuatan keputusan
∏𝒏
𝒋=𝟏 𝑿𝒊𝒋 𝑾𝒋 dan evaluasi alternative. Langkah proses
Vi = ∏𝒏 perhitungan menerapkan metode WASPAS
𝒋=𝟏(𝑾𝒋 )𝑾𝒋
Keterangan : (Barus, Sitorus et al. 2018), yaitu:
S :Preferensi alternatif diabalogikan 1. Buat sebuah matriks keputusan
sebagai vector S
V : Nilai vector untuk perangkingan

JURNAL INFORMATIKA Vol. 6 No. 1, April 2019


117

𝑋11 𝑋12 . 𝑋1𝑛 2.7 Teknik Analisa Data


𝑋21 𝑋11 . 𝑋2𝑛 Analisa data yang dilakukan yaitu
x =[ ]
. . . . membuat instrument penelitian saat
𝑋𝑚1 𝑋𝑚1 . 𝑋𝑚𝑛 melakukan wawancara kemudian
mengobservasi kecocokan dari hasil
2. Melakukan normalisasi terhadap matrik wawancara untuk pengembangan
x perangkat lunak dengan mengunakan fase-
fase RUP (Rational Unified Process) Untuk
Kriteria Benefit membangun suatu sistem pendukung
𝑋𝑖𝑗 keputusan penentuan penerimaan beasiswa
𝑋𝑖𝑗̈ =
maXi 𝑥𝑖𝑗 program Penelusuran Minat dan
Kemampuan (PMDK) dengan mengguna-
Kriteria Cost kan metode terbaik hasil dari komparasi
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑋𝑖𝑗 metode Weighted Product (WP), metode
𝑋𝑖𝑗̈ = Simple Additive Weighting (SAW) dan
𝑥𝑖𝑗
metode Weighted Aggregated Sum Product
Menghitung nilai Qi (WASPAS) dalam menentukan penerima
beasiswa PMDK. Penelitian ini mengguna-
Qi= 0,5 ∑nj=1 Xij w + 0,5 ∏𝑛𝑗=1(𝑥𝑖𝑗) 𝑤𝑗
kan penelitian bersifat kualitatif sering
disebut metode penelitian naturalistik
Dimana : karena penelitiannya dilakukan pada kondisi
Qi : Nilai dari Q ke i alamiah (natural setting), dengan cara
Xij w : Perkalian nilai Xij dengan memahami dan menjabarkan permasala-
bobot (w) han-permasalahan yang ada berdasarkan
0,5 : Ketetapan fakta dan data yang ada (Sugiyono, 2013)
Alternatif yang terbaik merupakan
alternatif yang memiliki nilai Qi tertinggi. 3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Kriteria
Tahap awal adalah menganalisa kriteria
2.6 Fase Rational Unified Process (RUP) sebagai dasar proses dilakukannya seleksi.
Rational Unified Process (RUP) Penentuan kriteria ini berdasarkan hasil
memiliki empat fase yang dapat dilakukan wawancara dengan pihak pengelola
secara iterative A. S., Rosa dan beasiswa PMDK. Adapun kriteria yang
M.Shalahudin (2018). digunakan adalah pekerjaan orang tua,
1. Inception (permulaan) penghasilan orang tua, jumlah tanggungan,
Tahap ini lebih pada memodelkan proses prestasi akademik dan non akademik, dan
bisnis yang dibutuhkan (business status tempat tinggal.
modeling) dan mendefinisikan kebutuhan
akan sistem yang akan dibut Tabel 1. Data Kriteria
(requiremets).
2. Elaboration (perluasan/perencanaan)
Tahap ini lebih pada analisis dan desain Nama Pekerjaan Peng Tanggu
Prestasi Status
Akademi Tempat
sistem serta implementasi sistem yang Ortu hasil ngan
k & Non Tinggal
an
focus pada purwarupa sistem
(prototype). V1 PNS 3 3 Ada M
3. Contruction (kontruksi) V2 Swasta 2,3 2 Ada M
Tahap ini lebih pada implentasi dan V3 Petani 2 3 Ada M
pengujian sistem yang focus pada V4 Petani 2 2 Ada S
implementasi perangkat lunak pada kode
program. Tahap ini menghasilkan produk V5 Wiraswasta 2,5 3 - MS

perangkat lunak dimana menjadi syarat V6 Swasta 2 2 Ada S


dari Intial Operational Capability V7 PNS 3 4 - MS
Milestone atau batas/tonggak V8 Petani 3 3 Ada S
kemampuan operasional awal. V9 Swasta 3 4 Ada S
4. Transition (Transisi) V10 Wiraswasta 2,8 3 - S
Tahap ini lebih pada deployment atau
instalasi sistem agar dapat dimengerti
oleh user

JURNAL INFORMATIKA Vol. 6 No. 1, April 2019


118

3.2 Pembobotan 3.3 Rating Kecocokan


Pembobotan dari kriteria tersebut diatas Berdasarkan data kriteria dan pembobotan
sebagai berikut : diatas maka langkah berikutnya membuat rating
kecocokan seperti tabel berikut ini :
1. Pekerjaan Orang Tua, dibobotkan menjadi :
Tabel 7. Rating Kecocokan
Tabel 2. Pembobotan Pekerjaan Orang Prestasi Status
Pekerjaa Penghasi Tanggun
Tua Nama
n Ortu lan gan
Akademik Tempat
& Non Tinggal
V1 4 4 3 8 7
Pekerjaan Nilai
V2 5 4 2 8 7
PNS/TNI/POLRI 4 V3 7 5 3 8 7
Karyawan Swasta 5
V4 7 5 2 8 8
Wiraswasta 6
V5 6 4 3 7 7
Petani/Buruh/Ojek 7
Tidak Bekerja 8 V6 5 5 2 8 8
V7 4 4 4 7 7

2. Penghasilan Orang Tua, dibobotkan V8 7 4 3 8 8


V9 5 4 4 8 8
menjadi : V10 6 4 3 7 8
Tabel 3. Pembobotan Penghasilan
Orang Tua
3.4 Perhitungan Metode Weighted Product
Penghasilan Orang Tua Nilai (WP)
≤ 1 Juta 6 Proses perhitungan menggunakan
≤ 2 Juta 5 langkah-langkah metode WP yang telah
≤ 3 Juta 4 dijelaskan diatas :
≤ 4 Juta 3 1) Bobot yang digunakan sebagai berikut
≤ 10 Juta 2 menggunakan persamaan (1) :

3. Tanggungan Orang Tua, dibobotkan Tabel 8. Bobot


W 0.3 0.2 0.15 0.2 0.15
menjadi :
2) Menetukan nilai preferensi untuk
Tabel 4. Pembobotan Tanggungan
alternatif Si menggunakan persamaan
Orang Tua
(2)
S1=(40,3) (4-0,2) (30,15) (80,2) (70,15)=2.748
Tanggungan Orang Tua Nilai
S2=(50,3) (4-0,2) (20,15) (80,2) (70,15)=2.765
1 1
S3 dsb..... S10
2 2 3) Menghitung nilai preferensi Vi untuk
3 3 setiap alternative menggunakan
4 4 persamaaan (3)
≥5 5
𝟐.𝟕𝟒𝟖
V1= = 0.0926
4. Prestasi Akademik dan Non Akademik, 𝟐.𝟕𝟒𝟖+𝟐.𝟕𝟔𝟓+𝟑.𝟏𝟎𝟗+𝟐.𝟗𝟖𝟓+𝟑.𝟎𝟐𝟐+𝟐.𝟔𝟗𝟖+𝟐.𝟕𝟗𝟒+𝟑.𝟑𝟏𝟕+𝟑.𝟏𝟑𝟎+𝟑.𝟎𝟖𝟑

dibobotkan menjadi : 𝟐.𝟕𝟔𝟓


V2=𝟐.𝟕𝟒𝟖+𝟐.𝟕𝟔𝟓+𝟑.𝟏𝟎𝟗+𝟐.𝟗𝟖𝟓+𝟑.𝟎𝟐𝟐+𝟐.𝟔𝟗𝟖+𝟐.𝟕𝟗𝟒+𝟑.𝟑𝟏𝟕+𝟑.𝟏𝟑𝟎+𝟑.𝟎𝟖𝟑= 0.0932
Tabel 5. Pembobotan Prestasi
Akademik dan Non Akademik V3 dsb.... V10
Prestasi Akademik Non Nilai
Akademik 4) Hasil perangkingan dari yang tertinggi
Ada 8 hingga yang terendah metode WP
Tidak Ada 7
Tabel 9. Tabel Perangkingan WP
5. Status tempat tinggal, dibobotkan menjadi Alternatif Hasil
V8 0.1118
Tabel 6. Pembobotan Status tempat V9 0.1055
tinggal V3 0.1048
Status Tempat Tinggal
Nilai V10 0.1039
V5 0.1019
Milik Sendiri (MS) 7
V4 0.1006
Sewa (S) 8

JURNAL INFORMATIKA Vol. 6 No. 1, April 2019


119

V7 0.0942 1) Buat sebuah matriks keputusan


V2 0.0932 menggunakan persamaan [7] :
V1 0.0926 4 4 3 8 7
V6 0.0909 5 4 2 8 7
7 5 3 8 7
3.5 Perhitungan Metode Simple Additive 7 5 2 8 8
Weighting (SAW) 6 4 3 7 7
Proses perhitungan menggunakan langkah- 5 5 2 8 8
langkah metode SAW yang telah dijelaskan 4 4 4 7 7
diatas : 7 4 3 8 8
1) Membuat Matriks Keputusan menggunakan 5 4 4 8 8
persamaan [4] dan [5] : [6 4 3 7 8]
0.571 1 0.75 1 0.875 2) Melakukan normalisasi terhadap matrik
0.714 1 0.5 1 0.875 x menggunakan persamaan [8] dan [9] :
1 0.8 0.75 1 0.875
1 0.8 0.5 1 1 0.571 1 0.75 1 0.875
0.857 1 0.75 0.875 0.875 0.714 1 0.5 1 0.875
0.714 0.8 0.5 1 1 1 0.8 0.75 1 0.875
0.571 1 1 0.875 0.875 1 0.8 0.5 1 1
1 1 0.75 1 1 0.857 1 0.75 0.875 0.875
0.714 1 1 1 1 0.714 0.8 0.5 1 1
[0.857 1 0.75 0.875 1 ] 0.571 1 1 0.875 0.875
1 1 0.75 1 1
2) Menghitung skor setiap alternatif untuk 0.714 1 1 1 1
mencari alternatif terbaik menggunakan [0.857 1 0.75 0.875 1 ]
persamaan [6] :
V1 3) Menghitung Nilai Q i atarelatif dari
=(0.3)(0.571)+(0.2)(1)+(0.15)(0.75)+(0. alternative menggunakan persamaan
2)(1)+(0.15)(0.875)= 0.8150 [10] :
V2 Q1=
=(0.3)(1)+(0.2)(0.6)+(0.15)(0.5)+(0.2)(0 (0,5) ∑(0.571 ∗0.3)(1*0.2)(0.75*0.15)(1*0.2)(0.875*0.15)
.875)+(0.15)(1)= 0.82 (0,5)∑(0.1713 + 0.2 + 0.1125 + 0.2 + 0.1312)
V3 dsb.... V10 0,5 * 0.815 =0.4076
(0,5)∏ (0.571)0.3*(1)0.2*(0.75)0.15*(1)0.2*(0.875)0.15
3) Hasil perangkingan dari yang tertinggi (0,5) ∏ (0.8452*1*0.958*1*0.9801)
hingga yang terendah metode SAW 0,5 * 0.7937 = 0.3968
0.4076+0.3968=0.8044
Tabel 10. Tabel Perangkingan SAW
Alternatif Hasil Q2=
V8 0.965 (0,5)∑(0.714 ∗0.3)(1*0.2)(0.5*0.15)(1*0.2)(0.875*0.15)
V9 0.914 (0,5)∑(0.2142 + 0.2 + 0.075 + 0.2 +
V3 0.903 0.1312)
0,5 * 0.8204 = 0.4102
V10 0.893
V4 0.885 (0,5) (0.714)0.3*(1)0.2*(0.5)0.15*(1)0.2*(0.87
V5 0.875 5)0.15
V7 0.827 (0,5) ∏ (0.9038*1*0.9012*1*0.9801)
V2 0.820 0,5 * 0.7984 = 0.3992
V1 0.815 0.4102+0.3992 = 0.8094
V6 0.799
Q3 dsb.... Q10
3.6 Perhitungan Metode Weight Aggregated
Sum Product Assesment (WASPAS) 4) Hasil perangkingan dari yang tertinggi
Proses perhitungan menggunakan hingga yang terendah metode WASPAS
langkah-langkah metode WASPAS yang
telah dijelaskan diatas :

JURNAL INFORMATIKA Vol. 6 No. 1, April 2019


120

Tabel 10. Perangkingan WASPAS perhitungan yang lebih sederhana dari pada
Alternatif Hasil metode WP seperti penelitian yang
V8 0.9601 dilakukan [10] dengan hasil nilai eksekusi
metode metode SAW sebesar 0.4106 detik
V9 0.9091
sedangankan untuk waktu eksekusi metode
V3 0.9008 WP sebesar 0.92 detik.
V10 0.8925 Metode WASPAS, merupakan
V5 0.8743 gabungan untuk mendapatkan optimalitas
V4 0.8735 berdasarkan kriteria dengan menggunakan
metode WSM dan metode WPM. Dari
V7 0.8173
penelitian yang dilakukan oleh [11] telah
V2 0.8095 diamati bahwa metode WSM dan WPM
V1 0.8044 menghasilkan hasil peringkat yang berbeda.
V6 0.7892 Dengan demikian metodologi untuk evalusi
akurasi yang berdasarkan pada nilai kriteria
3.7 Komparasi Metode WP, SAW, dan awal dikembangkan dengan menerapkan
WASPAS gabungan dari metode WSM dan WPM yaitu
Perbandingan metode WP, SAW dan metode WASPAS untuk meningkatkan
WASPAS dari hasil analisa perhtungan seperti akurasi estimasi yang menerapkan WSM,
ditampilakan pada tabel berikut : WPM dan WASPAS untuk evaluasi.
Diperkirakan akurasi menerapkan metode
Tabel 11. Komparasi Metode WP, WASPAS meningkat hingga 1,3 kali
SAW, WASPAS dibandingakan untuk WPM dan hingga 1,6
Rangking WP SAW WASPAS
kali dibandingan WSM. Metode WASPAS
1 V8=0.1118 V8=0.965 V8=0.9601
diusulkan untuk optimasi tertimbang dengan
2 V9=0.1055 V9=0.914 V9=0.9091
fungsi agregat yang memungkinkan untuk
3 V3=0.1048 V3=0.903 V3=0.9008
dijangkau akurasi estimasi tertinggi.
4 V10=0.1039 V10=0.893 V10=0.8925
5 V5=0.1019 V4=0.885 V5=0.8743
6 V4=0.1006 V5=0.875 V4=0.8735
Referensi
7 V7=0.0942 V7=0.827 V7=0.8173
8 V2=0.0932 V3=0.820 V2=0.8095
Agus, N. A. F. (2017). Penerapan Metode
9 V1=0.0926 V1=0.815 V1=0.8044
Weighted Product dan Analitic Hierachy
Process Untuk Pemilihan Koperasi
10 V6=0.0909 V6=0.799 V6=0.7892
Berprestasi. Nur Aini; Fahrul Agus,
Volume 9 No.2.
4. Kesimpulan
Sistem Pendukung Keputusan Ali. (n.d.). Kamus Lengkap Bahasa
Penentuan Penerima Beasiswa PMDK Indonesia Moderen. Pustaka Amani
dibuat dengan menggunakan analisa Jakarta.
perhitungan metode SAW dikarenakan hasil
Mude, M. A. (2016). Perbandingan Metode
dari analisa perhitungan metode SAW
Saw Dan Topsis Pada Kasus Umkm.
memperoleh nilai preperensi tertinggi
Jurnal Ilmiah ILKOM, 8(2), 76–81.
dengan nilai Vektor atau V8=0.965 dari
metode WP dengan nilai V8=0.1118 dan Aripin, S., Pramadi, A. A., Syahputra, M., &
metode WASPAS dengan hasil nilai Total Silitonga, A. M. (2018). Sistem
kepentingan Alternatif atau Q8=0.9601 yang Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit
dapat dilihat pada tabel hasil perangkingan Mangga Terunggul Menerapkan
5.3 diatas. Perolehan hasil analisa yang Metode SAW dan WASPAS. Paper
sama dilakukan oleh peneliti terdahulu [9] presented at the Seminar Nasional
yang melakukan perhitungan dengan Sains dan Teknologi Informasi
pengujian data menggunakan metode SAW (SENSASI).
dan metode WP dengan hasil perangkingan
A. S., Rosa dan M.Shalahudin (2018).
tertinggi diperoleh dari metode SAW dengan
Rekayasa Perangkat Lunak Terstuktur
nilai 0.79965 dengan metode WP nilai
dan Berorientasi Objek.
tertinggi 0.18434. Sementara dari waktu
eksekusi metode SAW membutuhkan waktu Barus, S., V. M. Sitorus, D. Napitupulu, M.
eksekusi lebih cepat dari pada metode WP Mesran and S. Supiyandi (2018).
dikarenakan metode SAW memiliki proses "Sistem Pendukung Keputusan

JURNAL INFORMATIKA Vol. 6 No. 1, April 2019


121

Pengangkatan Guru Tetap Setyawan, A., Arini, F.Y., & Akhlis, I. (2017).
Menerapkan Metode Weight Comparative Analysis Of Simple
Aggregated Sum Product Assesment Additive Weighting Method and
(WASPAS)." MEDIA INFORMATIKA Weighted Product Method to New
BUDIDARMA 2. Employee Recruitment Decision
Support System (DSS) at PT. Warta
Hamberto, A., Katili, P. B., & Ummi, N.
Media Nusantara. Scirntific Journal of
(2013). Pemilihan Supplier Material
Informatics, 4, 40-41.
Berdasarkan Multi Attribute Decision
Making (MADM) Menggunakan Metode Targiono, U. L. M. (2017). Sistem
SAW, WP dan TOPSIS. Hamberto, Pendukung Keputusan Klasifikasi
Arlius, 1(3). Keluarga Miskin Menggunakan Metode
SAW sebagai Acuan Penerima
Junaidi, A., & Visella, F. (2017). Pemilihan
Bantuan Dana Pemerintah. Uning
Penerima Beasiswa Menggunakan
Lestari; Muhammad Targiono, 8 No 1
Metode Profile Matching. Paradigma,
19(2). Zavadskas, E.K., Turskis, Z.,
Antucheviciene, J., Zakarevicius, A.
Melia, Y (2016), Multi Attribute Decision
(2012), Optimization of Weighted
Making Using Simple Additive
Aggregated Sum Product Assessment.
Weighting and
Elektronika ir Elektrotechnika (6), 3–6;
Weighted Product in Inverstment.
Internasional Academic Journal Of
Business Management 3.

JURNAL INFORMATIKA Vol. 6 No. 1, April 2019

Anda mungkin juga menyukai