Erna Herlinda
Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
I. Pendahuluan
Pemerintah dewasa ini semakin menggiatkan pembangunanan di segala
sektor kehidupan melalui tahapan Repelita, dan sebagai kerangka landasan
operasional tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang
merupakan sasaran pokok bagi pelaksanaan pembangunan di seluruh tanah air.
Untuk lebih terkoordinasinya pelaksanaan pembangunan di tanah air, pasal
18 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan negara Indonesia dibagi dalam
beberapa daerah/wilayah pembangunan yang lazim kita sebut Daerah Tingkat I
disebut sebagai propinsi, Daerah Tingkat II disebut sebagai Kabupaten/Kotamadya,
Kecamatan dan atau Kelurahan.
Untuk mencapai sasaran pembangunan diperlukan suatu pengawasan dari
pihak pemerintah yang menjalankan pembangunan sesuai dengan ketentuan yang
digariskan dalam Inpres No.6 Tahun 1984 tentang Bantuan Pembangunan di Tingkat
Desa.
Tulisan ini akan membahas mengenai mekanisme pengawasan pemerintah
Daerah Tingkat II terhadap Kecamatan dan sasaran pembangunan di tingkat Desa
yang disalurkan melalui Inpres No.6 Tahun 1984.