Kelompok 2
Cast :
Di suatu pagi, Selasa, 29 Oktober 2019, ada 2 mahasiswa dari Akbid Pemkab
sedang menjalankan praktik klinik di ruang Tulip, RSUD Hardjono Ponorogo.
Seperti biasa, tepat pukul 07:00 mereka melakukan kegiatan making bed (perbeden).
CI : Dek ... Kegiatan pagi seperti biasa ya...
Mhs 1 &2 : Iya Bu..
Mereka pun melakukan tindakan masing-masing. Di midwife station, Bidan
Uni sedang mengerjakan data px dan ternyata hari ini ada jadwal USG pada Ny.
Neisya di ruang Tulip D. Tidak berlangsung lama, Ersa dan Putri keluar dari ruang
C karena tindakannya sudah selesai.
Bidan : Dek... Sudah selesai tindakan toh?
Mhs Ersa : Sudah mbak... Ada apa?
Bidan : Sini, minta tolong antar Ny. Neisya di ruang D ke Poli Kebidanan
untuk USG, pakai ristole ya dek
Mhs Ersa : Ohh enggeh mbak, sebentar saya taruh rekam medik dulu...
Bidan : Adek yang satunya bawa pasien yang satunya di ruang B ya, Ny.
Meisyra, oh ya pasiennya ditunggui sampai selesai USG dan dibawa
ke ruangan perawatan lagi ya.
Ersa dan Putri pun mengantar px ke Poli Kebidanan untuk USG, 30 menit
kemudian pasien sudah selesai melakukan USG dan diantar kembali ke ruang
perawatan oleh mahasiswa praktek dengan muka kesal karena lama menunggu
dokter dan Polinya jauh dari ruang mereka praktek lalu mereka kembali ke midwife
station.
Bidan : Sudah selesai dek mengantarnya ? oh ya, kursi rodanya dikembalikan
Tolong nanti Ny. Mesyrah infusnya diaff lalu pasien boleh pulang dan
spreinya diganti
Mahasiswa : Iya Mbak...
Setelah itu mereka berbagi tugas, Putri mengambil seprei untuk mengganti seprei
yang lama dan Ersa mengaff infus Px tetapi karena konsentrasinya berkurang
karena masih capek dan kesal, Ersa salah mengaff infus pasien.
Setelah Ersa selesai aff infus, ia merapikan peralatan dan kembali ke station.
Bidan : Dek, sudah dioff infusnya Ny. Mesyrah?
Mhs Putri : Sudah mbak, Ny. Neisya di ruang D toh mbak?
Bidan : Loh, kamu ini gimana toh dek?! Tadi kan saya suruh nya Ny.
Mesyrah di ruang B, kok malah ke ruang D...
Mhs Putri : Tadi kan saya panggil namanya, terus keluarganya menjawab
“disini mbak”, jadi langsung saja saya aff infusnya...
Bidan : Emangnya gak kamu tanyakan lagi namanya? Terus, apa gak
kamu lihat lagi gelang px nya?
Mhs Putri : Enggak mbak... Maaf, saya salah mbak...
Bidan : Kalo sudah begini, yang rugi siapa?! Px nya kan merasa
dirugikan...
Mhs Putri : Iya mbak, maaf... kita berdua kurang konsentrasi
Bidan : Makanya dek, lain kali, kalo sebelum melakukan tidakan, dicek
dulu namanya, nomor RM, kalau perlu juga alamatnya dek...
Mhs Putri : Iya mbak, mohon maaf mbak...
Setelah kejadian itu, Ersa merasa sangat bersalah dan menyesal karena tidak
pernah mengidentifikasi px sebelum melakukan tindakan. Bidan melaporkan
kejadian tersebut kepada CI ruangan.
Bidan : Bu, saya mau melaporkan kejadian mahasiswa praktek yang
melakukan kesalahan tadi ...
CI : Iya mbak, ada apa? Siapa yang melakukan kesalahan?
Bidan : Begini Bu, tadi mahasiswa yang bernama Ersa, melakukan
tindakan aff infus, tetapi salah px bu. Mohon ditindak lanjuti bu
masalah ini.
CI : Oke, minta tolong di panggilkan semua mahasiswa praktik nya.
Bidan : Iya bu, ditunggu sebentar.