Oleh :
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKUTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
atas Anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas metode pelaksanaan proyek
kontruksi tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini juga kami tidak lupa berterimakasih Kepada Bapak Ir. I
Wayan Jawat, MT. sebagai dosen pengampu mata kuliah dan teman - teman yang
telah membantu kami dalam penyelesaian laporan ini.
Akhirnya, tidak lupa kami memohon maaf atas kekurangan dalam Laporan
Perkerasan Jalan ini .Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah memberikan masukan demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
4.3 Metode Pencapaian Proyek .................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan proyek dalam pelaksanaan
proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, Metode Pelaksanaan
mempunyai peran penting dalam meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat
terjadi selama proses berlangsungnya pelaksanaan proyek. Ketidak cermatan dalam
memilih metode pelaksanaan proyek dapat berpengaruh pada keterlambatan waktu
proyek, efisiensi biaya proyek, maupun kualitas mutu dari proyek tersebut.
Oleh karena itu metode pelaksanaan proyek sangat penting adanya dalam
pelaksanaan suatu proyek. Pada tugas ini kami meninjau metode pelaksanaan
pekerjaan pada proyek Kegiatan Pembangunan Gedung Wisma Pramuka Di Bumi
Perkemahan Margarana
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah maka
tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan
pada proyek Kegiatan Pembangunan Wisma Pramuka Di Bumi Perkemahan
Margarana Kabupaten Tabanan.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah dapat
Menambah wawasan mahasiswa mengenai metode pelaksanaan pekerjaan pada
suatu proyek konstruksi khususnya pada proyek Kegiatan Pembangunan Wisma
Pramuka Di Bumi Perkemahan Margarana Kabupaten Tabanan.
1.5 Batasan
Dalam perencanaan pelaksanaan proyek Kegiatan Pembangunan Wisma
Pramuka Di Bumi Perkemahan Margarana Kabupaten Tabanan penulis membatasi
untuk scope pekerjaan yang ditinjau hanya pada pekerjaan pondasi bor pile, kolom
struktur , Balok dan Pelat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuan dan sasaran yang jelas,
berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Dari pengertian diatas
terlihat bahwa ciri pokok proyek adalah sebagai berikut (Ir. Irika Widiasanti, 2013):
1. Memiliki tujuan dan sasaran berupa suatu produk akhir.
2. Proyek memiliki sifat sementara, yaitu telah jelas titik awal mulai dan selesai.
3. Biaya, waktu dan mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut telah ditentukan.
4. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung menyebabkan proyek
memiliki sifat nonrepetetitif, atau tidak berulang.
Proyek konstruksi merupakan proyek yang berkaitan dengan pembangunan suatu bangunan
dan infrastruktur yang umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk dalam bidang teknik sipil
dan arsitektur. Selain itu, juga melibatkan bidang ilmu lainnya, seperti Teknik industry, mesin,
elektro, geoteknik, lanskap (Ir. Irika Widiasanti, 2013).
Tahapan proyek konstruksi dimulai sejak munculnya prakarsa pembangunan suatu bangunan,
yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan survey dan seterusnya, hingga konstruksi benar-benar berdiri
dan dapat dioperasikan sesuai dengan tujuan fungsionalnya (Ir. Irika Widiasanti, 2013).
jenis – jenis Proyek Konstruksi Terdapat 2 (dua) jenis proyek konstruksi (Nudja, Buku Ajar
Mata Kuliah Manajemen Biaya Proyek Konstruksi, 2018) yaitu :
1. Bangunan gedung.
Bangunan gedung meliputi :
a. Rumah
b. Kantor
c. Pabrik
d. Dan lain – lain 2.
2. Bangunan sipil Bangunan sipil meliputi :
a. Jalan
b. Jembatan
3
c. Bendungan
d. Dan infrastruktur lainnya.
(Sumber : Nudja,2018)
Di dalam praktek, keren terbatasnya waktu, perkiraan real cost (direct cost) masih belum
akurat, sehingga untuk pedoman pelaksanaan perlu disusun kembali “Perencanaan pelaksanaan
(construction planning)” yang lebih detail, lebih akuratdan lebih realistic. Dalam hal ini berarti
perencanaan pelaksanaan (construction planning) dibuat setelah mendapatkan surat perintah kerja,
maka perencanaan pelaksanaan (construction planning) dibuat berdasarkan dokumen kontrak yang
ada (Nudja, Buku Ajar Mata Kuliah Manajemen Biaya Proyek Konstruksi, 2018).
4
2.4 Perencanaan Pelaksanaan Proyek Konstruksi yang Terpadu
Metode pelaksanaan konstruksi pada hakekatnya adalah penjabaran tata cara dan teknik –
teknik pelaksanaan pekerjaan, merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam system manajemen
konstruksi.
5
pelelangan (dokumen pengadaan), keadaan teknis dan ekonomis yang ada dilapangan, dan seluruh
sumber daya termasuk pengalaman kontraktor, (Mahendra, 2018).
Kombinasi dan keterkaitan ketiga elemen secara interaktif membentuk kerangka gagasan dan
konsep metode optimal yang diterapkan dalam pelaksanaan konstruksi. Konsep metode pelaksanaan
mencangkup pemeliharaan dan penetapan yang berkaitan dengan keseluruhan segi pekerjaan
termasuk kebutuhan sarana dan prasarana yang bersifat sementara sekalipun. Adapun bagan
hubungan antara dokumen pelelangan, keadaan teknis serta sumber daya kontraktor, dapat dilihat
pada gambar 2.2 berikut :
Metode pelaksanaan pekerjaan atau biasa disingkat “CM” (Construction Method), merupakan
urutan pelaksanaan pekerjaan yang logis dan teknik sehubungan dengan tersedianya sumber daya
yang dibutuhkan oleh kondisi medan kerja, guna memperoleh cara pelaksanaan yang efektif dan
efisien.
Metode pelaksanaan pekerjaan tersebut, sebenernya dibuat oleh kontraktor yang bersangkutan
pada waktu membuat maupun mengajukan penawaran pekerjaan. Dengan demikian “CM”
(Construction Method) tersebut minmal telah teruji pada saat dilakukan klarifikasi atas dokumen
tendernya atau Construction Method (CM) – nya. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan,
6
bahwa sebelumnya pelaksanaan atau selama pelaksanaan pekerjaan Construction Method (CM),
tersebut perlu atau harus diubah (Mahendra, 2018).
Dokumen metode pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi pada umumnya terdiri dari (Nudja, 2016)
:
Metode pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi yang baik apabila memenuhi persyaratan
(Nudja, 2016), yaitu :
7
2. Memenuhi persyaratan sesuai dengan anggaran biaya, yaitu sesuai dengan biaya yang
dianggarkan dalam proyek.
3. Memenuhi pertimbangan non teknis lainnya, yang memuat antara lain:
a. Dimungkinkan untuk diterapkan di lokasi proyek dan di setujui atau tidak
ditentang oleh lingkungan ke empat.
c. Rekomendasi dan policy dari pemilik proyek.
d. Disetujui oleh sponsor proyek atau direksi perusahaan, apabila hal itu merupakan
alternatif pelaksanaan yang istimewa dan riskan.
4. Merupakan alternatif/pilihan yang terbaik dari beberapa alternatif yang lebih di
perhitungkan dan di pertimbangkan.
5. Manfaat positif construction method a. Memberikan arahan dan pedoman yang jelas atas
urutan dan fasilitas penyelesaian. b. Merupakan acuan/dasar pola pelaksanaan pekerjaan
dan menjadi satu kesatuan dokumen prosedur pelaksanaan pekerjaan di proyek.
Tahap pertama sebelum memulai suatu pelaksanaan proyek konstruksi, harus ditentukan
terlebih dahulu suatu metode untuk melaksanakannya. Dalam skala organisasi suatu proses
perencanaan pelaksanaan proyek konstruksi, sangat penting untuk menentukan metode konstruksi
terlebih dahulu, karena jenis setiap metode konstruksi akan memberikan karakteristik pekerjaan
berbeda. Penentuan jenis metode konstruksi yang dipilih akan sangat membantu menentukan jadwal
proyek. (Nudja, 2016).
Metode konstruksi yang berbeda akan memberikan ruang lingkup pekerjaan yang berbeda
pula, yang mempunyai pertimbangan finansial dalam bentuk biaya. Ada factor – factor yang
mempengaruhi jenis ruang lingkup pekerjaan yang perlu di perhatikan dan di pertimbangkan, yaitu :
1. Sumber daya manusia dengan skiil yang cukup untuk melaksanakan suatu metode
pelaksanaan konstruksi.
2. Tersedianya peralatan penunjang pelaksanaan metode konstruksi yang dipilih.
3. Material cukup tersedia.
4. Waktu pelaksanaan yang maksimum disbanding pilihan metode konstruksi lainnya
5. Biaya yang bersaing.
8
BAB III
METODE PERENCANAAN
Dalam mengumpulkan data, metode yang digunakan dalam perencanaan pelaksaan proyek
ini adalah :
Metode Kepustakaan Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan mengutip dari
buku/literatur/jurnal yang berkaitan dengan perencanaan pelaksanaan proyek.
9
3.3 Jenis dan Sumber Data Perencanaan
Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam proses perencanaan antara lain sebagai
berikut :
Data Sekunder
a) Data di dapat dari data kakak kelas pada saat Kerja Praktek
b) Data yang diperoleh dari instansi terkait atau pihak yang berkaitan dengan objek
permasalahan yang diangkat sebagai topik pembahasan. Data sekunder dalam
perencanaan pelaksanaan proyek ini diperoleh dari kontraktor PT. MEGATAMA
KARYA, antara lain :
Spesifikasi teknis
Gambar Perencanaan
10
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Konstruksi
3. Pekerjaan Mekanikal, elektrikal, Plumbing
1. Tenaga Kerja
2. Pengadaan dan Pemilihan Alat
Pengadaan dan pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya serta akan disesuaikan kembali dengan kebutuhan lapangan dan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya,
tepat mutu dan tepat waktu. Untuk pekerjaan Proyek Kegiatan Pembangunan Wisma Pramuka Di
Bumi Perkemahan Margarana Kabupaten Tabanan, peralatan yang akan dipergunakan sebagai
berikut:
11
No Jenis Alat Merk/Type Kapasitas Ket
1 2 3 4 5
1 Excavator - -
2 Tower Crane - -
3 Mesin Potong - -
4 Scaffolding - -
5 Dump Truck - -
6 Concrete pump - -
7 Concrete vibrator - -
8 Service Crane - -
Semprotan anti
9 - -
rayap
Berikut ini adalah jabaran kegiatan atau Work Breakdown Structure (WBS) pada pekerjaan
Proyek Kegiatan Pembangunan Wisma Pramuka Di Bumi Perkemahan Margarana Kabupaten
Tabanan :
12
4.5 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Wisma Pramuka Di Bumi
Perkemahan Margarana Kabupaten Tabanan
13
1. Marking dan setting out posisi pile
Setelah pekerjaan marking dan setting out titik bore selesai dilakukan oleh surveyor
lalu dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan casing temporary.Pemasangan casing
temporary ini bertujuan agar pada saat pekerjaan pengeboran dilakukan jangan sampai
terjadi keruntuhan pada permukaan tanah yang akan dibor tersebut.
3. Boring Operation / Pekerjaan Pengeboran
14
Sebelum memulai pekerjaan pengeboran , alat bor disetting pada titik bore pile yg
sudah di marking dan dipasang casing temporary tersebut. Pengeboran dilakukan dengan
menggunakan auger, diameter auger dan panjang kedalaman titik pile disesuaikan dengan
gambar rencana atau shop drawing
4. Cleaning
Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti alat bor dengan
dasar yang flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar
lubang bor.
5. Measuring tape / pengecekan kedalaman dasar pengeboran
Pengukuran kedalaman lubang Bor dilakukan dengan menurunkan measuring tape
sampai ke dasar lubang bor. Di ujung measuring tape di pasang plum dengan berat yang
cukup agar memastikan measuring tape sampai ke dasar bore hole
6. Reinforcement Steel Cage
Steel Cage (tulangan besi) di pabrikasi di lokasi proyek. Steel cage yang sudah di
pabrikasi kemudian di turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor sampai kedalaman
desain toe level. Steel cage disambung dengan alat las
15
7. Setting tremi pipe
Setelah tulangan besi (steel cage) diturunkan ke dasar lubang ,lalu dilanjutkan
dengan setting pipa tremi untuk persiapan pekerjaan pengecoran.Pemasangan pipa tremi
ini bertujuan agar di saat pengecoran beton segar tidak bercampur dengan tanah.
8. Casting / pengecoran
Metode casting / pengecoran adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix
dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan
dengan kedalaman dasar lubang bor. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu air di
tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting
akan dihentikan jika concrete sudah 1 m diatas cut off level. Selama pengecoran pipa tremi
akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam
di bawah concrete level
16
4.5.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan kolom
1. Penentuan As Kolom
Titik-titik as kolom disesuaikan dengan titik-titik pondasi Telapak yang telah
ditentukan.
2. Pembesian Kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
Pembesian & perakitan tulangan kolom dilakukan dengan membaca gambar
kerja yang telah dirancang sebelumnya.
Sebelum merakit tulangan kolom, diawali dengan pemotongan dan
pembengkokan besi yang dilakukan dilokasi proyek dilapangan terbuka.
Pembesian pekerjaan kolom ini dipilih menggunakan mesin Cutting Machine
yang dipakai untuk memotong besi dan Rebar Bending Machine untuk
membengkokan tulangan.
17
Tulangan dan sengkang yang akan dipakai diukur terlebih dahulu lalu dipotong
dan dibentuk sesuai panjang yang diinginkan.
Tulangan dan sengkang yang telah dibentuk dibawa ke lokasi pekerjaan untuk
dirakit.
Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast langsung dipasang.
18
Gambar 4.4 Pemasangan Bekisting Kolom
c. Dari truck concrete pump tuangkan beton menggunakan tremi ke area kolom siap
cor . penuangan beton segar ke dalam kolom
19
Gambar 4.5 Truck Concrete Pump
20
5. Perawatan Beton Kolom
Perawatan beton (curing) dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a. Menyemprotkan dengan lapisan khusus/ bahan kimia pada permukaan beton.
b. Untuk perawatannya, basahi permukaan kolom dengan air setiap 2 kali sehari
selama satu minggu
21
Pekerjaan plat merupakan pekerjaan beton bertulang dengan bidang arah horizontal
dengan beban yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut. Plat lantai adalah lantai yang
tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang
satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada
kolom-kolom bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh: Besar lendutan yang
diinginkan Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung Bahan konstruksi
dan plat lantai Beban yang bekerja diperhitungkan terhadap beban mati maupun beban hidup
yang mengakibatkan terjadinya momen lentur. Ketebalan pada pekerjaan plat lantai gedung
akademik 1 sebesar 150 mm. Pekerjaan balok merupakan pekerjaan beton bertulang yang
direncanakan untuk menahan tegangan tekan dan tegangan tarik yang diakibatkan oleh beban
lentur. Balok merupakan bagian struktur bangunan yang kaku dan dirancang untuk
menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Dimensi
ukuran balok pada pembangunan gedung akademik 1 sangat beragam, disesuaikan dengan
keperluan. Pekerjaan balok dan plat pada pembangunan gedung akademik 1 dilaksanakan
secara bersamaan. Detail dan dimensi plat lantai dan balok terlampir pada lampiran 3.
Pekerjaan plat lantai dan balok meliputi bekisting, pekerjaan pemasangan tulangan,
pekerjaan pengecoran dan pekerjaan pembongkaran bekisting.
22
4.5.2.1 Pekerjaan Bekisting
1. Acuan
Acuan pada pembangunan gedung akademik 1 menggunakan plywood dengan ukuran dan
ketebalan yaitu 12 mm. Plywood yang digunakan memiliki penggunaan berkisar 8-9 kali
pemakaian untuk bekisiting.
2. Perancah
Perancah atau pendukung acuan pada bekisting plat dan balok menggunakan scaffolding.
Scaffolding merupakan rangkaian dari besi yang kokoh menahan beban sendiri, beban bekisting,
beban tulangan, beban beton dan beban hidup lain diatasnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk
pekerjaan bekisting
diantaranya:
23
24
25
Tahapan pekerjaan bekisting untuk plat dan balok ialah:
a) Memasang jack base yang berfungsi sebagai penyangga utama untuk tetap menjaga
mainframe berdiri dengan kokoh menahan beban yang dipikul. Penggunaan jack base
sebagai pengatur ketinggian/ elevasi scaffolding sesuai ketinggian yang telah direncanakan.
b) Memasang mainframe sebagai struktur utama dari scaffolding itu sendiri.
c) Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar mainframe untuk menjaga
struktur scaffolding tetap kokoh dan berdiri tegak.
d) Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri. Selain itu u-head juga berfungsi
untuk mengatur ketinggian struktur balok yang akan direncanakan.
e) Pasang balok suri-suri dan pasang hollow diatas balok suri.
f) Memasang plywood sebagai cetakan untuk beton segar. keadaan bekisting yang telah
terpasang di lapangan
Tahapan pekerjaan beksiting ini sangat perlu diperhatikan karena berdampak lansung pada
pekerjaan-pekerjaan lainnya. Persyaratan pekerjaan beksiting menurut Dinas Pekerjaan
Umum yang harus dipenuhi ialah:
a) Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika
menerima beban yang bekerja.
b) Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk/deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
c) Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh tiba-
tiba akibat gaya yang bekerja.
Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi
sehingga pertimbangan-pertimbangan di bawah ini setidaknya harus terpenuhi:
1. Ekonomis,
2. Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar,
3. Tidak bocor.
26
4.5.2.2 Pekerjaan Tulangan
27
Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk pekerjaan penulangan
balok dan plat:
28
Pada pelat lantai dengan tulangan wire mash dipasang 2 lapis, tulangan cakar ayam
dipasang untuk menjaga ketinggian atau elevasi plat lantai. Pada bagian bawah plat dipasang
beton decking untuk patokan selimut beton pada plat lantai,
Sedangkan pada balok menggunakan sistem penulangan tumpuan dan lapangan.
Panjang tulangan pada tumpuan yaitu sebesar ¼ panjang bentang. Tahapan pekerjaan
pemasangan tulangan balok meliputi:
a. Persiapan bahan dan pemotongan tulangan sesuai gambar kerja yang
diperoleh di los besi
b. Pembengkokan tulangan berdasarkan data bbs dan panjang yang telah
ditentukan
c. Perakitan tulangan berdasarkan dimensi untuk pemasangan tulangan balok
d. Pengangkutan tulangan balok ke lokasi proyek
e. Penempatan tulangan dari lokasi proyek ke daerah pekerjaan menggunakan
tower crane
f. Pengecekan tulangan dan ikatan yang saling berhubungan
Tahapan pekerjaan pemasangan tulangan plat meliputi:
1. Persiapan bahan dan pengangkutan tulangan wire mesh kelokasi proyek.
29
2. Penempatan tulangan menggunakan tower crane dan pemotongan tulangan berdasarkan
dimensi plat lantai dilapangan .
3. Pemasangan tulangan cakar ayam pada plat lantai.
4. Pemasangan beton decking untuk menentukan selimut beton pada plat lantai
Pekerjaan pengecoran merupakan pekerjaan penuangan beton segar kearea yang telah
bekisting yang telah diberi tulangan. Pengecoran pada plat lantai dan balok menggunakan
beton ready mix dengan perusahaan adhimix dan pionir dengan bantuan alat concrete pump.
Berikut adalah alat dan bahan yang
digunakan untuk pekerjaan pengecoran pada plat lantai dan balok Gambar :
30
31
Sebelum melakukan pekerjaan beton, langkah teknis yang harus
dipersiapkan yaitu:
1. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah siap. Hal ini dilakukan
oleh seorang QC (Quality Control)
2. Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah selanjutnya ialah mengisi surat
ijin cor.
3. Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya menyerahkan surat ijin cor
kepada pengawas MK.
4. Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas MK
5. Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas MK, selanjutnya
penandatanganan surat ijin cor dan area siap dilakukan pengecoran
meliputi:
32
kayu. Perataan ini bertujuan agar permukaan plat rata dan memastikan tidak ada
udara yang terjebak didalam campuran beton
9. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketebalan plat sekaligus pengecekannya
menggunakan pesawat waterpass dan batang kayu yang telah diberi tanda.
10. Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan air setiap 2 kali sehari
selama satu minggu
4.5.2.4 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan apabila beton telah cukup
umur yakni selama 7 hari. Beton yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat
sendiri dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton
yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk
pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan dengan
tidak mengurangi keamanan dan kemampuan struktur. Alat untuk pekerjaan pembongkaran
bekisting pada plat lantai dan balok ialah:
33
5. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor
yang dilakukan oleh QC. Jika ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka
selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC berikan.
Data Teknik :
34
Total waktu bore pile
Jumlah titik bore pile / kapasitas produksi alat
22 : 4 = 5.5 ⁓ 6 hari
35
BAB V
REKAPAN HASIL PEMBAHASAN
Pekerjaan Galian
Kebutuhan Tenaga Kerja Peralatan Bahan
36
5.2 Rekapan Hasil Pekerjaan Bekisting
pekerja 5
tukang kayu 3
kepala tukang 3
mandor 3
Kebutuhan Tenaga Kerja
bekisting Pondasi kolom
pekerja 10 meteran Polywood
tukang kayu 5 Scaffolding balok suri-suri
kepala tukang 2 U-Head paku
mandor 2 join pin Kawat
Kebutuhan Tenaga Kerja pensil hollow
bekisting balok
pekerja 3 gergaji
tukang kayu 2 palu
kepala tukang 1
mandor 1
37
5.3 Rekapan Hasil Pekerjaan Pembesian
PEKERJAANSTRUKTUR LANTAI 1
Pekerjaan Pembesian Pondasi, Kolom, Balok Dan Pelat
Kebutuhan Tenaga Kerja Peralatan Bahan
Pemasangan Pembesian
Pondasi P1, P2, P3
Pekerja 8
Tukang Besi 8 tang besi Tulangan bawah besi 13-10
Kepala Tukang 3 mesin Tulangan bawah besi 13-11
pemotong
tulangan
Mandor 3 meteran Tulangan bawah besi 13-15
Kebutuhan Tenaga Kerja gunting Tulangan pokok besi D 16mm
Pembesian Kolom pemotong
tulangan
Pekerja 7 mesin Tulangan sengkang besi Ø
pembengkok 8mm
tulangan
Tukang Besi 7 Tulangan pokok besi D13mm
Kepala Tukang 3 Tulangan wiremesh M6, 1
lapis
Mandor 3 kawat
Kebutuhan Tenaga Kerja
Pembesian Balok
Pekerja 16
Tukang Besi 16
Kepala Tukang 2
Mandor 2
Kebutuhan Tenaga Kerja
Pembesian Pelat
Pekerja 4
Tukang Besi 1
Kepala Tukang 1
Mandor 1
38
5.4 Rekapan Hasil Pekerjaan Pengecoran
39
BAB VI
KESIMPULAN
Berikut adalah metode untuk pelaksanaan untuk masing – masing pekerjaan yang
ditinjau pada proyek Pembangunan Gedung Wisma Pramuka Di Bumi Perkemahan Margarana:
40
DAFTAR PUSTAKA
Jawat, I Wayan. 2015. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi (Studi: Proyek Fave Hotel
Kartika Plaza)
Prasko. (2012, 08 15). Pengertian dan Jenis Proyek Konstruksi. Retrieved 05 16, 2018, from
Prasko Tujuh Belas: ( http://prasko17.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-dan-jenis-proyek-
konstruksi.html Di akses 13 Mei 2018 )
41