MANAJEMEN TERPADU
UGD UPTD PUSKESMAS TANON I
TANON SRAGEN JAWA TENGAH.
Ditulis oleh :
Dipuskesmas Tanon I
Oleh :
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan izinNya, kami dapat menyelesaikan penugasan elektif tentang
“Manajemen Terpadu UGD UPTD Puskesmas Tanon I” dengan tepat waktu.
Alhamdulillah, penugasan Elektif ini dapat terselesaikan dengan baik, selesainya
penugasan ini tidak lepas berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak
sehingga hambatan maupun kekurangan selama proses pembuatan tugas ini dapat
dilewati dengan baik. Dengan selesainya tugas ini kami berharap tugas ini dapat
memberikan manfaat bagi yang memerluhkan, terutama untuk kepentingan
Puskesmas Tanon I, tenaga medis, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan
informasi mengenai manajemen terpadu UGD.
LAMPIRAN
UGD diharuskan selalu siap sedia 24 jam untuk rumah sakit, klinik 24 jam
maupun puskesmas rawat inap. Pada tingkat puskesmas Unit Gawat Darurat lebih
sederhana daripada di rumah sakit, baik dari kasus yang ditangani maupun
peralatan yang tersedia masih dalam lingkup pelayanan fasilitas kesehatan tingkat
pertama atau primer. Kasus-kasus yang ditangani di puskesmas sesuai dengan
standar kompetensi puskesmas sehingga kasus yang ditanganipun terbatas. Meski
UGD di puskesmas sebatas melayani pasien dengan kasus-kasus terbatas di
penyedia pelayanan klinik tingkat pertama, tetapi pelayanannya menjadi sangat
penting karena merupakan pintu gerbang paling awal dalam menangani pasien di
daerah yang terpencil dan aksesnya jauh dari rumah sakit. (Musliha, 2010).
1
dengan jenis pelayanan yang diberikan dan memenuhi standar mutu, keamanan,
dan keselamatan serta memiliki izin edar sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan (Depkes,2016).
2
BAB II
METODE
Proses elektif di laksanakan selama satu minggu dengan enam hari peran
aktif di ruang UGD, guna mempelajari secara langsung pelaksanaan kegiatan
UGD Puskesmas Tanon I dan membantu puskesmas dalam menghadapi
akreditasi. Hasil yang diperoleh akan dipaparkan dan di anlisis dalam bentuk
cheklist kelengkapan sesuai pedoman akrditasi puskesmas.
3
BAB III
HASIL
Jumlah
No Peralatan dan sarana Stok Keterangan
Minimal
I.Set Tindakan Medis/Gawat Darurat
Baki logam tempat alat steril
1 3 buah 2 buah
tertutup
2 Collar Brace/Neck Collar anak 1 buah tidak ada
3 Collar Brace/Neck Collar dewasa 1 buah tidak ada
Corong telinga/Spekulum telinga
4 1 set 1 set
ukuran kecil, besar, sedang
5 Doppler 1 buah tidak ada
6 Dressing Forceps 1 buah 1 buah
7 EKG 1 buah ada
8 Emesis Basin/ Nierbeken besar 2 buah 3 buah
9 Forceps Aligator 3 buah 1 buah
10 Forceps Bayonet 3 buah 1 buah
Guedel Airway (Oropharingeal
11 2 buah tidak ada
Airway)
4
12 Gunting bedah standar, lengkung 3 buah tidak ada
Gunting bedah standar, lengkung,
13 3 buah tidak ada
ujung tajam/tajam
Gunting bedah standar, lengkung,
14 3 buah tidak ada
ujung tajam/tumpul
Gunting bedah standar, lengkung,
15 3 buah tidak ada
ujung tumpul/tumpul
Gunting bedah standar, lurus
16 3 buah 2 buah
ujung tumpul/tumpul
Gunting bedah standar, lurus,
17 3 buah 2 buah
ujung tajam/tajam
Gunting bedah standar, lurus,
18 3 buah 3 buah
ujung tajam/tumpul
19 Gunting pembalut 1 buah 1 buah
20 Gunting pembuka jahitan lurus 3 buah tidak ada
21 Handle kaca laring 1 buah tidak ada
22 Handle kaca nasopharing 1 buah tidak ada
23 Hooked probes 1 buah 1 buah
24 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set tidak ada
25 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set tidak ada
26 Kait dan kuret serumen 1 buah 1 buah
27 Kanula hidung anak 1 buah tidak ada
28 Kanula hidung dewasa 1 buah tidak ada
29 Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah 1 buah
Klem arteri, 12 cm lengkung,
30 dengan gigi 1x2 (Halstead- 3 buah 1 buah
Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lengkung,
31 3 buah tidak ada
tanpa gigi (Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus, dengan
32 3 buah 1 buah
gigi 1x2 (Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus,tanpa
33 3 buah tidak ada
gigi (Halstead-Mosquito)
34 Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah 2 buah
Klem/pemegang jarum jahit, 18
35 3 buah 2 buah
cm (Mayo-Hegar)
Korentang, lengkung, penjepit
36 2 buah tidak ada
alat steril (23 cm)
37 Korentang, penjepit sponge 2 buah 1 buah
38 Kursi roda 1 buah 1 buah
5
39 Lampu kepala 1 buah 1 buah
40 Laringoskop anak 1 buah tidak ada
41 Laringoskop dewasa 1 buah tidak ada
42 Laringoskop neonatus bilah lurus 1 buah tidak ada
43 Magill Forceps 3 buah 1 buah
44 Nebulizer 1 buah 1 buah
45 Otoskop 1 buah tidak ada
46 Palu reflex 1 buah 1 buah
47 Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah tidak ada
48 Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 1 buah
49 Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 3 buah
50 Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah tidak ada
51 Pinset bedah, 18 cm 3 buah 1 buah
52 Pinset epilasi 1 buah tidak ada
53 Pinset telinga 1 buah 1 buah
Pinset insisi Hordeolum/
54 1 buah tidak ada
Chalazion
55 Resusitator anak-anak & sungkup 1 buah tidak ada
56 Resusitator dewasa & sungkup 1 buah ada
57 Resusitator neonatus & sungkup 1 buah tidak ada
58 Retraktor, pembuka kelopak mata 1 buah tidak ada
59 Semprit gliserin 1 buah 1 buah
60 Silinder korentang steril 1 buah 1 buah
61 Skalpel, tangkai pisau operasi 3 buah 2 buah
62 Spalk 1 buah 5 buah
63 Spekulum hidung 1 buah tidak ada
64 Spekulum mata 1 buah tidak ada
65 Sphygmomanometer untuk anak 1 buah tidak ada
Sphygmomanometer untuk
66 1 buah 1 buah
dewasa
67 Stand lamp untuk tindakan 1 buah 3 buah 1 rusak
68 Standar infus 2 buah 4 buah
69 Steteskop anak 1 buah 2 buah
70 Steteskop dewasa 1 buah 3 buah
71 Steteskop janin/Laenac 1 buah 1 buah
72 Suction pump (alat penghisap) 1 buah 1 buah
Sudip lidah logam/Spatula lidah
73 4 buah 1 buah
logam panjang 12 cm
Sudip lidah logam/Spatula lidah
74 4 buah tidak ada
logam panjang 16,5 cm
6
75 Tabung oksigen dan regulator 1 buah 2 buah
Tempat tidur periksa dan
76 1 buah 2 buah
perlengkapannya
77 Termometer anak 1 buah 1 buah
78 Termometer dewasa 1 buah 3 buah
79 Timbangan anak 1 buah 1 buah
80 Timbangan dewasa 1 buah 1 buah
81 Tissue Forceps 1 buah 1 buah
82 Torniket karet 1 buah 2 buah
83 Usungan (brankar ) 1 buah 3 buah
7
16 Endotracheal tube ( ETT ) 3 1 buah tidak ada
17 Endotracheal tube ( ETT ) 4 1 buah tidak ada
18 Goggle 1 buah tidak ada
sesuai
19 Infus set/ intra vena set dewasa ada
kebutuhan
sesuai
20 Infus set/intra vena set anak ada
kebutuhan
Jarum jahit untuk operasi mata, ½ sesuai
21 ada
lingkaran kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran sesuai
22 ada
penampang segitiga kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, ½ sesuai
23 ada
lingkaran, penampang bulat kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, 3/8 sesuai
24 ada
lingkaran penampang segitiga kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, 3/8 sesuai
25 ada
lingkaran, penampang bulat kebutuhan
sesuai
26 Kapas ada
kebutuhan
sesuai
27 Kasa non steril ada
kebutuhan
sesuai
28 Kasa steril ada
kebutuhan
29 Kateter Foley ukuran 5-8 French 2 buah ada
sesuai
30 Kateter karet No. 10 (Nelaton) ada
kebutuhan
sesuai
31 Kateter karet No. 12 (Nelaton) ada
kebutuhan
sesuai
32 Kateter karet No. 14 (Nelaton) ada
kebutuhan
33 Lubricant gel 1 tube ada
sesuai
34 Masker wajah ada
kebutuhan
sesuai
35 Micropore surgical tape ada
kebutuhan
Mucous suction, silikon Nomor 8 sesuai
36 tidak ada
dan 10 kebutuhan
Nasogastric Tube/selang lambung sesuai
37 ada
(3,5,8) kebutuhan
8
sesuai
38 Pelilit kapas/Cotton applicator ada
kebutuhan
39 Sabun tangan atau antiseptic 1 botol 4 botol
sesuai
40 Sarung tangan non steril ada
kebutuhan
sesuai
41 Sarung tangan steril ada
kebutuhan
sesuai
42 Selang karet untuk anus
kebutuhan
43 Skapel, mata pisau bedah besar 1 box tidak ada
44 Skapel,mata pisau bedah kecil 1 box ada
sesuai
45 Verban elastic ada
kebutuhan
Water based gel untuk EKG dan
46 1 tube 1 tube
Doppler
III. Perlengkapan
1 Bak instrument tertutup 1 buah 1 buah
2 Bantal 1 buah 3 buah
3 Celemek plastic 1 buah tidak ada
Dorongan tabung oksigen dengan
4 1 buah 1 buah
tali pengaman
5 Duk bolong, sedang 2 buah 2 buah
6 Jam/timer 1 buah 1 buah jam dinding
7 Kain balut segitiga ( mitella ) 5 buah tidak ada
8 Kasur 1 buah 3 buah
9 Kotak penyimpan jarum bekas 2 buah 1 buah
10 Lemari alat 1 buah 1 buah
11 Lemari obat 1 buah 1 buah
12 Mangkok untuk larutan 2 buah 2 buah
13 Meja instrumen/alat 1 buah 1 buah
14 Perlak plastic 2 buah 1 buah
15 Pispot 2 buah 1 buah
16 Sarung bantal 2 buah 6 buah
17 Seprei 2 buah 6 buah
18 Sikat tangan 1 buah 2 buah
Sikat untuk membersihkan
19 1 buah 1 buah
peralatan
9
20 Stop Watch 1 buah 1 buah
Tempat sampah tertutup yang
21 dilengkapi dengan injakan 2 buah 3 buah
pembuka penutup
22 Toples kapas/Kasa steril 1 buah 1 buah
Tromol kasa/Kain steril 25 X 120
23 1 buah ada
mm
24 Waskom bengkok 4 buah 3 buah
25 Waskom cekung 2 buah 1 buah
26 Waskom cuci 2 buah 1 buah
IV. Meubelair
1 Kursi kerja 3 8 baik
2 Lemari arsip 1 2 baik
3 Meja tulis ½ biro 1 2 baik
10
Gudang yang tersedia berisi alat-alat medis yang belum digunakan
(stok baru) dan alat yang sudah rusak. Jika terdapat alat dan benda
medis yang rusak, akan dibuat lembar permintaan pengadaan alat
kepada kepala puskesmas yang kemudian ditemuskan ke bendahara
puskesmas selaku pemengang kunci gudang.
Setiap alat medis yang telah dipakai akan dicuci dengan sabun dan
direndam dengan larutan klorin. Alat medis bekas pakai yang
seharusnya di sterilkan dengan sterilisator belum dilakukan,
dikarenakan alat sterilisatornya masih baru dan belum pernah
digunakan dan banyak staff UGD belum mengerti cara pengunaannya.
Petugas UGD selesai menangani satu pasien kemudian menyemprot
alat bekas pakai tersebut dengan alkohol 70%.
Banyak peralatan bahan habis pakai yang berada di apotik puskesmas.
Hal ini dikarenakan anjuran dari dinas kesehatan kabupaten sragen
tentang sentralisasi bahan habis pakai dan obat-obatan di UGD dan
hanya menyisakan sedikit barang-barang yang paling sering di
gunakan guna keperluan darurat.
Barang bahan habis pakai tidak langsung di catat di UGD akan tetapi
akan di bawa ke ugd ketika ada resep dokter yang memerlukan barang
tersebut.
alat set medis yang belum lengkap dikarenakan, sulitnya membeli
peralatan tersebut terutama yang berukuran kecil dan memiliki bentuk
yang hampir serupa dengan yang lainnya.
Beberapa barang perlengkapan dan meubelair memiliki data inventaris
tersendiri.
Tempat sampah belum ada keterangan pembeda antara tempat sampah
medis, organik dan anorganik.
11
3.1.2. Perawatan dan Penyimpanan Obat dan Alat Medis
12
Hasil yang didapatkan dalam proses observasi dan diskusi adalah:
Ketersediaan obat telah tercatat dengan rapi, sehingga stok yang tersedia
atau habis tidak terlaporkan dengan baik.
Pendataan obat telah mengunakan lembar registrasi untuk mendata obat
rusak atau yang sudah kadaluarsa.
Penyimpanan obat-obatan di lemari belum diberi nama, jumlah obat di
UGD terlalu banyak dan masih banyak ditemukan obat-obat lain selain
jenis obat-obat emergensi.
Seluruh obat yang bukan jenis obat-obat emergensi rencananya nanti akan
di pindah ke apotik. Sebagaimana saran dari pembimbing akreditasi
tentang sentralisasi obat di apotik.
13
Hasil yang didapatkan dalam proses observasi dan diskusi adalah:
14
3.2. Rencana Intervensi
Intervensi yang akan dilakukan akan dibagi menjadi tiga jenis sesuai
dengan observasi yang telah dilakukan. Intervensi akan dilakukan di ruang UGD
Puskesmas Tanon I. Bentuk intervensi tersebut adalah :
a) Kelengkapan Dokumen
Melakukan Penataan Ulang Alat-Alat Medis di Lemari
Penyimpanan
Ruangan di Puskesmas Tanon I tidak sesuai dengan standar dengan
UGD yang semestinya karena bertempat di rumah dinas yang terletak
terpisah dengan ruang puskesmas. Sehingga ruangannya pun relatif
lebih sempit. Penulis akan melakukan penataan kembali untuk
memisahkan alat yang masih bisa bekerja dan alat yang rusak
kemudian dilakukan pendataan tentang nama alat-alat yang rusak
beserta jumlahnya. Penulis juga akan memberi daftar nama-nama obat
yang tersimpan di rak atau lemari dengan tujuan untuk mempermudah
petugas dalam mengambil jika suatu saat dibutuhkan.
Membuat Lembar Daftar Alat Medis yang Rusak
Penulis akan membuat lembar pencatatan alat medis yang rusak dan
dibedakan setiap bulannya. Tujuan pembuatan daftar ini untuk
membantu petugas UGD untuk melihat kondisi alat yang rusak ringan,
sedang, maupun rusak berat dan tidak dapat digunakan kembali.
Rencana tindak lanjut dan sistem pelaporan untuk perbaikan atau
pengadaan alat akan lebih mudah dengan menggunakan daftar ini.
Membuat Algoritma, SOP atau protap yang Berkaitan dengan
Unit Gawat Darurat
Algoritma dibutuhkan untuk mempermudah petugas yang berjaga di
UGD yang akan ditempel didinding untuk membantu dalam proses
pelayanan. Direncanakan ada 2 hal yaitu SOP dan Alur triase yang
dipajang.
15
Membuat Label Tempat Sampah
Penulis membuat label tempat sampah yang di bagi berdasarkan medis,
non medis (anorganik), non medis (organik).
16
BAB IV
INTERVENSI DAN HASIL
17
Pada hari ke empat yaitu hari Kamis, 2 februari 2017 Penulis
melakukan magang dan konsultasi dengan dokter fungsional
Puskesmas Tanon I dan petugas UGD mengenai hasil yang sementara
sudah diperoleh dan rencana pembuatan produk. Dokter dan perawat
penanggung jawab UGD menanggapi dengan positif dan mengizinkan
pembuatan produk elektif yang diususlkan oleh penulis.
Kemudian jumat 3 Februari 2017 penulis di minta untuk
melakukan presentasi modul elektifnya dan hasil temuan apa saja yang
didapat, dan melakukan perencanaan untuk membuat daftar alat yang
rusak, kartu registrasi obat dan alat yang masuk dan keluar serta
mencari bahan untuk pembuatan algoritma yang akan ditempel di
UGD Puskesmas Tanon I.
Pada hari Sabtu, tanggal 4 Februari 2015 penulis melakukan tata
ulang ruangan UGD beserta arsip-arsipnya. Penataan dimulai dari
ruang UGD dan meja tindakan. Kemudian berlanjut ke penataan lemari
penyimpanan obat dan alat medis. Penulis melakukan penempelan
daftar pada masing-masing rak dan memberi rak kecil untuk masing-
masing obat yang berada di dalam lemari kemudian memberi nama.
Daftar nama-nama obat dan alat medispun juga dibuat baru untuk
mempermudah pencarian.
Setelah itu, penulis meminta izin untuk melakukan penempelan
algoritma yang sudah dibuat yaitu mengenai triase dan pengelolaan
alat medis bekas pakai. Penulis dibantu oleh petugas di UGD
kemudian algoritma sudah terpasang di dinding UGD Puskesmas
Tanon I.
18
4.1.2. Bentuk Intervensi dan Produk
4.1.2.1.Kelengkapan Alat Medis
Melakukan Penataan Ulang Alat-Alat Medis di Lemari
Penyimpanan
Penulis melakukan penataan kembali untuk memisahkan alat yang
masih bisa bekerja dan alat yang rusak kemudian dilakukan pendataan
tentang nama alat-alat yang rusak beserta jumlahnya. Penulis juga
memberi daftar nama-nama obat yang tersimpan di rak atau lemari
dengan tujuan untuk mempermudah petugas dalam mengambil jika
suatu saat dibutuhkan.
Membuat Lembar Daftar Alat Medis yang Rusak
Penulis membuat lembar pencatatan alat medis yang rusak dan
dibedakan setiap bulannya. Tujuan pembuatan daftar ini untuk
membantu petugas UGD untuk melihat kondisi alat yang rusak ringan,
sedang, maupun rusak berat dan tidak dapat digunakan kembali.
Rencana tindak lanjut dan sistem pelaporan untuk perbaikan atau
pengadaan alat akan lebih mudah dengan menggunakan daftar ini.
Membuat Algoritma yang Berkaitan dengan Unit Gawat Darurat
Algoritma dibutuhkan untuk mempermudah petugas yang berjaga di
UGD yang akan ditempel didinding untuk membantu dalam proses
pelayanan. Algoritma yang dibuat adalah tentang triase.
Membuat Label Tempat Sampah
Penulis membuat label tempat sampah yang di bagi berdasarkan medis,
non medis (anorganik), non medis (organik).
19
4.1.2.3.Kelengkapan Administrasi yang Berkaitan dengan UGD
Menata ulang registrasi dokumen UGD Puseksmas
Berkas-berkas di ruang UGD Puskesmas Tanon I tidak tertata dengan
rapi. Berkas tersebut menumpuk di meja penerimaan pasien baru UGD
dan mengganggu kerapian. Penulis sudah melakukan penataan
kembali berkas tersebut dan melengkapi map dan alat tulis untuk
keperluan penerimaan pasien di UGD.
4.2. Respon terhadap Intervensi
Respon yang diberikan dokter fungsional dan perawat yang bertugas
di UGD terhadap intervensi yang dilakukan oleh penulis baik dan antusias.
Dokter dan perawat UGD memberikan komentar positif bahwa dengan
adanya penataan kembali ruang UGD membuat pekerjaan lebih mudah dan
UGD lebih rapi, bersih, dan nyaman untuk pelayanan pasien. Dengan
terbentuknya sistem registrasi yang sistematis juga membuat pelayanan
lebih baik. Petugas UGD Puskesmas Tanon I terbantu dengan adanya
algoritma yang telah dibuat dan tertempel di dinding dan dengan adanya
daftar alat medis yang rusak serta kartu registrasi obat dan alat.
4.3. Perubahan yang terjadi
Perubahan yang dapat diamati oleh penulis:
1. Ruang UGD Puskesmas Tanon I menjadi lebih rapi dan bersih
2. Alat yang rusak sudah tidak lagi tercampur dengan alat yang masih baik di
lemari.
3. Pengambilan alat dan obat-obatan medis menjadi lebih cepat karena tertata
rapi dalam rak.
4. Algoritma pensterilan alat membantu petugas untuk proses pensterilan alat
bekas pakai menjadi lebih lege artis.
5. Terisinya lembar registrasi untuk alat yang sudah rusak dan obat-obatan
yang sudah kadaluarsa sehingga petugas UGD dapat mengajukan
permohonan penyediaan alat dan obat yang dibutuhkan.
6. Meja penerimaan pasien yang sudah tertata rapi dan alat tulis yang
lengkap mempermudah petugas dalam mengisi buku registrasi pasien.
20
BAB V
PEMBAHASAN
21
Penulis mendapatkan banyak ilmu mengenai kelengkapan dan manajemen
di suatu UGD Puskesmas setelah melakukan proses magang di minggu elektif
yang bertempat di Puskesmas Tanon I. Ditinjau dari ketiga aspek tersebut
Puskesmas Tanon I masih belum maksimal.
Ruangan di Puskesmas Tanon I tidak sesuai dengan standar bangunan
UGD yang semestinya karena bertempat di rumah dinas yang terletak di samping
ruang induk puskesmas. Sehingga ruangannya pun relatif lebih sempit karena
model bangunannya seperti rumah pada umumnya dan bukan bangunan untuk
UGD puskesmas. Ditinjau dari penyimpanan kelengkapan alat-alat medis yang
sudah ada di puskesmas tersebut, penulis menemukan fakta tidak teraturnya
proses pemeliharaan dan penyimpanan alat medis oleh petugas di ruang UGD
sehingga alat yang rusak dan masih layak digunakan disimpan menjadi satu dan
tidak dipisahkan. Penulis melakukan penataan kembali untuk memisahkan alat
yang masih bisa bekerja dan alat yang rusak kemudian dilakukan pendataan
tentang nama alat-alat yang rusak beserta jumlahnya. Penulis juga memberi daftar
nama-nama obat yang tersimpan di rak atau lemari dengan tujuan untuk
mempermudah petugas dalam mengambil jika suatu saat dibutuhkan.
Penulis membuat lembar pencatatan alat medis yang rusak dan dibedakan
setiap bulannya dengan tujuan daftar ini dapat membantu petugas UGD untuk
menginspeksi kondisi alat yang rusak ringan, sedang, maupun rusak berat dan
tidak dapat digunakan kembali. Rencana tindak lanjut dan sistem pelaporan untuk
perbaikan atau pengadaan alat akan lebih mudah dengan menggunakan daftar ini.
Algoritma yang berkaitan dengan UGD dibutuhkan untuk mempermudah
petugas yang berjaga di UGD. Algoritma ini ditempel di dinding untuk membantu
mempermudah dalam proses pelayanan. Ketersediaan algoritma yang masih
terbatas di ruang UGD Puskesmas Tanon I dapat mengurangi kefektifan dalam
tindakan yang akan diberikan kepada pasien dengan kondisi gawat darurat.
Penulis sudah melakukan penempelan algoritma di UGD Puskesmas Tanon I yaitu
tentang pengelolaan alat medis bekas pakai dan triase.
Dalam perawatan dan penyimpanan obat di UGD Puskesmas Tanon I
masih banyak ditemukan obat-obat emergensi yang sudah kadaluarsa dan
22
tercampur dengan obat yang masih baik. Hal ini sudah diintervensi oleh penulis
dengan melakukan pembuatan kartu registrasi obat dan alat medis. Kartu
registrasi yang sudah dibuat ini berisi nama, kode, dan tanggal kadaluarsa barang.
Kemudian dibawahnya tertera tabel untuk tanggal, jumlah barang masuk, keluar,
dan sisa serta nama petugas yang mendata saat itu. Kartu ini diharapkan dapat
membantu petugas untuk mendata jumlah obat dan menghindari obat-obat
kadaluarsa yang tersedia agar tidak tercampur dengan yang masih baik.
Berkas-berkas yang terdapat di ruang UGD Puskesmas Tanon I tidak
tertata dengan rapi. Berkas tersebut menumpuk di meja penerimaan pasien baru
UGD dan mengganggu kerapian. Penulis melakukan penataan kembali berkas
tersebut dan melengkapi map dan alat tulis untuk keperluan penerimaan pasien di
UGD. Penulis juga menyampaikan kepada dokter penganggung jawab mengenai
ketersediaan lembar inform dan consent.
Lembar inform dan consent yang belum tersedia di ruang UGD Puskesmas
Tanon I hendaknya menjadi perhatian yang serius untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan. Penulis menyampaikan dan meminta dokter penanggung jawab
untuk sesegera mungkin menyediakan lembar inform dan consent yang sesuai.
Puskesmas Tanon I jika ditinjau dari segi peralatan, sarana dan prasarana, sumber
daya manusia serta administrasi dan manajemen yang khusunya di ruang UGD
masih belum maksimal karena beberapa kendala yang ada. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah faktor kedisiplinan. Kedisiplinan sumber daya manusia
yang bekerja di pelayanan kesehatan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan tugas
dan akan membuat pelayanannya kepada masyarakat menjadi lebih baik. Petugas
yang disiplin akan melahirkan prestasi yang dapat menjadi poin khsusus yang
dapat menjadi perhatian pemerintah yang terkait untuk memberikan bantuan
peralatan, sarana dan prasana yang memadai di puskesmas tersebut.
23
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2016. Menkes: Penguatan Layanan Kesehatan Jadi Perhatian. [diakses
pada tanggal 3 februari 2017 dari
http://www.depkes.go.id/article/print/16040400004/menkes-penguatan-
layanan-kesehatan-jadi-perhatian.html]
Suaramerdeka.com,. 2017. 12 Puskesmas Dalam Proses Akreditasi. [diakses pada
tanggal 2 Februari 2017 dari http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/12-
puskesmas-dalam-proses-akreditasi/]
Muchlis., 2005. Analisis Terhadap Kinerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Tesis, Fakultas Ekonomi Program
Pascasarjana Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta
Nurfadhli. 2012. Analisis Kelengkapan fasilitas Unit Gawat darurat Rumah Sakit
Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang Terhadap Standar Operasional
Pelayanan Unit Gawat Darurat. Karya Tulis Ilmiah : FK UNDIP.
Soedarman, B. M., 2014. Manajemen Terpadu Unit Gawat Darurat di Puskesmas
Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang, Jurusan
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta
Soekanto S. H. 2007. Aspek Medikolegal Pelayanan Gawat Darurat Vol.57. CV
Remadja Karya : Jakarta
Tietjen, Linda, dkk. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo : Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat. Nuha Medika : Yogyakarta
Elok MQ. 2012. Manajemen Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Kudus.
Porgram Pascasarjana : Fakultas IKM UNDIP
24
LAMPIRAN
25
2 Selasa 07.30 – 08.00 Menyampaikan rencana observasi dan
17 Feb 15 melakukan wawancara kepada perawat
yang bertugas di UGD
08.00-11.00 Magang dan ikut menangani pasien yang
datang di UGD
11.30-13.15 Melakukan observasi ruang dan melakukan
pencatatan ketersediaan alat dan obat di
ruang UGD.
13.15-13.30 Melakukan diskusi dengan kepala tentang
peralatan di UGD.
26
3 Rabu 07.30 – 08.00 Melaporkan rencana kegiatan hari ini
18 Feb 15 kepada petugas yang bertanggung jawab di
UGD.
08.00-12.00 Magang dan ikut menangani pasien yang
datang ke UGD
12.30-14.00 Melakukan pendataan alat-alat yang
terdapat di meja tindakan UGD.
27
4 Kamis 07.30 – 08.30 Sampai di Puskesmas Tanon I dan
19 Feb 15 mengikuti kegiatan rutin apel pagi.
8.30 – 10.00 Magang dan ikut menangani pasien yang
datang ke UGD
10.00 – 12.00 Melakukan pendataan alat-alat yang
terdapat di lemari dan gudang UGD.
12.00 – 14.00 Melakukan diskusi terkait UGD dengan
kepala Puskesmas setelah pertemuan staff
puskesmas dengan supervisi dari Dinas
Kesehatan Kabupaten dalam membahas
akreditasi puskesmas.
Hasil yang didapatkan :
Tidak terdapat daftar nama-nama alat dan obat yang tersimpan didalam
lemari sehingga petugas kesulitan jika mendadak akan menggunakan
suatu alat.
28
6 Sabtu 07.00 – 07.30 Sampai di Puskesmas Tanon I dan
21 Feb 15 mengikuti kegiatan rutin apel pagi.
07.30 – 11.00 Magang dan ikut menangani pasien yang
datang ke UGD
11.00-12.30 Melakukan penataan alat-alat yang terdapat
di meja penerimaan pasien baru dan
menambah kelengkapan alat tulis.
Memasang algoritma dan menyerahkan
berkas-berkas produk yang sudah dibuat
kepada petugas UGD
12.55-13.00 Pamit kepada petugas UGD
29
FOTO KEGIATAN ELEKTIF
30
Gambar 3. Wastafel dan petunjuk cuci tanggan WHO
31
Gambar 5. Lemari Penyimpanan setelah dirapikan
32
Gambar 7. Meja alat sebelum dirapikan
33
Gambar 9. THT Set setelah dirapikan
34
Gambar 11. Melakukan registrasi obat
35
Gambar 12. Meletakan tempat sampah setelah pemberian label
36
Gambar 14. Lembar Kendali Alat Inventaris
37
Gambar 16. SOP Triase
38