Makalah Tentang Demokrasi Di Indonesia
Makalah Tentang Demokrasi Di Indonesia
Puji syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “DEMOKRASI” ini dengan tepat waktu. Penulisan
makalah ini di tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Selanjutnya penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Supentri S.Pd.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang telah memberikan arahan dalam penulisan makalah ini hingga menjadi
sebuah makalah yang baik dan benar.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan, baik pada teknik penulisan maupun materi. Maka dari itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................1
Daftar Isi.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
A.Latar Belakang................................................................................3
B.Identifikasi Masalah........................................................................4
C.Batasan Masalah.............................................................................4
D.Rumusan Masalah...........................................................................4
E.Tujuan Penulisan............................................................................ 5
A.Konsep Demokrasi..........................................................................6
B.Pengertian Demokrasi.....................................................................6
C.Prinsip Demokrasi...........................................................................9
D.Ciri-ciri Demokrasi.........................................................................11
E. Nilai-nilai Demokrasi…………………………………………….12
BAB IV PENUTUP........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..28
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
3
dalam masyarakat Indonesia. Dengan demikian, demokrasi bagi bangsa Indonesia
adalah konsep yang tidak dapat dipisahkan.Budaya demokrasi di Indonesia perlu
dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
hendaknya mengacu kepada akar budaya nasionalisme yang memiliki nilai
gotong royong atau kebersamaan dan mementingkan kepentingan umum. Namun,
budaya individualisme dan budaya liberal yang masuk melanda masyarakat
dengan melalui arus globalisasi tidak mungkin bisa dibendung karena kemajuan
teknologi.
B. Identifikasi Masalah
C.Batasan Masalah
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang,identifikasi masalah pembatasan masalah maka di
dalam makalah ini akan membahas:
1.Apa pengertian demokrasi?
2.Bagamaimana perkembangan/pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
4
3.Bagaimana kehidupan bernegara yang demokrasi ?
4.Apa manfaat demokrasi ?
5.Bagaimana situasi demokrasi di Indonesia saat ini?
E.Tujuan Penulisan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
B.Pengertian Demokrasi
6
people”, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Kebebasan dan demokrasi sering dipakai secara timbal balik, tetapi keduanya
tidak sama.
7
sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat
kekuasaaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu
membentuk masyarakat yang adil dan beradaab,bahkan kekuasaan absolut
pemerintah sering menimbulkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Salah satu pilar demokrasi adalah trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif, dan legislatif) untuk diwujudkan
8
dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dalam berada
dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga
jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini dapat saling
mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip cheks and balances.
9
1945. Peraturan tentang hak asasi manusia Undang-Undang Dasar 1945 dimuat
dalam: Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea pertama dan empat,
Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR mengenai hak asasi
manusia Indonesia telah tertuang dalam ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998.
Setelah itu, dibentuk Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi
manusia, Undang-Undang yang mengatur dan menjadi hak asasi manusia di
Indonesia adalah Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia.
Bahwa dengan adanya partai politik dan dan organisasi sosial politik ini
berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
10
Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
D. Ciri-ciri Demokrasi.
Beberapa ciri pokok demokrasi menurut Syahrial Sarbini (2006 : 122) antara
lain :
11
E. Nilai-Nilai Demokrasi
1) Toleransi.
12
4) Memahami keanekaragaman dalam masyarakat.
Setiap manusia mempunyai hak yakni hak dasar yang dimiliki manusia
sejak lahir sebagai kodrat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
untuk dilindungi dan dihargai oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Pengakuan
bahwa semua manusia memiliki harkat dan martabat yang sama, dengan tidak
membeda-bedakan baik atas jenis kelamin, agama, suku.
7) Percaya diri.
Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan dari sikap
sanggup berdiri sndiri, sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari
pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri maupun orang
lain menilai kita.sehingga kita mampu menghadapi situasi apapun. Individu yang
13
mempunyai rasa percaya diri adalah mengatur dirinya sendiri,dapat
mengarahkan,mengambil inisiatif,memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan
sendiri,dan dapat melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri.
9) Saling menghargai.
14
bermanfaat optimal bagi lingkungannya. Ketiga, ia bersungguh-sungguh
mewujudkan komitmennya agar ia dapat mewujudkan komitmennya.
11) Kebersamaan.
Manusia adl makhluk sosial yang tdk bisa hidup sendiri. Manusia
membutuhkan kebersamaan dlm kehidupannya. Tuhan menciptakan manusia
beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yang kuat ada yang
lemah ada yang kaya ada yang miskin dan seterusnya. Demikian pula Tuhan
ciptakan manusia dengan keahlian dan kepandaian yang berbeda-beda pula.
Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat.
12) Keseimbangan
Satu hal yang juga hampir boleh dikatakan tidak dapat lepas dari diri kita
adalah kenyataan bahwa kita juga menjadi bagian dari kelompok kemasyarakatan
dimanapun lingkungan kita berada, otomatis semua orang mempunyai fungsi dan
peran sosialnya masing-masing dalam struktur kemasyarakatan tersebut, walau
sekecil apapun peranan tersebut. Kehidupan masyarakat yang seimbang dapat
dibayangka sebagai kehidupan masyarakat yang tumbuh secara bebas dan positif,
penuh dengan variasi dan dinamikanya dalam suatu keteraturan uang serasi dan
harmonis.
15
BAB III
PEMBAHASAN
16
yang memiliki atau memegang kedaulatan itu. Kedaulatan itu kemudian
dilaksanakan menurut undang-undang dasar.
17
7. Demokrasi dengan peradilan yang merdeka
Demokrasi bukan sekedar soal kebebasan dan hak, bukan sekedar soal
kewajiban dan tanggung jawab, bukan pula sekedar soal mengorganisir
kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan. Demokrasi bukan pula sekedar soal
otonomi daerah dan keadilan hukum. sebab berbarengan dengan itu semua,
demokrasi menurut UUD 1945 ternyata ditujukan untuk membangun negara
berkemakmuran/kesejahteraan (welfare state) oleh dan untuk sebesar-besarnya
rakyat Indonesia.
18
kemasyarakatan yang tidak diskriminatif untuk memperoleh kesempatan atau
peluang hidup, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, politik, administrasi
pemerintahan, layanan birokrasi, bisnis, dan lain-lain.
Setelah Orde Baru tumbang yang ditandai oleh turunnya Soeharto dari
kursi kepresidenan pada bulan Mei 1998 terbuka kesempatan bagi bangsa
Indonesia untuk kembali menggunakan demokrasi. Demokrasi merupakan pilihan
satu-satunya bagi bangsa Indonesia karena memang tidak ada bentuk
pemerintahan atau sistem politik lainnya yang lebih baik yang dapat dipakai
untuk menggantikan sistem politik Orde Baru yang otoriter. Oleh karena itu ada
konsensus nasional tentang perlunya digunakan demokrasi setelah Orde Baru
tumbang. Gerakan demokratisasi setelah Orde Baru dimulai dengan gerakan yang
dilakukan oleh massa rakyat secara spontan. Segera setelah Soeharto menyatakan
pengunduran dirinya, para tokoh masyarakat membentuk sejumlah partai politik
dan melaksanakan kebebasan berbicara danberserikat/berkumpul sesuai dengan
nilai-nilai demokrasi tanpa mendapat halangan dari pemerintah. Pemerintah tidak
melarang demokratisasi tersebut meskipun peraturan perundangan yang berlaku
bias digunakan untuk itu. Pemerintah bisa saja, umpamanya, melarang
pembentukan partai politik karena bertentangan dengan UU Partai Politik dan
Golongan Karya yanghanya mengakui dua partai politik dan satu Golongan
Karya. Tentu saja pemerintah tidak mau mengambil resiko bertentangan dengan
rakyat sehingga pemerintah membiarkan demokratisasi bergerak sesuai dengan
keinginan rakyat.
19
daerah.Suasana bebebasan dan keterbukaan yang terbentuk pada tingkat pusat
dengan segera diikuti oleh daerahdaerah.
Apa yang terjadi di tingkat pusat dengan cepat ditiru oleh daerahdaerah.
Demokratisasi merupakansarana untuk membentuk system politik demokratis
yang memberikan hak-hak yang luas kepada rakyat sehingga pemerintah dapat
diawasi untuk mencegah terjadinyapenyalahgunaan kekuasaan (abuse of
20
power).Dalam perkembangan-nya demokrasi di Indonesia,demokrasi dibagi
dalam beberapa periode berikut:
21
Atas dasar kegagalan itu,Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 juli 1959
yanag isinya:
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUDS 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS.
Sistem kepartaian menjadi tidak jelas ,dan para pemimpin partai banyak
yang dipenjarakan;
Peranan parlemen lemah,bahkan akhirnya dibubarkan oleh
presiden dan presiden membentuk DPRGR ;
Jaminan HAM lemah;
Terbatasnya peran pers;
Kebijakan politik luar negeri memihak ke RRC (blok timur) yang memicu
terjadinya peristiwa pemberontakan G 30 S PKI .
22
masa Orde Baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umun tahun
1971,1977,1782 ,1987,1992,dan 1997.Meskipun demikian pelaksanaan
demokrasi pada masa Orde Baru ini dianggap gagal dengan alsan:
Disisi lain ada juga ahli yang berpendapat tentang pelaksanaaan demokrasi di
Indonesia yaitu Menurut Azyumardi Azra (2000: 130-141) Perkembangan
demokrasi di Indonesia dari segi waktu dapat dibagi dalam empat periode, yaitu :
23
1) Periode 1945-1959 Demokrasi Parlementer.
24
dan pemerintahan,rezim ini sangat tidak memberikan ruang bagi kehidupan
berdemokrasi. Menurut M. Rusli Karim, rezim Orde Baru ditandai oleh;
dominannya peranan ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan
politik, pembatasan peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah
dalam persoalan partai politik dan publik, masa mengambang, monolitisasi
ideologi negara, dan inkorporasi lembaga nonpemerintah
25
BAB IV
PENUTUP
Distribusi indeks tiga aspek ini sekaligus memperlihatkan kontribusi dari masing-
masing aspek terhadap indeks keseluruhan pada skala nasional,dimana aspek
Kebebasan Sipil memberikan kontribusi paling tinggi,disusul oleh Lembaga
Demokrasi,dan yang paling kecil memberikan kontribusi adalah aspek Hak-Hak
Politik. Kontribusi indeks tiga aspek ini sangat jelas menggambarkan meskipun
aspek Kebebasan Sipil menyokong indeks sangat tinggi (86,97) namun indeks
secara keseluruhan yang dapat dicapai hanya sebesar 67,30 dikarenakan dua
aspek lainnya memberikan kontribusi indeks relatif rendah.Indeks aspek
kebebasan sipil yang relatif tinggi tersebut dihasilkan dari agregasi indeks empat
variable yang yang dimiliki yaitu:
26
Dimana seluruhnya memberikan kontribusi indeks yang tinggi.
Pemerintahan, serta
(3) Pemilu yang Bebas dan Adil memberikan kontribusi indeks tinggi,
Agregasi dari indeks lima variabel ini pada akhirnya telah memosisikan
indeks nasional untuk aspek Lembaga Demokrasi berada pada angka 62,72.
Sehingga dapat di simpulkan perkembangan demokrasi di Indonesia saat ini
beranjak dari indeks nasional tiga aspek di antara proposisi yang dapat
dikemukakan sebagai jawaban adalah,sejauh ini Indonesia relatif sangat berhasil
dalam membangun kebebasan sipil, dan cukup berhasil dalam membangun
lembaga demokrasi,namun pada sisi lain relatif tertinggal dalam hal hak-hak
Politik.
27
DAFTAR PUSTAKA
28