Risiko Kredit Dan Risiko Pasar
Risiko Kredit Dan Risiko Pasar
Oleh :
1. Arip Bahrudin (9314)
2. Awang Surya Ningrum (931405617)
3. Chikal Dara Pertiwi (931400517)
4. (9314)
ii
BAB I ..................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN .............................................................................................................iv
A. Latar Belakang ......................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah ................................................................................................iv
C. Tujuan ....................................................................................................................iv
BAB II ................................................................................................................................ 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 1
A. Pengertian Risiko Kredit dan Risiko Pasar ........................................................ 1
1. Risiko Kredit ........................................................................................................... 1
2. Risiko Pasar ............................................................................................................ 2
B. Macam – macam Risiko Kredit dan Risiko Pasar ............................................ 3
1. Macam – macam Risiko Kredit .............................................................................. 4
2. Macam – macam risiko pasar.................................................................................. 5
C. Dampak Risiko Kredit dan Risiko Pasar ............................................................ 6
D. Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Pasar ...................................................... 7
BAB III............................................................................................................................... 9
PENUTUP.......................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko Kredit dan Risiko Pasar
1. Risiko Kredit
1
Darmawi Herman, Manajemen Resiko (Jakarta:Bumi Aksara,2006) hlm16
2
Robert Tampubolon, Risk Management (Jakarta:PT Elex Media Komputindo,2004)hlm 23
1
kewajiban kepada Bank, termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur,
risiko konsemtrasi kredit, counterparty credit risk, dan settlement risk.3
Jadi dapat disimpulakn bahwa risiko kredit adalah risiko pinjaman
tidak kembali sesuai dengan kontrak, seperti penundaan, pengurangan
pembayaran suku bunga dan atau pinjaman pokoknya, atau tidak membayar
pinjamannya sama sekali yang dilakukan oleh pihak nasabah, debitur atau
peminjam
2. Risiko Pasar
3
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Penerapan Manajemen risiko Bagi bBank Umum,
www.ojk.ac.id, diakses pada 2 September 2019 pukul 20.23 WIB.
4
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Penerapan Manajemen risiko Bagi bBank Umum,
www.ojk.ac.id, diakses pada 2 September 2019 pukul 20.40 WIB.
5
Rusdan, urgensi manajemen pengawasan risiko bank syariah, Palapa : jurnal studi keislaman dan
ilmu pendidikan vol 4 no 2, november 2016, hal. 91.
2
B. Macam – macam Risiko Kredit dan Risiko Pasar
Kredit Jangka Pendek (Short term loan), adalah kredit yang berjangka
waktu maksmium satu tahun. Bentuknya berupa kredit direkening
koran, kredit penjualan, kredit wesel, dan kredit pembeli serta kredit
modal kerja.
Kredit Jangka Menengah (Medium term loan), ialah kredit yang jangka
waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.
Kredit Jangka Panjang, adalah kredit yang memiliki waktu lebih dari
tiga tahun. Umumnya berupa kredit investasi yang dedidikirawan
dengan tujuan menambah modal perusahaan dalam rangka untuk
melakukan rehabilitasi, ekspansi (perluasan), dan pendirian proyek
baru.
3
Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan sendiri dan dengan keluarganya, misalnya kredit mobil, dan
rumah untuk dirinya dan keluarganya. Kredit ini sangat tidak produktif.
Kredit Modal Kerja atau Kredit Perdagangan, ialah kredit yang
digunakan untuk menambah modal usaha debitur.
Kredit Investasi, adalah kredit yang digunakan untuk investasi
produktif, tetapi baru menghasilkan jangka waktu yang relatif lama.
Kredit yang biasanya diberikan grace period, seperti kredit perkebunan
kelapa sawit dan lain sebagainya.
4
a. Probability of default, adalah kemungkinan debitur gagal untuk
melakukan pembayaran sesuai dengan diprjanjikan
b. Recovery rate, adalah bagian yang dapat diterima bank apabila
debitur default
c. Credit exposure, adalah hal-hal yang berkaitan dengan jumlah pada
saat terjadi default
6
Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, (Jakarta: PT. Elex Media Koputindo),
2006, hal. 76-78.
5
pasar (suku bunga) karena struktur bisnis bank, seperti aktiva
lending dan deposit.
2) Risiko posisi saham ( equity position risk )
Risiko posisi saham adalah potensi kerugian karena
adanya perubahan arah dari harga saham. Risiko iini akan
berdampak pada semua instrumen yang menggunakan harga
saham sebagai bagian dari evaluasinya.
3) Risiko nilai tukar valas ( foreign exchange risk )
Risiko nilai tukar valas adalah potemsi kerugian karena
adanya perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang
yang lain. Risiko ini muncul karena perbedaan kebijakan moneter
dan pertumbuhan produktivitas nyata, yang akan mengakibatkan
perbedaan laju inflasi. Risiko ini terjadi pada seluruh nilai tukar
yang terkait dengan produk dan posisi yang dihargai dari valuta
asing berbeda dengan valuta yang menjadi dasar laporan bank.
4) Risiko posisi komoditas ( commodity position risk )
Risiko posisi komoditas adalah kerugian yang disebabkan
oleh perubahan harga komoditas.
6
2. Krisis likuiditas, yang menyebabkan bank kesulitan dalam pencarian
dana.
3. Penurunan tingkat kesehatan bank.
Besarnya resiko kredit terdiri dari dua faktor yaitu besarnya eksposur
kredit dan kualitas eksposur kredit. Besarnya eksposur kredit sama dengan
besarnya pinjaman itu sendiri. Semakin besar pinjaman semakin besar juga
tingkat eksposur kredit. Kualitas eksposur mencerminkan oleh kemungkinan
gagal bayar dari debitur secara kredit dan kualitas dari jaminan yang
diberikan oleh debitur atau pembeli kredit. Semakin rendah kualitas
jaminan, semakin rendah kualitas kredit maka semakin tinggi resiko kredit
yang dihadapi 7
7
Bramantyo Djohanputra, Manajemen Resiko Korporat Terintegritas (Jakarta:PPM,2016), hlm 46.
8
Abd Shomad, “Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia”, (Jakarta :
Kencana), 2017, hal 185.
7
2) Liquidity. Pasar yang likuid mampu menangani volume transaksi yang
tinggi sehingga bid-ask tipis dan biaya trade lebih murah.
3) Intervensi Pemerintah (BI) dengan penurunan suku bunga SBI.
4) Arbitrage timbul apabila ada perbedaan harga dari satu sekuritas yang
diperdagangkan pada lebih dari satu bursa.
5) Economic & Political Event disamping bencana alam
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Resiko kredit adalah risiko pinjaman tidak kembali sesuai dengan kontrak,
seperti penundaan, pengurangan pembayaran suku bunga dan atau pinjaman
pokoknya, atau tidak membayar pinjamannya sama sekali yang dilakukan oleh
pihak nasabah, debitur atau peminjam. Sedangkan resiko pasar adalah risiko yang
muncul dan terjadi pada portofolio sekuritas saham karena harga pasar bergerak
ke arah yang merugikan organisasi sehingga menurunkan nilai portofolio saham.
Dampak dari resiko kredit dan resiko pasar adalah Penurunan nilai investasi, yang
akan memberikan pengaruh terhadap penurunan harga dan penurunan
keuntungan.,Krisis likuiditas, yang menyebabkan bank kesulitan dalam pencarian
dana, Penurunan tingkat kesehatan bank. Untuk itu dalam manajemen kredit,
perbankan membentuk sebuah komite kredit, yaitu pihak yang ditempatkan dan
dibentuk untuk meneliti, menilai, dan merekomendasikan setiap permohonan
kredit yang diajukan berdasarkan prinsip kehati-hatian perbankan ( prudential
banking ). Salah satu cara yang digunakan untuk meminimalisir risiko kredit
adalah penerapan prinsip 5 C yaitu, character, capacity, capital, collateral,
condition of economy.
Saran
9
Daftar Pustaka
Hardanto, Sulad Sri. Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Jakarta: PT. Elex
Media Koputindo 2006
Rusdan, urgensi manajemen pengawasan risiko bank syariah, Palapa : jurnal studi
keislaman dan ilmu pendidikan vol 4 no 2, november 2016
10