Anda di halaman 1dari 14

RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Manajemen Resiko Bank Syariah”
Dosen Pengampu
Ali Samsuri, M.EI.

Oleh :
1. Arip Bahrudin (9314)
2. Awang Surya Ningrum (931405617)
3. Chikal Dara Pertiwi (931400517)
4. (9314)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KEDIRI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan bimbingan-Nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.

Makalah ini merupakan makalah Manajemen Resiko Bank Syariah


yang membahas mengenai “Risiko Kredit Dan Risiko Pasar”. Dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Ali Samsuri,M.EI selaku dosen pengampu
matakuliah Manajemen Resiko Bank Syariah yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada kami, sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan
tugas makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.


Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
dan bagi siapapun yang ingin mengambil manfaat dari makalah ini.

Kediri, 2 November 2019

ii
BAB I ..................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN .............................................................................................................iv
A. Latar Belakang ......................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah ................................................................................................iv
C. Tujuan ....................................................................................................................iv
BAB II ................................................................................................................................ 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 1
A. Pengertian Risiko Kredit dan Risiko Pasar ........................................................ 1
1. Risiko Kredit ........................................................................................................... 1
2. Risiko Pasar ............................................................................................................ 2
B. Macam – macam Risiko Kredit dan Risiko Pasar ............................................ 3
1. Macam – macam Risiko Kredit .............................................................................. 4
2. Macam – macam risiko pasar.................................................................................. 5
C. Dampak Risiko Kredit dan Risiko Pasar ............................................................ 6
D. Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Pasar ...................................................... 7
BAB III............................................................................................................................... 9
PENUTUP.......................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi yang semakin global tentu membwa peluang


dan resiko yang semakin besar. Resiko kredit merupakan masalah besar bagi
dunia perbankan dan lembaga keuangan pada umumnya. Dengan demikian,
resiko kredit perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Setiap rupiah yang
tidak tertagih menimbulkan biaya penyisihan dalam laporan laba rugi.

Kredit disamping memberikan sumbangan terbesar terhadap laba,


kredit juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rapuhnya
perbankan yaitu dengan tingginya rsiko kredit. Resiko terkait dengan adanya
ketidakpastian. Resiko krdit ditimbulkn oleh adanya debitur yang secara
kredit tidak dapat membayar utang dan memenuhi kewajiban seperti
tertuang dalam kesepakatan atau turunnya kualitas debitur sehingga persepsi
mengenai kemunginan gagal bayar semakin tinggi. Resiko kredit perlu
dikelola dengan baik karena apabila tidak dikelola dengan baik akan
mengakibatkan proporsi kredit bermasalah semakin besar, sehingga akan
berdampak pada kondisi keuangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Manajemen Resiko kredit dan resiko pasar ?


2. Apa saja macam-macam resiko kredit dan resiko pasar ?
3. Bagaimana dampak resiko kredit dan resiko pasar ?
4. Bagaimana manajemen rsiko kredit dan resiko pasar ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian manajemen resiko kredit dan resiko pasar


2. Mengetahui macam-macam resiko kredit dan rsio pasar
3. Mengetahui dampak resiko kredit dan resiko pasar
4. Mengetahui manajemen resiko kredit dan resiko pasar

iv
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko Kredit dan Risiko Pasar

1. Risiko Kredit

Menurut Herman, risiko kredit merupakan ketidak lancaran


pembayaran pokok pinjaman oleh nasabah yang secara langsung dapat
menurunkan kinerja bank.1
Menurut Hardanto , mengemukakan bahwa risiko kredit adalah
risiko kerugian yang berhubungan dengan peluang gagal memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo.
Menurut Tampubolon, risiko kredit adalah eksposure yang timbul
sebagai akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi
kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas
fungsional bank seperti penyaluran pinjaman, dan kegiatan jasa
pembiayaan oerdagangan yang tercatat dalam buku bank.2
Besarnya risiko kredit terdiri dari dua faktor yaitu besarnya
eksposur kredit dan kualitas eksposur kredit. Besarnya eksposur kredit
sama dengan besarnya pinjaman itu sendiri. Semakin besar pinjaman
semakin besar juga tingkat eksposur kredit. Kualitas eksposur dicerminkan
oleh kemungkinan gagal bayar dari debitur secara kredit dan kualitas dari
jaminan yang diberikan oleh debitur atau pembeli kredit. Semakin rendah
kualitas jaminan, semakin rendah kualitas kredit maka semakin tinggi
risiko kredit yang dihadapi.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/
POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum,
risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi

1
Darmawi Herman, Manajemen Resiko (Jakarta:Bumi Aksara,2006) hlm16
2
Robert Tampubolon, Risk Management (Jakarta:PT Elex Media Komputindo,2004)hlm 23

1
kewajiban kepada Bank, termasuk risiko kredit akibat kegagalan debitur,
risiko konsemtrasi kredit, counterparty credit risk, dan settlement risk.3
Jadi dapat disimpulakn bahwa risiko kredit adalah risiko pinjaman
tidak kembali sesuai dengan kontrak, seperti penundaan, pengurangan
pembayaran suku bunga dan atau pinjaman pokoknya, atau tidak membayar
pinjamannya sama sekali yang dilakukan oleh pihak nasabah, debitur atau
peminjam

2. Risiko Pasar

Pengertian risiko pasar berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa


Keuangan Nomor 18/ POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum, risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca
dan rekening administratif, termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan
secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga
option. 4
Menurut adiwarman karim, risiko pasar adalah risiko kerugian
yang terjadi pada portofolio ynag dimiliki oleh bank akibat adanya
pergerakan variabel pasar (adverse musement) berupa suku bunga dan
nilai tukar.5
Jadi, risiko pasar adalah .
Risiko pasar yang terjadi ini disebabkan oleh perubahan kondisi
dan situasi diluar perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat
mengendalikannya. Risiko pasar juga disebut sebagai risiko menyeluruh
karena sifatnya menyeluruh dan di alami oleh seluruh perusahaan.

3
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Penerapan Manajemen risiko Bagi bBank Umum,
www.ojk.ac.id, diakses pada 2 September 2019 pukul 20.23 WIB.
4
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Penerapan Manajemen risiko Bagi bBank Umum,
www.ojk.ac.id, diakses pada 2 September 2019 pukul 20.40 WIB.
5
Rusdan, urgensi manajemen pengawasan risiko bank syariah, Palapa : jurnal studi keislaman dan
ilmu pendidikan vol 4 no 2, november 2016, hal. 91.

2
B. Macam – macam Risiko Kredit dan Risiko Pasar

a) Kredit Berdasarkan Kelembagaan

 Kredit Perbankan, adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat oleh


bank negara atau swasta untuk kegiatan usaha atau konsumsi.
 Kredit Likuiditas, ialah kredit yang diberikan kepada bank-bank
beroperasi di Indonesia oleh bank-bank sentral yang difungsikan
sebagai dana dalam membiayai kegiatan perkreditannya.
 Kredit Langsung, yaitu kredit yang diberikan kepada lembaga
pemerintah atau semi pemerintah (kredit program) oleh BI.
 Kredit Pinjaman Antarbank, adalah kredit yang diberikan oleh bank
yang kelebihan dana kepada bank yang kekurangan dana.

b) Kredit Berdasarkan Jangka Waktu

 Kredit Jangka Pendek (Short term loan), adalah kredit yang berjangka
waktu maksmium satu tahun. Bentuknya berupa kredit direkening
koran, kredit penjualan, kredit wesel, dan kredit pembeli serta kredit
modal kerja.

Contoh : kewajiban likuiditas

 Kredit Jangka Menengah (Medium term loan), ialah kredit yang jangka
waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.
 Kredit Jangka Panjang, adalah kredit yang memiliki waktu lebih dari
tiga tahun. Umumnya berupa kredit investasi yang dedidikirawan
dengan tujuan menambah modal perusahaan dalam rangka untuk
melakukan rehabilitasi, ekspansi (perluasan), dan pendirian proyek
baru.

Contoh : menyelesaikan utang jangka panjang, menyelesaikan proyek


hingga tuntas, pembayaran obligasi.

c) Kredit Berdasarkan tujuan atau Penggunaannya

3
 Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan sendiri dan dengan keluarganya, misalnya kredit mobil, dan
rumah untuk dirinya dan keluarganya. Kredit ini sangat tidak produktif.
 Kredit Modal Kerja atau Kredit Perdagangan, ialah kredit yang
digunakan untuk menambah modal usaha debitur.
 Kredit Investasi, adalah kredit yang digunakan untuk investasi
produktif, tetapi baru menghasilkan jangka waktu yang relatif lama.
Kredit yang biasanya diberikan grace period, seperti kredit perkebunan
kelapa sawit dan lain sebagainya.

1. Macam – macam Risiko Kredit

a) Resiko Kredit terbagi menjadi 3, yaitu:


1) Resiko kredit pemerintahan
Resiko kredit pemerintahan berhubungan dengan pemerintah suatu
negara yang tidak mampu membayar pokok dan bunga pinjaman
pada saat jatuh tempo, terutama pinjama birateral antar negara.
2) Resiko kredit komporat
Resiko kredit komporat adalah resiko gagal bayar dari perusahaan
yang menerbitkan surat utang, gagal bayar dari perusahaan
memperoleh penyertaan modal resiko komporat lebih resiko dan
lebih sering terjadi dalam bank.
3) Resiko kredit konsumen
Resiko kredit konsumen adalah resiko kredit yang terkait dengan
ketidakmampuan debitur perorangan dalam menyelesaikan
pembayaran kreditnya.
Dari penjelasan diatas dapat dijelaskan lebih dalam bahwa resiko
kredit konsumen membatasi pada pemberian kredit konsumen individu
yang digunakan untuk tujuan konsumtif dan dalam hal ini sumber
pengembalian kredit tidak berasal dari objek yang dibiayai. Sedangkan
berdasarkan komponen utama dari resiko kredit terbagi menjadi 3
komponen, yakni:

4
a. Probability of default, adalah kemungkinan debitur gagal untuk
melakukan pembayaran sesuai dengan diprjanjikan
b. Recovery rate, adalah bagian yang dapat diterima bank apabila
debitur default
c. Credit exposure, adalah hal-hal yang berkaitan dengan jumlah pada
saat terjadi default

2. Macam – macam risiko pasar6


a) Risiko spesifik ( specific risk )
Risiko yang timbul karena adanya perubahan pergerakan bunga pada
sekuritas yang hanya dialami oleh penerbit dari sekuritas tersebut.
b) Risiko pasar umum ( general market risk )
Risiko yang timbul karena adanya perubahan pergerakan harga pasar
sehingga berdampak pada seluruh pasar dan pada sejumlah instrumen.
General market risk ini dibagi menjadi empat kategori yaitu:
1) Risiko suku bunga ( interest rate risk )
Risiko suku bunga adalah potensi kerugian karena adanya
perubahan pergerakan arah suku bunga. Risiko ini akan
mempengaruhi semua instrumen yang menggunakan satu atau
lebih yield curves untuk menghitung nilai pasar. Timbulnya risiko
bunga pada bank, disebabkan oleh:
 traded market risk, yaitu risiko kerugian dari nilai
investasi sehubungan dengan pembelian dan penjualan instrumen
keuangan di pasar secara terus menerus (trading) dengan tujuan
mencari keuntungan. Traded market risk erat kaitannya denagn
risiko yang sengaja diambil, untuk mmeperoleh profit yang
diinginkan.
 interest rate risk in the banking book, yaitu risiko
kerugian dimana bank terkena eksposure risiko perubahan harga

6
Sulad Sri Hardanto, Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, (Jakarta: PT. Elex Media Koputindo),
2006, hal. 76-78.

5
pasar (suku bunga) karena struktur bisnis bank, seperti aktiva
lending dan deposit.
2) Risiko posisi saham ( equity position risk )
Risiko posisi saham adalah potensi kerugian karena
adanya perubahan arah dari harga saham. Risiko iini akan
berdampak pada semua instrumen yang menggunakan harga
saham sebagai bagian dari evaluasinya.
3) Risiko nilai tukar valas ( foreign exchange risk )
Risiko nilai tukar valas adalah potemsi kerugian karena
adanya perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang
yang lain. Risiko ini muncul karena perbedaan kebijakan moneter
dan pertumbuhan produktivitas nyata, yang akan mengakibatkan
perbedaan laju inflasi. Risiko ini terjadi pada seluruh nilai tukar
yang terkait dengan produk dan posisi yang dihargai dari valuta
asing berbeda dengan valuta yang menjadi dasar laporan bank.
4) Risiko posisi komoditas ( commodity position risk )
Risiko posisi komoditas adalah kerugian yang disebabkan
oleh perubahan harga komoditas.

C. Dampak Risiko Kredit dan Risiko Pasar

Risiko-risiko ini tidak hanya berdampak perusahaan atau bank yang


bersangkutan tetapi pada stakeholders bank, yaitu pemegang saham,
karyawan, nasabah, dan juga berdampak pada perekonomia secara umum
karena bank memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.

Ketidak-hati-hatian bank dalam menyalurkan kredit dan


menganalisis pasar dapat menyebabkan profitabilitas dan kesehatan bank
menurun. Danpak – dampak yang dapat terjadi antara lain:

1. Penurunan nilai investasi, yang akan memberikan pengaruh terhadap


penurunan harga dan penurunan keuntungan.

6
2. Krisis likuiditas, yang menyebabkan bank kesulitan dalam pencarian
dana.
3. Penurunan tingkat kesehatan bank.

D. Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Pasar

Besarnya resiko kredit terdiri dari dua faktor yaitu besarnya eksposur
kredit dan kualitas eksposur kredit. Besarnya eksposur kredit sama dengan
besarnya pinjaman itu sendiri. Semakin besar pinjaman semakin besar juga
tingkat eksposur kredit. Kualitas eksposur mencerminkan oleh kemungkinan
gagal bayar dari debitur secara kredit dan kualitas dari jaminan yang
diberikan oleh debitur atau pembeli kredit. Semakin rendah kualitas
jaminan, semakin rendah kualitas kredit maka semakin tinggi resiko kredit
yang dihadapi 7

Untuk itu dalam manajemen kredit, perbankan membentuk sebuah


komite kredit, yaitu pihak yang ditempatkan dan dibentuk untuk meneliti,
menilai, dan merekomendasikan setiap permohonan kredit yang diajukan
berdasarkan prinsip kehati-hatian perbankan ( prudential banking ). Salah
satu cara yang digunakan untuk meminimalisir risiko kredit adalah
penerapan prinsip 5 C yaitu, character, capacity, capital, collateral,
condition of economy.8

Sedangkan dalam risiko pasar, bank perlu mencermati risiko pasar


yang selama menjalankan operasinya dikarenakan perubahan Harga Pasar
dapat terjadi sewaktu-waktu. Perubahan tersebut tentunya akan
mempengaruhi iklim usaha perbankan. Untuk itu Bank perlu cermat
mengetahui variable yang mempengaruhi harga pasar, antara lain:

1) Supply and Demand dari produk mempengaruhi harga jangka pendek.


Perubahan harga tergantung pada volume transaksi.

7
Bramantyo Djohanputra, Manajemen Resiko Korporat Terintegritas (Jakarta:PPM,2016), hlm 46.
8
Abd Shomad, “Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia”, (Jakarta :
Kencana), 2017, hal 185.

7
2) Liquidity. Pasar yang likuid mampu menangani volume transaksi yang
tinggi sehingga bid-ask tipis dan biaya trade lebih murah.
3) Intervensi Pemerintah (BI) dengan penurunan suku bunga SBI.
4) Arbitrage timbul apabila ada perbedaan harga dari satu sekuritas yang
diperdagangkan pada lebih dari satu bursa.
5) Economic & Political Event disamping bencana alam

Faktor fundamental ekonomi memberikan dampak harga pasar jangka


panjang.

Dalam rangka mengantisipasi dampak negative dari risiko pasar ini,


Bank dapat menerapkan beberapa strategi. Ada 3 strategi yang dapat
diterapkan dalam mengatasi risiko pasar ini,

1) Matched Book Strategy.


Posisi bank dibuat selalu ‘square’, sehingga risiko yang tersisa adalah
beda waktu saat transaksi dengan nasabah dilakukan dan saat upaya
‘squaring’ dilakukan.
2) Mengelola posisi dengan melakukan covering deals atau hedging dengan
wewenang trading desk yang dapat melakukan trade saat menguntungkan
tapi terbatas (market risk limit).
3) Market Maker untuk produk tertentu.
Strategi ini memerlukan pasar yang likuid dan market maker lainnya
untuk meng-cover risiko. (Ludi Harjanto)

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Resiko kredit adalah risiko pinjaman tidak kembali sesuai dengan kontrak,
seperti penundaan, pengurangan pembayaran suku bunga dan atau pinjaman
pokoknya, atau tidak membayar pinjamannya sama sekali yang dilakukan oleh
pihak nasabah, debitur atau peminjam. Sedangkan resiko pasar adalah risiko yang
muncul dan terjadi pada portofolio sekuritas saham karena harga pasar bergerak
ke arah yang merugikan organisasi sehingga menurunkan nilai portofolio saham.
Dampak dari resiko kredit dan resiko pasar adalah Penurunan nilai investasi, yang
akan memberikan pengaruh terhadap penurunan harga dan penurunan
keuntungan.,Krisis likuiditas, yang menyebabkan bank kesulitan dalam pencarian
dana, Penurunan tingkat kesehatan bank. Untuk itu dalam manajemen kredit,
perbankan membentuk sebuah komite kredit, yaitu pihak yang ditempatkan dan
dibentuk untuk meneliti, menilai, dan merekomendasikan setiap permohonan
kredit yang diajukan berdasarkan prinsip kehati-hatian perbankan ( prudential
banking ). Salah satu cara yang digunakan untuk meminimalisir risiko kredit
adalah penerapan prinsip 5 C yaitu, character, capacity, capital, collateral,
condition of economy.

Saran

9
Daftar Pustaka

Djohanputr, Bramantyo. Manajemen Resiko Korporat Terintegritas


Jakarta:PPM,2016

Hardanto, Sulad Sri. Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Jakarta: PT. Elex
Media Koputindo 2006

Herman, Darmawi. Manajemen Resiko, Jakarta:Bumi Aksara,2006

Rusdan, urgensi manajemen pengawasan risiko bank syariah, Palapa : jurnal studi
keislaman dan ilmu pendidikan vol 4 no 2, november 2016

Shomad , Abd. Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum


Indonesia Jakarta : Kencana 2017

Tampubolon, Robert. Risk Management ,Jakarta:PT Elex Media


Komputindo,2004

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Penerapan Manajemen risiko Bagi bBank


Umum, www.ojk.ac.id, diakses pada 2 September 2019 pukul 20.23 WIB.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Penerapan Manajemen risiko Bagi bBank


Umum, www.ojk.ac.id, diakses pada 2 September 2019 pukul 20.40 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai