Drama
Drama
Fandi,intan,amy,reny,aisah,yuan,hum,dwi,hes,irma,fen,put
Suatu hari, ada 12 youtubers yang sedang asik berkumpul dan mengobrol di sebuah
café. Disana, mereka asik membicarakan tentang lokasi apayang cocok untuk
membuat konten. Lalu si 10 merekomendasikan bekas Rumah Sakit Jiwa.
Fandi: sudah lama tidak bertemu kalian semenjak kelulusan SMA, bagaimana kabar kalian?
All: baik
Fandi: alasanku memanggil kalian ke sini, aku ingin membuat sebuah konten youtube. Kita akan
mencapai 5k subscribe. Bagaimana?
yuandini : berarti setelah itu kau harus janji membagikan duitnya setelah sukses. Oke?
Yuandini : sangat
Humairoh : lalu apakah ada ide untuk tema konten youtube kita?
All: hooooooooooo
Fandi : hmm masih kupikirkan, apa ada lokasi seram yang kalian tau?
Fenia: kalian tahu bekas rumah sakit jiwa yang di tengah hutan itu? Teman2ku ramai
membicarakan itu, bagaimana kalo coba uji nyali disana?
Amy : ide bagus, aku juga pernah mendengarnya. Sekarang ramai sekali di bicarakan
Putri : *geleng2 kepala* jadi kalian masih belum tahu kejadian di sana seperti apa?
All: no
Dwi putri: okay… jadi… 3 bulan yang lalu aku pergi ke sana bersama teman2 kampusku saat
siang hari karena salah satu temanku ingin ke sana. Saat itu kami Cuma bertiga jadi… hanya aku
saja yang di luar…
Hestia : kalau kamu sendirian di luar, berarti kedua temanmu masuk kesana?
Dwi putri: saat itu aku menunggu di luar, salah satu temanku keluar dari RUMAH SAKIT JIWA
itu,dia lari ketakutan. Saat kutanya kemana dia… dia… sudah menghilang.
Aisyah : menghilang???
Dwi putri: waktu itu dia bilang ingin memasuki ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA itu. Dan
saat itu juga temanku merasakan ada yang tidak beres, jadi dia sendiri yang masuk ke dalam…
saat menunggu, temanku mendengar suara teriakan di dalam sana dan langsung kabur. Setelah
keluar dari sana, kami berdua memutuskan untuk melapor polisi tapi kami dimarahi, karena
tempat itu memang di larang untuk di masuki.
Yuandini : lalu? Apakah kalian dan polisi sudah ke sana untuk mencarinya?
Putri :cukup, biar aku saja yang lanjutkan. *menenangkan 12* jadi setelah di cari, mereka
menemukan mayat temannya di luar halaman RUMAH SAKIT JIWA.Setelah itu polisi
mengasumsikan korban di bunuh tapi pelakunya masih belum di ketahui.
Fandi : hahahahaha…
Fandi: dari ceritanya dwi, apa kamu mengira yang membunuh temanmu itu adalah hantu?!
Fenia: benar juga, sejak kapan hantu bisa membunuh—dan jaman sekarang masih percaya hal
konyol begitu?
Putri : ini bukan lelucon, kamu juga tidak sepantasnya tertawa seperti itu di depan orang yang
masih berduka!
Fandi : jika kamu takut bilang aja, sekarang aku Tanya. Bagi yang ikut denganku siapa saja?
Yang tidak ikut silahkan pergi dari sini.
Dan tidak ada yang beranjak dari tempatnya. Putri makin geram.
Yuandini : jujur saja, aku tidak percaya dengan tahayul jadi aku tetap ikut.
Fenia : aku suka berbau misteri dan hantu, jadi aku ikut!
Putri : ok… terserah kalian saja. Aku tidak mau ikut campur urusan kalian lagi. Ayo pergi *narik
tangan dwi*
Setelah putri dan dwipergi, tersisa 10 orang yang berada di dalam café.
Amy : oh itu… mendengar cerita dwi entah kenapa aku merasa dia ada benarnya.
Amy : bukan begitu. Aku memang sering mendengar rumor tentang RUMAH SAKIT JIWA itu,
terutama ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA. Katanya kalo masuk ke sana kena kutukan. Tapi
aku masih belum yakin apa itu benar.
Hestia : itu kan Cuma rumor. Kalo penasaran kita coba saja ke situ.
Irma: kurasa itu bagus, kita akan memecahkan misteri di ruangan itu sambil live.
Fenia : wow aku makin bersemangat! Aku jadi tidak sabar untuk ke sana.
Fandi : kalau begitu, kita akan berkumpul lagi minggu depan, hari sabtujam 5 sore dan kita akan
menyiapkan peralatan untuk konten kita!
All: ok!
ALUR 2
Minggu depan kemudian, tepatnya hari sabtu, mereka bersepuluh berkumpul kembali dan
bergegas menuju ke tempat bekas RUMAH SAKIT JIWA itu. Tapi sebelumnya mereka
mewawancarai warga sekitar yang tinggal agak jauh dari hutan.Intanyangakan mewawancara
warga sambil live di youtube. Intan menemukan 3 orang warga yang sedang duduk bersantai
sambil ngopi.
Intan: halo semuanya, kita sudah di tengah perjalanan untuk pergi ke bekas RUMAH SAKIT
JIWA. Tapi sebelum itu, kita akan bertanya sedikit tentang rumor RUMAH SAKIT JIWA itu
apakah benar atau tidak kita akan cari tau! *intan menghampiri 3 warga itu*
Intan: selamat siang semuanya, maaf mengganggu. Boleh kami bertanya sebentar tentang
RUMAH SAKIT JIWA itu?
Danu: maaf, kami tidak bisa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan itu.
Intan: itu…
Intan: kalo begitu, saya mulai saja intinya. Apa yang anda ketahui tentang RUMAH SAKIT
JIWA itu?
Nirmala : kami tidak mengetahui banyak tentang RUMAH SAKIT JIWA itu karena kami pindah
ke kota ini 3 tahun yang lalu.
Nirmala : ya, tapi kami memang tahu sedikit tentang RUMAH SAKIT JIWA itu karena
mendengar dari tetangga… *menoleh lagi ke danu sambil keringat dingin*
Danu: kami hanya pernah mendengar dari tetangga, kalo tempat itu benar-benar terkutuk. Dan di
larang keras untuk pergi ke sana, karena jika pergi saat malam… kau takkan bisa keluar lagi dari
tempat itu.
Intan: o-oh… gitu yaa… menurut kalian kenapa RUMAH SAKIT JIWA itu tidak beroperasi
lagi?
Icha :biar aku saja yang jelaskan. Aku hanya pernah mendengarnya dari pamanku, katanya
seluruh pasien, dokter dan suster disana mati tanpa alasan, dan boss dari RUMAH SAKIT JIWA
mati bunuh diri
Icha : hanya itu saja, sepertinya pamanku tidak ingin memberitahu lebih jauh lagi. Ekspresi
pamanku berbeda saat itu.
Danu:cukup? Apa masih ada pertanyaan lagi? Kalo tidak ada cepat pergi!
Setelah itu mereka langsung pergi, 3 warga masih menatap kepergian mereka.
Nirmala : hei, kamu yakin membiarkan mereka pergi? Dari arah perginya sepertinya menuju ke
tempat bekas RUMAH SAKIT JIWA itu.
ALUR 3 (HUTAN)
10 ORANG Youtuber
Setelah itu, 10 orang youtuber melanjutkan perjalanan ke RUMAH SAKIT JIWA.
Ketika sampai di tengah hutan, mereka memutuskan untuk istirahat sejenak sebelum memulai
merekam untuk konten mereka..
Fandi : aku akan memberikan tugas masing-masing untuk kalian. Yang pertama intan dan fenia,
kalian akan ke RUMAH SAKIT itu untuk memasang CCTV. Sisanya bantu aku memasang
tenda. Apa ada pertanyaan?
Fandi : ya?
Fandi : aku akan mengawasi di sini bangsalama kalian bikin konten, tapi aku butuh (satu) 1
orang lagi untuk membantuku. Ada yang mau membantuku?
Fandi : ok. Karena ada yuandini yang membantuku, jadi total (delapan) 8 orang yang masuk
kesana.
All: ok!
Mereka pun membuat tenda dan dua orang lainnya (intan dan fenia) pergi ke RUMAH SAKIT
JIWA untuk memasang CCTV.
Sekitar jam 9 malam, Intan dan Fenia kembali dari RUMAH SAKIT JIWA.
Amy: wah? Hebat sekali kalian bisa kembali dengan selamat.Apakah tidak terjadi apa-apa?
Fenia : oh aku justru senang kalo ada hantu, sayang sekali tidak terjadi apapun.
Fandi : ok gaes, kerja bagus. intan dan fenia, kalian pergi makan dulu. Pasti kalian lapar kan?
mereka asik bergurau dan mengobrol sampai tidak terasa sudah jam 11.
Fandi : ok, sudah jam 11, sudah waktunya. Ayo kita mulai.
(delapan) 8 orang lainnya pun bersiap-siap menyiapkan alatnya seperti kamera dan senter.
Fandi : nah pertama, kalian akan di bagi (dua) 2 kelompok. (satu) 1 kelompok (empat) 4 orang
ya, kelompok pertama fenia, intan, hestia, dan amy. Dan kelompok kedua, humairoh, irma,
aisyah, dan reny.
Humairoh : dia kan paling berani. Kalo terjadi sesuatu tinggal minta tolong aja. *bisik-bisik ke
reny*
Intan : jadi, aku dan fenia sudah memasang kamera di ruang bangsal dan laboratorium. Jadi,
pertama kita akan pergi ke salah satu ruangan, lalu kita berkumpul lagi di depan ruangan kepala
RUMAH SAKIT JIWA jam (duabelas) 12. Setuju?
All: ok
Aisyah : jadi, kelompok mana yang mau ke laboratorium atau ruang bangsal?
Reny : ya sudah berarti kelompok 1 pergi ke lab, kelompok kami ke bangsal ya.
Hestia : udah fix ya, kalo gitu sampai ketemu lagi di ruangan kepala RUMAH SAKIT JIWA.
Dan sudut pandang cerita ini akan berfokus ke kelompok pertama yang pergi ke lab.
Fenia :ok!
Fenia : hai semuanya, kita sudah berada di dalam bekas RUMAH SAKIT JIWA ini. Dan
sebelahku ada amy dan Hestia yang juga ikut serta dalam uji nyali ini.
Fenia : sekarang kami berada di ruangan laboratorium, konon katanya di sini adalah tempat para
pasien di siksa!
Fenia : kalian lihat suasana mencekam ini, oh sekarang tubuhku merinding. Ayo kita coba masuk
ke dalam. *buka pintu*
Hestia : banyak sekali kertas-kertas disini. Tempat ini benar-benar di tinggalkan begitu saja
Amy : entahlah.
Suara dari fandi muncul dari headset yang mereka pasang di telinga.
(HT)
Mereka pun berhenti melakukan aktivitasnya dan menoleh ke arah suara yang entah kemana.
Amy : hei, perasaanku tidak enak. Ayo kita pergi keluar dari sini. Sudah cukup kan?
Amy : ayolah.
Intan: OH!
Intan : fandi, apa ini sudah cukup? Lagian aku sudah dapat rekamannya.
Setelah merasa sudah cukup, mereka pergi keluar dari ruang lab itu.
Fenia tiba-tiba berekspresi tegang.
Fenia : bukan, saat melihat boneka yang di injak amy. Aku teringat lagi saat ke sini memasang
kamera, aku tidak lihat ada boneka di situ.
Reny : halo gaes, sekarang kami berada di ruang bangsal. Kita akan mencoba memasuki ruangan
ini. Apa mental kalian siap?
All: siap
Reny : Nah gaes, sekarang kita sudah masuk ke dalam, ehem jadi seperti yang kalian lihat
ruangan ini adalah salah satu tempat angker juga. Kemarin aku coba cari tahu di internet tentang
tempat ini dan menemukan ada orang yang juga uji nyali di sini mencoba berfoto di sini.
Mungkin dari kalian sudah ada yang melihat fotonya di internet.
Reny: ini, aku bahkan save fotonya untuk berjaga-jaga. *menunjukan layar hapenya*
Reny : *arahin hape ke kamera* kelihatan kan? Lokasi fotonya di arah sana *nunjuk ke jendela*
Irma : lihat, ini foto kepala RUMAH SAKIT JIWA, dokter, dan perawat.
Humairoh : ok
Aisyah : jadi ini ya sosok kepala RUMAH SAKIT JIWA itu. Tidak terlihat seperti orang jahat.
Humairoh :dari luar wajahnya kelihatan ramah, tapi kita tidak bisa melihat dari sampulnya saja.
Reny : Nah gaes, kalian lihat foto ini? Terlihat mereka tersenyum bahagia saat di foto tapi yang
sebenarnya terjadi di luar dugaan. Dari yang pernah kubaca di internet, kepala rumah sakit jiwa
membunuh dokter dan suster ini, motifnya masih belum diketahui.
Ketika mereka berkumpul untuk melihat foto itu,di belakang mereka
Irma : kenapa?
Reny : serius?
Reny : *mengecek jam tangan* ini sudah jam 12. Apa kita akhiri saja?
Fandi :iya. Kerja bagus semua, yang lain sudah menunggu kalian di ruang kepala RUMAH
SAKIT JIWA
Sedangkan di tenda, fandi dan yuandini mengawasi duduk diam memandangi laptop.
Fandi : …
Yuandini : hei katakan sesuatu, kau juga lihat dengan matamu sendiri kan? Tadi ada orang di
belakang mereka
Fandi : tenang aja, hantu itu tidak melakukan apapun. Justru karena dia muncul kita bisa
meningkatkan subscriber kita.
Yuandini : bukan itu masalahnya. Kalau terjadi sesuatu dengan adikku aku takkan
memaafkanmu!
Humairoh : maaf, habisnya gelap banget, mau berjalan saja susah, terlalu banyak barang di
lantai.
Amy : ok. Sesuai perjanjian, kita berkumpul di sini jam 12—mungkin sudah setengah 1.
Irma : aku!
Humairoh : ok gaess, ketemu lagi dengan kita. Sekarang kita ada di depan ruang kepala RUMAH
SAKIT JIWA, kita akan masuk ke dalam ruangan ini. kabarnya inilah tempat kepala RUMAH
SAKIT JIWA itu bunuh diri di sini. Penasaran dalamnya seperti apa? Ayo masuk ke dalam
Intan: apalagi?
Reny : no!
All: *angguk*
Hestia : sial…
Hestia : tunggu ya, aku pasang kamera lain di sini supaya fandi dan yuandini bisa melihat kita
humairoh: siap! Gaes, sekarang kita sudah masuk ke dalam. Disinilah tempat yang katanya kena
kutukan itu, entah benar atau tidak kita akan memastikannya di sini.
Hestia: eh???
Irma : kenapa?
Hestya: boneka itu kami temukan di ruang lab, kenapa ada di sini sekarang?
Aisyah : tenang dulu, mungkin ada yang iseng menaruhnya di sini atau bisa jadi ada (dua) 2
boneka yang sama dengan ini.
Fenia :tidak. Ini boneka yang sama! ternyata ingatanku tidak salah. Saat memasang cctv disana
aku sama sekali tidak melihat ada boneka ini. Dan amy menginjak boneka ini di dekat pot bunga
itu kan? Di situ dekat dengan tempat aku memasang cctv pasti aku sadar ada boneka itu di sana.
Humairoh : bagaimana kamu bisa tahu kalau itu boneka yang sama?
Fenia : aku melihat bagian tangan kanannya sudah robek, aku orang pertama yang memegang
boneka ini jadi aku langsung tahu
Amy: fenia, harusnya jangan sembarangan menyentuh barang di sini, Kalo terjadi sesuatu
bagaimana???
Amy : bagaimana aku bisa tenang kalo melihat boneka itu ada di sini?!
Fandi : fenia tunjukkan boneka itu ke kamera, reny juga perlihatkan fotonya
Humairoh : gaes, Ternyata boneka ini memang milik seorang pasien yang di foto itu, tapi kenapa
boneka yang harusnya ada di ruang lab, ada di sini? Apakah boneka ini… dirasuki roh pasien
itu?
Amy: CUKUP!
Humairoh : aku coba buka pintu lemarinya ya *berusaha membuka pintu lemari* tidak bisa di
buka
Intan: tapi tengahnya berlubang kan? *ngintip dari lubang* hmm gelap jadi tidak kelihatan. Ku
coba masukin tanganku
Saat intan mencoba memasuki tangannya, tiba2 intan merasa tangannya di tarik.
Fenia dan aisyah mencoba menolong intan, menariknya dari lubang lemari dan tangannya
berhasil keluar.
Hestia pun mencoba memasuki tangannya ke dalam lubang lemari itu. Dan…
Humairoh : bagaimana?
Aisyah dan fenia menarik tangan hestia dengan susah payah dan akhirnya terlepas
Amy : ternyata rumor dan yang dikatakan dwi benar. Tempat ini benar-benar terkutuk!
Hestia : dia benar, tanganku sampai tergores begini. Oh tuhan aku sudah tidak sanggup lagi, aku
ingin pulang
Amy : TAPI AKU TAKUT! AKU TIDAK INGIN BERNASIB SAMA DENGAN
TEMANNYA DWI.
Intan: kamu pikir hanya kamu saja? KITA JUGA TAKUT! Tapi kita sudah sampai di sini, mana
bisa langsung menyerah
Hestia : TERUS KAMU MAU TANGGUNG JAWAB KALO TERJADI SESUATU? LEBIH
BAIK AKU PERGI DARI SINI DARIPADA MATI KENA KUTUKAN. AYO MI, KITA
PERGI
Hestia langsung menarik tangannya amy yang menangis ketakutan, sekarang yang tersisa hanya
6 orang.
Irma : *melihat ke arah kamera* fandi, kau sudah lihat apa yang terjadi disini kan? Apa yang
dikatakan dwi itu benar?
Fandi : kau bodoh? Sudah kubilang hantu itu tidak bisa membunuh
Reny : tapi kamu lihat sendiri kan, tangannya intan dan hestia sampai ditarik! Jika lebih dari ini
kurasa kita juga tidak akan sanggup
Humairoh : tangannya hestia juga sampai terluka begitu, bagaimana caramu menjelaskannya?
Fandi : dengar ya, tangannya hestia sudah terluka sebelum tangannya dimasukkan ke lemari.
Kalian lihat kan di situ banyak benda-benda tajam, pasti dia hanya berakting
Intan: jadi maksudmu, tanganku ditarik juga akting? Aku mengatakan yang sebenarnya!
Aisyah :kurasa kita hentikan saja, aku juga sudah tidak tahan berada disini
Fandi yang biasanya kalem dan ramah mendadak membentak itu membuat mereka semua
terdiam, bahkan yuandiniyang duduk sebelahnya juga ikut kaget melihat perubahan sikapnya.
Fandi : *menghela napas* maaf, maksudku kumohon tinggalah sebentar lagi. Kalo sudah sampai
5000 subscribe kita hentikan ini.
Fandi : apa?
Fenia :kami ingin dibayar lebih, kita berperan penting disini dan kau lebih enak hanya duduk di
luar mengawasi
Aisyah : dia benar, kau hanya duduk mengawasi dan kita yang kena getahnya brengsek! Setelah
ini selesai kau harus menepati janjimu.
Yuandini menoleh ke arah fandi yang memegang kepalanya, yuandini merasa fandi sedang
menahan emosinya.
Fandi : baiklah, akan kutepati janjiku. Ini sudah mencapai 4900 subscribe, sedikit lagi.
berusahalah teman2.
Akhirnya mereka tetap melanjutkan kontennya dan memasuki ruang kepala RUMAH SAKIT
JIWA lebih dalam.
Prank!
Gelas pecah.
Intan: kau tidak lihat disini ruangannya tertutup semua? Bagaimana angin bisa masuk?
Saat mereka mengobrol disitulah muncul kejadian aneh terjadi, yaitu lemari yang mendadak
bergoyang.
Fandi : irma, kau saja yang bicara. Cepat rekam dan katakan sesuatu!
Irma :baik *mengarahkan kameranya ke lemari yang bergoyang* apa kalian lihat? Lemari ini
tiba-tiba saja bergoyang
Saat irma mengarahkan kameranya ke arah lemari, lemari itu langsung jatuh dan kebetulan
humairoh dan aisyah di dekat lemari itu mengenai mereka berdua. 4 orang lainnya langsung
kaget.
Reny : astaga… aisyah sudah tidak bernapas… kaca pecah mengenai dadanya *menutup mulut*
Intan: ini benar-benar tidak beres… aku harus keluar dari sini
Reny : kita tidak punya waktu menyelamatkan mereka, kita harus keluar dari sini *menarik
tangan fenia*
Fenia : tapi hum masih hidup! Setidaknya kita selamatkan dia dulu!
Fenia :pengecut!
Yuandini : Akhirnya kau mengakuinya juga kan? Kau tahu tempat ini berbahaya tapi kau tetap
memaksa mereka melanjutkan kontennya? Biadab
Fandi : yuan, aku akan menyuruh mereka berhenti, aku sendiri juga tidak menyangka akan
begini.
Yuandini : cukup, aku tidak mau tahu lagi. Pertemanan kita berakhir disini, lebih baik aku
kehilangan uang daripada kehilangan adikku satu-satunya. *pergi*
Setelah yuandini pergi,fandi sendirian di tenda.Lalu fandi merasakan angin kencang dari luar dan
lampu di tendanya mati dan menyala.
Lalu sekarang berfokus kepada amy dan hestiayang sudah keluar dari RUMAH SAKIT JIWA.
Mereka berdua berjalan di hutan tanpa arah.
Hestia :aku tidak tahu, kita sudah berjalan jauh tapi aku tidak lihat tenda atau jalan keluar
Hestia melepaskan tangannya dari amy dan berusaha mencari tanda jalan keluar. Hestia langsung
menghilang dari situ seperti di telan kegelapan.
Tidak ada jawaban dari hestia, amy sudah merasa perasaannya jadi tidak enak.
Saat amy melihat ke bawah, amy menginjak sesuatu. Dan ternyata yang di injak adalah boneka
yang sama dia lihat di ruang lab dan ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.
Saat amy melihat ke depan, amy melihat hestia sudah di depannya tapi terlihat
membelakanginya dan kepalanya menunduk.
Amy :ternyata kamu disini! Tadi aku lihat ada boneka itu di sini, kita harus cepat melarikan
diri… hestia?
Tidak ada reaksi dari hestia, amy jadi bingung. Berusaha mendekati hestia dan memegang
bahunya.
Amy menutup mulutnya saat melihat wajah hestia menjadi pucat dan tatapan kosong. Setelah itu
hestia langsung mencekik lehernya amy, tampaknya hestia seperti di rasuki sesuatu. Amy
berusaha melepaskan tangan hestia dari lehernya tapi nihil, hestia lebih kuat mencekik lehernya
sehingga amy tidak bisa menahannya lagi dan… mati. Setelah mencekiknya, hestiayang awalnya
memiliki tatapan kosong langsung tersadar.
Hestia : kenapa aku di sini, oh iya aku harusnya mencari tanda jalan keluar—eh… amy?kenapa
dia terbaring di sini? Amy? Amy? *menggoncang bahunya*
Hestia melihat bekas cekikan di leher amy, hestia langsung keringat dingin.
Saat Hestia masih shock, hestia merasakan lehernya di sentuh dan di cekek. Padahal di
belakangnya tidak ada siapa2 tapi hestia terlihat kesakitan dan terus memegang lehernya dan…
mati.
ALUR 8 (Rumah Sakit Jiwa)
Sekarang kembali ke cerita yuandini yang pergi menuju ke RUMAH SAKIT JIWA untuk
menyelamatkan adiknya dan bertemu dengan intan, reny, Irma dan fenia.
Yuandini : aku datang untuk menyelamatkan adikku, apa dia masih di dalam?
Fenia : kalau begitu aku juga ikut, aisyah masih ada didalam.
Yuandini : terserah
Yuandini dan fenia pun kembali memasuki ruangan itu.Irma, reny, dan intan tidak bisa apa-
apaselain menatap mereka berdua pergi.
Hum masuk
Sementara yuandini dan fenia berusaha mencari aisyah dan humairoh, tapi yang mereka temukan
hanya humairoh, aisyah hilang.
Yuandini : *geleng2 kepala* bukankah harusnya dia terkapar di sini bersama humairoh?
Fenia : benar, dia sudah mati. Tapi kita tak bisa meninggalkannya juga, aku harus membawa
jasadnya keluar *melirik humairoh yang masih setengah sadar* kau bawa saja humairoh keluar
dari sini dan pergilah.
Fenia : aku akan tetap di sini dan mencari jasadnya aisyah dulu
Yuandini : baiklah, berhati-hatilah
Fenia : *angguk*
Yuandini pun membawa humairoh pergi keluar dari ruangan itu, dan tersisa fenia yang
sendirian.Saat humairoh dan yuandini sudah pergi, Fenia melihat lagi lemari yang berlubang itu,
pintunya yangawalnya tertutup rapat itu tiba-tiba terbuka sendiri dan isi lemari itu… kosong.
Fenia : harusnya lakukan itu sejak tadi, hah padahal aku juga ingin merasakan tanganku di tarik
Dan ternyata fenia sama sekali tidak berniat mencari jasad aisyah, tapi mencari hantu yang ada di
ruangan kepala RUMAH SAKIT JIWA.
Fenia : oke, saatnya memburu hantu. Ayo siapa saja, tunjukkan diri kalian agar aku bisa
menangkap gambar kalian *memegang hape untuk foto*
Fenia berkeliling ruangan berharap ada penampakan atau hantu muncul di depannya.Berapa
lama kemudian ada tangan memukul meja, tangannya berlumuran darah dan tangannya
menghilang. Fenia yang melihatnya tercengang.
Saat fenia menghampiri meja, dia langsung foto dengan kamera hp nya.
Fenia: apa aku coba saja masukkan tanganku di situ ya—eh tunggu
Fenia melihat ada cairan merah diatas meja itu, meneguk ludahnya dengan susah payah fenia
menarik meja itu dan…
Fenia kaget melihat aisyahyang tubuhnya sudah penuh darah, di tambah pecahan kaca
menempel di seluruh tubuhnya.
Fenia : kenapa dia bisa pindah ke sini? Apa itu ulah humairoh? Tidak—dia harusnya pingsan dan
tidak mungkin bisa keluar dari beban lemari itu… jangan-jangan… hantu?! Hantu macam apa
yang bisa membuatnya jadi separah ini?!
Di saat fenia bicara sendiri, fenia teringat lagi cerita dari dwi, tentang temannya yang mati
dengan misterius dan kutukan.
Ketika fenia sibuk berpikir, di belakangnya muncul sesosok pria dengan tubuh besar, wujudnya
tidak terlalu jelas karena gelap.
Fenia juga merasakan ada seseorang di belakangnya, fenia ingin melihat ke belakang tapi
tubuhnya kaku seperti batu, berusaha mengumpulkan keberanian fenia menoleh ke belakang
sangat lambat.
Matanya membelalak melihat wujudnya, wajahnya yang rusak dan kepalanya penuh dengan
darah.
Saking takutnya, fenia tidak sengaja terjatuh dan hantu itu langsung menarik kerah bajunya
fenia, yang tersisa hanya teriakan dari fenia.
Alur 9
Setelah kejadian fenia, mari lanjutkan ke yuandini dan humairoh yang berusaha lari dari ruangan
itu, yuandini yang menggotong humairoh sudah kelelahan karena dia tidak dapat menemukan
jalan keluarnya. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dan istirahat sebentar.
Yuandini : tunggulah sebentar lagi dek, kita pasti akan keluar dan membawamu ke Rumah Sakit.
Apa lukamu parah?
Humairoh :…
Yuandini : dek?
Yuandini menatap kebingungan melihat humairoh yang sejak tadi diam saja.Tak lama kemudian,
tangannya humairoh bergerak dan memasukkan tangannya ke kantung celananya.
Yuandini : dek, kenapa nyanyi? Dek? Sadar dek! *mendekati humairoh dan menggoncang
bahunya*
Saat yuandini mencoba menyadarkannya, dia merasakan perutnya di tusuk beling, dan yang
menusuknya… adalah adiknya sendiri.
Humairoh : *masih lanjut nyanyi dan tersenyum sambil menusuk perut yuandini lebih dalam
lagi*
Setelah itu humairoh (yang sepertinya di rasukin) melepas belingnya dari perut yuandini dan
langsung ambruk sambil memegang perutnya yang mulai mengeluarkan banyak darah.
Lalu yuandini melihat humairoh yang sepertinya mau menusuk dirinya sendiri—tetap
melanjutkan nyanyi twinkle twinkle little star—langsung menusuk dadanya sendiri.
Setelah itu, humairoh berhenti nyanyi, dia tersadar dan melihat kakaknya yang menatapnya
sambil menangis. humairoh melirik dadanya yang sudah di tusuk.
Humairoh: kak…*jatuh*
Yuandini yang sudah hampir kehabisan darah melihat adiknya yang sudah tidak bernyawa
lagi.Yuandini berusaha menggapai tangannya.Setelah itu, yuandini menutup matanya dan mati.
Alur 10
selanjutnya adalah 3 orang yang masih melarikan diri tapi tetap tak bisa menemukan pintu
keluarnya.
Intan: hei apa-apaan ini? Kita sudah berlari selama (40)empat puluh menit masih belum ketemu
pintu keluar?!
Reny : ya, kita seperti berputar-putar lari di tempat ini tapi kita tak melihat jalan keluarnya
Irma : bukan, ini semacam labirin. Kita sudah berputar-putar RUMAH SAKIT JIWA ini, Kita
selalu menemukan ruangan yang sama *melirik ruang lab*
Reny : apa jangan-jangan… karena kutukan itu? Kita takkan bisa keluar lagi dari sini?
Irma : apa kita cari yuandini dan fenia saja? Mungkin mereka sudah keluar dari sana
Reny : kau gila? Mereka masuk ke dalam sana berarti mereka sudah jadi target selanjutnya
Reny :Kita bahkan tidak lihat mereka keluar atau ketemu mereka, karena itu kita harus segera
keluar dari sini
Reny : hah???
Ketika irma& reny asik mengobrol mereka tak menyadari kalo intan sudah tidak ada.
Irma :kita harus mencari intan dulu, takkan kumaafkan kalo dia main kabur sendiri
Ketika Irma baru saja melangkahkan kakinya, dia merasakan tetesan air(?) di kepalanya.
Reny : kenapa?
Irma : *memegang kepalanya* rasanya ada yang menetes mengenai kepalaku—cairan merah apa
ini? Darah?
Irma & reny menengok ke atas bersamaan.Ternyata tetesan cairan merah itu berasal dari
atapnya.Mereka sontak mundur.
Irma :itu…
Irma masih belum bergerak karena melihat ke arah depan. Reny pun ikut melihatnya dan
ternyata di depannya ada sesosok perempuan yang berdiri.Reny langsung kabur lebih dulu.
Reny : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Dan tiba2 hantu perempuan itu sudah muncul di depannya dan menarik kakinya.
Irma berteriak
Lagi-lagi.Cairan merah itu muncul, kali ini yang kena hidungnya.Saat reny menoleh ke atas,
hantu itu sudah muncul di depannya dan reny berteriak keras. (dari sini langsung gelap)
Alur 11
Fandi, Intan
Setelah kisah irma& reny berakhir kali ini korban selanjutnya adalah fandi, kesal karena
laptopnya bermasalah. Dia bahkan tidak bisa melihat situasi teman-temannya di dalam RUMAH
SAKIT JIWA karena kamera cctv mendadak mati.
Fandi : bagaimana ini? Yang lain belum kembali lagi. Untunglah aku sudah mengupload ke
youtube. Aku tak menyangka sekarang mencapai 5100subscribe, ini diluar dugaan.
Fandi sekarang tidak tahu harus apa. Dia masih kebingungan dengan kejadian yang dia lihat,
dimulai dari bonek ayang berpindah-pindah tempat sampai kedua temannya yang tangannya di
tarik.Setelah menyaksikan itu, tiba-tiba layar laptopnya mati.jadi dia tidak tau bagaimana
keadaan teman-temannya di sana.
Fandi langsung pergi. Di tengah hutan, dia merasakan kedinginan dan bulu kuduknya berdiri.
Sesampainya di depan RUMAH SAKIT JIWA Fandi menyadari ada seseorang yang
mengawasinya.
Fandi merasa kalo dia benar-benar harus pergi dari sini, tapi tiba-tiba dia mendengar suara
teriakan.Dan suara teriakan itu berasal dari dalam RUMAH SAKIT JIWA.
Fandi :…
Fandi merasakan ada seseorang di belakangnya, tubuhnya tidak bergerak karena takut.Hantu di
belakangnya bersuara aneh.Dan suasananya langsung gelap.
Alur 12
Intan, pandu
Intan ternyata sudah berada di depan ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.
Intan: kenapa aku disini? Bukannya aku bersama irma dan reny? *teriak intan: Irma?
Reny?Kalian dimana???
Intanyang kebingungan dan panik memanggil irma dan reny tapi tidak ada respon. Tiba-tiba ada
suara pintu di ruangan kepala RUMAH SAKIT JIWA. Intan makin panik saat dia melihat sosok
hantu pria muncul di depannya dengan wajah mengerikan dan kakinya langsung di tarik dan di
seret ke dalam ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.Yang tertinggal hanya suara teriakan intan,
dan yang di dengar suara fandi adalah ini.
Alur 13
Wirda, irfan
Beberapa minggu kemudian semenjak kejadian itu, hal ini jadi perbincangan masyarakat karena
10 orang yang mendadak menghilang.
Host wirda: bukan, tapi di dalam hutan sana. Tapi kita tidak bisa masuk ke dalam karena sedang
di jaga ketat. Kita siarkan dari sini saja
Kameramen irfan: ok. Kalo begitu aku mulai ya, 1..2..3.. action!
Host wirda: selamat siang permirsa, kembali bersama saya wirda di acara Madani News untuk
mengabarkan berita yang terpercaya. Pada hari minggu, 30 juni 2019, 10 orang yang berprofesi
sebagai youtubers di kabarkan menghilang.Satu-satunya bukti adalah video di youtube yang
menjadi bahan perbincangan para netizen.Video itu berisi tentang konten mereka yang sedang
mencoba uji nyali di RUMAH SAKIT JIWA yang sudah tidak beroperasi lagi.Saat ini polisi
sedang menyelidiki kasus ini.Berita tadi menutup acara Madani News.Saya wirda mengucapkan
terima kasih dan sampai jumpa.
Kameramen irfan: tapi aku masih heran kemana perginya mereka setelah uji nyali disana? Tidak
mungkin kan mereka hilang begitu saja? *ngobrol sambil melihat hasil kameranya*
Di sini akan di kisahkan tentang pandu, seorang kepala RUMAH SAKIT JIWA mengalami stress
tingkat akut karena hutangnya semakin bertambah dan menjelang kebangkrutan di tambah dokter
dan susternya yang meminta gaji semakin menambah stressnya.
Suster finadela: benar pak, ini sudah 3 bulan bapak tidak memberi gaji kami
Suster tina: bukannya bapak sudah janji akan memberi gaji sebulan yang lalu? Sekarang ini
sudah lewat
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: aku sudah bilang kan tunggu sebentar lagi.
Suster tina: pak, kalo begini terus kami bertiga akan mengundurkan diri dan mencari pekerjaan
lain.
Mendengar itu, pandu langsung menatap tajam ke arah suster tina. Suster tina langsung
menutup mulutnya.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: *senyum* tidak, aku tidak marah. Kalian mau gaji? Oke,
akan kuberikan
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: *di tatap tajam lagi* aku makan teratur
Dokter vera: ada apa dengan bapak? Ini tidak seperti bapak yang biasanya
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: kalian mau gajikan? Aku berikan, tapi syaratnya yang
kubilang tadi
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: *ambil pistol* kalian pernah lihat ini? ini hadiah ulang
tahun dari ayahku
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: RUMAH SAKIT JIWA ini akan bangkrut. Jadi, sebelum
tempat ini di tutup, singkirkan pasien-pasien di sini. Setelah kalian bunuh mereka semua, akan
kuberi gaji dan kalian boleh mengundurkan diri sesuka kalian. bagaimana?
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: karena aku ingin melihat ekspresi orang yang gangguan
jiwa saat di bunuh. Tenang saja, setelah kalian bunuh pasien2 itu, kalian kubur seluruh
mayatnya. Jika kalian merasa di curigai polisi aku akan membantu memalsukan alibinya.
Suster tina: iya pak, saya tidak bisa membunuh orang. Saya masih peduli dengan pasien2 itu,
sekali lagi… maaf pak
DOR
Pandu langsung menembaknya tepat di dada kirinya. Dokter vera dan suster finadela menganga
melihat kejadian barusan.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: tapi aku tidak butuh orang sepertimu, mengganggu.
Gimana? *melirik 2 orang itu* bunuh pasien atau… *angkat pistol*
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: bagus. Kalo begitu singkirkan itu *menoleh suster tina
yang sudah mati* dan bersihkan darahnya ya, aku ada urusan dulu.
Pandu itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua yang masih shock dengan kejadian
barusan.
Dokter vera: ini gawat, sepertinya ada 1 orang lagi yang gangguan jiwa
Suster finadela: ssssttt! Kalo dia dengar bagaimana?
Dokter vera: tapi pak pandu memang semakin aneh, dulu dia tidak seperti ini. Apa dia berubah
jadi psikopat?
Suster finadela: hahh… *melihat jasad suster tina* sepertinya kita harus menurutinya, aku tidak
ingin kena tembak juga
Dokter vera: kenapa kau tenang sekali? Kita baru saja menyaksikan adegan pembunuhan di
depan kita! Dan juga… oh astaga… aku masih shock
Suster finadela: kita tidak punya pilihan lain. aku sendiri juga tidak menyangka dia langsung
membunuhnya. Cepat bantu aku membereskan ini
Dan disinilah mereka memulai, membunuh para pasien. Kali ini adalah suster finadela yang
memulainya.Suster finadela menatap 2 pasien yang sedang merebut donat.
Kedua pasien gangguan jiwa itu masih rebutan tanpa memperdulikan suster finadela.Akhirnya
suster finadela kebangsal lalu menyambar donat itu dengan kasar dan membaginya jadi 2.
Pasien sri: terima kasih *langsung makan dengan rakus, mulutnya belepotan*
Diana yang di tampar semakin mengamuk dan menggigit tangan suster finadela. Suster finadela
berteriak kesakitan dan langsung menendang diana.
Suster finadela: aku sudah muak. Kau memang pantas di bunuh, kamu juga! *menunjuk sri*
Suster finadela yang sudah terbawa emosi langsung menyeret diana, dan mengambil pisau yang
ada di atas meja.
Dokter yang mendengar suara teriakan itu langsung datang, kaget melihat tindakan suster
finadelayang bersiap2 menusuk pasien diana.
Suster finadela: diam! Aku sudah tidak tahan kerja di sini, lebih baik aku akan segera membunuh
pasien ini dan mengambil gaji. Setelah itu aku akan keluar dari sini.
Suster finadela: tidak! Aku akan membuatnya menderita karena sudah membuang2 makanan,
jadi aku akan menusuk tangannya terlebih dahulu. Setelah itu kutusuk bagian jantungmu, supaya
kau tidak bersuara lagi *ceritanya ketawa jahat*
Suster finadela langsung menusuk dada kirinya diana, Diana yang menangis meminta tolong
langsung ambruk. Setelah membunuh diana, suster finadela langsung melirik ke arah sri yang
sudah tidak nafsu makan karena melihat adegan itu.
Dokter vera mau tidak mau terpaksa menangkap sri yang berusaha melarikan diri tapi gagal
karena tertangkap.
Pasien sri: tidak, aku mohon… aku janji akan menjadi anak baik… maafkan aku…
Suster finadela: jangan dendam padaku, aku melakukan ini juga untuk bertahan hidup
Dokter vera tidak berani menatap sri yang meminta tolong. Finadela langsung menusuk dada
kirinya.Sriyang banyak bergerak itu mendadak berhenti dan mati. Tak lama kemudian, pandu
datang dan menepuk tangannya puas melihat kejadian itu.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: kau hebat, aku salut padamu
Suster finadela: jangan basa basi, dan cepat beri aku gaji
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: jangan buru2, masih ada 4 pasien yang belum kalian
bunuh, aku akan memberinya jika kalian membunuh mereka semua.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: baiklah kalau begitu, aku tunggu hasilnya
Setelah kepala RUMAH SAKIT JIWA pergi, finadela langsung bertanya pada dokter vera.
Suster finadela: apa kau bisa membunuh mereka sendiri? Nyalimu saja kecil
Doktervera: aku akan mencoba meracuni mereka, lebih baik begitu daripada harus menyiksa.
Aku tidak tega
Semenjak kejadian itu, dokter vera semakin frustasi. Tapi dia harus melakukannya agar dia bisa
pergi dan mendapatkan gajinya.Jadi dia memilih untuk mengundang pasien2 itu ke ruangannya
dan mengajak mereka minum jus.
Pasien meida: hah? Hani, kamu bilang apa tadi? *ngobrol sama teman hayalan ceritanya*
Dokter vera: *geleng2* bukan bermain, aku ajak kalian ke sini untuk memberikan jus, kalian
mau?
All: MAUUUUU
Dokter vera: *memberikan jusnya ke para pasien* nah ayo silahkan di minum
Pasien Diana sagir: mika juga mau minum nih, mika suka jus. Iya kan mika? *ngomong sendiri
sama boneka yang bernama mika*
Meida yang masih diam menatap ke sebelah yang jelas2 tidak ada orang.
Pasien meida: katanya hani aku tidak boleh minum jus itu
Pasien aji: kita nyanyi lagu twinkle twinkle little star sambil minum yuk *ketawa*
Aji nyanyi lalu minum jusnya, setelah itu melanjutkan nyanyiannya.Begitu juga dengan Diana
sagir dan eka.
Pasien Diana sagir: *minum jusnya lalu menyuap jus ke bonekanya sampai jusnya tumpah*
bagaimana mika? Enak?
Meida yang masih menatap ragu jusnya lalu melihat lagi ke sebelahnya yang tidak ada
siapa2.Walau begitu, meida tetap meminumnya.Tak lama kemudian… eka, Diana sagir, dan aji
yang meminumnya duluan tiba2 memegang lehernya dan wajah mereka pucat.
Meida juga melakukan tindakan yangs ama, memegang lehernya lalu terjatuh, sebelumnya dia
menatap dokter itu lalu melihat ke sebelahnya. Setelah itu dia menutup matanya.
Setelah membunuh seluruh pasien itu, seperti yang di janjikan mereka berkumpul lagi di ruang
kepala RUMAH SAKIT JIWA.
Pandu mengambil sesuatu dari lemari, dan ternyata yang di ambil bukan amplop berisi uang
tapi pistol. Lalu dia langsung mengarahkannya ke finadela.
DOR
Doktervera: pembohong, ini sudah kelewat batas. Ini tidak seperti yang kau bicarakan!
Pandu tidak memperdulikan apa yang dikatakan dokter itu dan langsung menembaknya.
DOR
Pandu menyeret mereka berdua ke dalam lemari kosong yang memiliki lubang di tengahnya dan
memasukkannya ke dalam.Tak lama kemudian dia mendengar suara sirene mobil polisi.Setelah
itu suara ketukan pintu pun muncul.
Polisi sadam: kami dengar dari kesaksian warga yang sedang mengambil buah di hutan, dia
melihat ada 2 gadis yang sedang mengubur mayat di dekat RUMAH SAKIT JIWA ini.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: benarkah? saya tidak tahu apapun soal itu
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: maaf di sini hanya saya yang tinggal sendirian, jadi tidak
ada siapa2 di dalam pak
Polisi sadam: tinggal sendiri? Bukankah ini RUMAH SAKIT JIWA? Harusnya ada pasien dan
dokter di sini kan?
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: oh mereka sudah mengundurkan diri sebulan yang lalu
pak, pasien yang lain juga sudah pulang semua. Lagipula tempat ini akan segera bangkrut
Polisi sadam: begitukah? Kalo begitu biarkan saya masuk, saya ingin memastikan dulu
Terdiam cukup lama, akhirnya pandu membiarkan polisi itu masuk.Polisi itu sudah berkeliling
di RUMAH SAKIT JIWA tapi dia tidak menemukan keganjalan atau menemukan seseorang di
situ.
Polisi sadam: di sini memang tidak ada siapa2, maaf sudah mencurigai anda.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: tida ada apa-apa pak, mungkin warga itu salah lihat.
Lagipula tidak ada wanita di sini
Setelah polisi itu pergi, pandu langsung masuk ke dalam dan mengambil kembali pistolnya di
ruangannya
Kepala RUMAH SAKIT JIWA: maafkan aku ayah, aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Sebentar
lagi tempat ini bangkrut, aku dan 2 orang itu juga di curigai. Aku tidak punya pilihan lain.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA mengarahkan pistolnya ke kepalanya dan menembak kepalanya
sendiri.
THE END…