Anda di halaman 1dari 42

ALUR 1

12 orang: 1 (cowok), 2 (cowok), 3 sd 12 (cewek semua)

Fandi,intan,amy,reny,aisah,yuan,hum,dwi,hes,irma,fen,put

Suatu hari, ada 12 youtubers yang sedang asik berkumpul dan mengobrol di sebuah
café. Disana, mereka asik membicarakan tentang lokasi apayang cocok untuk
membuat konten. Lalu si 10 merekomendasikan bekas Rumah Sakit Jiwa.
Fandi: sudah lama tidak bertemu kalian semenjak kelulusan SMA, bagaimana kabar kalian?

All: baik

Amy : tapi untuk apa kau memanggil kita semua ke sini?

Reny : ini gak Cuma sekedar reuni aja kan?

Fandi: alasanku memanggil kalian ke sini, aku ingin membuat sebuah konten youtube. Kita akan
mencapai 5k subscribe. Bagaimana?

intan: wah sepertinya menyenangkan

yuandini : berarti setelah itu kau harus janji membagikan duitnya setelah sukses. Oke?

Aisyah : yuan, kau sedang butuh uang? *tertawa

Yuandini : sangat

Irma : kalo demi uang aku juga ikut

Humairoh : lalu apakah ada ide untuk tema konten youtube kita?

Fandi : *tersenyum* kita akan pergi uji nyali

All: hooooooooooo

Hestia : emangnya mau pergi uji nyali kemana?

Fandi : hmm masih kupikirkan, apa ada lokasi seram yang kalian tau?

Fenia : *angkat tangan* oh aku tahu!

Fandi : apa itu?

Fenia: kalian tahu bekas rumah sakit jiwa yang di tengah hutan itu? Teman2ku ramai
membicarakan itu, bagaimana kalo coba uji nyali disana?
Amy : ide bagus, aku juga pernah mendengarnya. Sekarang ramai sekali di bicarakan

Humairoh : ayo2, waaah aku suka sekali uji nyali!

Putri : tunggu dulu!

Yuandini : kenapa put?

Putri : kalian yakin mau ke sana?

Aisyah: *angguk* kalau yang lain setuju

Intan: kenapa? Kamu takut?

Putri : *geleng2 kepala* jadi kalian masih belum tahu kejadian di sana seperti apa?

All: no

Putri : *menoleh ke dwi putri* dwi, ceritakan

Dwi putri: okay… jadi… 3 bulan yang lalu aku pergi ke sana bersama teman2 kampusku saat
siang hari karena salah satu temanku ingin ke sana. Saat itu kami Cuma bertiga jadi… hanya aku
saja yang di luar…

Intan: dasar penakut

Putri : *melotot ke arah intan* diam!

Hestia : kalau kamu sendirian di luar, berarti kedua temanmu masuk kesana?

Dwi putri: *angguk*

Irma : lalu apa yang terjadi dengan mereka berdua?

Dwi putri: saat itu aku menunggu di luar, salah satu temanku keluar dari RUMAH SAKIT JIWA
itu,dia lari ketakutan. Saat kutanya kemana dia… dia… sudah menghilang.

Aisyah : menghilang???

Dwi putri: waktu itu dia bilang ingin memasuki ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA itu. Dan
saat itu juga temanku merasakan ada yang tidak beres, jadi dia sendiri yang masuk ke dalam…
saat menunggu, temanku mendengar suara teriakan di dalam sana dan langsung kabur. Setelah
keluar dari sana, kami berdua memutuskan untuk melapor polisi tapi kami dimarahi, karena
tempat itu memang di larang untuk di masuki.

Yuandini : lalu? Apakah kalian dan polisi sudah ke sana untuk mencarinya?

Dwi putri: sudah tapi… tapi…. *menangis*


Intan: h-hei…

Putri :cukup, biar aku saja yang lanjutkan. *menenangkan 12* jadi setelah di cari, mereka
menemukan mayat temannya di luar halaman RUMAH SAKIT JIWA.Setelah itu polisi
mengasumsikan korban di bunuh tapi pelakunya masih belum di ketahui.

Fandi : hahahahaha…

Putri : apa ada yang lucu?

Fandi: dari ceritanya dwi, apa kamu mengira yang membunuh temanmu itu adalah hantu?!

Fenia: benar juga, sejak kapan hantu bisa membunuh—dan jaman sekarang masih percaya hal
konyol begitu?

Putri : ini bukan lelucon, kamu juga tidak sepantasnya tertawa seperti itu di depan orang yang
masih berduka!

Fandi : jika kamu takut bilang aja, sekarang aku Tanya. Bagi yang ikut denganku siapa saja?
Yang tidak ikut silahkan pergi dari sini.

Dan tidak ada yang beranjak dari tempatnya. Putri makin geram.

Putri : kalian serius?!

Yuandini : jujur saja, aku tidak percaya dengan tahayul jadi aku tetap ikut.

Humairoh : kalo kak Yuan ikut aku juga ikut!

Intan: aku juga

Aisyah : aku ikut, aku juga butuh uang.

Hestia : upss, sama hehe

Irma : jadi banyak yang ikut? Aku juga

Reny : hei jangan lupakan aku!

Fenia : aku suka berbau misteri dan hantu, jadi aku ikut!

Putri : ok… terserah kalian saja. Aku tidak mau ikut campur urusan kalian lagi. Ayo pergi *narik
tangan dwi*

Setelah putri dan dwipergi, tersisa 10 orang yang berada di dalam café.

amy sejenak merenung, seperti memikirkan sesutau.


Aisyah : kenapa melamun mi?

Amy : oh itu… mendengar cerita dwi entah kenapa aku merasa dia ada benarnya.

Intan : jangan bilang kau juga percaya?

Amy : bukan begitu. Aku memang sering mendengar rumor tentang RUMAH SAKIT JIWA itu,
terutama ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA. Katanya kalo masuk ke sana kena kutukan. Tapi
aku masih belum yakin apa itu benar.

Hestia : itu kan Cuma rumor. Kalo penasaran kita coba saja ke situ.

Irma: kurasa itu bagus, kita akan memecahkan misteri di ruangan itu sambil live.

Fenia : wow aku makin bersemangat! Aku jadi tidak sabar untuk ke sana.

Fandi : kalau begitu, kita akan berkumpul lagi minggu depan, hari sabtujam 5 sore dan kita akan
menyiapkan peralatan untuk konten kita!

All: ok!

Setelah itu mereka bubar dan pulang ke tempat masing-masing.

ALUR 2

10 orang(1 sd 10) , 3 orang warga sekitar (warga 1, warga 2, warga 3)


Youtuber dan icha, danu, nirmala

Minggu depan kemudian, tepatnya hari sabtu, mereka bersepuluh berkumpul kembali dan
bergegas menuju ke tempat bekas RUMAH SAKIT JIWA itu. Tapi sebelumnya mereka
mewawancarai warga sekitar yang tinggal agak jauh dari hutan.Intanyangakan mewawancara
warga sambil live di youtube. Intan menemukan 3 orang warga yang sedang duduk bersantai
sambil ngopi.

Intan: halo semuanya, kita sudah di tengah perjalanan untuk pergi ke bekas RUMAH SAKIT
JIWA. Tapi sebelum itu, kita akan bertanya sedikit tentang rumor RUMAH SAKIT JIWA itu
apakah benar atau tidak kita akan cari tau! *intan menghampiri 3 warga itu*

Intan: selamat siang semuanya, maaf mengganggu. Boleh kami bertanya sebentar tentang
RUMAH SAKIT JIWA itu?

Nirmala : *menoleh ke arah danu dengan wajah ketakutan*

Danu: maaf, kami tidak bisa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan itu.

Intan: tolong sebentar saja

Icha : memangnya kalo kami menjawabnya apa yang kalian lakukan?

Intan: itu…

Fandi: ah begini, kami ada tugas kampus. Ya benar, tugas kampus

Icha : baiklah, apa yang ingin kalian tanyakan?

Intan: kalo begitu, saya mulai saja intinya. Apa yang anda ketahui tentang RUMAH SAKIT
JIWA itu?

Nirmala : kami tidak mengetahui banyak tentang RUMAH SAKIT JIWA itu karena kami pindah
ke kota ini 3 tahun yang lalu.

Intan: oh? Apakah kalian pindah kesini bersama-sama?

Nirmala : ya, tapi kami memang tahu sedikit tentang RUMAH SAKIT JIWA itu karena
mendengar dari tetangga… *menoleh lagi ke danu sambil keringat dingin*

Danu: kami hanya pernah mendengar dari tetangga, kalo tempat itu benar-benar terkutuk. Dan di
larang keras untuk pergi ke sana, karena jika pergi saat malam… kau takkan bisa keluar lagi dari
tempat itu.

Fenia : benarkah?! Apa ada sesuatu yang mencurigakan disana?

Nirmala : kami tidak pernah ke sana. bagaimana kami tahu?


Danu: yang aku tahu, kabarnya ada seorang anak perempuan meninggal disana tanpa sebab (tiga)
3 bulan yang lalu.

Intan: o-oh… gitu yaa… menurut kalian kenapa RUMAH SAKIT JIWA itu tidak beroperasi
lagi?

Icha :biar aku saja yang jelaskan. Aku hanya pernah mendengarnya dari pamanku, katanya
seluruh pasien, dokter dan suster disana mati tanpa alasan, dan boss dari RUMAH SAKIT JIWA
mati bunuh diri

Intan: hanya itu? Pamanmu tidak mengatakan apa2 lagi?

Icha : hanya itu saja, sepertinya pamanku tidak ingin memberitahu lebih jauh lagi. Ekspresi
pamanku berbeda saat itu.

Danu:cukup? Apa masih ada pertanyaan lagi? Kalo tidak ada cepat pergi!

Intan:iya kami akan segera pergi, sekali lagi maaf mengganggu.

Setelah itu mereka langsung pergi, 3 warga masih menatap kepergian mereka.

Nirmala : hei, kamu yakin membiarkan mereka pergi? Dari arah perginya sepertinya menuju ke
tempat bekas RUMAH SAKIT JIWA itu.

Danu: benar, ekspresinya terlihat jelas mereka berbohong

Icha : itu bukan urusan kita lagi, biarkan saja mereka.

ALUR 3 (HUTAN)

10 ORANG Youtuber
Setelah itu, 10 orang youtuber melanjutkan perjalanan ke RUMAH SAKIT JIWA.

Ketika sampai di tengah hutan, mereka memutuskan untuk istirahat sejenak sebelum memulai
merekam untuk konten mereka..

Fandi : aku akan memberikan tugas masing-masing untuk kalian. Yang pertama intan dan fenia,
kalian akan ke RUMAH SAKIT itu untuk memasang CCTV. Sisanya bantu aku memasang
tenda. Apa ada pertanyaan?

Irma : *angkat tangan*

Fandi : ya?

Irma : siapa yang akan mengawasi nanti?

Fandi : aku akan mengawasi di sini bangsalama kalian bikin konten, tapi aku butuh (satu) 1
orang lagi untuk membantuku. Ada yang mau membantuku?

Yuandini : aku saja.

Fandi : ok. Karena ada yuandini yang membantuku, jadi total (delapan) 8 orang yang masuk
kesana.

All: ok!

Mereka pun membuat tenda dan dua orang lainnya (intan dan fenia) pergi ke RUMAH SAKIT
JIWA untuk memasang CCTV.

Sekitar jam 9 malam, Intan dan Fenia kembali dari RUMAH SAKIT JIWA.

Amy: wah? Hebat sekali kalian bisa kembali dengan selamat.Apakah tidak terjadi apa-apa?

Intan: kau berharap kami di datangin hantu?

Fenia : oh aku justru senang kalo ada hantu, sayang sekali tidak terjadi apapun.

Reny: mungkin ini belum jam kerjanya

All: *ketawa bareng*

Fandi : ok gaes, kerja bagus. intan dan fenia, kalian pergi makan dulu. Pasti kalian lapar kan?

mereka asik bergurau dan mengobrol sampai tidak terasa sudah jam 11.

Fandi : ok, sudah jam 11, sudah waktunya. Ayo kita mulai.

(delapan) 8 orang lainnya pun bersiap-siap menyiapkan alatnya seperti kamera dan senter.
Fandi : nah pertama, kalian akan di bagi (dua) 2 kelompok. (satu) 1 kelompok (empat) 4 orang
ya, kelompok pertama fenia, intan, hestia, dan amy. Dan kelompok kedua, humairoh, irma,
aisyah, dan reny.

Humairoh : yah gak bisa (satu) 1 kelompok sama fenia.

Reny: emang kenapa?

Humairoh : dia kan paling berani. Kalo terjadi sesuatu tinggal minta tolong aja. *bisik-bisik ke
reny*

Fenia : hei kedengaran!

Fandi : kalian semua siap? Lets go!

Akhirnya 8 orang pergi menuju ke dalam RUMAH SAKIT JIWA itu.

ketika disana, mereka memutuskan ruangan mana yang akan di datangi.

Intan : jadi, aku dan fenia sudah memasang kamera di ruang bangsal dan laboratorium. Jadi,
pertama kita akan pergi ke salah satu ruangan, lalu kita berkumpul lagi di depan ruangan kepala
RUMAH SAKIT JIWA jam (duabelas) 12. Setuju?

All: ok

Aisyah : jadi, kelompok mana yang mau ke laboratorium atau ruang bangsal?

Fenia : aku ingin ke lab!

Reny : ya sudah berarti kelompok 1 pergi ke lab, kelompok kami ke bangsal ya.

Hestia : udah fix ya, kalo gitu sampai ketemu lagi di ruangan kepala RUMAH SAKIT JIWA.

2 kelompok akhirnya berpisah.

Dan sudut pandang cerita ini akan berfokus ke kelompok pertama yang pergi ke lab.

ALUR 4 (RUMAH SAKIT JIWA LAB)

4 orang dari kelompok 1 (fen,intan,hes,amy)


Amy :siapa yang merekam?

Intan : aku saja, fenia, kau yang bicara ya?

Fenia :ok!

Intan: kalo begitu aku mulai ya, 1…2…3 action!

Fenia : hai semuanya, kita sudah berada di dalam bekas RUMAH SAKIT JIWA ini. Dan
sebelahku ada amy dan Hestia yang juga ikut serta dalam uji nyali ini.

Amy &hestia: *lambaikan tangan*

Fenia : sekarang kami berada di ruangan laboratorium, konon katanya di sini adalah tempat para
pasien di siksa!

Amy : kamu tahu darimana?

Fenia : tentu saja dari gossip temanku *nyengir

Hestia : dasar tukang gossip

Fenia : kalian lihat suasana mencekam ini, oh sekarang tubuhku merinding. Ayo kita coba masuk
ke dalam. *buka pintu*

Amy : lihat ini, berantakan sekali.

Hestia : banyak sekali kertas-kertas disini. Tempat ini benar-benar di tinggalkan begitu saja

Amy : aduh apa yang kuinjak ini?

Intan: boneka? Kenapa ada di ruang lab?

Amy : entahlah.

Fenia : *mengambil boneka* apa ini milik pasien?

Suara dari fandi muncul dari headset yang mereka pasang di telinga.

(HT)

Fandi : tes… tes… fen, manfaatkan itu untuk konten kita.


Fenia : oh ok. Nah gaes, lihat apayang kupegang, ini adalah boneka yang kami temukan di ruang
lab. Sepertinya ini milik pasien. Jadi rumor tentang pasien di siksa di sini itu benar?Itukah alasan
kenapa boneka ini ada di sini? Wah menyeramkan sekali

Saat mereka menunjukkan boneka itu, tiba2 mereka

mendengar suara perempuan berteriak.(nirmala)

Mereka pun berhenti melakukan aktivitasnya dan menoleh ke arah suara yang entah kemana.

Intan:hei… kalian dengar itu?

Hestia : aku dengar

Fenia: akhirnya muncul juga.

Amy : hei, perasaanku tidak enak. Ayo kita pergi keluar dari sini. Sudah cukup kan?

Fenia : tunggu dulu, aku masih belum puas.

Amy : ayolah.

Intan: OH!

Hestia : kenapa? Jangan membuatku kaget

Diana lewat (lari)

Intan: barusan kalian lihat gak?

Amy : lihat apa?

Intan: tadi aku lihat orang lewat ke arah sana

Mereka menoleh ke tempat arah yang ditunjuk Intan.

Hestia :tidak ada

Fenia : serius? Beruntung banget bisa lihat, aku juga ingin

Amy: otakmu sudah tidak beres.

Intan berbicara menggunakan HT.

Intan : fandi, apa ini sudah cukup? Lagian aku sudah dapat rekamannya.

Fandi : oke, kerja bagus.

Setelah merasa sudah cukup, mereka pergi keluar dari ruang lab itu.
Fenia tiba-tiba berekspresi tegang.

Intan : kenapa fen? Ada yang ketinggalan?

Fenia : bukan, saat melihat boneka yang di injak amy. Aku teringat lagi saat ke sini memasang
kamera, aku tidak lihat ada boneka di situ.

Amy : fen, ini bukan saatnya untuk menakuti kita.

Fenia : aku serius.

Hestia : oh ini tidak lucu

Intan: mungkin kau tidak lihat

Fenia : bisa jadi.

Mereka pergi menuju ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.

ALUR 5 (RUANG bangbangsal)


4 orang kelompok 2

Reny, aisah, hum,irma

Sekarang, kembali beralih ke kelompok 2 yang pergi ke ruang bangsal.

Reny yang berbicara dan humairoh memegang kamera.

Reny : halo gaes, sekarang kami berada di ruang bangsal. Kita akan mencoba memasuki ruangan
ini. Apa mental kalian siap?

All: siap

Reny : ok kalau begitu ikut aku *buka pintu

Reny : Nah gaes, sekarang kita sudah masuk ke dalam, ehem jadi seperti yang kalian lihat
ruangan ini adalah salah satu tempat angker juga. Kemarin aku coba cari tahu di internet tentang
tempat ini dan menemukan ada orang yang juga uji nyali di sini mencoba berfoto di sini.
Mungkin dari kalian sudah ada yang melihat fotonya di internet.

Irma : memang foto apa?

Reny: ini, aku bahkan save fotonya untuk berjaga-jaga. *menunjukan layar hapenya*

Aisyah: oh iya, ada sesuatu di belakang. Apa itu asap putih?

Reny : *arahin hape ke kamera* kelihatan kan? Lokasi fotonya di arah sana *nunjuk ke jendela*

Humairoh : *arahin kamera ke jendela*

Irma : hei, aku menemukan sesuatu

Aisyah : apa itu?

Irma : lihat, ini foto kepala RUMAH SAKIT JIWA, dokter, dan perawat.

Reny : hum, arahkan kameranya ke foto ini

Humairoh : ok

Aisyah : jadi ini ya sosok kepala RUMAH SAKIT JIWA itu. Tidak terlihat seperti orang jahat.

Humairoh :dari luar wajahnya kelihatan ramah, tapi kita tidak bisa melihat dari sampulnya saja.

Reny : Nah gaes, kalian lihat foto ini? Terlihat mereka tersenyum bahagia saat di foto tapi yang
sebenarnya terjadi di luar dugaan. Dari yang pernah kubaca di internet, kepala rumah sakit jiwa
membunuh dokter dan suster ini, motifnya masih belum diketahui.
Ketika mereka berkumpul untuk melihat foto itu,di belakang mereka

muncul sosok hantu berambut hitam panjang.(diana saghir)

Aisyah : *menoleh ke belakang*

Irma : kenapa?

Aisyah : aku merasa ada seseorang di belakang

Reny : serius?

Humairoh :kamu tidak bercanda kan?

Aisyah : memangnya aku terlihat seperti orang bercanda?

Reny : *mengecek jam tangan* ini sudah jam 12. Apa kita akhiri saja?

Irma : oh iya tidak terasa

Reny : fandi, apa sudah cukup?

Fandi :iya. Kerja bagus semua, yang lain sudah menunggu kalian di ruang kepala RUMAH
SAKIT JIWA

Reny : ok. Kita kesana

Mereka pergi ke ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA

Sedangkan di tenda, fandi dan yuandini mengawasi duduk diam memandangi laptop.

Yuandini : fandi, tadi itu aku gak salah lihat kan?

Fandi : …

Yuandini : hei katakan sesuatu, kau juga lihat dengan matamu sendiri kan? Tadi ada orang di
belakang mereka

Fandi : tenang aja, hantu itu tidak melakukan apapun. Justru karena dia muncul kita bisa
meningkatkan subscriber kita.

Yuandini : bukan itu masalahnya. Kalau terjadi sesuatu dengan adikku aku takkan
memaafkanmu!

Fandi : sudahlah, percaya saja padaku. Tidak akan terjadi apapun

ALUR 6 (RUANG KEPALA RUMAH SAKIT JIWA)


10 orang ytbr

Mereka semua berkumpul di depan ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.

Fenia : lama sekali kalian

Humairoh : maaf, habisnya gelap banget, mau berjalan saja susah, terlalu banyak barang di
lantai.

Amy : ok. Sesuai perjanjian, kita berkumpul di sini jam 12—mungkin sudah setengah 1.

Aisyah: sekarang siapa yang jadi kameramen?

Irma : aku!

Humairoh : kalau begitu gantian aku yang bicara ya?

Irma : 1…2…3 action!

Humairoh : ok gaess, ketemu lagi dengan kita. Sekarang kita ada di depan ruang kepala RUMAH
SAKIT JIWA, kita akan masuk ke dalam ruangan ini. kabarnya inilah tempat kepala RUMAH
SAKIT JIWA itu bunuh diri di sini. Penasaran dalamnya seperti apa? Ayo masuk ke dalam

Reny : eh tunggu dulu!

Intan: apalagi?

Reny : siapa yang buka pintunya?

Irma : kamu saja

Reny : no!

Amy: ya sudah kita hompimpa?

All: *angguk*

*hompimpa alaium gambreng*

Hestia : sial…

Amy: sekarang Hestia yang buka pintunya

Hestia : ok. *buka pintu*

Krieeet *suara buka pintu*

Fenia : wow suasana di sini jauh lebih berbeda dari sebelumnya.


Reny : kenapa? Kau takut sekarang?

Fenia : tidak, aku malah makin semangat.

Hestia : tunggu ya, aku pasang kamera lain di sini supaya fandi dan yuandini bisa melihat kita

Fandi : ok, sudah bagus. Hum, lanjutkan.

humairoh: siap! Gaes, sekarang kita sudah masuk ke dalam. Disinilah tempat yang katanya kena
kutukan itu, entah benar atau tidak kita akan memastikannya di sini.

Hestia: eh???

Irma : kenapa?

Hestia: bukannya… itu boneka yang tadi?

Intan: astaga… kenapa boneka itu ada di sini?

aisyah: memang kenapa dengan boneka itu?

Hestya: boneka itu kami temukan di ruang lab, kenapa ada di sini sekarang?

Amy : jangan bilang…

Aisyah : tenang dulu, mungkin ada yang iseng menaruhnya di sini atau bisa jadi ada (dua) 2
boneka yang sama dengan ini.

Fenia :tidak. Ini boneka yang sama! ternyata ingatanku tidak salah. Saat memasang cctv disana
aku sama sekali tidak melihat ada boneka ini. Dan amy menginjak boneka ini di dekat pot bunga
itu kan? Di situ dekat dengan tempat aku memasang cctv pasti aku sadar ada boneka itu di sana.

Humairoh : bagaimana kamu bisa tahu kalau itu boneka yang sama?

Fenia : aku melihat bagian tangan kanannya sudah robek, aku orang pertama yang memegang
boneka ini jadi aku langsung tahu

Amy: fenia, harusnya jangan sembarangan menyentuh barang di sini, Kalo terjadi sesuatu
bagaimana???

Humairoh : mi, tenanglah, jangan teriak. Kita lagi live!

Amy : bagaimana aku bisa tenang kalo melihat boneka itu ada di sini?!

Reny : sepertinya aku pernah lihat boneka itu

Aisyah : jangan bilang boneka itu juga ada di ruang bangsal?


Reny : bukan, tunggu sebentar *buka hp* tadi aku sempat foto dari foto kepala RUMAH SAKIT
JIWA dll foto bersama. Perhatikan baik2, aku zoom ya.

Hestia : oh? Itu boneka yang di pegang pasien itu?

Intan: oh iya, itu boneka yang sama.

Fandi : fenia tunjukkan boneka itu ke kamera, reny juga perlihatkan fotonya

Reny & fenia: ok

Humairoh : gaes, Ternyata boneka ini memang milik seorang pasien yang di foto itu, tapi kenapa
boneka yang harusnya ada di ruang lab, ada di sini? Apakah boneka ini… dirasuki roh pasien
itu?

Amy: CUKUP!

Humairoh :maaf, aku hanya ingin menambah kesan horror

Intan: bisakah jangan teriak? Telingaku sakit!

BUK! *suara dari lemari

Irma : kaget aku, suara apa itu?

Aisyah : sepertinya arah suaranya dari lemari itu

Humairoh : aku coba buka pintu lemarinya ya *berusaha membuka pintu lemari* tidak bisa di
buka

Intan: tapi tengahnya berlubang kan? *ngintip dari lubang* hmm gelap jadi tidak kelihatan. Ku
coba masukin tanganku

Saat intan mencoba memasuki tangannya, tiba2 intan merasa tangannya di tarik.

Intan: OH! OOOOHHHHH TIDAAAAAK!

Fenia dan aisyah mencoba menolong intan, menariknya dari lubang lemari dan tangannya
berhasil keluar.

Intan: astaga, yang barusan itu apa tadi?!

humairoh: ya tuhan, apa yang terjadi!

Fenia : kalau begitu, giliranku

Amy : TIDAK!! *menarik tangan fenia* sudah cukup. Aku takut


Fenia : aku hanya ingin memastikan

Hestia : biar aku saja

Amy: HESTIA JANGAN!

Hestia pun mencoba memasuki tangannya ke dalam lubang lemari itu. Dan…

Humairoh : bagaimana?

Hestia : tidak ada apa-apa di si—AAAAAAAAAAAAAAAAAA

Humairoh : HEI CEPAT TOLONG DIA

Aisyah dan fenia menarik tangan hestia dengan susah payah dan akhirnya terlepas

Hestia : aduh! tanganku… berdarah…

Amy : astaga, tempat ini… tidak aman…

Aisyah :hei apa yang kau bicarakan…

Amy : ternyata rumor dan yang dikatakan dwi benar. Tempat ini benar-benar terkutuk!

Hestia : dia benar, tanganku sampai tergores begini. Oh tuhan aku sudah tidak sanggup lagi, aku
ingin pulang

Reny : hei, kenapa mendadak begini? Tinggal dulu sebentar

Amy : TAPI AKU TAKUT! AKU TIDAK INGIN BERNASIB SAMA DENGAN
TEMANNYA DWI.

Intan: kamu pikir hanya kamu saja? KITA JUGA TAKUT! Tapi kita sudah sampai di sini, mana
bisa langsung menyerah

Hestia : TERUS KAMU MAU TANGGUNG JAWAB KALO TERJADI SESUATU? LEBIH
BAIK AKU PERGI DARI SINI DARIPADA MATI KENA KUTUKAN. AYO MI, KITA
PERGI

Hestia langsung menarik tangannya amy yang menangis ketakutan, sekarang yang tersisa hanya
6 orang.

Aisyah : Mereka pergi, bagaimana ini?

Irma : *melihat ke arah kamera* fandi, kau sudah lihat apa yang terjadi disini kan? Apa yang
dikatakan dwi itu benar?

Fandi : kau bodoh? Sudah kubilang hantu itu tidak bisa membunuh
Reny : tapi kamu lihat sendiri kan, tangannya intan dan hestia sampai ditarik! Jika lebih dari ini
kurasa kita juga tidak akan sanggup

Humairoh : tangannya hestia juga sampai terluka begitu, bagaimana caramu menjelaskannya?

Fandi : dengar ya, tangannya hestia sudah terluka sebelum tangannya dimasukkan ke lemari.
Kalian lihat kan di situ banyak benda-benda tajam, pasti dia hanya berakting

Intan: jadi maksudmu, tanganku ditarik juga akting? Aku mengatakan yang sebenarnya!

Aisyah :kurasa kita hentikan saja, aku juga sudah tidak tahan berada disini

Fandi : SIAPA YANG MENYURUH KALIAN BERHENTI?!

Fandi yang biasanya kalem dan ramah mendadak membentak itu membuat mereka semua
terdiam, bahkan yuandiniyang duduk sebelahnya juga ikut kaget melihat perubahan sikapnya.

Fandi : *menghela napas* maaf, maksudku kumohon tinggalah sebentar lagi. Kalo sudah sampai
5000 subscribe kita hentikan ini.

Fenia : kalau begitu aku ada syarat

Fandi : apa?

Fenia :kami ingin dibayar lebih, kita berperan penting disini dan kau lebih enak hanya duduk di
luar mengawasi

Aisyah : dia benar, kau hanya duduk mengawasi dan kita yang kena getahnya brengsek! Setelah
ini selesai kau harus menepati janjimu.

Yuandini : bagaimana fandi?

Yuandini menoleh ke arah fandi yang memegang kepalanya, yuandini merasa fandi sedang
menahan emosinya.

Fandi : baiklah, akan kutepati janjiku. Ini sudah mencapai 4900 subscribe, sedikit lagi.
berusahalah teman2.

Akhirnya mereka tetap melanjutkan kontennya dan memasuki ruang kepala RUMAH SAKIT
JIWA lebih dalam.

Reny : wah lemarinya besar dan… kacanya sudah pecah

Irma : hati2 jangan terlalu dekat nanti kau bisa terluka

Prank!
Gelas pecah.

Humairoh : apa itu?!

Fenia : gelas? Kenapa bisa jatuh?

Aisyah : mungkin angin.

Intan: kau tidak lihat disini ruangannya tertutup semua? Bagaimana angin bisa masuk?

Saat mereka mengobrol disitulah muncul kejadian aneh terjadi, yaitu lemari yang mendadak
bergoyang.

Aisyah : a-apa ini? Gempa?

Dan lemari yang bergoyang itu membuat benda2 di dalamnya jatuh.

Fandi : irma, cepat rekam!

Irma masih terdiam kaku menyaksikan kejadian di depannya.

Fandi : irma, kau saja yang bicara. Cepat rekam dan katakan sesuatu!

Irma :baik *mengarahkan kameranya ke lemari yang bergoyang* apa kalian lihat? Lemari ini
tiba-tiba saja bergoyang

Saat irma mengarahkan kameranya ke arah lemari, lemari itu langsung jatuh dan kebetulan
humairoh dan aisyah di dekat lemari itu mengenai mereka berdua. 4 orang lainnya langsung
kaget.

Intan : astaga, humairoh, aisyah, hei cepat kita keluarkan dia.

Fenia : hum? Hum? kau baik-baik saja?

Irma :tampaknya dia masih hidup, tapi dia pingsan.

Reny : astaga… aisyah sudah tidak bernapas… kaca pecah mengenai dadanya *menutup mulut*

Intan: ini benar-benar tidak beres… aku harus keluar dari sini

Irma :aku juga

Fenia : tunggu, kita tidak bisa meninggalkan mereka!

Reny : kita tidak punya waktu menyelamatkan mereka, kita harus keluar dari sini *menarik
tangan fenia*

Fenia : kenapa keluar?! kita harus mengeluarkan hum dan aisyah!!!


Irma : kau tidak lihat kejadian barusan? Kalau kita kena juga bagaimana?

Fenia : tapi hum masih hidup! Setidaknya kita selamatkan dia dulu!

Intan: aku juga ingin menyelamatkan mereka berdua, tapi…

Fenia :pengecut!

Reny : BISAKAH KALIAN DIAM?! *berjongkok sambil menangis*

Akhirnya mereka terdiam dengan penyesalan.

Di tempat lain, fandi dan yuandini diam kaku menatap laptopnya.

Yuandini : *berdiri dari tempat duduknya*

Fandi : hei, kamu mau apa?

Yuandini : aku harus menyelamatkan adikku

Fandi : tunggu, jangan pergi, disana masih berbahaya

Yuandini : Akhirnya kau mengakuinya juga kan? Kau tahu tempat ini berbahaya tapi kau tetap
memaksa mereka melanjutkan kontennya? Biadab

Fandi : yuan, aku akan menyuruh mereka berhenti, aku sendiri juga tidak menyangka akan
begini.

Yuandini : cukup, aku tidak mau tahu lagi. Pertemanan kita berakhir disini, lebih baik aku
kehilangan uang daripada kehilangan adikku satu-satunya. *pergi*

Fandi: yuan? Yuan? Ck ah sial! *ngacak-ngacak rambut*

Setelah yuandini pergi,fandi sendirian di tenda.Lalu fandi merasakan angin kencang dari luar dan
lampu di tendanya mati dan menyala.

Fandi : apalagi ini?


ALUR 7 (hutan)

Amy dan Hestya

Lalu sekarang berfokus kepada amy dan hestiayang sudah keluar dari RUMAH SAKIT JIWA.
Mereka berdua berjalan di hutan tanpa arah.

Amy: kita dimana?

Hestia :aku tidak tahu, kita sudah berjalan jauh tapi aku tidak lihat tenda atau jalan keluar

Amy : apa kita akan baik2 saja?

Hestia : tenanglah, ada aku. Tunggu dulu ya aku cari petunjuk

Amy : kau mau meninggalkanku sendirian?


Hestia : tenang saja, aku tidak akan jauh2 dari kamu. Tunggulah di sini

Hestia melepaskan tangannya dari amy dan berusaha mencari tanda jalan keluar. Hestia langsung
menghilang dari situ seperti di telan kegelapan.

Amy : hes, apa masih lama? Hestia? Hestia?

Tidak ada jawaban dari hestia, amy sudah merasa perasaannya jadi tidak enak.

Amy : hestia, kamu dimana??? Eh—apa ini?

Saat amy melihat ke bawah, amy menginjak sesuatu. Dan ternyata yang di injak adalah boneka
yang sama dia lihat di ruang lab dan ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.

Amy: kenapa… kenapa boneka itu ada di sini? Hiks…

Saat amy melihat ke depan, amy melihat hestia sudah di depannya tapi terlihat
membelakanginya dan kepalanya menunduk.

Amy :ternyata kamu disini! Tadi aku lihat ada boneka itu di sini, kita harus cepat melarikan
diri… hestia?

Tidak ada reaksi dari hestia, amy jadi bingung. Berusaha mendekati hestia dan memegang
bahunya.

*Backsound Musik HORROR

Amy menutup mulutnya saat melihat wajah hestia menjadi pucat dan tatapan kosong. Setelah itu
hestia langsung mencekik lehernya amy, tampaknya hestia seperti di rasuki sesuatu. Amy
berusaha melepaskan tangan hestia dari lehernya tapi nihil, hestia lebih kuat mencekik lehernya
sehingga amy tidak bisa menahannya lagi dan… mati. Setelah mencekiknya, hestiayang awalnya
memiliki tatapan kosong langsung tersadar.

Hestia : kenapa aku di sini, oh iya aku harusnya mencari tanda jalan keluar—eh… amy?kenapa
dia terbaring di sini? Amy? Amy? *menggoncang bahunya*

Hestia melihat bekas cekikan di leher amy, hestia langsung keringat dingin.

Hestia :tidak mungkin, apa aku yang melakukannya?

Saat Hestia masih shock, hestia merasakan lehernya di sentuh dan di cekek. Padahal di
belakangnya tidak ada siapa2 tapi hestia terlihat kesakitan dan terus memegang lehernya dan…
mati.
ALUR 8 (Rumah Sakit Jiwa)

Sekarang kembali ke cerita yuandini yang pergi menuju ke RUMAH SAKIT JIWA untuk
menyelamatkan adiknya dan bertemu dengan intan, reny, Irma dan fenia.

Intan : yuan, kenapa ke sini?

Yuandini : aku datang untuk menyelamatkan adikku, apa dia masih di dalam?

Irma : iya tapi…

Yuandini : kalau begitu aku masuk

Reny : tunggu, kau bisa jadi korban selanjutnya.


Yuandini : lalu aku harus bagaimana? Aku tidak mau meninggalkan adikku—dan kalian juga.
Aku benci kalian yang tega meninggalkan mereka berdua begitu saja, pokoknya aku tetap masuk
ke dalam

Fenia : kalau begitu aku juga ikut, aisyah masih ada didalam.

Yuandini : terserah

Yuandini dan fenia pun kembali memasuki ruangan itu.Irma, reny, dan intan tidak bisa apa-
apaselain menatap mereka berdua pergi.

Irma : kau yakin kita tidak hentikan mereka berdua?

Intan : percuma, biarkan saja, nyawaku sekarang lebih penting.

Reny : ayo pergi, aku tidak mau jadi korban selanjutnya.

Dan mereka bertiga pergi meninggalkan ruangan itu.

Hum masuk

Sementara yuandini dan fenia berusaha mencari aisyah dan humairoh, tapi yang mereka temukan
hanya humairoh, aisyah hilang.

Yuandini : dek, bertahanlah aku akan mengangkat lemarinya

Fenia : akan kubantu

*mengangkat lemari bersama2 dan menyingkirkannya dari humairoh.

Yuandini : dek bangun dek

Humairoh : *membuka matanya pelan* hngg…

Yuandini : syukurlah, kau masih hidup

Fenia : dimana aisyah?

Yuandini : *geleng2 kepala* bukankah harusnya dia terkapar di sini bersama humairoh?

Fenia : benar, dia sudah mati. Tapi kita tak bisa meninggalkannya juga, aku harus membawa
jasadnya keluar *melirik humairoh yang masih setengah sadar* kau bawa saja humairoh keluar
dari sini dan pergilah.

Yuandini : terus bagaimana denganmu?

Fenia : aku akan tetap di sini dan mencari jasadnya aisyah dulu
Yuandini : baiklah, berhati-hatilah
Fenia : *angguk*

Yuandini pun membawa humairoh pergi keluar dari ruangan itu, dan tersisa fenia yang
sendirian.Saat humairoh dan yuandini sudah pergi, Fenia melihat lagi lemari yang berlubang itu,
pintunya yangawalnya tertutup rapat itu tiba-tiba terbuka sendiri dan isi lemari itu… kosong.

Fenia : harusnya lakukan itu sejak tadi, hah padahal aku juga ingin merasakan tanganku di tarik

Dan ternyata fenia sama sekali tidak berniat mencari jasad aisyah, tapi mencari hantu yang ada di
ruangan kepala RUMAH SAKIT JIWA.

Fenia : oke, saatnya memburu hantu. Ayo siapa saja, tunjukkan diri kalian agar aku bisa
menangkap gambar kalian *memegang hape untuk foto*

Fenia berkeliling ruangan berharap ada penampakan atau hantu muncul di depannya.Berapa
lama kemudian ada tangan memukul meja, tangannya berlumuran darah dan tangannya
menghilang. Fenia yang melihatnya tercengang.

Fenia : oh sialan aku tidak sempat foto lagi

Saat fenia menghampiri meja, dia langsung foto dengan kamera hp nya.

Fenia: apa aku coba saja masukkan tanganku di situ ya—eh tunggu

Fenia melihat ada cairan merah diatas meja itu, meneguk ludahnya dengan susah payah fenia
menarik meja itu dan…

Fenia kaget melihat aisyahyang tubuhnya sudah penuh darah, di tambah pecahan kaca
menempel di seluruh tubuhnya.

Fenia : kenapa dia bisa pindah ke sini? Apa itu ulah humairoh? Tidak—dia harusnya pingsan dan
tidak mungkin bisa keluar dari beban lemari itu… jangan-jangan… hantu?! Hantu macam apa
yang bisa membuatnya jadi separah ini?!

Di saat fenia bicara sendiri, fenia teringat lagi cerita dari dwi, tentang temannya yang mati
dengan misterius dan kutukan.

Ketika fenia sibuk berpikir, di belakangnya muncul sesosok pria dengan tubuh besar, wujudnya
tidak terlalu jelas karena gelap.

Fenia juga merasakan ada seseorang di belakangnya, fenia ingin melihat ke belakang tapi
tubuhnya kaku seperti batu, berusaha mengumpulkan keberanian fenia menoleh ke belakang
sangat lambat.
Matanya membelalak melihat wujudnya, wajahnya yang rusak dan kepalanya penuh dengan
darah.

Saking takutnya, fenia tidak sengaja terjatuh dan hantu itu langsung menarik kerah bajunya
fenia, yang tersisa hanya teriakan dari fenia.
Alur 9

Setelah kejadian fenia, mari lanjutkan ke yuandini dan humairoh yang berusaha lari dari ruangan
itu, yuandini yang menggotong humairoh sudah kelelahan karena dia tidak dapat menemukan
jalan keluarnya. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dan istirahat sebentar.

Yuandini : tunggulah sebentar lagi dek, kita pasti akan keluar dan membawamu ke Rumah Sakit.
Apa lukamu parah?

Humairoh :…

Yuandini : dek?

Yuandini menatap kebingungan melihat humairoh yang sejak tadi diam saja.Tak lama kemudian,
tangannya humairoh bergerak dan memasukkan tangannya ke kantung celananya.

Humairoh :*nyanyi twinkle twinkle little star*

Yuandini : dek, kenapa nyanyi? Dek? Sadar dek! *mendekati humairoh dan menggoncang
bahunya*

Saat yuandini mencoba menyadarkannya, dia merasakan perutnya di tusuk beling, dan yang
menusuknya… adalah adiknya sendiri.

Yuandini : kamu… siapa?

Humairoh : *masih lanjut nyanyi dan tersenyum sambil menusuk perut yuandini lebih dalam
lagi*

Setelah itu humairoh (yang sepertinya di rasukin) melepas belingnya dari perut yuandini dan
langsung ambruk sambil memegang perutnya yang mulai mengeluarkan banyak darah.

Lalu yuandini melihat humairoh yang sepertinya mau menusuk dirinya sendiri—tetap
melanjutkan nyanyi twinkle twinkle little star—langsung menusuk dadanya sendiri.

Setelah itu, humairoh berhenti nyanyi, dia tersadar dan melihat kakaknya yang menatapnya
sambil menangis. humairoh melirik dadanya yang sudah di tusuk.

Humairoh: kak…*jatuh*

Yuandini yang sudah hampir kehabisan darah melihat adiknya yang sudah tidak bernyawa
lagi.Yuandini berusaha menggapai tangannya.Setelah itu, yuandini menutup matanya dan mati.
Alur 10

Intan, irma, reny

selanjutnya adalah 3 orang yang masih melarikan diri tapi tetap tak bisa menemukan pintu
keluarnya.

Intan: hei apa-apaan ini? Kita sudah berlari selama (40)empat puluh menit masih belum ketemu
pintu keluar?!

Irma : rasanya kok aneh ya? ren, apa kau menyadarinya?

Reny : ya, kita seperti berputar-putar lari di tempat ini tapi kita tak melihat jalan keluarnya

Intan: apa kita tersesat?

Irma : bukan, ini semacam labirin. Kita sudah berputar-putar RUMAH SAKIT JIWA ini, Kita
selalu menemukan ruangan yang sama *melirik ruang lab*

Reny : apa jangan-jangan… karena kutukan itu? Kita takkan bisa keluar lagi dari sini?

Intan: jangan bercanda!

Irma & reny: KITA TIDAK BERCANDA

Irma : jadi bagaimana ini? Apa kita akan memanggil bantuan?

Reny : tidak bisa, di sini sudah tidak ada sinyal

Intan: terus bagaimana dong??? *intan keluar panggung

Irma : apa kita cari yuandini dan fenia saja? Mungkin mereka sudah keluar dari sana

Reny : kau gila? Mereka masuk ke dalam sana berarti mereka sudah jadi target selanjutnya

Irma : kau berfikir mereka mati???

Reny :Kita bahkan tidak lihat mereka keluar atau ketemu mereka, karena itu kita harus segera
keluar dari sini

Irma : *mengacak rambutnya* tunggu? Mana intan?

Reny : hah???

Ketika irma& reny asik mengobrol mereka tak menyadari kalo intan sudah tidak ada.

Reny: ke mana dia??? tadi dia ada di sini bersama kita

Irma :kita harus mencari intan dulu, takkan kumaafkan kalo dia main kabur sendiri
Ketika Irma baru saja melangkahkan kakinya, dia merasakan tetesan air(?) di kepalanya.

Reny : kenapa?

Irma : *memegang kepalanya* rasanya ada yang menetes mengenai kepalaku—cairan merah apa
ini? Darah?

Irma & reny menengok ke atas bersamaan.Ternyata tetesan cairan merah itu berasal dari
atapnya.Mereka sontak mundur.

Irma :itu…

Reny : Irma , ayo kita lari

Irma masih belum bergerak karena melihat ke arah depan. Reny pun ikut melihatnya dan
ternyata di depannya ada sesosok perempuan yang berdiri.Reny langsung kabur lebih dulu.

Reny : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Irma : tunggu ren jangan tinggalin aku—aduh!

Irma terpeleset karena menginjak darah di lantai.

Dan tiba2 hantu perempuan itu sudah muncul di depannya dan menarik kakinya.

Irma berteriak

Reny yang masih berlari tanpa arah memutuskan bersembunyi.

saking takutnya, dia menutup telinganya dan menutup matanya.

Dan reny merasakan kakinya di sentuh, sontak reny langsung kaget.

*Tes... darah menetes dari atas

*Tes....darah menetes dari atas

Lagi-lagi.Cairan merah itu muncul, kali ini yang kena hidungnya.Saat reny menoleh ke atas,
hantu itu sudah muncul di depannya dan reny berteriak keras. (dari sini langsung gelap)

Alur 11

Fandi, Intan
Setelah kisah irma& reny berakhir kali ini korban selanjutnya adalah fandi, kesal karena
laptopnya bermasalah. Dia bahkan tidak bisa melihat situasi teman-temannya di dalam RUMAH
SAKIT JIWA karena kamera cctv mendadak mati.

Fandi : bagaimana ini? Yang lain belum kembali lagi. Untunglah aku sudah mengupload ke
youtube. Aku tak menyangka sekarang mencapai 5100subscribe, ini diluar dugaan.

Fandi sekarang tidak tahu harus apa. Dia masih kebingungan dengan kejadian yang dia lihat,
dimulai dari bonek ayang berpindah-pindah tempat sampai kedua temannya yang tangannya di
tarik.Setelah menyaksikan itu, tiba-tiba layar laptopnya mati.jadi dia tidak tau bagaimana
keadaan teman-temannya di sana.

Fandi :sebaiknya aku menyusul juga. Ini sudah hampir pagi

Fandi langsung pergi. Di tengah hutan, dia merasakan kedinginan dan bulu kuduknya berdiri.
Sesampainya di depan RUMAH SAKIT JIWA Fandi menyadari ada seseorang yang
mengawasinya.

Fandi : siapa itu? Cepat keluar!

Tidak ada jawaban.

Fandi merasa kalo dia benar-benar harus pergi dari sini, tapi tiba-tiba dia mendengar suara
teriakan.Dan suara teriakan itu berasal dari dalam RUMAH SAKIT JIWA.

Fandi :suara itu… intan?

Fandi lalu melihat boneka itu lagi tepat di depannya.

Fandi :…

Fandi merasakan ada seseorang di belakangnya, tubuhnya tidak bergerak karena takut.Hantu di
belakangnya bersuara aneh.Dan suasananya langsung gelap.
Alur 12

Intan, pandu

Lalu berasal darimana suara teriakan itu?Sekarang kita fokuskan intan.

Intan: *terbangun* ini dimana?

Intan ternyata sudah berada di depan ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.

Intan: kenapa aku disini? Bukannya aku bersama irma dan reny? *teriak intan: Irma?
Reny?Kalian dimana???

Intanyang kebingungan dan panik memanggil irma dan reny tapi tidak ada respon. Tiba-tiba ada
suara pintu di ruangan kepala RUMAH SAKIT JIWA. Intan makin panik saat dia melihat sosok
hantu pria muncul di depannya dengan wajah mengerikan dan kakinya langsung di tarik dan di
seret ke dalam ruang kepala RUMAH SAKIT JIWA.Yang tertinggal hanya suara teriakan intan,
dan yang di dengar suara fandi adalah ini.
Alur 13

Wirda, irfan

Beberapa minggu kemudian semenjak kejadian itu, hal ini jadi perbincangan masyarakat karena
10 orang yang mendadak menghilang.

Kameramen irfan:apa di sini tempat RUMAH SAKITnya?

Host wirda: bukan, tapi di dalam hutan sana. Tapi kita tidak bisa masuk ke dalam karena sedang
di jaga ketat. Kita siarkan dari sini saja

Kameramen irfan: ok. Kalo begitu aku mulai ya, 1..2..3.. action!

Host wirda: selamat siang permirsa, kembali bersama saya wirda di acara Madani News untuk
mengabarkan berita yang terpercaya. Pada hari minggu, 30 juni 2019, 10 orang yang berprofesi
sebagai youtubers di kabarkan menghilang.Satu-satunya bukti adalah video di youtube yang
menjadi bahan perbincangan para netizen.Video itu berisi tentang konten mereka yang sedang
mencoba uji nyali di RUMAH SAKIT JIWA yang sudah tidak beroperasi lagi.Saat ini polisi
sedang menyelidiki kasus ini.Berita tadi menutup acara Madani News.Saya wirda mengucapkan
terima kasih dan sampai jumpa.

Kameramen irfan: Cut! Oke, kerja bagus

Host wirda: thanks

Kameramen irfan: tapi aku masih heran kemana perginya mereka setelah uji nyali disana? Tidak
mungkin kan mereka hilang begitu saja? *ngobrol sambil melihat hasil kameranya*

Host wirda: entahlah. Sebaiknya jangan di bicarakan lagi.Ayo bergegas.


FLASHBACK

Di sini akan di kisahkan tentang pandu, seorang kepala RUMAH SAKIT JIWA mengalami stress
tingkat akut karena hutangnya semakin bertambah dan menjelang kebangkrutan di tambah dokter
dan susternya yang meminta gaji semakin menambah stressnya.

Dokter vera: pak, kapan anda memberi kami gaji?

Suster finadela: benar pak, ini sudah 3 bulan bapak tidak memberi gaji kami

Suster tina: bukannya bapak sudah janji akan memberi gaji sebulan yang lalu? Sekarang ini
sudah lewat

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: aku sudah bilang kan tunggu sebentar lagi.

Doktervera: tunggu sampai kapan pak? Jangan di tunda lagi

Suster tina: pak, kalo begini terus kami bertiga akan mengundurkan diri dan mencari pekerjaan
lain.

Mendengar itu, pandu langsung menatap tajam ke arah suster tina. Suster tina langsung
menutup mulutnya.

Suster tina: maaf pak, bercanda

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: *senyum* tidak, aku tidak marah. Kalian mau gaji? Oke,
akan kuberikan

Suster finadela: benarkah?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: tapi ada syaratnya

Dokter vera: apa itu pak? (perasaannya tidak enak)

Pandu yang tersenyum ramah tiba-tiba lenyap, wajahnya langsung datar.

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: bunuh seluruh pasien itu

Suster tina: pak? Bapak kurang makan?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: *di tatap tajam lagi* aku makan teratur

Suster finadela: bapak jangan begitu, ini tidak lucu pak

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: saya serius

Dokter vera: ada apa dengan bapak? Ini tidak seperti bapak yang biasanya
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: kalian mau gajikan? Aku berikan, tapi syaratnya yang
kubilang tadi

Suster finadela: kalau kita tidak mau bagaimana?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: *ambil pistol* kalian pernah lihat ini? ini hadiah ulang
tahun dari ayahku

Dokter & suster: glek *nelen ludah*

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: RUMAH SAKIT JIWA ini akan bangkrut. Jadi, sebelum
tempat ini di tutup, singkirkan pasien-pasien di sini. Setelah kalian bunuh mereka semua, akan
kuberi gaji dan kalian boleh mengundurkan diri sesuka kalian. bagaimana?

Suster tina: kenapa harus kami pak?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: karena aku ingin melihat ekspresi orang yang gangguan
jiwa saat di bunuh. Tenang saja, setelah kalian bunuh pasien2 itu, kalian kubur seluruh
mayatnya. Jika kalian merasa di curigai polisi aku akan membantu memalsukan alibinya.

Dokter vera: tapi tidak seperti ini caranya pak.

Suster tina: iya pak, saya tidak bisa membunuh orang. Saya masih peduli dengan pasien2 itu,
sekali lagi… maaf pak

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: begitu ya? Kamu baik ya

DOR

Pandu langsung menembaknya tepat di dada kirinya. Dokter vera dan suster finadela menganga
melihat kejadian barusan.

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: tapi aku tidak butuh orang sepertimu, mengganggu.
Gimana? *melirik 2 orang itu* bunuh pasien atau… *angkat pistol*

Dokter vera: b-baik saya akan lakukan

Suster finadela: *angguk*

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: bagus. Kalo begitu singkirkan itu *menoleh suster tina
yang sudah mati* dan bersihkan darahnya ya, aku ada urusan dulu.

Pandu itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua yang masih shock dengan kejadian
barusan.

Dokter vera: ini gawat, sepertinya ada 1 orang lagi yang gangguan jiwa
Suster finadela: ssssttt! Kalo dia dengar bagaimana?

Dokter vera: tapi pak pandu memang semakin aneh, dulu dia tidak seperti ini. Apa dia berubah
jadi psikopat?

Suster finadela: hahh… *melihat jasad suster tina* sepertinya kita harus menurutinya, aku tidak
ingin kena tembak juga

Dokter vera: kenapa kau tenang sekali? Kita baru saja menyaksikan adegan pembunuhan di
depan kita! Dan juga… oh astaga… aku masih shock

Suster finadela: kita tidak punya pilihan lain. aku sendiri juga tidak menyangka dia langsung
membunuhnya. Cepat bantu aku membereskan ini

Akhirnya dokter vera dan suster finadela mengurus jasad itu.

Dan disinilah mereka memulai, membunuh para pasien. Kali ini adalah suster finadela yang
memulainya.Suster finadela menatap 2 pasien yang sedang merebut donat.

Suster finadela: jangan rebutan begitu, kenapa tidak berbagi saja?

Pasien sri: ini milikku

Pasiendiana: tidak boleh, ini milikku

Suster finadela: berbagi saja ya?

Kedua pasien gangguan jiwa itu masih rebutan tanpa memperdulikan suster finadela.Akhirnya
suster finadela kebangsal lalu menyambar donat itu dengan kasar dan membaginya jadi 2.

Suster finadela: nih, jangan rebutan lagi

Pasien sri: terima kasih *langsung makan dengan rakus, mulutnya belepotan*

Diana yang tidak terima langsung melempar donatnya.

Suster finadela: kenapa di lempar?! *tampar diana*

Diana yang di tampar semakin mengamuk dan menggigit tangan suster finadela. Suster finadela
berteriak kesakitan dan langsung menendang diana.

Suster finadela: aku sudah muak. Kau memang pantas di bunuh, kamu juga! *menunjuk sri*

Suster finadela yang sudah terbawa emosi langsung menyeret diana, dan mengambil pisau yang
ada di atas meja.

Pasien diana: a-aaaaaaaa… lepaskan! Dasar jelek, nenek-nenek…


Suster finadela: apa kau bilang?! Usiaku masih 40 tahun!

Pasien diana: lepas! Dokteeer, tolong akuuuuu!!! Ada nenek2 membunuhkuuuuu

Dokter yang mendengar suara teriakan itu langsung datang, kaget melihat tindakan suster
finadelayang bersiap2 menusuk pasien diana.

Dokter vera: apa yang kau lakukan?!

Suster finadela: diam! Aku sudah tidak tahan kerja di sini, lebih baik aku akan segera membunuh
pasien ini dan mengambil gaji. Setelah itu aku akan keluar dari sini.

Suster finadela tanpa babibu langsung menusuk tangan diana.

Pasien diana: TIDAAAAAAAK!

Doktervera: fin, sudah hentikan!

Suster finadela: tidak! Aku akan membuatnya menderita karena sudah membuang2 makanan,
jadi aku akan menusuk tangannya terlebih dahulu. Setelah itu kutusuk bagian jantungmu, supaya
kau tidak bersuara lagi *ceritanya ketawa jahat*

Pasien diana: tidak… ampun… dokter…

Suster finadela langsung menusuk dada kirinya diana, Diana yang menangis meminta tolong
langsung ambruk. Setelah membunuh diana, suster finadela langsung melirik ke arah sri yang
sudah tidak nafsu makan karena melihat adegan itu.

Suster finadela: ver, tangkap dia

Dokter vera: a-aku?

Suster finadela: cepat!

Dokter vera mau tidak mau terpaksa menangkap sri yang berusaha melarikan diri tapi gagal
karena tertangkap.

Pasien sri: tidak, aku mohon… aku janji akan menjadi anak baik… maafkan aku…

Suster finadela: jangan dendam padaku, aku melakukan ini juga untuk bertahan hidup

Pasien sri: tidak… dokter tolong aku, dokter…

Dokter vera tidak berani menatap sri yang meminta tolong. Finadela langsung menusuk dada
kirinya.Sriyang banyak bergerak itu mendadak berhenti dan mati. Tak lama kemudian, pandu
datang dan menepuk tangannya puas melihat kejadian itu.
Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: kau hebat, aku salut padamu

Suster finadela: jangan basa basi, dan cepat beri aku gaji

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: jangan buru2, masih ada 4 pasien yang belum kalian
bunuh, aku akan memberinya jika kalian membunuh mereka semua.

Suster finadela: ok, kalo begitu kemana pasien lain?

Dokter vera: tunggu, kau mau melakukannya lagi? Aku saja!

Suster finadela: kau yakin?

Dokter vera: i-iya

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: baiklah kalau begitu, aku tunggu hasilnya

Setelah kepala RUMAH SAKIT JIWA pergi, finadela langsung bertanya pada dokter vera.

Suster finadela: apa kau bisa membunuh mereka sendiri? Nyalimu saja kecil

Doktervera: aku akan mencoba meracuni mereka, lebih baik begitu daripada harus menyiksa.
Aku tidak tega

Suster finadela: terserah saja, awas kalau kau gagal

Semenjak kejadian itu, dokter vera semakin frustasi. Tapi dia harus melakukannya agar dia bisa
pergi dan mendapatkan gajinya.Jadi dia memilih untuk mengundang pasien2 itu ke ruangannya
dan mengajak mereka minum jus.

Pasien aji: dokter vera, mau ngajak main lagi?

pasien Diana sagir: main? Apa mika boleh ikut?

Pasien eka: aku tidak ikut, malas

Pasien meida: hah? Hani, kamu bilang apa tadi? *ngobrol sama teman hayalan ceritanya*

Dokter vera: *geleng2* bukan bermain, aku ajak kalian ke sini untuk memberikan jus, kalian
mau?

All: MAUUUUU

Dokter vera: *memberikan jusnya ke para pasien* nah ayo silahkan di minum

Pasien aji: *mencium bau jusnya dan tertawa sendiri*

Pasien eka: aku mau rasa stroberi


Dokter vera: tukaran saja sama aji ya

Pasien Diana sagir: mika juga mau minum nih, mika suka jus. Iya kan mika? *ngomong sendiri
sama boneka yang bernama mika*

Meida yang masih diam menatap ke sebelah yang jelas2 tidak ada orang.

Dokter vera: kenapa mei?

Pasien meida: katanya hani aku tidak boleh minum jus itu

Dokter vera: k-kenapa? Apa rasanya tidak enak?

Pasien meida: katanya jangan

Pasien aji: kita nyanyi lagu twinkle twinkle little star sambil minum yuk *ketawa*

Aji nyanyi lalu minum jusnya, setelah itu melanjutkan nyanyiannya.Begitu juga dengan Diana
sagir dan eka.

Pasien eka: enak, aku mau tambah lagi

Pasien Diana sagir: *minum jusnya lalu menyuap jus ke bonekanya sampai jusnya tumpah*
bagaimana mika? Enak?

Doktervera: tuh yang lain minum, ayo di coba

Meida yang masih menatap ragu jusnya lalu melihat lagi ke sebelahnya yang tidak ada
siapa2.Walau begitu, meida tetap meminumnya.Tak lama kemudian… eka, Diana sagir, dan aji
yang meminumnya duluan tiba2 memegang lehernya dan wajah mereka pucat.

Pasien aji: ohok… sesak….

Bruk. Aji ambruk lebih dulu di susul yang lain.

Mereka langsung terkapar.

Pasien meida: mereka kenapa?

Dokter vera: maaf…

Pasien meida: eh?

Meida juga melakukan tindakan yangs ama, memegang lehernya lalu terjatuh, sebelumnya dia
menatap dokter itu lalu melihat ke sebelahnya. Setelah itu dia menutup matanya.

Dokter vera: maaf… maafkan aku… aku terpaksa melakukannya…


Time skip

Setelah membunuh seluruh pasien itu, seperti yang di janjikan mereka berkumpul lagi di ruang
kepala RUMAH SAKIT JIWA.

Suster finadela: jadi, mana gaji kita?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: ok, tunggu sebentar

Pandu mengambil sesuatu dari lemari, dan ternyata yang di ambil bukan amplop berisi uang
tapi pistol. Lalu dia langsung mengarahkannya ke finadela.

DOR

Dokter vera: Kenapa kau membunuhnya?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: itu hadiahku

Doktervera: pembohong, ini sudah kelewat batas. Ini tidak seperti yang kau bicarakan!

Pandu tidak memperdulikan apa yang dikatakan dokter itu dan langsung menembaknya.

DOR

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: selamat tinggal

Pandu menyeret mereka berdua ke dalam lemari kosong yang memiliki lubang di tengahnya dan
memasukkannya ke dalam.Tak lama kemudian dia mendengar suara sirene mobil polisi.Setelah
itu suara ketukan pintu pun muncul.

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: *membuka pintu* ya?

Polisi sadam: kami dengar dari kesaksian warga yang sedang mengambil buah di hutan, dia
melihat ada 2 gadis yang sedang mengubur mayat di dekat RUMAH SAKIT JIWA ini.

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: benarkah? saya tidak tahu apapun soal itu

Polisi sadam: apa saya boleh masuk ke dalam?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: maaf di sini hanya saya yang tinggal sendirian, jadi tidak
ada siapa2 di dalam pak

Polisi sadam: tinggal sendiri? Bukankah ini RUMAH SAKIT JIWA? Harusnya ada pasien dan
dokter di sini kan?

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: oh mereka sudah mengundurkan diri sebulan yang lalu
pak, pasien yang lain juga sudah pulang semua. Lagipula tempat ini akan segera bangkrut
Polisi sadam: begitukah? Kalo begitu biarkan saya masuk, saya ingin memastikan dulu

Terdiam cukup lama, akhirnya pandu membiarkan polisi itu masuk.Polisi itu sudah berkeliling
di RUMAH SAKIT JIWA tapi dia tidak menemukan keganjalan atau menemukan seseorang di
situ.

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: bagaimana pak?

Polisi sadam: di sini memang tidak ada siapa2, maaf sudah mencurigai anda.

Kepala RUMAH SAKIT JIWA pandu: tida ada apa-apa pak, mungkin warga itu salah lihat.
Lagipula tidak ada wanita di sini

Polisi sadam: baiklah, kalo begitu saya pergi dulu

Setelah polisi itu pergi, pandu langsung masuk ke dalam dan mengambil kembali pistolnya di
ruangannya

Kepala RUMAH SAKIT JIWA: maafkan aku ayah, aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Sebentar
lagi tempat ini bangkrut, aku dan 2 orang itu juga di curigai. Aku tidak punya pilihan lain.

Kepala RUMAH SAKIT JIWA mengarahkan pistolnya ke kepalanya dan menembak kepalanya
sendiri.

THE END…

Anda mungkin juga menyukai