Anda di halaman 1dari 9

SENTRA TOKO GROSIR DALAM PEMBELAJARAN PAUD

1. Pengertian Sentra Toko Grosir (The Grocery Centre)


Lingkungan belajar yang memiliki kualitas performance yang tinggi dapat
dengan mudah menumbuhkan minat anak untuk ingin mencoba memasukinya dan
membuatnya mengetahui apa dan bagaimana lingkungan tersebut. Kita ketahui bahwa
perkembangan seorang anak dapat berlangsung secara optimal apabila setiap aspek
perkembangan distimulasi secara optimal pula. Aspek ini dianjurkan melibatkan
seluruh sensori anak, mulai dari peraba, penglihatan, pendengaran, perasa, dan
penciuman. Kemampuan berpikir anak dalam mempersepsi sesuatu masih bersifat
konkret. Oleh karena itu pendidik harus menyediakan lingkungan belajar yang dapat
merangsang seluruh indra anak. Lingkungan belajar harus dapat bersentuhan langsung
dengan berbagai potensi indra anak sehingga pengalaman belajar anak lebih optimal.
Lingkungan sebagai unsur yang menyediakan sejumlah rangsangan perlu didesain
sedemikian rupa agar menyediakan objek-objek sesuai kebutuhan dan perkembangan
anak.
Ms. Johnson (Tatminingsih) mengungkapkan bahwa pada kenyataannya anak
memiliki ketertarikan yang lebih terhadap lingkungan kelas dan pembelajaran tertentu
yang membutuhkan tantangan untuk membuat kegiatan sehari-hari berjalan dengan
menyenangkan. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan memberikan peran yang
sangat besar dalam memberikan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu guru harus
merencanajan dan mengorganisasikan lingkungan belajar anak dengan hati-hati. Salah
satu pengelolaan lingkungan sesuai dengan minat anak dapat dilakukan melalui sistem
sentra. Sistem sentra semakin menjadi trend dalam dunia pendidikan dewasa ini.
Sentra merupakan komponen khusus yang memperbolehkan anak untuk berpartisipasi
dalam kegiatan bermain yang mereka inginkan sendiri. Melalui sentra mereka juga
diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anak yang lainnya, lalu belajar
secara individual atau berpasangan. Dalam dunia sentra mereka dapat mencoba
beberapa ide dan menyusun kembali kejadian dengan benar sesuai dengan tingkat
pemahamannya. Hal ini sekaligus melatih kepercayaan dirinya dan kepercayaan
kemampuan belajarnya.
Salah satu sentra yang dapat digunakan adalah sentra toko grosir. Sentra toko
grosir merupakan suatu pengkondisian lingkungan belajar anak sesuai dengan toko
grosir. Banyak anak yang pernah mngunjungi toko grosir, di sana anak melihat bahan-
bahan makanan, memilih bahan-bahan tersebut, dan melihat orang dewasa membayar
tagihan. Pengalaman ini dapat menjadi dasar partisipasi anak dalam bermain peran
secara aktif. Dalam hal ini, lingkungan didesain sedemikian rupa sehingga
menyerupai toko grosir.

2. Komponen Yang Diperlukan Dalam Pengelolaan Sentra Toko Grosir


Sentra toko grosir merupakan sebuah ruangan yang disiapkan dan didesain
untuk melakukan praktek pembelajaran seperti toko grosir pada umumnya. Dalam
menata sentra toko grosir harus diperhatikan segala hal yang mendasari dalam
pengelolaannya. Komponen yang harus ada di dalam sentra toko grosir, antara lain:
a. Tempat Kasir
Tempat kasir digunakan untuk melakukan transaksi jual beli pada toko grosir,
sehingga diharapkan anak dapat melakukan praktek transaksi jual beli secara
sederhana maupun anak dapat mengamati proses yang dilakukan di toko grosir.
b. Kotak Kardus Makanan
Kotak kardus makanan kosong, seperti kotak gula, plastic mie, karton susu, kotak
makanan beku, toko plastik). Dimana kotak tersebut dapat dijadikan sebagai
tempat diletakkannya benda-benda yang ada maupun dijadikan sebagai alat peraga
penjualan di toko grosir.
c. Keranjang plastic
Keranjang plastic ini disediakan pada sentra toko grosir ini karena menyesuaikan
perabotan yang ada biasa digunakan ditoko grosir sebenarnya. Dimana keranjang
dalam toko grosir digunakan sebagai tempat membawa barang-barang yang dibeli.
Dalam hal ini anak dapat mempraktekkan secara langsung kegiatan-kegiatan yang
biasa dilakukan di dalam toko grosir.
d. Pajangan Tulisan Nama Toko
Pajangan tulisan nama toko merupakan identitas secara resmi atau nyata secara
tertulis menengenai toko tersebut, sehingga anak benar-benar merasakan bahwa
desain ruangan tersebut seperti toko grosir yang ada di lapangan.
e. Meja plastik
Meja plastik merupakan meja yang dijadikan sebagai tempat untuk memajang atau
menaruh barang-barang atau prabotan yang dipraktekkan agar semua dapat tertata
dengan baik. Pemilihan bahan plastic agar tidak membahayakan anak-anak ketika
melakukan praktek pembelajaran pembelajaran.
f. Trolly (Kereta belanja)
Trolly (kereta belanja) fungsinya hampir sama dengan keranjang plastic. Namun
pada toko grosir biasanya menggunakan trolly bila pembeli melakukan pembelian
dalam jumlah banyak. Maka dari itu perlu disediakan barang tersebut agar dapat
diketahui oleh anak dan dapat dijadikan sebagai wawasan baru bagi anak.
g. Label nama produk
Label nama produk sangat dibutuhkan keberadaannya untuk membantu anak-anak
dalam mengetahui dan mengingat nama-nama produk tersebut.
h. Produk-produk
Produk-produk atau bahan-bahan yang disediakan di dalam ruangan toko,
diharapkan merupakan bahan-bahan yang biasa dimakan atau biasa digunakan
oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari agar tidak mempersulit anak dalam
proses pembelajaran.
i. Tata letak alat dan bahan
Tata letak benda maupun alat-alat besar atau berat harus diperhatikan penataannya,
mulai dari jarak antara meja satu dengan yang lain, lemari yang satu dengan yang
lain hingga benda-benda berat lainnya. Semua itu perlu dilakukan agar tidak
menggangu proses praktek yang ada di dalamnya dan tidak membahayakan
keberadaan anak di dalam ruangan.
j. Komponen pendukung
Komponen pendukung yang dimaksudkan dalam hal ini adalah komponen yang
tidak secara langsung terlihat pengaruhnya dalam praktek ini tetapi sebenarnya
sangat memiliki pengaruh di dalam proses pembelajaran ini. Komponen tersebut
seperti, suhu ruangan yang diharapkan sesuai tidak panas dll, lampu penerangan
yang sesuai dengan kebutuhan atau sesuai, besarnya ruangan, kursi-kursi kecil
untuk duduk bila anak-anak merasa kelelahan serta cara guru dalam mengatur
agar semua anak dapat merasakan fungsi dan kegunaan dilakukannya praktek
tersebut.
3. Kegunaan Sentra Toko Grosir Dalam Pembelajaran PAUD
a. Mengajarkan anak untuk mengenal kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam
toko grosir seperti kegiatan tawar menawar, memilih barang yang diperlukan, dan
belajar berkomunikasi.
b. Mengajarkan anak untuk mengenal subyek dalam toko grosir seperti adanya
penjual dan pembeli. Penjual sebagai orang yang menjualkan barangnya
sedangkan pembeli sebagai orang yang membeli barang dari seorang penjual.
c. Mengajarkan anak untuk mengenal barang-barang di dalam toko grosir. Barang
yang dikenalkan adalah barang yang sering digunakan oleh anak-anak. Seperti alat
tulis, pakaian, buah-buahan, sayuran, dsb. Dalam pengenalan ini, guru PAUD juga
harus menjelaskan fungsi-fungsi dari barang-barang tersebut sesuai dengan bahasa
anak supaya mudah untuk dipahami. Dalam kegiatan ini pula, anak juga belajar
mengenai warna-warna dan jumlah dari barang tersebut. Dengan demikian anak
akan belajar tentang dunia dalam kehidupan mereka.
d. Membiasakan anak untuk memperluas bahasa mereka ketika mereka berada di
toko grosir sesuai dengan kosa kata yang berhubungan dengan toko grosir.
e. Mengajarkan anak untuk mengoperasikan toko grosir seperti ada yang menjadi
penjual dan pembeli dan belajar menata tata letak barang di dalam toko grosir.

4. Peran Pengelola Sekolah Dalam Memenuhi Sentra Toko Grosir


Peran pengelola sekolah dalam memenuhi sentra dalam pembelajran, pada
dasarnya semua sentra yang digunakan sebagai pengelola sekolah memiliki peran
yang sama hanya disesuaikan sentra apa yang digunakannya. Peran pengelola sekolah
untuk memenuhi sentra dalam pembelajaran yaitu:
a. Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran, dalam
hal ini harus dilakukan oleh pengelola sekolah adalah memfasilitasi penyusunan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh masing-masing sentra yang akan
digunakan Dalam pelaksanaannya, sekolah dan ruang sentra harus konsisten
terhadap tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran yang telah disusun.
Misalnya : pada sentra toko grosir, sentra ruang dokter, dan sentra memasak atau
membuat kue. Tujuan pembelajaran dan standart pembelajarannya untuk apa.
b. Melakukan sosialisasi tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran, Setelah
perumusan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran selesai, dilakukan
sosialisasi kepada para guru, dan orangtua siswa tentang kedua hal tersebut dan
juga upaya-upaya kolaboratif yang perlu ditempuh untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
c. Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja guru, pengelola sekolah
memfasilitasi guru membentuk kelompok kerja untuk melakukan pembaruan
pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, efektif, menyenangkan, berpusat pada
siswa, dan kontekstual terhadap kondisi peserta didik, karakteristiksentra yang
digunakan, dan lingkungannya. Hasil kelompok kerja guru ini adalah model-
model proses belajar mengajar yang lebih baik dan yang dilaksanakan secara
konsisten pada ruangan sentra masing-masing.
d. Melakukan evaluasi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya, pengelola
sekolah secara reguler melakukan evaluasi kinerja guru untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahannya. Hasil evaluasi kinerja dapat dikategorikan menjadi
tiga yaitu diatas standar, sesuai standar, atau dibawah standar. Bagi yang hasil
evaluasi kinerjanya diatas standar perlu diberi pujian dan diberi dukungan untuk
mengembangkan dirinya. Bagi yang hasil evaluasi kinerjanya sudah sesuai
dengan standar dan yang masih dibawah standar, perlu diciptakan kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan mereka dan didukung oleh pengelola
sekolah dan orang tua maupun dinas dalam pembiayaannya.
e. membangun learning person dan learning school, pengelola sekolah mengajak
atau mengikutsertakan warganya untuk menjadi pebelajar yang selalu belajar
terus karena ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, dan regulasi mengalami
perubahan yang sangat turbulen. Disamping itu, sekolahnyapun harus pro-
perubahan sehingga pengelola sekolah berkewajiban memfasilitasi wargannya
untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap sekolahnya agar menjadi
sekolah pembelajaran (learning school).
f. memberi layanan prima terhadap guru, siswa, dan orang tua siswa, pengelola
sekolah harus harus memahami dan menyadari sepenuhnya bahwa melayani
dengan prima kepada guru, siswa, dan orangtua siswa merupakan prioritas karena
urusan utamanya adalah pembelajaran yang melibatkan ketiga unsur tersebut.
Jadi, pengelola sekolah sebagai pemimpin pembelajaran lebih menekankan pada
pelayanan prima dari pada menggunakan kekuasaannya.
g. Melakukan koordinasi terhadap guru, siswa, dan orangtua siswa, Kegiatan
pembelajaran melibatkan guru, siswa, dan orangtua siswa dan kalau tidak
dikoordinasikan dengan baik, tidak akan terjadi kekuatan yang tangguh untuk
mensukseskan hasil belajar siswa. Koordinasi mengandung dua hal yaitu
integrasi permasalahan yang dapat ditampung dalam perencanaan pembelajaran,
dan yang kedua adalah sinkronisasi ketatalaksanaan yang dilakukan sewaktu
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran akibat
penerapan kepemimpinan pembelajaran, Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
(kemajuan) hasil belajar, hambatan, dan tantangan yang dihadapinya perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi secara cermat. Tanpa monitoring dan evaluasi
yang cermat, tidak ada hak untuk mengatakan apakah ada kemajuan hasil belajar
atau tidak. Dengan kata lain, monitoring dan evaluasi akan memberi informasi
apakah hasil nyata pembelajaran telah sesuai dengan hasil yang diharapkan dari
pembelajaran maka dari itu sebagai pengelola sekolah sangat perlu untuk
melakukan monitoring. Jadi, dapat diketahui kekurangan apa saja yang ada pada
pembelajaran yang menggunakan sentra toko grosir, sentra ruang dokter, dan
sentra memasak atau membuat kue.
SENTRA RUANG DOKTER/RUMAH SAKIT DALAM PEMBELAJARAN PAUD

1. Pengertian Sentra Ruang Dokter/Rumah Sakit


2. Komponen Yang Diperlukan Dalam Pengelolaan Sentra Ruang Dokter/Rumah Sakit
Komponen yang ada harus ada di dalam sentra Ruang Dokter/ Rumah Sakit,
antara lain :
a. Komputer untuk kantor
Komputer ini berfungsi untuk melakukan atau memasukkan data pasien maka dari
itu perlu ada di dalam sentra ruang dokter/rumah sakit sebagai peralatan
penunjang.
b. Papan Pengumuman
Papan pengumuman berfungsi untuk mengetahui jadwal dari dokter praktek dan
nama-nama pasien yang ada di rumah sakit.
c. Telepon
Telepon ini berfungsi sebagai penunjang agar ruangan seperti ruangan dokter/
rumah sakit sebenarnya. Hal ini telepon digunakan sebagai media komunikasi
antar semua peihak yang ada di dalamnya. Diharapkan telepon ini berbahan
plastik yang bisa dimainkan oleh anak-anak usia dini.
d. Stetoskop, alat rontgen (Sinar X mainan), masker, sarung tangan, jas laboratorium,
jarum suntik
serta peralatan lainnya. Peralatan-peralatan ini perlu ada di dalam ruangan sentra
ini karena peralatan-peralatan ini biasanya selalu ada dan perlu ada di dalam
ruangan dokter/rumah sakit untuk keperluan medis.
e. Kereta Dorong
Kereta dorong adalah peralatan yang berfungsi untuk memindahkan pasien dari
suatu tempat ke tempat yang lain.
f. Kursi dorong
Kursi dorong memiliki fungsi yang hampir sama dengan kereta dorong untuk
membantu pasien berada di rumah sakit bagi yang tidak kuat untuk berjalan. Maka
dari itu perlu adanya peralatan ini agar dapat menciptakan suasana rumah sakit
sesungguhnya.
g. Kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK)
Kotak pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisikan alat-alat kesehatan,
seperti: perban, plester, gunting, kain kasa, botol alcohol kosong, tube antiseptik
kosong, sabun, dll.
h. Pelbet/ Tempat Tidur Kecil
Pelbet/ tempat tidur kecil ini disediakan sebagai tempat pemeriksaan pasien,
sehingga anak bisa belajar secara langsung belajar, mengamati maupun praktek
langsung mengenai proses pelayanan kesehatan di ruang dokter/ rumah sakit.
i. Timbangan dan pengukur badan
Timbangan ini untuk mengetahui berat badan pasien serta pengukur badan untuk
mengetahui tinggi seseorang. Biasanya peralatan ini biasanya ada di dalam
ruangan dokter. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengetahui berat badan dan
tinggi badan anak ketika mengikuti praktik pembelajaran.
j. Kursi dan meja
Kursi dan meja perlu disiapkan untuk membentuk desain ruang tunggu. Dalam hal
ini disediakan kursi dan meja diharapkan berbahan baku plastik dan berukuran
sesuai ukuran anak.
k. Bak cuci atau wastafel
Bak cuci atau wastafel berfungsi untuk memberikan pemahaman bagi anak bahwa
penting juga untuk memperhatikan kebersihan anggota badan bagi kesehatan.

3. Kegunaan Sentra Ruang Dokter/Rumah Sakit Dalam Pembelajaran PAUD


Sentra ruang dokter/rumah sakit dalam pembelajaran PAUD memiliki tujuan sebagai
berikut:
a. Mengajarkan pada anak untuk mengenal kondisi ruangan yang ada di dalam ruang
dokter/rumah sakit.
b. Mengajarkan anak untuk mengenal alat-alat medis dan menjelaskan pada anak
tentang fungsi-fungsi dari penggunaan alat-alat medis tersebut.
c. Mengajarkan anak untuk belajar tentang pelayanan kesehatan yamg disediakan
secara profesional.
d. Membiasakan anak untuk memperluas bahasa mereka ketika mereka berada di
ruang dokter/rumah sakit sesuai dengan kosa kata yang berhubungan dengan
ruang dokter/rumah sakit.
e. Mengajarkan anak untuk bermain peran yang ada di ruang dokter, misalnya ada
yang menjadi dokter dan menjadi pasien. Dengan bermain peran ini, anak akan
bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan ketika berada di ruang dokter/rumah
sakit.

4. Peran Pengelola Sekolah Dalam Memenuhi Sentra Toko Grosir

Anda mungkin juga menyukai