Anda di halaman 1dari 39

IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

PANDUAN MK. PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS (BD.5.024)


SEMESTER V PRODI D III KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

A. Tema Panduan
Asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, Postpartum, BBL, neonatus, bayi ,
balita dan KB/KR pada setting komunitas, upaya promosi kesehatan dengan
melibatkan masyarakat.

B. Mata Kuliah/Kode
Praktik Kebidanan Komunitas /Bd.5.024

C. Jumlah SKS
Beban SKS Praktik Kebidanan Komunitas adalah 3 SKS

D. Peserta
Praktikan adalah mahasiswa semester V TA 2019/2020 sejumlah 65 mahasiswa.

E. Alokasi Waktu dan Tempat


Beban SKS Praktik Kebidanan Komunitas adalah 3 SKS (1 SKS K = 170 menit) =
170 x 3 SKS x 14 tatap muka setara dengan 119 jam atau 7 jam per hari yang
dilaksanakan selama 3 minggu terhitung mulai tanggal 21 Oktober s/d 8
November 2019

F. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Setelah melaksanakan Praktik Kebidanan Komunitas peserta didik dapat
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif, holistik, humanistik pada
kasus asuhan kebidanan pada hamil, bersalin, Postpartum, BBL, neonatus, bayi ,
balita dan KB/Kesehatan Reproduksi pada setting komunitas, melakukan upaya
promosi kesehatan dengan melibatkan masyarakat dengan pendekatan proses
manajemen kebidanan yang mengacu pada evidence based dan perkembangan
IPTEK dengan bimbingan minimal.
2. Kompetensi Khusus
Peserta didik dapat :
a. Memberikan asuhan kebidanan ibu hamil pada komunitas
b. Memberikan asuhan kebidanan ibu bersalin pada komunitas
c. Memberikan asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui pada komunitas
d. Memberikan asuhan kebidananp BBL dan neonatus pada komunitas
e. Memberikan asuhan kebidanan bayi pada komunitas
f. Memberikan asuhan kebidanan balita pada komunitas

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 1


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

g. Memberikan asuhan Keluarga Berencana/kesehatan reproduksi pada


komunitas
h. Melakukan upaya promosi kesehatan dengan melibatkan masyarakat
i. Melakukan pendokumentasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan

G. Gambaran Umum Panduan


1. Latar Belakang
Peranan tenaga kesehatan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan
program pembangunan di bidang kesehatan dalam upaya mencapai target
SDGs tahun 2030. Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah
peningkatan kualitas sumber daya tenaga kesehatan utnuk menghasilkan
tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kuantitasdan kualitas,
sehingga diperlukan pengelolaan pendidikan profesional.
Proses belajar dalam rangka pencapaian kompetensi bidan dapat
diberikan melalui PBM di kelas (ceramah, diskusi), laboratorium, dan praktik
lapangan dengan pengalaman studi kasus, konferensi. Praktik kebidanan
dirancang secara bertahap sesuai dengan pencapaian target kompetensi tiap
semester. Pada semester V Prodi DIII Kebidanan Semarang, praktik
dilaksanakan di daerah desa binaan wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota
Semarang.
2. Kriteria Lahan Praktik
Adapun kriteria lahan praktik untuk kegiatan Praktik Kebidanan
Komunitas adalah daerah binaan dengan kriteria :
1) Wilayah belum desa siaga/desa siaga strata rendah
2) Daerah yang memiliki masalah KIA
3) Peran serta masyarakat relatif baik
4) Jarak dan transportasi relatif terjangkau
3. Tata tertib
a. Umum
Mahasiswa wajib :
a. Menjaga nama baik almamater dan lahan praktik.
b. Mentaati semua peraturan yang ada di lahan praktik
c. Mengikuti semua kegiatan yang telah ditentukan institusi & lahan
praktik
b. Khusus
1) Kehadiran / presensi
a) Presensi mahasiswa dalam kegiatan praktik klinik adalah 100%
b) Wajib mengganti praktik, bila :
1) Sakit (ada surat keterangan dokter serta diketahui oleh
pihak institusi & lahan) maka mengganti sebanyak hari
yang ditinggalkan, di tempat praktik semula.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 2


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

2) Alasan lain (dengan surat permohonan ijin serta diketahui


oleh pihak institusi & lahan) wajib mengganti sebanyak hari
yang ditinggalkan, di tempat praktik semula.
3) Tanpa ada surat permohonan ijin, maka mengganti
sebanyak 2 (dua) kali lipat hari yang ditinggalkan, di tempat
praktik semula.
c) Tidak boleh mengganti jadwal praktik tanpa seijin pembimbing
lahan.
2) Seragam dan atribut
a) Pakaian rapi dan sopan, dengan jas almamater seragam
identitas institusi (tidak diperkenankan menggunakan jeans dan
kaos)
b) Selalu memakai tanda pengenal dan penampilan rapi, bersih
c) Pada saat di komunitas :
3) Tidak memakai perhiasan, kecuali jam tangan.
4) Tidak berdandan berlebihan, kuku pendek & tidak memakai cat
kuku.
c. Peraturan Penyelesaian Laporan
1) Laporan diselesaikan maksimal pada hari praktik kebidanan berakhir
dengan mendapatkan pengesahan dari pembimbing lahan.
2) Apabila pada hari terakhir praktik klinik, tugas belum mendapat
pengesahan dari pembimbing lahan maka harus ada surat keterangan
bahwa sedang proses revisi/pembimbingan.
3) Laporan mendapatkan pengesahan dari pembimbing institusi sesuai
kalender akademik.
4) Apabila sampai batas waktu maksimal belum mendapatlan
pengesahan dari pembimbing institusi maka harus ada surat
keterangan bahwa sedang proses revisi/ pembimbingan.
5) Laporan praktik yang melebihi batas waktu 2 minggu setelah praktik
klinik berakhir dianggap tidak sah
4. Langkah-Langkah
Adapun langkah-langkah yang harus saudara lakukan sebelum melakukan
praktik ini adalah :
a. Bacalah kembali Panduan mata kuliah yang sudah saudara dapatkan
sebelumnya yaitu asuhan kebidanan komunitas.
b. Buatlah kontrak belajar dengan persetujuan pembimbing klinik
c. Orientasi situasi dan tempat praktik
d. Lakukan identifikasi kasus yang akan diambil
e. Keberhasilan proses pembelajaran praktik klinik ini tergantung dari
kesungguhan saudara dalam berlatih
f. Bila saudara mengalami kesulitan, segeralah mendiskusikan dengan
pembimbing lahan (clinical instructur)

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 3


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

g. Pada akhir praktik klinik ini, mintalah nilai praktik dari pembimbing
institusi (lampiran)
h. Laporan portofolio praktik klinik yang harus saudara kumpulkan di akhir
praktik :
1) Asuhan Kebidanan keluarga binaan 2 laporan
2) Laporan penyuluhan kelompok sejumlah 2 laporan
3) Laporan Komunitas (kelompok) 1 laporan

H. Karakteristik Mahasiswa
Pada kegiatan praktik ini diikuti mahasiswa semester V, adapun prasyarat yang
harus dipenuhi mahasiswa dalam mengikuti praktik ini :
1. Prasyarat umum
a. Mahasiswa semester V
b. Telah menempuh Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan,
Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra sekolah, Komunitas,
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana serta Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal dan Basic Life Suport.
c. Lulus uji tulis Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan,
Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra sekolah, Komunitas,
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana serta Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal dan Basic Life Suport..
d. Telah mengikuti praktik laboratorium Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra
sekolah, Komunitas, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana serta
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Basic Life Suport..
2. Prasyarat Khusus
a. Lulus uji praktik laboratorium Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra
sekolah, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana serta
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Basic Life Suport..
b. Telah mengikuti Praktik KDK pada semester II, Praktik Klinik
Kebidanan Fisiologis pada semester III dan Praktik Klinik Kebidanan I
pada semester IV, Praktik Klinik Kebidanan II pada semester V.
3. Tugas Mahasiswa
Selama praktik ini, Saudara mempunya tugas sebagai berikut :
a. Memenuhi/melanjutkan pencapaian target praktik yang telah ditentukan.
b. Mengisi daftar hadir praktik sesuai ketentuan.
c. Menyusun catatan klien dilengkapi dengan validasi (tanda tangan dan cap
lahan) yang akan digunakan sebagai sumber pembuatan dokumentasi
askeb.
d. Secara proaktif berkonsultasi dengan pembimbing praktik mengenai
laporan kasus yang diambil

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 4


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

e. Ketentuan penulisan dokumentasi askeb : Dokumentasi dengan format


SOAP.
f. Meminta validasi (tanda tangan dan/ atau cap lahan) dokumentasi askeb
pada pembimbing lahan praktik maksimal saat tanggal praktik berakhir.
g. Melakukan konsultasi serta meminta persetujuan/ tanda tangan
dokumentasi askeb pada pembimbing institusi maksimal 1 minggu setelah
praktik berakhir.
h. Apabila melewati waktu yang telah ditentukan maka dengan surat
pernyataan bahwa sedang proses bimbingan, paling lambat 2 minggu
setelah praktik berakhir. Jika melebihi 2 minggu maka laporan askeb
dinyatakan TIDAK SAH (tidak berlaku)
i. Melengkapi tugas pembuatan dokumentasi askeb sesuai petunjuk setiap
periode praktik. Jika tidak tercapai maka mahasiswa diwajibkan
mengikuti praktik ekstra pada 1 minggu setelah pengumpulan portofolio.
j. Selalu siap dengan dokumentasi asuhan (berupa catatan harian) yang
telah dilakukan untuk bahan diskusi pada saat pembimbing datang.
k. Selalu mengisi lembar bimbingan/ konsultasi setiap kali mendapatkan
bimbingan/ konsultasi baik dari pembimbing institusi.
l. Meminta pembimbing lahan untuk mengisi lembar Penilaian Sikap &
Ketrampilan individu pada akhir kegiatan praktik
m. Melakukan responsi askeb pada pembimbing institusi yang bimbingan
ke lahan praktik (minimal 1x selama periode praktik)
n. Mahasiswa wajib menyerahkan nilai praktik ke bagian praktik klinik
paling lambat 1 minggu setelah praktik berakhir
o. Menjilid target laporan askeb setiap periode praktik paling lambat 2
minggu setelah praktik berakhir.
p. Meminta validasi pembimbing institusi pada form target pencapaian
dokumentasi askeb setiap periode praktik
q. Selanjutnya buku panduan diserahkan ke bagian Praktik paling lambat 1
minggu setelah jadwal praktik berakhir. Keterlambatan pengumpulan
akan mengurangi nilai akhir praktik 1 point per hari efektif.
r. Apabila keterlambatan disebabkan faktor pembimbing maka telah
disediakan form keterangan bahwa askeb dalam proses bimbingan

I. Target Kompetensi
Selama mengikuti praktik ini, mahasiswa melakukan pengelolaan kasus komunitas,
dengan pendekatan manajemen kebidanan dan melakukan dokumentasi secara
SOAP. Adapun jumlah target komptensi yang harus dicapai mahasiswa selama
mengikuti praktik ini adalah :

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 5


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

NO TARGET KOMPETENSI JUMLAH RINCIAN


1 Asuhan Komunitas
- Asuhan Keluarga Binaan 2 kasus 2 laporan kasus
- Penyuluhan Kelompok 2 kasus 2 laporan kasus
(keterangan dosen/
pembimbing pendamping,
daftar hadir, SAP, materi)
- Laporan komunitas 1 dokumen 1 laporan ilmiah
JUMLAH 5 kasus

Yang dimasud laporan ilmiah adalah laporan praktik, yang terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Tinjauan Teori
Ditulis berkaitan dengan judul kasus yang diambil, sebaiknya dari
rujukan/daftar pustaka yang jelas atau jurnal-jurnal ilmiah
BAB III : Tinjauan Kasus
Diulas tentang kasus yang diambil mulai dari pengkajian (data
subyektif dan obyektif), Assessment dan Penatalaksanaan (mencakup
intervensi, implementasi,dan evaluasi)
BAB IV : Pembahasan
Diulas berkaitan dengan masalah-masalah yang muncul pada saat
memberikan asuhan, kesenjangan yang ada antara tinjauan teori dan
kasus yang ada
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Ditulis kesimpulan berdasarkan tujuan

J. Indikator Ketercapaian
Indikator pencapaian target kompetensi mahasiswa adalah 100%. Bila belum
tercapai dalam kurun waktu praktik ini, maka mahasiswa diberi kesempatan untuk
memenuhi jumlah target maksimal 1 bulan setelah periode praktik ini berakhir.

K. Materi Pembelajaran
Mahasiswa dipersilahkan memmpelajari kembali mata kuliah yang sudah didapat
sebelumnya berkaitan dengan asuhan Kehamilan, Pelayanan Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi serta Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Basic
Life Suport. Keberhasilan Saudara dalam memberikan asuhan adalah sangat
penting bagi Saudara.

L. Strategi Pembelajaran
1. Umum
a. Mahasiswa dibagi dalam kelompok berdasarkan jumlah RW dan Kepala
Keluarga, dan masing-masing kelompok bertanggung jawab atas satu
RW.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 6


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

b.Mahasiswa wajib berada di lokasi PKL setiap hari selama 3 minggu


kegiatan .
c. Melakukan asuhan kebidanan komunitas pada area dimana mahasiswa
dialokasikan dengan membentuk dan memberdayakan Kelompok Kerja
Kesehatan Masyarakat (K3M).
d. Bekerjasama dengan masyarakat, Perangkat Dusun/RW , Pemerintahan
Desa, petugas kesehatan Puskesmas, kader kesehatan, tokoh masyarakat,
tokoh agama dan organisasi sosial lainnya yang ada dimasyarakat dalam
rangka membina peran serta masyarakat.
e. Kelompok berperan dalam kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa, Posyandu, UKS dan kegiatan lain yang berhubungan dengan
masalah kesehatan secara langsung maupun tidak langsung.
f. Sebelum melakukan kegiatan, mahasiswa membuat perencanaan dan
konsultasi dengan pembimbing, kemudian membuat kontrak baik dengan
pembimbing maupun dengan masyarakat untuk waktu pelaksanaannya.
g. Setiap mahasiswa dapat menghubungi/mengadakan pertemuan dengan
pembimbing setiap saat bila diperlukan.
h. Membuat laporan pelaksanaan Praktik Komunitas tingkat desa.
Pengumpulan sebanyak 3 rangkap, yaitu 1 untuk Desa, 1 untuk Dinas
Kesehatan , dan 1 untuk Prodi.
2. Teknis Pelaksanaan
a. Bimbingan dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Mahasiswa
secara aktif menghubungi pembimbing/kontrak waktu untuk bimbingan
agar sesuai dengan kebutuhan.
b. Pelaksanaan Asuhan Komunitas dengan pembentukan dan pemberdayaan
K3M :
1) Pada hari pertama di lokasi, kelompok didampingi dosen pembimbing
melakukan pembentukan tim Kelompok Kerja Kesehatan Masyarakat
(K3M) tingkat dusun dengan mengundang : Kepala Dusun& wakil,
Ketua PKK Dusun , Ketua RW/ wakil, Ketua RT& wakil, calon
pengurus K3M(atas saran dari Kadus, sebanyak 12 orang sudah
termasuk kader), petugas kesehatan dari Puskesmas yang akan merintis
K3M (bidan/ perawat/ kesling). Disarankan kegiatan ini dilakukan
pada sore hari.
Susunan Pengurus K3M :
a) Penasehat : Kepala Desa, Kepala Puskesmas
b) Penanggung jawab : Kepala Dusun, Ketua PKK Dusun
c) Pelaksana Teknis :
(1) Ketua , Sekretaris, Bendahara,
(2) POKJA

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 7


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

2) Pokja KIA/KB (1 koordinator dan 2 anggota)


Tugas Pokok :
a) Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan ibu dan anak di
wilayahnya :
(1) Ibu hamil dan menyusui
(2) Imunisasi balita dan ibu hamil
(3) Gizi balita /PMT
(4) Memotivasi ke Posyandu
b) Mensukseskan program Keluarga Berkualitas :
(1) Pelayanan KB (kerjasama dengan bidan Puskesmas/PKD)
(2) Penyuluhan kepada pasangan usia subur
(3) Memotivasi ke Posyandu
3) Pokjakes lansia (1 koordinator dan 2 anggota)
Tugas Pokok : Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan usia lanjut
di wilayahnya, yang meliputi :
a) Memantau kesehatan lansia
b) Aktivitas dan olahraga lansia
c) Memotivasi ke posyandu lansia
4) Pokjakes remaja (1 koordinator dan 2 anggota)
Tugas Pokok : Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan remaja dan
pemuda, yang meliputi :
a) Penyuluhan NAPZA
b) Pergaulan remaja dan pemuda
c) Produktivitas remaja dan pemuda
5) Pokjakes lingkungan (1 koordinator dan 2 anggota)
Tugas Pokok :Penggerak / promotor kesehatan lingkungan, meliputi:
a) Sanitasi/kesehatan perumahan
b) Penggunaan air bersih dan pembuangan sampah
c) Penanganan sampah dan desain tempat sampah
d) Pemanfaatan pekarangan
e) Drainase air hujan dan limbah warga
c. Survey/pengkajian dari rumah ke rumah sesuai dengan jumlah KK di
dusun. Dilakukan oleh mahasiswa dibantu tim Pokja KIA/KB, Pokjakes
Lansia, Remaja, dan Lingkungan.
d. Selanjutnya mahasiswa bersama tim K3M mentabulasi, menganalisa data
dan merumuskan masalah serta rencana tindakan jangka pendek/panjang.
Hasilnya kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
e. Hasil tabulasi, analisa dan perumusan masalah serta rencana tindakan
jangka pendek/panjang yang sudah diketahui dosen pembimbing
dipresentasikan dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I)
yang dihadiri oleh : mahasiswa & tim K3M, perwakilan staf Kepala Desa,
Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT, perwakilan warga per RT, staf
Puskesmas (Bidan Desa), serta dosen pembimbing. Dalam kegiatan ini

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 8


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

mahasiswa &tim K3M membuat kesepakatan/ kontrak waktu dengan


masyarakat untuk pelaksanaan tindakan-tindakan sesuai rencana untuk
mengatasi masalah.
f. Mahasiswa, tim K3M, tokoh masyarakat dan seluruh warga secara
bersama-sama melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah yang ada
sesuai rencana.
g. Mahasiswa bersama tim K3M mengevaluasi pelaksanaan tindakan dan
menyusun rencana tindak lanjut mandiri dari masyarakat untuk
dipresentasikan dalam musyawarah masyarakat desa II (MMD II).
h. Pelaksanaan MMD II dengan agenda presentasi hasil evaluasi pelaksanaan
dan draft rencana tindak lanjut mandiri masyarakat.
i. Mahasiswa menyusun laporan Praktik Komunitas dikonsultasikan dan
diserahkan kepada Koordinator seksi Pendidikan. Laporan yang
dikumpulkan sebanyak 3 rangkap dengan sampul hard cover warna biru tua.

M. Pembimbing Praktik
Selama melakukan praktik klinik ini saudara akan dibimbing oleh pembimbing
klinik dan pembimbing institusi. Pembimbing lahan adalah Bidan Desa (Praktik
Kebidanan Komunitas). Adapun kriteria pembimbing lahan adalah sebagai berikut:
a. Minimal lulusan D III Kebidanan / DIII Keperawatan
b. Memiliki pengalaman praktik minimal 2 tahun
c. Bersedia membimbing mahasiswa di lapangan
Pembimbing institusi adalah dosen yang ditunjuk berdasarkan SK Direktur yang
diusulkan dari Prodi.

N. Sarana Penunjang Pembelajaran


Untuk menunjang pembelajaran praktik klinik ini diperlukan beberapa sarana
penunjang antara lain :
1. Buku Panduan praktik klinik
2. Bidan Kit
3. Bahan habis pakai : handscoon, Celemek, masker.
Keterangan : untuk buku Panduan praktik disediakan dari institusi, sedangkan
Alat Bidan kit dan bahan habis pakai disediakan sendiri oleh mahasiswa.

O. Prosedur
Langkah-langkah yang saudara lakukan dalam melakukan asuhan kebidanan
adalah dimulai dari :
1. Pengkajian data Subyektif
2. Pengkajian data obyektif
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
5. Catatan perkembangan (sesuai kasus)

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 9


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

P. Metode Evaluasi
Evaluasi kepada mahasiswa selama mengikuti praktik klinik ini dilakukan
oleh pembimbing lahan dan pembimbing institusi. Pembimbing lahan akan
melakukan penilaian sikap dan ketrampilan mahasiswa. Sedangkan pembimbing
Prodi akan melakukan bimbingan melalui supervisi 1 minggu sekali dan
melakukan penilaian pada laporan askeb dan responsi kasus.

Q. Metode Penilaian
Penilaian dilaksanakan 1 (satu) minggu setelah praktik berakhir. Saudara
akan dilakukan penilaian portofolio dalam bentuk pencapaian target askeb, laporan
asuhan kebidanan, penilaian sikap dan ketrampilan serta responsi kasus asuhan
kebidanan yang sudah disusun. Saudara dinyatakan lulus apabila memiliki nilai
minimal 71 (3.00) yang terdiri aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Bila
Saudara belum mencapai nilai batas lulus, maka Saudara dapat meminta ulang
responsi kasus.
Penilaian kegiatan Praktik Komunitas didasarkan pada nilai-nilai kegiatan :
1. Laporan askeb keluarga (individu) : bobot 30 %
2. Musyawarah dusun I & II (kelompok) : bobot 30 %
3. Pelaksanaan (minimal 2x tindakan) (kelompok) : bobot 20 %
Meliputi :
Peran serta di posyandu /UKS / lainnya
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan
4. Laporan kegiatan PKL (Kelompok) : bobot 20 %

R. Daftar Pustaka
1. Depkes RI. 2007. Kepmenkes RI No.938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standar
asuhan kebidanan.
2. Pusdiklatnakes. 2011. Panduan pembelajaran Praktik Klinik kebidanan dengan
pendekatan Preceptorship dan Menthorship.
3. JNPK. 2008. Asuhan Persalinan Normal.
4. Pusdiklatnakes. 2011. Panduan Asuhan antenatal untuk Mahasiswa.
5. Pusdiklatnakes. 2011. Panduan Asuhan Nifas untuk Mahasiswa.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 10


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 1. Format Daftar Hadir

DAFTAR HADIR MAHASISWA (PRAKTIK KOMUNITAS)

NAMA : ...........................................................................
NIM : ...........................................................................
TEMPAT / TGL PRAKTIK : ...........................................................................
Tanda Tangan
NO TANGGAL Ket/Kegiatan
pembimbing
1

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 11


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 2. Lembar Bimbingan dan Konsultasi

LEMBAR BIMBINGAN DAN KONSULTASI (KOMUNITAS)

Nama Mahasiswa : …………….…… NIM / Semester : …………………………

Tempat Praktik : …………………………………………………

HARI / TD TGN & NAMA


MATERI
TANGGAL PEMBIMBING

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 12


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 3. Surat Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………..............…….

NIM : …………………………………...............

Menyatakan bahwa dokumentasi askeb masih dalam proses bimbingan, adapun

dokumentasi askeb tersebut adalah :

Jumlah
Laporan Askeb Proses
Sudah Acc Total
Bimbingan

Saya bersedia mengumpulkan dokumentasi askeb paling lambat tanggal

________________. Apabila sampai waktu yang telah ditentukan belum selesai,

maka dokumentasi askeb dianggap hangus.

Semarang, ………………………………

Pembimbing Askeb Institusi Mahasiswa

( …………………………….. ) ( …………………………….. )

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 13


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 4. Format Pencapaian Target Askeb

PENCAPAIAN TARGET PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

NAMA : ……………............………………..
NIM : ………………………............……..

TARGET PENCAPAIAN PARAF


NO ASKEB
A B Total A B Total Pembimbing
1 Keluarga Binaan - 2 2
Penyuluhan Kelompok - 2 2
Laporan Komunitas 1 - 1

KETERANGAN :
A : Laporan Panjang yang berupa kasus
B : Laporan Ilmiah : Pendahuluan-tinjauan teori-kasus- pembahasan-Penutup

Semarang, ………………………..
Pembimbing Institusi Mahasiswa

( …………..………………… ) ( ………………………….. )
Mengetahui,
Bagian Praktik

(-----------------------------------------)
NIP.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 14


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 5. Format Penilaian Asuhan Kebidanan Keluarga

FORMAT PENILAIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA


PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

NAMA : ...................................................................
NIM : ...................................................................
KASUS : ...................................................................

NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X BOBOT


1. Pengkajian 15 %
a. Data Keluarga
b. Pemeriksaan Fisik termasuk data
penunjang jika ada
2. Analisa 15 %
a. Diagnosa
b. Prioritas
c. Tujuan
3. Perencanaan 20 %
a. Sesuai dengan masalah
b. Operasional
c. Melibatkan keluarga
4. Implementasi 15 %
a. Sesuai rencana
b. Melibatkan klien dan keluarga
c. Memanfaatkan fasilitas yang ada di
rumah
d. Memperhatikan sosbud keluarga
5. Evaluasi 5%
a. Dapat diukur
b. Sesuai tujuan
6. Responsi 30 %
a. Menjawab sesuai teori
b. Argumentasi

JUMLAH

Ket : Nilai dalam bentuk puluhan ﴾0-100﴿

Semarang, .......,…………….20.....
Pembimbing

(.........................................................)

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 15


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 6. Lembar Penilaian MMD

LEMBAR PENILAIAN MMD (MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA)


PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

Hari / Tanggal : ............................ , .................................................

Dusun, RW : ............................., ..............................................

NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X


BOBOT
1. Persiapan MMD 10 %
(materi, lingkungan, diri)

2. Isi materi MMD yang 30 %


dipresentasikan
- Sistematika
- Kualitas

3. Presentasi :
a. Kejelasan penyampaian 10 %
b. Efektivitas waktu 10 %
c. Penggunaan AVA 10 %
d. Penguasaan materi/ Kemampuan
menjawab pertanyaan 10 %
e. Kerjasama kelompok 10 %
f. Kemampuan memberdayakan
masyarakat 10 %

JUMLAH

Ket : Nilai dalam bentuk puluhan ﴾0-100﴿

Semarang, .....................................................

Pembimbing

................................................

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 16


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 7. Lembar Penilaian Pelaksanaan Implementasi

LEMBAR PENILAIAN PELAKSANAAN IMPLEMENTASI


PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

Hari / Tanggal : ................ , ....................................

Kelompok : ................................................
Pelaksana : .................................... ........................................... ............................................
.................................... ........................................... ............................................
.................................... ........................................... ............................................
.................................... ........................................... ............................................

Kegiatan : .......................................................................................................................................
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X
BOBOT
1. Persiapan 20 %
a. Tempat
b. Alat bantu
c. Materi
2. Pelaksanaan 40 %
a. Keterpaduan : biaya, tenaga, waktu, lokasi,
sarana-prasarana dalam pelaksanaan
tindakan
b. Melibatkan pelayanan kesehatan atau
sektor lainnya
c. Keterlibatan petugas lain, kader, tokoh
masyarakat dalam rangka alih peran
3. Evaluasi 20 %
a. Kesesuaian rencana dengan pelaksanaan
b. Efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan
c. Dampak terhadap perubahan perilaku
masyarakat
4. Teknik Pelaksanaan 20 %
a. Percaya diri dan sopan
b. Bahasa mudah dipahami
c. Inovatif dalam mengaktifkan
audiens/masyarakat
d. Pelaksanaan kegiatan secara runtut
JUMLAH

Semarang, .....................................................
Pembimbing

................................................

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 17


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 8. Lembar Penilaian Laporan Akhir

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN AKHIR


PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DUSUN/ RW : ........................................................./ .......................

NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI NILAI X BOBOT


1. Pendahuluan 15 %
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Metode
d. Sistematika
2. Pelaksanaan Tindakan 50 %
a. Pengkajian dan tabulasi
b. Perumusan masalah
c. Rencana pemecahan masalah
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
3. Penutup 15 %
a. Kesimpulan
b. Saran
4. Kelengkapan lampiran 20 %
Hasil pengkajian, presensi, foto, SAP,
dll

JUMLAH

Ket : Nilai dalam bentuk puluhan ﴾0-100﴿

Semarang, .....................................................
Pembimbing

................................................

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 18


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 9. Format Rekap Nilai Praktik Komunitas

REKAP NILAI PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

NAMA : ...................................................................................
NIM : ...................................................................................
PEMBIMBING : ...................................................................................

NILAI X
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI
BOBOT
1. Nilai laporan askeb klg 30%

2. Nilai MMD I DAN MMD II 30%

3. Nilai Implementasi 20%

4. Nilai Laporan PKL PKD 20 %

Jumlah

Semarang, …………………. 20…


Pembimbing

……………………..

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 19


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 10 Outline Penulisan Laporan Askeb

LAPORAN KASUS :
Berupa kasus saja yaitu laporan askeb yang ditulis tangan mencakup data Subyektif
dan Obyektif, Assesment, Pelaksanaan (mencakup Intervensi, Implementasi dan
Evaluasi)

LAPORAN ILMIAH :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN TEORI
Ditulis berkaitan dengan judul kasus yang diambil, sebaiknya dari rujukan/
daftar pustaka yang jelas atau dari jurnal-jurnal ilmiah
BAB III : TINJAUAN KASUS
Diulas tentang kasus yang diambil mulai dari pengkajian (Data subyektif
dan obyektif), Assesment, Pelaksanaan ( mencakup Intervensi, implementasi
dan evaluasi )
BAB IV : PEMBAHASAN
Diulas berkaitan dengan masalah-masalah yang muncul pada saat
memberikan asuhan, kesenjangan yang ada antara tinjauan teori dan kasus
yang ada.
BAB V : PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berdasarkan tujuan

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 20


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 11. Teori Askeb Keluarga

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA

A. REVIEW KONSEP DASAR KELUARGA


Definisi Keluarga
- Menurut Duvall & Logan (1986) : sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional serta sosial dari tiap anggotanya.
- Sedangkan menurut Bailon & Maglaya (1978), keluarga adalah dua atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi, mempunyai peran masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
- Menurut Departemen Kesehatan RI (1998), keluarga adalah unit terkecil dari
suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang terikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
2. Umumnya tinggal dan hidup bersama atau jika terpisah tetap saling
memperhatikan.
3. Anggotanya saling berinteraksi
4. Masing-masing mempunyai peran sosial : suami, isteri, anak, kakak, adik, ibu,
bapak, dsb
5. Mempunyai tujuan yaitu (1) menciptakan dan mempertahankan budaya, dan (2)
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggotanya.
Tipe Keluarga
Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Bidan perlu mengetahui berbagai tipe keluarga agar dapat mengenal
dan mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatannya. Ada beberapa tipe keluarga sebagi berikut:
1. Keluarga inti (nuclear family) : rumah tangga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak (kandung / angkat)
2. Keluarga besar (extended family) : keluarga inti ditambah dengan sanak saudara
yang mempunyai hubungan darah, misalnya : kakek, nenek, keponakan, paman,
dsb.
3. Reconstituted nuclear : pembentukan keluarga baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/isteri, tinggal dalam satu rumah dengan anak-
anaknya baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil perkawinan baru.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 21


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

4. Keluarga usia lanjut (ageing couple) : suami-isteri dimana anak-anaknya sudah


meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/bekerja.
5. Keluarga ‘dyadic’ : terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
6. Single parent : terdiri dari satu orangtua (ayah/ibu) karena perceraian/kematian
pasangannya dan anak (kandung/angkat) yang dapat tinggal serumah /di luar
rumah.
7. Single adult : hanya terdiri dari seorang dewasa, tinggal sendiri
8. Dual carrier : suami – isteri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
9. Commuter married : suami-isteri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah, keduanya saling bertemu pada waktu tertentu.
10. Three generation : tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
11. Institusional : anak-anak atau orang dewasa yang tinggal dalam suatu panti.
12. Communal family : satu rumah terdiri dari dua atau lebihkeluarga ( tanpa
pertalian darah) dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam
penyediaan/penggunaan fasilitas.
13. Cohibing couple : satu pasangan yang tinggal bersama tanpa perkawinan.
Secara umum, di Indonesia hanya dikenal 2 kelompok tipe keluarga yaitu
keluarga tradisional dan non tradisional. Yang termasuk keluarga tradisional :
keluarga inti, extended, single parent, keluarga usia lanjut , single adult dan
keluarga ‘dyadic’. Sedangkan keluarga non tradisional yaitu : communal
family, orangtua yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak-anak hidup dalam
satu rumah, serta ‘homoseksual’ yaitu dua individu sejenis yang hidup bersama.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1988)
1. Fungsi afektif
- Berhubungan dengan fungsi internal keluarga, merupakan basis kekuatan
keluarga.
- Anggota keluarga mempunyai gambaran diri yang positif, perasaan
dimiliki, perasaan berati, mendapat kasih sayang, dukungan dan penguatan
yagn semuanya dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi keluarga.
- Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
- Tampak dari kebahagiaan/kegembiraan dari seluruh anggotanya.
- Merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
- Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi sejak lahir,
termasuk internalisasi norma/nilai yang sesuai bagi setiap individu sesuai
dengan tahap perkembangannya.
- Anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, perilaku melalui interaksi
dalam keluarga sehingga individu mampu berperan di masyarakat.
3. Fungsi reproduktif
- Meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dengan
adanya program keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 22


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Disisi lain banyak kelahiran yang tidak diharapkan sehingg lahirlah


keluarga baru dengan satu orang tua.
4. Fungsi ekonomi
- Untuk memenuhi kebutuhan seperti makanan, pakaian, rumah, maka
keluarga membutuhkan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh
keluarga miskin.
5. Fungsi perawatan kesehatan
- Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi
status kesehatan keluarga.
- Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat
dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan.
Menurut Fiedman, ada 5 tugas kesehatan keluarga adalah sbb :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan / menciptakan suasana rumah yang sehat.
e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat.
CATATAN : Perumusan Diagnosa dalam asuhan keluarga dapat mengacu
pada 5 tugas kesehatan keluarga tsb. Contoh : Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan yaitu….. (misal : kehamilan dengan anemia, gizi
buruk, gangguan tumbuh kembang anak, TBC, dsb); Ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan tentang …..(misal : pemilihan alat kontrasepsi,
rencana tempat bersalin); Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya
yang sakit (misal : gizi buruk, preeklamsia ringan, hamil dengan anemia, dsb);
Ketidakmampuan keluarga menjaga kebersihan lingkungan/rumah;
Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan, dsb.
Tahap perkembangan keluarga
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Berikut akan
diuraikan tahap-tahap perkembangannya :
1. Tahap I. Pasangan baru / keluarga baru (beginning family)
- Dimulai saat masing-masing individu membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah.
Tugas perkembangan pada tahap ini :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Menetapkan tujuan bersama
c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
d. Merancanakan anak / KB
e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk
menjadi orangtua
Pada tahap ini, bidan dapat memberikan konsultasi, misalnya tentang KB,
perawatan prakonsepsi, perawatan prenatal dan pentingnya komunikasi dalam
keluarga. Kurangnya informasi tentang hal-hal tersebut dapat menimbulkan
Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 23
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

masalah seksual, emosional, rasa takut, cemas bersalah, atau kehamilan yang
tidak direncanakan.
2. Tahap II. Keluarga ‘child-bearing’ / mengasuh anak.
- Keluarga menantikan kelahiran (hamil) sampai lahirnya anak pertama dan
berlangsung sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Pada tahap
ini sering terjadi perubahan besar dalam keluarga karena pasangan harus
beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Kadang
pasangan merasa diabaikan akrena perhatian terfokus pada bayi, suami
merasa belum siap atau isteri belum siap menjadi ibu.
- Tugas perkembangan :
a. Persiapan menjadi orangtua
b. Membagi peran dan tanggung jawab
c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan
d. Mempersiapkan biaya
e. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
Bidan dapat memberikan perawatan dan konsultasi tentang bagaimana
merawat bayi, mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan
mengatasinya, imunisasi, tumbuh kembang, interaksi keluarga, KB, pemenuhan
kebutuhan anak.
3. Tahap III. Keluarga dengan anak prasekolah (family with preschool child)
- Dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun hingga anak berusia 5 tahun.
- Tugas perkembangan :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti : tempat tinggal,
privasi dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan yang
lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga.
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling
repot)
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan stimulasi tumbuh
kembang anak
Peran bidan dapat berupa memberikan penyuluhan kepada orangtua tentang
penyakit dan kecelakaan yang sering terjadi pada anak-anak. Sibling rivalry,
tumbuh kembang anak, KB, peningkatan kesehatan dan sosialisasi anak.
4. Tahap IV. Keluarga dengan anak usia sekolah (family with school child)
- Saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun hingga usia 12 tahun.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 24


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

- Umumnya keluarga sangat sibuk, selain aktivitas di sekolah, masing-


masing anak memiliki aktivitas sendiri demikian pula orangtua.
- Keluarga perlu bekerjsama untuk mencapai tugas perkembangan.
- Tugas perkembangan :
a. Memberikan perhatian pada kegiatan sosial anak, pendidikan dan
semangat belajar.
b. Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
c. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
d. Menyediakan aktifitas untuk anak.
e. Menyesuaikan dengan aktivitas komuniti dengan mengikutsertakan
anak.
Bidan dapat memberikan perawatan dan konsultasi baik dalam keluarga
maupun di sekolah, bekerjasama dengan guru sekolah dan orang tua anak.
5. Tahap V. Keluarga dengan anak remaja (family with teenager)
- Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
usia 10/20 tahun.
- Tujuan keluarga : melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa.
- Sering muncul konflik orangtua-remaja.
- Tugas perkembangan keluarga :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggungjawab
mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat
otonominya.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua,
menghindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.
Fungsi bidan dapat lebih difokuskan pada peningkatan dan pencegahan
penyakit. Pada remaja : penyuluhan tentang obat-obatan terlarang, minuman
keras, seks/kesehatan reproduksi, serta membantu hubungan yang lebih efektif
antara orangtua dengan remaja.
6. Tahap VI. Keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center family)
- Dimulai saat anak pertama meninggalkan rumah dan lamanya tergantung
pada jumlah anak dalam keluarga atau jika ada anak yang belum
berkeluarga tetap tinggal bersama orangtua.
- Tujuan utama keluarga ini : mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.
- Orangtua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa
kosong karena anak sudah tidak lagi tinggal serumah.
- Tugas perkembangan :

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 25


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

a.
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b.
Mempertahankan keintiman pasangan
c.
Membantu orangtua suami/isteri yang sakit dan memasuki masa tua.
d.
Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anak.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan suami-isteri, kakek-nenek.
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
Disini bidan dapat memberikan konsultasi tentang penyakit-2 yang sering
timbul pada masa tua atau faktor-2 predisposisinya. Misalnya : hipertensi,
jantung, problem menopause, juga peningkatan kesehatan dengan pola
hidup sehat.
7. Tahap VII. Keluarga usia pertengahan (middle age families)
- Dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun
atau satu pasangan meninggal. Seringkali dirasakan sulit berkaitan dengan
masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak, atau perasaan gagal sebagai
orangtua.
- Tugas perkembangan :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempunyia lebih banyak waktu dan kebebasan dalam hal mengolah
minat sosial & waktu santai
c. Memulihkan hubungan antara generasi muda-tua
d. Keakraban dengan pasangan
e. Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga
f. Persiapan masa tua atau pensiun dan meningkatkan keakraban
pasangan
Bidan dapat berfungsi melaksanakan perawatan & konsultasi yang terkait
dengan upaya peningkatan kesehatan seperti ; kebutuhan istirahat yang
cukup, aktifitas ringan sesuai kemampuan, nutrisi, dsb.
8. Tahap VIII. Keluarga lanjut usia
- Tahap terakhir, dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut hingga
salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
- Stressor : berkurangnya pendapatan, berbagai relasi sosial, pekerjaan,
menurunnya produktifitas dan kesehatan.
- Tugas perkembangan :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami isteri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial kemasyarakatan.
e. Melakukan ‘file review’ dengan mengenang pengalaman hidup dan
keberhasilan masa lalu.
Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 26
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

f. Menerima kematian pasangan, teman, dan mempersiapkan kematian.


Dalam hal ini bidan melakukan perawatan pada lansia terutama yang
mengalami penyakit kronis, memperhatikan peningkatan kesehatan seperti :
nutrisi, aktifitas, istirahat, pemeriksaan mata, gigi, pencegahan kecelakaan di
rumah.

B. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA


Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga, bukan klien yang
mendatangi bidan melainkan bidan yang bergerak mengunjungi klien/keluarga.
Sasaran/fokus bidan dalam asuhan kebidanan keluarga adalah keluarga yang
mempunyai masalah dan kebutuhan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan, nifas, bayi/balita dan KB serta kesehatan reproduksi. Pada praktiknya
seringkali satu keluarga juga mengalami masalah kesehatan/penyakit yang umum,
sehingga dalam hal ini bidan perlu melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
Fase hubungan bidan-keluarga dalam manajemen asuhan kebidanan :
1. Fase Preinisiasi / persiapan
- Mendapatkan data / seleksi keluarga keluarga yang akan diasuh dari
Puskesmas /Pustu/PKD/ kader.
- Mereview kembali tentang konsep teori yang sesuai dengan masalah
keluarga
- Kontrak waktu untuk kunjungan dengan keluarga.
2. Fase Inisiasi atau perkenalan
- Bidan dan keluarga berusaha saling mengenal dan mengetahui bagaimana
keluarga menanggapi suatu masalah kesehatan. Mungkin memerlukan
beberapa kali kunjungan.
3. Fase Implementasi
- Bidan melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga bersama dengan keluarga.
- Melakukan tindakan sesuai rencana. Dalam memberikan penkes hendaknya
esuai dengan tingkat pendidikan dan didukung dengan informasi tertulis.
- Mengeksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap
kebutuhannya.
4. Fase Terminasi
- Bidan menyimpulkan hasil kunjungan berdasarkan pencapaian tujuan yang
ditetapkan bersama keluarga.
- Menyusun rencana tindak lanjut terhadap masalah kesehatan yang sedang
ditangani dan yang mungkin dialami keluarga adalah penting dilakukan
pada fase ini.
- Tinggalkan nama, alamat dan nomor telepon bidan.
5. Fase Pasca kunjungan
- Fase terakhir yang sering terabaikan.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 27


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

- Bidan membuat dokumentasi lengkap tentang hasil asuhan dan disimpan di


institusi pelayanan dimana ia bekerja.

Langkah-langkah manajemen asuhan kebidanan pada keluarga :


1. PENGKAJIAN
Sumber informasi dapat dari wawancara keluarga, observasi, pemeriksaan fisik
anggota keluarga, data sekunder : hasil lab, x-ray, pap smear, dsb.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga :
a. Data Umum
1) Nama KK
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan KK
4) Pendidikan KK
5) Komposisi keluarga :

N NAMA L/ UMU HUB DG PENDIDI PEKERJ STATUS


O P R KK KAN AAN KES

Genogram : gambarkan sesuai hubungan


Keterangan hubungan dan Standar simbol genogram

Tinggal satu rumah :

Menikah : Anak yang masih dalam kandungan :

Pisah : Abortus :

Cerai : Meninggal :

Anak Kandung : Anak Kembar :

Anak angkat :

CATATAN :
- Orangtua laki-laki selalu di sisi kiri, orangtua perempuan selalu di sisi
kanan genogram
- Anak tertua selalu digambarkan di kiri, disusul anak yang berikutnya.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 28


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

- Umur anggota keluarga ditulis pada symbol laki-laki / perempuan,


contoh :
- Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah symbol laki-laki /
perempuan.
6) Tipe keluarga : menjelaskan tipe keluarga dan kendala / masalah yang
terjadi berkaitan dengan jenis/tipe keluarga tsb.
7) Tipe bangsa : suku bangsa dan budaya yang terkait dengan kesehatan.
8) Agama : agama yang dianut keluarga dan kepercayaan yang berhubungan
dengan kesehatan. Jika ada anggota berbeda agama maka sebutkan disini.
9) Status sosial ekonomi keluarga : pendapatan baik dari KK maupun
anggota keluarga. Kaji pula kebutuhan yang dikeluarkan keluarga serta
barang-barang yang dimiliki yang menunjukkan status ekonomi keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : ditentukan dari anak tertua
keluarga inti.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi (& kendalanya
mengapa belum terpenuhi)
3) Riwayat kesehatan keluarga inti : menjelaskan riwayat kesehatan pada
keluarga inti : riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota (termasuk jika ada yang hamil/nifas, dsb), perhatian
terhadap pencegahan penyakit (imunisasi), sumber pelayanan kes yang
biasa digunakan keluarga serta pengalamannya terhadap pelayanan
kesehatan.
4) Riwayat keluarga lainnya : riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami
dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah : luas rumah, tipe, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan, jenis WC, jarak septik tank
dengan sumur, sumber air minum yang digunakan. Gambarkan denah
rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas : kebiasaan setempat, lingkungan
fisik, aturan/kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga : kebiasaan keluarga berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat : waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul & perkumpulan keluarga, sejauh
mana interaksi keluarga dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki untuk
menunjang kesehatan (fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota
keluarga dan fasilitas sosial setempat).
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga : bahasa, waktu komunikasi, bentuk komunikasi.
Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 29
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

2) Struktur kekuatan keluarga : kemampuan anggota keluarga


mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran : peran masing-masing anggota keluarga baik formal
maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga : nilai dan norma keluarga yang berhubungan
dengan kes.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif : gambaran diri anggota, perasaan saling memiliki,
menghargai, dukungan keluarga terhadap anggota lain.
2) Fungsi sosial : interaksi dalam keluarga, sejauhmana anggota belajar
disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
- kemampuan mengenal masalah kesehatan
- kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
- kemampuan merawat anggota yang sakit, termasuk hamil, nifas,
merawat bayi/balita.
- kemampuan memelihara lingkungan rumah yang sehat
- penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat
4) Fungsi reproduksi : jumlah anak, perencanaan jumlah anak, metode yang
digunakan, masalah yang dialami.
5) Fungsi ekonomi : sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, papan; sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat berdasarkan kondisi ekonominya.
f. Stres dan koping keluarga
1) stressor jangka pendek ( < 6 bulan) dan panjang (>6 bulan)
2) kemampuan berespon terhadap situasi stresor.
3) strategi koping yang digunakan
4) strategi adaptasi disfungsional : apakah keluarga menggunakan strategi
adaptasi yang negatif.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaan fisik : dapat dilakukan pada semua anggota keluarga atau hanya
khusus pada anggota yang mengalami masalah kesehatan/kebidanan dengan
metode yang sesuai dengan situasi/kondisi.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 30


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

2. DIAGNOSA KEBIDANAN
a. Analisa Data
DATA ( S & O ) / Signs PENYEBAB MASALAH (Problem)
(Ethiology)
Kelompokkan disini data-data Tuliskan penyebab Pernyataan problem /
yang saling berhubungan yang dari munculnya data S masalahnya.
merupakan manifestasi adanya & O.
masalah. Pengelompokkan data
berdasarkan data subjektif & data
objektif.

CONTOH :
DATA ( S & O ) / Signs PENYEBAB MASALAH (Problem)
(Ethiology)
DO : An. U usia 15 bulan, belum Ketidaktahuan Ketidakmampuan
mau belajar berjalan, baru bisa keluarga mengenal
mengucapkan 2 suku kata masalah kesehatan :
(mam-mam, ta-ta), kurang keterlambatan tumbang
merespon jika diajak bicara. anak batita.
DS : anak pertama (belum ada
pengalaman mengasuh anak),
keluarga tidak merasakan
adanya masalah, tidak dapat
menunjukkan kemampuan
menstimulasi tumbuh kembang
balita.

b. Perumusan diagnosa
Komponen :
- Masalah (problem) P, adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota
(individu) keluarga.
- Penyebab (ethiology) E, adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan
masalah.
- Tanda/gejala (signs) S, adalah sekumpulan data subyektif dan obyektif
yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung
masalah dan penyebab.
NB : Minimal harus ada 2 komponen yaitu P & E dalam diagnosa.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 31


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Tipologi/jenis diagnosa keperawatan keluarga :


1) Diagnosa Aktual, adalah masalah kesehatan yang sedang dialami keluarga
& memerlukan bantuan dengan cepat.
Contoh :
- Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan :
keterlambatan tumbang batita (anak X) berhubungan dengan kurang
informasi  atau : Ketidaktahuan keluarga mengenai keterlambatan
tumbang batita (A) berhubungan dengan kurang informasi.
- Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya (Ny. A) yang hamil
dengan anemia sedang, berhubungan dengan ketidaktahuan.
2) Diagnosa Resiko / Resiko Tinggi, yaitu masalah yang belum terjadi, tetapi
dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera ditangani.
Contoh :
- Resiko tinggi gangguan perkembangan pada anggota keluarga (An. U)
b/d ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi pada balita.

c. Penentuan prioritas dengan skoring


Skoring dilakukan apabila ditemukan diagnosis lebih dari satu, proses
scoring menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon & Maglaya (1978).
Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosis, yang terdiri dari :
- Tentukan skornya untuk setiap kriteria.
- Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
Skor yang diperoleh
X bobot
Skor tertinggi
- Jumlahkan skor untuk semua kriteria
(Bailon & Maglaya, 1978)
No. KRITERIA SKOR BOBOT
1. Sifat masalah
Skala : - Tidak / kurang sehat 3
1
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diatasi (dikurangi)
Skala : - Mudah 2
2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk dicegah
Skala : - Tinggi 3
1
- Cukup 2
- Rendah 1

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 32


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

4. Menonjolnya masalah
Skala :
- Masalah berat, harus segera ditangani 2
1
-Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1
ditangani 0
- Masalah tidak dirasakan

Penentuan prioritas sesuai dengan kriteria skala :


a) Untuk kriteria pertama (sifat masalah), prioritas utama diberikan pada
tidak / kurang sehat karena perlu tindakan segera dan biasanya masalah
disadari oleh keluarga.
b) Untuk kriteria kedua (kemungkinan masalah dapat diatasi) perlu
diperhatikan :
- Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi, dan tindakan yang dapat
dilakukan untuk menangani masalah.
- Sumber daya keluarga : fisik, keuangan, tenaga.
- Sumber daya petugas kesehatan : pengetahuan, ketrampilan, waktu.
- Sumber daya masyarakat : fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat,
dan dukungan sosial masyarakat.
c) Untuk kriteria ketiga (potensial masalah untuk dicegah) perlu
diperhatikan :
- Kepelikan masalah yang berhubungan dengan penyakit.
- Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu.
- Adanya kelompok yang beresiko untuk dicegah agar tidak actual dan
menjadi parah.
d) Untuk kriteria keempat (menonjolnya masalah), kita perlu menilai
persepsi atau bagaimana keluarga menilai masalah keperawatan tersebut.

Contoh Menghitung Skor Prioritas :


Diagnosa : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
(hamil dengan anemia) berhubungan dengan kurang pengetahuan.
No
Kriteria Skor Pembenaran
.
1. Sifat masalah 3/3 X 1 = 1 Anemia dalam kehamilan merupakan
Skala : Tidak sehat kondisi tidak sehat, jika keluarga tidak
melakukan perawatan yang tepat dapat
mengakibatkan IUGR dan masalah
dalam persalinan maupun nifas.
2. Kemungkinan 1/2 X 2 = 1 Meskipun sumber daya ada namun usia
masalah dapat diatasi kehamilan sudah aterm sementara
Skala : Sebagian pemberian tablet fe + folat baru
menunjukkan efek perbaikan Hb setelah
jangka waktu 2 minggu.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 33


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

3. Potensial masalah 2/3 X 1 = Setidaknya jika klien mengkonsumsi


untuk dicegah 2/3 tablet fe+folat segera dan dilanjutkan
Skala : Cukup pada masa nifas maka akan
meningkatkan cadangan fe yang
diperlukan saat pemulihan fisik pada
masa nifas.
4. Menonjolnya masalah 0/2 X 1 = 0 Keluarga tahu tentang masalah
Skala : Masalah tidak kesehatannya namun karena merasa
dirasakan tidak ada keluhan sehingga klien sering
lupa minum tablet fe.
Total Skor 2 2//3
Masalah menjadi prioritas tinggi jika nilai skor-nya tinggi.

3. PERENCANAAN TINDAKAN
Perencanaan mencakup perumusan tujuan yang didasarkan pada masalah,
dilengkapi dengan kriteria yang mengacu pada penyebab, serta merumuskan
rencana tindakan yang berorientasi pada kriteria tujuan.
Rencana tindakan pada keluarga meliputi :
a. Menstimulasi kesadaran / penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan, dengan cara; memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan
keluarga, mendorong sikap untuk mendukung upaya kesehatan.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan
cara; mengidentifikasi konsekuensi bila tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga, diskusi tentang tipe tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan cara; demonstrasi, menggunakan alat dan fasilitas dirumah, mengawasi
keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk memelihara (memodifikasi) lingkungan.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
disekitar.
Hal penting dalam menyusun rencana :
a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan mempunyai jangka waktu yang
sesuai dengan kondisi klien.
b. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dan diobservasi dengan pancaindra yang
obyektif.
c. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki oleh
keluarga dan mengarah ke kemandirian klien sehingga tingkat ketergantungan
dapat diminimalisasi.
Contoh form perencanaan :
Tujuan & Kriteria Rencana Tindakan
Dalam waktu 2 minggu, keluarga Bp Ananto
mampu merawat anggotanya yang hamil
dengan anemia.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 34


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Kriteria : Diskusikan tentang :


1. Keluarga dapat mengenal anemia dalam - pengertian anemia dalam kehamilan
kehamilan (pengertian, penyebabnya, - penyebab anemia dalam kehamilan
dampak anemia, cara mengatasinya) - cara mengatasinya

2. Keluarga dapat menjelaskan tentang Diskusikan tentang tindakan yang dapat


tindakan yang dapat dilakukan untuk dilakukan keluarga untuk mengatasi anemia
membantu mengatasi anemia. yang dialami Sdri Hartati (mengingatkan minum
Fe secara rutin dengan cara yang benar,
memotivasi agar mengkonsumsi makanan yang
tinggi Fe & folat, menemani periksa rutin).
3. Sdri Hartati meminum tablet fe+folat Pada setiap kunjungan pastikan tablet fe+folat
sesuai anjuran. telah dikonsumsi dengan benar.
4. Kadar Hb Sdri Hartati 2 minggu yang Anjurkan ANC seminggu sekali.
akan datang menunjukkan peningkatan. Periksa kadar Hb setelah 2 minggu

4. IMPLEMENTASI
Pada tahap ini bidan diharapkan tidak melakukan tindakan sendiri, melainkan
bekerjasama dengan keluarga, tim lain, melakukan kontrak, agar keluarga
mempunyai kesiapan fisik dan psikis.
Contoh Form Implementasi
Tanggal &
Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon
Waktu
Ketidakmampuan 1. Mendiskusikan dengan Keluarga dapat
keluarga keluarga tentang: menjelaskan kembali
merawat anggota - pengertian anemia dalam tentang pengertian,
keluarga yang kehamilan penyebab dan cara
sakit (hamil - penyebab anemia dalam mengatasi anemia.
dengan anemia) kehamilan
b/d - cara mengatasinya
ketidaktahuan 2. Mendiskusikan tentang Keluarga menyatakan
tindakan yang dapat akan mengingatkan
dilakukan keluarga untuk minum fe secara rutin
mengatasi anemia yang dengan cara yang benar,
dialami Sdri Hartati memotivasi agar
(mengingatkan minum fe mengkonsumsi
secara rutin dengan cara yang makanan yang tinggi
benar, memotivasi agar fe&folat, menemani
mengkonsumsi makanan yang periksa rutin
tinggi Fe & folat, menemani
periksa rutin). Keluarga menyanggupi
3. Menganjurkan ANC untuk periksa seminggu
seminggu sekali dan sekali.
menginformasikan bahwa
pemeriksaan Hb akan
dilakukan setelah 2 minggu.
Materi dan media yang akan diberikan sesuai dengan rencana implementasi.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 35


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

5. EVALUASI
a. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan bidan perlu dilakukan segera
setelah melakukan suatu tindakan. Evaluasi respon ini dapat dituliskan pada
kolom sebelah kanan pada form implementasi.
b. Evaluasi hasil / pencapaian tujuan menggunakan metode SOAP :
S : Hasil pengkajian terhadap data subjektif berupa ungkapan perasaan dan
keluhan yang dirasakan oleh keluarga.
O : Hasil pengkajian data objektif yang dapat diidentifikasi oleh bidan
melalui pengamatan dan pemeriksaan.
A : Merupakan analisis bidan setelah mengetahui respon subyektif dan
objektif keluarga yang dibandingkan dengan kriteria tujuan.
P : Adalah perencanaan selanjutnya setelah bidan melakukan analisis.

Contoh form evaluasi :


Tanggal &
Diagnosa Evaluasi
Waktu
Ketidakmampuan S:
keluarga merawat Pernyataan keluarga bahwa fe telah dikonsumsi
anggota keluarga sesuai anjuran dan klien juga mengkonsumsi
yang sakit (hamil makanan yang tinggi fe+folat.
dengan anemia Keluarga selalu mengingatkan Ny Hartati agar
ringan) b/d minum fe secara rutin dengan cara yang benar,
ketidaktahuan. memotivasi agar mengkonsumsi makanan yang
tinggi fe&folat, menemani periksa rutin.
O:
Klien datang ditemani oleh ibunya (Ny. Sumarti).
Periksa Hb rencana minggu depan.
A:
Keluarga menunjukkan kemampuan merawat
anggotanya yang hamil dengan anemia, namun
belum diketahui peningkatan kadar Hb
Ny.Hartati.
P:
- Pantau kemajuan yang dicapai keluarga melalui
kunjungan rumah.
- Pastikan fe+folat dikonsumsi sesuai anjuran.
- Ingatkan untuk ANC & cek Hb 1 minggu
kemudian.
- Rencanakan persalinan di RS sesuai keinginan
klien.

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 36


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

Lampiran 12 Daftar Nama Mahasiswa Praktik

DAFTAR NAM PRAKTIKAN MK. MK. PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS (BD.5.024)


SEMESTER V KELAS REGULER PRODI DIII KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2019/2020

No NAMA MAHASISWA NO NAMA MAHASISWA


1. Vita Listia Setya Dewi 34. Adinda Rizki Tifali
2. Sri Wahyuningsih 35. Meidian Karima
3. Fatika Dwi Arinata 36. Siti Zulaiha Agustina
4. Erni Fadhlina 37. Puput Affania Suryaningtyas
5. Alfiatur Rofi'ah 38. Mila Anggraini
6. Desinta Hayu Pramesthi 39. Elsya Nur Fadhila Putri
7. Restiti Eka Ratnasari 40. Hurin Galuh Nur Amna
8. Yani Sulviana 41. Triska Helma Novita Sari
9. Siti Umayah 42. Yunita Anggun Sari
10. Nani Susilowati 43. Anggi Indriani
11. Dewi Retno Sari 44. Dyi Susilowati
12. Diah Ayu Wulandari 45. Injuli Amaliyah Utami
13. Ismi Yaumil Rachmah 46. April Lisa Duwicahyati
14. Dewi Riyanti Kurnia Styaningrum 47. Anisa Uswatun Khotimah
15. Alfiana Gustina Saputri 48. Wirda Roikhatuttamama
16. Umi Ruyanti 49. Jihan Noor Aprillyanti
17. Defi Wulanningsih 50. Nada Amalia Mudrikah
18. Vio Waliyatun Hasna 51. Nabila Piningrum
19. Sri Megawati 52. Alifia Maya Nurul Labiba
20. Krisdayani Martha Sukma 53. Cici Kumalasari
21. Amanda Sasha Febiani 54. Dinda Apriliani
22. Laudita Puspa Amartya 55. Fita Anggriyani
23. Dian Ajengsari 56. Mega Pratiwi Istiyani
24. Dewi Nofita Sari 57. Nina Andarini
25. Sulthoni Ika Hapsari Herowati 58. Nofita Agnes Safitri
26. Retna Dewi Sania Rutiningtyas 59. Riska Wahyuningsih

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 37


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

No NAMA MAHASISWA NO NAMA MAHASISWA


27. Wina Astari 60. Riski Rahmawati
28. Adika Kusmorini Isnaen Hr 61. Rohibatun Nasiroh
29. Tantri Prabawati Yustriani 62. Septi Indah Tri Lestari
30. Afifah Nur Anzani 63. Sevi Yuni Lestari
31. Riana Imawati 64. Silvia Eka Septi
32. Restya Fornia Masiah 65. Vega Istiyaning Primadana
33. Oktania Resti Saputri

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 38


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8

CATATAN
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

Panduan Praktik Kebidanan Komunitas Page 39

Anda mungkin juga menyukai