Anda di halaman 1dari 1

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGANGGARAN MODAL

Menurut Brigham dan Houston penganggaran modal adalah suatu proses analisis dan proses untuk memutuskan
mana yang termasuk dalam anggaran modal. Proses penganggaran model oleh Bowner adalah yaitu yang
pertama menentukan tujuan investasi, kedua melakukan analisis, ketiga melakukan pembentukan portofolio,
keempat melakukan evaluasi kinerja portofolio, kelima melakukan revisi kinerja portofolio. Aspek keperilakuan
dari penganggaran modal:

1. Faktor-faktor penting keperilakuan dari penyusuanan anggaran modal, melaukan identifikasi dan
spesifikasi atas proyek potensial akan memerlukan kreativitas dan kemampuan untuk mengubah ide
yang bagus menjadi proyek yang praktis.
2. Masalah dalam mengidentifikasi proyek potensial, penting diperhatikan bahwa ada minat yang besar
dalam mengevaluasi keberhasilan dari proyek yang dipilih.
3. Masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia, memproyeksikan kesesaian dari aktivitas
individuala maupun kelompok aktivitas untuk suatu periode dalam lima sampai dua puluh tahn adalah
bahaya
4. Masalah manajer dan ukuran kinerja jangka pendek, jarang terdapat hubungan anatara manajer dan
proyek, maka seorang manajer individual akan mengambil alih proyek dari pendahulu mereka dan akan
memulai proyek mereka sendiri.
5. Masalah yang disebabkan oleh identifikasi diri dengan proyek, seorang manajer puncak sebaiknya
menyadari bahwa proses mencoba untuk membuat proyek buruk terlihat bagus itu dapat menyiksa,
sebaiknya ada mekanisme yang elegan untuk menyelamatkan proyek buruk.
6. Pengembangan anggota dan proyek modal, dalam proses seleksian proyek, manajer puncak harus
mempertimbangkan apakah proyek yang diusulkan adalah untuk pengembangan dari pengusul proyek
pada saat ini.
7. Penyusunan anggaran modal sebagai ritual, beberapa ilmuan keperilakuan menyarankan bahwa seluruh
proses penyusunan anggran modal adalah sebuah ritual.
8. Perilaku mencari risiko dan menghindari risiko, seorang individu akan mempunyai reaksi berbeda
terhadap risiko. Ada yang mengambil keputusan yang berisiko ada yang menghindari risiko.
9. Membagi kemiskinan, manajer puncak memilih untuk mengalokasikan dana yang tersedia kepada
sebanyak mungkin manjer.

ASPEK KEPERILAKUAN PADA AUDIT INTERNAL

Audit internal adalah suatu aktivitas yang independen, yang memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi
yang dirancang untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Langkah
kinerja audit internal adalah yang pertama perencanaan pemeriksaan, kedua pemeriksaan dan evaluasi
informasi, ketiga komunikasi hasil pemeriksaan, keempat tindak lanjut. Peran audit internal adalah sebagai agen
yang memantau tindakan manajemen. Audit internal akan melakukan evaluasi efektivitas sistem pengendalian,
dan memberikan kontribusi untuk efektivitas organisasi yang sedang berlangsung. Jenis peraan auditor internal
yaitu sebagai peran pengendalian pengawasan, peran pendukung keputusan, dukungan peran manajemen risiko,
peran komunikasi, peran pemerintahan, sistem keterlibatan peran, peran teknis, peran manajemen intimidasi.

Motivasi merupakan alat bantu keperilakuan bagi audit. Ada dua kebutuhan dari Maslow yang dapat melayani
auditor internal yaitu kebutuhan menjadi bagian dari organisasi, yaitu bagian audit merupakan bagian dari
organisasi yang bekerja untuk memperbaiki operasi organisasi, dan menghormati diri sendiri dan orang lain
yaitu yakin bahwa pihak yang diaudit bertindak langsung dalam kerja sama dengan staf audit untuk
mengidentifikasi bidang yang bermasalah, membantu investigasi terhadap kinerja, dan mengembangkan
tindakan korektif. Ada empat gaya kepemimpinan yaitu gaya mengarahkan(memberikan instruksi dan mengwasi
penyelesaian pekerjaan), gaya melatih(pemimpin menjelaskan keputusan, memberikan saran, mendukung
kemajuan bawahannya) , gaya mendukung(pemimpin memudahkan dan mendukung bawahan untuk
menyelesaikan tugas), dan gaya mendelegasikan( pemimpin menyerahkan tanggungjawab pembuatan keputusan
dan pemecahan masalah kepada bawahan). Metode yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yaitu dengan
arbitrase, mediasi, kompromi, dan langsung. Masalah yang berkaitan dengan hubungan adalah terdapat variasi
kemampuan dan sifat-sifat individu, pengaruh terhadap perasaan dan emosi, adanya keragaman persepsi, ukuran
kelompok pihak yang diaudit, dan pengaruh dari perubahan situasi operasional.

Anda mungkin juga menyukai