Jenis Jenis Ikan Di Waduk Ir.H. Djuanda JABAR

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Hasil Penelitian - Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

JENIS-JENIS IKAN
DI WADUK Ir. H. DJUANDA
JAWA BARAT

TAHUN 2010 – 2011

BALAI PENELITIAN PEMULIHAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN


PUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2012

i
Hasil Penelitian - Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

JENIS-JENIS IKAN DI WADUK Ir. H. DJUANDA


JAWA BARAT

TAHUN 2010 – 2011

ISBN
978 - 602 - 19535 - 1 - 8

Penulis
Sri Endah Purnamaningtyas, A. Pi
Dimas Angga Hedianto, S. Pi

Editor
Prof. Endi Setiadi Kartamihardja
Dr. Fayakun Satria
Dr. Didik Wahju Hendro Tjahjo

Layout
Santoso Dwiatmojo
Edita Eka Prasetia, S. MB

Diterbitkan Oleh:
Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan
Jl. Cilalawi No.1, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat 41152
Telp: (0264)231836; Fax: (0264)208768
e-mail : bp2ksi@kkp.go.id

ii
Buku Jenis - Jenis Ikan Di Waduk Ir. H. Djuanda Th.2010 - 2011

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan buku Jenis-jenis Ikan di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa
Barat Tahun 2010-2011. Penulisan buku ini dimasudkan untuk memberi
gambaran tentang sumberdaya ikan di waduk Djuanda.

Saat ini sumber daya ikan di Waduk Ir. H. Djuanda telah banyak
mengalami degradasi, hilangnya ikan-ikan asli dan banyaknya ikan
spesies asing. Hal tersebut yang menginspirasi penulis untuk dapat
mendata jenis ikan yang ada saat ini, sehingga dapat berguna
dikemudian hari.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan pembuatan buku ini, sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan ini dengan baik.

iii
Hasil Penelitian - Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

Bendungan
Waduk Ir. H. Djuanda

Waduk Ir. H. Djuanda

Waduk Cirata

Bendungan
Waduk Cirata

iv
Buku Jenis - Jenis Ikan Di Waduk Ir. H. Djuanda Th.2010 - 2011

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ……………………………………………. iii


DAFTAR ISI ….…………………………………………………… v
PENDAHULUAN ………………………………………………… vii
JENIS IKAN ASLI SUNGAI CITARUM

DAFTAR ISI
Clarias batrachus (Linnaeus, 1758) …………………………... 1
Hampala macrolepidota (Kuhl & Van Hasselt, 1823) ………... 3
Hemibagrus nemurus (Valenciennes, 1840) …………………... 5
Mystacoleucus marginatus (Valenciennes, 1842) ……………... 7
Mystus nigriceps (Valenciennes, 1840) ……………………….. 9
Ompok bimaculatus (Bloch, 1794) ……………………………. 11
Puntius binotatus (Valenciennes, 1842) ………………………. 13
Puntius bramoides (Valenciennes, 1842) ……………………... 15

JENIS IKAN INTRODUKSI

Amphilophus citrinellus (Günther, 1864) ……………………… 19


Carassius auratus (Linnaeus, 1758) …………………………... 21
Channa striata (Bloch, 1793) ……………………………. 23
Chanos chanos (Forsskål, 1775) ………………………………. 25
Cyclocheilichthys apogon (Valenciennes, 1842) ………………… 27
Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758) …………………………….. 29

Hemichromis elongatus (Guichenot, 1861) …………………… 31

v
Hasil Penelitian - Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

Hal

Oreochromis mossambicus (Peters, 1852) ……………………. 33


Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) ……………………… 35
Osteochilus vittatus (Valenciennes, 1842) ……………………. 37
Oxyeleotris marmorata (Bleeker, 1852) ……………………… 39
Pangasianodon hypophthalmus (Sauvage, 1878) …………….. 41
Parachromis managuensis (Günther, 1867) …………….. 43
DAFTAR ISI

Parambassis siamensis (Fowler, 1937) ………………….. 45


Pterygoplichthys pardalis (Castelnau, 1855) ………………….. 47

DAFTAR PUSTAKA …………………………………..………… 51

vi
Buku Jenis - Jenis Ikan Di Waduk Ir. H. Djuanda Th.2010 - 2011

PENDAHULUAN

Waduk Ir. H. Djuanda merupakan waduk yang dibangun di daerah


aliran sungai Citarum yang terletak di Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa
Barat pada tahun 1967. Waduk ini mempunyai luas genangan maksimum
8.300 ha dengan kedalaman maksimum 95 m, kedalaman rata-rata 36,4 m,
panjang garis pantai 163 km dan terletak pada ketinggian 111,5 mdpl.
Pembendungan aliran sungai akan membentuk ekosistem baru yang
sangat berlainan dengan ekosistem sungai. Sungai yang merupakan perairan

PENDAHULUAN
mengalir sebagai habitat ikan sungai, akan mengalami perubahan menjadi
perairan waduk dan mungkin hanya beberapa jenis ikan saja yang mampu
menyesuaikan diri untuk hidup dan berkembang biak dalam menyesuaikan
daur hidupnya. Perairan tersebut mungkin hanya cocok sebagai daerah
pertumbuhan, tetapi tidak sebagai daerah pemijahan bagi beberapa jenis
ikan asli sungai, sehingga ikan tersebut hanya dapat tumbuh namun tidak
dapat melanjutkan keturunannya.
Jenis ikan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan waduk akan
tumbuh dan berkembang biak, serta biasanya merupakan ikan yang
mendominasi. Sebaliknya, jenis ikan yang kurang atau tidak mampu
beradaptasi, pada jangka panjang akan menghilang meskipun mungkin
pada tahun pertama penggenangan jumlahnya melimpah.
Menurut Kartamihardja (2008), komposisi jenis ikan di Waduk
Djuanda mengalami perubahan baik dalam jumlah species maupun
perbandingan antara jenis ikan asli dan ikan eksotik. Jumlah species ikan
menurun dari 31 species menjadi 18 species. Beberapa faktor penting yang
mempengaruhi penurunan populasi species ikan asli adalah hilangnya
habitat pemijahan dan pembesaran, penurunan kualitas air dan fluktuasi air
waduk.
Introduksi ikan secara tidak sengaja di waduk ini berasal dari:
lepasnya ikan-ikan dari kantong jaring apung akibat dari rusaknya jaring
atau sengaja dibuang oleh petani ikan karena ikan tersebut dianggap tidak
memiliki nilai ekonomis. Ikan-ikan yang terlepas misalnya oskar
(Amphilophus citrinellus) dan golsom (Hemichromis elongatus), dimana
ikan tersebut saat ini cukup banyak menghuni perairan. Pesatnya
pertumbuhan dari ikan-ikan tersebut telah menyebabkan terjadinya tekanan
lingkungan terhadap ikan-ikan asli Sungai Citarum. Hal ini terjadi karena

vii
Hasil Penelitian - Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

rata-rata ikan ini merupakan ikan omnivora yang makanannya sering berupa
ikan-ikan kecil.
Oleh sebab itu, menurut Kartamihardja (2008), untuk keperluan
pengembangan perikanan perlu dilakukan penebaran ikan pemakan
plankton yang hidup di daerah pelagis dan mengisi zona limnetik sehingga
plankton yang melimpah dapat dikonversikan ke dalam produksi ikan.
Di Waduk Ir. H. Djuanda ikan yang ditebar adalah ikan bandeng
(Channos channos), sedangkan di Waduk Cirata ikan yang ditebar adalah
ikan bandeng dan nilem. Kedua jenis ikan ini merupakan ikan asli perairan
Indonesia. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor PER.15/MEN/2009, jenis ikan yang ditebar memiliki
PENDAHULUAN

syarat-syarat khusus. Untuk jenis ikan asli yang ditebar, syaratnya adalah :
a) populasinya mulai menurun dan hampir punah walaupun teknologi
pembenihannya sudah dikuasai;
b) tidak mengancam keanekaragaman hayati;
c) mempunyai pertumbuhan cepat;
d) disukai masyarakat setempat;
e) mempunyai harga jual yang baik;
f) mempunyai manfaat bagi lingkungan sumber daya ikan.

Pencemaran di waduk berasal dari kegiatan internal, seperti budidaya


ikan dalam kantong jaring apung (KJA) dan dari kegiatan di waduk tersebut
seperti buangan limbah rumah tangga, buangan limbah pabrik dan limbah
pertanian. Kegiatan budidaya KJA tersebut telah jauh melampai jumlah
yang dizinkan, tahun 2005 jumlah KJA di waduk Djuanda telah mencapai
lebih dari 15.000 unit dan jumlah yang diizinkan 2.100 unt (berdasarkan SK
Bupati Purwakarta no. 06/2000). Perkiraan limbah organik yang berasal dari
kegiatan budidaya di Waduk Djuanda mencapai 21.365,1 ton/tahun,
sehingga mengakibatkan turunnya keanekaragaman ikan di perairan.

viii

Anda mungkin juga menyukai