Makalah Ilmu Politik
Makalah Ilmu Politik
MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Titania Auziva ( 1903110190 )
Muhammad Aqil Fareza ( 1903110163 )
Imam Chair ( 1903110183 )
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
merupakan salah satu tugas dari mata kuliah PENGANTAR ILMU POLITIK dengan tepat
waktu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami
khususnya dan kepada para pembaca umumnya.
Tim Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi.
Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita
hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Maka dengan ini penulis mengambil judul “Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terhadap
Tenaga Kerja Diluar Negri Yang Berasal Dari Daerah”.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian hak asasi manusia
2. Menjelaskan sejarah perkembangan HAM di Indonesia
3. Menjelaskan macam-macam HAM
4. Menjelaskan pelaksanaan HAM dalam Islam
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi
tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya
mampu memahami Hak asasi manusia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Senada dengan pengertian HAM di atas adalah pernyataan awal hak asasi manusia
yang dikemukakan oleh John Locke. Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak-hak
yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat
kodrati. Karena sifatnya yang demikian, maka tidak ada kekuasaan apapun di dunia ini yang
dapat mencabut hak asasi setiap manusia.HAM adalah hak dasar yang dibawa manusia sejak
lahir sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa; bukan pemberian manusia atau lembaga
kekuasaan.
Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Berikut ini
pengertian HAM menurut beberapa ahli:
1. Prof. Dr Dardji darmodiharjo, sh, HAM adalah hak-hak dasar / pokok yang dibawa
manusia sejak lahir sebagaianugrahtuhan yang maha esa.
2. Laboratorium pancasila IKIP Malang. HAM adalah hak yang melekat pada martabat
manusia sebagai insan ciptaan TuhanYang Maha Esa.
3. Prof. Mr. Kuntjono Purbo Pranoto. HAM adalah hak yang dimiliki manusia menurut
kodratnya yang tidakdipisahkan hakikatnya.
4. Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human
Rights, United Nations sebagaimanadikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM
adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanyamanusia mustahil dapat
hidup sebagai manusia.
5. John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta sebagaihak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).
5
c. Periode 1959-1966
Periode ini merupakan masa berakhirnya Demokrasi Liberal, digantikan oleh
system demokrasi terpimpin yang terpusat pada kekuasaan Presiden Soekarno.Melalui system
demokrasi terpimpin kekuasaan terpusat di tangan presiden.Presiden tidak dapat dikontrol
oleh parlemen, sebaliknya parlemen dikendalikan oleh presiden.Kekuasaan presiden bersifat
absolut, bahkan dinobatkan sebagai Presiden RI seumur hidup.Akibat langsung dari model
pemerintahan yang sngat individual ini adalah pemasungan hak-hak asasi warga
Negara.Semua pandangan politik masyarakat diarahkan harus sejalan dengan kebijakan
pemerintah yang otoriter. Dalam dunia seni misalnya, atas nama revolusi pemerintahan
Presiden Soekarno menjadi lembaga kebudayaan rakyat yang berafilasi kepada PKI sebagai
satu-satunya lembaga seni yang diakui. Sebaliknya lembaga selain Lekra dianggap anti
pemerintah atau kontra-revolusi.
d. Periode 1966-1998
Diantara butir penolakan pemerintah Orde Baru terhadap konsep universal HAM
adalah:
a) HAM adalah produk pemikiran barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya
bangsa yang tercermin dalam pancasila
b) Bangsa Indonesia sudah terlebih dahulu mengenal HAM sebagaimana tertuang dalam
rumusan UUD 1945 yang lahir lebih dulu dibandingkan dengan Deklarasi Universal
HAM
c) Isu HAM sering kali digunakan oleh Negara-negara barat untuk memojokkan Negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia.
e. Periode pasca orde baru
Kesungguhan pemerintahan B.J. Habibie dalam perbaikan pelaksanaan HAM
ditunjukkandengan pencanangan program HAM yang dikenal dengan istilah Rencana Aksi
Nasional HAM, pada Agustus 1998. Agenda HAM ini bersandarkan pada empat pilar, yaitu:
1) Persiapan pengesahan perangkat Internasional di bidang HAM
2) Dimensi informasi dan pendidikan bidang HAM
3) Penentuan skala prioritas pelaksanaan HAM
4) Pelaksanaan isi perangkat Internasional di bidang HAM yang telah diratifikasi melalui
perundang-undangan nasional.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik danbudaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukan
perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasimanusia. Pada masa generasi kedua,
hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangandengan hak
sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yangterfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative
seperti diabaikannya aspek kesejahteraanrakyat. Selain itu program pembangunan yang
dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhanmelainkan memenuhi
kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-
negara dikawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang
disebut Declaration of the basic Duties of Asia People and Government.
1. Magna ChartaPada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di
kawasan Eropa dimulai denganlahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan
bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaanabsolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi
ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadidibatasi kekuasaannya dan
mulai dapat diminta pertanggung jawabannya dimuka hukum(MansyurEffendi,1994).
3. The French declarationSelanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration
(Deklarasi Perancis), dimana ketentuan tentanghak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat
dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh adapenangkapan tanpa alasan
yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang
ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai
ada keputusanpengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
4. The four freedomAda empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak
kebebasan memeluk agama danberibadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya,
hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertiansetiap bangsa berusaha mencapai tingkat
kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hakkebebasan dari ketakutan, yang
meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsaberada dalam posisi
berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).
8
C. Macam-macam HAM
3. Berdasarkan UUD 1945 (amandemen) dicantumkan HAM ini pada Pasal 28A
s.d 28J
h. Pasal 28H : hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh layanan kesehatan
i. Pasal 28I : tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan bebas dari perlakuan
diskriminatif
j. Pasal 28J : berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada
pembatasan UU
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum yang fungsi dan
tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara ..
4. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan
HAM.
5. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
6. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang lebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Perkembangan pemikira HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu:
1. Berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik danbudaya.
3. Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antarahak ekonomi, sosial, budaya, politik
dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan.
4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak
negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan Tap MPR No. XVII/MPR/1998, HAM meliputi hak untuk hidup, hak
berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi,
hak keamanan, dan hak kesejahteraan yang oleh karena itu tidak boleh diabaikan atau
dirampas oleh siapapun.
Konsep islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama Islam , Al-Qur’an
dan hadits. Sedangkan implementasi HAM dapat dirujuk pada praktik kehidupan sehari-hari
Nabi Muhammad SAW., yang dikenal dengan sebutan sunnah (tradisi) Nabi Muhammad.
Tonggak sejarah peradaban islam sebagai agama HAM adalah lahirnya deklarasi Nabi
Muhammad di Madinah yang biasa dikenal dengan Piagam Madinah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia (Human rightsand
The Media). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakrta : Sinar Grafika.
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama Penerbit.
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.