TINJAUAN TEORI
1.1 Definisi
1.2 Etiologi
a. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi
b. Faktor genetic (keturunan)
c. Beberapa kondisi tulang yang ada seperti penyakit paget (akibat
pajanan radiasi)
d. Virus onkogenik
e. Trauma
1.3 Patofisiologi
Tumor primer menyebabkan kerusakan tulang, disebut Osteolisis,
yang melemahkan tulang, menyebabkan fraktur tulang. Tulang normal
yang berdekatan dengan tumor merespons terhadap tekanan tumor dengan
mengganggu pola normal remodeling. Permukaan tulang menjadi
terganggu, dan pembesaran kontur pada area pertumbuhan tulang. Tumor
tulang maligna menyerbu dan menghancurkan jaringan tulang yang
berdekatan dengan menghasilkan zat yang memicu resorpsi tulang atau
dengan mengganggu suplai darah tulang. Tumor tulang benigna, tidak
seperti maligna, memiliki pola pertumbuhan simetris dan terkendali.
Karena mereka tumbuh, mereka mendorong terhadap jaringan tulang yang
berdekatan. Kelemahan struktur tulang ini hingga menjadi tidak mampu
menangani stress pada penggunaan yang biasa, sering kali menyebabkan
fraktur patologis.
1.5 Klasifikasi
Menurut World Health Organization (WHO), osteosarcoma pada tulang
diklasifikasikan menjadi Sembilan subtype dengan perilaku biologis dan
klinis yang berbeda, yaitu :
1. Osteosarcoma Konvensional adalah tumor ganas primer pada
intramedullary dengan grading tinggi yang maa sel-sel
neoplasmanya menghasilkan osteoid walaupun dengan jumlah
yang sedikit. Osteosarcoma konvensional menunjukkan
kecenderungan melibatkan tulang panjang, khususnya distal tulang
paha, proksimal tibia dan proksimal humerus. Cenderung
melibatkan metafisis (91%) atau diafisis (9%). Keterlibatan primer
epifisis sangat jarang sekali. Osteosarcoma konvensional terbagi
menjadi 3 :
a. Osteosarcoma Osteoblastik, tulang atau osteoid merupakan
matrik yang predominan pada osteosarcoma osteoblastik.
Produksi matrik yang tipis, osteoid yang rapuh sampai padat,
osteoid yang padat/keras mirip dengan matrik tulang yang
mengalami sklerotik.
b. Osteosarcoma Kondroblastik, matriks kondroid merupakan
komponen ang dominan dari osteosarcoma tipe kondroblastik.
Gambarannya seperti tulang rawan hialin dengan grading tinggi
yang secaraa tidak teratur bercampur dengan unsur-unsur non
kondroid.
c. Osteosarcoma Fibroblastik, secara umum gambaran
histologinya hampir mirip dengan fibrosarkoma atau malignant
fibrous histiocytoma. Dalam banyak kasus, sedikitnya osteoid,
tulang atau tulang rawanmembuat banyak klinisi
memasukkannya menjadi tipe osteosarcoma yang fibroblastic.
1.6 Komplikasi
a. Akibat langsung : patah tulang
b. Akibat tidak langsung : penurunan BB, anemia, penurunan kekebalan
tubuh
c. Akibat pengobatan : gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah,
kebotakan akibat kemoterapi.
1.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis : pembedahan, kemoterapi, radioterapi atau
terapi kombinasi.
b. Penatalaksanaan keperawatan :
1) Manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam,
visualisasi, dan bimbingan imajinasi) dan farmakologi (pemberian
analgesic).
2) Mengajarkan mekanisme koping yang efektif, motivasi klien dan
keluaga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan
dukungan secara moril serta anjurkan untuk berkonsultasi ke ahli
psikologi atau rohaniawan.
3) Memberikan nutrisi yang adekuat.
4) Pklien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang
kemungkinan terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik
perawatan luka di rumah (Smeltzer, 2001).
2.1 Pengkajian
1) Identitas klien
a. Nama : Tn. R
b. Umur : 35 tahun
c. Agama : Islam
d. Jenis kelamin : Laki-laki
e. Alamat : Desa Maju Jaya
f. Pekerjaan : Buruh pabrik
g. Diagnose medis : Osteosarkoma sinistra
2) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh nyeri bagian ekstremitas bawah sinistra bagian
dalam tulang.
P : nyeri terasa jika pasien bergerak dan berjalan
Q: tasanya seperti tertusuk-tusuk dan sering terjadi
R: nyeri terasa di bagian ekstermitas bawah sinistra
S: skela nyeri 8
T: terjadi di pagi hari dan di malam hari, terjadi secara spontan
Do :
- Klien tampak tidak
bisa berjalan
- Kaki kanan klien
pasca amputasi
Ds : Perubahan fungsi tubuh Gangguan citra tubuh
- klien mengatakan
tidak bisa melakukan
perannya sebagai
kepala anggota
keluarga karena ada
anggota tubuhnya
atau bagian dari
tubuhnya yang
hilang di amputasi
- klien mengatakan
tidak berdaya,
merasa tidak
berharga, dan putus
asa
- klien merasakan
kekurangan akibat
bagian tubuh yang
hilang
Do :
- terlihat ekstremitas
bawah sinistra klien
teramputasi
- klien tampak
murung
- klien tampak
menyembunyikan
bagian tubuh yang
terganggu/ hilang
- keadaan seksual
klien menurun.
2.7 Implementasi