EL3106 Praktikum Sistem Kendali Laboratorium Teknik Elektro – Institut Teknologi Sumatera
Abstrak
Pada era modern saat ini semakin banyak teknologi berkembang pesat salah satunya dalam
bidang keilmuan sistem kendali.
Umumnya era modern memakai Pengendali PID biasanya memiliki mengendalikan kecepatan
DC Motor sebagai penggerak, untuk mendapatkan PID yang stabil dikembangkan metode Root-
Locus. Metode tersebut dilakukan untuk membuat suatu kendali lebih stabil selain itu metode
Root-Locus juga dinilai lebih efisien dalam bidang industry karena tidak banyak memerlukan
trial dan error yang akan banyak merugikan.
Kata Kunci : Sistem Kendali, Dc Motor, Controller,Root Locus, Microcontroller,PID
Tempat Kedudukan Akar (root locus) • Diagram Bode atau logarithmic plot
sebuah sistem merupakan kurva atau tempat • Nyquist plot atau polar plot
kedudukan dari akar-akar persamaan • Log-magnitude versus phase plot
karakteristik (pole–pole dari fungsi alih kalang
tertutup) dengan parameter gain (K) yang C. DIAGRAM NYQUIST
berubah – ubah. Parameter gain K ini dapat
dianalogikan dengan pengendali Proporsinonal. Diagram Nyquist merupakan grafik polar fungsi
alih sinusoidal G (jw) yaitu grafik magnitude G
(jw) terhadap fase G (jw) pada koordinat polar
untuk nilai. Kelebihan grafik Nyquist adalah
tampilan karakteristik respon frekuensi dalam
satu grafik tunggal.
Gambar 1
Respon frekuensi sebuah sistem adalah respon Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan
sistem terhadap input sinusoidal pada berbagai kali ini adalah sebagai berikut :
nilai frekuensi. Output sistem linier terhadap
• PC dilengkapi MATLAB.
input sinusoidal adalah sinyal sinusoidal dengan
• Alat tulis, kertas, printer.
frekuensi yang sama namun berbeda magnitud
dan fasenya. Respon frekuensi didefinisikan B. Prosedur Percobaan
sebagai perbandingan antara magnitud dan fase
sinyal output terhadap sinyal input sinusoidal. Desain Algoritma Kendali Menggunakan
Metode Root Locus
A. Mengenal Root Locus di MATLAB
3. Diagram Nyquist.
analisis kestabilannya
Analisis: Pada percobaan Respon dengan Lag
Controller didapatkan hasil Grafik seperti diatas
dan memilih daerah sekitar -6,31+2,786i didapat
4. DATA DAN ANALISIS nilai gain K sekitar 0,987 dan Hasil Simulasi
sudah sesuai dengan teori walaupun tidak tepat
1. Diagram Bode saat memilih daerah untuk mencari nilai gain K.
Analisis: Hasil Respon With Gain dapat Diagram bode dengan pengendali gain K 50
dilihat pada grafik diatas menunjukan terjadi
Analisis: Diagram Bode dengan pengendali
gelombang sinusoidal yang berkisaran dari 0,2
lag gain K 50 didapatkan hasil berupa grafik
sampai 1,6 tetapi respon itu dikatakan stabil
yang menurunkan nilai magnitude dan phase
karna menuju 1 pada waktu 0,8 t/s
pada rentan frekuensi
Diagram bode
Diagram bode dengan gain K
Analisis: Saat percobaan di MATLAB nilai
phase margin dan magnitude margin didapat Analisis: Untuk Step Respon Close Loop dapat
hasil Karakteristik magnitude dan phase terjadi dikatakan lebih stabil dari Close Loop dengan
penurunan secara langsung berbeda jika Lag K 50, Karena walaupun memilih overshoot
mengguanakan Gain K 50 yang sama tetapi untuk menuju kestabilan dia
lebih cepat persekian detik lebih baik.
3. Diagram Nyquist.
4. KESIMPULAN
✓
Metode root-locus untuk optimasi
pengendali dapat diterapkan ke
pengendali kecepataan motor DC tanpa
trial dan error
✓
Dengan metode root-locus pengguna
dapat mengoptimasikan system sesuai
dengan spesifikasi kinerja yang
diharapkan
✓
- Keuntungan menggunakan metode
root locus adalah terjadinya error sangat
kecil dan optimasi sesuai yang
dibutuhkan engineer dan sedikit
menggunakan trial.
✓
Dapat menggunakan metode respon
frekuensi untuk desain algoritma kendali
motor DC.
6. DAFTAR PUSTAKA