Pengertian Klinis :
Suatu keadaan neurologik yang ditandai oleh bangkitan epilepsy yang berulang, yang timbul
tanpa provokasi. Sedangkan, bangkitan epilepsy sendiri adalah suatu manifestasi klinik yang
disebabkan oleh lepasnya muatan listik yang abnormal, berlebih dan sinkron, dari neuron
yang (terutama) terletak pada konteks serabri. Aktivitas paroksismal abnormal ini umumnya
timbul intermiten dan ‘self – limited’.
- NH3
- Enzim Lysosomal
- Serum Taktat
- serum Piruvat
B. Pada kecurigaan infeksi SSP akut Lumbal Fungsi
Radiologi
1. Computed Tomography ( CT ) Scan kepala dengan kontras
2. Magnetic Resonance Imagin kepala ( MRI )
3. Magnetic Resonance Spectroscopy ( MRS ) : merupakan pilihan utamauntuk epilepsy
4. Functional magnetic resonance imaging
5. Positron Eminssion Tomography ( PET )
6. Single Photon Emission Computed Tomography ( SPECT )
Gold Standard
1. EEG iktal dengan subdural atau depth EEG
2. Long term video EEG minitoring
B. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Pemilihan obat anti epilepsi (OAE) sangat tergantung pada bentuk bangkitan dan sindrom
epilepsi, selain itu juga perlu dipikirkan kemudahan pemakaiannya. Pengunaan terapi tunggal
dan dosis tunggal menjadi pilihan utama. Kepatuhan pasien juga ditentukan oleh harga dan
efek samping OAE yang timbul
Antikonvulsan Utama
1. Fenobarbital : dosis 2-4 mg/kgBB/hari
2. Phenitoin : 5-8 mg/kgBB/hari
3. Karbamasepin : 20mg /kgBB/hari
4. Valproate : 30-80 mg/kg BB/hari
EPILEPSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/01 00 3 dari 2 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574
ethosuximiede
Lamotrigene, Phenobarbital,
pirimidone,
Piracetam.
Penghentian OAE : dilakukan secara bertahap 2-5 tahun pasien bebas kejang, tergantungdari
bentuk bangkitan dan sindroma epilepsi yang diderita pasien ( Dam,1997). Penghentian OAE
dilakukan secara perlahan dalam beberapa bulan