Anda di halaman 1dari 4

EPILEPSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/01 00 1 dari 2 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

Pengertian Klinis :
Suatu keadaan neurologik yang ditandai oleh bangkitan epilepsy yang berulang, yang timbul
tanpa provokasi. Sedangkan, bangkitan epilepsy sendiri adalah suatu manifestasi klinik yang
disebabkan oleh lepasnya muatan listik yang abnormal, berlebih dan sinkron, dari neuron
yang (terutama) terletak pada konteks serabri. Aktivitas paroksismal abnormal ini umumnya
timbul intermiten dan ‘self – limited’.

Klasifikasi Bangkitan Epilepsi: (Menurut ILAE tahun 1981)


1. Bangkitan Parsial (Fokal)
A. Parsial sederhana
1. Disertai gejala motorik
2. Disertai gejala somato-sensorik
3. Disertai gejala psikis
4. Disertai gejala autonomik
B. Parsial Kompleks
1. Disertai dengan gangguan kesadaran sejak awitan dengan atau tanpa
automatism
2. Parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran dengan atau tanpa
automatism
C. Parsial sederhana yang berkembang menjadi umum sekunder
1. Parsial sederhana menjaadi umum tonik klonik
2. Parsial komplek menjadi umum tonik klonik
3. Parsial sederhana menjadi parsial kompleks menjadi umum tonik
klonik.
2. Bangkitan Umum
- Bangkitan Lena ( Absence ) & atypical absence
- Bangkitan Miklonik
- Bangkitan Klonik
- Bangkitan Tonik
- Bangkitan Tonik – Klonik
- Bangkitan Atonik
3. Bangkitan yang tidak terklasifikasikan

Laboratorium / Pemeriksaan penunjang


- EEG
- Laboratorium : (atas indikasi)
A. Untuk penapisan dini metabolik perlu diperiksa :
- Kadar glukosa darah
- Pemeriksaan ekeltrolit termaksud kalsium dan
magnesium
Atas indikasi :
1. Penapisan dini racun / toksik
2. Pemeriksaan serologis
3. Kadar vitamin dan nutrient lainnya
Perlu diperiksa pada sindroma tertentu
- Asam Amino
- Asam Organik
EPILEPSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/01 00 2 dari 2 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

- NH3
- Enzim Lysosomal
- Serum Taktat
- serum Piruvat
B. Pada kecurigaan infeksi SSP akut Lumbal Fungsi

Radiologi
1. Computed Tomography ( CT ) Scan kepala dengan kontras
2. Magnetic Resonance Imagin kepala ( MRI )
3. Magnetic Resonance Spectroscopy ( MRS ) : merupakan pilihan utamauntuk epilepsy
4. Functional magnetic resonance imaging
5. Positron Eminssion Tomography ( PET )
6. Single Photon Emission Computed Tomography ( SPECT )

Gold Standard
1. EEG iktal dengan subdural atau depth EEG
2. Long term video EEG minitoring

Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan pasien dengan epilepsi.


Kebijakan Persiapan dan penatalaksanaan pasien dengan epilepsi dilakukan berdasarkan pedoman
penatalaksanaan epilepsi.
Prosedur A. DIAGNOSIS BANDING
1. Bangkitan Psychogenik
2. Geraklnvolunter (Tics,headnodding, paroxysmal choreoathethosis/dystonia, benign sleep
myoclonus, paroxysmal torticolis, startle respone, jittreness, dll)
3. Hilangnya tonus atau kesadaraan (sinkop, drop attacks, TIA, TGA, narkolepsi, attention
deficit)
4. Gangguan respirasi (apnea, breath holding, hiperventilasi)
5. Gangguan perilaku (night terrors, sleepwalking, nightmares, confusion, sindroma
psikotik akut)
6. Gangguan persepsi (Vertigo, nyeri kepala, nyeri abdomen)
7. Keadaan episodik dari penyakit tertentu (teralogy speels, hydrocephalic spells,
arrhythmia, hipoglikemi, hipokalsemi, periodic paralysis, migren,dll)

B. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Pemilihan obat anti epilepsi (OAE) sangat tergantung pada bentuk bangkitan dan sindrom
epilepsi, selain itu juga perlu dipikirkan kemudahan pemakaiannya. Pengunaan terapi tunggal
dan dosis tunggal menjadi pilihan utama. Kepatuhan pasien juga ditentukan oleh harga dan
efek samping OAE yang timbul

Antikonvulsan Utama
1. Fenobarbital : dosis 2-4 mg/kgBB/hari
2. Phenitoin : 5-8 mg/kgBB/hari
3. Karbamasepin : 20mg /kgBB/hari
4. Valproate : 30-80 mg/kg BB/hari
EPILEPSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/01 00 3 dari 2 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

Keputusan pemberian pengobatan setelah bangkitan pertama dibagi dalam 3 katagori:


1. Definitely treat ( pengobatan perlu dilakukan segera )
Bila terdapat lesi structural, seperti ;
a. Tumor otak
b. AVM
c. Infeksi : Seperti abses, ensefalitis herpes
Tanpa lesi stuktural :
a. Terdapat riwayat epilepsy pada saudara sekandung ( bukan orang tua)
b. EEG dengan gambaran epileptic yang jelas
c. Riwayat bangkitan simpomatik
d. Riwayat truma kepala,stoke,infeksi SSP
e. Status epilepstikus pada awitan kejang
2. Possibly treat (kemingkinan yang harus dilakukan pengobatan) Pada bangkitan yang
tidak dicetuskan (diprovokasi ) atau tanpa disertai factor resiko diatas
3. Probably not treat (walaupun pengobatan jangka pendek mungkin diperlukan)
a. Kecanduan alcohol
b. Ketergantungan obat obatan
c. Bangkitan dengan penyakit akut ( demam tinggi, dehidrasi, Hipoglikemia)
d. Bangkitan segera setelah benturan di kepala
e. Sindroma epilepsi spesifik yang ringan, seperti kejang demam, BECT
f. Bangkitan yang diprovokasi olek kurang tidur

PEMILIHAN OAE BERDASARKAN TIPE BANGKITAN EPILEPSI

Tipe Bangkitan OAE lini Pertama OAE lini kedua


Bangkitan Parsinal Fenitioin, karbamasepin Acetazolamide, clobazam,
(terutama untuk CPS) Clonazepam, ethosuximide,
Asam valproat Felbamate, gabapentin,
Lamotrigine, levetiracetam,
Oxcarbazepine, tiagabin,
Topiramate, vigabatrin,
Phenobarbital, pirmidone

Bangkitan umum Karbamazepin, phenytoin, Idem diatas


sekunder Asam alproat, Acetazolamide, clobazam,
Bnagkitan Umum tonik Phenobarbital clonazepam, ethosuximede,
Klonik Karbamazepin, phenytoin, Felbamate, gabapentin,
Asam valproat, lamotrigine,
Phenobarbital Levetiracetam, carbazepine,

Bangkitan Lena Asam Pirimidone


Valporoat, ethosuximide Acetazolamide,
(tidak tersedia di Indonesia) clobazam,clonazepam,
Lamotrigine,
Phenobarbital,pirimidone
Asam Valproat
Bangkitan Mioklonik Clobazam, clonazepam,
EPILEPSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/01 00 4 dari 2 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

ethosuximiede
Lamotrigene, Phenobarbital,
pirimidone,
Piracetam.

Penghentian OAE : dilakukan secara bertahap 2-5 tahun pasien bebas kejang, tergantungdari
bentuk bangkitan dan sindroma epilepsi yang diderita pasien ( Dam,1997). Penghentian OAE
dilakukan secara perlahan dalam beberapa bulan

Unit Terkait Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai