Anda di halaman 1dari 2

ANESTESIA PADA BEDAH ABDOMINAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/01 00 1 dari 3 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

Pengertian Anesthesia pada bedah abdominal adalah anesthesia untuk pembedahan yang membuka
pertonium rongga perut dan memerlukan reksasi otot yang sempurna.
Tujuan Sebagai acuan penanganan pasien dengan anesthesia pada bedah abdominal.
Kebijakan Persiapan dan penatalaksanaan pasien dengan anesthesia pada bedah abdominal
dilakukan berdasarkan pedoman penatalaksanaan anesthesia.
Prosedur PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Foto toraks,
- Pemeriksaan EKG dimintakan atas indikasi
- Laboratorium:
darah rutin Hb, unit leuko, masa pendarahan, masa pembekuan AT (jumlah
trombosit) dan golongan darah, urin rutin (protein, reduksi, sediment)
- Pemeriksaan lain atas indikasi

KONSULTASI
Dokter spesialis lain sesuai dengan kelainan sistemik yang ada kalau diperlukan

PENATALAKSANAAN
1. Premedikasi
- Sesuai dengan tindakan dasar
- Pilihan obat tergantung adanya kelainan sistemik
- Dipergunakan satu atau kombinasi
2. Induksi
Sebelum induksi dipasang infuse cairan krstaloid, untuk mendadak atau persiapan
puasa kurang adekuat dipergunakan cara induksi cepat, untuk bedah abdominal
rendah dapat dipergunakan analgesia regional (subarakhnoid atau epidural).
3. Pemeliharaan Anesthesia
N2O dan O2 dengan ethrane, atau isoflurene atau halothan nafas spontan atau
nafas kendati dengan memakai obat pelumpuh otot.
Sonde lambung seharusnya dipasang terutama laparatomi rendah dapat dipakai
analgesia regional (subarakhnoid atau epidural).
Dapat dilakukan kombinasi anesthesia umum dan analgesia regional.
4. Pengakhiran Anesthesia
ANESTESIA PADA BEDAH ABDOMINAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/01 00 2 dari 3 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

Pemberian obat penawar selalu dipertimbangkan setiap mempergunakan obat


pelumpuh otot nondepolarisasi. Ekstubasi dapat dilakukan jika pasien sudah
bernafas spontan adekuat.

PERAWATAN RUMAH SAKIT


Pasien harus dirawat

PENYULIT – KOMPLIKASI
- Perdarahan
- Gangguan cairan dan elekrolit
- Dilatasi usus
- Tersedu (hiccough)
- Hiportermia
- Refleks vagal

INFORMED CONSENT
Semua tindakan anesthesia/analgesia memerlukannya.

LAMA PERAWATAN
Tergantung perawatan bedah

MASA PEMULIHAN
- Tergantung teknik anesthesia/analgesia yang dilakukan
- Tergantung jenis obat yang dipakai

OUTPUT
- Sadar kembali tanpa komplikasi
- Sadar kembali dengan gejala sisa sementara
- Sadar kembali dengan gejala sisa yang menetap

Unit 1. Keperawatan
Terkait 2. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai