Anda di halaman 1dari 2

PARTOGRAF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/03 00 1 dari 2 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

Pengertian Suatu alat yang dipakai untuk memantau kemajuan persalinan, keadaan ibu dan kesejahteraan
janin.
Tujuan a. Membantu petugas kesehatan mengambil keputusan secara cepat dalam penatalaksanaan
persalinan.
b. Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif). Partograf sebaiknya dibuat untuk setiap
ibu yang bersalin, tanpa menghiraukan apakah persalinan tersebut normal atau dengan
komplikasi, kecuali pada ibu yang pada saat masuk rumah sakit harus dilakukan seksio
sesarea seperti pada perdarahan antepartum, gawat janin, eklamsia atau malpresentasi.
Kebijakan Persiapan dan panatalaksanaan persalinan terhadap pasien dilakukan berdasarkan pedoman
penatalaksanaan penanganan persalinan pada ibu hamil.
Prosedur Petugas harus mencatat kondisi ibu dan janin sebagai berikut:
a. Denyut Jantung Janin yang dicatat setiap 1 jam.
b. Air ketuban.
Catat warna air ketuban setiap melakukan pemeriksaan vagina:
U : selaput Utuh.
J : selaput pecah, air ketuban Jernih.
M : air ketuban bercampur Mekoneum.
D : air ketuban bernoda Darah.
T : Tidak ada cairan ketuban.
c. Perubahan bentuk kepala janin (molding atau molase):
0: sutura (pertemuan dua tulang kepala) teraba jelas.
1: sutura tidak teraba.
2: tulang kepala tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahkan.
3: tulang kepala tumpang tindih tetapi tidak dapat dipisahkan.
d. Pembukaan mulut rahim (serviks) yang dinilai setiap 4 jam dan diberi tanda silang (x).
e. Penurunan kepala: mengacu pada bagian kepala yang teraba pada pemeriksaan
abdomen/luar di atas simfisis pubis (menurut per lima-an); catat dengan tanda lingkaran
(O) pada setiap pemeriksaan dalam.
f. Waktu: menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani sesudah pasien dipantau.
g. Jam: catat jam sesungguhnya.
h. Kontraksi: catat setiap jam pada fase laten, dan setiap setengah jam pada fase aktif.
Lakukan palpasi untuk menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya
tiap-tiap kontraksi dalam hitungan detik.
PARTOGRAF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Hosana Medica Bekasi
Jl. Pramuka No. 12 Rawa Lumbu PO/02/03 00 2 dari 2 halaman
Telp : (021) 822 1570
Fax : (021) 822 1574

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


Direktur
PROSEDUR
TETAP 10 Januari 2011
Dr. Trifena Janti

kurang dari 20 detik.


antara 20 dan 40 detik.
lebih dari 40 detik.
i. Oksitosin: jika memakai Oksitosin, catatlah banyaknya Oksitosin per-volume cairan
infus dan tetesan per-menit.
j. Obat yang diberikan: catat semua obat lain yang diberikan.
k. Nadi: catatlah setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuah titik besar ().
l. Tekanan darah: catatlah setiap 4 jam dan tandai dengan anak panah (↕).
m. Suhu badan: catatlah setiap dua jam.
n. Protein, aseton, dan volume urine: catatlah setiap kali ibu berkemih.
Jika temuan-temuan melintas ke arah kanan dari garis waspada, lakukan penilaian
terhadap kondisi ibu dan janin serta lakukan tindakan yang tepat.

Unit Terkait 1. Keperawatan


2. Unit kebidanan

Anda mungkin juga menyukai