74 162 1 SM PDF
74 162 1 SM PDF
Marhento Wintolo
Puslitbang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan
Jl. Ciledug Raya Kav.109. Telp. (021) 7203530. Cipulir Keb. Lama. Jakarta Selatan
ABSTRAK
Medan magnet dan listrik terjadi ketika ada arus listrik mengalir melalui transmisi jaringan
listrik. Medan magnit dianggap lebih berbahaya daripada medan listrik. Oleh karenanya perlu
dihitung besaran medan magnit yang terjadi. Dasar perencanaan awal nilai medan magnet
ditentukan dengan cara perhitungan. Intensitas medan magnet mengalami penurunan secara linier
terhadap jarak dari konduktor transmisi. Di daerah yang elevasi muka tanah mendekati sumber
arus, tentu intensitas medan magnet membesar. Berdasarkan hal ini diperlukan adanya penelitian
untuk beberapa daerah yang elevasi muka tanahnya mendekati sumber secara pengukuran langsung
di lapangan. Dari hasil pengukuran langsung pada SUTT-150 kV diperoleh hasil bahwa terdapat
1,8% yang melebihi hasil perhitungan/perencanaan, dari 166 titik hasil pengukuran langsung. Ini
masih kurang dari 5% kesalahan yang diperbolehkan. Sementara pada SUTET-500 kV dilakukan
pada 2 lokasi di Semarang menunjukkan bahwa terdapat 20% dari hasil pengukuran di atas
perhitungan perencanaan.
ABSTRACT
Electric and magnetic fields are radiated from power lines. Unlike the electric fields,
radiation from magnetic fields is considered more endanger. Therefore, prediction numbers of
magnetic field should be made. Initially, magnitudes prediction are based on calculation theory.
Magnitude falls inversely with the distance. As the elevation of ground surface is unplain. So, there
must be some differences magnitudes between initial calculation and real field measurement.
Especially, several points located on high elevated surface which are close to the sources.
According to the results of real measurements at several points on different locations underneath
high voltage transmission line (SUTT-150 kV), it has been found that magnitudes are around 1.8%
higher than previous calculation. It is still less than 5% permitted mistake. While, real
measurements conducted on 2 locations underneath extra high voltage transmission line (SUTET-
500 kV) in Semarang are found around 20% above initial predictions.
Keywords : magnetic field, transmission line, calculation, measurement, high voltage power lines
(SUTT), extra high voltage power line ( SUTET)
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
35
36 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, ISSN 1978 - 2365
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 – 44
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
digunakan sistem jaringan terpadu. Untuk Intensitas medan listrik mengalami penurunan
efisiensi dan kehandalan dalam rangka sebanding dengan kuadrat jarak terhadap
memenuhi meningkatnya kebutuhan energi konduktor. Sedangkan intensitas medan magnet
listrik, maka dikembangkan penggunaan sistem mengalami penurunan secara linier terhadap
interkoneksi antar pusat-pusat pembangkit jarak dari konduktor transmisi(1).
listrik yang ada. Interkoneksi dilakukan dengan Penentuan besarnya medan magnet dari
menggunakan sistem saluran udara tegangan suatu jaringan penghantar listrik sebagai dasar
tinggi (SUTT) dan saluran udara tegangan perencanaan digunakan cara perhitungan. Dan
ekstra tinggi (SUTET). SUTT aplikasi proses perhitungan menggunakan
menstransmisikan daya listrik dengan tegangan komputer. Perbedaan nilai terjadi karena ada 2
70 kV sampai dengan 150 kV. Sedangkan (dua) faktor yang cukup signifikan
SUTET adalah saluran udara untuk mempengaruhinya. Pertama asumsi bahwa
mentransmisikan daya listrik pada tegangan permukaan tanah pada keadaan rata. Tahanan
275 kV sampai dengan 500 kV. jenis tanah yang tidak sama adalah faktor ke
Adanya jaringan yang ber aliran listrik dua[3].
mengakibatkan timbulnya medan magnet dan Karena dengan metode perhitungan
medan listrik, yang umumnya disebut medan berasumsi tanah dengan keadaan datar, padahal
elektromagnetik. Semakin besar tegangan yang kenyataan lapangan tidak, maka diperlukan
melewati jaringan semakin besar pula medan pemeriksaan dengan cara pengukuran langsung
listrik yang dipancarkan. Begitu pula adanya di bawah saluran udara tegangan tinggi (SUTT)
arus listrik yang mengalir melalui jaringan akan dan saluran udara tegangan ekstra tinggi
menimbulkan medan magnet. Semakin besar (SUTET).
arus yang mengalir semakin besar pula medan
magnetnya. Sifat medan magnet yang tidak Tujuan dan Sasaran
dapat dihalangi menjadikan pengaruh/efek Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
terhadap manusia harus lebih mendapatkan mengetahui nilai prosentasi ada atau tidak
perhatian daripada medan listrik. Oleh daerah yang mempunyai titik hasil pengukuran
karenanya masyarakat pada umumnya harus yang melampaui hasil perhitungan atau
secara terus menerus melebihi 0,1 mT (100 Sasarannya adalah sebagai pembuktian
µT)[1,2]. Batas ini berlaku pada daerah yang bahwa prediksi atau perkiraan awal besaran
besar kemungkinan anggota masyarakatnya medan magnet dengan cara perhitungan masih
melewatkan sebagian besar waktu per hari. aman sebagai acuan perencanaan.
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kV dan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
37
SUTET-500 kV Dengan Metode Perhitungan Masih Aman
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
METODOLOG1 disekitar transmisi dapat dihitung dengan
Metode Perhitungan menggunakan analisa 2 dimensi. dengan
Tidak dapat disangkal bahwa akan terdapat menganggap bahwa transmisi sejajar dengan
perbedaan antara perhitungan dengan rumus permukaan bumi yang datar. Dengan
dan pengukuran langsung di lapangan. menggunakan sistim koordinat yang diuraikan
Perbedaan nilai terjadi karena ada 2 (dua) seperti gambar dibawah ini[6]
faktor yang cukup signifikan sumbu y
Ii
xj,yj
mempengaruhinya. Pertama asumsi bahwa
Hi,j
permukaan tanah pada keadaan rata. Tahanan
ri
jenis tanah yang tidak sama adalah faktor ke
xi,yi sumbu x
dua[3]. Untuk lebih memahami tentang medan
listrik dan medan magnet, secara ringkas dapat
sumbu z
dilihat pada table di bawah ini.
Table 1. Perbedaan Medan Listrik dan Gambar 1 Sistem Koordinat Perhitungan
[4,5]
Medan Magnet
Pada Gambar 1, digambarkan bahwa
Medan listrik Medan magnet
konduktor transmisi sejajar dengan sumbu Z.
1.Medan listrik timbul 1.Medan magnet
dari adanya tegangan timbul dari arus yang Konduktor membawa arus sebesar Ii , dengan
mengalir
2.Satuan medan listrik arah berlawanan sumbu Z.
V/m 2.Satuan medan Arah kuat medan Hji pada titik xj.yj dengan
magnet A/m, atau
3.Medan lisrik akan lebih umum dalam jarak rij dari permukaan bumi. mempunyai
hadir walaupun mikro tesla (µT),
peralatan dimatikan, ataupun gauss (G) amplitudo
asal tegangannya Ii
Hj.i = .……………….(1)
masih ada 3.Medan magnet 2 π ri.j
segera hadir begitu
4. Kuat dan arah peralatan listrik
dipengaruhi oleh dihidupkan dan arus
benda sekitarnya. mengalir
Dalam notasi vektor dituliskan
Dapat melemah oleh
material penghantar 4.Kuat dan arah Ii x rj.i Ii
listrik. Kebanyakan hampir tidak Hj.i = 2
= F i.j …….(2)
material bangunan dipengaruhi oleh 2 π ri.j 2 π ri.j
merupakan pelindung benda disekitarnya
medan listrik. kecuali oleh benda
feromagnetik. Unit vektor arah Φij
5. Intensitas medan
listrik menurun 5. Intensitas medan yi - y j xi - x j
sebanding dengan magnet menurun = - ux + uy .. ….(3)
kuadrat jarak terhadap secara linier terhadap rij rij
konduktor. jarak dari konduktor
transmisi. ux = unit vektor arah sejajar sumbu x
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
38 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 – 44
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
Ii sedangkan
totalnya menjadi : Hji =Σ F i.j
2 π ri.j
F’ij =- é y i + y j + 2/γ ù u +
xi - x j
uy
ê ú
………………………..(4) êë r'ij úû
x
r'ij
(6)
Medan magnet disekitar transmisi 3 fasa
dipengaruhi oleh kehadiran arus balik tanah Dari rumus diatas terlihat bahwa kuat
(earth return) khususnya untuk titik yang jauh medan magnet H tidak akan sefasa dengan
dari transmisi (dan dekat dengan tanah). Untuk sumber arusnya bila efek arus bumi
melalui tanah sepanjang transmisi, meskipun Selanjutnya kuat medan magnet disuatu titik p
medan magnet akibat pengaruh transmisi. bawah andongan pada jarak dan ketinggian
sedangkan yang kedua adalah medan magnet yang ditentukan. Disamping itu juga
akibat pengaruh arus balik di bumi yang juga pengukuran tinggi konduktor dari permukaan
merupakan faktor koreksi karena arus balik tanah, pengukuran temperatur, kelembaban.
Untuk menentukan koordinat, digunakan GPS.
tanah sebesar g = [jwm
Selain itu diidentifkasi beberapa hal seperti :
(s+jwe)]½
jenis tower, isolator, sistem ground wire, dan
Keterangan :
pengamatan keadaan lingkungan.
s = conduktivity tanah (0.001 s/d 0.02
Penentuan besarnya medan magnet secara
S/m)
riil dilakukan penelitian dengan pengukuran
e = permitivity tanah (8.85 10-12 . sama
secara langsung di beberapa lokasi. Lokasi
dengan permitivity udara)
pengukuran secara langsung di lapangan seperti
terlihat bahwa r’ij juga merupakan bilangan
: daerah Manado, Palembang, Medan, dan
komplek
Semarang[7].
r’ij =[(xi-xj)2+(yi - yj+2/g)2]½
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kV dan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
39
SUTET-500 kV Dengan Metode Perhitungan Masih Aman
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
Lokasi Manado pada transmisi di desa Wonolopo. Kec. Mijen di Kodya Semarang.
Romoong Bawah, Kec. Amurang Barat, Kab. Sengaja titik pengukuran mengambil di wilayah
Minahasa Selatan dengan tegangan 150 kV. kabupaten dan kota madya. Dengan alasan
Jaringan yang menghubungkan Lopana – bahwa ke dua tempat ini memiliki kepadatan
Kotamobago. Pengukuran dilakukan di antara penduduk yang cukup besar perbedaan
tower 19 – 20, single sirkit vertical, ground kepadatannya.
wire satu. Di Candirejo antara tower 451 – 452
Lokasi Palembang pada transmisi Bandung Selatan – Ungaran mengunakan jenis
bertegangan 150 kV. Dilakukan pada 3 (tiga) tower latice, tegangan 500 kV, dobel sirkit
titik pengukuran, yaitu : Talang Kelapa 1 dan 2, horizontal, ground wire dua. Wonolopo antara
serta Borang, Kabupaten Banyuasin. Talang tower 419 – 420 Cirebon – Ungaran
Kelapa 1 (antara tower 1 & 2, jalur Talang menggunakan tower jenis latice dengan
Kelapa – Betung). Jenis tower latice, single tegangan 500 kV, dobel sirkit horizontal.
sirkit vertical, ground wire satu. Talang Kelapa ground wire dua.
2 (antara tower 56 & 57, jalur Talang Kelapa –
Keramasan). Jenis tower latice, dobel sirkit HASIL DAN PEMBAHASAN
vertkal, ground wire dua. Dan Kabupaten Lokasi penelitian Manado
Banyuasin di Borang. Borang – Talang Kelapa Daerah ini pada koordinat N:01010’28,6”;
menggunakan tower jenis latice, dobel sirkit, E:124034’11,1” dilewati jaringan yang
bundle (2 kabel), ground wire dua (2). menghubungkan Lopana-Kotamobago.
Lokasi Medan mengambil 3 titik Pengukuran pada titik antara tower 19-20. Jenis
pengukuran padsa jaringan 150 kV, yaitu : tower yang digunakan latice dengan tegangan
Karang Beromba Karya II dan Sungai Agul, 150 kV, single sirkit vertikal, ground wire satu.
desa Elveta. Jaringan antara GI Glugur – Tower Waktu pengukuran dilaksanakan jam 13.30
I, jalur Glugur – Payageli menggunakan jenis WITA. Tegangan jaringan secara tepat terukur
lattice, dobel sirkit vertical, ground wire dua. 150 kV dan I = 210 Amper. Pada Gambar 3.1,
Di desa Elvita antara Tower 2 – 3, jalur Glugur
grafik medan magnit (MM) perhitungan
– Paya Geli menggunakan jenis tower latice
dan pengukuran terlihat bahwa hasil
dobel sirkit, ground wire dua. Ke duanya
perhitungan menunjukkan angka yang lebih
terletak di Kec. Medan Barat. Titik pengukuran
tinggi dari pengukuran langsung. Pola
ke tiga di Kawasan Industri Medan (KIM).
kenaikan juga terjadi secara gradual.
Jaringan antara Jalur Serotan – KIM antara
tower 12 – 13 yang menggunakan tower jenis Sementara pada pengukuran langsung
latice, dobel sirkit, ground wire dua. terlihat bahwa titik tertinggi medan magnet
Lokasi pengukuran Semarang dengan 2 tetap di bawah hasil perhitungan. Hanya
titik pengukuran, yaitu transmisi Candirejo. pola kenaikan terjadi secara fluktuatif,
Kecamatan Ungaran di Kab. Semarang dan tidak gradual secara menyeluruh. Bahkan
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
40 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 – 44
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
ada indikasi menurun pada satu titik. Ada
kemungkinan terjadi karena permukaan
tanah yang tidak rata.
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kV dan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
41
SUTET-500 kV Dengan Metode Perhitungan Masih Aman
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
42 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 – 44
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
gradual. Tdk ada fluktuasi yang cukup
2. Di Sungai Agul
signifikan.
Daerah ini berada pada koordinat :
Beberapa titik pengukuran yang melampaui
0 0
N:03 37’01,0”; E: 98 39’48”. Pengukuran pada
perhitunga terjadi mulai pada titik dengan jarak
titik antara tower 2-3 jalur Glugur-Paya Geli.
14 meter sampai dengan pada jarak 30 meter (9
Tower jenis latice tegangan 150 kV, I sebesar
titik). Dalam persentasi sebesar 43 %. Dari
150 Amper dobel sirkit, ground wire dua.
43% yang melampaui titik tertinggi hasil
Waktu pengukuran dilakukan pada jam 16.15
perhitungan hanya 3 titik (14,3%)
WIB.
Gambar 7, grafik medan magnet. Baik hasil
perhitungan maupun pengukuran naik dan
turun secara gradual. Tidak terlihat fluktuasi
yang tajam. Hasil perhitungan masih lebih
tinggi dari hasil pengukuran langsung.
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
Perkiraan Nilai Medan Magnet Di Bawah SUTT-150 kV dan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
43
SUTET-500 kV Dengan Metode Perhitungan Masih Aman
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
Gambar 9. Grafik Medan Magnet Hasil Gambar 10. Grafik Medan Magnet Hasil
Pengukuran dan Perhitungan di Candirejo Di Pengukuran dan Perhitungan di Wonolopo
Wonolopo
Sebagai ringkasan pada Table 2,
Jaringan transmisi yang diukur medan ditunjukkan nilai-nilai maksimum/minimum
magnet bertegangan 500 kV. Baik nilai hasil dari perhitungan dan pengukuran
pengukuran maupun perhitungan menunjukkan
Table 2. Hasil Maksimum/Minimum dari
nilai tertingginya tidak berbeda jauh. Hasil
Perhitungan dan Pengukuran
pengukuran bernilai 3,59 A/m pada titik dengan
jarak 16 meter dar 0. Hasil perhitungan 3,422 No Lokasi Perhitungan Pengukuran
(A/m) (A/m)
A/m. pada titik dengan jarak 34 m dari 0 .
1 Manado Max : 0,8015 Max : 0,0522
Dari Gambar 10, yang berbeda pada pola Min : 0,5641 Min : 0,0138
2 Palembang Max : 1,7715 Max : 2,016
grafiknya. Pola hasil perhitungan naik serta Min : 0,0439 Min : 0,012
3 Medan Max : 0,9071 Max : 1,0942
turun secara gradual. Pada hasil pengukuran Min : 0,2548 Min : 0,0106
4 Semarang Max : 3,4702 Max : 5,1900
berfluktuatif. Pada titik pengukuran 36 meter, Min : 0,9601 Min : 0,2980
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010
ISSN 1978 - 2365
44 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 – 44
Vol. 9 No. 1 Juni 2010 : 35 - 44
3. Keseluruhan titik pengukuran dengan dekat. Hal ini berakibat semakin besar
jumlah 166 titik, menunjukkan bahwa nilai kemungkinan terjadinya gangguan dari
yang lebih tinggi dari perhitungan sebesar medan magnet.
1,8%.
4. Pada SUTET 500 kV yang dilakukan di DAFTAR ACUAN
Semarang pada 2 lokasi, Candirejo dan
Wonolopo, nilai pengukuran menunjukkan [1] World Health Organization (WHO), What
besaran lebih tinggi, yaitu 20% di atas are electromagnetic fields. Update 11
Naskah diterima: 27 Mei 2010, revisi kesatu: 14 Juni 2010, revisi kedua: 21 Juni 2010, revisi terakhir: 28 Juni 2010