Berdasarkan Permenkes Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja
Tenaga Kefarmasian pada pasal 17 menyebutkan bahwa setiap tenaga kefarmasian yang akan
menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian
bekerja. Surat izin sebagaimana dimaksud adalah berupa?
A. SIP bagi Apoteker atau SIPPT bagi Tenaga Teknis Kefarmasian
B. SIPA bagi Apoteker atau SIPPI bagi Tenaga Teknis Kefarmasian
C. SIPA bagi Apoteker atau SIPPTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian
D. SIPD bagi Apoteker atau SPITK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian
E. SPD bagi Apoteker atau SIPKT bagi Tenaga Teknis Kefarmasian
2. Distribusi obat di Indonesia memiliki regulasi yang mengatur tentang hal tersebut, salah satunya
terdapat dalam Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang distribusi
obat adalah …
a. PP No. 15 tahun 2009
b. PP No. 51 tahun 2009
c. PP No. 25 tahun 2008
d. PP No. 52 tahun 2009
e. PP No. 72 tahun 2008
3. Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang disebut....
a. Undang-undang
b. Peraturan Pemerintah
c. Peraturan perundang-undangan
d. Peraturan Kepala BPOM
e. Peraturan Menteri Kesehatan
4. Bapak W menebus obat batuk bermerk Z untuk istrinya yang sedang sakit. Ketika Bapak W
mengetahui harga obat tersebut, beliau tidak mampu untuk membayar. Apoteker mengganti obat
tersebut dengan bentuk generiknya. Apa dasar hukum penggantian obat tersebut?
5. Apotek merupakan satu diantara sarana pelayanan kesehatan yang diatur dalam Undang-
Undang berikut, kecuali :
a. Undang-undang No.36 Tahun 2014
b. Undang-undang No.35 Tahun 2009
c. Undang-undang No.5 Tahun 1997
d. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009
a. UU No 36 tahun 2014
b. UU No 35 tahun 2009
c. PP No 51 tahun 2009
d. UU No 73 tahun 2016
e. UU No 72 tahun 2016
7. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Apotek “Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai; dan pelayanan farmasi klinik” terdapat dalam ...
a. Pasal 2 ayat 1a dan 1b
b. Pasal 2 ayat 1c
c. Pasal 3 ayat 1a dan 1b
d. Pasal 3 ayat 1c
e. Pasal 4 ayat 1a, 1b, dan 1c
8. Permenkes 73 tahun 2016 adalah yang terbaru sebelumnya adalah...
A. Permenkes No 35 tahun 2014 dan Permenkes No 35 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
B. Permenkes No. 36 tahun 2014 dan permenkes No. 36 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
C. Permenkes No 35 tahun 2014 dan Permenkes No 36 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek
D. Permenkes No 34 tahun 2014 dan Permenkes No 35 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek
E. Permenkes No 35 tahun 2014 dan Permenkes No 36 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek
9. Seorang pelajar yang lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi melamar pekerjaan di
sebuah apotek. Pihak apotek menerima pelajar tersebut, hal ini melanggar undang-undang yaitu
yang menyatakan bahwa “Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga”. Undang-undang nomor
berapakah yang melarang hal tersebut ?
A. UU No. 12 Tahun 2011
B. UU No. 36 Tahun 2009
C. UU No. 36 Tahun 2014
D. UU No. 18 Tahun 2009
E. UU No. 23 Tahun 1992
10. Hukum atau undang-undang yang mengatur tentang kesehatan , kecuali ?
a. UU 6 tahun 1963
b. UU 9 tahun 1960
c. UU 7 tahun 1963
d. PP 20 tahun 1962
e. Semua benar
11. Dalam PP No. 46 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan, dalam pasal 6 diatur mengenai wewenang
pemerintah daerah provinsi. Berikut ini, mana yang merupakan wewenang pemerintah daerah
provinsi tersebut….
a. Merencanakan kebijakan tenaga kesehatan
b. Melakukan pengadaan tenaga kesehatan
c. Mengawasi kebutuhan tenanga kesehatan
d. Mengawasi kerja sama dalam negeri di bidang tenaga kesehatan
e. Mengawasi pendayagunaan melalui pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan
12. Seorang apoteker A yang bekerja di sebuah Puskesmas X di Kota Yogyakarta mengecek
kepahaman dari pasien yang hendak menebus obat dexamethason dengan meminta pasien tersebut
untuk mengulangi informasi yang sudah terlebih dahulu ia sampaikan.
Berdasarkan Permenkes No. 74 Tahun 2014, manakah peran pelayanan farmasi klinik yang sudah
apoteker A lakukan?
A. Pengkajian dan pelayanan resep
B. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
C. Konseling
D. Visite pasien
E. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
13. Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi,pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, tertuang dalam pasal
A. Pasal 98, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
B. Pasal 23, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
C. Peraturan Pemerintah Nomor. 32 tahun 1996
D. Pasal 17, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
E. Pasal 108, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
14. Apotek merupakan satu diantara sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang diatur dalam
Undang-Undang kecuali :
a. Undang-undang No.36 Tahun 2011.
b. Undang-undang No.36 dan No.35 Tahun 2009.
c. Undang-undang No.5 Tahun 1997.
d. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009.
e. Undang-undang No.5 Tahun 2009.
15. Badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat
atau bahan obat adalah pengertian Farmasi Industri berdasarkan
a. Surat Keputusan Menteri KesehatanNo. 1799/Menkes/XII/2010
b. Undang-undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
c. Undang-undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
d. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
16. Peraturan apa yang mengatur tentang surat izin tenaga kefarmasian dalam menjalankan pekerjaan
kefarmasian?
A. UU RI No. 36 Tahun 2014
B. Peraturan Pemerintah RI No. 72 Tahun 2012
C. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012
D. Permenkes No. 31 Tahun 2016
E. Permenkes No.72 Tahun 2016
17. Sebutkan hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia yang merujuk di Pasal
7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan?
A. UUD RI 1945; Tap MPR; UU/Perpu; PP; Perpres; Perda Provinsi; Perda
Kabupaten/Kota.
B. UUD RI 1945; UU/Perpu; PP; Tap MPR; Perpres; Perda Provinsi; Perda Kabupaten/Kota.
C. UUD RI 1945; Perpres; Tap MPR; UU/Perpu; PP; Perda Provinsi; Perda Kabupaten/Kota.
D. UUD RI 1945; PP; UU/Perpu Perpres; Tap MPR; Perda Provinsi; Perda Kabupaten/Kota.
E. UUD RI 1945; Tap MPR; PP; UU/Perpu; Perpres; Perda Kabupaten/Kota; Perda Provinsi.
a. Surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan praktik
kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian.
b. Surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian
pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau penyaluran.
c. Surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan
kefarmasian.
d. Surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan praktik berpusat pada
Apotek.
e. Surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melakukan care giver, researcher,
dll.
19. Berapa banyak tempat fasilitas pelayanan kefarmasian yang dapat dipegang oleh Apoteker
pendamping?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
20.Peraturan diikuti dengan hirearki yang berlaku, hirearki yang tertinggi adalah?
a. Pancasila
b. UUD RI 1945
c. UU / Perpu
d. Perpres
e. PP
21. Selain Apotek, Toko Obat dapat menerima fasilitas pelayanan kesehatan darimana saja?
a. PBF
b. PBF Cabang
c. Puskesmas
d. Klinik
22. “Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh Lembaga Negara atau Pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan
dalam Peraturan Perundang-undangan”, termasuk dalam?
a. Pada bagian bagian menimbang dan mengingat terdapat pada UU 12 2012 tercantum UU 10
2004
b. Pada bagian menimbang dan mengingat terdapat pada Permenkes 3 2015 tercantum UU 5
1997
c. Pada bagian menimbang dan Mengingat terdapat pada Permenkes 3 2015 tercantum UU 35
2009
d. pada bagian menimbang dan Mengingat terdapat pada UU 23 1992 tercantum PP 51 2009
25. Menurut PP No.51 th 2009, Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
26. Pemilik Izin Edar Obat wajib melakukan beberapa hal berikut selama obat diedarkan yaitu…
E. A, C, dan D benar
27. Seorang pemilik modal dengan latar belakang lulusan S-1 Ekonomi mendirikan apotek dan
bekerjasama dengan apoteker. Setelah beberapa tahun berjalan, penanam modal ini
mempersilahkan apoteker untuk dapat libur sejenak setiap hari sabtu sementara pemilik modal
tersebut yang nantinya akan “melakukan penjualan obat dan melayani customer” di apotek
tersebut karena merasa siap setelah menerima ilmu dari apoteker untuk berhadapan dengan klien.
Apoteker yang bersangkutan menolak, dasar penolakan apoteker atas niat yang akan yang
dilakukan oleh penanam modal tersebut dilandaskan kepada hukum menurut…
c. Permenkes No 4 Th 2019, Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
adalah....
B. UU No 36 tahun 2009
C. UU No 36 tahun 2014
memberikan obat yang biasa ia pesan. Melihat kasus ini, apoteker tersebut telah melakkan
kelalaian sehingga menyebabkan kematian maka apoteker tersebut akan dikenai sanksi 5 tahun
A. 84 ayat (2)
B. 82 ayat (2)
C. 56 ayat (1)
a. Undang-Undang (UU)
34. Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
undang diatas terdapat dalam UU no Berapa, Pasal berapa dan Ayat berapa....
35. Badan usaha yang memiliki izin dari menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan
pembuatan obat atau bahan obat adalah pengertian farmasi industri berdasarkan ...
a. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1799/Menkes/XII/2010.
b. Undang-undang no. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
c. Undang-undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
d. Peraturan pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
e. Peraturan Presiden RI No.72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan.