Anda di halaman 1dari 27

1

DIKTAT MATERI KEPERAWATAN KOMPLEMENTER UNTUK MAHASISWA


KEPERAWATAN

Lambing poltekkkes

DISUSUN OLEH :
Eka Rudy Purwana SST MKes
Sonia Hadiyanti ,MKep

POLTEKES KEMENKES MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN


2019
2

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Diktat Materi
Keperawatan Komplementer Untuk Mahasiswa Keperawatan
Diktat Materi keperawatan komplementer untuk mahasiswa keperawatan ini
tentunya tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak.Oleh
sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan Diktat Materi
keperawatan komplementer untuk mahasiswa keperawatan ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga dari Diktat Materi keperawatan
komplementer untuk mahasiswa keperawatanini dapat diambil manfaatnya sehingga
dapat memberikan pengetahuan terhadap pembaca. Kami menyadari bahwa Diktat
Materi keperawatan komplementer untuk mahasiswa keperawatan ini jauh dari
sempurna, karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk penyempurnaan Diktat Materi keperawatan komplementer untuk mahasiswa
keperawatan ini ke depannya.
Mataram,januari 2019

Penyusun
3

Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................2
BAB I............................................................................................................4
PEDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................
BAB II...........................................................................................................6
LANDASAN TEORI......................................................................................6
A. Sejarah...............................................................................................6
B. Pengertian..........................................................................................6
C. Tujuan.................................................................................................7
D. Manfaat..............................................................................................7
BAB III…………………………………………………………………………11
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR………………………………11
BAB IV…………………………………………………………………………19
PENUTUP………………………………………………………………………………………..1
9
DAFTAR PUSTAKA
4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan ilmu keperawatan sudah sangat berkembang dewasa ini hal ini
dibuktikan dengan semakin banyaknya institusi keperawatan yang banyak
melahirkan sarjana keperawatan dengan berbagai tingkat pendidikan ,skill dan
spesialistiknya. Tetapi dengan berbagai macam kemampuan dan banyaknya lulusan
tidak diimbangi dengan penyerapan lulusan tersebut didunia kerja sehingga
melahirkan masalah lain yaitu pengangguran.
Dari kompleksitas masalah tersebut perlu adanya kiat dan trik agar lulusan bisa
mendapatkan pekerjaan salah satunya dengan melaksanakan praktek mandiri
keperawatan,sehingga lahirlah keperawatan komplementer yang bisa digunakan
mahasiswa dalam melaksanakan praktek mandiri keperawatan
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi
modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam
pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang
menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi
yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan
individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi
(Smith et al., 2004).Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan
alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang
meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan
keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang umum di
masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and alternative medicine/
CAM Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide
yang didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit
atau promosi kesehatan dan kesejahteraan. Definisi tersebut menunjukkan terapi
komplemeter sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu
dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi
tersebut ada yang telah lulus uji klinis sehingga sudah disamakan dengan obat
modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip keperawatan yang memandang
manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual). Prinsip
holistik pada keperawatan ini perlu didukung kemampuan perawat dalam
menguasai berbagai bentuk terapi keperawatan termasuk terapi komplementer.
Penerapan terapi komplementer pada keperawatan perlu mengacu kembali pada
teori-teori yang mendasari praktik keperawatan. Misalnya teori Rogers yang
memandang manusia sebagai sistem terbuka, kompleks, mempunyai berbagai
dimensi dan energi. Teori ini dapat mengembangkan pengobatan tradisional yang
menggunakan energy misalnya tai chi, chikung, dan reiki. Teori keperawatan yang
ada dapat dijadikan dasar bagi perawat dalam mengembangkan terapi
komplementer misalnya teori transkultural yang dalam praktiknya mengaitkan ilmu
fisiologi, anatomi, patofisiologi, dan lain-lain. Hal ini didukung dalam catatan
keperawatan Florence Nightingale yang telah menekankan pentingnya
5

mengembangkan lingkungan untuk penyembuhan dan pentingnya terapi seperti


musik dalam proses penyembuhan. Selain itu, terapi komplementer meningkatkan
kesempatan perawat dalam menunjukkan caring pada klien (Snyder & Lindquis,
2002).
Buku ini merupakan diktat mata ajar keperawatan komplementer yang berisi
tentang sejarah penggunaan terapi ,tinjauan teori serta praktek pelaksanaan yang
tercakup dalam standar operational procedure (SOP). buku ini berisi 3 materi
keperawatan komplementer yaitu terapi EFT/SEFT , hypnosis 5 jari ,serta pijat
refleksi
Terapi EFT (Emotional Freedom Technique) atau SEFT (Spiritual Emotional
Freedom Technique) dapat digunakan sebagai salah satu teknik terapi untuk
mengatasi masalah emosional dan fisik, yaitu dengan melakukan totok ringan
(tapping) pada titik syaraf atau meridian tubuh.Emotional Freedom Technique (EFT)
adalah sebuah terapi psikologi praktis yang dapat menangani banyak penyakit, baik
itu penyakit fisik dan penyakit psikologis (masalah pikiran dan perasaan).Bisa
dikatakan, EFT adalah versi emosional dari akupuntur.Bedanya, EFT tidak
mengandalkan tusukan jarum, melainkan hanya ketukan ringan dengan ujung
jari.EFT berfungsi untuk menghilangkan berbagai masalah emosi, membantu
menyembuhkan berbagai penyakit fisik, dan mengembangkan potensi diri. Spiritual
dalam EFT/SEFT adalah doa yang diafirmasikan oleh klien pada saat akan dimulai
hingga sesi terapi berakhir. EFT sendiri merupakan teknik akupuntur versi
emosional.Berbeda dengan teknik akupuntur pada umumnya yang menggunakan
jarum, EFT menggunakan tapping (ketukan ringan) dengan jari di 18 titik meredian
tubuh untuk mengatasi hampir semua hambatan emosi dan fisik. Ketika seseorang
mengalami hambatan emosional seperti marah, kecewa, sedih, cemas, stress,
trauma dsb, aliran energi di dalam tubuh yang melalui titik meredian tubuh akan
terganggu. Dan untuk menghilangkan hambatan-hambatan emosi di atas, kita perlu
memperbaiki gangguan aliran di titik meredian dengan cara mengetukkan jari
dengan cara tertentu sesuai teknik EFT.
Materi berikutnya adalah hipnosis 5 jari.Beberapa manfaat dari tehnik nafas
dalam adalah manfaat psikologis meredakan stres merupakan salah satu cara untuk
membuat tubuh rileks dengan berkonsentrasi pada pernafasan. Bernafas dalam
dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi ketegangan sakit kepala
yang berhubungan dengan stres, memperlambat denyut jantung, tekanan darah
rendah dan mengurangi kelelahan (Michael Hersen, William Sledge, 2012). Materi
yang terakhir adalah pijat refleksi.pijat refleksi berasal dari arti kata reflex yang
artinya cepat yang tidak disengaja tanpa diperintah secara sadar oleh otak.akan
tetapi dari tinjauana refleksiologi adalah suatu reaksi otomatis salah satu organ
tubuh terhadap perangsangan sebagai contoh apabila reflek otot dari sendi siku kita
pijat maka secara otomatis siku tersebut akan melipat tanpa diperintah oleh
otak,rangsamg pijatan diperintah oleh saraf demikian pula reaksinya
Maka dari itu reflek akan berubah bila ada suatu kerusakan atau gangguan saraf
maka sebagian atau keseluruhan reflek orang trsebut tidak berfungsi lagi,salah satu
metodanya adalah denga pijat refleksi ,yaitu pada saat diadakan diagnose jika refek
orang tersebut tidak berfungsi maka akan diperbaiki dengan metode pijat reflesi
tersebut akan tetapi jika yang terjadi adalah kerusakan syaraf maka tidak dapat
disembuhkan jadi pada dasarnya pijat reflfleksi ini berfungsi untuk
menyembuhkan ,dan merangsang syaraf (tampubolon,BS 2018)
6

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Emotional Freedom Technique (EFT)


Bisa dikatakan, EFT adalah versi emosional dari akupuntur.Bedanya, EFT
tidak mengandalkan tusukan jarum, melainkan hanya ketukan ringan dengan ujung
jari.Teknik penyembuhan timur akupuktur sendiri sudah berumur lebih dari 5000
tahun.Dr. John Diamond menulis tentang hubungan “sistim energi tubuh” dengan
gangguan psikologis.Dari konsep ini dilahirkan cabang baru dari ilmu psychology,
yaitu Energy Psychology.
Dr. Roger Callahan, seseorang yang juga sudah lama mempelajari sistim
energi tubuh menciptakan teknik terapi yang kontroversial yaitu Tought field
Therapy (TFT) atau juga dikenal dengan Callahan Technique.
Pada waktu itu di tahun 1980 Dr. Callahan sedang menangani seorang
bernama Mary yang mengalami sakit kepala berkepanjangan dan mimpi buruk
yang menakutkan karena fobia terhadap air yang sangat parah. Hingga suatu hari,
Dr. Callahan mencoba cara terakhir diluar batas ilmu psikoterapi. Dengan
pengetahuan “sistim energi tubuh” yang didapat, Ia mecoba mengetuk (tapping)
dengan ujung jarinya ke bagian bawah mata. Setelah pulang Mary melaporkan
phobianya hilang dan Ia berani mendekati kolam air dan memercikan air ke
mukanya tanpa rasa takut. Sakit kepalanya hilang demikian juga dengan mimpi
buruknya. Dari situlah Dr. Callahan mengembangkan Tought field Therapy (TFT).
Murid pertama yang belajar teknik TFT pada Dr. Callahan adalah Gary
Craig.Karena tekniknya dirasakan rumit, Gary Craig menyederhanakan TFT
menjadi teknik yang lebih mudah dipelajari tapi tetap efektif.Teknik yang
dikembangkan oleh Gary Craig inilah yang dinamakan Emotional Freedom
Technique (EFT).Gary Craig memperkenalkan teknik ini ke seluruh dunia. Dan
pada puncaknya Ia menawarkan untuk melakukan terapi kepada para veteran
perang Vietnam di VA (Veteran Administration) yang sudah puluhan tahun
menderitaPost traumatic Stress Disorder (PTSD). Dalam 6 hari Gary berhasil
membebaskan 20 orang veteran dari penderitaan puluhan tahun karena
perang Vietnam.

B. Pengertian Emotional Freedom Technique (EFT)


Adalah suatu terapi yang menggunakan titik meridian tubuh sebagai titik
tenaga. EFT bekerja berdasarkan pada penemuan ketidakseimbangan system
energy tubuh yang memberikan efek pada psikologi seseorang (Craig, 1998). EFT
adalah suatu bentuk emosional dari akupuntur tanpa menggunakan jarum., hanya
mengetuk dengan dua jari untuk merangsang titik-titik meridian tubuh dari klien
sambil klien“tune in” kepada masalahnya.
Emotional Freedom Technique (EFT) merupakan suatu teknik penyembuhan
emosional yang juga dapat menyembuhkan gejala-gejala penyakit fisik.Hal ini
berdasar pada revolusi yang berkembang dalam keyakinan psikologi konvensional
yang menjelaskan bahwa “segala emosi negatif yang muncul dapat merusak
energy sistem dalam tubuh”.Dengan hasil yang mengejutkan (50-90% tergantung
dari pengalaman), EFT menghilangkan gejala-gejala penyakit yang timbul secara
rutin (Zainuddin, 2008).
EFT adalah terapi meridian tubuh seperti halnya akupuntur, hal ini bekerja
langsung pada sisitem meridian tubuh.Namun seperti halnya menggunakan jarum,
7

kita menstimulasi titik meridian utama dengan mengetuknya dengan


ringan.Analoginya bayangkan meridian seperti sungai. Permasalahan dalam emosi
atau fisik sama halnya dengan menghambat jalannya sungai. EFT adalah teknik
penyembuhan tubuh dan pikiran yang mengkombinasikan efek fisik dari perawatan
meridian dengan efekmental dalam memfokuskan pada sakit atau permasalahan
pada waktu yang sama.Ketukan pada titik meridian mengirimkan energi kinetis
kepada energi sistem danmembebaskan hambatan yang menutupi aliran energi
(Jay, 2004; Nitz, 2006).

C. Tujuan Emotional Freedom Technique (EFT)


EFT bertujuan untuk menyeimbangkan sistem energi tubuh yang tersumbat
yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap pikiran, perilaku dan emosi dengan
metode tapping (ketuk) pada titik-titik tertentu pada tubuh (The AMT Yearbook,
2003).

D. Manfaat Emotional Freedom Technique (EFT)


EFT efektif dalam proses penyembuhan pada beberapa penyakit seperti:
1. Kecanduan(makanan, rokok, alkohol, obat-obatan)
2. Allergi
3. Kegelisahan dan rasa panic
4. Mudah Marah
5. Tekanan & gangguan pikiran
6. Depresi dan sedih
7. Merubah citra diri
8. Takut dan pobia
9. Kehilangan dan kesedihan
10. Rasa Bersalah
11. Insomnia
12. Ingatan buruk
13. Rasa Sakit dan nyeri
14. Penyembuhan fisik
15. Meningkatkan kinerja (olah raga, berbicara di depan umum)
16. Trauma
17. Pelecehan seksual
18. Menghilangkan rasa nyeri seperti migrain, radang sendi

E. Prinsip Kerja Emotional Freedom Technique (EFT)


EFT merupakan teknik akupuntur versi emosional.Berbeda dengan teknik
akupuntur pada umumnya yang menggunakan jarum, EFT menggunakan tapping
(ketukan ringan) dengan jari di 18 titik meredian tubuh untuk mengatasi hampir
semua hambatan emosi dan fisik.Hanya ada 18 titik yang perlu pelajari dalam
EFT.Anda tidak perlu mempelajari 300 titik akupuntur yang menggunakan jarum.
8

Ketika seseorang mengalami hambatan emosional seperti marah, kecewa,


sedih, cemas, stress, trauma aliran energi di dalam tubuh yang melalui titik
meredian tubuh akan terganggu. Dan untuk menghilangkan hambatan-hambatan
emosi di atas, kita perlu memperbaiki gangguan aliran di titik meredian dengan cara
mengetukkan jari dengan cara tertentu sesuai teknik EFT.
Untuk melakukan ketukan pada 18 titik meredian tubuh hanya memerlukan 4
prosedur yang sederhana dan mudah diingat, yang dinamakan resep dasar (basic
recipe).Prosedur ini dapat digunakan untuk mengatasi hampir semua masalah
emosi negatif dan fisik.Sangat mudah untuk belajar EFT.

F. DEFINISI PIJAT REFLEKSI


Foot Massage terdiri atas dua suku kata yaitu“foot” dan “massage”. Kata
“foot “ dalam bahasa inggris adalah kaki, sedangkan massage dalam bahasa
inggris adalah pijat. Dalam bahasa arab “mash” berarti memberikan penekanan
yang lembut. Massage adalah bentuk manipulasi yang dilakukan oleh manusia
untuk memberikan sentuhan pada bagian tubuh yang sakit. Massage adalah
bentuk upaya pencegahan dalam melakukan perawatan kesehatan dan
berfungsi untuk meningkatkan semangat hidup, mengurangi rasa letih, dan
penyembuhan tubuh non farmakologis dengan cara pemijatan titik titik tertentu
pada tubuh (Namikoshi, 2006).
Menurut Pamungkas (2010) pijat kaki refleksiologi adalah suatu bentuk
pengobatan dengan adopsi ketahanan dan kekuatan dari tubuh sendiri, dengan
memijat pada area yang sudah dipetakan sesuai dengan letak zona terapi .Pijat
refleksi kaki juga didefinisikan sebagai bentuk pengobatan suatu penyaki tuntuk
memperlancar system peredaran tubuh melalui titik-titik saraf tertentu yang
9

menghubungkan organ tubuh manusia (Gillanders, 2005). Hal ini dikarenakan


pada area telapak kaki mempunyai titik-titik saraf tertentu dengan organ tubuh
manusia. Mekanisme kerja pijat refleksi kaki yaitu merangsang relaksasi pada
area yang berkaitan dengan persarafan kaki yang telah dipijat (Wijayakusuma,
2006)

G. MANFAAT PIJAT REFLEKSI


Pijat akan memberikan pengaruh pada kontraksi dinding kapiler sehingga akan
terjadi vasodilatasi pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening. Adanya
peningkatan peredaran oksigen dalam darah, pembuangan sampah metabolic
akan berdampak pada munculnya hormone endorphin untuk memberikan efek
kenyamanan( Jurch, 2009 dalamWahyuni, 2014)

H. INDIKASI PIJAT REFLEKSI


Indikasi merupakan kondisi tubuh yang dapat memberikan dampak yang baik
ketika diberikan pemijatan. Berikut ini adalah indikasi pijat refleksi kaki s :
a. Kondisi tubuh yang lelah
b. Ketidaknormalan tubuh yang terjadi karena pengaruh cuaca atau kerja yang
berlebihan sehingga berakibat pada kekakuan otot dan nyeri sen diserta
gangguan
I. KONTRAINDIKASI PIJAT REFLEKSI
Kontra indikasi merupakan keadaaan dimana menjadi pantangan atau beresiko
terjadi dampak yang merugikan pada tubuh manusia. Kontraindikasi pijat kaki
refleksi sebagai berikut :
kondisi-kondisi tertentu yang membuat Anda tidak boleh melakukan pijat refleksi,
yaitu:
1. Cedera kaki saat mengalami cedera, luka, asam urat, atau peradangan di
bagian kaki maka sebaiknya Anda tidak melakukan terapi refleksi. Terapi yang
Anda lakukan hanya akan membuat cedera Anda bertambah parah. Klien
dalam kondisi berpenyakit kulit dimana terdapat jejas, luka baru, cedera akibat
kecelakaan atau aktivitas lainnya
2. Kehamilan. Terapi refleksi lebih baik dihindari oleh wanita yang sedang hamil,
terutama ketika kehamilan masih berada di trimester pertama. Tekanan yang
diterima pada telapak kaki akan merangsang kontraksi pada ibu hamil
3. Memiliki masalah pembekuan darah. Terapi refleksiologi bisa meningkatkan
sirkulasi yang kemudian berpotensi mengakibatkan gumpalan darah di daerah
jantung dan otak
J. TITIK REFLEKSI KAKI PIJAT REFLEKSI
Letak titik refleksi pada tersebar di semua bagian kaki.Beberapa area terdiri atas
telapak kaki (bagianbawah kaki), bagian lateral kaki, dan punggung kaki.Kedua
kaki berhubungan dengan mekanisme peredaran darah yang menuju organ
tubuh manusia
1. Titik Refleksi pada telapak kaki (bagian bawah kaki)
Titik refleksi yang berlokasi pada kaki bagian bawah berkaitan dengan semua
organ tubuh manusia. Area titik refleksi pada telapak kaki ini terdiri dari
bagian bawah jari-jari kaki, bagian depan, bagian tengah dan bagian
belakang
10

a) Bagian bawah jari-jari kaki berkaitan dengan otak, dahi, hidung, leher,
mata, dan telinga
b) Bagian depan berkaitan dengan trapezius, bahu, kelenjar paratiroid,
kelenjar tiroid, dan paru-paru
c) Bagian tengah berkaitan dengan limpa, pancreas, kelenjar adrenalin,
ginjal, jantung, usus 12 jari, usus besar, danlambung
d) Bagian Belakang berkaitan dengan saluran kemih, kandung kemih,
usus kecil, anus, rektum, kelenjar reproduksi, dan insomnia
2. Titik refleksi pada lateral kaki (bagian samping dalam kaki)
Titik refleksi pada area depan berkaitan dengan hidung, kelenjar tiroid, leher,
dan punggung. Pada area belakang titik refleksi berkaitan dengan
kelangkang, pinggang, vesika urinaria, femur, kelenjar getah bening, prostat,
rahim, sternum, dan anus
3. Titik Refleksi pada punggung kaki
Titik refleksi yang terdapat pada punggung telapak kaki bagian depan
berkaitan dengan organ kesimbangan, diafragma, dada, rahang, amandel,
saluran pernafasan, dan kelenjar getah bening. Pada bagian belakang dan
lateral berkaitan dengan lutut, pinggul, sendi siku, tulangbelikat, sternum, dan
indung telur / testis.

K. LANGKAH-LANGKAH FOOT MASSAGE PIJAT REFLEKSI


1. Penggunaan minyak atau hand-body untuk mencegah lecet pada kulit saat
dilakukan pemijatan
2. Teknik pemijatan dilakukan dengan sentakan-sentakan yang berirama teratur
bertujuan untuk meningkatkan peredaran aliran darah (Tairas,2007)
3. Pemijatan dengan ibu digunakan pada area kulit yang lunak dengan
pengecualian kuku. Pada area kulit yang tebal pada telapak kaki dapat
memanfaat kan tongkat kayu ( Tairas, 2007)
4. Pijatan yang diberikan cukup keras (kecuali pada area sentra refleks ) (Tairas,
2007)
5. Waktu yang diperlukan untuk pemijatan sekitar 5 menit. Jika klien menderita
sakit yang parah maka pada area refleksinya paling lama 10 menit
6. Setelah pemijatan tidak disarankan klien segera mandi karena akan berefek
badan gemetar kedinginan (Tairas, 2007)
7. Menyediakan tempat yang tenang dan nyaman
8. Menggunakan baju yang tidak membatasi pada area pemijatan
9. Effleurage (gerakan dengan mengusap ringan dan menenangkan saat
mengawal idan mengakhiri pijat untuk memeratakan minyak dan
menghangatkan otot
10. Posisi klien saat pemijatan adalah berbaring dengan menutup bagian kaki
dengan handuk besar dari pinggang dan kaki

L. Pengertian
Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan. Relaksasi merupakan suatu terapi relaksasi yang
diberikan kepada pasien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian
relaksasi (Smeltzer and Bare, 2002).Teknik ini dapat digunakan oleh pasien
11

tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi


ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.
Hipnotis adalah salah satu cabang magic yang digunakan untuk bermain dengan
alam bawah sadar manusia. Setelah seseorang memasuki alam bawah sadarnya,
kita bisa menanamkan sugesti tertentu dalam pikiran mereka, dan membuat
mereka melakukan hal-hal yang kita perintahkan.
Hipnotis lima jari adalah intervensi keperawatan untuk mengurangi kecemasan
dengan cara membantu klien untuk menghipnotis dirinya sendiri dengan
membayangkan kejadian-kejadian menyenangkan dalam hidupnya.
M. Tujuan
Tujuan dari teknik relaksasi ada dua, yaitu :
1. Tujuan pokok relaksasi adalah membantu orang menjadi rileks, dan
dengan demikian dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.
2. Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan
perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat berada
dalam situasi yang menegangkan.
Tujuan hipnosis lima jari yaitu:
1. untuk membantu mengurangi kecemasan
N. Manfaat
Ada beberapa manfaat dari penggunaan teknik relaksasi, menurut
Welker,dkk,dalam Karyono,1994; penggunaan teknik relaksasi memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan ketenangan batin bagi individu
2. Mengurangi rasa cemas, khawatir dan gelisah
3. Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa
4. Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan tidur menjadi
nyenyak
5. Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit
6. Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik
7. Meningkatkan daya berfikir logis, kreativitas dan rasa optimis atau keyakinan
8. Meningkatkan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain
9. Bermanfaat untuk penderita neurosis ringan, insomnia, perasaan lelah dan
tidak enak badan
10. Mengurangi hiperaktif pada anak-anak, dapat mengontrol gagap, mengurangi
merokok, mengurangi phobia, dan mengurangi rasa sakit sewaktu gangguan
pada saat menstruasi serta dapat menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi ringan.
O. Persiapan Teknik Relaksasi
Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum menerapkan teknik relaksasi
antara lain:
1. Lingkungan Fisik
a. Kondisi Ruangan
Ruang yang digunakan untuk latihan relaksasi harus tenang, segar, nyaman,
dan cukup penerangan sehingga memudahkan konseli untuk berkonsentrasi.
b. Kursi/Sofa atau kasur yang nyaman,lantai yang sejuk
Dalam relaksasi perlu digunakan kursi yang dapat memudahkan individu untuk
menggerakkan otot dengan konsentrasi penuh; seperti menggunakan kursi
12

malas, sofa, kursi yang ada sandarannya atau mungkin dapat dilakukan
dengan berbaring di tempat tidur
c. Pakaian
Saat latihan relaksasi sebaiknya digunakan pakaian yang longgar dan hal-hal
yang mengganggu jalannya relaksasi (kacamata, jam tangan, gelang, sepatu,
ikat pingga) dilepas dulu.
2. Lingkungan yang ada dalam Diri Konseling
Individu harus mengetahui bahwa:
a. Latihan relaksasi merupakan suatu ketrampilan yang perlu dipelajari dalam
waktu yang relatif lama dan individu harus disiplin serta teratur dalam
melaksanakannya
b. Selama frase permulaan latihan relaksasi dapat dilakukan paling sedikit 30
menit setiap hari, selama frase tengah dan lanjut dapat dilakukan selama 15-
20 menit, dua atau tiga kali dalam seminggu. Jumlah sesion tergabtung pada
keadaan individu dan stress yang dialaminya
c. Ketika latihan relaksasi kita harus mengamati bahwa bermacam-macam
kelompok otot secara sistematis tegang dan rileks
d. Dalam melakukan latihan relaksasi individu harus dapat membedakan
perasaan tegang dan rileks pada otot-ototnya
e. Setelah suatu kelompok otot rileks penuh, bila individu mengalami
ketidakenakan ketidakenakan, sebaiknya kelompok otot tersebut tidak
digerakkan meskipun individu mungkin merasa bebas bergerak posisinya
f. Saat relaksasi mungkin individu mengalami perasaan yang tidak umum,
misalnya gatal pada jari-jari, sensasi yang mengambang di udara, perasaan
berat pada bagian-bagian badan, kontraksi otot yang tiba-tiba dan
sebagainya, maka tidak perlu takut; karena sensasi ini merupakan petunjuk
adanya relaksasi. Akan tetapi jika perasaan tersebut masih mengganggu
proses relaksasi maka dapat diatasi dengan membuka mata, bernafas sedikit
dalam dan pelan-pelan, mengkontraksikan seluruh badan kecuali relaksasi
dapat diulangi lagi.
g. Waktu relaksasi individu tidak perlu takut kehilangan kontrol karena ia tetap
berada dalam kontrol yang dasar
h. Kemampuan untuk rileks dapat bervariasi dari hari ke hari
i. Relaksasi akan lebih efektif apabila dilakukan sebagai metode kontrol diri
P. Indikasi Hipnotis Lima Jari
1. Klien dengan kecemasan ringan-sedang
2. Klien dengan nyeri ringan-sedang
Q. Langkah-langkah Hipnotis Lima Jari
1. Fase orientasi
a. Ucapkan Salam Terapeutik
b. Buka pembicaraan dengan topik umum
c. Evaluasi/validasi pertemuan sebelumnya
d. Jelaskan tujuan interaksi
e. Tetapkan kontrak topik/ waktu dan tempat
2. Fase Kerja
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman
b. Bantu klien untuk mendapatkan posisi istirahat yang nyaman duduk atau
berbaring
13

c. Latih klien untuk menyentuh keempat jadi dengan ibu jari tangan
d. Minta klien untuk tarik nafas dalam sebanyak 2-3 kali
e. Minta klien untuk menutup mata agar rileks
f. Dengan diiringi musik (jika klien mau)/ pandu klien untuk menghipnosis diri-
nya sendiri dengan arahan berikut ini:
 Telunjuk: membayangkan ketika sehat, sesehat-sehatnya
 Jari tengah: membayangkan tempat yang pernah dikunjungi yang
paling membekas
 Jari manis:. bayangkan ketika kita bersama dengan orang-orang yang
kita sayangi.
 Jari kelingking: bayangkan ketika kita mendapat pujian.
g. Minta klien untuk membuka mata secara perlahan
h. Minta klien untuk tarik nafas dalam 2-3 kali
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien
b. Evaluasi objektif
c. Terapkan rencana tindak lanjut klien
d. Kontrak topik/ waktu dan tempat untuk pertemuan berikutnya
e. Salam penutup
14

BAB III
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

1. PELAKSANAAN TERAPI EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT)


Tujuan Terapi : Untuk merangsang titik-titik akupuntur atau meridian tubuh, dengan
mengetuk 14 titik meridian utama dengan menggunakan jari. Pada saat terapi, siswa
diminta untuk fokus pada masalah yang akan diselesaikan. Sehingga siswa dapat
mengekspresikan emosi dengan lebih baik, pada akhirnya dapat mengurangi
intensitas keinginan merokok pada siswa.
A. PELAKSANAAN TERAPI
1. Proses Terapi
1) Persiapan
a) Menyiapkan tempat yang nyaman untuk dilakukan terapi.
b) Mempersiapkan klien, membuat kontrak waktu dan tempat.
c) Menjelaskan tujuan terapi yang akan dilakukan.
d) Menjelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan EFT.
e) Menentukan skala ketidaknyamanan (S.U.D) sebelum pelaksanaan
terapi melalui lembar terapi.
2) Pelaksanaan
a) Langkah 1 set up
Tahapan ini dalam EFT sangat berguna. Pada tahapan ini anda
diharuskan mengetuk dengan telapak (tapping) Karate Chop Point atau
mengusap dengan telapak tangan pada sore point sambil
mengucapkan permasalahan anda sebanyak 3 kali sementara anda
melakukan 7-8 kali ketukan pada titik Karate Chop atau mengusapkan
telapak tangan anda pada bagian sore point.
“Walaupun saya (jelaskan masalah anda), saya pasrah dan ikhlas
kepada-Mu.

b) Langkah 2 tapping
Sementara anda fokus paada permasalahan anda dalam pikiran, anda
melakukan ketukan 7 atau 8 kali pada titik meridian.Untuk
mengingatkan permasalahan anda, anda sebutkan secara singkat pada
saat melakukan ketukan sebagai kalimat pengingat.
15

c) Langkah 3 nine gamut procedure


Titik gamut ada di punggung tangan, tepat diantara jari kelingking dan
jari manis. Sementara anda melakukan ketukan pada titik ini, anda
melakukan beberapa gerakan, untuk menyeimbangkan saraf otak agar
dapat membantu menyelesaikan permasalahan.Lakukan ketukan 7-8
kali.

Sementara anda melakukan ketukan pada titik gamut, lakukan


beberapa hal berikut :
1. Ketuk dengan mata terbuka dan katakana permasalahan anda satu
kali pada titik ini.

2. Ketuk dengan mata ditutup.


16

3. Lihat kanan bawah.

4. Lihat kiri bawah

5. Gerakan bola mata anda searah jarum jam

6. Gerakan bola mata anda memutar berlawanan arah jarum jam.


17

7. Bersenandung dengan 5 note lagu (menstimulalsi kreatifitas otak


kanan)

8. Hitunglah 1 sampai 5 secara cepat (menstimulasi otak kiri)

9. Bersenandung selama 5 ketukan (menguhubungkan terhadap otak


kreatif kanan)
18

d) Langkah 4 putaran tapping.


Ulangi putaran tersebut.Ketuk 7-8 kali pada titik di bawah ini. Ketuk 7-8
kali pada saat mengatakan permasalah anda.

Dan juga lakukan 7-8 ketukan pada titik ditangan dan ulangi kalimat
permasalahan anda.

3) Evaluasi
Mendokumentasikan dan melihat hasil dari terapi yang telah dilakukan
dengan menggunakan skala S.U.D melalui lembar terapi.
2. Peran Terapis
Sebagai pembimbing terapi, konsultan dan memfasilitasi siswa dalam
mendorong keberhasilan terapi yang dilakukan.
B. SASARAN
Sasaran dalam terapi ini adalah klien dengan masalah emosional dan fisik.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan ditentukan sesuai kesepakatan atau kontrak antara klien dan
terapis. Lama proses terapi sekitar 30 menit – 1 jam.
D. TEMPAT PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaannya pada lingkungan yang nyaman dan tenang.

E. PENGERTIAN HYPNOSIS 5 JARI


19

Relaksasi pada hypnosis adalah suatu kegiatan yang dirujukan untuk menghilangkan
ketegangan otot-otot tubuh maupun pikiran sehingga memberikan rasa nyaman.
Sedangkan relaksasi lima jari adalah salah satu teknik relaksasi dengan metode
pembayangan atau imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai alat bantu

SOP HIPNOTIS LIMA JARI

1. TUJUAN a. Mengurangi ansietas


b. Memberikan relaksasi
c. Melancarkan sirkulasi darah
d. Merelaksasikan otot-otot tubuh
2. INDIKASI Terapi ini diindikasikan bagi klien dengan cemas,
nyeriataupunketengangan yang membutuhkan kondisi rileks
3. KONTRA a. Klien dengan depresi berat
INDIKASI b. Klien dengan gangguan jiwa
4. PERSIAP a. Kontrak waktu, topic dan tempat dengan pasien
AN PASIEN b. Klien diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
c. Jaga privasi klien
d. Atur posisi klien senyaman mungkin
5. PERSIAP a. Persiapan alat berupa tape recorder atau semacamnya yang
AN ALAT bisa digunakan untuk memutar musik relaksasi
b. Modifikasi lingkungan senyaman mungkin bagi pasien termasuk
pengontrolan suasana ruangan agar jauh terhindar dari
kebisingan saat melakukan teknik relaksasi lima jari
6. CARA a. Atur posisi klien senyaman mungkin
KERJA

b. Instruksikan kepada klien untuk memejamkan mata


c. Tarik nafas Hembuskan nafas perlahan- lahan Lakukan
sebanyak 3 kali
20

d. Tautkan ibu jari kepada jari telunjuk, intruksikan kepada klien


untuk membayangkan tubuh anda begitu sehat

e. Tautkan ibu jari kepada jari tengah, intruksikan kepada klien


untuk membayangkan orang yang disayang

f. Tautkan ibu jari kepada jari manis, intruksikan kepada klien


untuk membayangkan ketika anda mendapat penghargaan

g. Tautkan ibu jari kepada jari kelingking, intruksikan kepada klien


untuk membayangkan ketika anda mendapatkan suatu
penghargaan

h. Instruksikan kepada klien untuk tarik nafas, hembuskan


perlahan, dan lakukan selama 3 kali
21

i. Instruksikan klien untuk membuka mata secara berlahan-lahan.

F. STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP) PROSEDUR PIJAT REFLEKSI


KAKI
Pengertian Pijat dengan melakukan penekanan pada titik titik syaraf. Titik
titik syaraf tersebut berada pada kaki, kebanyakan titik titik syaraf tersebut berada di
telapak kaki

Tujuan 1. Melancarakan peredaran darah


2. Menurunkan tekanan darah tinggi
3. Mencegah berbagai macam penyakit
4. Menjaga meningkatkan daya tahan tubuh
5. Memebantu mengatasi stres
6. Menyembuhkan rasa capek dan pegel
Persiapan Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Pasien
Persiapan Alat 1. Minyak telon
2. Lotion/handbody
Persiapan 1. Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman
Lingkungan 2. Tutup sketsel
Prosedur 1. Waktu pijat refleksi dapat dilakukan selama 30-40 menit. Tetapi
bagi penderita penyakit kronis, lanjut usia waktunya lebih
pendek
2. Setiap titik refleksi hanya dipijat 5 sampai 9 menit dalam sekali
pemijatan
3. Bisa menggunakan minyak agar kulit tidak lecet tatkala dipijat
4. Gerakan pertama disebut dengan eflurage yaitu memijat dari
pergelangan kaki ditarik sampai ke jari-jari. Gerakan dapat
dilakukan sekitar 3 – 4 kali.

5. Gerakan kedua ini sama dengan gerakan pertama yaitu


22

menarik dari pergelangan kaki hingga sampai ujung jari


melewati perselangan jari diakhiri dengan tarikan kecil pada
jari. Gerakan ini dilakukan pada semua jari kaki, dari kelingking
hingga jempol.

6. Setelah itu, dilakukan seperti gerakan pertama tetapi dengan


menungkupkan semua telapak tangan pada atas dan bawah
telapak kaki, ditarik lembut dari pergelangan kaki hingga ke jari
kaki. Gerakan ini dilakukan 3 – 4 kali.

7. Pegang kaki seperti gambar di atas, lakukan pemijatan pada


daerah tumit dengan gerakan melingkar. Penekanan pemijatan
dipuasatkan pada jempol tangan yang dilakukan seperti
gerakan-gerakan memutar kecil searah jarum jam. Gerakan ini
dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

8. Lakukan pemijatan dengan memfokuskan penekanan pada


jempol, jari telunjuk, dan jari tengah dengan membuat gerakan
tarikan dari mata kaki kearah tumit. Gerakan ini dilakukan
sebanyak 3 – 4 kali.
23

9. Lakukan pemijatan penekanan yang berfokus pada jempol,


mengusap dari telapak kaki bagian atas hingga ke bawah.
Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

10. Gerakan ke tujuh hampir sama dengan gerakan ke-6, tetapi


gerakan ini dilakukan dengan posisi agak ke tengah dari
telapak kaki. Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

11. Gerakan selanjutnya yaitu dengan membuat gerakan kecil


memutar dengan memberikan sedikit penekanan yang
berfokus pada jempol,gerakan ini dilakukan dari bagian atas
telapak kaki (bawah jempol) hingga di bagian tumit tetapi
telapak bagian tepi. Gerakan ini tidak dilakukan perulangan,
cukup satu kali saja.

12. Gerakan selanjutnya hampir sama dengan gerakan ke-8,


24

hanya bedanya gerakan ke-9 ini lebih di area telapak kaki


bagian tengah. Gerakan ini juga tidak dilakukan perulangan,
cukup satu kali saja.

13. Gerakan ke-10 adalah dengan melakukan penekanan pada


bawah jari, seperti yang dilakukan gambar di atas. Gerakan ini
dilakukan pada semua jari kaki. Gerakan ini dilakukan dengan
menekan dan memberikan putaran-putaran kecil searah jarum
jam. Setiap jari kaki diberikan pijatan 3 – 4 kali.

14. Gerakan selanjutnya yaitu memberikan penekanan dan


gerakan memutar kecil pada area tersebut (seperti pada
gambar). Gerakan yang dilakukan dapat sebanyak 4 – 5 kali
pada titik ini saja.

15. Gerakan selanjutnya dapat dilakukan dengan memutar


pergelangan kaki, posisi tangan dapat dilakukan seperti pada
gambar. Pemutaran pergelangan kaki dapat dilakukan
sebanyak 4 – 5 kali.
25

16. Setelah itu regangkan kaki, yaitu dengan memegang daerah


pergelangan kaki dan memberikan sedikit dorongan ke luar
pada telapak kaki bagian atas. Gerakan ini dapat dilakukan 3 –
4 kali.

17. Gerakan terakhir yaitu memberi usapan lembut dengan sedikit


diberikan penekanan dari pergelangan kaki hingga semua
ujung kaki. Gerakan ini dilakukan 3 -4 kali, dan ditutup dengan
mengusap satu kali dengan lembut dari atas pergelangan kaki
hingga ujung kaki tanpa diberikan penekanan.

18. Kebanyakan orang memerlukan perawatan 4 sampai 8 minggu


untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Tetapi bagi pasien
berpenyakit kronis dipijat tiga kali dalam seminggu atau dua
hari sekali, jangan memijat setiap hari
19. Usahan komunikasikan pasien dengan pemijatan terjalin
dengan baik, jangan membicarakan segala sesuatu yang
dapat memberatkan mental pasien khusunya mengenai pasien
20. Cucilah tangan sehabis memijat
26

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi modalitas adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan
jiwa yang bervariasi, bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan
jiwa denga perilaku mal adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif. Prinsipnya,
perawat sebagai terapis mendasarkan potensi yang dimiliki pasien sebagai titik
tolak terapi atau penyembuhan.
Terapi EFT (Emotional Freedom Technique) atau SEFT (Spiritual Emotional
Freedom Technique) dapat digunakan sebagai salah satu teknik terapi untuk
mengatasi masalah emosional dan fisik, yaitu dengan melakukan totok ringan
(tapping) pada titik syaraf atau meridian tubuh. Emotional Freedom Technique
(EFT) adalah sebuah terapi psikologi praktis yang dapat menangani banyak
penyakit, baik itu penyakit fisik dan penyakit psikologis (masalah pikiran dan
perasaan).Bisa dikatakan, EFT adalah versi emosional dari akupuntur.Bedanya,
EFT tidak mengandalkan tusukan jarum, melainkan hanya ketukan ringan dengan
ujung jari.
Pemilihan terapi EFT (Emotional Freedom Technique) atau SEFT (Spiritual
Emotional Freedom Technique) sebagai terapi modalitas dalam menghadapi anak-
anak yang agresif diharapkan dapat menghilangkan berbagai masalah emosi,
membantu menyembuhkan berbagai penyakit fisik, dan mengembangkan potensi
diri yang dimiliki anak. Spiritual dalam EFT/SEFT adalah doa yang diafirmasikan
oleh klien pada saat akan dimulai hingga sesi terapi berakhir.

B. Saran
1. Fokuskan pasien pada kegiatan terapi modalitas EFT yang akan dilakukan.
2. Berikan lingkungan yang nyaman bagi pasien untuk memudahkan dalam
berinteraksi.
3. Perawat dapat mengkaji tingkat perkembangan, status emosional, hipotesa
diagnostic dan intervensi terapeutik.
4. Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam
menunjuang dan menghambat perilaku individu dalam kelompok sosial.
27

DAFTAR PUSTAKA

Craig, G. (1998). The EFT Manual. Diakses melalui http://www.emofree.com pada


tanggal 19 April 2016
Jay, L. (2004). The EFT Complete Manual and Guide. Diakses melalui http://www.eft-
therapy.com pada tanggal 20 April 2016
Nitz. (2006). Tapping for self Esteem. Diakses melalui http://.eft-
scribd.htmselfesteem345821.pdf pada tanggal 20 April 2016
The AMT Yearbook. (2003). The Association for Meridian Energy Therapies. Eastbourne
: Dragon Rising
Zainuddin, A.F. (2008). Spiritual Emotional Freedom Technique : Cara Tercepatdan
Termudah Mengatasi Berbagai Masalah Fisik dan Emosi. Edisi Revisi. Jakarta :
Arga Publishing
Wahyuni, Indah setya. 2014. “Pengaruh Massase Ekstremitas dengan Aroma Terapi
Lavender terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di
Kelurahan Grendeng Purwokerto”. Skripsi.Purwokerto: Fakultas Kedokteran dan
Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman
Dionysia, Alvionita F.H. 2015. Pemberian Tindakan Masase Kaki dengan Minyak Sereh
Wangi terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Asuhan keperawatan Ny.S
dengan Hipertensi di Ruang CEmpaka 2 RSUD Sukoharjo.STIKES
KusumaHusada. Surakarta.
Komalasari, G. dkk.2011.Teori dan Teknik Konseling .Jakarta. Indeks .https: //www
.scribd.com/doc /314608809/2-Sap-Hipnosis- Lima-Jari

Anda mungkin juga menyukai