Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Kepastian Hukum itu tetap dianggap penting keberadaannya ?

Kepastian dianggap sebuah kebutuhan manusia dalam kondisi masyarakat yang tidak aman. Kepastian
sebagai prinsip normative , dianggap sebagai bentuk penyelesaian dari adanya permasalahan social
dan ketidakpastian. Kepastian dianggap sebagai alat untuk membentuk tujuan masyarakat untuk
membangun kebebasan, kesejahteraan, pembangunan, kesetaraan dan keadilan. Kepastian sebagai
tujuan lama didasari pada kebutuhan untuk memastikan keamanan dan kepastian yang mengancam
melalui hukum dan penerapannya.

Intervensi Negara digunakan secara berlebihan dalam mengejar tujuan social, dan mempercepat dan
melipatgandakan hubungan social, membutuhkan lebih banyak aturan hukum. Dengan banyaknya
hukum dianggap melindungi hukum, menghilangkan risiko terhadap kepastian hukum, namun
sekaligus dianggap membatasi kebebasan sehingga menjadi sumber ketidakpastian lainnya. Menurut
Bankowski, dari tujuan dibuat banyaknya aturan hukum untuk menghilangkan bahaya konflik, tetapi
karena kelebihan maka akhirnya warga bertindak secara heterogen seolah oleh masyarakat digerakan
oleh mesin hukum, sehingga berakhibat otnomi individu paradoks menghilang.

Hukum yang dibuat oleh penguasa, tidak sedikit yang dibuat dengan kepentingan pribadi, sehingga
makin besarnya jumlah kepentingan pribadi, maka banyak norma yang harus diberlakukan dan
sebakin besar pensejajaran aturan-aturan hukum.

Beberapa pendapat melihat bahwa di satu sisi masyarakat sangat cepat berubah dimana keputusan
dibuat seolah oleh masyarakat berada didalam keadaan darurat selamanya dengan implikasi untuk
badan legislative itu sendiri, dan disisi lain terjadi perubahan fleksibilitas dan mobilitas ditinggikan,
sednagkan dimensi spasial hukum dan social menjaid tidak penting.

Untuk melindungi kepentingan warga negara dan membimbing tindakan mereka, legislator bertindak
segera; Namun, justru karena mereka bertindak dengan cara ini, mereka akhirnya membuat undang-
undang salah, sehingga norma-norma baru harus diberlakukan untuk memperbaiki kesalahan.
Paradoksnya adalah bahwa jika legislator bertindak cepat, mereka bertindak buruk dan perlu merevisi
tindakan mereka, menciptakan ketidakpastian; jika mereka mengambil waktu, mereka tidak menjamin
hak yang diminta oleh warga atau membimbing mereka, lagi-lagi menciptakan keadaan
ketidakpastian. Dalam mengejar kepastian para legislator akhirnya menciptakan ketidakpastian.
Bersamaan dengan fenomena particular undang-undang, ini mengarah ke usang dengan cepat,
sehingga hukum kehilangan tradisionalnya karakteristik, seperti kekhidmatan, generalitas dan
keabadian. Ini membenarkan pernyataan bahwa lebih banyak hukum berarti lebih sedikit hukum dan
lebih sedikit hukum berarti lebih banyak hukum.

Penyebab hukum dari ketidakpastian hukum merupakan salah satu dari penyebab ketidakpastian
hukum itu sendiri. Teori esensialitas menyatakan bahwa semakin penting dalam norma, semakin rinci
aturan yang diberilakukan oleh legislative. Larangan insulfisiensi mengharuskan Negara untuk tidak
kkurang dalam melindungi hak-hak dasar dan memberlakukan aturan yang menjamin hak masyarakat.
Semakin banyaknya Negara mengambil alih tugas untuk melingungi hak dasar, makin banyak norma
yang diatur, maka tatanan hukum makin kurang dapat dipahami, semakin spesifik dan detail aturan
maka semakin tidak bias dimengerti, sehingga timbulnya ketidakpastian hukum.

Masalah dari ketidakpastian hukum adalah kurangnay penjelasan aturan hukum, dimana warga tidak
tahu persis mana yang valid, maka yang disyaratkan, dilarang atau diizinkan oleh aturan karena tidak

1
mudah dipahami dan diakses oleh warga., namun dengan menegaskan bahwa tidak ada alasan warga
tidak mengetahui hukum tersebut.

Hal kedua yakni warga tidak mengetahui urutan hukumnya mana hukum yang masih valid mana yang
tidak dan apakah hukum itu dapat diterapkan atau tidak dalam masalah mereka. Ketiga warga tidak
dapat menghitung apakah hukum yang ada dapat dihitung dan digunakan untuk masa saat ini dan
masa depan.

Dari hal hal tersebut menumbuhkan keidakpastian, ketidak percayaan dan keraguan di lingkungan
social sehingga muncul kergauan tentang prinsip tradisional seperti kepastian hukum, kesetaraan dan
legalitas.

Urgensi dari kepastian hukum sendiri untuk mendukung dari adanya tujuan keadilan, keamanan yang
tinggi, dibadningkan dengan ketidakpastian hukum dapat membahayakan atau mencegah tindakan
pribadi mengingat kuranganya persyaratan untuk hidup bebas.

Kepastian hukum dianggap sangat penting dalam hal kebebasan, semakin diatur maka kebebasan
individu semangkin terenana dengan baik. Dianalogikan bila semakin banyak kebebasan semakin
besar kemungkinan individu melakukan sesuatu yang berbeda. Menurut Gusy kepastian adalah tidak
adanya risiko, justru kebebasan menyebabkan meningkatnya risiko.

Anda mungkin juga menyukai