Di Susun Oleh :
Dengan Menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat hidayat dan
inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Filsafat Ilmu Pendidikan
ini.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, Terlepas dari semua itu
kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak kekurangan dari segi penyusunan
kalimat maupun bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Filsafat Ilmu Pendidikan tentang ‘Ilmu dan
Bahasa’ dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Halaman Judul..............................................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................................ii
Daftar isi......................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................4
Latar Belakang.................................................................................................................4
Rumusan Masalah............................................................................................................5
Tujuan Penulisan..............................................................................................................5
Kegunaan Masalah...........................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................................6
A. Hakikat Ilmu...................................................................................................................7
B. Hakikat Bahasa...............................................................................................................8
C. Peran Bahasa Dalam Ilmu.............................................................................................14
D. Terminologi Ilmu, Ilmu Pengetahuan & Sains..............................................................
E. Quo Vadis.....................................................................................................................
F. Politik Bahasa Nasional................................................................................................
Kesimpulan....................................................................................................................17
Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
dalam menyampaikan suatu ilmu. Bahasa berfungsi sebagai alat berfikir ilmiah, muncul
problem yang serius dan dapat diselesaikan dengan bantuan filsafat. Bahasa sering tidak
biasanya disebabkan oleh tidak digunakannya kaidah logika, logika itu filsafat.
Kekeliruan dalam berbahasa melahirkan kekeliruan dalam berfikir. Untuk itu filsafat
Bahasa memiliki tugas yang paling penting yaitu memberikan kejelasan hubungan
antara berpikir dan berbicara, antara fungsi ekspresif dan representatif bahasa.
dalam perkembangan sebuah bahasa, hubungan antara tipe-tipe bahasa umum dan
bahasa dan hasil baru yang ada sekarang dari bahasa itu serta usaha-usaha lebih lanjut.
antara yang dipikirkan dan yang diucapkan. Jadi dengan bahasa bukan saja manusia dapat
berpikir secara teratur namun juga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang dia
pikirkan kepada orang lain. Namun bukan itu saja, dengan bahasa kita pun dapat
mengekspresikan sikap dan perasaan kita. Seorang bayi bila dia sudah kenyang dan
hatinya pun sangat senang, dia mulai membuka suara. Lewat seni suara dia akan
Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa berperan
penting dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu. Setiap penelitian ilmiah
deduktif) dan statistika (sarana berpikir induktif) sebagai sarana berpikir (Sarwono, 2006:
13). Upaya- upaya penyebarluasan ilmu juga tidak mungkin dilaksanakan tanpa bahasa
sebagai media komunikasi. Setiap forum ilmiah pasti menggunakan bahasa sebagai
sebagai sarana.
Makalah ini membahas konsep-konsep dan paradigma tentang ilmu dan bahasa
sebagai landasan untuk memahami peran penting bahasa dalam pengembangan ilmu,
karakteristik bahasa yang mendukung pengembangan ilmu, dan upaya-upaya yang dapat
Pembahasan diawali dengan memaparkan hakikat ilmu dan bahasa sebagai titik tolak dan
dilanjutkan dengan pembahasan tentang peran bahasa dalam pengembangan ilmu, yang
menyoroti hubungan bahasa dan pikiran dan bahasa sebagai media komunikasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menyusun makalah dengan bahasan “ Ilmu
dan Bahasa”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
Tujuan Penulisan
Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
Kegunaan Masalah
1. Secara Teoritis
a. Memberikan informasi mengenai Filsafat Ilmu dengan Kajian tentang Ilmu dan
Bahasa.
b. Menambah pengetahuan dan memberi kemudahan dalam mempelajari Filsafat
Ilmu khususnya dengan Kajian tentang Ilmu dan Bahasa.
2. Secara Praktis
a. Bertambahnya wawasan mahasiswa terhadap Filsafat Ilmu dengan Kajian tentang
Ilmu dan Bahasa
b. Dapat mengikuti perkembangan Ilmu dan Bahasa
c. Memahami makna Filsafat Ilmu dengan Kajian Ilmu dan Bahasa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Ilmu
(Science) dan pengetahuan (knowledge) adalah dua bidang yang berbeda.
Pengetahuan (knowledge) merupakan kumpulan upaya dan pemahaman, pikiran,
perasaan, dan pengalaman yang diperoleh manusia ketika berinteraksi dengan orang lain
dan alam sekitarnya, yang kemudian diabstraksi dalam bentuk pernyataan, ungkapan
artistik, teori, dalil, rumus atau hukum. Suriasumantri (1990: 293) mengatakan: “
knowledge merupakan terminologi generik yang mencakup segenap bentuk yang kita
tahu seperti filsafat, ekonomi, seni, beladiri, cara menyulam, dan biologi...“. Ilmu
(science) merupakan bagian dari pengetahuan (knowledge), membahas bidang
pengetahuan tertentu yang tersusun secara sistematis, diperoleh dengan observasi
(tahapan metode ilmiah) yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu.
B. Hakikat Bahasa
Bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak yang memungkinkan objek-
Sebagi contoh kita menggabungkan bunyi-bunyi bahasa atau fonem menjadi kata atau
butir leksikal sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan, butir-butir leksikal ini
kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa sesuai dengan aturan-
aturan sintaksis dalam bahasa dengan demikian bahasa merupakan ujaran yang diucapkan
sebagai sarana komunikasi antarmanusia dan kedua, sebagai sarana budaya yang
pertama dapat kita sebutkan sebagai fungsi komunikatif dan fungsi yang kedua dapat kita
Hubungan bahasa dan ilmu diantaranya: (1) ilmu dapat berkembang jika temuan
dalam ilmu itu disebarkan (dipublikasikan) melalui tindakan komunikasi (2) temuan itu
ilmu lainnya (3) dalam proses tersebut menggunakan bahasa sebagai media (komunikasi).
sebagai media berpikir dan media komunikasi. Sehubungan dengan itu, pembahasan
tentang permasalahan ini akan disoroti dalam dua bagian: (1) hubungan bahasa dan
Berpikir merupakan aktivitas mental yang tersembunyi, yang bisa disadari hanya
oleh orang yang melakukan aktivitas itu. Miller mengatakan bahwa tindakan berpikir
yang tidak berada atau sedang berlangsung disekitarnya. Kemampuan berpikir juga
yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Setiap kali seseorang sedang
memikirkan seekor harimau, misalnya, dia tidak perlu menghadirkan seekor harimau
mental tentang harimau, sudah dapat membantunya untuk memikirkan hewan itu.
cakupan lebih luas dari homo sapiens, mahluk yang berpikir. Tanpa kemampuan
menggunakan simbol ini, kemampuan berpikir secara sistmatis dan teratur tidak dapat
dilakukan.
Bahasa memang tidak selalu identik dengan berpikir. Jika seseorang ditanya apa
komunikasidengan penanya berjalan dengan baik. Namun, meskipun bahasa tidak identik
yangdimiliki seseorang akan menentukan objek apa saja yang dapat dipikirkannya.
Berbagai filsuf menyatakan bahwa suku-suku primitif tidak dapat memikirkan hal-hal
yang’canggih’ bukan karena mereka tidak dapat berpikir, tetapi karena bahasa mereka
dalam diri mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri. Dia akan berhasilmenyelesaikan
studinya hanya jika dia menguasai bahasa yang digunakan dalam prosespembelajaran.
Mengingat betapa pentingnya peran bahasa dalam proses ini, tidaklahberlebihan bila
oleh hewan.
yang bahasaibunya memiliki kata untuk warna yang diujikan terbukti lebih mampu
bahasadipelajari seseorang sejak usia dini, dan bahasa tersebut merupakan sarana utama
baginyauntuk mempelajari segala sesuatu, termasuk budaya dan pandangan hidup, bahasa
flies”, “Elreloj anda” (waktu berjalan, bahasa Spanyol) dan “Waktu berjalan” bisa
dihubungkandengan perbedaan antara persepsi orang Amerika, orang Spanyol dan orang
struktur bahasa Inggris yang liniermembuat penutur asli bahasa Inggris selalu berpikir
(bahkan bertindak) “to the point”. Halini dapat dibandingkan dengan struktur bahasa di
Timur yang cenderung melingkar atau’zigjag’. Secara umum, pemikiran dan tindakan
orang Timur tidak se-“to the point” orangAmerika. Penelitian yang dilakukan di Australia
ilmiah, seperti E=MC2, misalnya tidak akanbermakna bagi seseorang bila dia tidak
yangdigunakan dalam bidang yang ditekuni. Tanpa bahasa yang mereka pahami
untukmengembangkan ilmu.
sebagai alat analisis yang pada pokoknya diartikan sebagai keseluruhan bentuk dari
produk kegiatan manusia dalam usaha untuk mengetahui sesuatu. Apa yang kita peroleh
dalam proses mengetahui tersebut tanpa memperhatikaan obyek, cara dan kegunaannya
kita masukkan ke dalam kategori yang disebut ketahuan ini. Dalam bahasa inggris
kita tahu seperti filsafat, ekonomi, seni, bela diri, cara menyulam dan biologi. Untuk
membedakan tiap-tiap bentuk dari anggota kelompok knowledge terdapat tiga kriteria
yakni:
(knowledge). Nilai kegunaan filsafat berbeda dengan nilai kegunaan fisika nuklir.
1) Obyek ontologis: pengalaman manusia yakni segenap ujud yang dapat dijangkau
verifikasi.
(science) merupakan bagian dari pengetahuan (knowledge) yang bersifat spesifik yang
mempunyai obyek ontologis, landasan epistemologis dan landasan aksiologis yang khas.
adalah terminologi yang dipinjam dari bahasa inggris yakni science. Pembentukan kata
sifat dengan kata dasar sains ini adalah agk janggal dalam struktur bahasa Indonesia.
dengan natural science seperti teknik. Maka teminologi science sering dikaitan dengan
teknologi. Sederhananya bahwa ilmu-ilmu sosial bukanlah sains atau dengan kata lain
sains hanya digunakan untuk ilmu-ilmu alam saja. Padahal bila merujuk pada pengertian
dari science adalah ilmu, yang berarti mencakup ilmu-ilmu sosial dan juga ilmu-ilmu
alam. Jadi adopsi sains dari kata science adalah kurang tepat.
E. Quo Vadis
Terminologi Ilmu untuk science dan pengetahuan untuk knowledge, secara de
facto dalam kalangan dunia keilmuwan terminologi ilmu sudah sering dipergunakan
seperti dalam metode ilmiah dan ilmu-ilmu sosial atau ilmu-ilmu alam. Adapun
kelemahan dari pilihan ini ialah bahwa kita terpaksa meninggalkan kata ilmu
pengetahuan dan hanya menggunakan kata ilmu saja untuk sinonim science dalam bahasa
Bahasa mempunyai dua fungsi utama yakni pertama, sebagai sarana komunikasi
antar manusia dan kedua, sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia
yang mempergunakan bahasa tersebut. Fungsi yang pertama dapat kita sebutkan sebagai
fungsi komunikatif dan fungsi yang kedua sebagai fungsi kohesif atau integratif.
Pengembangan suatu bahasa harus memperhatikan kedua fungsi ini agar terjadi
sebagai bahasa nasional. Alasan utama bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa nasional
pada waktu itu ditekankan pada fungsi kohesif bahasa Indonesia sebagai sarana untuk
mengintegrasikan berbagai suku ke dalam satu bangsa yakni Indonesia. Bahasa Indonesia
selaku fungsi komunikatif yakni fakta bahwa bahasa Indonesia merupakan lingua franca
dari sebagian besar penduduk, namun bila dikaji lebih mendalam, maka kriteria bahasa
sebagai fungsi kohesif merupakan kriteria yang menentukan. Penekanan pada fungsi
kohesif dari bahasa selaku alat perjuangan untuk mempersatukan dan memerdekakan
Selaku alat komunikasi pada pokoknya bahasa mencakup tiga unsur yakni
pertama, bahasa selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang berkonotasi
perasaan (emotif), kedua berkonotasi sikap (afektif) dan ketiga, berkonotasi pikiran
(penalaran). Fungsi komunikasi bahasa dapat diperinci menjadi fungsi emotif, afektif dan
komunikatif tersebut agar mampu mencerminkan perasaan, sikap dan pikiran suatu
dicegah dominasi bahasa Indonesia oleh salah satu bahasa daerah dan harus diarahkan
agar bahasa Indonesia menghimpun khasanah kata-kata yang terbaik dari seluruh bahasa
daerah kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada tinjauan pustaka dan pembahasan maka dapat disimpulkan ilmu
dan bahasa memiliki keterkaitan satu sama lain. ilmu dapat berkembang, melalui
publikasi ilmiah dengan menggunakan komunikasi bahasa yang baik. Keterkaitan ini
didukung dengan hakikat dari ilmu dan bahasa itu sendiri, terminologi ilmu, ilmu
pengetahuan (knowledge) dan sains, ketetapan quo vadis dan politik bahasa nasional.
terminologi generik yang mencakup segenap bentuk yang kita tahu seperti filsafat,
ekonomi, seni, beladiri, cara menyulam, dan biologi...“. Ilmu (science) merupakan bagian
secara sistematis, diperoleh dengan observasi (tahapan metode ilmiah) yang dapat
bahasa, bahasa memiliki fungsi komunikatif dan fungsi integratif. Terminologi terdiri
dari obyek ontologis (obyek yang ditelaah yang menghasilkan pengetahuan), landasan
suatu pengetahuan). Quo vadis menetapkan Terminologi Ilmu untuk science dan
pengetahuan untuk knowledge. Politik bahasa nasional menetapkan bahasa nasional yaitu
Merujuk pada keterkaitan antara ilmu dan bahasa, sebaiknya penggunaan bahasa
lebih dikembangkan lagi dengan bahasa yang baik dan benar sehingga diharapkan dengan
adanya bahasa yang baik dan benar, transfer ilmu dapat berjalan dengan baik tanpa
berpikir dan berbicara, baik dalam kalangan masyarakat keilmuan maupun non keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ariztik.wordpress.com,”penggunaan-bahasa-indonesia-dalam-prosep
penalaran”. 26/04/2012, 20:10
http://indrastomo.blogspot.com/2012/06/makalah-ilmu-dan-bahasa.html
http://jowofile.jw.lt/ebook/files5,”Peranan-Filsafat-Bahasa-Dalam
Pengembangan-Ilmu-Bahasa”. 27/04/2012, 20:18
http://www.scribd.com/doc/13236846/ILMU-DAN-BAHASA-ivate-max
age-0-must-revalidate-Content-Length-27-X
Suriasumantri, S. Jujun. (2007). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.