Anda di halaman 1dari 3

Apakah Itu Ovulasi?

Dari penjelasan video diatas, mari kita pelajari prosesnya satu persatu.

Yang pertama yaitu Proses Ovulasi


Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini
sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia,
perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam
kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa
pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel
dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum
siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apabila berhasil bergabung akan
membentuk zigot.

Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan
progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks
sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk
implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal
kepada kelenjar hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.

Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan
menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan
implantasi pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika
pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana
kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat
terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.

Selanjutnya, Proses Fertilisasi


Proses Fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang
dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan
tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288
hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :

1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4,
8, 16 sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit
dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap
makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju
uterus dengan waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses
implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin).
Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron
dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah
yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang
semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
6. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa
kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh
plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia
kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone
progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
7. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk
memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur
metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
8. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi
adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan.
Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
9. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang
persalianan.

Lalu Selanjutnya Proses Implantasi


Pada akhir minggu pertama (hari ke-5 sampai hari ke-7) zigot mencapai cavum uteri.

Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lender dibawah pengaruh
progesterone dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium
dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput rahim
yang terbuka dan aktif.

Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut
akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofobas zigot tersebut
dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus
(terjadi implantasi).

Yang terakhir adalah Proses Embryogenesis


Pembelahan/perkembangan awal embrio
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel-sel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya, disebut
blastomer.

Sesudah 3-4 kali pembelahan, zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut stadium morula
(kira-kira pada hari ke-3 sampai ke-4 pascafertilisasi). Morula terdiri dari inner cell mass
( kumpulan sel-sel di sebalah dalam, yang akan tumbuh jaringan-jaringan embrio
sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel disebelah luar, yang akan tumbuh
menjadi trofoblaskira-kira pada hari ke-5 sampai ke-6, dirongga sela-sela inner cell
mass merembaes cairan menembus zona pellucida, membentuk ruang antar sel.
Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massa zigot
membentuk rongga blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi, tetap
berbatasan dengan lapisan sel luar. Pada stadium ini zigot disebut berada dalam
stadium blastula atau pembentukan blastokista.

Inner cell kemudian disebut sebagai embrioblas, dan outer cell mass kemudian disebut
sebagai trofoblas

Anda mungkin juga menyukai