Disusun Oleh
KELOMPOK 8 :
NAMA NPM
Muhammad Robiansyah 16.11.1001.3408.162
Regita Amanda Suci 16.11.1001.3408.108
Regita Indah Perwati 16.11.1001.3408.128
Willhelmus Wokaopun Kroon 16.11.1001.3408.034
Firliansyah 17.11.1001.3408.091
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2019
I. Struktur Organisasi, Desain Organisasi dan Desain
Pekerjaan
A. PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Adalah proses membagi pekerjaan ke dalam pekerjaan yang daerah khusus guna
mencapai keunggulan spesialisasi (Gibson, 1996)
Pekerjaan dapat dibagi menjadi:
1. Ke dalam bidang ke ahlian personal ( Akuntansi, Ahli ea rah, dan lain-lain).
2. Ke dalam aktivitas yang berbeda sesuia dengan yang diperlukan pabrik: Pabrikasi-
pabrikasi (spesialisasi horizontal)
3. Ke arah vertical: pekerjaan General Manajer beda dengan Supervisor.
C. DEPARTEMENTALISASI/DEPARTEMENTASI
D. RENTANG KENDALI
Adalah jumlah individu yang bertanggung jawab pada manajer tertentu (Gibson,1996)
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan secara efesien dan efektif oleh seorang manajer (
Robbins, 2002)
Faktor-faktor yang mempengaruhi rentan kendali dalam menyusun suatu organisasi adalah
sebagai berikut:
E. RANTAI KOMANDO
Ketika membicarakan rantai komando mesti juga dibahas tentang tiga konsep lain
yaitu: wewenang, tanggung jawab, dan kesatuan komando
1. Wewenang adalah hak yang dimiliki seorang manajer untuk mengambil keputusan,
memberi intruksi dan penugasan serta melakukan penilaian terhadap bawahannya.
Wewenang karena suatu hal bisa didelegasikan/dilimpahkan kepada pihak lain.
2. Tanggung jawaba atas kewajiban yang harus dijalankan. Tidak seperti wewenang,
tanggung jawab tidak dapat didelegasikan/dilimpahkan kepada bawahan
3. Kesatuan komando adalah prinsip manajemen yang menyatakan bahwa tiap tiap orang
harus melapor suatu manajer saja. Atau tiap bawahan hanya punya satu atasan.
II. KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
a. Struktur sederhana
Suatu struktur yang bercirikan tingkat departementasi sederhana, rentang kendali yang
luas, wewenang yang terpusat, formalisasi kecil/rendah.
Formalisasi adalah pembakuan pekerjaan yang terkait dengan peraturan yang akan
perpengaruh dengan perilaku karyawan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
b. Struktur fungsional
Struktur organisasi yang mengelompokkan spesialisasi pekerjaan yang serupa atau yang
terkait kedalam suatu kelompok.
c. Struktur divisional
Struktur organisasi yang terdiri atas unit atau divisi atau terpisah dan semi otonom.
a. Struktur berbasis tim, desain organisasi dimana keseluruhan organisasi tersusun oleh
sejumlah kelompok kerja atau tim.
Dalam struktur ini, pemberdayaan karyawan mejadi penting karena akan menentukan
sukses organisasi. Bentuk ini telah menghancurkan batas-batas departemen dan
mendesentralisasikan pengambil keputusan ketingkatan tim kerja.
b. Struktur metriks, desain organisasi yang menugaskan para spesialis dari departemen
fungsional yang berbeda-beda untuk bekerja pada satu atau lebih proyek yang dipimpin
oleh seorang manajer proyek
c. Struktur proyek, desain organisasi dimana para karyawan secara terus menerus
ditugaskan kesejumlah proyek. Struktur ini sangat cari dan feksibel, tidak ada
departementasi dan hirarki yang kaku. Para manajer berperan sebagai fasilitator, Pembina
danpelatih dan melayani tim-tim proyek.
d. Unit internal mandiri, adalah unit-unit bisnis yang terdesentralisasi, masing masing
mempunyai produk, pelanggan, pesaing, dan sasaran laba. Ada juga yang menyebutnya
organisasi virtual.
e. Organisasi tanpa tapal batas, suatu organisasi yang mengusahakan rantai komando,
rentang kendali yang tak terbatas, mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.
f. Organisasi pembelajar, organisasi yang telahmengembangkan kemampuan untuk terus
menerus beradaptasi dan berubah, karena para anggota berperan aktif dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang terkait dengan pekerja.
Salah satu factor yang berpengaruh cukup signifikan terhadap terwujudnya efektifitas dan
kesehatan suatu organisasi adalah desain pekerjaan. Pekerjaan yang didesain dengan baik
akan dapat meningkatkan motivasi, produktivitas dan kepuasan kerja. Perkembangan
lingkungan dan perkembangan organisasi yang begitu cepat dan dinamis menjadikan
organisasi untuk terus melakukan perancangan ulang terhadapat pekerjaan.
Indriyo Gitosudarmo dan kawan-kawan (1997) mengatakan bahwa desain pekerjaan
berkaitan dengan penentuan struktur hubungan tugas dan hubungan antar pribadi sari satu
pekerjaan dengan menentukan berapa banyak keanekaragaman, tanggung jwab, signifikan,
dan otonomi pekerja diberikan oleh pekerja.
Desain ulang pekerjaan adalah proses di mana manajer mempertimbangkan kembali apa yang
diharapkan karyawan untuk dilakukan.
A. KARAKTERISTIK PEKERJAAN
Menurut CJM, setiap pekerjaan dapat dirumuskan dari lima segi dimensi inti, sbb
1) Keanekaragaman keterampilan
Tingkat sejauh mana suatu pekerjaan memerlukan serangkaian kegiatan agar karyawan dapat
menggunakan sejumlah bakat dan keterampilan yang berbeda.
2) Identitas tugas
Tingkat sejauh mana suatu tugas/pekerjaan menurut penyelesaian seluruh bagian pekerjaan
yang dapat diidentifikasi.
3) Tingkat signifikansi/kepentingan tugas
Daerah sejauh mana suatu tugas/pekerjaan memiliki pengaruh yang berarti terhadap
organisasi, masyarakat atau kehidupan orang lain
4) Otonomo
Derajat sejauh mana pekerja bebas dari pengaruh langsung atasan dan dapat menentukan cara
terbaik dalam melaksanakan tugas
5) Umpan balik
Derajat sejarah mana pekerja memperoleh informasi tentang penilaian prestasi dari
pelaksanaan tugasnya.
REFRENSI
Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, Anak Agung Ayu Sriathi, Perilaku Organisasi, edisi 2,
Graha Ilmu.