Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
S
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ASOKA
RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Disusun oleh :
Qori Nur Azizah
I4B019008
1. Identitas pasien
a. Nama : Tn. S
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Tempat, tanggal, lahir : Padang, 01/01/1948
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Status perkawinan : Menikah
g. Alamat : Tegalreja rt 002 rw 010 Cilacap Selatan
h. Usia : 71 tahun
i. No. RM : 02017339
j. Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik
k. Tanggal pengkajian : Selasa, 1 Oktober 2019 pukul 19.30 WIB
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Istri pasien mengatakan seluruh badan pasien tidak dapat bergerak, kesadaran pasien
menurun sehingga pasien tidak dapat berbicara. Selain itu pasien batuk-batuk serta
sesak nafas. Istri pasien menambahkan bahwa pendengaran pasien sudah menurun
dari 7 bulan yang lalu sehingga harus dipanggil dengan keras supaya pasien dapat
membuka matanya.
b. Riwayat penyakit sekarang
Istri pasien mengatakan bahwa pasien sering datang kontrol untuk penyakit paru-
paru, penyakit jantung, dan penyakit saraf. Pasien dibawa ke IGD RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto karena pasien kejang-kejang. Pasien terdiagnosa
stroke non hemoragik. Istri pasien menambahkan, ketika diperjalanan menuju IGD
RSUD Margono, pasien tersedak makanan dan mengalami kejang hingga
mengeluarkan lendir bercak darah sepanjang perjalanan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Istri pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat paru-parunya terdapat
cairan pada dada bagian kanan (efusi pleura kanan), badan pasien menjadi berat
sebelah pada tubuh bagian kiri (hemiparesis kiri), memiliki tekanan darah tinggi
lebih dari 200/100 mmHg, dan hasil pemeriksaan gula darah biasanya lebih dari 400.
d. Riwayat penyakit keluarga
Istri pasien mengatakan kedua orang tua atau saudara kandung pasien tidak ada
yang mengidap stroke, jantung, maupun gula.
e. Riwayat alergi
Istri pasien mengatakan bahwa pasien tidak ada makanan atau obat-obatan yang
harus dihindari.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Jelek
b. Kesadaran : Somnolen
E3, M2, V2 Nilai GCS: 7
a. Tanda-tanda Vital : TD= 192/99 mmHg, N= 115x/menit, S=37oC, RR=33x/menit,
TB=165 cm, BB=57 kg, IMT=21 (normal)
b. Kepala : bentuk kepala simetris, pertumbuhan rambut merata, sudah beruban,
tidak ada lesi.
c. Mata : bentuk mata simetris, reflek kedip tidak ada, konjungtiva anemis, pupil
isokor, gerakan mata lambat, tidak teraba keras.
d. Hidung : bentuk hidung simetris ki/ka, terdapat polip pada lubang hidung kanan,
terpasang selang oksigen simple mask, tidak ada inflamasi, tidak teraba massa.
e. Telinga : bentuk daun telinga simetris ki/ka, fungsi pendengaran menurun
f. Mulut : bibir kering, gigi berlubang, terdapat plak gigi, lidah kotor, tidak ada
tonsil atau stomatitis.
g. Leher : tidak ada jejas, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada massa,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
h. Thorax :
1) Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetriss ki/ka, pergerakan dinding dada simetris,
tidak ada retraksi dinding dada, menggunakan alat bantu pernapasan (simple
mask), tidak ada otot bantu pernapasan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
Perkusi : paru kiri suaranya sonor, paru kanan suaranya redup
Auskultasi : terdapat suara crekels
2) Jantung
Inspeksi : tidak terlihat iktus kordis
Palpasi : tidak teraba point maximal impuls
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak ada suara jantung tambahan,
nadinya >100x/menit
i. Abdomen
Inspeksi : tidak ada asites, terlihat tidak ada benjolan
Auskultasi: bising usus 12x/menit
Palpasi : hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, limpa tidak teraba
Perkusi : timpani
j. Ekstremitas
Kekuatan otot:
0 0
0 0
Penglihatan warna - -
Membuka mulut + +
Sensibilitas muka + +
Sudut mulut - -
Mengerutkan dahi - -
Menutup mata + +
NERVUS KRANIALIS KANAN KIRI
Meringis _ -
Menggembungkan pipi - -
Sengau - -
Menelan +
Mengangkat bahu - -
Menjulurkan lidah - -
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium (3 oktober 2019)
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
HEMATOLOGI
PAKET DARAH RUTIN
Hemoglobin 10.7 13.2-17.3 g/Dl
Leukosit 13180 3800-10600 ul
Hematokrit 33 40-52 %
Eritrosit 4.3 4.4-5.9 10^6/ul
MCH 24.7 26-34 Pg
MCV 76.7 80-100 Fl
DIFF COUNT
Basinofil 0.0 2-4 %
Batang 0.5 3-5 %
Netrofil segmen 91.3 50-70 %
KIMIA KLINIK
SGPT 15 U/L 16-63
Glukosa puasa 345 Mg/dl 74-106
Glukosa 2 jam pp 442 Mg/dl <= 126
b. Pemeriksaan MCT Scan kepala tanpa kontras (1 Oktober 2019)
- Infark pada korona radiate kanan kiri, nucleus lentiformis kanan kiri, dan
thalamus kanan.
- Tidak ada tanda perdarahan dan peningkatan tekanan intrakanial
- Gambaran aging cerebral atrophy
- Ventriculomegaly cenderung hydrocephalus communicans
c. Kimia Klinik
Albumin 2,54 g/dL yang rentang normal 3.40 - 5.00
1. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Terapi latihan: Mobilitas Sendi
fisik b.d. penurunan diharapkan keluarga pasien dapat melakukan ROM aktif 1. Monitor pergerakan otot yang lemah.
kekuatan otot akibat dengan gerakan atas inisiatif sendiri dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan pada klien dan keluarga
kerusakan pusat gerak Pergerakan Sendi tujuan latihan pergerakan sendi.
motorik di lobus Indikator Awal Akhir 3. Gunakan pakaian yang longgar ketika
frontalis. Jari kanan dan kiri 1 2 melakukan latihan.
Pergelangan tangan 1 2 4. Kaji kemampuan klien terhadap
kanan dan kiri pergerakan.
Ibu jari kanan dan 1 2 5. Ajarkan ROM aktif/pasif pada klien /
kiri keluarga.
Siku kanan dan kiri 1 2 6. Instruksikan pasien dan keluarga untuk
Bahu kanan dan kiri 1 2 melakukan latihan secara rutin.
Pergelangan kaki 1 2 7. Berikan reinforcement positif setelah
kanan dan kiri melakukan latihan.
Lutut kanan dan kiri 1 2 8. Kaji perkembangan / kemajuan latihan.
1 : sangat parah
2 : parah
3 : sedang
4 : baik
5 : sangat baik
2. Defisit perawatan diri: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Memandikan
mandi b.d. mobilitas diharapkan keluarga pasien berani untuk memandikan atau 1. Mencuci rambut sesuai dengan
fisik pasien menurun menyeka pasien dengan mobilitas fisik menurun dengan kebutuhan.
kriteria hasil : 2. Mandi/menyeka tubuh pasien dengan
Perawatan Diri: Mandi suhu yang nyaman.
Indikator Awal Akhir 3. Bantu dalam hal kebersihan.
Keluarga pasien dapat 3 4 4. Berikan lubrikan dan krim untuk kulit
mengambil alat dan yang kering.
bahan mandi 5. Berikan bedak kering pada lipatan kulit
Keluarga pasien 2 3 yang dalam.
mampu mencuci 6. Monitor kondisi kulit saat mandi.
/membasuh wajah
pasien
Keluarga pasien 2 3
mampu mencuci/
membasuh badan
bagian atas pasien
Keluarga pasien 2 3
mampu mencuci/
membasuh badan
bagian bawah paisen
Keluarga pasien 2 3
mampu mengeringkan
badan pasien
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu
3 Risiko kerusakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,F Pengecekan kulit
integritas kulit b.d. diharapkan keluarga pasien dapat memonitor keadaan kulit 1. Periksa kulit dan selaput lendir terkait
imobilisasi fisik ditandai pasien yang tirah baring dengan kriteria hasil : adanya kemerahan, rasa hangat yang
dengan pasien tirah (………) berlebih, atau edema.
baring serta penurunan Indikator Awal Akhir 2. Amati warna, kehangatan, bengkak,
kekuatan otot tekstur, edema pada ekstremitas.
3. Monitor warna dan suhu kulit.
1: 4. Monitor kulit untuk adanya
2: kekeringan yang berlebihan dan
3: kelembaban.
4: 5. Monitor sumber tekanan dan gesekan.
5: 6. Melakukan langkah-langkah untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut
(melapisi kasur atau menggunakan
kasur dekubitus, reposisi tubuh
pasien).
7. Mengajarkan anggota
keluarga/pemberi asuhan mengenai
tanda-tanda kerusakan kulit dengan
tepat.
E. IMPLEMENTASI
No Hari / tanggal dx. Implementasi Respon Paraf
1. Rabu, 2 Oktober 1 1. Monitor pergerakan otot yang Objektif:
2019 pukul lemah. - Kekuatan otot ekstremitas pasien 0
08.00 WIB 2. Menjelaskan pada klien dan - Seluruh ekstremitas pasien terlihat tidak ada
keluarga tujuan latihan pergerakan pergerakan
sendi. - Keluarga dapat melakukan pergerakan sendi
3. Memberikan penjelasan kepada sesuai dengan arahan yang diberikan.
keluarga bahwa pasien harus - Keluarga terlihat serius dan memahami
memakai pakaian yang longgar ketika diajarkan tentang ROM aktif.
ketika melakukan latihan. Subjektif:
4. Mengkaji kemampuan keluarga - Keluarga mengatakan paham terkait tujuan
pasien ketika mempraktikan pergerakan sendi.
pergerakan sendi. - Keluarga mengatakan ingin mengganti
5. Mengajarkan ROM aktif pada pakaian pasien dengan yang longgar.
keluarga pasien.
6. Memberikan instruksi kepada
keluarga untuk melakukan latihan
pergerakan sendi secara rutin.
Minimal 2jam sekali.
Pukul 09.30 2 1. Membasuh rambut sesuai dengan Objektif:
WIB kebutuhan. - Kulit pada tubuh bagian belakang pasien
2. Menyeka tubuh pasien dengan suhu terasa lebih panas
yang nyaman. Subjektif:
3. Mengganti pakaian pasien. - Keluarga mengatakan akan membeli madu
4. Memberikan lubrikan madu untuk untuk dioleskan pada kulit kering, yaitu
bibir pasien. bibir.
5. Memonitor kondisi kulit saat - Keluarga belum berani untuk mengelap
mandi. tubuh pasien sehingga keluarga hanya
observasi terlebih dahulu.
Pukul 12.00 1 1. Memberikan reinforcement positif Objektif:
WIB kepada keluarga setelah melakukan - Keluarga terlihat sedang menggerakan kaki
latihan pergerakan sendi. dan tangan pasien secara mandiri.
2. Mengkaji perkembangan latihan Subjektif:
pergerakan sendi yang dilakukan - Keluarga pasien mengucapkan terimakasih
oleh keluarga pasien.
Pukul 13.30 3 1. Melakukan pemeriksaan apakah Objektif:
WIB terdapat kemerahan, rasa hangat - Punggung dan ekstremitas pasien terasa
yang berlebih, atau edema pada lebih panas.
kulit - Warna kulit pada wajah dan ekstremitas
2. Mengamati warna kulit, tampak lebih merah.
kehangatan, bengkak, pada - Tubuh pasien selalu lembab karena keringat
ekstremitas. yang berlebih.
3. Memonitor warna dan suhu kulit. - Pada kasur pasien telah terpasang kasur
4. Memonitor bagian kulit dengan dekubitus
kelembaban berlebih Subjektif:
5. Keluarga pasien melapisi kasur - Keluarga pasien mengatakan ingin
dengan kain, menggunakan kasur meletakkan kain di punggung pasien
dekubitus, serta reposisi tubuh
pasien.
6. Mengajarkan tanda-tanda
kerusakan kulit kepada anggota
keluarga.
2. Kamis, 3 2 1. Keluarga pasien membasuh dan Objektif:
Oktober 2019 menyeka tubuh pasien dengan air - Pasien terlihat nyaman ketika sedang diseka
pukul 08.00 sabun lalu dibilas dengan air dengan tanda pasien menutup mata ketika
WIB hangat tetapi masih dibantu oleh bagian wajah diseka.
perawat. Subjektif:
2. Monitor kondisi kulit pasien - Istri pasien mengatakan sudah terbiasa
ketika sedang diseka. untuk melakukan seka namun terhambat
3. Keluarga pasien mengoleskan karena penglihatannya tidak jelas.
madu pada bibir pasien.
Pukul 10.30 1 1. Istri pasien melakukan ROM Objektif:
WIB aktif pada ekstremitas atas dan - Ekstremitas pasien belum ada pergerakan.
bawah. Subjektif:
2. Menginstruksikan kepada - Istri pasien mengatakan selalu
keluarga supaya ikut bergantian menggerakkan tubuh pasien.
dalam melakukan ROM aktif
pada pasien.
3. Memberikan reinforcement
positif kepada keluarga setelah
melakukan latihan pergerakan
sendi.
Pukul 13.30 3 1. Keluarga pasien memonitor Objektif:
WIB warna dan suhu kulit pasien. - Punggung dan ekstremitas pasien masih
2. Keluarga pasien memonitor teraba panas. Pada bagian punggung
bagian kulit dengan kelembaban berkeringat lebih.
berlebih serta mengeringkannya Subjektif:
dengan handuk. - Istri pasien mengatakan bahwa kulit pasien
3. Keluarga melakukan reposisi teraba panas.
tubuh.
3. Jumat, 04 2 1. Keluarga pasien melakukan seka Objektif:
Oktober 2019 kepada pasien secara mandiri. - Keluarga pasien terlihat baik dalam
pukul 15.00 2. Menggantikan pakaian pasien melakukan seka.
WIB oleh keluarga. - Pada betis kaki kiri terdapat luka decubitus.
3. Monitor kondisi kulit pasien - Bibir pasien terlihat mulai lembab.
ketika sedang diseka. Subjektif:
4. Keluarga pasien sudah - Istri pasien mengatakan bahwa sudah bisa
mengoleskan madu pada bibir cara menyeka pasien yg benar.
pasien.
Pukul 15.30 3 1. Keluarga pasien memonitor Objektif:
WIB warna dan suhu kulit pasien. - Keringat pasien terlihat berlebih seperti
2. Keluarga pasien memonitor biasanya.
bagian kulit dengan kelembaban Subjektif:
berlebih serta mengeringkannya - Keluarga pasien mengatakan bahwa kulit
dengan handuk. tubuh pasien lebih panas dari biasanya.
3. Keluarga melakukan reposisi
tubuh.
Pukul 21.30 1 1. Keluarga sudah menerapkan Objektif:
WIB untuk selalu melakukan - Keluarga terlihat sudah terbiasa dalam
pergerakan sendi (ROM aktif) melakukan ROM aktif
pada pasien. Subjektif:
- Istri pasien mengatakan bahwa tubuh pasien
tidak ada pergerakan sama sekali.
F. EVALUASI
No. Hari/tanggal Dx. kep Evaluasi Paraf
1. Rabu. 2 1 S : istri pasien mengatakan bahwa tidak ada pergerakan pada ekstremitas atas dan bawah
Oktober 2019
pukul 09.30 O : kekuatan otot ekstremitas pasien 0
WIB
A : masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik belum teratasi dengan indikator sebagai
berikut.
Pukul 10.00 2 S : istri pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah diseka atau ganti baju dari hari
WIB minggu 29 September 2019
O : tercium bau keringat yang menyengat dari tubuh pasien dan terlihat keringat berlebih
A : masalah keperawatan perawatan diri: mandi teratasi sebagian dengan indikator sebagai
berikut.
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keluarga pasien dapat 3 4 4
mengambil alat dan
bahan mandi
Keluarga pasien 2 3 3
mampu mencuci
/membasuh wajah
pasien
Keluarga pasien 2 3 2
mampu mencuci/
membasuh badan
bagian atas pasien
Keluarga pasien 2 3 3
mampu mencuci/
membasuh badan
bagian bawah paisen
Keluarga pasien 2 3 3
mampu mengeringkan
badan pasien
P : monitor terhadap keluarga pasien ketika akan memandikan/menyeka pasien supaya dapat
mandiri memandikan pasien tanpa bantuan perawat.
Pukul 13.45 3 S : istri pasien mengatakan kulit di punggung dan di wajah lebih panas dibandingkan dengan
WIB bagian tubuh lainnya.
O : terlihat warna kulit di punggung dan wajah lebih merah
A:
P : tetap monitor untuk tanda-tanda kerusakan pada kulit akibat tirah baring.
2. Kamis 3 2 S : istri pasien mengatakan ingin bisa menyeka sendiri walaupun banyak selang yang
Oktober 2019 terpasang.
pukul 08.30
WIB O : pasien masih tirah baring tanpa ada pergerakan sendi kecuali dirangsang nyeri
A : masalah keperawatan defisit perawatan diri (mandi) teratasi sepenuhnya dengan indikator
sebagai berikut.
Pukul 10.45 1 S : istri pasien mengatakan bahwa tidak ada pergerakan pada ekstremitas atas dan bawah
WIB
O : kekuatan otot ekstremitas pasien 0
A : masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik belum teratasi dengan indikator sebagai
berikut.
A : masalah keperawatan defisit perawatan diri (mandi) teratasi sepenuhnya dengan indikator
sebagai berikut.
A : masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik belum teratasi dengan indikator sebagai
berikut.