Anda di halaman 1dari 50

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

` JOB IV

ANALISA SARINGAN

A. PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGERGAT KASAR


A. Tujuan

Untuk menentukan gradasi agregat kasar dan untuk mendapatkan


proporsi agregat kasar yang baik.

B. Dasar Teori
Analisa saringan agregat adalah analisis yang dilakukan untuk
mengetahui gradasi butir (distribusi ukuran butir), yaitu dengan menggetarkan
satu set saringan dimana lubang ayakan tersebut makin kebawah makin kecil.
Susunan besar butir agregat mempunyai modulus kehalusan, untuk agregat
kasar = 5,5 – 8,50
Seperti diketahui bahwa untuk campuran beton, ukuran maksimum
agregat dibagi kedalam tiga kategori yaitu :

1. Ukuran maksimum agregat 38 mm (40mm)

2. Ukuran maksimum agregat 19 mm (20mm)

3. Ukuran maksimum agregat 9,6 mm (10mm)

C. Alat dan Bahan


 Alat :
˗ 1 set saringan 1’’, ¾’’, ½’’, 3/8’’, no. 4, dan PAN
˗ Mesin penggetar
˗ Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
˗ Talam
˗ Sendok Material
˗ Kuas
 Bahan :
˗ Agregat Kasar ( batu pecah 1-2 dan 2-3)

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat yang akan digunakan
2. Mengambil sampel bahan agregat kasar ukuran 1-2 dan 2-3 pada tempat
penyimpanan material.
3. Memasukkan sampel agregat kasar kedalam oven dengan suhu ± 110 0 C.
4. Mengeluarkan dan menyiapkan agregat kasar yang telah dioven ±24 jam
dengan suhu ± 110 0 C.
5. Menyusun saringan sesuai spesifikasi (dari lubang saringan besar ke kecil).
˗ Untuk agregat 1-2 nomor saringan yang digunakan ½’’, 3/8’’, no. 4, 8,
16, dan PAN
˗ Untuk agregat 2-3 nomor saringan yang digunakan 1’’, ¾’’, ½’’, dan
PAN
6. Memasukkan agregat kasar ke dalam saringan sesuai ukuran yang telah
ditentukan..
7. Mengayak agregat kasar dengan menggunakan alat penggetar selama ± 15
menit / dengan manual.
8. Mendiamkan benda uji sejenak dan menghilangkan debu yang beterbangan.
9. Menimbang dan mencatat berat agregat kasar 1-2 dan 2-3 yang tertahan
diatas tiap saringan.

E. Data dan Hasil Perhitungan

 Rumus
 % tertahan = Berat Tertahan x 100%
Σ Berat Tertahan

 % Komulatif Tertahan = %Tertahan sesudah + %Tertahan sebelum

 % Lolos = 100% - % Komulatif Tertahan

Ʃ Komulatif % Tertahan sampai saringan 0,15


 𝑀𝐾 =
100

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Data Hasil Pengujian Agregat Kasar 1 - 2

Lokasi
Dikerjakan Oleh : Kelompok 1 : Lab. Bahan
Hari/Tanggal : Senin, 18 Februari Kelas
2019 : 2 B / T.K.J.J.

Tabel Hasil Pegujian


Berat
Nomor Berat Tanah + Berat Tanah
Wadah
Saringam Wadah (gr) (gr) (gr)
1/2" 2508,12 173,85 2334,27
3/8" 711,28 179,64 531,64
4" 499,38 177,81 321,57
8" 336,31 321,96 14,35
Total 3201,83

Tabel Perhitungan 1-2


Nomor Berat Benda % Komulatif
Saringam Uji Tertahan (gr) tertahan Tertahan Lolos
1 1/2" 0,00 0,00 0,00 100
1" 0,00 0,00 0,00 100
3/4" 0,00 0,00 0,00 100
1/2" 2334,27 72,90 72,90 27,10
3/8" 531,64 16,60 89,51 10,49
4" 321,57 10,04 99,55 0,45
8" 14,35 0,45 100,00 0,00
16" 0,00 0,00 100,00 0,00
30" 0,00 0,00 100,00 0,00
50" 0,00 0,00 100,00 0,00
100" 0,00 0,00 100,00 0,00
PAN 0,00 0,00 100 0,00
Jumlah 3201,83 100 861,96 338,04

Modulus Kehalusan
761,96
Σ (% Komulatif Tertahan # No. 0,15 s/d #
MK =
Maksimum)

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

100
761,96
= = 7,62
100

Data Hasil Pengujian Agregat Kasar 2-3

Lokasi
Dikerjakan Oleh : Kelompok 1 : Lab. Bahan
Hari/Tanggal : Senin, 18 Februari Kelas
2019 : 2 B / T.K.J.J.

Tabel Hasil Pegujian


Berat
Nomor Berat Tanah + Berat Tanah
Wadah
Saringam Wadah (gr) (gr) (gr)
1'' 3013,75 173,85 2839,90
3/4'' 1477,43 177,81 1299,62
1/2'' 297,26 179,64 117,62
Pan 0 0 0
Total 4257,14

Tabel Perhitungan 2-3


Nomor Berat Benda % Komulatif
Saringam Uji Tertahan (gr) tertahan Tertahan Lolos
1 1/2" 0 0 0 100
1" 2839,90 66,71 66,71 33,29
3/4" 1299,62 30,53 97,24 2,76
1/2" 117,62 2,76 100 0,00
3/8" 0 0 100 0,00
4" 0 0 100 0,00
8" 0 0 100 0,00
16" 0 0 100 0,00
30" 0 0 100 0,00
50" 0 0 100 0,00
100" 0 0 100 0,00
PAN 0 0 100 0,00
Jumlah 4257,14 100 1063,95 136,05

Modulus Kehalusan
963,946

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Σ (% Komulatif Tertahan # No. 0,15 s/d #


MK = Maksimum)
100
963,95
=
100
= 9,64

F. Kesimpulan

Setelah melakukan pengujian analisa saringan agregat kasar


diperoleh :

- Modulus Kehalusan

Agregat kasar ukuran 1-2 = 7,62

Agregat kasar ukuran 2-3 = 9,64

- Ukuran Butir Maksimum = 38,1 mm (1½")


- 100 lolos saringan 1½"

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

G. Gambar Alat Dan Bahan


 Alat

Mesin Penggetar Saringan Talam / Wadah

Sendok Material Timbangan

 Bahan

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Agregat Kasar 2-3 Agregat Kasar 1-2

H. Dokumentasi

___

Mengambil sampel agregat kasar yang Memasukkan sampel agregat kasar ke


akan diuji pada tempat penyimpanan dalam oven selama 24 jam
material

_______

Memasukkan sampel agregat kasar ______ Agregat kasar diayak menggunakan


yang telah dioven ke dalam saringan mesin penggetar ±15 menit atau
______________________________________________________________________________________________ dengan manual

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Menimbang berat agregat kasar yang tertahan pada saringan

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

B. PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

A. Tujuan

Untuk menentukan gradasi agregat halus dan untuk mendapatkan gradasi


sesuai yang diinginkan.

B. Dasar Teori

Analisa saringan agregat adalah analisis yang dilakukan untuk


mengetahui gradasi butir (distribusi ukuran butir), yaitu dengan menggetarkan
satu set saringan dimana lubang ayakan tersebut makin kebawah makin kecil.
Susunan besar butir agregat mempunyai modulus kehalusan, Untuk agregat
halus : 2,2 – 3,1.

Batas-batas gradasi yang baik untuk campuran beton dibagi menjadi 4 zone
yaitu :

1. Zone 1 = Merupakan batas gradasi pasir yang ukuran butirannya halus,


tetapi masih memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan campuran
beton.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2. Zone II = Merupakan batas gradasi yang mempunyai butiran yang agak


halus dan merupakan agregat halus.

3. Zone III = Merupakan batas gradasi distribusi pasir yang agak halus dan bila
digunakan untuk campuran beton membutuhkan semen yang lebih banyak
dibandingkan dengan zone II.

4. Zone IV = Batas gradasi butir pasir yang halus dan masih diizinkan untuk
campuran beton yang mutunya tidak terlalu tinggi dan membutuhkan semen
yang lebih banyak dari Zone III.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

C. Alat dan Bahan


 Alat:
˗ 1 set saringan 3/8’’, no. 4, 8 , 16, 30, 50, 100, dan PAN
˗ Mesin penggetar
˗ Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
˗ Talam
˗ Sendok material
˗ Kuas

 Bahan :
˗ Agregat halus ( Pasir )

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat yang akan digunakan
2. Mengambil sampel bahan agregat halus pada tempat penyimpanan
material.
3. Memasukkan sampel agregat halus kedalam oven dengan suhu ± 110 0 C.
4. Mengeluarkan dan menyiapkan agregat halus yang telah dioven ±24 jam
dengan suhu ± 110 0 C.
5. Menyusun saringan sesuai spesifikasi ( dari lubang saringan besar ke kecil
).
6. Memasukkan agregat halus ke dalam saringan.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

7. Mengayak agregat halus dengan menggunakan alat penggetar selama ± 15


menit.
8. Mendiamkan benda uji sejenak dan menghilangkan debu yang
beterbangan.
9. Menimbang dan mencatat berat agregat kasar yang tertahan diatas tiap
saringan.

E. Data dan Hasil Perhitungan


 Rumus :
 % tertahan = Berat Tertahan x 100%
Σ Berat Tertahan

 % Komulatif Tertahan = %Tertahan sesudah + %Tertahan sebelum

 % Lolos = 100% - % Komulatif Tertahan

Ʃ Komulatif % Tertahan sampai saringan 0,15


 MK =
100

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Data Hasil Pengujian Agregat Halus

Lokasi
Dikerjakan Oleh : Kelompok 1 : Lab. Bahan
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Februari Kelas
2019 : 2 B / T.K.J.J.

Tabel Hasil Pegujian


Berat
Nomor Berat Tanah + Berat Tanah
Wadah
Saringam Wadah (gr) (gr) (gr)
3/8'' 0 0 0,00
4" 339,589 167,929 171,66
8" 340,039 167,929 172,11
16" 360,989 167,929 193,06
30" 599,969 168,929 431,04
50" 1659,51 885,97 773,54
100" 458,09 167,92 290,17
Pan 513,64 464,6 49,04
Total 2080,62

Tabel Perhitungan
Nomor Berat Benda % Komulatif
Saringam Uji Tertahan (gr) tertahan Tertahan Lolos
1 1/2" 0,00 0,00 0,00 100,00
1" 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4" 0,00 0,00 0,00 100,00
1/2" 0,00 0,00 0,00 100,00

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

3/8" 0,00 0,00 0,00 100,00


4" 171,66 8,25 8 91,75
8" 172,11 8,27 17 83,48
16" 193,06 9,28 26 74,20
30" 431,04 20,72 47 53,48
50" 773,54 37,18 84 16,30
100" 290,17 13,95 98 2,36
PAN 49,04 2,36 100 0,00
Jumlah 2080,62 100 378,43 821,57

Modulus Kehalusan
278,43
Σ (% Komulatif Tertahan # No. 0,15 s/d #
MK = Maksimum)
100
278,43
=
100
= 2,78

Tabel Spesifikasi Zona Batas Gradasi Agregat Halus

Tabel Penentuan Batas Gradasi Agregat Halus


Bts. Bts.
Ukuran Saringan Bawah Atas Total
Y1 Y2
No.100 0,15 0 10 2,36
No.50 0,3 8 30 16,30
No.30 0,6 35 59 53,48
No.16 1,2 55 90 74,20
No. 8 2,36 75 100 83,48
No. 4 4,75 90 100 91,75
3/8” 9,8 100 100 100,00
Zona yang diperoleh adalah Zona II (Wilayah 2)

Grafik Gradasi Agregat Halus (Pasir)

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

F. Kesimpulan

Setelah melakukan pengujian analisa saringan untuk agregat halus (pasir),


diperoleh modulus kehalusan 2.78 dan diperoleh jenis agregat halus sedang
(pasir sedang) Zone 2

G. Gambar Alat Dan Bahan


 Alat

Mesin Penggetar Saringan Talam / Wadah

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Sendok Material Timbangan

 Bahan

Agregat Halus (Pasir)

H. Dokumentasi

Mengambil sampel agregat halus Memasukkan sampel agregat


yang akan diuji pada tempat halus ke dalam oven selama 24
penyimpanan material jam

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Memasukkan sampel agregat halus Memasang saringan yang berisi agregat


ke dalam saringan agregat halus ke alat mesin penggetar
±15 menit

Menimbang berat sampel agregat halus yang tertahan pada saringan

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB 2
PENGGABUNGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tata cara perhitungan penggabungan agregat.
2. Untuk menentukan perbandingan pencampuran agregat sehingga menghasilkan
mutu beton yang diinginkan.

B. DASAR TEORI
Penggabungan agregat kasar dan halus bertujuan untuk mencari prosentase
agregat kasar dan halus yang memenuhi spesifikasi / syarat (grafik 2.5 batas gradasi
agregat kasar untuk besar butir maksimum 19 mm dan grafik 2.6 batas gradasi agregat
kasar untuk besar butir maksimum 38,0 mm) terlampir.
Dalam penggabungan agregat data-data yang diperlukan :
1. Prosentase lolos kumulatif agregat halus
2. Prosentase lolos kumulatif agregat kasar
3. Ukuran butir maksimum
4. Lengkung gradasi (sesuai ukuran butir maksimum)
Metode penggabungan yang sering digunakan adalah :
A. Metode analitis
B. Metode coba-coba

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

C. TABEL DATA DAN HASIL PENGAMATAN

 Tabel . Data Hasil Percobaan


% lolos kumulatif Spesifikasi (mak 40 mm)
Saringan
ag halus bp 1-2 bp 2-3 Y1 Y2

1 1/2" 100 100 100 100 100


1" 100 100 33,29
3/4" 100 100 2,76 50 75
1/2" 100 27,10 0
3/8" 100 10,49 0 36 60
4 91,75 0,45 0 24 47
8 83,48 0 0 18 38
16 74,20 0 0 12 30
30 53,48 0 0 7 23
50 16,30 0 0 3 15
100 2,36 0 0 0 6

 Tabel Hasil Perhitungan Penggabungan agregat kasar dan halus


Spesifikasi (mak
% lolos kumulatif Rancangan campuran
Saringan Total 40 mm)
ag halus bp 1-2 bp 2-3 ag. halus bp 1-2 bp 2-3 Y1 Y2
37% 33% 30% 100%
1 1/2" 100,00 100,00 100,00 37 33,00 30 100,00 100 100
1" 100,00 100,00 33,29 37 33,00 9,99 79,99
3/4" 100,00 100,00 2,76 37 33,00 0,83 70,83 50 75
1/2" 100,00 27,10 0,00 37,00 8,94 0 45,94
3/8" 100,00 10,49 0,00 37,00 3,46 0 40,46 36 60
4 91,75 0,45 0,00 33,95 0,15 0 34,10 24 47
8 83,48 0,00 0,00 30,89 0,00 0 30,89 18 38
16 74,20 0,00 0,00 27,45 0,00 0 27,45 12 30
30 53,48 0,00 0,00 19,79 0,00 0 19,79 7 23
50 16,30 0,00 0,00 6,03 0,00 0 6,03 3 15
100 2,36 0,00 0,00 0,87 0,00 0 0,87 0 6

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 GRAFIK GRADASI PENGGABUNGAN AGREGAT

D. Kesimpulan
Proporsi agregat yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan analitis yaitu
pasir = 37% dan batu pecah.1-2 = 33%, 2-3 = 30%

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

REKAPITULASI HASIL PENGUJIAN

Material Agregat Kasar 1-2


No Pengujian Hasil Spesifikasi Satuan Keterangan
1 Kadar Air 0.33 0,5 - 2,0 % Perlu Dikoreksi
2 Kadar Lumpur 0.95 <=1 % Memenuhi
3 Keausan 21.74 15 - 50 % Memenuhi
4 Berat Isi 1.389 1,6 - 1,9 Kg / Liter Tidak Memenuhi
5 Berat Jenis 2.6 1,6 - 3,2 - Memenuhi
6 Penyerapan 2.38 0,2 - 4,6 % Memenuhi
7 Modulus Kehalusan 7.85 5,5 - 8,5 - Memenuhi
8 Indeks Kepipihan 35.9 <20 % Tidak Memenuhi
9 Indeks Kelonjongan 38.74 <20 % Tidak Memenuhi
10 Pelapukan <12 %

Material Agregat Kasar 2-3


No Pengujian Hasil Spesifikasi Satuan Keterangan
1 Kadar Air 0.53 0,5 - 2,0 % Memenuhi
2 Kadar Lumpur 0.46 <=1 % Memenuhi
3 Keausan 21.74 15 - 50 % Memenuhi
4 Berat Isi 1.389 1,6 - 1,9 Kg / Liter Tidak Memenuhi
5 Berat Jenis 2.56 1,6 - 3,2 - Memenuhi
6 Penyerapan 1.69 0,2 - 4,6 % Memenuhi
7 Modulus Kehalusan 9.699 5,5 - 8,5 - Perlu Dikoreksi
8 Indeks Kepipihan 35.9 <20 % Tidak Memenuhi
9 Indeks Kelonjongan 38.74 <20 % Tidak Memenuhi
10 Pelapukan <12 %

Material Agregat Halus


No Pengujian Hasil Spesifikasi Satuan Keterangan
1 Kadar Air 9.19 3-5 % Perlu Dikoreksi
2 Kadar Lumpur 4.49 <=5 % Memenuhi
3 Kadar Organik No.1 < No. 3 % Memenuhi
4 Berat Isi 1.47 1,4 - 1,9 Kg / Liter Memenuhi
5 Berat Jenis 2.70 1,6 - 3,2 - Memenuhi
6 Penyerapan 4.2 0,2 - 2 % Tidak Memenuhi
7 Modulus Kehalusan 2.05 2,2 - 3,1 - Perlu Dikoreksi
8 Pelapukan <15 %

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB 3

METODE DOE
MIX DESIGN

A. TUJUAN
1. Untuk menentukan campuran beton dari data-data yang telah diperoleh dari pengujian
agregat.
2. Untuk mengetahui cara pencampuran material beton yang akan diaduk.
3. Untuk menentukan berapa perbandingan dari bahan-bahan untuk menghasilkan mutu
beton yang diinginkan.

B. DASAR TEORI
Mix design dimaksudkan untuk mendapatkan kuat tekan yang tinggi sesuai dengan
perencanaan, mudah dikerjakan, tahan lama (awet), murah dan tahan terhadap keausan.
Pada perencanaan beton, dapat digunakan beberapa cara perancangan campuran, salah
satunya yang digunakan adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 2003 dimana
perancangannya menggunakan tabel dan grafik.

C. LANGKAH KERJA
1. Menentukan standar deviasi
2. Menentukan margin (M)
3. Menentukan kuat tekan rata – rata yang direncanakan
4. Menetukan kuat tekan yang diinginkan
5. Menentukan jenis semen dan jenis agregat
6. Menentukan faktor air semen (fas)
7. Menentukan slump
8. Menentukan ukuran maksimum agregat
9. Menentukan kadar air bebas
10. Menentukan kadar semen
11. Menentukan koreksi faktor air semen (fas)
12. Menentukan proporsi agregat
13. Menentukan berat jenis agregat
14. Menentukan berat jenis spesifik gabungan
15. Menentukan berat volume beton segar
16. Menentukan berat agregat total

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

17. Menentukan berat agregat halus


18. Menentukan berat agregat kasar
D. DATA PENGUJIAN

Rancangan Beton Metode DOE/SNI


Rancangan dan Beton dengan f’c = 33.2 Mpa
Data pengujian karakteriktik sebagai berikut :
1. Berat jenis batu pecah 1-2 kondisi SSD = 2,60
2. Berat jenis batu pecah 2-3 kondisi SSD = 2,56
3. Berat jenis agregat halus pasir kondisi SSD = 2,70
4. Kadar air batu pecah 1-2 = 0,33 %
5. Kadar air batu pecah 2-3 = 0,53 %
6. Kadar air pasir = 9,19 %
7. Penyerapan batu pecah 1-2 = 2,38 %
8. Penyerapan batu pecah 2-3 = 1,69 %
9. Penyerapan pasir = 4,20 %
10. Ukuran maksimum agregat = 40 mm
11. Persentase gabungan
 Batu Pecah 1-2 = 35 %
 Batu Pecah 2-3 = 30 %
 Pasir = 35 %
12. Kuat tekan yang diinginkan = 33.2 Mpa
13. Benda uji yang digunakan = Silinder
14. Jumlah benda uji = 6 buah

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

E. ANALISA DATA

1. Kuat tekan yang disyaratkan


F’c = 33,2 Mpa

2. Deviasi standar
Diambil kisaran 60-70 = 70 kg/cm²

3. Perhitungan besarnya nilai tambah/margin (M)


Syarat Sr ≥ 40 maka,

M = 2,64 x Sr – 40

= 2,64 x 70 - 40

= 144,8 kg/cm²

= 14,48 Mpa

4. Perhitungan kuat tekan rata-rata yang direncanakan


fcr = f’c + M
= 33,2 + 14,48
= 47,68 Mpa

=476,8 kg/cm²

5. Jenis semen : PCC / Tipe I

6. Jenis agregat
 Agregat halus = Pasir / alami
 Agregat kasar = Batu pecah 1-2 dan 2-3

7. Faktor air semen


Jenis semen tipe I

Agregat kasar = Batu pecah

Benda uji = Silinder

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 1.1.. Perkiraan kuat tekan beton pada faktor air semen 0,5 dan jenis semen serat
agregat kasar yang biasa digunakan di Indonesia.

Jenis semen Jenis agregat kasar Kekuatan tekan (MPa ) Bentuk


benda uji
Pada ukur beton ( hari )

Pada umur beton ( hari )

3 7 28 91

Semen Portland Batu tak dipecahkan 17 23 33 40 Silinder


tipe I atau semen
tahan sulfat tipe Batu pecah 19 27 37 45
II, V
Batu tak dipecahkan 20 28 40 48 Kubus

Batu pecah 25 32 45 54

Semen Portland Batu tak dipecahkan 21 28 3 44 Silinder

tipe III Batu pecah 25 33 44 48

Batu tak dipecahkan 25 31 46 58 Kubus

Batu pecah 30 40 53 60

 Dari tabel dapat disimpulkan beton pada faktor air semen 0,5 dan jenis semen serat
agregat kasar (batu pecah) yang biasa digunakan di Indonesia bahwa kuat tekan pada
umur 28 hari = 37 MPa untuk Silinder.

 Kuat tekan silinder = 37 MPa

 Kuat tekan rata-rata = 476,8 Kg/cm2

 w/c silinder = 0,482 (Dari grafik)

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Grafik11.1. Korelasi kadar air bebas,berat jenis spesifik gabungan SSD dan berat volume

370

0.358

0,461

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

8. Faktor air semen maksimum

Tabel 1.2. Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen maksimum untuk
berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus.

Uraian Jumlah semen Faktor air semen


minimum maksimum

per m³ beton (kg)

Beton dalam ruang bangunan: 275 0,60

keadaan keliling non-korosif

keadaan keliling korosif disebabkan 235 0,52


oleh kondensasi atau uap-uap
korosif

Beton diluar ruang bangunan :

Tidak terlindung dari hujan dan 325 0,60


terik matahari langsung

Terlindung dari hujan dan terik


matahari langsung 275 0,60

Beton yang masuk kedalam tanah: 325 0,55

Mengalami keadaan basah dan Lihat tabel 2.1.7


kering berganti-ganti

Mendapat pengaruh suhu alkali dari


tanah atau air tanah

Beton yang kontinu berhubungan Lihat tabel 2.1.8


dengan air:

air laut

air tawar

 Beton dalam kondisi luar ruangan yang terlindung dari hujan dan matahari
 Faktor Air Semen maks = 0,60

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

9. Faktor air semen yang digunakan


w/c = 0,461

w/c maks = 0,60 (tidak dipakai)

10. Slump yang diinginkan = 60 - 100 mm


11. Ukuran maksimum agregat = 40 mm
12. Kadar air bebas (W)

Tabel 1.3.Perkiraan kadar air bebas berdasarkan ukuran maksimum agregat

Ukuran maksimum Jenis agregat Kadar air bebas (kg/m3 beton)

Agregat kasar pada slump (mm)


(mm)
0-10 10-30 30-60 60-180

10 Batu tak dipecahkan 150 180 205 225

Batu pecah 100 205 230 250

20 Batu tak dipecahkan 135 160 180 195

Batu pecah 170 190 210 225

40 Batu tak dipecahkan 115 140 160 175

Batu pecah 155 175 190 205

 Ukuran maksimum agregat = 40 mm


 Jenis Agregat = Pasir dan Batu Pecah
 Slump = 60-100
 Kadar Air bebas (W)
Diambil Kadar Air Bebas sebesar = 200 kg/cm3

13. Kadar semen


w/c = 0,461

c = w / 0,461
c = 200 / 0,461

= 434 kg/m3

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

14. Menentukan kadar semen minimum


C min = Kuat tekan +100
= 350 + 100
= 450 kg/m3

15. Berat jenis agregat SSD gabungan


= (BJ SSD pasir x % Pasir) + (BJ SSD batu pecah 1-2 x % Batu pecah1-2) + (BJ SSD batu
pecah 2-3 x % Batu pecah 2-3)

= (2,50 x 0,37) + (2,67 x 0,33 ) + (2,67 x 0,30)

= 2,607

16. Berat volume beton segar.


Grafik3. Korelasi kadar air bebas,berat jenis spesifik gabungan SSD dan berat
volume.
Grafik11.2. Korelasi kadar air bebas,berat jenis spesifik gabungan SSD dan berat volume.

2350

 Berat jenis gabungan (Bj gab) = 2,607

 Kadar air bebas (W) = 200 kg/m3

 Maka berat volume beton (V) = 2350 kg/m3

17. Kadar agregat gabungan :

Slinder =V–C–W

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

= 2350 Kg/m3 – 450 kg/m3 – 200 kg/m3

= 1700 kg/m³

18. Kadar agregat halus = % pasir x ( V – C – W )


= 37 % x 1700 kg/m³

= 629 kg/m³

19. Kadar agregat kasar


Batu pecah 1-2 = 33% x 1700 kg/m³

= 561 kg/m³
Batu pecah 2-3 = 30% x 1700 kg/m³
= 510 kg/m³

a. Kebutuhan bahan campuran beton secara teoritis (per m³ beton) Hasil rancang
campuran beton secara teoritis/kondisi SSD (sebelum dikoreksi).
 Semen (C) = 450 kg/m³
 Pasir = 629 kg/m³
 Batu Pecah 1-2 = 561 kg/m³
 Batu Pecah 2-3 = 510 kg/m³
 Air (W) = 200 kg/m³ +
Jumlah = 2350 kg/m³

b. Kebutuhan bahan campuran beton jika digunakan 9 buah benda uji berupa kubus
(15cm x 15cm x 15cm)

Volume Kubus , Vk = 0,15 x 0,15 x 0,15

= 0,003375 m3

= 0,003375 m3 x 9 buah x 1,2

= 0,03645 m3

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 1.4. formulir kesimpulan hasil rancangan kondisi SSD

Agregat Agregat Berat


3 Air Semen Agregat
Volume (m ) kasar 1-2 kasar 2-3 total
(kg/lt) (kg) halus (kg)
(kg) (kg) (kg)

1 m3 200 450 629 561 510 2350

1 adukan
7,30 16,40 22,90 20,40 18,60 85,70
0,03645 (m3)

 Perbandingan dalam satuan berat :


PC : PS : BP 1-2 : BP 2-3
1 : 1,40 : 1,25 : 1,13

F. KESIMPULAN
Pada perencanaan beton, kami menggunakan cara DOE (Departemet Of Enviropment),
dimana perancangan adukan dilakukan dengan menggunakan tabel dan grafik. Sehingga dapat
diperoleh rencana bahan- bahan campuran antara lain :
1. Semen = 16,40 kg
2. Pasir = 22,90 kg
3. Batu pecah 1-2 = 20,40 kg
4. Batu pecah 2-3 = 18,60 kg
5. Air = 7,30 kg

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

RANCANGAN CAMPURAN BETON (CONCRETE MIX-DESIGN)

Tabel 1.5 Formulir Rancangan Campuran Beton Metode DOE

NO. URAIAN TABEL/GRAFIK NILAI SATUAN


Kuat tekan yang
1 Ditetapkan 350 Kg/cm2
direncanakan, K
2 Devisi standar (Sr) Ditetapkan 70 Kg/cm2

3 Nilai tambahan/Margin (M) 2,64 . Sr – 40 144,8 Kg/cm2

4 Kuat tekan rata-rata, fcr No. 1 + No. 3 494,8 Kg/cm2

5 Jenis semen Ditetapkan Tonasa PCC 40 Kg

6 Jenis agregat kasar Ditetapkan Batu pecah 1-2 & 2-3

7 Jenis agregat halus Ditetapkan Pasir alamiah

8 Faktor air semen, fas grafik 11.1 0,461

10 Slump Ditetapkan 60-100 mm

11 Ukuran agregat Maksimum Ditetapkan 40 mm

12 Kadar air bebas Tabel 11.4 200 kg/m3

13 Kadar semen No.12 : No.8 434 kg/m3


15 Kadar semen Minimum Perhitungan 450 kg/m3
16 FAS yang disesuaikan No.12 : No.13 0,461
Susunan besar butir agregat
17 Analisa saringan Zone 2
halus
18 Persen bahan agregat halus Perhitungan 37 %
Persen bahan agregat kasar
19 Perhitungan 33 %
1-2
Persen bahan agregat kasar
20 Perhitungan 30 %
2-3
Berat jenis agregat
21 Perhitungan 2,607
gabungan SSD
22 Berat isi beton segar Grafik 11.2 2350 kg/m3
No.22 - No.12 -
23 Jumlah agregat gabungan 1700,00 kg/m3
No.15
24 Jumlah agregat halus No.23 x No.18 629,00 kg/m3
25 Jumlah BT.PC 1-2 33% No.23 x No.19 561,00 kg/m3

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

26 Jumlah BT.PC 2-3 30% No.23 x No.20 510,00 kg/m3

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

PEMBUATAN BENDA UJI

Langkah Kerja Pembuatan Beton Segar

Setelah ditetapkan unsur – unsur campuran (air, semen, batu pecah 1-2, batu pecah 2-3, pasir)
prosedur praktikum untuk pelaksanaan campuran beton adalah sebagai berikut :

1. Rancangan beton dengan K350 Kg/cm2.


2. Mempersiapkan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada wadah yang terpisah
dimana :
Untuk 1 m3 campuran beton kondisi SSD untuk 5 benda uji:

 Semen = 16,40 kg
 Pasir = 22,90 kg
 Batu pecah 1-2 = 20,40 kg
 Batu pecah 2-3 = 18,60 kg
 Air = 7,30 kg

3. Mempersiapkan wadah yang cukup menampung volume beton basah rencana.


4. Memasukkan agregat kasar dan halus dalam wadah.
5. Mencampurkan agregat dengan menggunakan sekop atau alat pengaduk.
6. Menambahkan semen pada agregat campuran dan mengulangi proses pencampuran sehingga
diperoleh adukan kering agregat dan semen merata.
7. Menambahkan jumlah air total kedalam wadah, dan lakukan pencampuran sampai terlihat
konsistensi adukan merata.
8. Menambahkan kembali jumlah air kedalam wadah dan mengulangi proses untuk mendapatkan
konsistensi adukan.
9. Melakukan pemeriksaan SLUMP.
10. Apabila nilai SLUMP sudah mencapai nilai rencana, lakukan pembuatan benda uji kubus Jika
belum tercapai SLUMP yang diinginkan, tambahkan sisa air dan lakukan pengadukan
kembali.
11. Menghitung berat jenis beton.
12. Membuat 3 (tiga) benda uji silinder sesuai petunjuk.
13. Mencatat hal – hal yang menyimpang dari perencanaan, terutama jumlah air dan nilai SLUMP.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

PENGUJIAN SLUMP

A. TUJUAN
Untuk mengatur kekentalan beton dalam keadaan segar yaitu beton yang baru dikeluarkan
dari mesin pengaduk (Mesin Molen)

B. DASAR TEORI
Pengujian slump beton dimaksudkan untuk mengetahui kekentalan beton segar dimana
dalam Mix Design telah ditentukan ( 60 – 90 mm ). Campuran beton dikatakan encer apabila
penggunaan air lebih dari yang direncanakan, sebaliknya beton dikatakan kental/kaku
apabila penggunaan air kurang dari air yang direncanakan.

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Cetakan kerucut terpancung dengan ø atas 10 cm, ø bawah 20 cm.
2. Tongkat pemadat dengan ø 16 mm dan panjang 60 cm.
3. Plat baja
4. Sendok spesi
5. Alat ukur tinggi
 Bahan
a. Campuran beton
b. Air

D. LANGKAH KERJA
1. Kerucut terpancung dan plat dibasahi terlebih dahulu.
2. Meletakkan kerucut terpancung di atas plat.
3. Kerucut terpancung diisi dengan beton segar dalam 3 bagian. Tiap lapisan berisi kira –
kira 1/3 isi kerucut terpancung tersebut, dan dipadatkan dengan 25 kali tumbukan pada
setiap lapiasan.
4. Setelah kerucut penuh dan penumbukan selesai ratakan permukaan kerucut terpancung
dan angkat kerucut terpancung secara perlahan dan ukur ketinggiannya dangan mistar
ukur yang telah disediakan.

E. DATA HASIL PERCOBAAN


Besar slump = 8 cm.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

= 80 mm

F. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan besarnya slump 80 mm
sedangkan syarat yang telah ditentukan 60 – 90 mm, jadi hasil percobaan memenuhi syarat.

G. GAMBAR ALAT DAN BAHAN


 ALAT

Cetakan kerucut terpancung. Tongkat Pemadat.

Plat baja. Sendok spesi

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Mistar Baja.

 BAHAN

Campuran Beton. Air

H. DOKUMENTASI

Menuang Beton segar kedalam Menumbuk dengan menggunakan


kerucut Slump tongkat penumbuk

Mengangkat kerucut Slump test Mengukur keruntuhan beton


(Slump)

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BERAT VOLUME BETON SEGAR

A. TUJUAN
Untuk menentukan bobot isi beton yang dibuat dan mengecek hasil rancangan perhitungan
bobot isi beton sesuai dengn kenyataan sekaligus mengoreksinya.

B. DASAR TEORI
Beton dapat disebut sebagai batu buatan, yang terdiri dari agregat yang diikat menjadi 1
oleh semen. Selama masih dapat dikerjakan beton tersebut dianggap masih segar. Beton
yang baru dituangkan dan segera dipadatkan disebut beton hijau, sedangkan bila mencapai
kekerasannya yaitu setelah 12 jam selesai pengecoran disebut beton muda.
Berdasarkan berat volumenya berat beton dibagi atas :
1. Beton berat
Beton ini mempunyai berat volume lebih besar dari 2,8 t/m3,dipakai untuk massa yang
berat untuk pelindung terhadap sinar gamma serta digunakan untuk reactor.

2. Beton normal biasa


Beton ini dipakai untuk konstruksi tempat tinggal biasa dengan berat volume 1,8-2,8
t/m3. Jenis agregatnya antara lain : pasir, kerikil, dan batu merah.

3. Beton ringan
Berat volume beton ini antara 0,6-1,8 t/m3,dipakai untuk bangunan pemikul beban
ringan. Agregat yang digunakan ialah batu lempung dan verum culie

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Meja getar
2. Sendok spesi
3. Mistar perata
4. Cetakan kubus
5. Timbangan.

 Bahan :
1. Campuran beton.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2. Oli

D. LANGKAH KERJA
1. Menimbang berat cetakan kosong.
2. Cetakan diisi dengan beton segar sampai penuh, namun sebelum itu cetakan di olesi oli
terlebih dahulu.
3. Cetakan berisi beton segar di padatkan di atas meja penggetar, apabila adukan beton
kurang maka ditambahkan dengan bantuan sendok spesi lalu ratakan permukaannya
dengan mistar perata.
4. Timbang berat cetakan tersebut lalu dicatat.

E. TABEL DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN.


 Tabel 1.6. Data Pengujian

Berat cetakan Berat cetakan Berat beton


No. Kode
kosong (Kg) W1 Isi (Kg) W2 (kg) W2-W1

1 K1 17,52 25,23 7,71


2 K2 17,92 25,78 7,86
3 K3 17,56 25,5 7,94
4 K4 17,90 25,76 7,86
5 K5 17,50 25,29 7,79
6 K6 18,10 26,07 7,97
7 K7 17,30 25,7 8,40
8 K8 17,56 25,67 8,11
9 K9 18,02 26,04 8,02
Σ 71,66
Berat Beton Rata-Rata 7,96

 Analisa Perhitungan
Untuk benda uji kubus sebanyak 5 buah benda uji berupa kubus ( 15 cm)
Volume 1 Kubus , Vk = S x S x S

= 0.15 x 0.15 x 0.15

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

= 0,003375 m3

7,96
Berat volume beton rata-rata untuk kubus =
0,003375

= 2359,18 kg/m3

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan volume beton, diperoleh nilai volume beton rata-
rata sebesar 2359,18 kg/m3. Hasil yang diperoleh lebih besar dari yang diperkirakan pada
mix design yaitu 2350 kg/m3 dan dikategorikan pada Beton Normal biasa (1,8 – 2,8 t/m3)

G. GAMBAR ALAT DAN BAHAN


 ALAT

Meja getar. Cetakan slinder.

Sendok spesi. Timbangan.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 BAHAN

Campuran Beton. Oli.

H. DOKUMENTASI

Mencampur bahan penyusun Membuat campuran beton


beton dengan mesin pengaduk berdasarkan mix desain

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Mengisi cetakan beton dengan


beton segar

KUAT TEKAN BETON

A. TUJUAN
1. Melakukan kuat tekan beton.
2. Menentukan besarnya kuat tekan beton.
3. Menentukan kuat tekan karakteristik beton dan dapat menghitung sampai mendapatkan
mutu beton.
B. DASAR TEORI
Pengujian kuat tekan beton dimaksudkan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton melalui
mesin tekan beton.Besarnya kuat tekan beton ini menunjukkan baik tidaknya mutu
pelaksanaan beton. Apabila mutu pelaksanaan beton dan benar maka akan didapat mutu
beton sesuai dengan yang diinginkan. Kuat tekan juga dapat diartikan sebagai beban
persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.

 Tabel 1.7. Faktor Pengali:


Jumlah Benda Uji Faktor Pengali Jumlah Benda Uji Faktor Pengali

10 1,36 21 1,08

11 1,31 22 1,07

12 1,27 23 1,06

13 1,24 24 1,05

14 1,21 25 1,04

15 1,18 26 1,03

16 1,16 27 1,02

17 1,14 28 1,02

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

18 1,12 29 1,01

19 1,11 30 1,00

20 1,09

Jika jumlah benda uji kurang dari 10 buah atau jika tidak tersedia data hasil pengujian, maka nilai
kekuatan di lapangan harus dilebihkan minimal dengan nilai sebagai berikut :

 Tabel 1.8. Nilai kekuatan lebih.


Nilai Kekuatan Lebih yang Ditambahkan
Kuat Tekan Karakteristik (Mpa)
(Mpa)

< 21 f’c + 7

21-35 f’c + 8.5

> 35 f’c + 10

 Tabel 1.9. Perbandingan kekuatan pada umur test


Umur (Hari) 3 7 14 21 28

Semen Portland Type 1 0,46 0,70 0,88 0,96 1,0

Rumus :
Kuat tekan :
𝑃
Fik =
𝐴

Dimana :

Fik : Kuat Tekan (Kg/ cm2)

P = Beban yang bekerja (Kg)

A = Luas penampang benda uji (cm2)

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Kemudian untuk menentukan mutu beton atau kuat tekan karakteristik beton dapat
digunakan rumus :

f’c = fcr – 1,64 Sr atau


f’c = fcr – (2,64 Sr – 4,0 Mpa)
Dimana :
f’c = Kuat tekan karakteristik beton ( Kg/cm2 )
fcr = Kuat tekan Rata-rata beton ( Kg/cm2 )
Sr = Nilai standar deviasi

Selanjutnya untuk nilai Kr dan Sr dapat dihitung dengan rumus :


K rata-rata = ( K / Koefisien umur 21 hari )

𝛴 (𝑓𝑐−𝑓𝑐𝑟 )²
Sr = √
𝑛−1

Dimana :
n = Jumlah benda uji
Rumus diatas hanya berlaku bila benda uji lebih dari 15 buah atau n > 15
Untuk benda uji kurang dari 15 buah atau n < 15 digunakan rumus sebagai berikut :

f’c = fcr – 8,5 MPa

Dimana :
f’c = Kuat tekan karakteristik beton ( Kg/cm2 )
fcr = Kuat tekan Rata-rata beton ( Kg/cm2 )

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Mesin tekan
2. Timbangan.
3. Cetakan silinder
4. Meja getar
 Bahan :
1. Beton segar

D. LANGKAH KERJA

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 Pembuatan Benda Uji


1. Mengisi cetakan dengan beton segar sampai penuh.
2. Memadatkannya dengan meja getar.
3. Meratakan permukaan beton.
4. Mendiamkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan meletakkannya pada tempat
datar.
5. Membuka cetakan dan mengeluarkan benda uji.
6. Merendam benda uji dalam bak perendaman yang berisi air agar proses pematangan
berlangsung sempurna. Perendaman dilakukan sesuai dengan umur penekanan
benda uji.

 Penekanan Benda Uji


1. Mengeluarkan benda uji dari bak perendaman, membiarkannya ± 24 jam.
2. Menimbang berat benda uji
3. Meletakkan benda uji pada mesin tekan.
4. Menjalankan mesin tekan sampai batas maksimum.
5. Menghitung kuat tekan beton.

E. DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN


 Tabel 1.10. Data pengujian
Tanggal Umur Berat Luas A Beban
No. Kode
Cor Tes (hari) (Kg) (cm²) (KN) (Kg)
1 K1 15/03/2019 22/03/2019 7 7,7 225 467,30 47.651
2 K2 15/03/2019 22/03/2019 7 7,83 225 516,50 52.668
3 K3 15/03/2019 22/03/2019 7 225 459,90 46.896
4 K4 15/03/2019 02/04/2019 18 7,82 225 684,10 69.758
5 K5 15/03/2019 02/04/2019 18 7,76 225 647,50 66.026
6 K6 15/03/2019 12/04/2019 28 7,93 225 630,90 64.333
7 K7 15/03/2019 12/04/2019 28 8,34 225 780,40 79.577
8 K8 15/03/2019 12/04/2019 28 8,05 225 807,00 82.290
9 K9 15/03/2019 12/04/2019 28 7,96 225 708,30 72.225

Koefisien Perbandingan Kuat Tekan Beton pada berbagai umur benda uji yang dirawat di
laboratorium.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Umur (hari) 3 7 14 21 28

Semen Portland Type I 0,46 0,70 0,88 0,96 1,0

 Analisa Perhitungan

 Kuat Tekan :

𝑃
 Fic = = 47.651 = 211,780 Kg/cm2
𝐴 225

52.668
𝑃
 Fic = = 225 = 234,078 Kg/cm2
𝐴

𝑃
 Fic = = 46.896
= 208,427 Kg/cm2
𝐴 225

𝑃
 Fic = = 69.758 = 310,034 Kg/cm2
𝐴 225

𝑃 66.026
 Fic = = 225 = 293,447 Kg/cm2
𝐴

𝑃
 Fic = = 64.333 = 285,924 Kg/cm2
𝐴 225

𝑃
 Fic = = 79.577 = 353,677 Kg/cm2
𝐴 225

𝑃 82.290
 Fic = = 225 = 365,732 Kg/cm2
𝐴

𝑃 72.225
 Fic = = 225
= 321,002 Kg/cm2
𝐴

 Cylinder Strenght 28 hari


𝐹𝑖𝑐
 fc = = 211,780
= 302,543 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 7 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,7

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

𝐹𝑖𝑐
 fc = = 234,078 = 334,397 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 7 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,7
𝐹𝑖𝑐
 fc = = 208,427 = 297,752 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 7 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,7
𝐹𝑖𝑐
 fc = = 310,034 = 322,952 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 21 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,96
𝐹𝑖𝑐
 fc = = 293,447 = 305,674 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 21 ℎ𝑎𝑟𝑖 0,96
𝐹𝑖𝑐
 fc = = 285,924 = 285,924 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 28 ℎ𝑎𝑟𝑖 1,0
𝐹𝑖𝑐
 fc = = 353,677 = 353,677 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 28 ℎ𝑎𝑟𝑖 1,0
𝐹𝑖𝑐
 fc = = 365,732 = 365,732 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 28 ℎ𝑎𝑟𝑖 1,0
𝐹𝑖𝑐
 fc = = 321,002 = 321,002 kg/cm2
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 28 ℎ𝑎𝑟𝑖 1,0

∑ 𝑓𝑐 2889,659
Jadi, fcr = = 9
= 321,073 kg/cm2
𝑛

 Tabel 1.11. Data hasil perhitungan


Kuat Tekan
Tanggal Kuat Tekan
Umur Berat Luas A Beban P Kuat Tekan Koreksi Rata-Rata
No. Kode Umur 28 hari
(hari) (Kg) (cm²) (Kg) (fic) Umur (fcr)
Cor Tes (Kg/cm2)
(Kg/cm2) (Kg/cm2)
1 K1 15/03/2019 22/03/2019 7 7,70 225 47.650,58 211,780 0,7 302,543
2 K2 15/03/2019 22/03/2019 7 7,83 225 52.667,51 234,078 0,7 334,397
3 K3 15/03/2019 22/03/2019 7 7,91 225 46.896,00 208,427 0,7 297,752
4 K4 15/03/2019 05/04/2019 21 7,82 225 69.757,68 310,034 0,96 322,952
5 K5 15/03/2019 05/04/2019 21 7,76 225 66.025,58 293,447 0,96 305,674 321,073
6 K6 15/03/2019 12/04/2019 28 7,93 225 64.332,87 285,924 1,0 285,924
7 K7 15/03/2019 12/04/2019 28 8,34 225 79.577,39 353,677 1,0 353,677
8 K8 15/03/2019 12/04/2019 28 8,05 225 82.289,79 365,732 1,0 365,732
9 K9 15/03/2019 12/04/2019 28 7,96 225 72.225,35 321,002 1,0 321,002

 Kuat Tekan Karakteristik (K)


K = fcr – M
= 321,073 kg/cm2 – 85 kg/cm2

= 236,073 kg/cm2

F. KESIMPULAN

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Dari hasil percobaan diperoleh kuat tekan beton karakteristik rata-rata yaitu sebesar
236,073 kg/cm2 < 350 kg/cm2 yang di syaratkan. Dari hasil ini, perlu dilakukan trial mix
dengan menaikkan kadar semen untuk memenuhi mutu beton 350 kg/cm2.

G. GAMBAR ALAT DAN BAHAN


 ALAT

Mesin tekan. Timbangan.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Cetakan Kubus. Meja getar.

 BAHAN

Campuran Beton segar

H. DOKUMENTASI

Mengisi cetakan dengan Memadatkan beton segar dalam


beton segar sampai penuh. cetakan dengan meja getar.

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Mengaktifkan mesin penekan dengan


mengisi formulir pada monitor mesin dan
menekan benda uji

NUR HIDAYAT ( 312 17034)


KELOMPOK 1
KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

Anda mungkin juga menyukai