Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No.

2 Juli 2010 38

Studi Pemanfaatan Network Monitoring System


Pada Intra/Inter-net Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Sebagai Bahan Rekomendasi Untuk Memaksimalkan Utilisasi
Jaringan Intra/Inter-net
Dedy Cahyadi1
Fahrul Agus1
Mahfud Iman2
1
Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Mulawarman
Jl. Barong Tongkok no. 5 Kampus Unmul Gn. Kelua Sempaja Samarinda 75119
2
Staf ICT Universitas Mulawarman

Abstrak
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mengembangan jaringan yang menghubungkan Kantor Pusat
Jaringan (Network Operation Center/NOC) dengan sejumlah SKPD, Rumah Sakit Daerah, sekolah-sekolah serta
unit-unit lainnya dalam satu kumpulan jaringan (cloud network).

Pemanfaatan jaringan infrastruktur TIK yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
merupakan aspek yang tidak kalah penting jika dibandingkan dengan aspek pengembangannya. Aspek
pemanfaatan ini harus dievaluasi secara berkala dalam rangka untuk pengembangan lebih lanjut. Untuk
memperoleh hasil evaluasi kinerja jaringan diperlukan mekanis manajemen jaringan yang dinamakan sistem
manajemen jaringan (Network Monitoring System/NMS).

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka untuk melakukan suatu kajian atau studi yang mempelajari tentang
pemanfaatan aplikasi NMS pada jaringan Pemprov Kaltim dalam bentuk data traffic monitoring. Pada kajian ini
juga akan digali berbagai informasi umum mengenai keberadaan fasilitas TIK secara umum yang terdapat pada
SKPD dan unit di lingkungan Pemprov Kaltim.

Kata kunci: Network Monitoring System, Traffic Monitoing, Jaringan Komputer, Keamanan Komputer,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
_________________________________________________________________________________________

1. Latar belakang lainnya dalam satu kumpulan jaringan (cloud


Network Monitoring System (NMS) merupakan network). Teknologi yang digunakan pada jaringan
sebuah sub sistem dalam manajemen jaringan tersebut menggunakan teknologi tanpa kabel
(Network Management System) yang melibatkan (wireless) dan teknologi Virtual Private Network -
penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras. Internet Protokol (VPN-IP).
Perangkat lunak digunakan sebagai sistem yang
mengelola proses pemantauan (monitoring) Dalam rangka memperoleh laporan kinerja jaringan
terhadap fungsi dan kinerja jaringan yang meliputi Pemprov Kaltim, maka saat ini sangat diperlukan
kepadatan dan lalu lintas (traffict) dalam ukuran sebuah penelitian yang dapat memberikan
penggunaan lebar pita saluran data (bandwith), informasi mengenai pemanfaatan aplikasi NMS
pada sistem yang lebih kompleks, proses dalam mengelola jaringan tersebut. Berdasarkan
monitoring ini dapat dikembangkan sampai kepada hal itu, maka penelitian ini dilaksanakan dalam
penggunaan sumber daya (resource), seperti sistem rangka untuk melakukan suatu kajian atau studi
up/down, utilisasi cpu dan memory, serta yang mempelajari tentang pemanfaatan aplikasi
manajemen port. NMS pada jaringan Pemprov Kaltim dalam bentuk
data traffic monitoring.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah
mengembangan jaringan yang menghubungkan 2. Jaringan Komputer
Kantor Pusat Jaringan (Network Operation Keberadaan jaringan komputer (Computer
Center/NOC) dengan berbagai SKPD, Rumah Network) tidak terlepas dari sejarah dimulainya
Sakit Daerah, sekolah-sekolah serta unit-unit transmisi data antar komputer, atau lebih dikenal

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 39

dengan sejarah internet, dimulai pada tahun 1969 komputernya dari jarak jauh atau remote.
ketika itu Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Pengelolaan ini dilaksanakan dengan cara
Defense Advanced Research Projects melakukan polling dan setting variabel-
Agency(DARPA) memutuskan untuk mengadakan variabel elemen jaringan yang dikelolanya.
riset tentang bagaimana cara menghubungkan (Indarto, Zukhri, Wijaya, 2005)
sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan
organik. Program riset ini dikenal dengan nama Arsitektur SNMP secara eksplisit merupakan
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 kumpulan dari stasiun manajemen dan elemen-
komputer yang berhasil dihubungkan satu sama elemen jaringan komputer (host, gateway,
lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi router dan lainnya). Stasiun manajemen
dan membentuk sebuah jaringan. Tahun 1992, menjalankan aplikasi-aplikasi manajemen yang
komputer yang saling tersambung membentuk memonitor dan mengontorl elemen-elemen
jaringan sudah melampaui sejuta komputer dan di dalam jaringan komputer. SNMP digunakan
tahun yang sama muncul istilah surfing the untuk mentrasmisikan informasi manajemen
internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh antara stasiun manajemen jaringan dengan
menjadi 3000 alamat halaman dan untuk pertama agen-agen dalam elemen-elemen jaringan
kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di (Case, et all, 1988)
internet. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan,
yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator Menurut Case, et all, (1988) Tujuan dari
1.0. (sejarah-internet.com, 2010) SNMP meminimalisir jumlah dan kompleksitas
dari fungsionalitas manajemen, setidaknya ada
Jaringan komputer intra/inter-net merupakan tulang 4 hal yang didapat dari tujuan ini:
punggung utama dalam business process a. Biaya pengembangan untuk perangkat
pemerintahan yang berhubungan dengan TIK, lunak manajemen agen yang diperlukan
dimana diperlukan komponen-komponen sebagai untuk mendukung protokol tersebut
berikut: berkurang.
a. infrasturktur pendukung (diperlukan untuk b. Terdapat peningkatan dari fungsi
mempertahankan QoS & SLA jaringan manajemen yang didukung secara remote,
intra/inter-net) sehingga penggunaan sumber daya internet
b. regulasi pendukung (untuk mendukung dalam tugas manajemen dapat
semua komponen yang masuk dalam diakui/digunakan.
lingkup TI dan penerapan TI itu sendiri) c. Terdapat peningkatan dari fungsi
c. SDM pendukung (sebagai administrator manajemen yang didukung secara remote,
dan operator yang mengelola dan sehingga dapat melakukan pembatasan dan
melaksanakan kegiatan TI) peningkatan fitur pada tools manajemen.
d. Aplikasi/software pendukung (sebagai d. Menyederhanakan kumpulan fungsi
content atau paket data yang dilewatkan manajemen sehingga mudah dimengerti
dalam jaringan) dan digunakan oleh pengembang tools
manajemen jaringan komputer.
Agar jaringan intra/inter-net yang ada utilisasinya
dapat maksimal, maka diperlukan sinergi dari ke
empat hal di atas. Untuk mengetahui apakah
sinergi yang timbul antar komponen berlangsung
dengan baik diperlukan sebuah sistem pengelolaan
jaringan, yang dapat memantau koneksi antar node-
node terhubung, membantu dalam mengatur
lalulintas paket data sampai dengan pelaporan
terhadap akititas yang terjadi dalam jaringan, Gambar 1. Lapisan pada protokol SNMP
sehingga hasilnya dapat digunakan oleh berbagai
pihak dalam strata birokrasi pengguna TI Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa SNMP
didesain oleh IETF untuk pemakaian di
2.1. Simple Network Management Protocol Internet. Saat ini SNMP didesain di atas
(SNMP) protokol UDP (User Datagram Protokol).
Dalam model arsitektur TCP/IP, ada protokol Karena menggunakan protokol UDP, SNMP
yang digunakan untuk melakukan proses adalah protokol yang connectionless. Tidak
manajemen jaringan, yaitu SNMP. SNMP ada jaminan lalu lintas manajamen diterima
merupakan sebuah protokol yang didesain oleh entitas lain dengan sempurna. Dengan
untuk memberikan kemampuan kepada protokol ini, overhead proses dapat
pemakai untuk mengelola jaringan dikurangi dan diperoleh kesederhanaan. Jika

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 40

reliabilitas dan accountabilitas yang menampilkan informasi-informasi tersebut


diperlukan, manager jaringan harus (dimana di dalamnya termasuk peta jaringan,
membangun operasi yang connection pelaporan, sistem peringatan, informasi
oriented pada aplikasi di lapisan atasnya. historis, pengelompokan masalah dan
(Indarto, Zukhri, Wijaya, 2005) informasi yang berguna lainnya) dalam sebuah
dashboard NMS di NOC. Selain
mempermudah troubleshooting, sistem ini akan
2.2. Network Monitoring System (NMS) membantu dalam mengumpulkan data historis
NMS merupakan tool untuk melakukan jaringan untuk melihat kecendrungan yang
monitoring/pengawasan pada elemen-elemen timbul pada penggunaan sumber daya dan
dalam jaringan komputer. Fungsi dari NMS kapasitas jaringan sehingga dapat didesain dan
adalah melakukan pemantauan terhadap direncanakan sebuah jaringan yang akurat dan
kualitas SLA (Service Level Agreement) dari efektif.
Banwidth yang digunakan (Fachruddin, 2009).
Hasil dari pantauan tersebut biasanya dijadikan SNMP merupakan protokol fleksibel yang
bahan dalam pengambilan keputusan oleh mengizinkan penggunanya untuk mengelola
pihak manajemen, disisi lain digunakan oleh dan memonitor kinerja peralatan jaringan,
administrator jaringan (technical person) untuk penanganan masalah dan persiapan dalam
menganalisa apakah terdapat kejanggalan pengembangan jaringan. Banyak peralatan
dalam operasional jaringan. jaringan yang mendukung penggunaan SNMP,
hal ini memudahkan monitoring dengan
Menurut Ipswitch (2010), ada 10 alasan utama menggunakan NMS yang juga mendukung
menggunakan aplikasi monitoring jaringan SNMP
komputer, yaitu:
a. mengetahui apa yang sedang terjadi dalam
jaringan, dimana solusi NMS selalu 2.3. Aplikasi NMS
memberikan informasi tentang operasional a. Cacti
dan konektifitas dari peralatan dan sumber Cacti merupakan frontend yang lengkap untuk
daya yang ada dalam jaringan RRDTool, Cacti menyimpan semua informasi
b. untuk perencanaan peningkatan (upgrade) yang diperlukan untuk membuat grafik dan
dan perubahan peralatan jaringan populasinya di dalam database MySQL.
c. dapat digunakan untuk mendiagnosa Frontend Cacti dibuat sepenuhnya dengan
masalah-masalah dalam jaringan PHP. Seiring dengan kemampuan untuk
d. sebagai bahan untuk keperluan SLA mempertahankan konsistensi Grafik, Sumber-
(service level agreement) sumber Data dan Arsip Round Robin dalam
e. mengetahui kapan saat yang tepat untuk database, Cacti juga menangani pengumpulan
mengimplementasikan solusi disaster data dan juga mendukung SNMP untuk
recovery system (pemulihan membuat grafik lalu lintas data dengan MRTG.
bencana/masalah) dapat dilaksanakan Bentuk frontend Cacti bisa di lihat pada
f. memastikan keamanan sistem beroperasi gambar berikut ini :
dengan baik
g. memastikan pengguna (client) layanan
dalam jaringan terkoneksi dengan server
yang mereka butuhkan
h. mendapatkan infomasi status jaringan
secara remote
i. memastikan uptime untuk keperluan
pengguna yang tergantung dengan
ketersediaan jaringan komputer
j. menghemat pengeluaran dengan menekan
jumlah waktu jaringan down dan
Gambar 2. NMS Cacti
memangkas waktu untuk menganalisa
masalah
b. WhatsUpGold
WhatsUp Gold adalah manajemen jaringan
Melakukan monitoring pada komponen atau
yang dirancang untuk memonitor jaringan
elemen-elemen jaringan serta mengumpulkan
intra/inter-Net dalam skala organisasi kecil dan
informasi yang sangat banyak dari aktifitas
menengah (SMB) dan membantu
jaringan, melihat, menganalisa secara tepat dan
meningkatkan pengambilan keputusan dalam
cepat memerlukan sebuah solusi dalam
pertumbuhan yang stabil dari jaringan tersebut

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 41

dimasa yang akan datang. Dengan WhatsUp mengukur lalu lintas dan penggunaannya.
Gold, administrator jaringan dapat mengelola Dengan penggunaan NMS PRTG diharapkan
infrastruktur jaringan 24x7 jam serta memiliki manajemen jaringan intra/inter-net dapat
visibilitas dan kontrol yang diperlukan untuk menghemat biaya dengan menghindari
memenuhi keperluan organisasi kerja. padamnya (down) jaringan, mengoptimalkan
koneksi, menghemat waktu dan pengendalian
perjanjian tingkat layanan (Service Level
Agreement/SLA). Bentuk NMS PRTG dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3. NMS WhatsUpGold

c. The Dude
Sejak arsitektur Intra/Inter-Net Pemprov
Kaltim menggunakan MikrotikOS dan
Gambar 5. NMS PRTG
RouterBoard, standar NMS yang dipakai
platform ini menggunakan The Dude Network
e. MRTG
Monitor. Merupakan aplikasi MikroTik yang
The Multi Router Traffic Grapher (MRTG)
dapat secara signifikan meningkatkan
merupakan tool untuk memonitor lalu lintas
jangkauan administrator dalam mengelola
yang ada dalam jaringan. MRTG membuat
lingkungan jaringan. The Dude akan otomatis
halaman HTML berisikan image PNG yang
memindai semua perangkat di dalam subnet
mendukung representasi visual langsung dari
tertentu, menggambar dan membuat tata letak
lalu lintas pertukaran data. Bentuk hasil
peta jaringan, memberikan layanan memonitor
monitoring MRTG dapat dilihat pada gambar 5
perangkat-perangkat yang terhubung dalam
berikut ini:
jaringan dan memberikan peringatan jika suatu
layanan jaringan mengalami masalah. Bentuk
monitoring NMS The Dude dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

Gambar 4. NMS The Dude

d. PRTG
NMS PRTG merupakan tool monitoring
jaringan intra/inter-net buatan Paessler AG.
PRTG dapat memonitoring ketersediaan Gambar 6. NMS MRTG
komponen-komponen jaringan, di sisi lain juga

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 42

3. Metodologi Penelitian Services, web-based Networking, e-Procurement


Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi dan dan Telemedicine di Provinsi Kalimantan Timur.
atau kajian mengenai pemanfaatan aplikasi NMS
pada infrastruktur jaringan intranet dan internet 4.1. Kondisi Intranet Pemprov Kaltim
yang terdapat pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Sejak tahun 2005 Pemerintah Provinsi
Timur. Adapun aspek-aspek yang di kaji dalam Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah
penelitian ini meliputi studi jaringan berupaya melakukan pengembangan sistem
intranet/internet, studi mengenai konten dan pemerintahan yang berbasis pada Teknologi
aplikasi, permasalahan dan rencana pengembangan Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagaimana
ke depan serta memberikan rekomendasi untuk yang diamanatkan dalam Keppres No.3 Tahun
perbaikan kinerja jairngan pada masa yang akan 2003 tentang e-Government. Dalam
datang. melaksanakan sistem pemerintahan berbasis
TIK, Pemprov Kaltim menunjuk dan
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan di atas, membentuk bidang Produksi dan Pengolahan
penelitian ini akan menggunakan pendekatan Teknologi Informasi (PPTI) di Badan Promosi
kualitatif dengan menggunakan triangulasi (Bowen, dan Investasi Daerah yang berkedudukan di
2005) dari kajian dokumen dan literatur yang Samarinda. Dalam upaya mendukung
terkait, observasi objek-objek penelitian dan terlaksananya program Pemprov Kaltim
wawancara mendalam (indepth interview) semi tersebut, BPID Kaltim sudah membangun
terstruktur. Berdasarkan data dan informasi yang jaringan TIK (WAN) yang cukup besar di
diperoleh kemudian dianalisis dan dijabarkan lingkup SKPD Pemprov Kaltim. Sejak tahun
secara deskriptif untuk mendapatkan kesimpulan 2005 hingga tahun 2007 jumlah yang
yang diharapkan. terintegrasi di lingkungan Pemprov Kaltim
sebanyak 25 SKPD. Jaringan WAN Pemprov
Kaltim terintegrasi melalui backhaul VPN
Wawancara Observasi
menggunakan topologi jaringan wireless 2,4
GHz dengan throughput hingga 150 Mbps
yang menghubungkan 25 SKPD
Dokumen Pemprov.Kaltim di Kota Samarinda.

Gambar 7. Metode Triangulasi Seiring dengan kesadaran akan pentingnya


sumber: Bowen (2005) keberadaan sebuah lembaga yang menangani
TIK secara khusus, tahun 2009 Pemerintah
4. Kondisi terkini Intra/Inter-Net Pemprov Provinsi membentuk Dinas Komunikasi dan
Kaltim Informatika (Diskominfo). Melalui Diskominfo
Dalam upaya menunjang pencapaian pelayanan seluruh jaringan tersebut dikelola dengan
yang baik dalam pemerintahan dan pelayanan yang penambahan VPN-IP ke 3 Kabupaten/Kota
cepat serta informatif kepada masyarakat, maka untuk keperluan video conference. Hingga
sangat diharapkan adanya pemahaman dan akhir tahun 2009 diharapkan telah mampu
dukungan semua pihak. Salah satu upaya yang menghubungkan seluruh Kabupaten/Kota yang
harus dilakukan dalam mewujudkan suksesnya hal ada di Provinsi Kalimantan Timur.
tersebut adalah dengan membangun suatu jaringan Sejak tahun 2005 hingga tahun 2008 bidang IT
komunikasi yang mana tujuan utama adalah untuk BPID Pemprov Kaltim (sudah di lebur ke
melakukan konsolidasi dan penyediaan informasi dalam Diskominfo pada tahun 2009) telah
yang selanjutnya dapat didistribusikan kepada membuat konsep arsitektur jaringan di masing-
pihak-pihak yang membutuhkan secara cepat, tepat masing lokasi, arsitektur ini bersifat indikatif.
dan akurat. Indikasi jaringan komunikasi data yang sudah
dan akan dibangun di tingkat SKPD tampak
Selanjutnya jaringan komunikasi data yang dalam gambar 5.1, 5.2, 5.3 & 5.4. sebagaimana
dibangun tersebut merupakan bagian dari upaya kebutuhan jaringan Pemprov Kaltim hingga
untuk memfasilitasi dan memacu pengembangan e- akhir tahun 2009.
Government Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur. Jaringan komunikasi data tidak 4.2. Kondisi Internet Pemprov Kaltim
dimaksudkan hanya dimanfaatkan untuk keperluan Pada tahun 2008, melalui PPTI BPID Pemprov
komunikasi data terintegrasi atau jaringan Kaltim telah memiliki backbone Internasional
pelayanan bank-bank data (intranet dan internet), (internet) sebesar 3 Mbps dan akan
melainkan juga untuk keperluan-keperluan lain, direncanakan meningkat peningkatan
seperti Informasi Eksekutif, Telekomunikasi dan bekerlanjutan hingga mampu terhubung ke
Teleconference, Distance Learning, Digital Library beberapa Kabupaten/Kota melalui VPN-IP

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 43

untuk keperluan pertukaran data, suara, Pengadaan Barang dan Jada


maupun citra antar daerah, sehingga akses Pemerintah).
informasi pada lokasi yang secara geografis d. Telekomunikasi dan Video Conference,
sulit ditempuh dapat dilakukan secara cepat, merupakan kegiatan yang rutin diadakan
efektif dan efisien berbasis TIK. sebagai salah satu sarana dalam rangka
koordinasi secara remote karena
4.3. Konten Intra/Inter-Net keterbatasan jarak dan untuk efisiensi
a. Komunikasi data terintegrasi, yang waktu serta biaya dalam business process
diantaranya mencakup data kinerja pemerintahan.
keuangan berdasarkan Sistem Informasi
Keuangan Daerah, informasi data
kepegawaian dan informasi data dasar 5. Proyeksi Intra/Inter-Net Pemprov Kaltim
Aset Daerah. kedepannya
b. Kantor Elektronis (Kantaya), merupakan Pada tahun 2010 diharapkan telah tersambung
sistem perkantoran elektronis yang jaringan sebanyak 46 Intansi/SKPD di lingkungan
dikembangkan oleh BPPT berbasis Pemprov Kaltim dan 14 Kabupaten/Kota. Setiap
jaringan Intra/Inter-net berdasarkan Instansi diharapkan memiliki komputer yang
KepMenPAN NOMOR : terhubung ke WAN tersebut guna pemanfaatan
13/KEP/M.PAN/1/2003 Tentang aplikasi atau layanan-layanan sebagai berikut :
PEDOMAN UMUM PERKANTORAN • Sistem Keuangan • Aplikasi e-
ELEKTRONIS LINGKUP INTRANET Daerah; Procerument;
DI LINGKUNGAN INSTANSI • Sistem Informasi • Aplikasi e-APBD;
PEMERINTAH Kepegawaian; • Aplikasi UMK;
c. e-Procerument atau Layanan Pengadaan • Perangkat Video • Dan aplikasi
Secara Elektornis (LPSE), beralamatkan di Conference; lainnya yang akan
http://lpse.kaltimprov.go.id. Layanan • Perangkat VoIP; di kembangkan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) • Aplikasi Kantaya; oleh Pemprov
merupakan situs pengadaan barang/jasa Kaltim
secara elektronik (e-pengadaan) yang
memfasilitasi lelang secara elektronik. 6. NMS Pemprov Kaltim
Aplikasi LPSE merupakan aplikasi e- Jaringan Intra/Inter-Net Pemprov Kaltim pernah
pengadaan yang dikembangkan oleh LKPP memiliki beberapa NMS yang digunakan untuk
(sebelumnya adalah Pusat Pengembangan memonitoring serta mengambil keputusan dari hasil
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa monitoring tersebut (NMS sebagai Decission
Publik - Bappenas) untuk digunakan oleh Support System). Namun pada September 2009,
instansi pemerintah seluruh Indonesia. dari 5 sistem NMS yang diimplementasikan, hanya
Aplikasi ini dikembangkan dengan 1 NMS yang dijadikan alat memonitoring serta
semangat efisiensi nasional sehingga tidak acuan dalam pengambilan keputusan terhadap
memerlukan biaya apapun untuk permasalahan yang timbul dalam jaringan
lisensinya, baik lisensi Aplikasi LPSE itu Intra/Inter-Net Pemprov Kaltim dan 1 NMS.
sendiri maupun perangkat lunak
pendukungnya. Landasan hukum yang 6.1. Arsitektur NMS Pemprov Kaltim
mendasari lahirnya layanan ini adalah: Setelah dilakukan observasi dan wawancara
• Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun kepada Administrator Jaringan Intra/Inter-Net
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemprov Kaltim, maka dapat digambarkan
Pengadaan Barang dan Jasa Publik; Arsitektur NMS Pemprov kaltim seperti pada
• Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun Gambar 8 berikut
2003 tentang Paket Kebijakan
Ekonomi Menjelang dan Sesudah
Berakhirnya Program Kerjasama
dengan International Monetary Fund
(IMF);
• Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun
2006 tentang Perubahan Keempat atas
Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun Gambar 8 Arsitektur NMS Pemprov Kaltim
2003 (tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 44

Dari gambar 8, NMS Pemprov kaltim terdapat


2 jenis, yaitu: berada di dalam cloud
Diskominfo/NOC ICT Pemprov Kaltim dan
NMS yang berada di sisi ISP, umumnya
dipakai oleh pihak ISP untuk memonitoring
lalu lintas data yang keluar masuk jaringan
internet Pemprov Kaltim, biasanya digunakan
sebagai bahan pertanggung jawaban atas QoS
& SLA yang dijanjikan dalam kontrak kerja. Gambar 9 Hasil monitoring salah satu Port
pada Core Swicth
6.2. Tujuan Penggunaan NMS di Pemprov
Kaltim Dari hasil pembacaan sensor pada salah satu
a. Untuk mengetahui secara dini kondisi node WAN Pemprov Kaltim (gambar 10)
jaringan Intra/Inter-Net apakah diperoleh keterangan bahwa nilai maksimum
berjalan dengan lancar atau terdapat kecepatan lalu lintas data masuk yang melewati
adanya masalah, sehingga bisa port ini 1,42 Mbps dan data keluar sebesar
diambil tindakan secepatnya untuk 121,99 Kbps. Sedangkan nilai rata-rata
mengatasi masalah tersebut. kecepatan lalu lintas data masuk yang melewati
b. Bahan pelaporan baik untuk keperluan port ini 92,23 Kbps dan data keluar sebesar
internal Diskominfo maupun eksternal 44,56 Kbps. Untuk besaran total paket data
seperti kepada Badan Pengawas yang masuk 1.11 TB dan keluar 504,33 GB.
Provinsi atau instansi lain yang
memerlukan laporan kondisi jaringan
Intra/Inter-Net
c. Sebagai bahan pertimbangan untuk
keperluan upgrade dalam
pengembangan jaringan Intra/Inter-
Net Pemprov Kaltim
d. Untuk melakukan kontrol terhadap
kondisi keamanan jaringan Intra/Inter-
Net Pemprov Kaltim agar dalam
keadaan aman dari serangan internal Gambar 10 Hasil Port Gateway Kantor
dan eksternal Gubernur pada WAN Jaringan Pemprov
e. Mengetahui kondisi dari SLA dan Kaltim
QoS yang disupport oleh penyedia
jasa jaringan Intra/Inter-Net, apakah a. Hasil Monitor Normal
sudah sesuai dengan kontrak Jika jaringan dalam keadaan normal, maka
akan terlihat grafik yang dinamis antara
7. Analisa Data dan Identifikasi Permasalahan lalu lintas data yang masuk dengan keluar,
7.1. Monitoring Jaringan dari NMS seperti yang terlihat pada gambar 11 dan
Pada gambar berikut 9 berikut ini, ditampilkan 12. Dimana pada gambar tidak terdapat
grafik lalu lintas data keluar masuk Core suatu periode waktu tertentu yang
Switch pada interface pertama. Dengan menandakan bahwa koneksi sedang down
periode monitoring dari tanggal 15 Mei hingga (tidak ada lalulintas data keluar/masuk
15 November 2009, menunjukkan bahwa batas sama sekali) atau terjadinya lonjakan yang
maksimum dari kecepatan aliran data keluar abnormal (misalkan akibat flooding).
sebesar 1,36 Mbps sedangkan batas maksimum
dari aliran data masuk sebesar 615,49 Kbps.
Untuk rata-rata kecepatan aliran data yang
masuk sebesar 225,07 Kbps dan keluar sebesar
532,42 Kbps.

Gambar 11. Contoh grafik NMS normal pada


sensor Core Swicth (periode 1 bulan)

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 45

Gambar 12 Contoh grafik NMS normal pada


sensor Core Swicth (periode 1 minggu) Gambar 15 Contoh grafik NMS abnormal
pada sensor Gateway Kantor Gubernur
b. Hasil Monitor Abnormal (flooding)
Jaringan dapat dikatakan mengalami
kondisi abnormal jika mengalami kondisi- - Jaringan flooding dan down
kondisi, yaitu: down (tidak ada lalulintas Pada gambar 16 berikut, terdapat 2 kondisi
keluar/masuk jaringan), flooding (terjadi abnormal yang terjadi dalam rentang 1
banjir paket data pada lalulintas bulan (1-31 juli 2009) dimana kondisi
keluar/masuk) dan kedua-duanya (terjadi down terjadi pada minggu ke 27 (dua kali
flooding kemudian lalulintas di-down-kan down) dan 29 sedangkan flooding terjadi
oleh IDS/IPS). Berikut ini contoh grafik pada minggu ke-28 hingga ke 29 di bulan
dari NMS dari ketiga kondisi abnormal: Juli 2009.
- Jaringan down

Gambar 13 Contoh grafik NMS abnormal pada


Gambar 16 Contoh grafik NMS abnormal
sensor Core Swicth (down)
pada sensor Gateway Kantor Gubernur
(flooding dan down)
Pada gambar 13 terdapat kondisi jaringan
down dari tanggal 17 hingga 18 November
7.2. Identifikasi Permasalahan Jaringan dari
2009 pada sensor di Core Switch,
NMS
sedangkan pada gambar 5.16 terdapat dua
Masalah yang timbul dalam Jaringan
kali jaringan mengalami kondisi down,
Intra/Inter-net Pemprov Kaltim dari hasil
yaitu pada minggu ke 27 dan minggu ke
pantauan NMS serta observasi dilapangan
29
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Faktor Teknis
- Acupan daya listrik yang tidak stabil
dan sesuai dengan keperluan node-
node yang terhubung dalam Jaringan
Intra/Inter-Net Pemprov Kaltim
- Infrastuktur jaringan intra/inter-net
yang sudah obsolete (tidak layak
pakai) dan tidak sesuai dengan standar
yang berlaku
Gambar 14 Contoh grafik NMS abnormal
pada sensor Gateway Kantor Gubernur (down) b. Faktor Non-Teknis
- Force majeur, terdapat 3 kali kasus
- Jaringan flooding tower-tower penghubung jaringan
Pada gambar 14 dalam periode 6 bulan intra/inter-net pemprov kaltim
pada sensor NMS di Gateway Kantor tersambar petir dalam kurun waktu
Gubernur memperlihatkan bahwa pada kurang dari 5 tahun
bulan Juli 2009 terjadi lonjakan traffic - Kekurangan dukungan dalam
(lalu lintas inbound dibanjiri oleh paket- operasional, infrasturktur yang handal
paket data) hingga mencapai 1,4 Mbps. tentu saja memerlukan pendanaan
serta SDM yang tidak sedikit, apalagi

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 46

untuk skala Provinsi dengan • Perlunya seorang Goverment-CIO atau


kompleksitas dan birokrasi organisasi Group of CIO, yang mampu bekerja lintas
yang cukup tinggi sektoral (SKPD) karena sifat TI yang
mampu mendukung semua sektor
8. Rekomendasi pekerjaan dan adanya konsep
Dari hasil identifikasi masalah yang timbul melalui interoperabilitas dalam TI, hal ini perlu
NMS pada jaringan Intra/Inter-Net Pemprov didukung dengan kebijakan yang kuat dari
Kaltim, maka dapat diusulkan rekomendasi solusi pimpinan tertinggi dalam pemerintahan.
untuk penyelesaian masalah serta pengembangan • Manajemen SDM TI yang memiliki
jaringan Intra/Inter-Net Pemprov Kaltim di masa bidang kekhususan dalam pekerjaannya,
yang akan datang agar masalah yang timbul dapat dimana batasan ruang dan waktu menjadi
diminimalisir. sesuatu yang bisa direduksi dengan adanya
a. Masalah Teknis kemampuan remote
- Penyediaan Peralatan Cadangan working/telecommuting serta tuntutan
Sering terjadinya kekurangan peralatan yang akan QoS & SLA pada ketersediaan
dapat mem-backup peralatan yang mengalami layanan Intra/Inter-Net yang diukur dalam
kerusakan, bahkan ada beberapa barang yang 7x24 jam selama 1 tahun, hal ini
sangat diperlukan harus menunggu proses memerlukan reward dan punishment yang
dianggarkan kembali pada tahun anggaran jelas dari atasan (misalkan dari
berikutnya. Hal ini biasanya terjadi akibat Government CIO).
kesalahan dalam perencanaan, yaitu tidak • Jaringan Intra/Inter-Net harus
memperhitungkan adanya faktor-faktor yang dimaksimalkan pemanfaatannya, sehingga
dapat merusak peralatan sehingga kebutuhan pemerintah dengan kebijakannya perlu
akan peralatan cadangan atau backup tidak mendorong pemakaian aplikasi-aplikasi
dimasukkan ke dalam anggaran tahunan. atau konten-konten yang bisa berjalan
- Penyediaan Jalur Backup dalam jaringan tersebut. Sistem atau
Selama ini jaringan Intranet (LAN) Pemprov aplikasi yang ingin diimplementasikan
Kaltim hanya memiliki 1 jalur sebagai dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
backbone, sehingga apabila putus, seperti kesiapan (e-Readyness) masing-masing
kejadian peralatan pada tower gunung lampu stakeholder yang terkait, sehingga baik
tersambar petir maka tidak ada jalur lain untuk infrastruktur maupun konten bisa saling
menghubungkan node-node yang putus bersinergi dan mendatangkan manfaat bagi
tersebut. Ada banyak teknologi atau media banyak pihak
yang bisa digunakan untuk membangun jalur
backbone, baik dalam kondisi failover - Dukungan dana
(digunakan jika jalur utama gagal) maupun Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur
sebagai load balancing (semua jalur digunakan jaringan Intra/Inter-Net yang baik tentu
berdasarkan kapasitasnya). menuntut akan pendanaan yang cukup tinggi.
- Prosedur Disaster Recovery System Hal ini menjadi sesuatu yang tidak bisa
Belum adanya prosedur standar dalam dipungkiri dimana jika pihak pemerintah ingin
penanganan bencana (force majeur), sehingga menjadi katalis atau mengimbangi kemajuan
ketika kejadian yang sama berulang, organisasi teknologi apalagi dengan pihak swasta atau
pemerintahan yang terkait dalam penyelesaian dunia industri (Sektor perbankan misalnya)
masalah jaringan Intra/Inter-Net Pemprov atau dengan negara-negara yang TI-nya sudah
Kaltim terkesan lambat dalam menangani maju, sehingga pemanfaatannya juga harus
masalah yang timbul dan masih meninggalkan dapat dimaksimalkan, agar ROI (Return Of
beberapa masalah akibat hal tersebut, prosedur Investment) dapat tercapai dalam waktu yang
penanganan bencana atau kejadian luar biasa sesingkat mungkin. Pencapaian ROI juga
juga terkait dengan faktor-faktor non teknis. dapat menjadi indikator bahwa proyek TI,
Sehingga diperlukan pembuatan Disaster terutama infrastruktur bukan menjadi hal
Recovery System dan mematuhi standar-standar mubazir tetapi dapat mendatangkan manfaat
yang berlaku di dalamnya agar proses yang dapat dijadikan parameter dari
pemulihan dapat dilakukan secara menyeluruh pengembalian investasi infrastruktur jaringan
dengan cepat. Intra/Inter-Net dalam proses pemerintahan.

b. Non Teknis - Dukungan SDM


- Kebijakan pengelolaan jaringan Kurangnya SDM pada Dinas Kominfo sebagai
Diperlukan kebijakan-kebijakan khusus dalam dinas yang berkompeten dalam pengelolaan
pengelolaan jaringan Intra/Inter-Net, seperti : jaringan Intra/Inter-Net Pemprov Kaltim

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 47

menjadi salah satu faktor yang cukup Kaltim. Dengan mulai menggunakan blok IPv6
signifikan pengaruhnya. Pada Sub Bagian diharapkan dapat mendorong stakeholder lain
Infrastruktur Dinas Kominfo Kaltim dipimpin dalam e-Government untuk dapat menggunakan
bukan SDM berlatar belakang TI (teknis) dan teknologi yang sama, sehingga akselerasi
hanya terdapat 1 orang staf TI non-S1 tanpa penyerapan teknologi ini akan meningkat.
sertifikat kompetensi yang berhubungan
dengan infrastruktur Intra/Inter-Net. Dengan d. Penggunaan FO, WiMAX dan LTE
keadaan seperti ini, akan sangat mudah Sudah saatnya backbone internal Pemprov Kaltim
timbulnya proyek-proyek yang di drive oleh menggunakan teknologi yang teruji dan terbukti
vendor, karena ketidakmampuan SDM internal (proven technology) handal dalam menghantarkan
Dinas Kominfo Kaltim dalam menganalisa paket-paket data seperti penggunaan teknologi
kebutuhan dan proyeksi kedepan dalam kabel serat optik atau Fiber Optic (FO) dan
perencanaan pengembangan infrastruktur pemerintah daerah harus berani membuat kebijakan
Intra/Inter-Net. dalam mengadopsi teknologi seperti penggunaan
WiMAX dan LTE jika memang berdasarkan kajian
Jika melihat beberapa Pemda yang maju dalam ilmiah dan/atau studi kelayakan dianggap perlu
pengelolaan jaringan Intra/Inter-Net-nya diimpelentasikan dalam jaringan Intra/Inter-Net
seperti Pemerintah Kabupaten Jembrana, Pemprov Kaltim. Penggunaan teknologi yang
Sragen, Pemerintah Kota Surabaya dan belum teruji dapat menyebabkan kegagalan dalam
Yogyakarta, dimana tingkat tataran implementasi sehingga berakibat pada disefisiensi
pemerintahannya jauh lebih kecil dari Pemprov dari anggaran dan waktu, hal ini juga akan
Kaltim ternyata memiliki jumlah SDM berlatar mengakibatkan preseden negatif atas investasi yang
belakang TI (teknis) yang jauh lebih banyak, telah dibelanjakan untuk pembangunan
baik dari sisi pegawai tetap (PNS) maupun infrastruktur jaringan Intra/Inter-Net.
tidak tetap (outsource). Kemampuan penyerapan teknologi baru yang sudah
teruji merupakan nilai positif dimana selama ini
9. Saran pemerintah hanya dianggap sebagai follower dari
a. Konsisten dengan NMS teknologi bukan leader/pioner sehingga fungsi
Perlunya konsistensi tools NMS, sehingga para pemerintah sebagai katalis pembangunan,
eksekutif dapat lebih objektif lagi dalam proses khususnya bidang TI dapat benar-benar terwujud.
pengambilan keputusan yang berdasarkan input dari
NMS, dalam artian NMS boleh bertambah namun e. Peningkatan Riset Pemanfaatan dan
jangan berganti-ganti. Konsistensi tools NMS akan Pengembangan TI
sangat membantu terutama pada proses Pemanfaatan TI dalam berbagai sektor di
pengambilan keputusan dari hasil data dalam kurun pemerintahan tentu saja memerlukan peningkatan
waktu yang cukup lama seperti data dalam kurun basis pengetahuan dari seluruh stakeholder terkait,
waktu 5 tahun atau 10 tahun. sehingga di perlukan peningkatan riset yang dapat
mendorong pemanfaatan dan pengembangan TI
b. Penggunaan blok IP Publik khusus untuk mendukung proses kerja pemerintahan yang
Proses pengadaan bandwidth yang tiap tahunnya diharapkan fungsi pemerintah sebagai katalis
harus ditender membuka peluang adanya perbedaan pembangunan sektor TI dapat benar-benar terwujud
ISP pemenang tender. Setiap ISP memiliki Blok IP dan berdampak pada peningkatan pelayanan kepada
publik yang berbeda-beda, sehingga jika terjadi publik.
proses peralihan ISP Internet Pemprov Kaltim,
maka server-server atau node dengan IP Publik Daftar Pustaka
akan mengalami down saat proses migrasi ke Blok anonymous. 2010. Sejarah Internet dan
IP Publik yang baru (umumnya kurang dari 2 x 24 Perkembangan Internet. http://www.sejarah-
jam). Untuk itu Pemprov Kaltim memerlukan Blok internet.com/sejarah-internet/
IP Publik sendiri dimana dengan proses peralihan
ISP tidak perlu merubah atau melakukan migrasi Case, J. Fedor, M. Schoffstall, M. Davin, J. 1988. A
IP, sehingga hal ini akan mengurangi waktu down Simple Network Management Protocol.
jaringan Internet Pemprov Kaltim. http://www.faqs.org/rfcs/rfc1067.html

c. Penggunaan blok IPv6 Bowen, G. A. 2005. Preparing a qualitative


Keberadaan blok IPv4 mulai mengalami research-based dissertation: Lessons learned.
kelangkaan, untuk itu sudah saatnya Pemprov The Qualitative Report, Volume 10 (2),
Kaltim mulai memikirkan untuk dapat Halaman 208-222.,
mengimplementasikan IPv6 pada node-node yang http://www.nova.edu/ssss/QR/QR10-
terhubung dengan jaringan Intra/Inter-Net Pemprov 2/bowen.pdf

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 48

Fachruddin, Farid. 2009. Implementasi Sistem untuk Pemantauan Jaringan Dengan Pelaporan
Monitoring SLA Bandwidth Dalam Aplikasi SMS. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Cacti. Informasi 2005 (SNATI 2005)
http://202.6.229.23/Download/artikel/cacti.pdf Ipswitch. 2010. The Value Of Network Monitoring.
http://www.whatsupgold.com/mailers/0809/valu
Indarto, Wawan. Zukhri, Zainudin. Wijaya, Sofyan. eofnetworkmanagement.pdf
2005. Simple Network Management Protocol

Lampiran I

Gambar 17. Topologi Jaringan Wireless Pemprov Kaltim (sumber: Diskominfo Kaltim:2008)

Gambar 18. Topologi Backbone SKPD & Kab/Kota Pemprov Kaltim (sumber: Diskominfo Kaltim:2009)

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman


Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 2 Juli 2010 49

Lampiran II

Gambar 19. Topologi Internet Pemprov Kaltim (sumber: Diskominfo Kaltim:2009)

Gambar 20. Topologi VPN-IP Pemprov Kaltim (sumber: Diskominfo Kaltim:2009)

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Mulawarman

Anda mungkin juga menyukai