Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ETIKA/ADAB KEPADA GURU

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas makalah……….

DISUSUN OLEH KELOMPOK … :

RAHMAD

GOVINDA ANGGARA 1910201162

DOSEN PENGAMPU:

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

2019 M/1440 H
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Dalam hukum terdapat sistem hukum. Sistem hukum itu mengandung beberapa
pengertian dan beberapa macam jenis sistem hukum yang ada didunia ini. Oleh karena itu didalam
makalah kami ini akan membahas secara singkat tentang pengertian sistem hukum itu,dan beberapa
macam jenis sistem hukum tersebut.

B.RUMUSAN MASALAH Dari makalah ini penulis membuat rumusan masalah: a) Apa yang dinamakan
dengan sistem hukum ? b) Apa yang dinamakan sistem hukum nasional? c) Ada berapa macam jenis
sistem hukum itu ?

3BAB II PEMBAHASAN A. SISTEM HUKUM Obyek ilmu hukum adalah hukum yang terutama terdiri dari
kumpulan peraturanperaturan hukum yang tampaknya bercampur aduk merupakan chaos: tidak
terbilang banyaknya peraturan-peraturan undangan yang dikeluarkan setiap tahunya. Hukum itu sendiri
bukanlah sekedar kumpulan atau penjumlahan peraturan-peraturan yang masing-masing berdiri sendiri-
sendiri. Arti pentingnya suatu peraturan hukum ialah karena hubunganya yang sistematis dengan
peraturan-peraturan hukum lain. Hukum merupakan system berarti bahwa hukum itu merupakan
tatanan, merupakan suatu kesatuan yang utuh yag terdiri dari bagian-bagian atau unsure-unsur yang
saling berkaitan erat satu sama lain. Dengan perkataan lain system hukum adalah suatu kesatuan yang
terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan kesatuan tersebut. kesatuan tersebut diterapkan terhadap kompleks unsure-unsur yuridis seperti
peraturan hukum, asas hukum dan pengertian hukum. Jadi pada hakikatnya system, termasuk system
hukum merupakan suatu kesatuan hakiki dan terbagi-bagi dalam bagian-bagian, didalam mana setiap
masalah atau persoalan menemukan jawaban atas penyelesainya. Jawaban itu terdapat dalam system
itu sendiri. Ada dua macam system, yaitu system konkrit dan system abstrak atau konseptual . System
yang konkrit adalah system yang dapat dilihat atau diraba. System abstrak adalah system yang terdiri
dari unsur-unsur ynag tidak konkrit, yang tidak menunjukan kesatuan yang dapat dilihat. Disamping apa
yang diketengahkan dimuka dibedakan antara system terbuka dan tertutup. System terbuka mempunyai
hubungan timbal balik dengan lingkunganya. Unsur-unsuryang tidak merupakan bagian system
mempunyai pengaruh terhadap unsur-unsur didalam sistem . Sistem hukum merupakan sistem terbuka.
Sistem hukum merupakan kesatuan unsurunsur(yaitu peraturan,penetapan) yang di pengaruhi oleh
faktor-faktor kebudayaan,ekonomi, sejarah dan sebagainya. Tetapi meskipun dikatakakan bahwa

sistem hukum itu terbuka, namun didalam sistem hukum itu ada bagian-bagian yang sifatnya tertutup.
Ini berarti bahwa pembentuk Undang-undang tidak memberi kebebasan untuk pembentukan hukum.
Hukum benda dan keluarga merupakan sistem hukum tertutup, yang berarti bahwa lembaga-lembaga
hukum dalam keluarga dan benda jumlah dan jenisnya tetap. Sistem hukum itu berkembang sesuai
perkembangan hukum. Pandangan tentang arti atau bagian-bagian seperti peraturan,pengertian, dan
asas-asas hukum akan mempengaruhi perkembangan sistem. Meskipun demikian karena struktur
memberi ciri khas sistem, maka sistem dapat bertahan sebagai satu kesatuan. Sebagaiman sifat hukum
maka sistem hukum itu, mempunyai kontinuitas, bersifat berkesinambungan. Sebagaimana sistem pada
umumnya, sistem hukum pun mempunyai sifat konsisten atau ajeg. Telah dikemukakan bahwa dalam
sistem tidak dikehendaki adanya konflik dan kalau terjadi konflik tidak akan dbiarkan. Karena dalam
masyarakat manusia itu terdapat banyak kepentingan, maka tidak mustahil terjadi konflik antara
kepentingankepentingan itu. Sistem hukum sifatnya lengkap. Ketidaklengkapan atau kekurangan-
kekurangan diadalam sistem itu akan dilengkapi oleh sistem itu sendiri dengan adanya
penafsiranpenafsiran.

B. SISTEM HUKUM NASIONAL Pada setiap merdeka, secara teoritis maupun secara praktek
penyelenggaraan Negara, selalu diusahakan agar sistem hukum yang berlaku adalah sesuai untuk
kehidupan bernegara. Rumusnya ialah sitem hukum nasional. Namun, dalam hal bernegara yang
terbentuk melalui suatu revolusi, dari segi hukum berarti perombakan tatanan hukum dan tatanan
Negara yang ada, maka timbul permasalahan-permasalahan yang mendasar, yang perlu diatasi agar
kelangsungan hidup Negara yang dibentuk tersebut terjamin. Jaminan pertama ialah menghindarkan
adanya kekosongan hukum dengan membuat suatu aturan peralihan yang menjamin agar segala badan
Negara dan peraturan yang ada masih berlangsung berlaku selama belum diadakan yang baru menurut
undangundang dasar. Hal inilah yang menyebabkan masuknya peraturan perundangan zaman colonial
yang masih diperlukan. Jaminan kedua ialah menentukan tata cara membuat peraturan perundangan,
cita-cita hukum dalam bernegara tersebut, dasar kebijakan pembuatan peraturan mengenai warga
Negara maupun yang mengenai seluruh penduduk. Dalam hal ini factor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya suatu tata hukum nasional yang baik, antara lain ialah: • Sumber dasar hukum nasional
yaitu pancasila; • Cita-cita hukum nasional; • Politik hukum nasional; • Peringkatan hukum nasional; •
Mekanisme pengembangan hukum nasional; • Lembaga yang menangani hukum nasional;dan •
Kesadaran hukum masyarakat. Secara teknis perundang undangan, diperlukan suatu program legislatif
yang baik, dan adanya suatu peroses legislatif termasuk teknik perundang undangan yang memadai.

C. MACAM-MACAM SISTEM HUKUM Ada berbagai macam sistem hukum yang berbeda yang dianut oleh
Negara-negara didunia pada saat ini antara lain: sistem hukum eropa continental, sistem hukum anglo
saxon, sistem hukum adat, sistem hukum agama. 1) Sistem hukum eropa continental Sistem hukum
eropa continental adalah suatu sistem hukum dengan cirri-ciri adanya berbagai ketentua-ketentuan
hukum dikodifikasi(dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam
penerapanya. Hampir 60% Negara yang menganut sistem hukum ini.

2) Sistem hukum anglo saxon Sistem hukum anglo saxon ialah suatu sitem hukum yang didasarkan pada
yurispudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan
hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan dinegara Irlandia, Inggris Australia, Slandia Baru,
Afrika Selatan, Kanada( kecuali provinsi Quebel) dan Amerika Serikat. Sistem hukum anglo saxon,
sebenarnya lebih mudah terutama pada masyarakat pada Negara-negara berkembang karena sesuai
dengan perkembngan zaman. pendapat para ahli dan praktisi hukum lebih menonjol digunakan oleh
hakim dalam memutuskan perkara. 3) Sistem hukum adat Sistem hukum adat ialah seperangkat norma
dan aturan adat/kebiasan yang berlaku diasuatu wilayah. 4) Sistem hukum agama Sistem hukum ini ialah
sistem hukum yang berdasarkan ktentuan-ketentuan tertentu, sistem hukum agama biasanya terdapat
dalam kitab suci.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN Jadi pada hakikatnya system, termasuk system hukum merupakan suatu kesatuan hakiki
dan terbagi-bagi dalam bagian-bagian, didalam mana setiap masalah atau persoalan menemukan
jawaban atas penyelesainya. Jawaban itu terdapat dalam system itu sendiri. Ada dua macam system,
yaitu system konkrit dan system abstrak atau konseptual . System yang konkrit adalah system yang
dapat dilihat atau diraba. System abstrak adalah system yang terdiri dari unsur-unsur ynag tidak konkrit,
yang tidak menunjukan kesatuan yang dapat dilihat.

B. SARAN Kami sebagai pemakalah menghimbau kepada para teman-teman semua jika makalah kami ini
terdapat banyak kesalah yang kami lakukan kami meminta saran dan kritik dari teman-teman semua.
Semoga apapun kritikan dari teman semua bisa menjadi motivasi buat kami untuk lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai