Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Teoritis

Hidrokarbon dapat membentuk isomer. Isomer berasal dari bahasa yunani: iso yang berarti sama, dan
meros yang berarti bagian. Isomer adalah senyawa-senyawa berbeda yang mempunyai rumus molekul
sama. Dalam ilmu kimia, isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama ( jenis ikatan
yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram).
Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir,
yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda. Dua senyawa atau lebih yang memiliki
rumus molekul yang sama disebut isomer satu terhadap yang lain. Terdapat dua jenis isomer, yaitu
isomer struktural dan stereoisomer. Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama itu
memiliki urutan atom yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang berlainan dan
disebut isomer structural satu terhadap yang lain (Fessenden,1989).

Jenis jenis Isomer Struktur :

1. Isomer kerangka adalah Senyawa dengan rumus molekul sama, namun rangka (bentuk) atom karbon
berbeda. Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butan, C4H10. Pada salah satunya rantai karbon
berada dalam dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.

2. Isomer posisi adalah Senyawa dengan rumus molekul dan gugus fungsional sama, namun mempunyai
posisi gugus fungsional berbeda. Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah.
Namun atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka tersebut.

3. Isomer grup fungsional adalah Senyawa dengan rumus molekul sama, namun jenis gugus fungsional
berbeda. Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu
isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O
dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).

4. Isomer geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atau gugus di dalam ruang.
Isomer geometri sering juga disebut dengan isomer cis-trans. Isomeri ini tidak tidak reddapat pada
kompleks dengan strruktur linear, trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks
planar segiempat dan oktahedral. Kompleks yang mempunyai isomer hanya kompleks-komplek yang
bereaksi sangat lambat dan kompleks yang inert. Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang
bereaksi sangat cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk
isomer yang stabil (Ramlawati, 2005).

Stereokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur 3 dimensi dari molekul. Perlu diketahui
bahwa stereokimia ini sangatlah penting. bahkan karena seterokimia ini, sebuah struktur yang memiliki
rumus molekul sama hanya karena susunannya berbeda akan mengakibatkan fungsi yang berbeda pula.

2 kelas utama isomer tersebut yaitu: Konstitusional isomer dan stereoisomer.


Konstitusional isomer berbeda pada cara atom tersebut terhubung satu sama lain. Sifatnya yaitu:

•Nama IUPAC yang berbeda

•Gugus fungsi bisa sama tau beda

•Sifat fisik yang berbeda, sehingga bisa dipisahkan dengan pemisahan yang didasarkan perbedaan sifat
fisik seperti distilasi

•Sifat kimia yang berbeda. sehingga direaksikan akan menghasilkan produk yang berbeda pula

Stereoisomer hanya berbeda pada cara atom berorientasi pada ruang. Stereoisomer memiliki nama
IUPAC yang identik(kecuali kata depan seperti trans atau cis). Memiliki gugus fungsi yang sama,susunan
dari tiga dimensi disebut konfigurasi. Stereoisomer hanya berbeda dalam konfigurasinya (Clark,1999).

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. 1989. Kimia Organik, edisi ke 3. Jakarta: Erlangga.

Clark.1999. Kimia dasar Prinsip dan Terapan Alkohol . Jakarta: Erlangga.

Ramlawati. 2005. Buku Ajar Kimia Anorganik Fisik . Makassar : Jurusan Kimia, FMIPA, UNM.

Anda mungkin juga menyukai