Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERSAMAAN DIFFERENSIAL
“PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE PERTAMA BERDERAJAT
TINGGI”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5

DINA SELVIANA 4173111015


DION HAFIZ MAULANA MUNTHE 4171111016
SRI WAHYUNI 4172111019
VISKA ANNISA 4172111016

PENDIDIKAN MATEMATIKA REGULER B 2017

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt,


sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada penulis,
sehingga mampu menyelesaikan tugas “Makalah”. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Persamaan Differensial”.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua mengenai persamaan differensial orde pertama berderajat
tinggi. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman masih
terbatas. Karena itu penulis sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Penulis berharap semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Oktober 2019


Penulis,

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Bentuk Persamaan Diferensial .................................................................. 3
B. Jika PD dapat diuraikan menjadi n faktor riil linier .................................. 3
C. Jika P.D tidak mengandung y dan x yang dapat dipisahkan ..................... 5
D. Jika P.D tidak mengandung x dan y yang dapat dipisahkan ..................... 6
E. Jika persamaan differesial mengandung x, y, p dan x............................... 7
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persamaan differensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu
variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya
dalam berbagai orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan
diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu
dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai
turunan diketahui atau dipostulatkan. Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik,
di mana gerakan sebuah benda diberikan oleh posisi dan kecepatannya terhadap
waktu. Hukum Newton memungkinkan kita mengetahui hubungan posisi,
kecepatan, percepatan dan berbagai gaya yang bertindak terhadap benda tersebut,
dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial posisi sebagai fungsi waktu.
Dalam banyak kasus, persamaan diferensial ini dapat dipecahkan secara eksplisit,
dan menghasilkan hukum gerak.
Teori persamaan differensial sudah cukup berkembang, dan metode yang
digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan differensial biasa (PDB)
adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel
terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Dalam bentuk paling sederhana
fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks, namun
secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi,
persamaan differensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari turunan
terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini berdasarkan latar belakang di
atas adalah :
1. Bagaimana bentuk persamaan diferensial orde pertama berderajat tinggi ?

1
2. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan diferensial orde pertama
berderajat tinggi ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi kewajiban
dalam perkuliahan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bentuk persamaan diferensial orde pertama berderajat
tinggi.
2. Untuk mengetahui beberapa cara dalam menyelesaikan persamaan
diferensial orde pertama berderajat tinggi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE PERTAMA BERDERAJAT


TINGGI

A. Bentuk persamaan differensial


𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑦
F (x, y, ,( )2, ( )3,….., ( )n) = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦
Atau F (x, y, p. p2, p3,…,pn) = 0 dimana =p
𝑑𝑥

Ada beberapa cara untuk menyelesaikannya diantaranya sebagai berikut :

B. Jika PD dapat diuraikan menjadi n faktor riil linier sedemikian sehingga


persamaan dapat dituliskan sebagai
(p – F1) (p – F2) (p – F3),…… (p – Fn) = 0
Dimana F1, F2, F3,…..,Fn adalah fungsi x dan y
Langkah – langkah menentukan solusi umum:
1. Uraikanlah P.D tersebut menjadi n faktor linier, yaitu :
(p – F1) (p – F2) (p – F3),…… (p – Fn) = 0
Dimana F1, F2, F3,…..,Fn adalah fungsi x dan y
2. Dapatkan n persamaan differensial orde satu dan derajat satu itu dengan
menyemadengankan nol setiap faktor riil terlebih dahulu, yaitu :
𝑑𝑦
p - F1 = 0 → - F1 (x,y) = 0
𝑑𝑥
𝑑𝑦
p – F2 = 0 → – F2 (x,y) = 0
𝑑𝑥

.
.
𝑑𝑦
p – Fn = 0 → – Fn (x,y) = 0
𝑑𝑥

3. Selesaikan setiap P.D orde satu derajat satu tersebut.


Didapatkan : F1(x, y, c) = 0 ; F2(x, y, c) = 0 ; ….Fn(x, y, c) = 0
4. Solusi umum P.D merupakan perkalian dari solusi umum setiap P.D orde
satu derajat satu tersebut, yaitu :
F1(x, y, c), F2(x, y, c), F3(x, y, c),………., Fn(x, y, c) = 0

3
Contoh :
Tentukan solusi umum dari persamaan diferensial 𝑥 2 𝑝2 + 𝑥𝑦 − 6𝑦 2 = 0
Pembahasan:
Uraikan persamaan diferensial menjadi n faktor rill linier.
𝑥 2 𝑝2 + 𝑥𝑦 − 6𝑦 2 = 0
⟺ (𝑥𝑝 + 3𝑦)(𝑥𝑝 − 2𝑦)
Dapatkan n persamaan diferensial orde satu berderajat satu dengan
menyamadengankan nol setiap faktor rill dahulu, sehingga
 𝑥𝑝 + 3𝑦 = 0
 𝑥𝑝 − 2𝑦 = 0
Selesaikan setiap persamaan diferensial orde satu berderajat satu tersebut sehingga
 𝑥𝑝 + 3𝑦 = 0
𝑑𝑦
⟺𝑥 + 3𝑦 = 0
𝑑𝑥
1
⟺ 𝑑𝑦 + 3𝑦 = 0
𝑦
1 1
⟺ ∫ 𝑑𝑦 + 3 ∫ 𝑑𝑥 = 𝑘
𝑦 𝑥

⟺ 𝑙𝑛|𝑦| + 3𝑙𝑛|𝑥| = ln|𝑐| , (𝑐 = 𝑒 𝑘 )


⟺ 𝑦𝑥 3 = 𝑐
⟺ 𝑦 = 𝑐𝑥 −3
⟺ 𝑦 − 𝑐𝑥 −3 = 0
 𝑥𝑝 − 2𝑦 = 0
𝑑𝑦
⟺𝑥 − 2𝑦 = 0
𝑑𝑥
𝑑𝑦
⟺𝑥 − 2𝑦 = 0
𝑑𝑥
1 2
⟺ 𝑑𝑦 − 𝑑𝑥 = 0
𝑦 𝑥
1 1
⟺ ∫ 𝑑𝑦 − 2 ∫ 𝑑𝑥 = 𝑘
𝑦 𝑥
⟺ ln|y| − 2 ln|x| = ln|c| , (c = 𝑒 𝑘 )
⟺ ln|𝑦| = ln|𝑐𝑥 2 |

4
⟺ 𝑦 = 𝑐𝑥 2
⟺ 𝑦 − 𝑐𝑥 2 = 0
Solusi umum persamaan diferensial adalah:
(𝑦 − 𝑐𝑥 −3 )(𝑦 − 𝑐𝑥 2 ) = 0

C. Jika P.D tidak mengandung y dan x yang dapat dipisahkan


Bentuk P.D :
F (x,p) = 0 dan x = f (p)
Langkah – langkah menentukan solusi umum :
1. Differensialkan x terhadap p, yaitu :
𝑑𝑥
= f ‘ (p)
𝑑𝑝

Dari sini bahwa : dx = f ‘ (p) dp


𝑑𝑦 1
2. Karena p = , maka : dx = 𝑝 dy , sedemikian sehingga :
𝑑𝑥
1
dy = p f’(p) dp
𝑝

𝑑𝑦 = p f’(p) dp
𝑦 = ∫ 𝑝𝑓 ′ (𝑝)𝑑𝑝 + 𝑐
3. Solusi umum P.D telah diperoleh, yaitu :
x = f (p)
y = ∫ 𝑝𝑓 ′ (𝑝)𝑑𝑝 + 𝑐 dimana p = parameter
Contoh :
Tentukan solusi umum dari persamaan differensial 7p3 + 3p2 = x
Penyelesaian :
Karena x = f(p) maka untuk menentuka solusi umum
Differensiasikan x terhadap p diperoleh :
𝑑𝑥
= 21p2 + 6p
𝑑𝑝

dx = 21p2 + 6p dp
𝑑𝑦 1
karena p = maka dx = dy , sedemikian sehingga :
𝑑𝑥 𝑝
1
dx = dy
𝑝
1
21p2 + 6p dp = 𝑝
dy

5
dy = ( 21p2 + 6p ) p dp
dy = 21p3 + 6p2 dp
∫ 𝑑𝑦 = ∫ 21p3 + 6p2 dp
21
y= p4 + 2p3 + c
4

Jadi, solusi umum persamaan differensial nya adalah :


x = 7p3 + 3p2
21
y= p4 + 2p3 + c
4

dimana p adalah parameter

D. Jika P.D tidak mengandung x dan y yang dapat dipisahkan


Bentuk P.D
F (y,p) = 0 dan y = f (p)
Langkah – langkah menentukan solusi umum :
1. Differensialkan y terhadap p, yaitu :
𝑑𝑦
= f ‘ (p)
𝑑𝑝

Dari sini diperoleh bahwa : dy = f ‘ (p) dp


𝑑𝑦
2. Karena p = maka dy = p dx, sedemikian sehingga :
𝑑𝑥

P dx = f ‘ (p) dp
1
dx = 𝑝 f ‘ (p) dp
1
x=∫ 𝑓 ′ (𝑝)𝑑𝑝 + 𝑐
𝑝

3. Sehingga diperoleh P.D, yaitu :


y = f (p)
1
x=∫ 𝑓 ′ (𝑝)𝑑𝑝 + 𝑐 dimana p = parameter
𝑝

Contoh :
Selesaikan P.D di bawah ini :
𝑝3 + 5𝑝2 + 7𝑝 = 𝑦
Pembahasan :
Karena 𝑦 = 𝑓(𝑝) maka gunakan langkah 4.1.3 untuk menentukan solusi umum.
Diferensialkan 𝑦 terhadap 𝑝 diperoleh
𝑑𝑦 = (3𝑝2 + 10𝑝 + 7)𝑑𝑝

6
𝑑𝑦
Karena 𝑑𝑥 = 𝑝 maka 𝑑𝑦 = 𝑝 𝑑𝑥 sedemikian sehingga

⇔ 𝑝 𝑑𝑥 = (3𝑝2 + 10𝑝 + 7) 𝑑𝑝
7
⇔ 𝑑𝑥 = (3𝑝 + 10 + 𝑝) 𝑑𝑝
7
⇔ ∫ 𝑑𝑥 = ∫ (3𝑝 + 10 + 𝑝) 𝑑𝑝
3
⇔ 𝑥 = 2 𝑝2 + 10𝑝 + 7 ln |𝑝| + 𝑐

Jadi, solusi umum P.D.


𝑦 = 𝑝3 + 5𝑝2 + 7𝑝
3
𝑥 = 2 𝑝2 + 10𝑝 + 7 ln |𝑝| + 𝑐

dimana 𝑝 = parameter

E. Jika persamaan differesial mengandung x, y, p dan x dapat dinyatakan


sebagai fungsi eksplisit dari dari y dan p
Bentuk P.D :
F(x, y, p) = 0 dan x = f (y,p)
Langkah – langkah menentukan solusi umum P.D adalah :
1. Differensialkan x terhdap y, yaitu :
𝑑𝑥 𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝑑𝑝
= +
𝑑𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑝 𝑑𝑦
𝑑𝑦 𝑑𝑥 1
2. Karena = p, maka = 𝑝 , sedemikian sehingga :
𝑑𝑥 𝑑𝑦
1 𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝑑𝑝
= +
𝑝 𝜕𝑦 𝜕𝑝 𝑑𝑦
1 𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝑑𝑝
- =
𝑝 𝜕𝑦 𝜕𝑝 𝑑𝑦
1 𝜕𝑓 𝜕𝑓
(𝑝− ) dy = dp
𝜕𝑦 𝜕𝑝
𝜕𝑓
𝜕𝑝
dy = 1 𝜕𝑓 dp
( − )
𝑝 𝜕𝑦

merupakan PD orde satu derajat satu


3. Selesaikan P.D itu sedemikian segingga diperoleh
∅ (y, p, c) = 0
4. Solusi umum P.D telah diperoleh, yaitu :
x = f (y,p)

7
∅ (y, p, c) = 0 dimana p = parameter
Atau jika dimungkinkan, eliminasi p diantara
x = f(y,p) dan ∅ (y, p, c) = 0
Contoh :
Tentukan solusi umum dari persamaan diferensial :
X2p2 + xy – 6y2 = 0
Pembahasan :
a. Uraikan PD tersebut menjadi n faktor riil linier.
X2p2 + xy – 6y2 = 0
↔ (xp + 3y) (xp – 2y)
b. Dapatkan n persamaan diferensial orde satu derajat satu dengan
menyamadengankan nol setiap faktor riil dahulu, sehingga
 xp + 3y = 0
 xp – 2y + 0
c. Selesaikan setiap PD orde satu derajat satu tersebut sehingga
 xp + 3y – 0
𝑑𝑦
↔ x 𝑑𝑥 + 3y = 0
1 3
↔ 𝑦 dy + 𝑥 dx = 0
1 1
↔ ∫ 𝑦 dy + 3 ∫ 𝑥 dx = k

↔ ln |𝑦| + 3 ln |𝑥| = ln |𝑐|, (c = ek)


↔ yx3 = c
↔ y = cx-3
↔ y – cx-3 = 0

 xp – 2y = 0
𝑑𝑦
↔ x 𝑑𝑥 – 2y = 0
1 2
↔ 𝑦 dy - 𝑥 dx = 0
1 1
↔ ∫ 𝑦 dy – 2 ∫ 𝑥 dx = k

↔ ln |𝑦| – 2 ln |𝑥| = ln |𝑐|, (c = ek)


↔ ln |𝑦| – 2 ln |𝑐𝑥 2 |

8
↔ y = cx2
↔ y – cx2 = 0

 Solusi Umum PD adalah :


(y - cx-3) (y – cx2) = 0

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun bentuk umum dari persamaan diferensial orde satu berderajat
𝑑𝑦 𝑑𝑦 2 𝑑𝑦 𝑛
tinggi yaitu 𝐹 (𝑥, 𝑦, 𝑑𝑥 , (𝑑𝑥 ) , … , (𝑑𝑥 ) ) = 0 atau 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑝2 , … , 𝑝𝑛 ) = 0 dimana
𝑑𝑦
𝑝 = 𝑑𝑥 . Jika persamaan diferensial dapat diuraikan menjadi n faktor rill linier

sedemikian sehingga persamaan dapat dituliskan sebagai (𝑝 − 𝐹1 )(𝑝 − 𝐹2 )(𝑝 −


𝐹3 ) … (𝑝 − 𝐹𝑛 ) = 0 dimana 𝐹1 , 𝐹2 , 𝐹3 , … , 𝐹𝑛 adalah fungsi x dan y. Jika persamaan
diferensial tidak mengandung y dan x yang dapat dipisahkan, bentuk persamaan
diferensial 𝐹(𝑥, 𝑝) = 0 dan 𝑥 = 𝑓(𝑝). Jika persamaan diferensial tidak
mengandung x dan y dapat dipisahkan, bentuk persamaan diferensial 𝐹(𝑦, 𝑝) = 0
dan 𝑦 = 𝑓(𝑝). Jika persamaan diferensial mengandung x,y,p dan x dapat
dinyatakan sebagai fungsi eksplisit dari y dan p, bentuk persamaan diferensial
𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑝) = 0 dan 𝑥 = 𝑓(𝑦, 𝑝). Jika persamaan diferensial mengandung x,y,p dan
y dapat dinyatakan sebagai explisit dari x dan p, bentuk persamaan diferensialnya
𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑝) = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 𝑓(𝑥, 𝑝).

10
DAFTAR PUSTAKA

Kartono. 2012. Persamaan Differensial Biasa. Graha Ilmu : Yogyakarta


Tim Dosen. 2018. Persamaan Differensial. Medan : Unimed Press

11

Anda mungkin juga menyukai