PERSAMAAN DIFFERENSIAL
“PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE PERTAMA BERDERAJAT
TINGGI”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan differensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu
variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya
dalam berbagai orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan
diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu
dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai
turunan diketahui atau dipostulatkan. Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik,
di mana gerakan sebuah benda diberikan oleh posisi dan kecepatannya terhadap
waktu. Hukum Newton memungkinkan kita mengetahui hubungan posisi,
kecepatan, percepatan dan berbagai gaya yang bertindak terhadap benda tersebut,
dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial posisi sebagai fungsi waktu.
Dalam banyak kasus, persamaan diferensial ini dapat dipecahkan secara eksplisit,
dan menghasilkan hukum gerak.
Teori persamaan differensial sudah cukup berkembang, dan metode yang
digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan differensial biasa (PDB)
adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel
terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Dalam bentuk paling sederhana
fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks, namun
secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi,
persamaan differensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari turunan
terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini berdasarkan latar belakang di
atas adalah :
1. Bagaimana bentuk persamaan diferensial orde pertama berderajat tinggi ?
1
2. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan diferensial orde pertama
berderajat tinggi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi kewajiban
dalam perkuliahan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bentuk persamaan diferensial orde pertama berderajat
tinggi.
2. Untuk mengetahui beberapa cara dalam menyelesaikan persamaan
diferensial orde pertama berderajat tinggi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
.
.
𝑑𝑦
p – Fn = 0 → – Fn (x,y) = 0
𝑑𝑥
3
Contoh :
Tentukan solusi umum dari persamaan diferensial 𝑥 2 𝑝2 + 𝑥𝑦 − 6𝑦 2 = 0
Pembahasan:
Uraikan persamaan diferensial menjadi n faktor rill linier.
𝑥 2 𝑝2 + 𝑥𝑦 − 6𝑦 2 = 0
⟺ (𝑥𝑝 + 3𝑦)(𝑥𝑝 − 2𝑦)
Dapatkan n persamaan diferensial orde satu berderajat satu dengan
menyamadengankan nol setiap faktor rill dahulu, sehingga
𝑥𝑝 + 3𝑦 = 0
𝑥𝑝 − 2𝑦 = 0
Selesaikan setiap persamaan diferensial orde satu berderajat satu tersebut sehingga
𝑥𝑝 + 3𝑦 = 0
𝑑𝑦
⟺𝑥 + 3𝑦 = 0
𝑑𝑥
1
⟺ 𝑑𝑦 + 3𝑦 = 0
𝑦
1 1
⟺ ∫ 𝑑𝑦 + 3 ∫ 𝑑𝑥 = 𝑘
𝑦 𝑥
4
⟺ 𝑦 = 𝑐𝑥 2
⟺ 𝑦 − 𝑐𝑥 2 = 0
Solusi umum persamaan diferensial adalah:
(𝑦 − 𝑐𝑥 −3 )(𝑦 − 𝑐𝑥 2 ) = 0
𝑑𝑦 = p f’(p) dp
𝑦 = ∫ 𝑝𝑓 ′ (𝑝)𝑑𝑝 + 𝑐
3. Solusi umum P.D telah diperoleh, yaitu :
x = f (p)
y = ∫ 𝑝𝑓 ′ (𝑝)𝑑𝑝 + 𝑐 dimana p = parameter
Contoh :
Tentukan solusi umum dari persamaan differensial 7p3 + 3p2 = x
Penyelesaian :
Karena x = f(p) maka untuk menentuka solusi umum
Differensiasikan x terhadap p diperoleh :
𝑑𝑥
= 21p2 + 6p
𝑑𝑝
dx = 21p2 + 6p dp
𝑑𝑦 1
karena p = maka dx = dy , sedemikian sehingga :
𝑑𝑥 𝑝
1
dx = dy
𝑝
1
21p2 + 6p dp = 𝑝
dy
5
dy = ( 21p2 + 6p ) p dp
dy = 21p3 + 6p2 dp
∫ 𝑑𝑦 = ∫ 21p3 + 6p2 dp
21
y= p4 + 2p3 + c
4
P dx = f ‘ (p) dp
1
dx = 𝑝 f ‘ (p) dp
1
x=∫ 𝑓 ′ (𝑝)𝑑𝑝 + 𝑐
𝑝
Contoh :
Selesaikan P.D di bawah ini :
𝑝3 + 5𝑝2 + 7𝑝 = 𝑦
Pembahasan :
Karena 𝑦 = 𝑓(𝑝) maka gunakan langkah 4.1.3 untuk menentukan solusi umum.
Diferensialkan 𝑦 terhadap 𝑝 diperoleh
𝑑𝑦 = (3𝑝2 + 10𝑝 + 7)𝑑𝑝
6
𝑑𝑦
Karena 𝑑𝑥 = 𝑝 maka 𝑑𝑦 = 𝑝 𝑑𝑥 sedemikian sehingga
⇔ 𝑝 𝑑𝑥 = (3𝑝2 + 10𝑝 + 7) 𝑑𝑝
7
⇔ 𝑑𝑥 = (3𝑝 + 10 + 𝑝) 𝑑𝑝
7
⇔ ∫ 𝑑𝑥 = ∫ (3𝑝 + 10 + 𝑝) 𝑑𝑝
3
⇔ 𝑥 = 2 𝑝2 + 10𝑝 + 7 ln |𝑝| + 𝑐
dimana 𝑝 = parameter
7
∅ (y, p, c) = 0 dimana p = parameter
Atau jika dimungkinkan, eliminasi p diantara
x = f(y,p) dan ∅ (y, p, c) = 0
Contoh :
Tentukan solusi umum dari persamaan diferensial :
X2p2 + xy – 6y2 = 0
Pembahasan :
a. Uraikan PD tersebut menjadi n faktor riil linier.
X2p2 + xy – 6y2 = 0
↔ (xp + 3y) (xp – 2y)
b. Dapatkan n persamaan diferensial orde satu derajat satu dengan
menyamadengankan nol setiap faktor riil dahulu, sehingga
xp + 3y = 0
xp – 2y + 0
c. Selesaikan setiap PD orde satu derajat satu tersebut sehingga
xp + 3y – 0
𝑑𝑦
↔ x 𝑑𝑥 + 3y = 0
1 3
↔ 𝑦 dy + 𝑥 dx = 0
1 1
↔ ∫ 𝑦 dy + 3 ∫ 𝑥 dx = k
xp – 2y = 0
𝑑𝑦
↔ x 𝑑𝑥 – 2y = 0
1 2
↔ 𝑦 dy - 𝑥 dx = 0
1 1
↔ ∫ 𝑦 dy – 2 ∫ 𝑥 dx = k
8
↔ y = cx2
↔ y – cx2 = 0
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun bentuk umum dari persamaan diferensial orde satu berderajat
𝑑𝑦 𝑑𝑦 2 𝑑𝑦 𝑛
tinggi yaitu 𝐹 (𝑥, 𝑦, 𝑑𝑥 , (𝑑𝑥 ) , … , (𝑑𝑥 ) ) = 0 atau 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑝2 , … , 𝑝𝑛 ) = 0 dimana
𝑑𝑦
𝑝 = 𝑑𝑥 . Jika persamaan diferensial dapat diuraikan menjadi n faktor rill linier
10
DAFTAR PUSTAKA
11