Anda di halaman 1dari 12

DONOR DARAH BERJALAN

OLEH :
KELOMPOK 6

 Indry Irmayanti Paripurna P00312014023


 Isyraq Nazihah Rabani P00312014024
 Luh Ayu Ratnawati P00312014026
 Megah Raten Sari P00312014027

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-IV
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini
merupakan salah satu syarat dalam ketuntasan nilai mata pelajaran “Asuhan
Kebidanan Komunitas”.
Kami selaku penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang membantu dalam penyusunannya mungkin makalah ini tidak rampung,
oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu kami, khususnya dosen pembimbing kami Ibu
Heyrani yang telah memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Sangat kami sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun kami telah berusaha semampu kami untuk memberikan yang
terbaik. Dan kami sadari selaku manusia biasa yang tidak akan pernah luput dari
kesalahan oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kesalahan dan kekurangan.

Kendari, Juni 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ..................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Donor Darah Berjalan .................................................................3
B. Manfaat Kegiatan Donor Darah Berjalan ......................................................3
C. Tujuan Kegiatan Donor Darah Berjalan ........................................................4
D. Tahapan Kegiatan Donor Darah Berjalan .....................................................4
E. Syarat Kegiatan Donor Darah .......................................................................5
F. Pendonor .....................................................................................................5
G. Tips Dan Trik Bagi Pendonor ........................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................8
B. Saran ............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Donor darah terutama baik bagi mereka yang memiliki kandungan besi dalam
darah berlebihan karena besi yang berlebih cenderung akan menumpuk pada
berbagai organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan mengganggu fungsinya
(hemokromatosis).
Selain itu, beberapa penelitian medis, walaupun belum sempurna dijelaskan
secara medis, mengemukakan bahwa donor darah rutin akan membantu
kelancaran aliran darah (sistem kardiovaskular). Pengurangan kekentalan darah
sehingga menjamin kelancaran suplai darah bagi tubuh tersebut ditengarai
menyebabkan efek positif bagi jantung, sehingga pernah ada penelitian yang
menyatakan bahwa donor darah rutin mampu membantu mengurangi angka
kejadian serangan jantung pada pria.
Mungkin kekhawatiran efek samping dari donor darah seperti yang dijadikan
alasan bagi kebanyakan dari kita adalah benar, namun angka kejadiannya jarang.
Dengan berbagai tahapan persiapan dan skrining sebelum mendonor maka
semua efek samping tersebut nyaris tidak akan terjadi. Kekhawatiran akan
terjadinya kekurangan darah (anemia) misalnya. Dengan pemeriksaan kadar Hb
sebelumnya maka hal tersebut dapat dicegah. Selama Hb orang dewasa diatas
12, donor darah relatif aman untuk dilakukan, malah dianjurkan. Memar dapat
terjadi pada bekas tusukan jarum, namun jarang luas dan hilang sempurna tidak
lebih dari setengah minggu.Salah satu yang lumayan sering dijumpai adalah
terjadinya reaksi hipovolemia yang berupa tekanan darah turun mendadak pasca
donor sehingga membuat si pendonor merasa pusing, lemas dan mual.
Hal ini dapat dicegah misalnya dengan menanyakan sebelumnya adakah
riwayat kejadian tersebut pada donor sebelumnya, atau apakah ada riwayat
penyakit tertentu, memeriksa tekanan darah sebelumnya, sesudah donor maka
berbaring sekitar 10 menit lebih dulu sebelum berdiri dan berjalan, serta dengan
diberikannya makanan dan minuman manis segera setelah donor.

1
Oleh karena pentingnya donor darah tersebut, maka kita sebagai ujung
tombak keselamatan ibu dan bayi mengupayakan untuk berjalannya kegiatan
donor darah berjalan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah donor darah berjalan itu?
2. Apa sajakah manfaat kegiatan donor darah berjalan?
3. Apa sajakah tujuan yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut?
4. Bagaimanakah tahapan kegiatan donor darah berjalan?
5. Apa sajakah syarat kegiatan donor darah?
6. Siapa sajakah yang boleh mendonorkan darah?
7. Apa sajakah hal yang harus diperhatikan untuk orang yang mau mendonorkan
darah?

C. Tujuan
Tujuan Umum:
1. Untuk mengetahui pengertian donor darah berjalan.
2. Untuk mengetahui manfaat kegiatan donor darah berjalan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari kegiatan donor darah berjalan.
4. Untuk mengetahui tahapan kegiatan donor darah berjalan.
5. Untuk mengetahui apa saja syarat dari kegiatan donor darah.
6. Untuk mengetahui siapa saja yang boleh mendonorkan darah.
7. Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan untuk orang yang mau
mendonorkan darah?
Tujuan Khusus:
1. Untuk mempelajari dan memahami kegiatan donor darah berjalan.
2. Sebagai penuntasan nilai tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Donor Darah Berjalan


Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara
sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi
darah. Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang
sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa
darah lengkap dan komponen darah.
Donor darah berjalan adalah donor yang dilakukan tiap hari. Donor darah
berjalan ini adalah program PMI untuk memenuhi pasokan darah di PMI karena
PMI sering mengalami kekurangan pasokan darah sedangkan yang
membutuhkan donor darah sangat banyak.
Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang dilakukan
departemen kesehatan dalam hal ini direktorat bina kesehatan ibu.Melalui
program pemberdayaan perempuan, keluarga, dan masyarakat, dalam upaya
mempercepat penurunan AKI.

B. Manfaat Kegiatan Donor Darah Berjalan


Manfaat dari donor darah adalah sebagai berikut :
- Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya.
- Pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali)
meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin,
penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS.
- Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh.
- Menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke (British
Journal Heart)
- Menambah nafsu makan.
- Menanamkan jiwa social.
- Sekali menjadi Donor dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang
berbeda.
- Menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung.
- Meningkatkan produksi sel darah merah.
- Membantu penurunan berat tubuh.
3
- Mendapatkan kesehatan psikologis.
Kekhawatiran untuk terinfeksi penyakit serius seperti HIV misalnya, adalah
berlebihan.Selama peralatan seperti jarum yang dipakai adalah steril dan masih
baru, hal tersebut pastinya dapat dicegah. Justru resiko terinfeksi lebih besar
terjadi pada mereka yang menerima transfusi darah ketimbang si pendonor
karena beberapa ketidaksempurnaan dalam skrining darah.

C. Tujuan Kegiatan Donor Darah Berjalan


Manfaat dari donor darah adalah sebagai berikut :
 Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.
 Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap
bermanfaat.
 Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran
darah (stabilitas peredaran darah).
 Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.
 Meningkatkan oksigenasi jaringan.
 Memperbaiki fungsi Hemostatis.
 Tindakan terapi kasus tertentu.

D. Tahapan Kegiatan Donor Darah Berjalan


Tahapan kegiatan donor darah adalah sebagai berikut :
1) Fasilitas warga untuk nenyepakati pentingnya mengetahui golongan darah.
2) Jika warga belum mengetahui golongan darahnya maka perlu di lakukan
pemetiksaan golongan darah bagi seluruh warga yang memenuhi syarat untuk
menjadi donor darah.
3) Hubungi pihak puskesmas untuk menyelenggarakan pemeriksaan darah. Jika
puskesmas tidak mempunyai layanan pemeriksaan darah maka mintalah
puskesmas untuk melakukan rujukan.
4) Jika di perlukan hubungi unit transfuse darah PMI terdekat.
5) Buatlah daftar golongan darah ibu hamil dan perkiraan waktu lahir, kumpulkan
nama warga yang mempunyai golongan darah yang sama dengan ibu hamil.
Catat nama dan alamat mereka ataupun cara menghubungi yang tercepat dari
semua warga yang bergolongan darah sama dengan ibu hamil.

4
6) Usahakan semua ibu hamil memiliki daftar calon donor darah yang sesuai
dengn golongan darahnya.
7) Buatlah kesepakatan dengan calon donor darah untuk selalu siap 24 jam
sewaktu-waktu ibu hamil memerlukan tranfusi.
8) Buat kesepakatan dengan unit tranfusi darah, agar para warga yang telah
bersedia menjadi pendonor darah di prioritaskan untuk di ambil darahnya,
terutama tansfusi bagi ibu bersalin yang membutuhkan.
9) Kader berperan memotifasi serta mencari sukarelawan apabila ada salah
seorang warganya yang membutuhkan darah.

E. Syarat Donor Darah


Syarat bagi pendonor adalah sebagai berikut:
1) Berbadan sehat
2) Berusia 17-65 tahun
3) Berat badan > 45 kg
4) Tidak sedang menderita penyakit
5) Wanita : tidak sedang hamil dan menyusui
6) Jarak waktu donor darah min 3 bulan
Ada syarat tambahan yang tidak tertulis dan kita harus tahu, antara lain:
1) Kandungan hemoglobin dalam darah > 12,5 (CMIIW)
2) Spesial buat wanita, tidak sedang haid dan jarak setelah haid dengan waktu
donor darah sebaiknya 1 minggu.
Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh
dalam kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes
militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapat AIDS serta
mengalami sakit seperti demam atau influenza; baru saja dicabut giginya kurang
dari 3 hari; pernah menerima tranfusi kurang dari 1 tahun; begitu juga untuk yang
belum pernah setahun menato, menindik, atau akupuntur; hamil; atau sedang
menyusui.

F. Pendonor
Prinsipnya semua manusia sehat (terutama dewasa) boleh dan baik untuk
mendonorkan darahnya. Tentunya sebelum mendonor beberapa pemeriksaan

5
kondisi fisik diperlukan untuk memastikan pendonor tidak memiliki penyakit serius
yang mendasari maupun tidak sedang menderita sakit tertentu.
- Orang lanjut usia
Orang lanjut usia masih boleh melakukan donor darah dengan catatan
mereka tidak memiliki penyakit serius (jantung, ginjal, dehidrasi-anemia).
Usia tua bukan merupakan halangan untuk mendonorkan darah. Pendonor
lansia pasca donor sebaiknya berbaring sekurang-kurangnya 15 menit terlebih
dahulu jangan langsung berdiri dan berjalan.
Hal ini dikarenakan respon sistem otonom dalam kontrol tekanan darah
seringkali terganggu pada usia lanjut sehingga mudah terjadi hipotensi
orthostatic (tekanan darah anjlok tiba-tiba karena perubahan postur tubuh dari
berbaring ke tegak/semi tegak).
- Ibu hamil
Belum ada penelitian khusus tentang hal ini dan memang minim laporan
penelitian tentang hal ini yang dipublikasikan.
Ibu hamil masih boleh mendonorkan darahnya dengan beberapa perhatian
misalnya: relatif lebih aman jika sedang hamil di tengah-tengah bulan (bukan
hamil muda maupun tua).
Kondisi fisik ibu maupun janin harus fit dan tidak ada permasalahan
dengan kehamilannya.
Mengingat anemia umum sering dijumpai pada ibu hamil, maka
pemeriksaan kadar Hb dan Hematokrit perlu dilakukan sebelumnya pada ibu
yang hamil tua, posisi selama berbaring mendonorkan darahnya sebaiknya
diatur sedemikian rupa yaitu dalam posisi setengah duduk atau berbaring
miring kiri.
Posisi terlentang dapat mengurangi aliran darah ke janin karena pembuluh
darah dalam perut tertekan oleh rahim yang besar dan jatuh ke belakang.

G. Tips dan Trik bagi Pendonor


Tips dan trik bagi pendonor adalah sebagai berikut:
1) Pastikan perut terisi sebelum donor (sarapan dulu)
2) Malam hari sebelum donor, tidur cukup
3) Buat yang tekanan darah agak rendah,olahraga ringan sebelum donor.

6
4) Tekanan darah normal 120/80. Tekanan darah 100-110 / 70-80 biasanya masi
diperbolehkan donor.
5) Rileks waktu jarum suntik sudah mau masuk.
Spesial tips untuk yang jadi donor perdana : kalau belum pernah donor,
biasanya setelah donor agak pusing. Bahkan bisa jadi pingsan. Kalau terasa
pusing pada waktu donor (darah masih mengalir), segera lapor ke petugas.
Setelah donor dipaksakan istirahat sebentar di tempat donor. Jangan
berjalan dulu. Duduk secara perlahan.
Pada wanita, sebaiknya dicari saat donor darah yang tidak bersamaan
dengan saat menstruasi. Hal ini untuk mengurangi lebih banyak lagi kehilangan
darah dan anemia.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Donor darah berjalan adalah para donor aktif yang kapan saja bisa
dipanggil. Termasuk kerja mobil ambulance dilapangan yang mendatangi instansi
pemerintahan dan swasta terkait sediaan darah lewat program yang mereka buat.
Dengan demikian, setiap kehamilan sampai dengan persalinan dan nifas
dapai dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan sehingga
persalinan tersebut berjalan dengan aman dan selamat.
Kebutuhan akan darah dari tahun ke tahun semakin meningkat yaitu
mencapai 3 juta kantong per tahun. Sementara PMI setiap tahunnya hanya dapat
mengumpulkan sekitar 1.2 juta kantong. Masih kurangnya jumlah kantong darah
yang harus dikumpulkan disebabkan masih minimnya geliat masyarakat untuk
mendonorkan darah mereka. Oleh karena itu perlu dilakukan penggalangan
Donor Darah Sukarela (DDS).

B. Saran
Selain menarik kesimpulan di atas, penulis juga memberikan saran yakni
dalam mempelajari tentang donor darah berjalan ini harus dipelajari dari berbagai
sumber, agar kita dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang perkembangan
kebidanan dari zaman dahulu hingga sekarang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Antika, Herlina. 2016. Donor Darah Berjalan. Herlinaantika.blogspot.com > 2016/03


(diakses pada tanggal 4 Juni 2016, Pukul 13.50 WITA)

Diah. 2012. Donor Darah berjalan di Komunitas. Jurnalbidandiah.blogspot.com


>2012/06 (diakses pada tanggal 4 Juni 2016, Pukul 13.45 WITA)

Lbr, Joe. 2014. Makalah Donor Darah Berjalan. Joe46.blogspot.co.id/2014/12/


makalah-donor-darah-berjalan.html (diakses pada tanggal 4 Juni 2016, Pukul
13.33 WITA)

Anda mungkin juga menyukai