OLEH :
KELOMPOK 6
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini
merupakan salah satu syarat dalam ketuntasan nilai mata pelajaran “Asuhan
Kebidanan Komunitas”.
Kami selaku penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang membantu dalam penyusunannya mungkin makalah ini tidak rampung,
oleh karena itu kami selaku penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu kami, khususnya dosen pembimbing kami Ibu
Heyrani yang telah memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Sangat kami sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun kami telah berusaha semampu kami untuk memberikan yang
terbaik. Dan kami sadari selaku manusia biasa yang tidak akan pernah luput dari
kesalahan oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kesalahan dan kekurangan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Donor darah terutama baik bagi mereka yang memiliki kandungan besi dalam
darah berlebihan karena besi yang berlebih cenderung akan menumpuk pada
berbagai organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan mengganggu fungsinya
(hemokromatosis).
Selain itu, beberapa penelitian medis, walaupun belum sempurna dijelaskan
secara medis, mengemukakan bahwa donor darah rutin akan membantu
kelancaran aliran darah (sistem kardiovaskular). Pengurangan kekentalan darah
sehingga menjamin kelancaran suplai darah bagi tubuh tersebut ditengarai
menyebabkan efek positif bagi jantung, sehingga pernah ada penelitian yang
menyatakan bahwa donor darah rutin mampu membantu mengurangi angka
kejadian serangan jantung pada pria.
Mungkin kekhawatiran efek samping dari donor darah seperti yang dijadikan
alasan bagi kebanyakan dari kita adalah benar, namun angka kejadiannya jarang.
Dengan berbagai tahapan persiapan dan skrining sebelum mendonor maka
semua efek samping tersebut nyaris tidak akan terjadi. Kekhawatiran akan
terjadinya kekurangan darah (anemia) misalnya. Dengan pemeriksaan kadar Hb
sebelumnya maka hal tersebut dapat dicegah. Selama Hb orang dewasa diatas
12, donor darah relatif aman untuk dilakukan, malah dianjurkan. Memar dapat
terjadi pada bekas tusukan jarum, namun jarang luas dan hilang sempurna tidak
lebih dari setengah minggu.Salah satu yang lumayan sering dijumpai adalah
terjadinya reaksi hipovolemia yang berupa tekanan darah turun mendadak pasca
donor sehingga membuat si pendonor merasa pusing, lemas dan mual.
Hal ini dapat dicegah misalnya dengan menanyakan sebelumnya adakah
riwayat kejadian tersebut pada donor sebelumnya, atau apakah ada riwayat
penyakit tertentu, memeriksa tekanan darah sebelumnya, sesudah donor maka
berbaring sekitar 10 menit lebih dulu sebelum berdiri dan berjalan, serta dengan
diberikannya makanan dan minuman manis segera setelah donor.
1
Oleh karena pentingnya donor darah tersebut, maka kita sebagai ujung
tombak keselamatan ibu dan bayi mengupayakan untuk berjalannya kegiatan
donor darah berjalan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah donor darah berjalan itu?
2. Apa sajakah manfaat kegiatan donor darah berjalan?
3. Apa sajakah tujuan yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut?
4. Bagaimanakah tahapan kegiatan donor darah berjalan?
5. Apa sajakah syarat kegiatan donor darah?
6. Siapa sajakah yang boleh mendonorkan darah?
7. Apa sajakah hal yang harus diperhatikan untuk orang yang mau mendonorkan
darah?
C. Tujuan
Tujuan Umum:
1. Untuk mengetahui pengertian donor darah berjalan.
2. Untuk mengetahui manfaat kegiatan donor darah berjalan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari kegiatan donor darah berjalan.
4. Untuk mengetahui tahapan kegiatan donor darah berjalan.
5. Untuk mengetahui apa saja syarat dari kegiatan donor darah.
6. Untuk mengetahui siapa saja yang boleh mendonorkan darah.
7. Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan untuk orang yang mau
mendonorkan darah?
Tujuan Khusus:
1. Untuk mempelajari dan memahami kegiatan donor darah berjalan.
2. Sebagai penuntasan nilai tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
6) Usahakan semua ibu hamil memiliki daftar calon donor darah yang sesuai
dengn golongan darahnya.
7) Buatlah kesepakatan dengan calon donor darah untuk selalu siap 24 jam
sewaktu-waktu ibu hamil memerlukan tranfusi.
8) Buat kesepakatan dengan unit tranfusi darah, agar para warga yang telah
bersedia menjadi pendonor darah di prioritaskan untuk di ambil darahnya,
terutama tansfusi bagi ibu bersalin yang membutuhkan.
9) Kader berperan memotifasi serta mencari sukarelawan apabila ada salah
seorang warganya yang membutuhkan darah.
F. Pendonor
Prinsipnya semua manusia sehat (terutama dewasa) boleh dan baik untuk
mendonorkan darahnya. Tentunya sebelum mendonor beberapa pemeriksaan
5
kondisi fisik diperlukan untuk memastikan pendonor tidak memiliki penyakit serius
yang mendasari maupun tidak sedang menderita sakit tertentu.
- Orang lanjut usia
Orang lanjut usia masih boleh melakukan donor darah dengan catatan
mereka tidak memiliki penyakit serius (jantung, ginjal, dehidrasi-anemia).
Usia tua bukan merupakan halangan untuk mendonorkan darah. Pendonor
lansia pasca donor sebaiknya berbaring sekurang-kurangnya 15 menit terlebih
dahulu jangan langsung berdiri dan berjalan.
Hal ini dikarenakan respon sistem otonom dalam kontrol tekanan darah
seringkali terganggu pada usia lanjut sehingga mudah terjadi hipotensi
orthostatic (tekanan darah anjlok tiba-tiba karena perubahan postur tubuh dari
berbaring ke tegak/semi tegak).
- Ibu hamil
Belum ada penelitian khusus tentang hal ini dan memang minim laporan
penelitian tentang hal ini yang dipublikasikan.
Ibu hamil masih boleh mendonorkan darahnya dengan beberapa perhatian
misalnya: relatif lebih aman jika sedang hamil di tengah-tengah bulan (bukan
hamil muda maupun tua).
Kondisi fisik ibu maupun janin harus fit dan tidak ada permasalahan
dengan kehamilannya.
Mengingat anemia umum sering dijumpai pada ibu hamil, maka
pemeriksaan kadar Hb dan Hematokrit perlu dilakukan sebelumnya pada ibu
yang hamil tua, posisi selama berbaring mendonorkan darahnya sebaiknya
diatur sedemikian rupa yaitu dalam posisi setengah duduk atau berbaring
miring kiri.
Posisi terlentang dapat mengurangi aliran darah ke janin karena pembuluh
darah dalam perut tertekan oleh rahim yang besar dan jatuh ke belakang.
6
4) Tekanan darah normal 120/80. Tekanan darah 100-110 / 70-80 biasanya masi
diperbolehkan donor.
5) Rileks waktu jarum suntik sudah mau masuk.
Spesial tips untuk yang jadi donor perdana : kalau belum pernah donor,
biasanya setelah donor agak pusing. Bahkan bisa jadi pingsan. Kalau terasa
pusing pada waktu donor (darah masih mengalir), segera lapor ke petugas.
Setelah donor dipaksakan istirahat sebentar di tempat donor. Jangan
berjalan dulu. Duduk secara perlahan.
Pada wanita, sebaiknya dicari saat donor darah yang tidak bersamaan
dengan saat menstruasi. Hal ini untuk mengurangi lebih banyak lagi kehilangan
darah dan anemia.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Donor darah berjalan adalah para donor aktif yang kapan saja bisa
dipanggil. Termasuk kerja mobil ambulance dilapangan yang mendatangi instansi
pemerintahan dan swasta terkait sediaan darah lewat program yang mereka buat.
Dengan demikian, setiap kehamilan sampai dengan persalinan dan nifas
dapai dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan sehingga
persalinan tersebut berjalan dengan aman dan selamat.
Kebutuhan akan darah dari tahun ke tahun semakin meningkat yaitu
mencapai 3 juta kantong per tahun. Sementara PMI setiap tahunnya hanya dapat
mengumpulkan sekitar 1.2 juta kantong. Masih kurangnya jumlah kantong darah
yang harus dikumpulkan disebabkan masih minimnya geliat masyarakat untuk
mendonorkan darah mereka. Oleh karena itu perlu dilakukan penggalangan
Donor Darah Sukarela (DDS).
B. Saran
Selain menarik kesimpulan di atas, penulis juga memberikan saran yakni
dalam mempelajari tentang donor darah berjalan ini harus dipelajari dari berbagai
sumber, agar kita dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang perkembangan
kebidanan dari zaman dahulu hingga sekarang.
8
DAFTAR PUSTAKA