Anda di halaman 1dari 2

PENEMPATAN PASIEN INFEKSIUS (ISOLASI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


011/PPI/RSUDW 0 1/2

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan


OPERASIONAL
24 Mei 2013 Direktur RSUD Wangaya Kota Denpasar

dr. Setiawati Hartawan, M. Kes


Pembina Utama Muda
NIP.19581108 198412 2 001
1. Suatu proses penempatan pasien dengan kasus infeksius yang dilakukan
Pengertian
perawatan di rumah sakit, baik rawat inap maupun rawat jalan.
2. Pasien infeksius adalah pasien dengan penyakit tertentu yang dapat
berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam penanganan pasien dengan penyakit
Tujuan
infeksius dalam rangka mencegah infeksi silang di rumah sakit.

SK Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan di RSUDW Kota


Kebijakan
Denpasar No 37 Tahun 2012
SK Direktur tentang Kebijakan Pencegahan dan Pencegahan Infeksi RS di
RSUDW Kota Denpasar No 39 Tahun 2012
1. Pasien dengan airborne diseases ditenpatkan di ruang Cendrawasih
Prosedur
yang memiliki syarat sebagai berikut;
o Ruangan bertekanan udara negatif dibandingkan dengan ruangan
sekitarnya
o Bila ruangan dengan tekanan negative penuh tempatkan pasien di
ruangan ventilasi alami dengan pertukaran udara 6 sampai 12 kali per
jam
o Memiliki saluran pengeluaran udara ke lingkungan yang memadai
atau memiliki system penyaringan udara yang efisien sebelum udara
disirkulasikan ke ruang lain.
2. Pasien dengan droplet diseases bisa ditempatkan disemua ruang
perawatan kecuali ruang Cendrawasih dengan kamar tersendiri. Bila tidak
tersedia kamar tersendiri, tempatkan pasien dalam kamar bersama dengan
pasien yang terinfeksi dengan mikroorganisme yang sama, tetapi bila
tidak memungkinkan ditempatkan dengan pasien kasus yang sama maka
tempatkan pasien bersama dengan pasien dengan kasus yang lain(kecuali
pasien dengan airborne disesses) tetapi dengan jarak sedikitnya 3 kaki
(kira-kira 1 m) dengan pasien lainnya dan pengunjung. Tidak dibutuhkan
penanganan udara dan ventilasi yang khusus, dan pintu boleh tetap
terbuka.

3. Pasien contact diseases bisa ditempatkan di semua ruang perawatan.


Tempatkan pasien di kamar tersendiri. Bila tidak tersedia kamar tersendiri,
tempatkan pasien dalam kamar bersama dengan pasien yang terinfeksi
dengan mikroorganisme yang sama. tetapi bila tidak memungkinkan
ditempatkan dengan pasien kasus yang sama maka tempatkan pasien
bersama dengan pasien dengan kasus yang lain(kecuali pasien dengan
airborne disesses) tetapi dengan jarak sedikitnya 3 kaki (kira-kira 1 m)
dengan pasien lainnya dan pengunjung. Tidak dibutuhkan penanganan
udara dan ventilasi yang khusus, dan pintu boleh tetap terbuka
4. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang
diderita pasien dan prosedur yang akan dilakukan
5. Beritahu informasi kepada ruang perawatan yang akan menerima pasien
bahwa pasien yang akan dirawat adalah pasien dengan kasus infeksius.
6. Tempatkan pasien pada kamar atau tempat tidur yang sudah disiapkan
untuk pasien dengan penyakit infeksius.
7. Pasang label isolations precaution didepan pintu kamar perawatan atau di
gantung di tempat tidur pasien bila pasien di rawat diruangan dengan jumlah
pasien lebih dari satu.
 Label Airborne Precaution dipasang untuk pasien dengan airborne
diseases.
 Label Droplet Precaution dipasang untuk pasien dengan droplet
diseases.
 Label Contact Precaution dipasang untuk pasien dengan contact
diseases.
8. Lepaskan label isolation precaution bila dokter yang merawat sudah
menyatakan bahwa pasien tidak lagi dengan penyakit infeksius.
Dokter, Perawat, Laboratorium,Instalasi rawat inap
Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai