KELOMPOK : 09
Anggota :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini dengan baik dan lancar serta tepat pada waktunya.
Laporan ini berisikan sesuai dengan hasil pengujian kami yaitu Prestasi Motor
Bakar Bensin. Tentunya dalam membuat laporan ini, kami menemukan
kesulitan-kesulitan mungkin karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang
penulis miliki akan materi ini. Namun, berkat motivasi dari berbagai pihak,
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa didalam penyusun laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun guna penyempurnaan laporan ini agar dapat kami perbaiki
kedepannya.
Harapan kami, mudah-mudahan makalah ini dapat berguna bagi kita semua
dan dapat dijadikan media pembelajaran kuliah. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
Tim 09
i
ii
DAFTAR ISI
ii
iii
iii
iv
DAFTAR TABEL
iv
v
DAFTAR GAMBAR
v
vi
LAMPIRAN
vi
1. BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Pelanggaran terhadap dua belas butir tata tertib diatas dapat dikenai
sanksi berupa teguran, tugas, pemenuhan kekurangan, larangan
mengikuti praktikum, penggantian, sampai dengan pembatalan
kelulusan dari kegiatan praktikum.
2
3
Hal – hal yang belum tercantum dalam lembar tata tertib ini akan
diatur dengan kebijaksanaan Laboratorium yang tertuang dalam bab-
bab selanjutnya dalam buku panduan harian ini.
3
4
4
5
2. BAB II
TEORI DASAR
Adapun tujuan dari praktikum prestasi mesin ini adalah sebagai berikut:
1. Menyelidiki prestasi mesin bensin yang meliputi beberapa sarana seperti
momen putar sebagai fungsi putaran. Daya output sebagai fungsi putaran.
Konsumsi bahan bakar spesifik, konsumsi udara dan perbandingannya,
udara dan bahan bakar sebagai fungsi putaran.
2. Menyelidiki emisi gas buang yang dihasilkan selama operasi mesin
berlangsung.
Bahan bakar adalah semua bahan atau mineral yang apa bila di
bakar dapat meneruskan proses pembakaran dengan sendirinya disertai
pengeluaran/pelepasan panas.
1. Jenis-jenis bahan bakar :
a) Bahan bakar berdasarkan asalnya
bahan bakar nabati /biomassa
bahan bakar mineral
bahan bakar fosil
b) Bahan bakar berdasarkan wujudnya
Bahan bakar padat
Bahan bakar cair
Bahan bakar gas
c) Bahan bakar berdasarkan perose tebentuknya
Bahan bakar alamia
Bahan bakar non-alamia
5
6
2.2.2 Pembakaran
Polusi udara oleh gas buang dan bunyi pembakaran motor diesel
merupakan gangguan terhadap lingkungan. Komponen-komponen gas
buang yang membahayakan itu antara lain adalah asap hitam (hangus),
hidro karbon yang tidak terbakar (UHC), karbon monoksida (CO),
oksida nitrogen (NO), dan NO2. NO dan NO2 biasa dinyatakan dengan
NOx(W Aris munandar 2002:51). Namun jika dibandingkan dengan
motor bensin, motor diesel tidak banyak mengandung CO dan UHC.
Disamping itu, NO2 sangat rendah jika dibandingkan dengan NO. Jadi
boleh dikatakan bahwa komponen utama gas buang motor diesel yang
membahayakan adalah NO dan asap hitam.
periode pemanasan mesin atau beban rendah, serta bau yang kurang
sedap merupakan bahaya yang mengganggu lingkungan.
Siklus Otto
Keterangan :
Langkah 1-2: kompresi adiabatis
Langkah 2-3: pembakaran isokhorik
Langkah 3-4: ekspansi/langkah kerja adiabatis
Langkah 4-1: langkah buang isokhorik
Langkah 1-0: pembuangan poros
Siklus Diesel
Keterangan :
Siklus Gabungan
Keterangan :
Siklus Otto
Keterangan :
Siklus Diesel
Keterangan :
Siklus Gabungan
Keterangan :
3. BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Termometer
Gelas Ukur
Putaran
Petunjuk Tuas
BBM
Force Meter
Pompa BBM
Tekanan Orifis
Tuas BBM
Starter
Gelas Ukur dengan kapasitas 8 ml, 16 ml, dan 3 ml tidak boleh kosong
pada saat mesin beroperasi. Batas minimum yang masih terlihat selang
transparan. Pada bagian bawah dilengkapi dengan katup 3 cabang
untuk mengatur aliran BBM dari pompa ke Gelas Ukur dan ke Mesin.
15
16
A. Pengujian
1) Periksa apakah semua instrument berfungsi dengan baik
2) Pengujian dilakukan pada beban tetap buka katup air sesuai dengan
beban diperlukan (perhatikan force meter)
3) Atur putaran mesin dengan menggeser tuas bukaan katup gas
(perhatikan putaran)
4) Naikkan putaraan mesin sesuai dengan
5) Tahan kondisi (hold) mesin, pindahkan katup (kran) bahan bakar pada
posisi aliran gelas ukur ke mesin (G-M) dan timer di aktifkan
6) Pengamatan atau pengukuran data volume bahan bakar yang
diperlukan,perhatikan timer sambil melihat gelas ukur
7) Setelah dilakukan penahan (hold) beban beberapa saat atur putaran
dan tuas beban ke minimum
8) Selama mesin dijalankan gelas ukur harus selalu terisi bahan bakar
9) Ulangi dari item 5 samapai 8 sampai data diperoleh tercukupi
18
C. Petunjuk keamanan
1) Tekanan tombol emergensi dalam keadaan diluar kendali
2) Hindari putaran mesin melampaui putaran maksimum
3) Air hydro brake selalu mengali saat mesin dioprasikan untuk
menghindari kerusakaan hydro brake
4) Hindari pengisian penuh bahan bakar pada tangki dan gelas ukur
5) Hindari kekosongan BBM pada slang transfaran di bawah gelas ukur
6) Kosongan bahan bakar pada tangki dan gelas ukur bila tidak
dioperasikan
7) Melespakan hubungkan listrik panel terhadap sumber listrik 220VAC
8) Melepaskan hubungan batterai bila tidak digunkaan
9) Tidak diperkenankan merubah instalasi instrument baik kabel maupun
selang
10) Membuka tutup belakang panel intrumen
11) Tidak mengoperasikan mesin sebdirian
12) Tidak merokok atau menyalakan api
13) Selalu sediakan pemadam api
o 𝑀𝑡 = 𝐹 × 𝐿 (𝑁𝑚)
Pemakaian bahan bakar (𝐵𝑒) ,di hitung dari persamaan:
𝑘𝑔
o 𝐵𝑒 = 𝑚𝑓 /𝑁𝑒 (𝑗𝑎𝑚 𝐾𝑤)
Dimana:
𝑘𝑔
o 𝑚𝑓 ∶ pemakaian bahan bakar tiap jam (𝑗𝑎𝑚)
𝑋 𝑘𝑔
𝑚𝑓 = ( 𝑡 ) × 𝑠𝑝𝑔𝑟𝑏𝑏 × 𝜌𝑎𝑖𝑟 × 3600 (𝑗𝑎𝑚)
Dimana:
Temperatur
o Temperatur Mesin
𝑇1 : temperatur udara masuk venturi meter /karburator
(℃)
𝑇2 : temperatur gas buang silinder 1 (℃)
20
Tekanan
o 𝑃𝑖𝑣 : tekanan masuk venturi (𝑚𝑚 − 𝐻2 0)
o 𝑃𝑜𝑣 : tekanan keluar venturi (𝑚𝑚 − 𝐻2 0)
Effisiensi volumemetri
o 𝜂𝑣 = 𝑚𝑎 / 𝑚𝑎𝑖
Dimana:
2Δ𝑝 𝐴𝑎
𝒬= √ 𝜌 2
√(𝐴𝑎 ) −1
𝐴𝑏
Effisiensi termis
𝜂𝑡ℎ = (3,6 × 106 × 𝑁𝑒 ) / (𝑚𝑓 × 𝐿𝐻𝑉)
Dimana :
data-data di perlukan
Lingkungan
Mesin
Bahan bakar
Density Gasoline
Gelas ukur
22
Flow meter
Diameter orifice : 𝐷𝑎 = 32 𝑚𝑚
𝐷𝑏 = 27𝑚𝑚
Hydro brake
Panel kontrol
4. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tek. Orifis,
Hydro Brake Gas Buang
Vol. mmH2O Udara Pelumas
No Putaran T BBM…ml/t Masuk Mesin T
Gaya Tgmk Tgmk
air℃ (detik) P iv P ov T ud oil
(N) I II
8 ml/26
1 979 20 74 0.2 - 0.2 34 43 250 306
detik
8 ml/24
2 1203 30 81 0.0 - 0.4 32 43 240 364
detik
8 ml/25
3 1360 40 92 0.2 - 0.4 28 43 324 404
detik
16 ml/54
4 1692 45 85 0.0 - 0.4 34 43 254 307
detik
16 ml/53
5 1750 40 78 0.0 - 0.4 30 47 258 402
detik
16 ml/49
6 2003 35 81 0.0 - 0.4 29 48 275 427
detik
𝑀𝑡 = 𝐹 𝑥 𝐿 Keterangan :
23
24
𝑚𝐹
B.) Pemakaian bahan bakar (𝐵𝑒 ), di hitung dari persamaan 𝐵𝑒 = 𝑁𝑒
𝐾𝑔
(𝑗𝑎𝑚 . 𝐾𝑤
Keterangan :
Dimana :
𝑥
𝑚𝑓 = ( 𝑡 ) 𝑥 𝑠𝑝𝑔𝑟𝑏𝑏 𝑥 𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑥 3600
8𝑚ℓ 𝑘𝑔
=( ) 𝑥 0,739 𝑥 1,033 ( ) 𝑥 3600
26 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑚3
𝑘𝑔
= 845,59790769 (𝑗𝑎𝑚)
Keterangan :
𝑁𝑒 = 1,047.10−4 𝑥 𝑀𝑡 𝑥 𝑛
𝑁𝑒 = Daya efektif mesin (kW)
= 1,047.10−4 𝑥 2,23 𝑁𝑚 𝑥 979 𝑀𝑡 = Momen Puntir (Nm)
n = Putaran Mesin (rpm)
= 0,228577899
Keterangan :
Jadi 𝐵𝑒 = 𝑚𝑓 /𝑁𝑒 𝑘𝑔
𝐵𝑒 = Pemakaian bahan bakar (𝑗𝑎𝑚 . 𝐾𝑤)
𝑘𝑔
845,59790769 ( ) 𝑚𝑓 = Pemakaian bahan bakar tiap jam
𝑗𝑎𝑚
= 0,228577899 (𝐾𝑤) (kg/jam)
𝑘𝑔
= 3699,3861235 (𝑗𝑎𝑚 . 𝐾𝑤) 𝑁𝑒 = Daya efektif mesin (kW)
25
𝑃𝑒 = (0,06 𝑥 𝑁𝑒 )/(𝑉ℓ 𝑥 𝑎 𝑥 𝑛)
= 0,0449001922 𝑀𝑃𝑎
D.) Tekanan
Keterangan :
∆𝑃 = (𝑃𝑖𝑣 − 𝑃𝑜𝑣 ) 𝑥 9.8 ∆𝑃 = penuruna tekanan (Pa)
= (0,2 + 0,2) x 9.8
𝑃𝑖𝑣 = tekanan masuk venturi
= 3,92
𝑃𝑜𝑣 = tekanan Keluar Venturi
26
𝐷2 Keterangan :
Luas lingkaran 𝐴𝑎 = 𝑥𝜋
4
𝐴𝑎 = Luas lingkaran 𝐴𝑎
(0,032𝑚)2
= 𝑥𝜋
4
𝐷2 = Diameter orifice a (m)
= 0,000804𝑚2
𝜋 = 3,14
`
𝐷2
Luas lingkaran 𝐴𝑏 = 𝑥𝜋 Keterangan :
4
Keterangan :
𝑚𝑎 = 𝑄 𝑥 60 𝑥 𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑎 = jumlah udara sesungguhnya dibutuhkan
Dimana
Keterangan :
2∆𝑃 𝐴𝑎
𝑄 = (𝑐 𝑥 √ )( 2 ) 𝑄 = laju aliran udara (𝑚3 /𝑠)
𝜌 √(𝐴𝑎 /𝐴𝑏 ) −1
= 𝑄 𝑥 60 𝑥 𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝑘𝑔 Keterangan :
= 0,003276598 𝑥 60 𝑥 1,033 𝑚3
𝑚𝑎 = jumlah udara sesungguhnya
= 0,203083568 dibutuhkan
= 𝑣ℓ 𝑥 60 𝑥 𝑛 𝑥 𝑎 𝑥 𝜌𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑎𝑖
𝑘𝑔
= Jumlah udara ideal yang di butuhkan
= 0,000624 𝑚2 𝑥 60 𝑥 979 𝑥 0,5 𝑥 1,033 𝑚3
𝑉ℓ = Volume langkah total
= 18,93166704 𝑘𝑔 n = Putaran Mesin (rpm)
a = Jumlah siklus tiap langkah
=1⁄2 untuk empat langkah
= 1,07271889 %
3,6.106 𝑥 0,228577899 𝐾𝑤
= 𝑘𝑔 Keterangan :
845,59790769 𝑥 43
𝑗𝑎𝑚
Momen Be Efisiensi
Putaran Gaya Mf
No Puntir Ne/(Kw) (Kg/Jam Pe (Mpa) Ma Mai 𝛈𝐯 (%) Termis
(RPM) (N) (Kg/Jam)
(Nm) Kw) ήth (%)
1 979 20 2.23 845.5979 0.228578 3699.386 0.044893 0.20351 18.93167 1.072719 22.63103
2 1203 30 3.345 916.0644 0.421316 2174.291 0.067339 0.20351 23.26333 0.872977 38.50494
3 1360 40 4.46 879.4218 0.635068 1384.767 0.089786 0.20351 26.29935 0.7722 60.45848
4 1692 45 5.0175 814.2795 0.888862 916.0919 0.101009 0.287807 32.71949 0.620681 91.38922
5 1750 40 4.46 829.6432 0.817184 1015.247 0.089786 0.321778 33.84108 0.60011 82.46359
6 2003 35 3.9025 897.3692 0.818409 1096.48 0.078563 0.557335 38.73353 0.524309 76.35429
5
30
Putaran
No Gaya (N)
(rpm)
1 979 20
2 1203 30
3 1360 40
4 1692 45
5 1750 40
2003 35
6
30
25
20
20 Gaya (N)
15
10
5
0
979 1203 1360 1692 1750 2003
Putaran (RPM)
Pada Tabel dan Grafik Putaran mesin (n) thd Gaya (Nm) diberikan gaya
yaitu satu pada putaran mesin 979 menunjukan gaya 20 N, pada putaran
1360 rpm gaya meningkat yaitu menunjukkan angka 40 Newton dan pada
putaran 1692 rpm mengalami peningkatan gaya yang ditunjukkan oleh
angka 45 Newton. Pada grafik ini setiap kecepatan putaran mesin akan
31
Putaran Momen
No
(rpm) Puntir (joule)
979 2.23
1
1203 3.345
2
3 1360 4.46
4 1692 5.0175
5 1750 4.46
6 2003 3.9025
5
5.0175
4 4.46
(joule)
4.46
3.9025
3 3.345
2 2.23 Moment Puntir (Nm)
0
979 1203 1360 1692 1750 2003
Putaran (RPM)
Pada tabel grafik putaran mesin (rpm) terhadap Torsi. Diketahui panjang
lengan Torsi 0,1115 m. Jika putaran mesin meningkat, maka nilai Torsi akan ikut
meningkat dikarenakan nilai Torsi sejajar dengan putaran mesin. Pada grafik ini
32
Pemakaian
Putaran
No BBM Be
(rpm)
(Kg/jamKw)
1 979 3699.386
2 1203 2174.291
3 1360 1384.767
4 1692 916.0919
5 1750 1015.247
6 2003 1096.48
3000
2500
2000
1500 2174.291
1015.247 Be (Kg/Jam Kw)
1000 1384.767
916.0919 1096.48
500
0
979 1203 1360 1692 1750 2003
Putaran (RPM)
Gambar 4.3 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Pemakaian BBM Be (Kg/jamKw)
33
Pada grafik ini kita dapat mengetahui pemakaian bahan bakar yang
diperlukan oleh mesin. Pada putaran 979 grafik menunjukkan angka 3699.386
(Kg/jamKw). grafik ini menunjukan bahwa setiap pemakaian BBM memiliki
kecenderungan yang berbeda untuk setiap rpm.
2 1203 0.421316
3 1360 0.635068
1692 0.888862
4
1750 0.817184
5
2003 0.818409
6
0.6
0.5 0.635068
0.4
0.3 0.421316 Nr/(Kw)
0.2
0.228578
0.1
0
979 1203 1360 1692 1750 2003
Putaran (RPM)
Gambar 4.4 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Daya Efektif (Ne/Kw)
34
Pada tabel ini dapat diketahui mengenai efisiensi mesin dan yang
ditunjukkan pada grafik. Pada putaran 979 rpm efisiensi yang diperoleh 0.228578
Ne/Kw. Peningkatan sigifikan terjadi pada putaran mesin 1692 rpm. Pada grafik
ini menunjukan bahwa putaran mesin mengakibatkan perubahan energy yang di
hasilkan motor bakar menjadi energy kinetic.
Tabel 4.7 Putaran Mesin (rpm) Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata Pe (MPa)
1 979 0.044893
2 1203 0.067339
1360 0.089786
3
1692 0.101009
4
1750 0.089786
5
6 2003 0.078563
0.08 0.089786
0.089786
0.078563
MPa
0.06 0.067339
0.04 Pe (Mpa)
0.044893
0.02
0
979 1203 1360 1692 1750 2003
Putaran (RPM)
Gambar 4.5 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata Pe (MPa)
35
Pada tabel dan grafik putaran mesin terhadap tekanan rata-rata akan
diperoleh data sebagai berikut, pada putaran 979 rpm diperoleh angka 0.044893
(MPa). Pada putaran 1203-1360 rpm terjadi kenaikan kontinu. Peningkatan secara
signifikan terjadi pada putaran 1692 rpm sebesar 0.101009 (MPa).
Putaran
No ήv
(rpm)
1 857 1.072719
2 1025 0.872977
3 1214 0.7722
1403 0.620681
4
1626 0.60011
5
1802 0.524309
6
0.6 0.524309
0.60011
0.4 ήv (%)
0.2
0
979 1203 1360 1692 1750 2003
Putaran (RPM)
Gambar 4.6 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Volumemetri ήv)
36
Dari tabel dan grafik ini kita akan mengetaui putaran mesin teradap
effisiensi volume. Pada putaran 979 rpm tingkat effisiensi volume yang didapat
adalah 1.072719 ήv. Kemudian terjadi penurunan signifikan pada putaran mesin
1203 rpm sampai 1692 rpm.
Efisiensi
Putaran
No
(rpm) Termis (ήth)
1 979 22.63103
2 1203 38.50494
3 1360 60.45848
1692 91.38922
4
1750 82.46359
5
2003 76.35429
6
50 60.45848
40
30 Termis ήth (%)
38.50494
20
10 22.63103
0
979 1203 1360 1692 1750 2003
Putaran (RPM)
Gambar 4.7 Grafik Putaran Mesin (rpm) Terhadap Efisiensi Termis ήth (%)
37
Pada tabel dan grafik ini terjadi penurunan dan peningkatan nilai efisiensi
Termis. Nilai terendah terjadi pada putaran mesin 979 rpm, sedangkan nilai
tertinggi terjadi pada putaran mesin 1692 rpm. Peningkatan nilai efisiensi Termis
terjadi pada putaran mesin 979 – 1692 rpm.
5. BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
38
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2 Motor
Lampiran 3 Alat uji coba Motor Bensin