Jl. Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur, Denpasar – Bali 80239, Telp./Fax. (0361) 427699
Website: www.stikeswiramedika.ac.id e-mail: stikes_wikabali@yahoo.co.id
NIM :
Riwayat Pengobatan:
Klien mengakatan saat di IGD diberikan terapi infus, oksigen, dan pemeriksaan jantung.
Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga:
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit dan sebelumnya tidak pernah
mengalami penyakit seperti ini. Klien tidak memiliki kebiasaan merokok tetapi klien
suka makanan yang mengandung minyak. Klien juga mengatakan dikeluarganya tidak
ada yang menderita penyakit yang sama seperti klien, tidak ada yang menderita penyakit
keturunan.
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
Nafas : Spontan Tidak Spontan
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing Tidak Ada
Muntahan Darah Oedema
Gerakan dinding dada: Simetris Asimetris
Sesak Nafas : Ada Tidak Ada
RR : .26 x/mnt
Kedalaman Nafas : Normal Dangkal Dalam
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur
Jenis : Dispnoe Kusmaul Cyene Stoke Lain… …
Pernafasan Cuping hidung Ada Tidak Ada
Retraksi otot bantu nafas : Ada Tidak Ada
Deviasi Trakea : Ada Tidak Ada
Pernafasan : Pernafasan Dada Pernafasan Perut
Batuk : Ya Tidak ada
BREATHING
Sputum: Ya , Warna: ... ... ... Konsistensi: ... ... ... Volume: ... … Bau: … …
Tidak
Emfisema S/C : Ada Tidak Ada
Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor Tidak
ada
Vesikuler Wheezing Ronchi
Alat bantu nafas: OTT ETT Trakeostomi
Ventilator, Keterangan: ... ... ...
Oksigenasi : 3 lt/mnt Nasal kanul Simpel mask Non RBT mask RBT
Mask Tidak ada
Penggunaan selang dada : Ada Tidak Ada
Drainase :
Trakeostomi : Ada Tidak Ada
Kondisi trakeostomi:
keterangan: … …
Masalah Keperawatan: Pola Nafas Tidak Efektif
Nadi : Teraba Tidak teraba N: 84 x/mnt
Irama Jantung : ST elevasi dan Q patologis pada lead II, III, AvF, (V1-V6), AvL.
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Pucat : Ya Tidak
Sianosis : Ya Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Akral : Hangat Dingin S: 36,50C
Pendarahan : Ya, Lokasi: ... ... Jumlah ... ...cc Tidak
BLOOD
P : Nyeri dada
Q : Hilang timbul
R : Di dada kiri
S : Skala nyeri 5
T : Setiap saat
Keterangan: … …
Masalah Keperawatan: Nyeri Akut
Nyeri pinggang: Ada Tidak
BAK : Lancar Inkontinensia Anuri
BLADDER
Leher :
I: bentuk normal, warna kulit sawo matang
P: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada nyeri saat menelan, tidak ada deviasi trakhea
Dada :
I: bentuk dada simetris, tidak ada jejas, pergerakan dada simetris
A: suara jantung S1 S2 tunggal reguler, suara paru vesikuler.
HEAD TO TOE
Ekstremitas :
I: bentuk simetris, dapat bergerak dengan normal, kulit sawo matang, tidak ada
perubahan warna kulit.
Pal: CRT < 2 detik, akral hangat, turgor kulit elastis, tidak ada edema, tidak ada krepitasi
Masalah Keperawatan:
Klien mengatakan tidak menganut kepercayaan apapun yang menentang mengenai
PsikoSosialKultural
kesehatan, klien tidak ada masalah dengan hubungan pada keluarga ataupun lingkungan
sekitar klien, klien beragama hindu, tidak ada budaya yang khusus diikuti pasien.
Pemeriksaan Penunjang
Hari/Tgl/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Interprestasi
………………………………………………………………................................................
Terapi
Data Diagnosa
No Interpretasi
Subyektif & Obyektif Keperawatan
Penurunan CO
Penurunan CO
Sesak nafas
3 DS: Nekrosis jaringan Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri di dada miokard berhubungan dengan
P : Nyeri dada agen injuri biologis
Q : Hilang timbul Kebutuhan o2 jantung (iskemia jaringan
meningkat sekunder terhadap
R : Di dada kiri
sumbatan arteri
S : Skala nyeri 5
Cedera sel seluler coroner) ditandai
T : Setiap saat
dengan klien
Pengluaran zat CKMB mengeluh nyeri di
DO: dan LDH dada kiri, nyeri
Tampak meiringis, hilang timbul, skala
TD: 130/90 mmHg Merangsang respon nyeri nyeri 5, nyeri terasa
N: 86 x/menit dan mengaktifkan setiap saat
RR: 26 x/menit pengeluaran zat
bradikikin, serotonin,
histamine
Merangsang thalamus
(respon nyeri)
Nyeri dada
RENCANA KEPERAWATAN KRITIS
No.
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah 1) Gambaran 1. Evaluasi nyeri 1. Melihat
dilakukan EKG dada (seperti, karakteristik
tindakan normal intensitas, lokasi, nyeri yang
keperawatan 2) Tekanan radiasi, durasi dan dialami klien,
3x24 jam darah presipitasi dan sehingga akan
diharapkan dalam faktor yang mempengaruhi
penurunan curah rentang memberatkan. tindakan
jantung klien normal keperawatan dan
dapat teratasi 100/60- diagnosa yang
2. Dokumentasikan
130/99 akan ditegakkan.
adanya disritmia 2. Dokumentasi
mmHg
jantung. ditujukan sebagai
3) Nadi dalam
bukti tertulis
rentang
dalam tindakan
normal 60-
keperawatan
100x/meni
tentang kondisi
4) Pasien
dan tindakan
tidak 3. Catat tanda dan
yang telah
mengalami gejala yang
diberikan kepada
nyeri dada mengarah pada
klien.
penurunan kardiak
3. Penurunan
output.
kardiak output
akan sangat
berpengaruh
terhadap sistemik
tubuh, mencatat
4. Monitor status itu berguna dalam
respirasi untuk memberikan
gejala gagal pengarahan
jantung. dalam melakukan
tindakan
keperawatan.
4. Status respirasi
5. Intruksikan kepada
yang buruk bisa
klien tentang
saja disebabkan
pentingnya
oleh edema paru
menginformasikan
dan ini erat
jika terdapat
kaitannya dengan
ketidaknyamanan
terjadinya gagal
pada dada.
jantung.
6. Kaji toleransi
5. Perawat atau
pasien terhadap
tenaga medis bisa
aktivitas terhadap
memberikan
perubahan: nafas
penanganan dan
pendek, nyeri,
pengobatan yang
palpitasi, pusing.
tepat.
6. Untuk melihat
keterbatasan klien
7. Auskultasi bunyi
yang diakibatkan
nafas: bunyi
penyakit yang
tambahan dan
diderita klien, dan
bunyi jantung:
dapat ditegakkan
murmur.
grade dari suatu
gangguan klien.
7. S4 umum
terdengar pada
pasien hipertensi
berat karena
adanya hipertrofi
atrium. Adanya
8. Pertahankan posisi
krakel, mengi
tirah baring pada
dapat
posisi yang
mengindikasikan
nyaman selama
kongesti paru
episode akut. sekunder
terhadap
9. Berikan oksigen
terjadinya atau
tambahan dengan
gagal jantung
kanula
kronik.
nasal/masker dan
8. Dengan posisi
obat sesuai indikasi
tirah baring
(kolaborasi).
diharapkan
ekspansi dada
klien lebih
optimal.
9. Meningkatkan
sediaan oksigen
untuk kebutuhan
miokard untuk
10. Berikan periode
melawan efek
istirahat dalam
hipoksia/iskemia.
melakukan
Banyak obat
aktivitas
dapat digunakan
keperawatan.
untuk
meningkatkan
volume
sekuncup,
memperbaiki
11. Pantau dan catat
kontraktilitas
efek terapeutik
danm enurunkan
/efek samping
kongesti.
selama pemberian 10. Klien bisa saja
kalsium antagonis, mengalami sesak
beta bloker dan mendadak karena
nitrat. aktivitas yang
dilakukan,
aktivitas ini bisa
memberat sesak
napas klien
termasuk
aktivitas ketika
dilakukan
tindakan
keperawatan
11. Karena efek
samping yang
ditimbulkan bisa
saja
membahayakan
klien.
5. Memonitor
5. Auskultasi suara kepatenan jalan
nafas, catat hasil napas.
penurunan daerah
ventilasi atau tidak
adanya suara
adventif. 6. Meningkatkan
6. Lanjutkan ventilasi dan
dalam pemberian asupan oksigen
oksigen terapi.
7. Delegatif
pemberian
analgetik.
TINDAKAN KEPERAWATAN KRITIS
No. Paraf
No Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Dx.
1 Rabu, 02 1 Mengevaluasi nyeri DS: Pasien mengeluh
Oktober dada (seperti, nyeri dada
2019 intensitas, lokasi, DO: pasien tampak
14.00 radiasi, durasi dan meringis kesakitan.
presipitasi dan faktor
yang memberatkan.
Mendokumentasikan
2 14.10 1 DS: -
adanya disritmia
DO: Irama Jantung : ST
jantung.
elevasi dan Q patologis
pada lead II, III, AvF,
(V1-V6), AvL
TD: 130/90 mmHg
Mengintruksikan N: 86 x/menit
kepada klien tentang Pasien tampak sesak
pentingnya
3 14.20 1 menginformasikan DS: pasien mengatakan
jika terdapat paham tentang apa yang
ketidaknyamanan diintruksikan
pada dada. DO: pasien tampak
kooperatif
Mempertahankan
posisi tirah baring
pada posisi yang
nyaman selama
4 14.25 1 episode akut. DS: pasien mengatakan
nyaman
Memonitor DO: pasien tampak
kecepatan, ritme, rileks
kedalaman dan usaha
klien saat bernafas
5 14.40 2 DS: pasien mengatakan
sesak
DO: RR: 26 x/menit
Kedalaman nafas
dangkal
Mencatat pergerakan Tampak sesak nafas
dada, simetris atau Terpasang oksigen 3
tidak, menggunakan liter
otot bantu pernafasan
6 14.50 2 DS:-
DO: pergerakan dada
Memonitor suara simetris, tidak
nafas seperti menggunakan otot bantu
wheezing, ronkhi. pernafasan.
Mengajarkan cara
penggunaan terapi
non farmakologi
(distraksi, guide
11 16.00 3 imagery, relaksasi DS: pasien mengatakan
napas dalam). mampu mengikuti yang
diintruksikan oleh
Mengevaluasi nyeri
perawat.
dada (seperti,
DO: pasien tampak
intensitas, lokasi,
kooperatif.
radiasi, durasi dan
12
presipitasi dan faktor
Kamis, 1
yang memberatkan.
03 DS: Pasien mengeluh
Oktober nyeri dada
2019 DO: pasien tampak
Mendokumentasikan
08.00 meringis kesakitan.
adanya disritmia
jantung.
13 08.10 1 DS: -
Mengintruksikan
DO: Irama Jantung : ST
kepada klien tentang
elevasi dan Q patologis
pentingnya
pada lead II, III, AvF,
menginformasikan
(V1-V6), AvL
jika terdapat
TD: 130/90 mmHg
ketidaknyamanan
N: 86 x/menit
pada dada.
Pasien tampak sesak
Mempertahankan
14 08.20 1 posisi tirah baring DS: pasien mengatakan
pada posisi yang paham tentang apa yang
nyaman selama diintruksikan
episode akut. DO: pasien tampak
kooperatif
Memonitor
kecepatan, ritme,
kedalaman dan usaha
klien saat bernafas
15 08.30 1 DS: pasien mengatakan
nyaman
DO: pasien tampak
rileks
Mencatat pergerakan
16 08.40 2 DS: pasien mengatakan
dada, simetris atau
sesak
tidak, menggunakan
DO: RR: 26 x/menit
otot bantu pernafasan
Kedalaman nafas
dangkal
Tampak sesak nafas
Memonitor suara
Terpasang oksigen 3
nafas seperti
liter
wheezing, ronkhi.
17 09.00 2 DS:-
Memposisikan klien DO: pergerakan dada
semi fowler. simetris, tidak
menggunakan otot bantu
pernafasan.
Mengevaluasi nyeri
dada (seperti,
intensitas, lokasi,
radiasi, durasi dan
22 09.50 3 presipitasi dan faktor DS: pasien mengatakan
yang memberatkan. mampu mengikuti yang
Mendokumentasikan
diintruksikan oleh
adanya disritmia
perawat.
jantung.
DO: pasien tampak
kooperatif.