TAHUN 2020
Citra rumah sakit yang baik merupakan sarana marketing yang paling efektif. Oleh karena
itu untuk mengembangkan Rumah Sakit, salah satu upaya yang harus menjadi prioritas adalah
menumbuhkan kepercayaan konsumen bahwa dengan berobat di Rumah Sakit Kartini akan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima sesuai dengan standar pelayanan terkini, tanpa ada
beban biaya yang tidak perlu akibat prosedur diagnostik atau terapi yang berlebihan.
Agar pelayanan yang baik tersebut dapat tercapai dan bertahan lama, maka Rumah Sakit
harus membangun sistem pelayanan yang baik dan tidak bergantung pada salah satu unit/dokter
tertentu saja. Pelayanan kesehatan yang diberikan harus diupayakan agar bersifat komprehensif
dengan melibatkan tim dokter dari berbagai bidang spesialisasi, ditunjang oleh sarana diagnostik
yang baik serta unit pendukungnya.
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit adalah suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di rumah
sakit, tempat penyelenggara semua kegiatan pekerjaan laboratorium klinis yang ditujukan untuk
keperluan rumah sakit itu sendiri. Sebagai salah satu komponen penting dalam pelayanan
kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan dalam hal penetapan diagnosis,
pemberian pengobatan, pemantauan hasil pengobatan dan penentuan prognosis. Oleh karena itu
hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya.
Agar mutu pelayanan Instalasi laboratorium semakin baik, maka perlu di dukung dengan
adanya Program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan Pemantapan Mutu Internal (PMI),
Program Keselamatan Kerja dan Program Pengelolaan Peralatan laboratorium yang tersedia di
Rumah Sakit Kartini.
2. LATAR BELAKANG
Hasil pemeriksaan laboratorium harus akurat dan tepat waktu agar dapat membantu dokter
dalam menegakkan diagnosis penyakit atau mengetahui perkembangan penyakit pasien. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka Laboratorium harus melakukan pemantapan mutu secara rutin,
yang hasilnya harus dievaluasi dan ditindaklanjuti bila diperlukan. Ada tiga faktor yang
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium yaitu pra-analitik, analitik dan pasca-analitik. Pra-
analitik meliputi: persiapan pasien, kelayakan sampel, kecocokan sampel dan pekerjaan
administrasi. Analitik adalah ketepatan alat pemeriksaan sampel, sedangkan pasca-analitik adalah
meliputi kegiatan administrasi.
Terjadinya kecelakaan kerja dapat disebabkan karena: kurangnya pengetahuan dan
pemahaman tentang bahan-bahan kimia, kurang jelasnya petunjuk kegiatan, kurangnya
bimbingan, tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya, tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan tidak bersifat hati-hati dalam melakukan pekerjaan. Untuk mencegah
bahaya akibat pekerjaan di laboratorium, maka setiap pekerja laboratorium harus menjalankan
Pedoman Keamanan Laboratorium yang baik dan benar.
Kebutuhan akan peralatan laboratorium diselaraskan dengan kemampuan laboratorium
serta hasil yang diharapkan, untuk itu pada saat pengadaan peralatan harus dilakukan seleksi dan
pengetesan agar alat yang dibutuhkan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Untuk memudahkan
dalam hal pemantauan, maka peralatan laboratorium harus dilakukan inventarisasi per tahun.
Untuk peralatan laboratorium juga harus dilakukan kalibrasi, kontrol kualitas dan pemeliharaan
secara berkala.
Agar semua hal tersebut diatas dapat terlaksana, maka perlu disusun suatu Program Kerja
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Kartini Tahun 2020 yang mencakup program mutu
laboratorium, program keselamatan laboratorium serta program pengelolaan peralatan
laboratorium.
3. TUJUAN
Tujuan Umum
1. Menciptakan pelayanan laboratorium yang berkualitas dengan menerapkan praktek
laboratorium yang baik (good laboratory practice).
2. Memenuhi standar akreditasi Rumah Sakit khususnya dalam hal
pelayanan Laboratorium.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium di RS. Kartini agar dapat
menunjang upaya peningkatan kualitas pelayanan medik.
2. Memastikan semua karyawan laboratorium mengetahui praktek laboratorium yang
baik (good laboratory practice), sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial
dan terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.
3. Memastikan agar peralatan laboratorium dapat berhasil guna dan berdaya guna untuk
melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan laboratorium.
5. SASARAN
di laboratorium.
5 Keselamatan kerja Jumlah kejadian tertusuk jarum di laboratorium. 0 (nihil)
Evaluasi program ini dilakukan setiap satu bulan sekali dengan melihat pencapaian
kegiatan yang dilaksanakan bulan sebelumnya. Untuk menunjang kegiatan tersebut perlu
dilakukan pelaporan kepada Asisten Manager Penunjang Medis untuk disampaikan kepada
Manager Penunjang Medis setiap bulannya.
8. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
9. PENUTUP
Dengan adanya program kerja Instalasi Laboratorium tahun 2020 diharapkan dapat
menjadi acuan atau pedoman untuk melakukan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu
dan keselamatan pasien dalam hal pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Kartini.
Mengetahui,