PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengerti definisi dari ragam bahasa.
2. Mengetahui macam-macam dari ragam bahasa.
3. Mengerti arti ragam bahasa berdasarkan media.
4. Mengerti arti ragam bahasa berdasarkan penutur.
5. Mengerti arti ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Ragam bahasa berdasarkan sudut pandang penutur.
Yaitu bagaimana sebuah bahasa difungsikan untuk keperluan dan
situasi tertentu menurut sudut pandang sang penutur dalam
berkomunikasi baik. Ragam bahasa berdasarkan penutur dibagi menjadi
empat yaitu dialek, terpelajar, resmi dan tak resmi.
c. Ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan.
a. Lisan
Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman
berbicara yang berada di depan pembicara. Unsur-unsur ragam
lisan fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, dan objek tidak
selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat
ditinggalkan. Hal ini disebakan oleh bahasa yang digunakan itu
dapat dibantu oleh gerakan, mimik, pandangan, anggukan, atau
intonasi. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang,
dan waktu. Ragam lisan dipengaruhi oleh tingi rendahnya dan
panjang pendeknya suara (E. Zainal Arifin, 2008).
Contoh ragam lisan:
Penggunaan Bentuk Kata
1) Kendaraan yang ditumpanginya nabrak pohon mahoni.
4
2) Bila tak sanggup, tak perlu dilanjutkan pekerjaan itu.
3) Fotokopi ijazah harus dilegalisir dulu oleh pimpinan
akademik.
Penggunaan Kosakata
1) Saya sudah kasih tahu mereka tentang hal itu.
2) Mereka lagi bikin denah buat pameran entar.
3) Pekerjaan itu agak macet disebabkan karena
keterlambatan dana yang diterima.
Penggunaan Struktur Kata
1) Rencana ini saya sudah sampaikan kepada Direktur.
2) Dalam “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh
Gubernur Daerah Istimewa Aceh.
3) Karena terlalu banyak saran berbeda-beda sehingga ia
makin bingung untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
b. Tulis
Ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di
depan. Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada
ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam
tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara,
contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, dan
surat kabar. Ragam tulisan tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang,
dan waktu. Ragam tulisan dilengkapi dengan tanda baca, huruf
besar, dan huruf miring (E. Zainal Arifin, 2008).
Contoh dari ragam tulis diantaranya :
Penggunaan Bentuk Kata
1) Kendaraan yang ditumpanginya menabrak pohon
mahoni.
2) Apabila tidak sanggup, engkau tidak perlu melanjutkan
perkerjaan itu.
5
3) Fotokopi ijazah harus dilegalisi dahulu oleh pimpinan
akademi.
Penggunaan Kosakata
1) Saya sudah memberi tahu mereka tentang hal itu.
2) Mereka sedang membuat denah untuk pameran nanti.
3) Pekerja itu agak macet disebabkan oleh keterlambatan
dana yang diterima.
Penggunaan Strukur Kalimat
1) Rencana ini sudah saya sampaikan kepada Direktur.
2) “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubernur
Daerah Istimewa Aceh.
3) Karena terlalu banyak saran yang berbeda-beda, ia
makin bingung untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
6
b. Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur Bahasa Indonesia turut mewarnai
penggunaan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan
oleh kelompok penutur yang berpendidikan tampak jelas
perbedaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang
tidak berpendidikan, terutama dalam palafalan kata yang berasal
dari bahasa asing, misalnya pidio (video), pilem (film), komplek
(kompleks), pajar (fajar), dan pitamin (vitamin). Perbedaan ragam
bahasa penutur yang berpendidikan dan yang tidak berpendidikan
juga tampak dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa
(membawa), nyari (mencari), hal ini menunjukkan penuturnya
kurang dapat memelihara bahasanya. Ragam bahasa yang
dituturkan oleh kelompok penutur berpendidikan memiliki ciri
keterpeliharaan. Ragam bahasa itulah yang digunakan dalam dunia
pendidikan, lembaga pemerintahan, media massa, ilmu, dan
teknologi (Ngalimun, 2013).
c. Resmi
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh sikap penutur terhadap
lawan bicaranya (secara lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca
(jika secara tulisan). Kedudukan lawan bicara dan pembaca
terhadap penutur dan penulis (Ngalimun,2013).
Ragam bahasa resmi digunakan ketika ada suatu acara atau
kegiatan formal yang sifatnya serius (secara lisan) dan digunakan
menggunakan bahasa formal dan baku ketika membuat sebuah
tulisan yang sifatnya bukan untuk hiburan (secara tulisan).
7
d. Tak Resmi
Ragam bahasa tak resmi dapat digunakan dalam berbagai situasi
kecuali situasi resmi atau formal. Namun dalam penggunaannya
tidak perlu menggunakan bahasa baku atau formal, meskipun
begitu sebaiknya kita harus memerhatikan aturan-aturan yang
berlaku misalnya saja tetap menggunakan bahasa yang sopan dan
tidak mengganggu ketika berbicara dengan orang yang lebih tua
maupun orang yang lebih muda.
8
Ragam Niaga
Dalam berniaga juga diperlukan ragam bahasa yang
digunakan untuk melakukan transaksi, baik yang bisa
diketahui semua orang maupun pihak-pihak tertentu agar
terhindar dari kesalahpahaman yang dapat menyebabkan
kerugian baik dari salah satu pihak maupun semua pihak
yang terlibat.
Ragam Jurnalistik
Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa yang
digunakan oleh berbagai media massa. Ragam bahasa yang
digunakan dalam bahasa jurnalistik termasuk dalam bahasa
singkat namun padat dan jelas. Tujuan utama dari bahasa
jurnalistik adalah agar pembaca atau pendengar dapat
mengerti tentang apa yang sedang diberitakan, oleh karena itu
bahasa jurnalistik disusun seringkas dan selogis-logisnya dan
tidak membedakan tingkat kecerdasan, kedudukan,
keyakinan, dan pengetahuan pembaca atau pendengar.
Ragam Sastra
Bahasa sastra adalah bahasa yang dipakai untuk
menyampaikan emosi (perasaan), pikiran, imajinasi,
penghayatan lahir dan batin, serta peristiwa dengan cara
khusus. Dalam ragam sastra, bahasa tidak hanya digunakan
sebgai alat komunikasi namun juga sebagai sebuah cara
untuk menyalurkan jiwa seninya. Contoh ragam sastra dapat
dilihat dari sajak, puisi, pantun, syair, dan lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi
dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan.
Bahasa bisa juga disebut sebagai alat untuk beriteraksi dan berkomunikasi.
Dalam bahasa Indonesia terdapat ragam bahasa, ragam bahasa itu sendiri
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa dibagi menjadi
tiga, yaitu:
a. Ragam bahasa berdasarkan media.
Ragam bahasa ini dibagi lagi menjadi dua yaiu ragam bahasa lisan dan
ragam bahasa tulis.
b. Ragam bahasa berdasarkan sudut pendang penuturnya.
Ragam bahasa ini dibagi menjadi empat yaitu dialek atau logat,
terpelajar, resmi, dan tak resmi.
c. Ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan.
Ragam bahasa ini dibagi menjadi lima yaitu ilmu, hukum, niaga,
jurnalistik, dan sastra.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://tugasmanajemen.blogspot.com/2011/03/pengertian-bahasa-fungsi-bahasa-
ragam.html#!/tcmbck Diakses pada 05 Agustus 2019.
https://www.academia.edu/9534983/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_RAG
AM_BAHASA_ Diakses pada 05 Agustus 2019.
https://sarahfaradita.wordpress.com/2015/10/27/makalah-ragam-bahasa/ Diakses
pada 05 Agustus 2019.
11