Anda di halaman 1dari 8

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PERBEDAAN ANAK USIA REMAJA YANG OBESITAS DAN


TIDAK OBESITAS TERHADAP KUALITAS TIDUR
DI SMP NEGERI 8 MANADO

Widianti Ali
Franly Onibala
Yolanda Bataha

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : widiantiali@yahoo.com

Abstrack : Obesity is a pathological condition, that there is a build-up of excessive fat from that
required for normal body functions, teens overweight and obesity can also lead to various health
problems that are very detrimental to the life quality of children as impaired growth of limbs,
sleep disorders, sleep apnea and other respiratory disorders. Sleep apnea which is characterized
by snoring and sleep disorder because it can affect sleep quality of teenagers. The purpose of
this research was to analyze the comparative ages of the teenage obesity and not obesity on sleep
quality in SMP Negeri 8 Manado. The research method using the comparative study with
retrospective approaching.The technique of sampling in this research is purposive sampling
with a total of 60 samples. Data collection using the questionnaire and observation sheets. Data
processing using the program computer with mann-whitney test with a 95% significance level (α
= 0.05). The results of research using the mann-whitney analysis shows there is a comparison
between the ages of adolescents who are obese and and not obesity on sleep quality (p = 0.000).
Conclusion there is a comparison between the ages of teenager who are obese and not obesity
on sleep quality in SMP Negeri 8 Manado.

Keywords: Obesity, Sleep Quality, Teen Age Children.

Abstrak : Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak
yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Pada anak usia remaja
kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang sangat
merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur,
sleep apnea dan gangguan pernafasan lain. Sleep apnea yang ditandai dengan mendengkur dan
kantuk berlebih mempengaruhi kualitas tidur anak usia remaja.Tujuan penelitian ini untuk
menganalisa perbedaan anak usia remaja yang obesitas dan tidak obesitas terhadap kualitas tidur
di SMP Negeri 8 Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu komparatif study dengan
pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive
sampling dengan jumlah 60 sampel. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan
lembar observasi. Pengolahan data menggunakan program komputer dengan uji mann-whitney
dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis
mann-whitney menunjukkan terdapat perbandingan anak usia remaja yang obesitas dan tidak
obesitas terhadap kualitas tidur (p = 0,000). Kesimpulan terdapat perbandingan anak usia remaja
yang obesitas dan tidak obesitas terhadap kualitas tidur di SMP Negeri 8 Manado.

Kata Kunci : Obesitas, Kualitas Tidur, Anak Usia Remaja.


e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENDAHULUAN Gangguan tidur yang paling berbahaya


Obesitas merupakan keadaan patologis, saat ini adalah sleep apnea yang ditandai
yaitu dengan terdapatnya penimbunan dengan mendengkur dan kantuk berlebih.
lemak yang berlebihan dari yang Kita juga tahu bahwa orang yang gemuk
diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. rata-rata tidur mendengkur. Henti nafas saat
Obesitas atau kegemukan dari segi tidur, akan menyebabkan penderitanya
kesehatan merupakan salah satu penyakit terbangun-bangun (tanpa tersadar) dalam
salah gizi, sebagai akibat konsumsi tidur. Akibatnya ia akan selalu berada
makanan yang jauh melebihi dalam kondisi kurang tidur, walaupun
kebutuhannya. Dari berbagai tulisan sudah tidur cukup, gejala sleep apnea
mengenai obesitas pada anak, ternyata berupa rasa mengantuk atau rasa lelah,
banyak masalah yang didahadapi anak yang merupakan gejala yang umum dijumpai
obesitas ini. Lebih-lebih obesitas pada masa (Rahman, 2012).
anak-anak berlanjut sampai dewasa. Untuk mempertahankan status kesehatan
Bahkan ada seorang ahli yang mengatakan, pada tingkat yang optimal setiap orang
bahwa makin panjang ikat pinggang membutuhkan istirahat dan tidur. Selain itu,
seseorang, maka akan pendek umurnya. proses tidur dapat memperbaiki berbagai
Dengan perkataan lain, makin gemuk sel dalam tubuh. Istirahat dan tidur yang
seseorang akan makin banyak penyakitnya, sesuai adalah sama pentingnya bagi
sehingga jarang yang mencapai umur kesehatan yang baik dengan nutrisi yang
panjang (Soetjiningsih, 2012). baik dan olahraga yang cukup. Tiap
Hasil Riset Kesehatan Dasar individu membutuhkan jumlah yang
(RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan berbeda untuk istirahat dan tidur (Potter
prevalensi kegemukan dan obesitas di dan Perry, 2012).
Indonesia pada anak sekolah (5-12 tahun) Kualitas tidur adalah kepuasan
masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari seseorang terhadap tidur. Kualitas tidur
gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk mencakup kuantitas dan kualitas tidur.
(obesitas) 8,0 persen dan prevalensi gemuk Kualitas tidur yang baik adalah bagaimana
pada remaja umur (13-15 tahun) sebesar seseorang mempersiapkan pola tidurnya
10.8 persen, terdiri dari 8,3 persen gemuk pada malam hari seperti kedalaman tidur,
dan 2,5 persen sangat gemuk (obesitas). kemampuan tinggal tidur, dan kemudahan
Prevalensi gemuk dan sangat gemuk untuk tertidur tanpa bantuan medis
(obesitas) di Sulawesi Utara pada anak (Hidayat, 2006).
sekolah (19,1 %) dan remaja (16,0%). Beberapa penelitian menyatakan,
Masalah kegemukan dan obesitas di seperti penelitian yang di lakukan oleh
Indonesia terjadi pada semua kelompok Marfuah (2013) dengan judul “Durasi dan
umur dan pada semua strata sosial Kualitas Tidur Hubungannya Dengan
ekonomi. Kegemukan dan obesitas pada Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar di Kota
anak berisiko berlanjut ke masa dewasa, Yogyakarta dan Kabupaten Bantul”. Hasil
dan merupakan faktor risiko terjadinya penelitian menunjukan bahwa ada
berbagai penyakit metabolik dan hubungan yang signifikan antara durasi
degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, tidur dengan obesitas. Peluang obesitas
diabetes mellitus, kanker, osteoartritis. lebih tinggi pada anak yang tidurnya < 10
Pada anak, kegemukan dan obesitas juga jam/hari daripada anak yang tidurnya ≥ 10
dapat mengakibatkan berbagai masalah jam/hari. Anak yang kualitas tidurnya
kesehatan yang sangat merugikan kualitas buruk lebih tinggi cenderung menjadi
hidup anak seperti gangguan pertumbuhan obesitas daripada anak yang kualitas
tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea tidurnya baik. Dan pada penelitian yang
(henti napas sesaat) dan gangguan dilakukan oleh Saputra (2014) dengan judul
pernafasan lain (KEMENKES, 2012). “Studi Komparasi Kualitas Tidur Anak
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Obesitas dan Tidak Obesitas pada Anak di statistik, yaitu uji mann-whitney dengan
SD Negeri Serang Sendangsari Pengasih tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05).
Kulon Progo”. Hasil penelitian menujukkan
ada perbedaan yang signifikan antara HASIL dan PEMBAHASAN
kualitas tidur anak obesitas dengan anak Hasil Penelitian
tidak obesitas pada anak di SD Negeri Hasil Analisis Univariat
Serang Sendangsari Pengasih Kulon Progo. Tabel 1. Distribusi responden obesitas
Hasil data awal di SMP Negeri 8 berdasarkan umur di SMP Negeri 8
Manado tahun ajaran ganjil 2016/2017 Manado
bahwa jumlah seluruh siswa 1346. Kelas
VII berjumlah 473 orang, laki-laki Umur n %
berjumlah 244 dan perempuan berjumlah 10-12 Tahun - -
229, kelas VIII berjumlah 457 orang, laki- 13-15 Tahun 30 100,0%
laki berjumlah 225 orang dan perempuan 16-19 Tahun - -
232 orang, dan kelas IX berjumlah 416,
laki-laki berjumlah 198 dan perempuan Total 30 100,0%
berjumlah 218 orang. Berdasarkan Sumber : Data Primer, 2016
observasi awal yang dilakukan peneliti, Hasil analisis pada table 1
dengan melakukan pengukuran IMT pada menunjukkan bahwa sebagian besar
80 siswa dari kelas VII sampai kelas IX responden obesitas penelitian berada pada
terdapat 27 siswa yang obesitas dan 53 rentang umur 13-15 tahun dengan jumlah
siswa yang tidak obesitas. Peneliti juga responden 30 responden (100,0%).
mewawancarai siswa-siswa tersebut
bagaimana kualitas tidur mereka, pada Tabel 2 Distribusi responden tidak obesitas
siswa yang yang obesitas 15 orang sulit berdasarkan umur di SMP Negeri
memulai untuk tidur, 12 orang mengatakan 8 Manado
sering terbangun tengah malam dan susah
Umur n %
untuk tidur kembali dan pada siswa yang
tidak obesitas rata-rata mengalami kualitas 10-12 Tahun - -
tidur baik. 13-15 Tahun 30 100,0%
Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk 16-19 Tahun - -
melakukan penelitian tentang “Perbedaan
Anak Usia Remaja Yang Obesitas Dan Total 30 100,0%
Tidak Obesitas Terhadap Kulitas Tidur Di Sumber : Data Primer, 2016
SMP Negeri 8 Manado”. Hasil analisis pada tabel 2 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden tidak
METODE PENELITIAN obesitas penelitian berada pada rentang
Desain penelitian menggunakan umur 13-15 tahun dengan jumlah
rancangan penelitian komparatif study responden 30 responden (100,0%).
dengan pendekata retrospektif. Penelitian
dilakukan pada bulan Oktober-November
2016 di SMP Negeri 8 Manado dengan
jumlah sampel sebanyak 60 siswa yang
terddiri 30 siswa obesitas dan 30 siswa
tidak obesitas. Pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dan lembar
observasi. Untuk menganalisa perbedaan
anak usia remaja yang obesitas dan tidak
obesitas terhadap kualitas tidur di SMP
Negeri 8 Manado, maka digunakan uji
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Tabel 3. Distribusi responden obesitas Tabel 6. Distribusi responden tidak obesitas


berdasarkan jenis kelamin di SMP Negeri 8 berdasarkan kualitas tidur di SMP Negeri 8
Manado Manado
Jenis Kelamin n % Kualitas Tidur n %
Laki-laki 12 40,0% Baik 25 83,3%
Perempuan 18 60,0% Buruk 5 16,7%
Total 30 100,0% Total 30 100,0%
Sumber : Data Primer, 2016 Sumber : Data Primer, 2016
Hasil analisis pada table 3 Hasil analisis tabel 5.6 menunjukkan
menunjukkan bahwa sebagian besar bahwa terdapat 25 responden ntidak
responden obesitas penelitian berjenis obesitas (83,3%) yang memiliki kulitas
kelamin perempuan dengan jumlah 18 tidur baik dan 5 responden tidak obesitas
responden (60,0%). (16,7%) yang memiliki kualitas tidur
buruk.
Tabel 4. Distribusi responden tidak obesitas
berdasarkan jenis kelamin di SMP Negeri 8 Hasil Analisis Bivariat
Manado
Tabel 7. Perbedaan obesitas dan tidak
Jenis Kelamin n %
obesitas terhadap kualitas tidur di SMP
Laki-laki 13 43,3% Negeri 8 Manado
Perempuan 17 56,7% Kualitas n Mean p
Total 30 100,0% Tidur Rank
Sumber : Data Primer, 2016 Obesitas 30 42,88
Hasil analisis pada table 4
menunjukkan bahwa sebagian besar 0,000
Tidak 30 18,12
responden tidak obesitas (normal)
penelitian berjenis kelamin perempuan Obesitas
dengan jumlah 17 responden (56,7%). Sumber : Data Primer, 2016
Hasil analisis table 7 menunjukkan
Tabel 5. Distribusi responden obesitas bahwa Nilai uji Maan-Whitney, diperoleh
berdasarkan kualitas tidur di SMP Negeri 8 nilai statistik P velue = 0,000 yang berarti
Manado nilai P velue < α, maka dengan demikian
dapat dikatakan Ho ditolak yang artinya
Kualitas Tidur n % terdapat perbedaan anak usia remaja yang
Baik 4 13,3% obesitas dan tidak obesitas terhadap
Buruk 26 86,7% kualitas tidur di SMP Negeri 8 Manado.
Total 30 100,0% Mean rank kualitas tidur responden
Sumber : Data Primer, 2016 obesitas 42,88 dan nilai mean kualitas tidur
Hasil analisis tabel 5 menunjukkan responden tidak obesitas 18,12. Dapat
bahwa terdapat 4 responden obesitas dijelaskan semakin tinggi nilai mean rank
(13,3%) yang memiliki kualitas tidur baik semakin buruk kualitas tidur responden
dan 26 responden obesitas (86,7%) yang sedangkan semakin rendah nilai mean rank
memiliki kualitas tidur buruk. semakin bagus kualitas tidur responden.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Pembahasan obesitas merupakan gejala yang


A. Kualitas Tidur Anak Usia Remaja mudah dikenali pada penderita OSA.
Yang Obesitas dan Tidak Obesitas Beberapa penelitian menyatakan,
1. Kualitas Tidur Anak Usia Remaja seperti penelitian yang di lakukan
Yang Obesitas oleh Marfuah (2013) dengan judul
Berdasarkan hasil penelitian 30 “Durasi dan Kualitas Tidur
responden obesitas didapati bahwa, Hubungannya Dengan Obesitas Pada
26 reponden (86,7%) memiliki Anak Sekolah Dasar di Kota
kualitas tidur buruk. Hal ini Yogyakarta dan Kabupaten Bantul”.
disebabkan dampak yang ditimbulkan Hasil penelitian menunjukan bahwa
akibat obesitas adalah dapat ada hubungan yang signifikan antara
menyebabkan gangguan pernafasan durasi tidur dengan obesitas. Peluang
sleep apnea, diabetes melitus, obesitas lebih tinggi pada anak yang
panyakit kardiovaskuler, hipertensi. tidurnya < 10 jam/hari daripada anak
Sleep apnea yang ditandai dengan yang tidurnya ≥ 10 jam/hari. Anak
mendengkur dan kantuk berlebih yang kualitas tidurnya buruk lebih
merupakan gangguan tidur yang tinggi cenderung menjadi obesitas
paling berbahaya saat ini sehingga daripada anak yang kualitas tidurnya
dapat mempengaruhi kualitas tidur baik.
anak usia remaja Gangguan tidur Berdasarkan hasil penelitian 30
yang terjadi pada anak dan remaja responden obesitas didapati bahwa, 4
sering diabaikan oleh orang tua, responden (13,3%) memiliki kualitas
padahal dampak dari gangguan tidur tidur baik. Hal ini disebabkan posisi
yang terjadi dapat mempengaruhi tidur yang benar sehingga tidak
fungsi kognitif dan perilaku sehari- membuat pernafasan terganggu
hari, mengakibatkan terjadinya rasa seperti posisi memiringkan badan
kantuk yang berlebihan dan untuk remaja obesitas. Hasil
penurunan tingkat perhatian di siang penelitian ini selaras dengan
hari sehingga dapat mempengaruhi penelitian Nugroho (2016) dalam
kualitas tidur anak (Budianti, 2011). penelitiannya bahwa terdapat
Berdasarkan hasil penelitian perbedaan antara kuantitas tidur pada
Rahman (2012) hubungan obesitas remaja yang mengalami obesitas dan
dengan risiko obstructive sleep apnea tidak mengalami obesitas di SMA
(OSA) pada remaja di SMAN 1 Negeri 2 Demak. Pada hasil ini tidak
Purwokerto, terdapat hubungan yang terjadi gangguan tidur sehingga
signifikan antara obesitas pada kuantitas tidur obesitas baik.
remaja dengan risiko Obstructive
Sleep Apnea (OSA) di SMAN 1 2. Kualitas Tidur Anak Usia Remaja
Purwokerto dengan hasil p-value Yang Tidak Obesitas
0,000 < α=0,05. Hal ini disebabkan Berdasarkan hasil penelitian 30
hampir sebagian besar responden responden tidak obesitas bahwa, 25
Remaja obesitas sewaktu tidur responden (83,3%) memiliki kualitas
cenderung mengalami gangguan tidur tidur baik dan 5 responden (16,7%)
mendengkur. Keadaan mendengkur memiliki kualitas tidur buruk. Hal ini
saat tidur tentunya belum bisa disebabkan oleh faktor durasi tidur,
dikatakan sebagai akibat dari OSA anak usia remaja yang tidak obesitas
semata, masih mungkin ada faktor rata-rata memiliki durasi tidur 8-9
kelelahan ataupun kondisi medis jam sehari yang menyebabkan anak
lainnya, meski demikian gangguan mudah kembali berkonsentrasi dan
tidur mendengkur pada remaja
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

dapat terus menerus tingkat Pengasih Kulon Progo. Teori bahwa


perhatiannya. obesitas turut mengganggu kenyamanan
Sedangkan berdasarkan hasil tidur dimana salah satu pengaruhnya
penelitian 30 responden tidak adalah mengurangi kualitas tidur seperti
obesitas bahwa, 5 responden (16,7%) susah bernafas atau sering terjaga. Hal
memiliki kualitas tidur buruk. Hal ini ini disebabkan oleh salah satu peranan
disebabkan karena kebiasaan tidur hormon leptin yang berfungsi
malam, begadang bersama teman menghambat pengaturan sinyal lapar,
menonton sesuatu acara yang disukai, bangun dan selera makan menurun.
terkadang disebabkan minum kopi, Sementara ghrelin sebaliknya meninggi
bermain game dan hp. Rutinitas pada keadaan kurang tidur, ini memiliki
seseorang dapat mempengaruhi hubungan dengan kurangnya kualitas
kualitas tidur. tidur setelah metabolisme berlebihan.
Kadar leptin ini dijumpai menurun
B. Analisis Perbedaan Anak Usia sekitar 18% sedangkan ghrelin
Remaja yang Obesitas dan Tidak meningkat 28%, akibatnya sering
Obesitas Terhadap Kualitas Tidur menimbulkan rasa lapar.
Berdasarkan hasil penelitian yang Perbedaan anak usia remaja yang
dilakukan peneliti di SMP Nergeri 8 obesitas dan tidak obesitas di SMP
Manado diperoleh data dan dilakukan uji Negeri 8 Manado disebabkan karena
statistik. Dari hasil uji Mann-Whitney responden yang tidak obesitas cenderung
pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) tidurnya cukup disebabkan tidak
menunjukkan nilai p = 0,000 < 0,05 terjadinya gangguan saluran nafas (sleep
maka dengan demikian dapat dikatakan apnea) selain itu kebiasaan tidur tepat
bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat waktu dan lingkungan yang mendukung
perbedaan kualitas tidur anak usia membuat tidur remaja yang tidak
remaja yang obesitas dan tidak obesitas obesitas cukup. Sedangkan responden
di SMP Negeri 8 Manado. yang obesitas mengalami gangguan
Menurut Nugroho (2016) dalam saluran nafas (sleep apnea) sehingga
penelitiannya bahwa terdapat perbedaan sering terbangun tengah malam dan
antara kuantitas tidur pada remaja yang susah untuk tidur kembali, serta durasi
mengalami obesitas dan tidak tidur yang pendek yang tidak sesuai
mengalami obesitas di SMA Negeri 2 dengan kebutuhan tidur anak usai remaja
Demak dengan hasil p-value 0,014 < sehigga tidur responden obesitas tidak
α=0,05. Hal ini disebabkan karena cukup.
responden yang obesitas cenderung lebih
banyak tidurnya kurang disebabkan SIMPULAN
terganggu oleh gangguan nafas pada saat Berdasarkan hasil penelitian yang
tidur sehingga mengganggu tidur remaja dilakukan di SMP Negeri 8 Manado pada
tersebut. tanggal 24 November 2016, didapati
Penelitian yang dilakukan oleh kesimpulan sebagai berikut :
Saputra (2014) dengan judul “Studi 1. Sebagian besar responden obesitas di
Komparasi Kualitas Tidur Anak SMP Negeri 8 Manado memiliki
Obesitas dan Tidak Obesitas pada Anak kualitas tidur buruk.
di SD Negeri Serang Sendangsari 2. Sebagian besar responden tidak obesitas
Pengasih Kulon Progo”. Hasil penelitian di SMP Negeri 8 Manado yang memiliki
menujukkan ada perbedaan yang kualitas tidur baik.
signifikan antara kualitas tidur anak 3. Terdapat perbedaan anak usia remaja
obesitas dengan anak tidak obesitas pada yang obesitas dan tidak obesitas
anak di SD Negeri Serang Sendangsari
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

terhadap kualitas tidur di SMP Negeri 8 0215.pdf (Diakses 11 September


Manado. 2016, pukul : 21.00).
Hanifratiwi. (2013). Hubungan Gangguan
DAFTAR PUSTAKA
Angel D. (2013). Hubungan Aktivitas Fisik Tidur Terhadap Kualitas Hidup Anak
dengan Kejadian Obesitas pada Anak Dengan Obesitas. Skripsi Fakultas
SD di Kota Manado. Jurnal Kedokteran Universitas Diponegoro.
Keperawatan Program Studi Ilmu http://eprints.undip.ac.id/43912/1/Ha
Keperawatan Fakultas Kedokteran nifratiwi_G2A009182_BAB0KTI.pdf
Unsrat. http://ejournal.unsrat.ac.id (Diakses 11September 2016, pukul :
(Diakses 15 Desember 2016, pukul 22.00)).
21.00). Hidayat A. (2006). Pengantar Kebutuhan
Anonym. (2010). Standar Antropometri Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
Penilaian Status Gizi Anak. dan Proses Keperawatan. Buku 2.
Kementrian Kesehatan RI. Jakarta : Salemba Medika.
http://gizi.depkes.go.id/wp- Kozier, dkk. (2011). Buku Ajar
content/uploads/2012/11/buku-sk- Fundamental Keperawatan : Konsep,
antropometri-2010.pdf (Diakses 10 Proses, dan Praktik, Edisi 7, Volume
September 2016, pukul : 19.30). 1. Jakarta : EGC.
Anonym. (2012). Pedoman Pencegahan Marfuah. (2013). Durasi dan Kualitas
dan Penanggulangan Kegemukan Tidur Hubungannya dengan Obesitas
dan Obesitas pada Anak Sekolah. pada Anak Sekolah Dasar di Kota
Kementrian Kesehatan RI. Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
http://gizi.depkes.go.id/download/Ped Jurnal Fakultas Kedokteran
oman%20Gizi/Obesitas.pdf (Diakses Universitas Gadja Mada.
10 September 2016, pukul : 19.40). http://etd.respiratory.ugm.ac.id.pdf
Budianti. (2011). Analisis Faktor Penyebab (Diakses 30 Agustus 2016, pukul:
Obesitas Pada Anak Usia Sekolah. 22.30).
Skripsi Universitas Indonesian. Nelson, dkk. (2012). Ilmu Kesehatan Anak
http://lontar.ui.ac.id/file=digital/2028 Nelson, Edisi 15, Volume 1. Jakarta :
0289-T%20Budianti.pdf (Diakses 30 EGC.
Agustus 2016, pukul : 21.00).
Nugroho T. (2016). Perbedaan Kuantitas
Destiana, A. (2012). Faktor-Faktor Yang Tidur pada Remaja yang Obesitas dan
Mempengaruhi Kualitas Tidur Pada yang Tidak Mengalami Obesitas di
Pekerja Shift. Skripsi Fakultas Ilmu SMA Negeri 2 Demak. Jurnal
Keperawatan Universitas Indonesia. Program Studi Ilmu Keperawatan
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/203 STIKES Ngudi Waluyo Ugaran.
13608-S43780-Faktor- http://perpusnwu.web.id (Diakses 15
faktor%20yang.pdf (Diakses 30 Desember 2016, pukul : 21.00)
Agustus 2016, pukul : 21.35).
Potter dan Perry. (2012). Buku Ajar
Damayanti, dkk. (2014). Diagnosis, Tata Fundamental Keperawatan: Konsep,
Laksana dan Pencegahan Obesitas Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume
pada Anak dan Remaja. 2. Jakarta : EGC.
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia. http://www.idai.or.id/wp- Rahman. (2012). Hubungan Obesitas
content/uploads/2015/05/buku-obes- Dengan Risiko Obstructive Sleep
Apnea (Osa) Pada Remaja. Jurnal
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Keperawatan Poltekkes Kemenkes


Semarang.
http://www.download.portalgaruda.or
g/article.php?article=65821&val=479
2&title=44 HUBUNGAN
OBESITAS DENGAN RISIKO
OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA
(OSA) PADA REMAJA.pdf (Diakses
30 Agustus 201, pukul : 21.00).
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
(2013). Kementrian Kesehatan RI.
www.depkes.go.id/resources/downloa
d/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf
(Diakses 10 September 2016, pukul :
19.30).
Saputra A. (2014). Studi Komperasi
Kualitas Tidur Anak Obesitas Dan
Tidak Obesitas Pada Anak. Jurnal
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
AISYIYAH.
http://opac.unisayogya.ac.id/390/1/N
ASKAH%20PUBLIKASI%20PDF.p
df(Diakses 30 Agustus 2016, pukul :
21.00).
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
Penulisan Riset Keperawatan Edisi 2.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta : EGC.
Sawello M. (2012). Analisis Aktivitas
Ringan Sebagai Faktor Risiko
Terjadinya Obesitas Pada Remaja Di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Manado. Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam
Ratulangi Manado.
http://ejournal.unsrat.ac.id (Diakses
15 Desember 2016, pukul 21.00).

Anda mungkin juga menyukai