Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Karbohidrat
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan gula sederhana . Sifat dan cirinya adalah rasanya manis,
dapat larut dalam air dan dapat dikristalkan. Monosakarida terdiri dari pentosa dan
heksosa. Contoh pentosa antara lain adalah ribosa, deoksiribosa dan ribulosa.
Adapun heksosa contohnya glukosa, galaktosa dan fruktosa .
b. Disakarida
Disakarida merupakan gabungan dua gula dari gugus monosakarida. Memiliki sifat
rasanya manis, larut dalam air dan dapat dikristalkan. Contoh disakarida adalah:
maltosa, sukrosa dan laktosa .
c. Polisakarida .
2. Protein
3. Lemak ( lipida )
5. Air
Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah terbesar
penyusun sel ( 50 – 60 % berat sel ) . Air merupakan bagian esensial cairan tubuh
yang terdiri dari cairan intrasel ( sitoplasma ) , plasma darah dan cairan ekstraseluler .
Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis.
Vitamin dibutuhkan dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada . Peran vitamin
adalah mempertahankan fungsi metabolisme , pertumbuhan dan penghancur radikal
bebas . Contoh vitamin : A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H )
7. Mineral
1. Membran sel
2. Protoplasma
Fungsinya sebagai pengatur seluruh kegiatan sel. Di dalam inti sel terdapat
f. Badan golgi berfungsi untuk alat sekresi protein pada lendir. Pada
tumbuhan Organel ini disebut dengan diktiosom.
g. Lisosom berfungsi untuk mencerna bagian sel yang rusak atau zat-zat asing
yang masuk dalam sel karena Organel ini berisi enzim pencernaan.
4.Menentukan letak atau bentuk organel sel
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga
berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi
mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana
ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Transpor pasif adalah transpor melalui membran sel yang tidak memerlukan energi.
1. Difusi
Difusi adalah transpor pasif berupa perpindahan zat (gas, padat, atau cair), dengan
atau tanpa melewati membran dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang
memiliki konsentrasi rendah. Melalui difusi, konsentrasi zat menjadi sama.
2. Osmosis
Contoh transpor pasif melalui osmosis dapat kita temukan pada larutan gula, garam,
dan larutan lainnya. Bila dimasukkan ke dalam osmometer, ke semua larutan tersebut
akan menunjukkan adanya tekanan osmotik.
Difusi terbantu adalah transpor pasif difusi yang memerlukan bantuan protein,
seperto enzim. Contoh transpor pasif melalui difusi terbantu dapat kita temukan
pada bakteri Escherichia coli. Bila dipindahkan ke medium yang mengandung
laktosa, maka bakteri tersebut metabolismenya akan menurun. Salah satu sebabnya
ialah membran selnya tidak dapat dilalui oleh laktosa (impermeabel). Akan tetapi,
setelah beberapa menit, laktosa mulai dapat masuk karena terbentuknya enzim
permease di dalam sel.
Enzim permease adalah suatu protein membran sel yang membuatkan jalan bagi
laktosa agar dapat melintasi dua lapis fosfolipid membran sel. Difusi yang tergantung
pada suatu mekanisme transpor dari membran sel seperti permease ini disebut difusi
terbantu.
7. Bagian bagian penyusun membran sel hwan
Membran sel berupa selaput tipis, disebut juga plasmalema. Tebal membran antara 5-
10 nm. Apabila diamati dengan mikroskop cahaya tidak terlihat jelas, tetapi
keberadaannya dapat dibuktikan pada waktu sel mengalami plasmolisis.
S. Singer dan E.Nicolson (1972) menyampaikan teori tentang membran sel. Teori ini
disebut teori membran mozaik cair, yang menjelaskan bahwa membran sel terdiri
atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di
antara dua lapis fosfolipid.
Membran sel merupakan bagian terluar sel dan tersusun secara berlapislapis. Bahan
penyusun membran sel yaitu lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak
dan protein. Membran sel mengandung kira-kira 50% lipid dan 50% protein. Lipid
yang menyusun membran sel terdiri atas fosfolipid dan sterol. Fosfolipid memiliki
bentuk tidak simetris dan berukuran panjang. Salah satu ujung fosfolipid bersifat
mudah larut dalam air (hidrofilik), yang disebut dengan ujung polar. Bagian sterol
bersifat tidak larut dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar.
Fosfolipid tersusun atas dua lapis.
Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik
bergabung dengan membran dalam dan bersifat hidrofobik yaitu tidak mudah
larut dalam air.
Masuknya zat dari luar melalui membran sel yaitu melalui peristiwa transpor
pasif dan transpor
9. Menjelaskan peran inti sel dalm peristiwa sintesis proteinProses Sintesis Protein
Sintesis protein terdiri dari dua bagian utama – transkripsi dan translasi. Proses ini
melibatkan asam ribonukleat (RNA), asam deoksiribonukleat (DNA) dan satu set
enzim. Semua jenis asam ribonukleat, yaitu asam ribonukleat messenger (mRNA),
asam ribonukleat ribosom (rRNA) dan transfer asam ribonukleat (tRNA) yang
diperlukan untuk sintesis protein. Lihat informasi berikut untuk memahami dua
bagian dalam proses sintesis protein.
1. Transkripsi
Transkripsi adalah bagian pertama dalam proses sintesis protein. Ini terjadi dalam
inti sel, di mana asam deoksiribonukleat (DNA) bertempat di kromosom. Seperti kita
semua tahu, DNA adalah struktur heliks ganda. Dari dua untai paralel, satu bertindak
sebagai template untuk menghasilkan mRNA. Sebagai langkah inisiasi transkripsi,
RNA polimerase mengikat dirinya ke situs tertentu (daerah promoter) di salah satu
untai DNA yang akan bertindak sebagai template.
Bagian utama kedua dari proses ini adalah terjemahan. Bertentangan dengan
transkripsi yang terjadi dalam inti, terjemahan berlangsung dalam sitoplasma sel.
Bagian ini dimulai segera setelah mRNA ditranskripsi memasuki sitoplasma.
Ribosom hadir dalam sitoplasma segera melekat pada mRNA pada situs tertentu,
yang disebut kodon start. Asil tRNA amino juga mengikat pada untai mRNA. Fase ini
disebut inisiasi.
Ketika ribosom bergerak sepanjang untai mRNA, amino asil tRNA membawa asam
amino satu per satu. Tahap ini tertentu disebut elongasi. Pada tahap terminasi,
ribosom membaca kodon terakhir dari untai mRNA. Dengan ini, berakhir bagian
terjemahan dan rantai polipeptida dilepaskan. Tepatnya bicara, dalam terjemahan,
ribosom dan tRNA menempel pada mRNA, yang membaca informasi ini kode dalam
rantai tersebut. Dengan demikian sintesis protein dari urutan asam amino tertentu
terjadi.
a. Inti (nukleus)
b. Retikulum Endoplasma
c.Ribosom
Organel ini berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi
lendir, glikoprotein, karbohidrat, lemak, atau enzim, serta berfungsi
membentuk lisosom. Karena fungsinya dalam hal sekresi, maka badan golgi
banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.
e.Lisosom
f.Mitokondria
h.Sentrosom
Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang
disebut tonoplas. Pada tumbuhan vakuola berukuran sangat besar dan
umumnya termodifikasi sehingga berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat
penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat penyimpanan zat makanan.
Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu.
Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan
yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang
berfungsi sebagai osmoregulator.
j.Plastida
Merupakan organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen
klorofil disebut kloroplas, berfungsi sebagai organel utama penyelenggara
proses fotosintesis. Kromoplas adalah plastida yang berisi pigmen selain
klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau fikosantin, dan
memberikan warna pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang
tidak berwarna disebut leukoplas, termodifikasi sedemikian rupa sehingga
berisi bahan organik. Ada beberapa macam leukoplas berdasar bahan yang
dikandungnya: amiloplas berisi amilum, elaioplas (lipoplas) berisi lemak, dan
proteoplas berisi protein.
11. Ciri ciri suatu jaringan tumbuhan, dapat menentukan nama jaringan yang dimaksud
A. Jaringan mersitem
Jaringan yang terdiri atas kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan
lain. Ciri-ciri penyusun jaringan meristem adalah sebagai berikut:
1. Promeristem : Jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam
bentuk embrio.
2. Meristem primer: Jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih membelah
diri. Jaringan ini membuat tumbuhan bertambah tinggi.
3. Meristem sekunder: Jaringan mersitem yang berasal dari meristem primer yang
mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Contoh: kambium
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan
lateral.
1. Meristem apikal: Meristem yang terletak diujung akar dan batang dan
menghasilkan pemanjangan pada akar dan batang. Dalam proses pemanjangan, akan
dihasilkan tunas apikal yang akan berkembang menjadi cabang samping.
2. Meristem interkalar: Jaringan yang terletak diantara meristem primer dan dewasa.
Pertumbuhan jaringan ini menyebabkan pertumbuhan bunga.
B. Jaringan Permanen
Jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan telah mengalami
diferensiasi.
Jaringan epidermis
5. Dinding sel epidermis bagian dalam mengalami penebalan, sementara dinding sel
bagian dalam tetap tipis.
6. Mengalami modifikasi menjadi stomata, trikomata, spina, velamen, sel kipas, dan
sel kersik.
ii. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang terletak hampir di seluruh bagian tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut:
2. Dinding sel tipis dan memiliki vakuola besar untuk menyimpan cadangan
makanan.
5. Parenkim penutup luka: Memiliki kemampuan regenerasi dengan cara menjadi embrional
kembali.
Jaringan Kolenkim:
Jaringan Sklerenkim:
Jaringan yang hanya terdapat pada tumbuhan yang tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Jaringan ini terdiri atas sel-sel mati dan emmiliki dinding sel yang sangat
tebal karena mengandung lignin. Ada yang berbentuk benang panjang dan ada pula yang
kecil tidak beraturan.
Xylem-and-Phloem
Jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil f
otosintesis. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan ini dibedakan menjadi xilem
dan floem.
Xilem: Mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem terdiri atas unsur trakeal,
serat xilem, dan parenkim xilem.
Floem: Mengangkut dan mengedarkan zat-zat hasil makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh. Floem terdiri atas unsur-unsur kibral.
Epidermis pada daun merupakan lapisan sel hidup terluar. Jaringan ini terbagi menjadi
epidermis atas dan epidermis bawah. Fungsinya untuk melindungi jaringan yang terdapat
di bawahnya.
Jaringan tiang (jaringan palisade), yaitu jaringan yang mengandung banyak kloroplas
yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Salah satu ciri-ciri jaringan ini
adalah sel-selnya berbentuk silinder dan tersusun rapat.
Jaringan bunga karang (jaringan spons), yaitu jaringan yang lebih berongga bila
dibandingkan dengan jaringan palisade. Fungsinya sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan.
Berkas pembuluh angkut terbagi 2, yaitu:
Xilem (pembuluh kayu) yang pada akar berfungsi untuk mengangkut air dan mineral
menuju daun, sedangkan pada batang, xilem berfungsi sebagai sponsor penegak
tumbuhan.
Floem (pembuluh tapis) yang berfungsi untuk mengedarkan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan tambahan pada daun meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada
mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara untuk
dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata
terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas
melalui lentisel yang terletak pada batang.
13. gambar struktur batang tanaman, dapat menentukan type berkas pengangkutnya
1. Jaringan Epidermis
Epidermis adalah jaringan terluar dari batang.Epidermis pada batang memiliki fungsi
yang sama dengan jaringan epidermis yang ada pada akar. Jaringan ini melindungi
bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang merugikan pertmbuhannya.
Pada batang dikotil dewasa, epidermis akan rusak dan digantikan oleh periderm
(jaringan gabus).Periderm memiliki kambium gabus atau felogen. Felogen membelah
ke arah luar membentuk felem dan ke arah dalam membentuk feloderm.
2.Korteks
Di bawah epidermis terdapat daerah korteks. Daerah korteks tersusun oleh jaringan
parenkim.
Pada batang dikotil lapisan kortek yang paling dalam adalah jaringan endodermis.
Biasanya sel-selnya mengandung amilum. Berbeda dengan pengamatan secara
anatomis pada akar, pada batang endodermis dan perikambium tidak tampak
jelas.Sedangkan pada monokotil tidak ditemukan endodermis.
Bagian terdalam dari batang, yaitu silinder pusat atau stele. Silinder pusat terdiri atas
tiga bagian, yaitu perikambium, jaringan pengangkut, dan empulur. Pada dikotil
berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran. Berkas pengangkutnya bertipe
kolateral terbuka atau bikolateral. Kolateral terbuka, yaitu antara xilem dan floem
terdapat kambium. Tipe berkas pengangkut berkolateral memiliki susunan xilem
yang diapit oleh floem luar dan floem dalam, anatar xilem dan floem luar terdapat
kambium.
Berkas pengangkut pada batang monokotil tersusun tersebar dan bertipe kolateral
tertutup, yaitu antara xilem dan folem tidak ada berkas. Berkas floem atau pembuluh
tapis adalah berkas pengangkut yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.
berbagai jenis sel, yaitu sel serat dan sel-sel pembentuk pembuluh angkut xilem.Sel-
sel itu mengalami penebalan dinding, sehingga selain berfungsi untuk mengangkut
air dan zat hara dari akar ke daun, xilem juga akan berfungsi sebagai jaringan
penguat. Seperti halnya pada akar, bagian terdalam batang juga tersusun atas
empulur batang.
14. Gambar hasil pengamatan mikroskopis suatu organ tanaman, dapat menyebutkan
bagian yang ditanyakan
15. Menjelaskanperkembangan dari jaringan meristem menurut teori tunika korpus atau
histogen hanstein
Pada bagian ujung batang terdapat titik tumbuh. Ada dua teori yang berkaitan
dengan aktivitas titik tumbuh.
Menurut teori tunika korpus, titik tumbuhan terdiri dari lapisan, yaitu
1) Lapisan pinggir disebut tunika, terdiri atas sel-sel yang aktif membelah
sehimgga memperluas bagian titik tumbuhan;
2) Bagian dalam disebut korpus, yang terdiri atas sel-sel yang membelah
kesegala arah dan berdiferensiasi.
Menurut teori histogen, titik tumbuhan terdiri dari tiga lapisan, yaitu sebagai berikut
17. Data tentang komponen penyusun suatu jaringan pada hewan, mengidentifikasi
nama jaringan
a. Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini
terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan
meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa
yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi
epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu
lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel
berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan.
Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut
berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan
bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan
derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam
organ tubuh disebut endodermis.
c. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
• Membungkus organ
• Menghasilkan kekebalan.
d.Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot
berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang
apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling.
Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris
melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena
pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam,
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki
garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja
otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang
memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
e.Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf
berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima
rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya
dimiliki hewan dan manusia
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalahjaringan yang melapisi berbagai rongga atau saluran tubith dan
berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahinya Jaringan ini tersusun oleh sel-sel
yang membentuk lapisan pipih.
b. Jaringan Ikat atau Jaringan Penghubung
Jaringan ikat atau jaringan penghubung terdiri atas serabut-serabut yang kuat dan
lentur.
Jaringan rangka atau jaringan tulang terdiri atas bahan-bahan yang mengeras. Fungsi
utama jaringan ini adalah untuk menyokong, melindungi tubuh, dan menjadi alat
gerak.
d. Jaringan Darah
Jaringan darah berbentuk cair dan mengandung sel-sel lepas. Jaringan darah
berfungsi untuk mengedarkan oksigen, zat-zat makanan, dan hormon. Adapun
jaringan darah yang terdiri atas sel-sel darah putih berfungsi untuk melindungi
tubuh.
e. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berbentuk anyaman yang tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron dan
berfungsi untuk mengkoordinasi dan meneruskan rangsang.
f. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serat-serat yang panjang dan berfungsi sebagai alat gerak
aktif. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga, yaitu jaringan otot polos, jaringan otot
lurik, dan jaringan otot jantung
1. Memberi bentuk dan postur tubuh. Seseorang akan terlihat tinggi atau pendek
karena susunan rangka nya.
3. Penyangga berat badan, misalnya tulang leher, tulang belakang, dan tulang pelvis.
6. Hematopoiesis, yaitu pembentukan sel-sel darah putih (leukosit), sel darah merah
(eritrosit), dan keping-keping darah (trombosit) di sumsum merah. Sumsum merah
terdapat di dalam tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang belikat, tulang
pipih, dan ujung tulang panjang.
7. Tempat penyimpanan mineral. Sekitar 62% matriks tulang tersusun dari garam
anorganik, terutama kalsium fospat dan kalsium karbonat. Sekitar 99% kalsium
tubuh terdapat pada rangka. Kalsium dan fosfor di simpan dalam tulang, kemudian
dapat di ambil dan dipakai kembali untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh.
Kalsium diperlukan untuk kontraksi otot dan pembekuan darah, sedangkan fosfor
diperlukan untuk pembentukan ATP.
22. gambar bentuk persendian, dapat menentukan letak dan macam gerakannya
a. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berporos satu dan
membentuk engsel. Arah gerakannya hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu.
Contoh sendi engsel misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas
jari.
b. Sendi Putar
Sendi putar adalah sendi diartrosis yang salah satu ujung tulangnya dapat mengitari
ujung tulang lainnya. Arah gerakannya memungkinkan untuk berotasi pada satu
poros. Contoh sendi putar misalnya terdapat pada sendi antara tulang atlas dan
tulang tengkorak, serta sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. [Baca : Jenis
Jenis Tulang]
f. Sendi Luncur
Sendi luncur adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya agak rata. Sendi
luncur tidak mempunyai poros sehingga hanya dapat melakukan gerakan menggeser.
Contoh sendi luncur misalnya terdapat pada sendi antara antar tulang pergelangan
tangan, tulang selangka, tulang pergelangan kaki, dan tulang belikat.
23. gambar struktur otot, membedakan struktur otot polos, otot rangka, otot jantung
24.mekanisme kerja otot rangka Otot merupakan alat gerak aktif karena
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari
ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari
ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament
miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun
miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun
satu otot.
Gangguan pada sistem gerak manusia berupa kelainan atau penyakit pada alat gerak seperti
tulang, persendian, dan otot. Gangguan ini bisa terjadi pada seluruh sistem gerak manusia
yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Gangguan Tulang
1. Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak
sampai memisah.
2. Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi
tidak keluar dari kulit.
3. Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.
b. Rakhitis
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari
cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
d. Mikrosepalus
e. Osteoporosis
Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang bergeser dari
kedudukan normal. Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam, yaitu:
2. Gangguan Persendian
a. Dislokasi
Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen.
b. Keseleo
Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan
tiba-tiba atau yang tidak biasa dilakukan.
c. Ankilosis
d. Artritis
Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi.
Artritis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
2. Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
3. Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.
3. Gangguan Otot
a. Kejang Otot : Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-
menerus, sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan
energi.
b. Atropi : Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan
untuk berkontraksi hilang.
c. Hipertropi : Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena
sering dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat
besi, dan atlet sepakbola.
d. Tetanus : Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan
oleh Clostridium tetani.
e. Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan
akibat gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
F.Hernia Abdominalis : Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang
lemah sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
1. Darah berfungsi mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah
2. Darah berfungsi mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari
tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-
paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Darah berfungsi dalam mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu
(endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Darah berfungsi juga untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan
oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh komponen
darah yaitu sel darah putih
6. Darah berfungsi untuk menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah
27. mekanisme penyebab denyut jantung
Inisiator denyut jantung adalah nodus sinoatrial (SA) yang terletak di dinding
serambi kanan. Nodus SA akan membangkitkan impuls listrik yang akan menjalar ke
seluruh dinding serambi yang menyebabkan kedua serambi berdenyut secara
bersamaan.
Setelah itu, impuls listrik akan menjalar menuju ujung bawah jantung melalui
serabut otot khusus yang disebut serabut purkinje. Kemudian impuls akan menjalar
menuju dinding bilik yang menyebabkan kedua bilik berdenyut secara bersamaan.
Cepat dan lambatnya denyut jantung memiliki mekanisme pengaturan yang berbeda,
dan diatur oleh beberapa faktor.
Faktor yang pertama adalah pengaruh dari saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Saraf simpatetik akan mempercepat munculnya impuls listrik oleh nodus SA
sehingga menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat. Sedangkan saraf
parasimpatetik berperan sebaliknya, memperlambat denyut jantung.
Faktor kedua adalah hormon adrenalin yang mempengaruhi tubuh untuk bereaksi
“lawan atau lari”. Adrenalin sampai melalui peredaran darah dan akan menyebabkan
jantung berdenyut lebih cepat.
Faktor ketiga dalah suhu tubuh. Suhu tubuh yang lebih panas akan mempercepat
denyut jantung, demikian pula sebaliknya. Penambahan suhu sebesar 1oC akan
menambah sekitar 10 denyut jantung dalam 1 menitnya.
1. Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Letaknya di bagian atas jantung. Fungsi
aorta adalah untuk membawa darah yang mengandung oksigen dari ventrikel kiri ke
seluruh tubuh.
Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam tubuh. Letaknya juga di
bagian atas jantung. Fungsi vena kava superior adalah untuk membawa kembali
darah kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh bagian atas ke jantung.
3. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengangkut darah dari jantung ke paru-paru.
Fungsi arteri pulmonalis adalah untuk mengganti karbon dioksida dan uap air yang
ada di dalam darah dengan oksigen.
4. Katup Aorta
Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta. Perubahan
tekanan darah pada kedua sisi katup menyebabkan katup dapat terbuka dan
tertutup. Fungsi katup aorta adalah untuk mencegah darah mengalir ke arah yang
salah.
5. Atrium
Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi. Terdapat
dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan (serambi kanan).
Atrium dua ruangan teratas dari empat ruang utama pada jantung. Fungsi atrium kiri
adalah adalah menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen dan membawanya
ke ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah menerima darah dari seluruh
tubuh yang kaya akan karbon dioksida kemudian membawanya ke ventrikel kanan.
6. Vena pulmonalis
Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke
jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena cava dan terdiri dari
vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Fungsi vena pulmonalis adalah
untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung untuk kemudian diedarkan
ke seluruh tubuh.
7. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis atau katup trikuspid adalah katup yang terdiri dari dari tiga daun
katup. Katup ini dapat terbuka jika sistole berkontraksi dan dapat menutup kembali.
Fungsi katup trikuspidalis adalah untuk memisahkan atrium kanan dan ventrikel
kanan dan membantu mengalirkan darah miskin oksigen dari atrium kanan ke
ventrikel kanan.
8. Katup Mitral
Katup mitral atau bicuspid adalah katup yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel
kiri. Katup ini dapat terbuka saat darah kaya oksigen di atrium kiri hendak mengalir
ke ventrikel kiri. Fungsi katup mitral adalah untuk mencegah darah yang telah
berada di ventrikel kiri kembali ke atrium kiri.
9. Ventrikel
Ventrikel adalah dua ruang kosong dari empat ruang di bagian bawah jantung.
Ventrikel juga disebut bilik. Ada dua macam ventrikel, yaitu ventrikel kiri (bilik kiri)
dan ventrikel kanan (bilik kanan). Fungsi ventrikel adalah untuk menerima darah
dari atrium kemudian membawanya keluar dari jantung. Fungsi ventrikel kiri adalah
menerima darah dari atrium kiri dan membawanya ke seluruh tubuh. Fungsi
ventrikel kanan adalah menerima darah dari atrium kanan dan membawanya ke paru-
paru.
Vena kava inferior atau vena cava inferior adalah vena terbesar dalam tubuh manusia.
Fungsi vena kava inferior adalah membawah darah dari bagian bawah tubuh ke
atrium kanan jantung.
Selain bagian-bagian yang disebutkan dalam gambar anatomi di atas, berikut adalah
beberapa bagian lain jantung manusia:
Dinding jantung adalah bagian terluar yang melapisi jantung. Dinding jantung terdiri
dari tiga lapisan yaitu endokardium (terdalam), miokardium (bagian tengah), dan
epikardium (terluar). Endokardium terdiri dari epitel pipih selapis. Miokardium
terdiri dari otot kardiak (otot jantung). Epikardium adalah sebuah membran fibrosa.
Fungsi dinding jantung adalah membuat jantung berdetak dan mencegah supaya
jantung tidak bocor.
30. Konsep transfusi darah sesuai karakteristik golongan darah donor dan resipien
Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen
pada sel darah merah dan plasma darah . Antigen berfungsi seperti tanda pengenalan
sel tubuh Anda. Ini supaya tubuh bisa membedakan sel tubuh sendiri dari sel yang
berasal dari luar tubuh. Jika sel dengan antigen berlawanan masuk ke dalam tubuh,
maka sistem kekebalan tubuh akan mulai perlawanan terhadap sel yang dianggap
asing tersebut dan memproduksi antibodi.
Ada dua teknik yang kerap dipakai untuk mengelompokkan darah, yaitu
menggunakan sistem ABO dan rhesus (Rh). Kedua sistem ini bisa sangat membantu
jika Anda ingin melakukan transfusi darah.
Melalui sistem ABO, Anda bisa mengetahui golongan darah Anda, apakah A, B, AB atau O.
Jika Anda memiliki golongan darah A, maka Anda memiliki antigen A pada sel darah
merah dan memproduksi antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B.
Jika Anda memiliki golongan darah B, maka Anda memiliki antigen B pada sel darah
merah dan memproduksi antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen
A.
Jika Anda memiliki golongan darah AB, maka Anda memiliki antigen A dan B pada sel
darah merah. Ini juga berarti Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma
darah.
Jika Anda memiliki golongan darah O, maka Anda tidak memiliki antigen A atau B
pada sel darah merah. Ini berarti darah bergolongan O bisa diberikan pada orang
dengan golongan darah apa pun (donor universal). Orang bergolongan darah O
memproduksi antibodi A dan B di plasma darah.
Pemilik golongan darah O bisa mendonorkan darahnya kepada siapa pun, tapi mereka
tidak bisa asal menerima darah. Mereka hanya bisa mendapatkan transfusi darah dari
tipe O saja. Sebaliknya, golongan darah AB tergolong penerima universal. Kalangan ini
bisa mendapat transfusi darah dari jenis A, B, AB, atau O. Namun kalangan ini hanya bisa
mendonorkan darahnya kepada mereka dengan darah jenis AB saja.
Faktor rhesus (Rh) adalah jenis antigen yang ada pada sel darah merah. Jika seseorang
memiliki faktor Rh, maka dia tergolong positif dan jika tidak, negatif.
Kalangan yang memiliki Rh negatif bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang
memiliki status Rh negatif dan Rh positif. Pendonor dengan Rh positif hanya bisa
memberikan darahnya kepada orang dengan status Rh positif.
Pendonor
Penerima
O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+
Pendonor
Penerima
O A B AB
Tidak Tidak
A Cocok Cocok
cocok cocok
Tidak Tidak
B Cocok Cocok
cocok cocok
Golongan darah Anda dan pasangan akan menentukan golongan darah anak. Namun
perlu diingat bahwa golongan darah anak tidak selalu sama persis dengan ayah atau
ibu. Ada beberapa perpaduan golongan darah yang menghasilkan jenis berbeda.
Berikut ini golongan darah yang kemungkinan dimiliki oleh anak Anda.
Golongan darah O dan O. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O.
Golongan darah O dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau A.
Golongan darah O dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau B.
Golongan darah A dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau A.
Golongan darah A dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O, A, B, atau AB.
Golongan darah B dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau B.
Golongan darah AB dan O. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A atau B.
Golongan darah AB dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
Golongan darah AB dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
Golongan darah AB dan AB. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
Mengetahui golongan darah juga dapat bermanfaat bagi orang lain, misalnya jika Anda
berniat melakukan donor darah untuk keperluan darurat anggota keluarga atau pasien di
rumah sakit.