Anda di halaman 1dari 42

KISI KISI PPKN USBN 2019

1. Nilai – nilai pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan


Negara
Kekuasaan dapat diartikan sebagai “kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang
lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya”.
Macam – macam kekuasaan :
Menurut John Locke :
a. Kekuasaan Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang.
b. Kekuasaan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, termasuk
kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang
c. Kekuasaan Federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.

Montesquieu (trias politica) :


a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
b. Kekuasaan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang
c. Kekuasaan Yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap
undang-undang.

Pembagian Kekuasaan di Indonesia


a. Pembagian kekuasaan secara horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal  pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-
lembaga tertentu (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). Hal tersebut meliputi:
(1) Kekuasaan konstitutif  kekuasaan untuk mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar MPR  Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat
berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
(2) Kekuasaan eksekutif  menjalankan undang- undang dan penyelenggraan
pemerintahan Negara  Presiden  Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
(3) Kekuasaan legislative  membentuk undang-undang  DPR  Pasal 20 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat
memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
(4) Kekuasaan yudikatif  menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan  MA & MK  Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama,lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
(5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan
dan tanggung jawab tentang keuangan Negara  BPK  Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
yang bebas dan mandiri.
(6) Kekuasaan moneter  menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah  BI
 Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa negara
memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
indepedensinya diatur dalam undangundang.

b. Pembagian kekuasaan secara vertical (tingkatan pemerintahan)


Pasal 18 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang
diatur dengan undang-undang”.
 Antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah  ditentukan pemerintah
pusat. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota
terjalin dengan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan oleh pemerintahan pusat
dalam bidang administrasi dan kewilayahan.

2. Nilai – nilai pancasila terkait dengan kasus kasus pelanggaran hak dan kewajiban

 Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara


a. Perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum
b. Tingkat kemiskinan cukup tinggi
c. Angka pengangguran yang cukup tinggi
d. Angka putus sekolah yang cukup tinggi
 Bentuk Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
a. Membuang sampah sembarangan
b. Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas
c. Tidak membayar pajak bumi dan bangunan
d. Merusak fasilitas negara

tambahan :
Pancasila mengandung nilai dasar, instrumental dan praktis, yaitu:
1) Nilai dasar  asas-asas yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih
Mutlak + mencakup pancasila (5)
2) Nilai instrumental arahan, kebijakan, strategi, sasaran, serta lembaga pelaksanaannya.
Hal yang menjadi nilai instrumental  nilai yang terdapat pada UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3) Nilai praktis  dilaksanakan dalam kenyataan. Misalnya,
nilai praktis dari nilai-nilai dasar Pancasila adalah berbagai peraturan
perundangan yang berada di bawah Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sampai norma-norma lainnya yang hidup
dan berlaku dalam masyarakat Indonesia.

3. Ketentuan UUD yang mengatur tentang wilayah Negara, warga Negara dan penduduk,
agama dan kepercayaan serta pertahanan dan keamanan

Wilayah  Pasal 25 A UUD NKRI 1945


“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-
batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”
 UU No. 43 tahun 2008
 UU No. 12 Tahun 2006
Warga  UU No. 12 Th 2006 tentang kewarganegaraan Indonesia
Negara  Pasal 26 (1) UU NRI Tahun 1945:
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tiada ada kecualinya.”

Agama &  Pasal 29 (1)  Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
kepercayan  Pasal 29 (2)  Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
 Pasal 28E (1)  Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih pengajaran, pekerjaan,
kewarganegaraan tempat tinggal wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
 Pasal 28E (2)  Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran, sikap, sesuai hati nuraninya.
Pertahanan  UU Nomor 3 Tahun 2002  pertahanan negara adalah segala
Keamanan usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah Negara Kesataun Republik Indonesia, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara.
 UUD NRI 1945 Pasal 30 ayat 1-5.
Ayat (1) menyebutkan tentang hak dan kewajiban tiap warga
negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Ayat (2) menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan rakyat.
Ayat (3) menyebutkan tugas TNI sebagai
“mempertahankan,melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.”
Ayat (4) menyebutkan tugas Polri sebagai “melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat dan menegakkan hukum.”
 Ayat (5) menggariskan, susunan dan kedudukan, hubungan
kewarganegaraan TNI dan Polri dalam menjalankan tugas, serta
hal-hal lain yang terkait dengan pertahanan dan keamanan,
diatur dengan undang-undang (UU).
 Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2002  sistem pertahanan
Negara  sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan
seluruh warga Negara, wilayah, dan sumber daya nasional
lainnya, serta dipersiapkan secara total, terpadu, terarah, serta
berlanjut untuk menegakkan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

4. Sistem hukum dan peradilan nasional

Jenis Penggolongan Macam Pengertian Contoh

Hukum undang- Hukum yang tercantum


undang di dalam peraturan
perundang-undangan
Hukum yang diambil
Hukum adat dan dari peraturan-
peraturan adat dan
hukum kebiasaan
kebiasaan

Hukum yang terbentuk


dari putusan pengadilan UU Sisdiknas
Hukum
yurisprudensi
Hukum adat Sunda

Hukum yang ditetapkan


oleh Negara peserta
Hukum traktat perjanjian internasional
KUHP

Hukum yang berasal


dari pendapat para ahli Hukum batas
Berdasarkan Hukum doktrin hukum terkenal Negara
Sumbernya

Hukum yang dapat KUHP, KUHD,


Hukum tertulis ditemui dalam bentuk KUHAP
Berdasarkan tulisan dan dicantumka
bentuknya dalam berbagai
peraturan Negara.
Hukum tertulis terbagi
atas:

a) Hukum yang
dikodifikasi

b) Hukum yang tidak


dikodifikasi
Hukum yang tidak Hukum kebiasaan
tertulis dan hukum adat

Hukum yang masih


hidup dalam keyakinan
dan kenyataan dalam
masyarakat yang
bersangkutan

Hukum yang mengatur


hubungan antar warga
Negara dan Negara yang
menyangkut
kepentingan
umum/public Hukum tata
Hukum public
Negara, hukum
pidana, hukum
Hukum yang mengatur acara pidana
hubungan antara orang Hukum
yang satu dengan yang perdata,hukum
Hukum privat lain dan bersifat pribadi dagang
Berdasarkan isinya

Hukum Indonesia
Perjanjian
Hukum nasional Hukum yang berlau di internasional
dalam suatu Negara
Hukum
Hukum kewarganegaraan,
Berdasarkan tempat internasional Hukum yang mengatur hukum perang,
berlakunya hubungan dua Negara hukum perdata
atau lebih internasional

Hukum asing

Hukum yang berlaku


dalam Negara lain
Hukum gereja

Kaidah yang ditetapkan


gereja untuk para
anggotanya

Hukum yang berlaku


saat ini

Hukum positif (ius Hukum yang dicita-


constitutum) citakan,diharapkan, atau
direncanakan akan
berlaku pada masa yang Hukum pidana
Hukum yang akan akan dating
datang (ius
constituendum) Hukum pidana
nasional yang
belum disusun
Hukum yang berlaku
tanpa mengenal batas
ruang dan waktu.
Hukum universal, Berlaku sepanjang masa,
hukum asasi atau dimana pun terhadap Piagam PBB
Berdasarkan masa hukum alam siapa pun tentang DUHAM
berlakunya

Hukum yang mengatur


Hukum material KUHP
tentang isi hubungan
antarsesama anggota
masyarakat,antar
Berdasarkan cara anggota masyarakat
mempertahankannya dengan penguasa
Negara,antar
masyarakat degan
Hukum formal penguasa Negara Hukum acara
PTUN

Hukum yang mengatur


bagaimana cara
penguasa
mempertahankan dan
menegakan serta
melaksanakan kaidah-
kaidah hukum material
dan bagaimana cara
menuntutnya apabila
hak seseorang telah
dilanggar oleh orang
lain.

Hukum dalam keadaan


apapun mutlak ditaati

Kaidah hukum
yang memaksa

Kaidah hukum yang


dapat dikesampingkan Ketentuan pasal
para pihak dengan jalan 340 KUH Pidana
membuat ketentuan
Kaidah hukum khusus dalam suatu
yang mengatur dan perjanjian yang mereka Ketentuan pasal
melengkapi adakan 1152 KUH Perdata
Berdasarkan sifatnya
5. Hubungan Internasional
Dari segi wilayahnya o Kerjasama regional  negara- negara
yang berada di kawasan satu rumpun.
Misalnya kerjasama yang dilakukan
oleh negara- negara di kawasan Asia
Tenggara.
o Kerjasama Internasional  oleh
julukan negara- negara di dunia tanpa
mengenal batasan wilayahnya.
Dari jumlah anggotanya  kerjasama bilateral  antar 2 negara
saja.
 Kerjasama multilateral  beberapa
negara yang jumlahnya lebih dari 2
negara
Hubungan regional hubungan yang dilakukan antara beberapa
negara dalam satu kawasan.
- ASEAN, AFTA

6. Hak dan Kewajiban sebagai warga Negara


Hak Kewajiban
 Berhak mendapat perlindungan o Wajib berperan serta dalam
hukum (pasal 27 ayat (1)) membela, mempertahankan
 Berhak mendapakan pekerjaan dan kedaulatan negara indonesia dari
penghidupan yang layak. (pasal 27 serangan musuh. (asal 30 ayat (1)
ayat 2). UUD 1945)
 Berhak mendapatkan kedudukan o Wajib membayar pajak dan retribusi
yang sama di mata hukum dan yang sudah ditetapkan oleh
dalam pemerintahan. (pasal 28D pemerintah pusat maupun
ayat (1)) pemerintah daerah. (UUD 1945)
 Bebas untuk memilih, memeluk dan o Wajib menaati dan menjunjung
menjalankan agama yang dipercayai. tinggi dasar negara, hukum dan
(pasal 29 ayat (2)) pemerintahan tanpa terkecuali serta
 Berhak memperleh pendidikan dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
o Wajib menghormati hak asasi
pengajaran. manusia orang lain. (pasal 28J ayat
 Memiliki hak yang sama dalam 1)
kemerdekaan berserikat, berkumpul o Wajib tunduk kepada pembatasan
dan mengeluarkan pendapat secara yang ditetapkan dengan undang-
lisan dantulisan sesuai undang- undang. (pasal 28J ayat 2)
undang yang berlaku. (pasal 28) o Tiap negara wajib turut serta dalam
pembangunan untuk memajukan
bangsa ke arah yang lebih baik.
(pasal 28)

7. Pengakuan, penghormatan, dan penegakan HAM


undang-undang yang mengandung unsur perlindungan dan penegakan HAM yang telah
disahkan, yaitu:
1. UU Nomor 23 tahun 2004, tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
2. UU Nomor 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak.
3. UU Nomor 18 tahun 2002, tentang advokasi.
4. UU Nomor 24 tahun 2003, tentang Mahkamah Konstitusi.
5. UU Nomor 2 tahun 2004, tentang kepolisian.
6. UU Nomor 4 tahun 2004, tentang kekuasaan dan kehakiman.
7. UU Nomor 5 tahun 2004, tentang perubahan atas UU No.14 tahun 1985 tentang
Mahkamah agung.
8. UU Nomor 8 tahun 2004, tentang Peradilan Umum.
9. UU Nomor 16 tahun 2004, tentang Kejaksaan RI.
10. UU Nomor 27 tahun 2004, tentang Komisi kebenaran dan Rekonsiliasi.
8. Praktik perlindungan dan penegakan hukum
9. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia  melalui hubungan internasional
10. Integrasi Nasional
 upaya mempersatukan berbagai perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok
sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan yang harmonis di
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal
Ika.
 faktor pendorong :
 Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan.
 Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu,
seperti yang tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
 Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan
merebut kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan.
 Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti yang
ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan
kemerdekaan.
 Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
 faktor penghambat :
 Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan
 Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari
ribuan kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas
 Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah
menimbulkan rasa tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA (Suku,
Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahaan,
domenstrasi
 Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga
menonjolan kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang
lain.
 syarat integrasi bangsa :
o Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu
dengan yang lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
o Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan nilai sosial yang dijadikan
pedoman dalam bermasyarakat.
o Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman dalam
proses integrasi masyarakat.
 jenis integrasi nasional adalah sebagai berikut :
 Integrasi Asimilasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang
menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh masyarakat.
 Integrasi Akulturasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan
tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan.
 Integrasi Normatif; terjadi karna keberadaan norma-norma yang berlaku dan
mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk.
 Integrasi Instrumental; terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat adanya
keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya
keseragaman pakaian.
 Integrasi Ideologis; terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan
spiritual/ ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan.
 Integrasi Fungsional; terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua
pihak di dalam masyarakat.
 Integrasi Koersif; terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat
paksaan.
11. Ancaman terhadap Negara bidang ipoleksosbudhankam + upaya penyelesaian
Ideologi Beradasarkan hukum yang berlaku, Republik  Menumbuhkan rasa
 menolak akan komunisme dan zionis.  nasionalisme pada
Indonesia akan memberikan pengaruh bagi generasi muda
negara yang dimana menganut sistem melalui pembelajaran
komunisme dan juga zionisme. Akan tetapi, kewarganegaraan
meskipun itu tertulis secara hukum, tetapi (PKN).
dewasa kini masyarakat Indonesia sendiri  Menerapkan paham
memiliki kesulitan unutk terbebas dari jenis pancasila dalam
pengaruh paham lainnya yang berada di segala aktivitas
dunia, seperti liberalisme meskipun banyak berbangsa dan
negara mendukung adanya sistem bernegara.
liberalisme.  Ikut serta membela
dan menjaga
keutuhan bangsa dan
negara.

Politik LN : sebuah tindakat provokatif   melakukan penataan


melakukan sebuah intimidasi, promokasi, beserta pembangunan
hingga sebuah aksi untuk mealkukan suatu sistem politik
blokade politik yang dimana bersifat non- Negara yang dinamis
militer. (intimidasi, provokasi, blockade dan sehat
politik)  menghargai
DM  sebuah kegiatan yang dimana perbedaan dan
memiliki sifat untuk menurunkan sebuah kebhinekaan yang
pemerintahan yang sah dan pada saat itu terdapat di Indonesia)
sedang berkuasa. (separatism)  penguatan penguatan
di berbagai lembaga
Negara, parpol, dsb
 pembangunan dalam
Negeri secara stabil
yang diimbangi +
peningkatan sekaligus
perbaikan keadaan
ekonomi yang kuat.
 membangun +
meningkatkan
kerjasama antar
negara dengan
menumbuhkan asas
saling percaya +
saling menghargai.
Ekonomi Datangnya barang-barang dari luar negeri ke  Menciptakan
Indonesia. Perekonomian Indonesia dikuasai lapangan kerja baru
oleh pihak luar negeri. Kemudian terjadinya dalam skala yang
persaingan bebas yang kemudian akan besar dengan tujuan
membuat munculnya pihak dari pelaku memberantas
ekonomi yang menang. Terjadi pengurangan kemiskinan.
subsidi pada sektor ekonomi masyarakat.  Melakukan
Membuat perkembangan ekonomi Indonesia pembngunan
mundur dalam jangka waktu yang tergolong infrastruktur dalam
panjang. negeri.
 Menciptakan sebuah
iklim usaha secara
kondusif.
 Memanfaatkan
teknologi secara tepat
guna untuk
pemerataan lapangan
kerja.
 Tidak terlalu
bergantung pada
import produk dari
luar negeri.
Sosial  Gaya hidup konsumtif  Memelihara
budaya  Gaya hidup hedonism keselarasan dan
 Sikap hidup invidualisme keseimbangan
 Gaya westernisasi fundamental.
 Memudarnya sifat gotong royong  Meningkatkan
 Lunturnya agama dan sosial kesadaran akan
masayrakat. pentingnya
bertoleransi.
 Menghargai adanya
perbedaan.
Pertahanan sebuah ancaman dimana akan membuat
& timbulnya konflik dan teror yang bersifat
Keamanan SARA.
Strategi :
1. melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis
dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan
kebhinekaan yang terdapat di Indonesia)
2. penguatan penguatan di berbagai lembaga Negara
3. Lingkup internal:
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri
secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan
keadaan ekonomi yang kuat.
4. Lingkup regional:
aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran serta dalam
membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan
asas saling percaya dan saling menghargai.
5. Lingkup supraregional:
ex; ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama
membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah
kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik
Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan
tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.
Lingkup global:
6. Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara
maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui
bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-
blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai
anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu
mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun
keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan
militer dan non militer di Indonesia.

12. Wawasan nusantara


 cara pandang bangsa Indonesia terhadap kesatuan kepulauan yang berada di antara
dua benua (benua Asia dan Australia) dan dua samudera (samudera hindia dan
pasifik).
 Dasar hukum yang diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang
tercantum dalam:
Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973
Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
Pancasila
UUD 1945
 Fungsi wawasan nusantara dapat dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Sebagai Wawasan Pembangunan
2. Sebagai Konsep Ketahanan Nasional
3. Sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan
4. Sebagai Wawasan Kewilayahan
 latar belakang wawasan nusantara:
1. Aspek Falsafah Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Di dalam Pancasila terdapat nilai-nilai
yang menjadi acuan dari wawasan nusantara, diantaranya: HAM, mementingkan
kepentingan umum + musyawarah
2. Aspek Kewilayahan Nusantara
Letak geografis Indonesia + kekayaan sumber daya alam, suku bangsa, dan
keragaman budaya yang ada di Indonesia.
3. Aspek Sejarah Indonesia
Rakyat Indonesia tentunya tidak ingin pengalaman sejarah tersebut terulang
kembali dan mengakibatkan perpecahan.
4. Aspek Sosial Budaya
Kebhinekaan  terjadinya konflik dalam interaksi bermasyarakat.
 Asas wawasan nusantara
- kepentingan
- keadilan
- kejujuran
- solidaritas
- kerja sama
- kesetiaan terhadap kesepakatan

13. Demokrasi pancasila


suatu paham demokrasi yang bersumber dari pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa
Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup
bangsa Indonesia, kemudian akan timbul dasar falsafah negara yang disebut dengan
Pancasila dimana terdapat, tercemin, terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
Asas demokrasi pancasila :
1. Asas kerakyatan
2. Asas musyawarah
Ciri – ciri :
a. Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
b. Tidak mengenal oposisi
c. Kebebasan individu tidak bersifat mutlak Adanya pemilu secara berkesinambungan
d. Adanya peran-peran kelompok kepentingan
e. Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas
f. Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk
menyelesaikan masalah
g. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak
(musyawarah mufakat)

Isi pokok :

 Pelaksanaan UUD 1945 dan penjabarannya dituangkan Batang Tubuh dan Penjelasan UUD
1945
 Menghargai dan melindungi HAM (Hak Asasi Manusia)
 Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan beradsarkan dari kelembagaan
 Sebagai sendi dari hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945, yaitu negara hukum yang yang
bersifat demokrasi

Fungsi :

 Memastikan keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara seperti ikut


menyukseskan pemilu, pembangunan, perwakilan dalam DPR.
 Berfungsi dalam memastikan berdirinya negara RI
 Berfungsi dalam memastikan tetap tegaknya NKRI berdasar sistem konstitusional yang
mengacu kepada Pancasila
 Berfungsi memastikan tetap tegaknya hukum yang berasal dari Pancasila
 Berfungsi memastikan adanya hubungan yang sama, serasi dan simbang mengenai
lembaga negara
 Berfungsi menjamin pemerintahan yang bertanggung jawab

Prinsip :

o Perlindungan hak asasi manusia (Human rights protection)


o Pengambilan keputusan berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat
o Badan peradilan merdeka atau independen terhadap kekuasaan selain rakyat yang
berarti tidak terpangaruhi akan kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain.
Misalnya Presiden, BPK, DPR atau yang lainnya.
o Terdapat partai politik dan juga organisasi sosial politik yang berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
o Sebagai pelaksanaan dalam pemilihan umum
o Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (Pasal 1 Ayat 2
UUD 1945)
o Keseimbangan antara hak dan kewajiban (Balance between rights and obligations)
o Pelaksanaan kebebasan yang bertanggun jawab secara moral kepada Tuhan YME
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
o Menjunjung tinggi tujuan dan juga cita-cita nasional (Uphold the goals and also the
national ideals)
o Pemerintah menurut hukum

14. Pengaruh kemajuan IPTEK


Logika

15. Dinamika persatuan dan kesatuan bangsa


Perkembangan dari masa ke masa
Sebelum 1945 : Indonesia dijajah  Organisasi budi uotomo (1908)  sumpah pemuda
(1928)  Indonesia punya tujuan untuk bersatu  nilai2 : pantang menyerah, rela
berkorban, cinta tanah air, dsb.
orde baru  reformasi
16. Sistem ketatanegaraan
Sistem kekuasaan (Montesquieu) :
o a. Kekuasaan Eksekutif berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau
kekuasaan menjalankan pemerintahan
o b. Kekuasaan Legislatif berarti kekuasaan membentuk undang-undang
o c. Kekuasaan Yudikatif berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas
undang-undang.
Sistem pemerintahan :
 Sistem pemerintahan parlementer: intinya parlemen mendominasi pemerintahan
negara
 Sistem pemerintahan presidensial: intinya Presiden memegang peranan kunci
dalam pemerintahan.

Bentuk Negara :

 Negara Kesatuan, yakni negara yang pemerintah pusatnya berdaulat penuh atas
semua tingkat pemerintahan yang ada di bawahnya.
 Negara Federal/Serikat, yakni negara yang kekuasaannya secara formal dibagi
menjadidua: kekuasaan pemerintah pusat federal dan kekuasaan pemerintah
negara bagian.
 Negara Konfederasi, yakni bentuk kerjasama negara di mana pemerintah pusat
tunduk pada kedaulatan masing-masing negara anggotanya.

Sistem Negara kesatuan :

a. Sentralisasi, artinya semua hal dan urusan diatur oleh pemerintah pusat. Daerah
tidak memiliki wewenang untuk mengatur sendiri hal yang menjadi urusan
pemerintahan
b. Desentralisasi, artinya penyerahan urusan dari pemerintah pusat atau daerah di
atasnya pada daerah otonom sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah
otonom. Setiap daerah otonom memiliki pemerintah daerah yang berhak dan
berwenang mengurus sendiri urusan pemerintahan. Contoh, Indonesia
merupakan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

Dalam Negara federasi :

a. Dua macam negara: Negara bagian dan Negara federasi atau gabungan
b. Dua macam pemerintah: Pemerintah negara bagian dan Pemerintah negara
federasi
c. Dua macam UUD: UUD negara bagian dan UUD negara federasi
d. Dua macam urusan: Urusan negara bagian dan urusan bersama yang diurus oleh
negara federasi
e. Negara dalam negara: Negara bagian itu berada di dalam negara federasi
Urusan bersama yang diurus negara federasi adalah urusan-rusan pokok yang
menentukan hidup matinya negara federasi, misalnya masalah pertahanan,
hubungan luar negeri, dan keuangan. Contoh negara federasi adalah Amerika
Serikat, Australia, Malaysia.

Indonesia :

 Bentuk Negara : kesatuan


 Bentuk pemerintahan adalah republik
 Sistem politik adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat
 Sistem pemerintahan adalah presidensial (eksekutif & legislatif :
independen)
 Ciri – ciri :
a) Penyelenggara Negara berada di tangan presiden. Presiden adalah kepala
Negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh
parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau oleh suatu dewan/majelis.
b) Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Cabinet bertanggung jawab
kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislative.
c) Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen. Hal ini karena presiden
tidak dipilih oleh parlemen.
d) Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam system
parlementer.
e) Parlemen memiliki kekuasaan legislative dan sebagai lembaga perwakilan.
Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
f) Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.

Kelebihan dan kekurangan sistem presidensiil:


1)Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada
parlemen.

2) Masa jabatanbadan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,
masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia
lima tahun.

3) Penyusunan program kerja cabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu


masa jabatannya.

4) Legislative bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena


dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

17. Dinamika pengelolaan kekuasaan Negara


Tujuan Negara RI :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia & seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial

Struktur kekuasaan pemerintah pusat menurut UUD 1945

 Legislative : MPR, DPR, DPD


 Yudikatif : MA, MK, KY
 Eksekutif : Presiden & wakil presiden
 BPK

Tugas pemerintah pusat :

Presiden  kepala Negara :

1. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, AU


2. Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan Negara lain
dengan persetujuan DPR
3. Menyatakan keadaan bahaya, syarat dan akibatnya ditentukan UU
4. Mengangkat duta & konsul dengan pertimbangan DPR
5. Menerima penempatan duta Negara lain
6. Memberi grasi & rehabilitasi dengan pertimbangan MA
7. Memberi amnesti dan abolisi dengan pertimbangan DPR
8. Memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lain sesuai UU
9. Membentuk suatu dewan pertimbangan untuk memberi nasehat & pertimbangan
kepada presiden
10. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945
11. Mengajukan RUU kepada DPR
12. Menetapkan peraturan pemerintah
13. Menetapkan perpu dalam kegentingan memaksa
14. Mengangkat & memberhentikan menteri – menteri
 Wakil presiden  membantu presiden  dapat berakhir karena telah berakhir masa
jabatannya, berhalangan tetap, dan dicabut mandarnya sebelum berakhir masa jabatannya
 Menteri  pembantu presiden
 Wewenang pemerintah pusat :
Pemerintahan absolut : urusan politik LN, hankam, yustisi, moneter + fiskal, agama
Pemerintahan konkuren : menetapkan norma + standard, prosedur dalam urusan
pemerintahan, melaksanakan pembinaan + pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
 Suprastruktur : Lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif
 Infrastruktur : parpol, interest group, pressure group, media komunikasi politik, kelompok
jurnalis, kelompok pelajar, dan figure politik
18. Penyelenggaraan pemerintah pusat dan daerah
o Desentralisasi [‘de’ : lepas, ‘centrum’ : pusat]  Pengalihan kekuasaan
secara hukum untuk melaksanakan fungsi yang spesifik maupun residual
yang menjadi kewenangan pemda
o Dekonsentrasi  pendelegasian kewenangan sebagai fungsi khusus dari
pemerintah pusat terhadap staf yang ada di bawahnya (pusat – lokal)
o Hubungan : structural (setingkat;sesame) dan fungsional
o Otonomi :
a. Formal : kewenangan pemerintah pusat ditentukan terlebih dahulu &
kewenangan daerah diluar dari kewenangan pemerintah pusat yang
telah dilakukan
b. Materiil : kewenangan daerah ditetapkan satu persatu secara limitatif
dari kewenangan pemerintah pusat diluar yang ditentukan
c. Riil : kewenangan yang diberikan kepada daerah otonom yang
didasarkan atas kemampuan daerah
o Otonomi daerah : hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur + mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai perundangan
o Dasar hukum :
a. TAP MPR No XV/MPR/1998  penyelenggaraan otda, pengaturan,
pembagian, pemanfaatan,…
b. UU 32 tahun 2004  Pemda
c. UU 8 tahun 2005  Penetapan perpu
d. Pasal 18 ayat (1)  Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
e. Pasal 18 ayat (2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.
f. Pasal 18 ayat (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
g. Pasal 18 ayat (4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai
Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara
demokratis.
h. Pasal 18 ayat (5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
i. Pasal 18 ayat (6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan
daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan.
Undang – Undang :

 Pasal 1 ayat 1 : Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
 Pasal 1 ayat 2 : Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
 Pasal 1 ayat 3 : Negara Indonesia adalah negara hukum
 Pasal 4 – 16 : Presiden, kewenangan, tugas
 Pasal 18 : Pemda
 Pasal 19-22 : DPR
 Pasal 24 – 25 : kekuasaan kehakiman (MA), syarat menjadi + diberhentikannya hakim
 Pasal 26-27 : Warga Negara (syarat – syarat), ha katas pekerjaan + penghidupan
 Pasal 28 : kebebasan berpendapat (kemerdekaan berserikat,..)
 Pasal 29 : Agama
 Pasal 30 : Pertahanan Negara
 Pasal 31 – 32 : Pendidikan
 Pasal 33 – 34 : Kesejahteraan sosial (perekonomian + fakir miskin dipelihara Negara)
 Pasal 35 – 36 : Bendera & bahasa
 Pasal 37 : Perubahan UUD

Anda mungkin juga menyukai