2. Nilai – nilai pancasila terkait dengan kasus kasus pelanggaran hak dan kewajiban
tambahan :
Pancasila mengandung nilai dasar, instrumental dan praktis, yaitu:
1) Nilai dasar asas-asas yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih
Mutlak + mencakup pancasila (5)
2) Nilai instrumental arahan, kebijakan, strategi, sasaran, serta lembaga pelaksanaannya.
Hal yang menjadi nilai instrumental nilai yang terdapat pada UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3) Nilai praktis dilaksanakan dalam kenyataan. Misalnya,
nilai praktis dari nilai-nilai dasar Pancasila adalah berbagai peraturan
perundangan yang berada di bawah Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sampai norma-norma lainnya yang hidup
dan berlaku dalam masyarakat Indonesia.
3. Ketentuan UUD yang mengatur tentang wilayah Negara, warga Negara dan penduduk,
agama dan kepercayaan serta pertahanan dan keamanan
Agama & Pasal 29 (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
kepercayan Pasal 29 (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
Pasal 28E (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih pengajaran, pekerjaan,
kewarganegaraan tempat tinggal wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
Pasal 28E (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran, sikap, sesuai hati nuraninya.
Pertahanan UU Nomor 3 Tahun 2002 pertahanan negara adalah segala
Keamanan usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah Negara Kesataun Republik Indonesia, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara.
UUD NRI 1945 Pasal 30 ayat 1-5.
Ayat (1) menyebutkan tentang hak dan kewajiban tiap warga
negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Ayat (2) menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan rakyat.
Ayat (3) menyebutkan tugas TNI sebagai
“mempertahankan,melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.”
Ayat (4) menyebutkan tugas Polri sebagai “melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat dan menegakkan hukum.”
Ayat (5) menggariskan, susunan dan kedudukan, hubungan
kewarganegaraan TNI dan Polri dalam menjalankan tugas, serta
hal-hal lain yang terkait dengan pertahanan dan keamanan,
diatur dengan undang-undang (UU).
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2002 sistem pertahanan
Negara sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan
seluruh warga Negara, wilayah, dan sumber daya nasional
lainnya, serta dipersiapkan secara total, terpadu, terarah, serta
berlanjut untuk menegakkan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
a) Hukum yang
dikodifikasi
Hukum Indonesia
Perjanjian
Hukum nasional Hukum yang berlau di internasional
dalam suatu Negara
Hukum
Hukum kewarganegaraan,
Berdasarkan tempat internasional Hukum yang mengatur hukum perang,
berlakunya hubungan dua Negara hukum perdata
atau lebih internasional
Hukum asing
Kaidah hukum
yang memaksa
Isi pokok :
Pelaksanaan UUD 1945 dan penjabarannya dituangkan Batang Tubuh dan Penjelasan UUD
1945
Menghargai dan melindungi HAM (Hak Asasi Manusia)
Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan beradsarkan dari kelembagaan
Sebagai sendi dari hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945, yaitu negara hukum yang yang
bersifat demokrasi
Fungsi :
Prinsip :
Bentuk Negara :
Negara Kesatuan, yakni negara yang pemerintah pusatnya berdaulat penuh atas
semua tingkat pemerintahan yang ada di bawahnya.
Negara Federal/Serikat, yakni negara yang kekuasaannya secara formal dibagi
menjadidua: kekuasaan pemerintah pusat federal dan kekuasaan pemerintah
negara bagian.
Negara Konfederasi, yakni bentuk kerjasama negara di mana pemerintah pusat
tunduk pada kedaulatan masing-masing negara anggotanya.
a. Sentralisasi, artinya semua hal dan urusan diatur oleh pemerintah pusat. Daerah
tidak memiliki wewenang untuk mengatur sendiri hal yang menjadi urusan
pemerintahan
b. Desentralisasi, artinya penyerahan urusan dari pemerintah pusat atau daerah di
atasnya pada daerah otonom sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah
otonom. Setiap daerah otonom memiliki pemerintah daerah yang berhak dan
berwenang mengurus sendiri urusan pemerintahan. Contoh, Indonesia
merupakan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi
a. Dua macam negara: Negara bagian dan Negara federasi atau gabungan
b. Dua macam pemerintah: Pemerintah negara bagian dan Pemerintah negara
federasi
c. Dua macam UUD: UUD negara bagian dan UUD negara federasi
d. Dua macam urusan: Urusan negara bagian dan urusan bersama yang diurus oleh
negara federasi
e. Negara dalam negara: Negara bagian itu berada di dalam negara federasi
Urusan bersama yang diurus negara federasi adalah urusan-rusan pokok yang
menentukan hidup matinya negara federasi, misalnya masalah pertahanan,
hubungan luar negeri, dan keuangan. Contoh negara federasi adalah Amerika
Serikat, Australia, Malaysia.
Indonesia :
2) Masa jabatanbadan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,
masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia
lima tahun.
Pasal 1 ayat 1 : Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Pasal 1 ayat 2 : Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
Pasal 1 ayat 3 : Negara Indonesia adalah negara hukum
Pasal 4 – 16 : Presiden, kewenangan, tugas
Pasal 18 : Pemda
Pasal 19-22 : DPR
Pasal 24 – 25 : kekuasaan kehakiman (MA), syarat menjadi + diberhentikannya hakim
Pasal 26-27 : Warga Negara (syarat – syarat), ha katas pekerjaan + penghidupan
Pasal 28 : kebebasan berpendapat (kemerdekaan berserikat,..)
Pasal 29 : Agama
Pasal 30 : Pertahanan Negara
Pasal 31 – 32 : Pendidikan
Pasal 33 – 34 : Kesejahteraan sosial (perekonomian + fakir miskin dipelihara Negara)
Pasal 35 – 36 : Bendera & bahasa
Pasal 37 : Perubahan UUD