Anda di halaman 1dari 18

PAPER 1:

a. Identitas Artikel
Judul Artikel : An integrative framework for supplier relationship
management
Istilah pokok/Kata Kunci : Supplier relations, Purchasing, Buyer-seller relationships
Penulis : Park, Jongkyung et al.
Nama Jurnal : Industrial Management and Data Systems
Tahun, Volume, edisi, :
2010, 110, 4, 495-515
halaman
Nama Penerbit : Emerald
URL : https://doi.org/10.1108/02635571011038990
Katagori (sesuai Scimago) : Industrial Relations, Management Information Systems,
Strategy and Management, Computer Science Applications,
Industrial and Manufacturing Engineering
H Index (sesuai Scimago) : 88
Quartile (sesuai Scimago) : Q1

b. Short review
Dengan membaca Abstrak, Pendahuluan, dan Isi paper, deskripsikan secara singkat hasil short
review yang telah dilakukan (lakukan paraphrase):
Konteks : Maksimal 70 kata, latar belakang masalah sehingga penulis
mengajukan usulan dalam paper.
Penelitian ini membahas mengenai pembuatan sebuah framework yang digunakan untuk
melakukan integrasi diantara subjek-subjek yang terdapat pada SRM (Supplier Relationship
Management). Penyusunan framework tersebut dengan membuat sistem informasi yang dapat
mewujudkan pengelolaan sistem SRM secara kolaboratif. Penelitian ini memiliki harapan
bahwa framework yang diusulkan dapat memainkan peran utama dalam meningkatkan efisiensi
dan efektivitas SRM dengan mengadopsi konsep integratif karena fungsi SRM saling terkait.
Lebih lanjut, ini memverifikasi penerapan framework melalui studi kasus yang dibuat oleh
peneliti.
Permasalahan : Maksimal 50 kata, permasalahan yang akan diselesaiakan dalam
paper.
Penelitian ini berlandaskan permasalahan pada bagaimana cara melakukan integrasi sebuah
sistem yang sebelumnya sistem SRM (Supplier Relationship Management) tersebut hanya
berfokus pada subjek tertentu (purchasing strategy, pemilihan supplier, collaboration, dan
supplier development) akan menjadi sebuah sistem informasi yang dapat mengintegrasikan
berbagai subjek-subjek tersebut.
Tujuan Maksimal 50 kata, tujuan yang dicapai dalam paper.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengusulkan/menyarankan sebuah kerangka kerja untuk
sistem SRM (Supplier Relationship Management) yang dilakukan secara integratif dengan
menganalisis pendekatan komprehensif untuk fungsi SRM secara keseluruhan sehingga dapat
diterapkan dalam mengelola sistem SRM perusahaan yang kolaboratif antara bagian satu dengan
bagian lainnya.
Metode : Maksimal 50 kata, menjelaskan langkah-langkah secara lengkap
yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan masalah.
Gambar 1

Metode yang digunakan pada paper ini yaitu dengan melakukan riset dan analisis terhadap
bidang keilmuan SRM (Supplier Relationship Management) secara menyeluruh, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pembuatan desain flowchart sistem SRM di tiap subjek dan
diintegrasikan satu sama lain, dan yang terakhir adalah merumuskan berbagai studi kasus untuk
menguji framework yang telah dibuat berdasarkan tiap subjek yang sudah diintegrasikan.

Hasil : Maksimal 70 kata, hasil yang dicapai dalam menyelesaikan masalah


dengan metode yang digunakan dalam paper.
Hasil yang didapatkan dari paper ini adalah framework yang terdiri dari 5 langkah kerja, yaitu:

(1) establishment of purchasing strategies;


(2) selection of a supplier;
(3) collaboration;
(4) supplier assessment and development;
(5) provision of CI (Continuous improvement).

Dari framework yang telah dihasilkan, didapatkan kesimpulan bahwa dalam aspek kualitatif,
hasilnya menunjukkan bahwa dari hasil integrasi proses tersebut menghasilkan dampak yang
positif. Selanjutnya, framework tersebut dapat diimplementasikan kedalam bidang industri yang
sesungguhnya karena telah dilakukan testing framework dengan menggunakan studi kasus yang
telah dibuat. Kemudian dari implementasi tersebut, dapat dilakukan verifikasi kesesuaian
framework dengan menyarankan pengembangan sistem dan terus melakukan CI (Continuous
improvement). Dari sudut pandang CI, dapat dilakukan evaluasi dan meningkatkan sistem
beserta operator berdasarkan data historis penggunaan framework dari proses implementasi
yang telah dilakukan.
Nilai : Maksimal 30 kata, keterbaruan dari permasalahan/metode yang
disajikan dalam paper.
Paper ini memberikan pengetahuan yang berguna tentang peran sistem SRM dengan pendekatan
secara holistic terhadap SRM-related processes dengan menyarankan kriteria dan rekomendasi
kepada manajer bagian pembelian.
Model : Jealskan secara lengkap dan ringkas Model/Persamaan
matematika/Framework/Hipotesis yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dalam paper. Berikan gambar bila ada.
Jelaskan persamaan atau simbol-simbol pada model.
FRAMEWORK

Alur sistem integrasi yang diajukan dalam framework dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 2 berikut.

Gambar 2

Integrasi yang dilakukan dimulai dari proses purchasing strategies kemudian dilanjutkan dengan
selection supplier, collaboration, dan supplier assessment and development. Dari integrasi ini,
menghasilkan pengembangan berkelanjutan. Selain itu, proses tersebut tidak hanya berlanbsung
dalam 1 alur, melainkan dapat terjadi perulangan dari proses supplier selection. Berikut ini
adalah penjelasan dari masing-masing tahapan alur teersebut:

1. Shaping the Purchasing Strategies

Untuk melakukan shaping purchasing strategies, maka perlu melakukan 3 tahap berikut:

Gambar 3
a. Classification of Items Based on the Portfolio Model

Klasifikasi yang dilakukan adalah dengan membandingkan dampak profit yang


dimiliki suatu item dengan supply risk nya. Dalam melakukan hal tersebut, dapat
menggunakan purchasing portfolio matrix seperti berikut.

Gambar 4

b. Analysis of the supplier relationship

Setelah itu, dari hasil klasifikasi dipilih lah supplier yang dapat menyediakan item
yang diinginkan berdasarkan hubungan yang dimiliki dengan supplier. Faktor yang
menentukan hubungan tersebut bisa jadi dalam hal financial and economic status,
performance, and technological, organizational, cultural, dan strategic factors.

c. Development of action plans

Pada tahap ini, merumuskan sebuah rencana yang diperlukan yang ditentukan
berdasarkan resiko yang dimiliki tiap item tersebut. Jika resiko yang dimiliki
tergolong rendah maka lperlu mengadopsi competitive strategy sedangkan apabila
resiko yang dimiliki rendah, maka dapat mengadopsi cooperative strategy. Stragtegi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1
2. Supplier Selection

Untuk melakukan supplier selection, maka perlu dibagi menjadi 2 fase yaitu:

Gambar 5

a. Supplier pre-selection for supplier pool construction

Dalam tahap ini, langkah pertama sebelum memilih supplier adalah dengan mencari
list supplier sebanyak banyaknya. Kemudian dalam memilih supplier dengan cara
merumuskan kriteria supplier (criteria pool) yang diinginkan terlebih dahulu
kemudian dari list supplier yang telah dibuat, maka dilakukan proses ranking
berdasarkan kecocokan supplier dengan kriteria yang telah ditentukan.

b. Partner selection for collaboration

Dalam memilih partner, perlu membuat kriteria supplier seperti apa yang dapat
dijadikan partner. Kriteria-kriteria tersebut (supplier pool) akan dicocokkan dengan
supplier mana saja yang telah dimiliki dan ingin dijadikan pertner.

3. Collaboration

Untuk melakukan kolaborasi, maka perlu menentukan strategi dan arsitektur SRM yang
sesuai dengan melakukan 2 hal berikut ini:

a. Collaboration strategies.

Dalam proses kolaborasi dengan supplier dan manufacturer, perlu


mempertimbangkan solusi yang menguntungkan satu sama lain. untuk itu, maka
perlu mendefinisikan role masing-masing secara jelas dan menyelaraskan profit. Hal
tersebut dilakukan dengan melakukan sharing information berdasarkan modul-
modul yang telah dibuat sebelumnya.

b. Architecture of the SRM system

Selanjutnya, diperlukan IS Systems untuk mendukung proses kolaborasi. Sistem


informasi yang dibuat menghubungkan supplier dengan manufactur. Dalam hal ini,
sistem tersebut akan mendukung sharing real time information antar departemen dan
supplier.

Gambar 6
4. Supplier Assessment and Development

Untuk melakukan Supplier Assessment and Development, maka perlu dibagi menjadi 4
fase yaitu:

Gambar 7

a. Strategic material evaluation

Proses ini menentukan strategic importance dari sebuah item dan memberikan label
pada item tersebut berdasarkan kategori seperti non-critical items, leverage items,
bottleneck items, dan strategic items. Dengan menentukan kategori tersebhut akan
mempermudah dalam menentukan kepentingan dari item tersebut dalam sebuah
strategi. Selanjutnya, setelah menentukan strategic importance maka perlu untuk
mempertimbangkan relationship attractiveness dari hubungan supplier dangan
manufacture. Relationship attractiveness ini yang akan mempengaruhi financial,
performance, technological, organizational, dan strategic factors.

b. Supplier evaluation

Evaluasi supplier terdiri dari kapabilitas, performa, dan kolaborasi hubungan yang
dihasilkan oleh supplier. Supplier akan dilabeli kedalam beberapa kategori
berdasarkan hasil yang didapatkan. Hasil tersebut berupa bad, good, dan excellent.
Untuk mengukur evaluasi tersebut maka menggunakan relationship assessment
matrix. Kriteria yang dimiliki dari setiap evaluasi adalah sebagai berikut:

- Kapabilitas meliputi quality systems, technological capability, financial


capability, reputation, geographic location, organization, production capacity,
and open communication.
- Performa meliputi quality, cost, and delivery.
- Collaboration Relationship meliputi mutuality, cooperation, commitment, trust,
conflict, conflict resolution, and compliance.
c. Supplier relationship assessment

Pada tahap ini supplier akan dimasukkan kedalam beberapa kelompok sebagia
berikut improvement, maintenance, collaboration, and prime groups.

d. Supplier development

Proses ini merupakan sebuah tahap dimana akan melakukan pengembangan terhadao
performa supplier. Sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan sebelumnya,
maka strategi pengembangan juga berdasarkna kelompok tersebut. Kelompok-
kelompok tersebut dijelaskan sebagai berikut:

- Prime Group lebih suka memberikan insentif yang kuat dan membangun
hubungan kepercayaan jangka Panjang.
- Collaboration memperkuat dan meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan
saling menguntungkan
- Maintenance mempertahankan status quo dan mengejar keuntungan Bersama.
- Improvement berfokus untuk mempertahankan bagian terlain dan kegiatan
perbaikan.

5. Continuous Improvement

Tahap ini mempertimbangkan performa dari proses plan-do-check-act (PDCA) cycles


berdasarkan data yang telah didapatkan dengan tujuan untuk mengembangkan system,
process, dan manpower. Untuk melakukan hal tersebut, framework tersebut
menyarankan beberapa hal berikut ini:

a. SRM (re)planning (plan): membuat rencana untuk SRM system improvement.


b. SRM system operating (do): menjalankan sistem sesuai dengan rencana yang
dibuat.
c. SRM system assessment (check): mengevaluasi sistemnya.
d. Operating member assessment (check): mengevaluasi pegawai yang bekerja
dengan sistem.
e. System improvement (act): mengimplementasikan rencana yang telah dibuat.

CASE STUDY

Penelitian ini menggunakan judgment matrix model untuk melakukan testing case study. Dalam
menggunakan model tersebut, maka perlu untuk melakukan langkah-langkah berikut:

1. Menentukan kriteria

Kriteria evaluasi supplier ditentukan berdasarkan strategi pembelian produk kuarsa


perusahaan. Ada tiga kelompok evaluasi:

• quality, cost, dan delivery untuk performance evaluation.


• technology dan management untuk capability evaluation.
• collaboration untuk mengetahui collaboration relationship evaluation.

Gambar 8

2. Perhitungan bobot tiap kriteria

Untuk menghitung bobot kriteria, survei dilakukan oleh tiga manajer, termasuk manajer
produksi, manajer pembelian, dan manajer kualitas. Penilaian ditentukan dengan
menerapkan perbandingan berpasangan di antara kriteria dengan mengukur skala saaty
1-9.

Tabel 2

3. Mengevaluasi supplier

Evaluasi setiap supplier dilakukan oleh manajer supplier menggunakan lembar evaluasi
terstruktur dan bobot kriteria. Untuk tujuan ini, maka diterapkan persamaan berikut :
Paper head : Tampilkan halaman pertama dari paper yang direview sebagi
bukti.
PAPER 2:
a. Identitas Artikel
Judul Artikel : Supplier relationship management in the construction
industry: the effects of trust and dependence
Istilah pokok/Kata Kunci : Supplier relationship management, Trust, Dependence,
Construction industry, Supplier relations
Penulis : Zhizhong Jiang, Stephan C., Henneberg Peter Naudé
Nama Jurnal : Journal of Business & Industrial Marketing
Supplier
Tahun, Volume, edisi, :
2012, 27, 1, 3-15
halaman
Nama Penerbit : Emerald
URL : https://doi.org/10.1108/08858621211188920
Katagori (sesuai Scimago) : Business and International Management
Marketing
H Index (sesuai Scimago) : 57
Quartile (sesuai Scimago) : Q1

b. Short review
Dengan membaca Abstrak, Pendahuluan, dan Isi paper, deskripsikan secara singkat hasil short
review yang telah dilakukan (lakukan paraphrase):
Konteks : Maksimal 70 kata, latar belakang masalah sehingga penulis
mengajukan usulan dalam paper.
Penelitian ini mengeksplorasi sejauh mana relational consequences dan relational antecedents
antara supplier dan buyer dalam industri di Inggris dipengaruhi oleh trust atau dependence.
Penelitian ini memiliki focus dalam mempelajari pengaruh dari hubungan yang dimiliki oleh
supplier dan buyer, yaitu interaksi hubungan dari faktor trust dan dependence untuk menentukan
factor mana yang paling berpengaruh. Dengan demikian, penelitian ini memodelkan struktur
relational melalui penggunaan dua variabel independen dari trust - dependence di industri
konstruksi Inggris.
Permasalahan : Maksimal 50 kata, permasalahan yang akan diselesaiakan dalam
paper.
Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan faktor trust atau
dependence yang lebih berpengaruh terhadap hubungan antara supplier dan buyer sehingga
dapat dirumuskan sebuah strategi yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan hubungan
antara supplier dan buyer.
Tujuan Maksimal 50 kata, tujuan yang dicapai dalam paper.
Tujuan yang dimiliki oleh penelitian ini adalah untuk memahami variabel apa yang paling
menentukan sebuah karakteristik dan kualitas hubungan yang dimiliki buyer dengan supplier
mereka dengan mengacu kepada variabel trust dan dependence terhadap variable relational
consequences.
Metode : Maksimal 50 kata, menjelaskan langkah-langkah secara lengkap
yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan masalah.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan survei kuantitatif terhadap
buyer firms, dan menghasilkan total 636 tanggapan yang dapat digunakan dari 404 perusahaan
untuk menggunakan SEM (Structural Ecuation Model) dengan tools LISREL. Penelitian ini
akan menguji sejauh mana trust dan dependence bertindak sebagai anteseden terhadap empat
dimensi yang diidentifikasi dari literatur sebagai penentu penting sebuah relationship quality:
commitment, communication, satisfaction, and long- term orientation. Survei yang dilakukan
menggunakan 7 point likert scale seperti dibawah ini:

No. Pernyataan Skor


1 Very Strongly Disagree 1
2 Strongly Disagree 2
3 Disagree 3
4 Netral 4
5 Agree 5
6 Strongly Agree 6
7 Very Strongly Agree 7
Tabel 3

Berikut ini adalah metodologi dari penelitian yang ditelaah:

Gambar 9

Hasil : Maksimal 70 kata, hasil yang dicapai dalam menyelesaikan


masalah dengan metode yang digunakan dalam paper.
Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa dependence dan trust memberikan dampak bagi
supplier. Namun, trust memiliki efek yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan dependence.
Hal ini dapat diketahui berdsarkan uji hipotesis yang sudah dilakukan. Variabel yang tidak
berpengaruh adalah dependence terhadap satisfaction. Dengan demikian, supplier harus
berusaha untuk membangun hubungan saling percaya (trust).
Nilai : Maksimal 30 kata, keterbaruan dari permasalahan/metode yang
disajikan dalam paper.
Penelitian ini menunjukkan bahwa trust sebagai faktor kunci yang mempengaruhi karakteristik
yang terkait dengan relationship quality di industri konstruksi Inggris. Penelitian ini
menunjukkan bahwa trust adalah cara strategis yang terpenting dalam SRM.
Model : Menjelaskan secara lengkap model/persamaan
matematika/framework/hipotesis yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dalam paper. Berikan gambar bila ada.
Jelaskan persamaan atau simbol-simbol pada model.
Model konsep framework yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari relational antecedents
dan relational consequences. Dimana relational antecedents terdiri dari 2 variabel yaitu trust dan
dependence, dan relational consequences yang terdiri dari commitment, communication,
satisfaction dan long-term condition.

Gambar 10

Pembuatan hiptotesis
Pada tahap ini, pembuatan hipotesis dilakukan dengan menggunakan acuan dari relational
antecedents dan relational consequences beserta variable-variabelnya. Dari acuan tersebut
dijabarkan teori dan kategori yang akan digunakan pada penyusunan hipotesis. Selanjutnya
dijabarkan kategori hipotesis yang telah dilakukan. Setelah itu membuat hipotesis mengenai
pengaruh trust dan dependency terhadap SRM di industry konstruksi. Hipotesis yang
diidentifikasi (dalam Bahasa inggris) yaitu:

Kode
Pernyataan
Hipotesis
A buyer’s dependence on the supplier has a positive influence on their trust in
H1
the supplier.
A buyer’s trust in the supplier has a positive influence on their commitment to
H2a
the relationship
A buyer’s dependence on the supplier has a positive influence on their
H2b
commitment to the relationship.
A buyer’s trust has a positive influence on their communication with the
H3a
supplier
A buyer’s dependence has a positive influence on their communication with
H3b
the supplier.
A buyer’s trust in the supplier has a positive influence on their satisfaction
H4a
with the relationship.
A buyer’s dependence on the supplier has a positive influence on their
H4b
satisfaction with the relationship
A buyer’s trust in the supplier has a positive influence on their long-term
H5a
orientation with the relationship.
A buyer’s dependence on the supplier has a positive influence on their long-
H5b
term orientation with the relationship.

Tabel 4

Pembuatan model penelitian berdasarkan hipotesis


Model konseptual dari penelitian ini relational antecedents dan relational consequences beserta
variable-variabelnya menggunakan SEM (Structural Equation Modeling). Berikut ini adalah
model penelitian yang ada berdasarkan hipotesis:

Gambar 11

Berdasarkan bentuk model penelitian berdasarkan hipotesis diatas, faktor yang memengaruhi
trust dan dependence terhadap supplier relationship management, mengacu kepada variable-
variabel yang ada. Panah yang ada menunjukkan arah dan tujuan dari masing-masing domain
dan hipotesis yang ada. Angka-angka dan notasi yang ada pada model tersebut berasal dari
perhitungan hasil estimasi standar model structural.

Berikut ini adalah persamaan matematika dari model pada penelitian ini dari masing-masing
variabel adalah sebagai berikut:

Variabel Dependence (D)


D1= λx1 ξ1+ δ1 (2.1)
D2= λx2 ξ1+ δ2 (2.2)
D3= λx3 ξ1+ δ3 (2.3)
Maksudnya adalah setiap indikator Dependence memberikan pengaruh sebesar λx terhadap
variabel D ditambah dengan measurement error δ.

Variabel Trust (T)


T1= λy1 η1+ ε1 (2.4)
T2= λy2 η1+ ε2 (2.5)
T3= λy3 η1+ ε3 (2.6)
T4= λy4 η1+ ε4 (2.7)
T5= λy5 η1+ ε5 (2.8)
Maksudnya adalah setiap indikator Trust memberikan pengaruh sebesar λ y terhadap variable T
ditambah dengan measurement error ε.

Variabel Commitment (C)


C1= λy6 η2+ ε6 (2.9)
C2= λy7 η2+ ε7 (2.10)
C3= λy8 η2+ ε8 (2.11)
C4= λy9 η2+ ε9 (2.12)
C5= λy10 η2+ ε10 (2.13)
Maksudnya adalah setiap indikator Commitment memberikan pengaruh sebesar λy terhadap
variable C ditambah dengan measurement error ε.

Variabel Communication (CO)


CO1= λy11 η3+ ε11 (2.14)
CO2= λy12 η3+ ε12 (2.15)
CO3= λy13 η3+ ε13 (2.16)
Maksudnya adalah setiap indikator Communication memberikan pengaruh sebesar λy terhadap
variable CO ditambah dengan measurement error ε.

Variabel Satisfaction (S)


S1= λy14 η4+ ε14 (2.15)
S2= λy15 η4+ ε15 (2.16)
S3= λy16 η4+ ε16 (2.17)
S4= λy17 η4+ ε17 (2.18)
Maksudnya adalah setiap indikator Satisfaction memberikan pengaruh sebesar λy terhadap
variable S ditambah dengan measurement error ε.
Variabel Long-term Orientation (LO)
LO1= λy18 η5+ ε18 (2.19)
LO2= λy19 η5+ ε19 (2.20)
LO3= λy20 η5+ ε20 (2.21)
Maksudnya adalah setiap indikator Long-term Orientation memberikan pengaruh sebesar λy
terhadap variable LO ditambah dengan measurement error ε.

Persamaan matematika yang akan digunakan adalah persamaan matematika yang diambil dari
variabel endogen sebagai berikut:
η1 = γ1 ξ1 + ζ1 (2.22)
η2 = γ2 ξ1 + β1 η1 + ζ2 (2.23)
η3 = γ3 ξ1 + β2 η1 + ζ3 (2.24)
η4 = γ4 ξ1 + β3 η1 + ζ4 (2.25)
η5 = γ5 ξ1 + β4 η1 + ζ5 (2.26)

Keterangan:
ξ1 = Variabel D (Dependence)
η1 = Variabel T (Trust)
η2 = Variabel C (Commitment)
η3 = Variabel CO (Communication)
η4 = Variabel S (Satisfaction)
η5 = Variabel LO (Long-term Orientation)

Pengujian validitas dan reliabilitas hasil survey


Setelah mendapatkan data hasil survey, tahap selanjutnya adalah melakukan uji validitas dan
realibilitas data. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kualitas dan kebenaran dari data yang
telah didapatkan. Uji realibilitas bertujuan untuk mengetahui nilai kebenaran yang terdapat pada
setiap data yang didapatkan. Uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha dan uji validitas
menggunakan dicriminnant, nomological dan convergent validity dengan menggunakan AVE
(Average Variance Extracted).

Tabel 5
Pengujian hasil hipotesis
Model hipotesis yang telah dibuat perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui kualitas dari
model tersebut. Pengujian yang dilakukan menggunakan berbagai macam metode untuk melihat
nilai yang didapatkan oleh model tersebut. Dengan melihat nilai yang didapatkan oleh model
maka dapat dilakukan uji model menggunakan goodness fit index yang terdiri dari CFI,
RMSEA, dan NNFI.

Pegujian model hipotesis


Data yang didapatkan dari hasil survey akan digunakan sebagai data penguji dari hipotesis yang
telah dibuat. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur apakah hipotesis yang telah dibuat sesuai
dengan kondisi dari survey yang telah dilakukan dengan pendekatan maximum likelihood
dengan perhitungan path coefficients dan t-value.

Pemodelan hasil uji hipotesis


Pemodelan hasil uji hipotesis menggunakan LISREL dibuat berdasarkan hasil uji hipotesis yang
sudah dilakukan sebelumnya. Pemodelan hasil uji hipotesis dibuat seperti gambar dibawah ini :

Gambar 12
Paper head : Tampilkan halaman pertama dari paper yang direview sebagi
bukti.

Anda mungkin juga menyukai