Pendidikan yang kita kenal sekarang ini telah menjadi kebutuhan dasar setiap
manusia karena pendidikan menjadi kunci kemajuan dan keberhasilan sebuah bangsa.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kita akan memiliki kesempatan untuk sejajar
dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Namun pada kenyataannya kualitas pendidikan di
negara kita tidak sebagus seperti di negara lain. Banyak lembaga pendidikan yang berupaya
untuk menciptakan lulusan-lulusan yang memiliki kualitas dan daya juang tinggi di
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin
sulit. Namun perlu kita ingat bahwa sebuah keberhasilan tidak akan lepas dari segala faktor
dan kondisi.
Lembaga pendidikan sekarang ini dituntut untuk dapat melahirkan lulusan yang
berkualitas dan kompetitif. (2) Hal tersebut dikarenakan persaingan dan perlombaan
antarbangsa yang tengah berlangsung sangat intensif dan sengit. (3) Para lulusan juga
diharapkan memiliki keahlian dan kompetensi yang profesional (4) Keahlian dan
kemampuan mutlak dimiliki agar siap menghadapi kompetisi global yang terjadi. (5)
Cepat atau lambat situasi tersebut akan terjadi.
Teks II
Tekanan sistem produksi padi semakin lama semakin berat dan kompleks sehingga
memerlukan terobosan spektakuler nonkonvensional untuk mempertahankan kapasitas
sistem produksi padi nasional sampai dengan tahun 2020. Konsep Indeks Pertanaman (IP)
Padi 400 ditujukan untuk optimalisasi ruang dan waktu sehingga indeks pertanaman dapat
dimaksimalkan. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan dan
mengsinergikan antara bioteknologi dan hibridisasi konvensional yang didukung oleh
sistem perbenihan yang handal. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan benih padi
ultragenjah (<90 hari) sebagai instrument utama yang didukung efisiensi waktu tanam dan
panen. Saat ini telah tersedia padi umur sangat genjah (90-140 hari) seperti varietas
Dodokan, Silugonggo, dan Inpari 1.
Tak banyak di antara kita yang sudah menonton film Life is Beautiful. Tapi, setelah
teror yang mengguncang dunia Kamis lalu (14/1), ternyata banyak di antara kita yang
menapaktilasi apa yang dilakukan oleh Guido Orefice dalam sinema besutan Roberto
Benigni itu.
Guido adalah tahanan Nazi. Guido menguras semua imajinasi untuk menjauhkan
sang anak, Giosue, dari keberadapan kamp konsentrasi. Mereka bercanda, bermain, dan
ketawa. Guido seolah mengajak Giosue mentertawakan kekerasan di sekitarnya. Bahwa
kerja paksa dan penyiksaan yang dialaminya tak harus membuatnya takluk.
Secara substansial, bukankah itu pula yang dilakukan oleh begitu banyak di antara
kita setelah teror di Jakarta lalu? Kita membuat meme tentang penjual sate, kita menyoroti
sepatu dan tas branded yang dikenakan oleh para polisi, serta kita menyebarkan foto-foto
warga yang justru menjadikan teror itu sebagai tontonan. Mari, memaknai hal itu bukan
sebagai tindakan yang menafikan teror. Sebab, bagaimanapun teror itu sejatinya
mengerikan.
Kita hanya ingin mengirim pesan: kalau yang ingin dicapai teroris adalah ketakutan,
mereka telah gagal. Bukan saja kita takut, bahkan kita mentertawainya lewat meme, dengan
foto, melalui aksi damai, bahkan dengan menjadikan tempat lokasi sebagai “tempat
wisata”.
Dikutip dari Jawa Pos, Senin 18 Januari 2016
Teks II
(1) Sebuah kereta rel listrik (KRL) commuter line Bogor—Jakarta menyerempet
seorang di Stasiun Citayam. (2) Diduga pria paruh baya berusia 40-50 tahun tersebut nekat
menyeberangi rel meski kereta sudah dekat. (3) Seorang saksi mata, Reza Indragiri,
mengatakan saat kejadian ada sebuah KRL akan berhenti di Stasiun Citayam. (4)
Menjelang berhenti ada seorang yang menyeberangi rel menuju peron tanpa menghiraukan
kemungkinan tertabrak KRL
Tak banyak di antara kita yang sudah menonton film Life is Beautiful. Tapi, setelah
teror yang mengguncang dunia Kamis lalu (14/1), ternyata banyak di antara kita yang
menapaktilasi apa yang dilakukan oleh Guido Orefice dalam sinema besutan Roberto
Benigni itu.
Guido adalah tahanan Nazi. Guido menguras semua imajinasi untuk menjauhkan
sang anak, Giosue, dari keberadapan kamp konsentrasi. Mereka bercanda, bermain, dan
ketawa. Guido seolah mengajak Giosue mentertawakan kekerasan di sekitarnya. Bahwa
kerja paksa dan penyiksaan yang dialaminya tak harus membuatnya takluk.
Secara substansial, bukankah itu pula yang dilakukan oleh begitu banyak di antara
kita setelah teror di Jakarta lalu? Kita membuat meme tentang penjual sate, kita menyoroti
sepatu dan tas branded yang dikenakan oleh para polisi, serta kita menyebarkan foto-foto
warga yang justru menjadikan teror itu sebagai tontonan. Mari, memaknai hal itu bukan
sebagai tindakan yang menafikan teror. Sebab, bagaimanapun teror itu sejatinya
mengerikan.
Kita hanya ingin mengirim pesan: kalau yang ingin dicapai teroris adalah ketakutan,
mereka telah gagal. Bukan saja kita takut, bahkan kita mentertawainya lewat meme, dengan
foto, melalui aksi damai, bahkan dengan menjadikan tempat lokasi sebagai “tempat
wisata”.
Dikutip dari Jawa Pos, Senin 18 Januari 2016
Teks II
Sebuah kereta rel listrik (KRL) commuter line Bogor-Jakarta menyerempet seorang di
Stasiun Citayam. (2) Diduga pria paruh baya berusia 40-50 tahun tersebut nekat
menyeberangi rel meski kereta sudah dekat. (3) Seorang saksi mata, Reza Indragiri,
mengatakan saat kejadian ada sebuah KRL akan berhenti di Stasiun Citayam. (4)
Menjelang berhenti ada seorang yang menyeberangi rel menuju peron tanpa menghiraukan
kemungkinan tertabrak KRL.
11. Perbandingan penggunaan bahasa dari penggalan dua teks di atas yang tepat adalah….
A. Pada Teks I terdapat frasa nomina kerja paksa, aksi damai, dan teror yang
mengguncang dunia, sedangkan pada Teks II terdapat frasa nomina kereta rel listrik,
Stasiun Citayam, dan seorang saksi mata
B. Pada Teks I terdapat banyak kata kunci yang menyatakan opini, sedangkan pada Teks
II terdapat banyak keterangan waktu.
C. Pada Teks I terdapat kalimat yang menunjukkan gaya bahasa hiperbola, sedangkan
pada Teks II terdapat kalimat yang menunjukkan gaya bahasa pleonasme.
D. Pada Teks I terdapat verba transitif:menguras, bercanda, menyoroti, sedangkan pada
Teks II terdapat verba transitif: menyerempet, menyeberangi, dan mengatakan.
E. Pada Teks I terdapat istilah asing, sedangkan pada Teks II terdapat istilah serapan.
Pada era teknologi sekarang ini, guruk tidak hanya menjadi satu satunya sumber
ingormasi bagi siswanya. Namun peran guru telah berubah dan berkembang menjadi
seorang motivator, administator dan falisilitator. Selain guru, siswa dapat mencari dan
mendapatkan sumber materi dari berbagai media seperti internet. Namun, pada dasarnya
dalam keadaan seperti sekarang ini guru diharapakan dapat memberikan peran aktif
karena peran guru sebagai pendidik tidak dapat tergantikan.
Dikutip dari https://gudangpelajaran.com/contoh-teks-editorial/
Kalimat tanggapan yang tepat terhadap isi editorial itu ialah ....
A. Memang, kemajuan teknologi tidak bisa menggantikan peran guru.
B. Suatu saat, kemajuan teknologi akan menganbil alih semua peran guru.
C. Kita dapat mendapatkan informasi apapun dari internet meski tanpa peran guru.
D. Peran teknologi memang benar-benar luar biasa bagi pendidikan
E. Kita harus berhati-hati menghadapi kemajuan teknolgi..
Mahasiswa Autis Di-Bully, Kampus Wajib Miliki Unit Pelayanan Khusus Disabilitas
Mama
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemukan jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan
Dan tiada akan pulang
Buat selama-lamanya
W.S. Rendra
Makna lambang kata Burung dara jantan adalah ….
A. burung merpati
B. anak laki-laki
C. seorang suami
D. seorang kekasih
E. anak angkat laki-laki
KERIS
Malam telah larut, aku terbaring di atas kasur di dalam kamar. Hatiku terasa
terobek dan aku merasa amanat nista dan kecil dalam keluarga orang tuaku itu. Mengapa
Rama tiada pernah memaafkan diriku?
Alangkah dosa diriku. Alangkah tidak adilnya Rama dan betapa sakit hatiku
sekarang. Kuhamburkan tangisku di sana. Kumohon kehadapan Tuhan berkah serta maaf.
Kutangisi Perabu yang belum memahami arti dunia ini yag sebenarnya, istriku Pratiwi,
anak manusia yang telah menjadi korban kedengkian Rama selama ini.
(“Keris” karya Purnawa Tjondronegoro)
Cerpen 2
Tanah gembur berpasir demikian empuk terangkat mata cangkul. Sobekan matahari pukul
sebelas menyelinap di sela dahan mangga. Kebun mungil yang digadai Pak Usman
kuhiasai tanaman apa saja. Pada lingkaran batas kebun dengan rimbunnya berderet
rumpunan pisang, pohon nangka, singkong, dan rambutan. Di sela pohon mangga
kutanami kunyit, kencur, temulawak, laos, cabe, dan beberapa jenis tanaman buat
kebutuhan dapur dan obat-obatan.
(“Sepasang Mata Tua” karya N. Narewo)
Penggunaan latar tempat dalam kutipan cerita di atas dibuktikan dengan kalimat ....
A. nomor 1
B. nomor 3
C nomor 4
D. nomor 5
E. nomor 6
Bukti watak tokoh Ibu yang bijaksana dan tidak egois dalam teks tersebut dapat
ditemukan pada kalimat …
A. nomor 1 dan 2
B. nomor 2 dan 3
C. nomor 3 dan 4
D. nomor 4 dan 5
E. nomor 5 dan 6
Kalimat resensi yang tepat untuk menyatakan keunggulan cerpen tersebut adalah ....
A. “Arwah Kunang-Kunang” adalah sebuah cerpen yang berkualitas tinggi.
B. Cerpen “Arwah Kunang-Kunang” memiliki keunggulan dari segi pemilihan katanya.
C. Cerpen yang dihasilkan dari perenungan yang mendalam tentang kehidupan.
D. Cerpen penuh makna kehidupan yang terangkai dalam imaji pengarang.
E. Pengungkapan cerita dalam cerpen“Arwah Kunang-Kunang” sangat menarik.
Dokter : “Jadi Anda datang kemari mau dioperasi supaya bisa jadi bintang film?”
Pasien : (mengangguk)
Dokter : “Itu mudah, sebentar.”
Pasien : “E…kenapa Anda memandang seperti itu. Ada yang salah pada diri saya?”
Dokter : (tersenyum) “Jangan khawatir. Itu salah satu cara saya untuk mencari rumus
dan kunci pada wajah Anda sehingga nantinya saya mudah untuk melakukan
operasi”
Pasien : “Oh.”
Dokter : “Ya. Saya sudah menemukannya. Anda mau dibuat cantik seperti siapa?”
Pasien : “Apa dokter bilang? Cantik? Jangan dokter, jangan bikin saya cantik!”
Dokter : “Lantas?”
Pasien : “….”
(Drama “Operasi” karya Putu Wijaya)
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi penggalan dialog drama tersebut adalah ....
A. “Saya tidak mau menjadi cantik, karena kecantikan hanya mencelakakan saya.”
B. “Saya ini seorang laki-laki, Dokter. Jadi, saya ingin jadi tampan, bukan cantik.”
C. “Dokter ini bagaimana. Saya kan sudah cantik? Bahkan sangat cantik.”
D. “Saya ke sini untuk menghilangkan jerawat di wajah saya ini, Dokter.”
E. “Kedatangan saya kemari adalah ingin menjadi orang yang berwajah jelek.”
Peribahasa yang sesuai untuk melengkapi penggalan dialog drama tersebut adalah ....
A. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
B. Sudah jatuh tertimpa tangga.
C. Nasi sudah menjadi bubur.
D. Dimakan mati ayah, tidak dimakan mati ibu.
E. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Agar menjadi teks prosedur yang padu urutan kalimat tersebut adalah ....
A. 3-4-5-1-2-6
B. 4-5-3-2-1-6
C. 2-1-5-3-6-4
D. 2-1-4-3-5-6
E. 1-2-4-5-6-3
Kuil kaca ini nama lengkapnya Arulmigu Sri Rajakaliaman. Kuil tersebut terletak di 22
Lorong 1, Jalan Tebrau, Johor Bahru, Malaysia. Kuil ini merupakan kuil Hindu tertua di
Johor yang dibangun tahun 1922. … . Akan tetapi, sejak dipugar menjadi kuil kaca, Kuil
Arulmigu menjadi salah satu tujuan wisata andalan Johor Bahru.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pada teks di atas adalah ....
A. Sekarang, kuil ini sedang dibangun.
B. Sampai sekarang, kuil ini belum direnovasi.
C. Dulu, kuil ini biasa saja.
D. Memang kuil kaca ini tidak menarik.
E. Tentunya, kuil ini sangat menyeramkan.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang penggalan teks tersebut adalah....
A. Sering ia mengejek anak-anak yang sedang bermain dan meneriaki mereka.
B. Mimin tidak menyukai anak-anak yang sedangbermain di haaman itu
C. Ia kemudian menghampiri anak-anak itu dan tidak mempedulikan teriakan emaknya.
D. Ia hanya bisa melihat dari balik jendela dengan tatapan mata berbinar.
E. Hidup memang penuh cobaan yang harus dijalaninya sebagai anak pelayan.
Penggabungan kedua kalimat simpleks tersebut agar menjadi sebuah kalimat kompleks
yang tepat adalah....
A. Sepatu Rahmah sudah rusak dan Rahma membelinya.
B. Sepatu Rahmah sudah rusak dan Rahma membeli sepatu.
C. Kemarin sepatu Rahmah rusak sehingga dia membeli sepatu.
D. Kemarin sepatu Rahmah rusak sehingga dia membeli sepatu.
E. Kemarin Rahmah membeli sepatu karena sepatunya sudah rusak.
Ungkapan yang bermakna sama dengan kata bangkrut pada teks tersebut adalah ....
A. tulang punggung
B. gulung tikar
C. banting tulang
D. banting stir
E. menepuk dada
Variasi kalimat berikut yang sesuai dengan kalimat nomor (3) adalah ....
A. Sejak 1949 sampai dengan 1961 rektor UGM dijabat oleh Sardjito.
B. Sardjito adalah pendidik yang semua aspek kehidupannya didaasarkan Pancasila.
C. Sardjito adalah pejuang, dokter, dan pendidik yang yang menjadi rector UGM.
D. Sardjito menjadi rektor UGM sejak awal berdirinya universitas tersebut sampai 1961.
E. Sardjito menjadi rektor UGM sejak awal berdirinya UGM pada 1949 sampai 1961.
Kalimat berikut yang memiliki pola yang sama dengan kalimat tersebut adalah ....
A. Kemarin nenek berbelanja sayuran di pasar.
B. Setiap malam kami semua berkumpul di ruang tamu.
C. Sejak sore adik menangisi bonekanyayang hilang.
D. Bulan depan kami akan berkunjung ke rumah nenek di Banyuwangi.
E. Pada pertengahan Mei ayah akan menduduki jabatan manajer.
Penggunaan konjungsi yang tidak tepat terdapat pada kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Kalimat yang tidak padu dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Perbaikan kalimat tersebut agar menjadi kalimat yang tepat adalah ....
A. Anda perlu membeli komputer, dipasang di atas meja, dan dihidupkan.
B. Anda perlu membeli komputer, dipasang di atas meja, dan hidupkan.
C. Anda perlu membeli komputer, dipasang di atas meja, dan hidupkanlah.
D. Anda perlu membeli komputer, memasang di atas meja, dan hidupkanlah.
E. Anda perlu membeli komputer, memasangnya di atas meja, dan menghidupkannya.
Informasi yang disampaikan dalam paragraf tersebut akan efektif apabila kalimat
pertamanya diubah menjadi … .
A. Untuk mewujudkan pendidikan yang baik bukan hanya dibutuhkan teori, melainkan
juga memerlukan praktik.
B. Untuk mewujudkan pendidikan yang baik bukan hanya membutuhkan teori,
melainkan juga diperlukan praktik.
C. Untuk mewujudkan pendidikan yang baik bukan hanya dibutuhkan teori, tetapi juga
memerlukan praktik.
D. Mewujudkan pendidikan yang baik tidak hanya membutuhkan teori, tetapi juga
memerlukan praktik.
E. Mewujudkan pendidikan yang baik bukan hanya dibutuhkan teori, tetapi juga
memerlukan praktik.
Penulisan judul karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan judul dalam
bahasa Indonesia adalah ....
A. Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS-3 SMA
Nusantara Jaya Surabaya
B. Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS-3 SMA
Nusantara Jaya Surabaya
C. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS-3
SMA Nusantara Jaya Surabaya
D. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII-IPS 3
SMA Nusantara Jaya Surabaya
E. Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII-IPS 3 SMA
Nusantara Jaya Surabaya
(1) “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya di hadapan ribuan pejuang
yang siap mati demi mempertahankan kemerdekaan.
(2) “Kembali ke ruanganmu dan kerjakan laporan pembelian itu sekarang juga!” perintah
pimpinannya.
(3) Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
“Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.”
(4) Bapak guru meminta para siswanya untuk menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia
Raya” dengan semangat.
(5) Nenek bertanya kepadaku, “Apakah kamu mendengar bunyi “ting-tong” tadi
malam?”
Penulisan tanda petik dua (“) yang salah terdapat pada kalimat nomor....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
47. Cermati penggunaan ejaan dan tanda baca pada kalimat berikut ini!
Pada Nopember 2018 s/d Pebruari 2018 saudara akan kami tugaskan di industri
pengolahan Pisang Ambon.
Berdasarkan survei pada bulan lalu, puluhan hektare tanaman cabai mengalami gagal
panen ketika memasuki cuaca ekstrim pada Februari.
Kalimat nomor (3) pada teks tersebut menggunakan tanda baca yang salah karena ....
A. tanda pisah setelah kata ribu
B. tanda koma sebelum kata Pak
C. tanda koma sebelum kata tetapi
D. tanda koma sebelum kata dan
E. tanda petik ganda di awal dan akhir kalimat
NASKAH SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TINGKAT SMA
PROGRAM IPA/IPS/KEAGAMAAN KURIKULUM 2013
(SOAL URAIAN)
2. Tentukan amanat dan nilai-nilai yang ada di dalam penggalan cerpen berikut ini!
"Jangan tanya bagaimana hidup di kota, jangan paksa aku untuk mengisahkannya.
Sudahlah! Mending kita bicara yang lain saja.” Buru-buru kalimat itu meluncur dari
bibirku sebelum Parjo sempat menanyakannya. Bukannya enggan, takutnya kisah kota
malah membebaninya. Bagaimana tidak, setengah lima pagi aku harus sudah bangun,
mandi, dan bergegas pergi ke ujung gang kampung tempat aku mengontrak sebuah rumah
sederhana di sana sebelum jam menunjukkan pukul lima. Telat sedikit saja bisa
ketinggalan bus jemputan perusahaan tempatku bekerja. Belum lagi, bahaya yang harus
kulalui.
3. Ubahlah penggalan teks drama berikut ini sehingga menjadi bentuk narasi!
Nana : Den, kamu harus minta maaf pada Rendi atas apa yang telah kamu perbuat.
Deni :Tapi aku malu, aku sudah merusak persahabatan kita.
Nana :Tidak ada kata malu. Yang namanya sahabat harus saling memaafkan dan
memahami kondisi. Ayo aku temani menemui Rendi.
Nana dan Deni pergi ke rumah Rendi pada sore hari. Mereka ingin menyelesaikan
masalah yang terjadi.
Konjungsi temporal yang tepat untuk melengkapi kutipan teks narasi tersebut adalah ....
5. Perbaikilah penulisan ejaan dan tanda baca yang salah dalam kalimat-kalimat
berikut!
a. Sejak lulus S–2 dan bergelar M.Pd; Budi tinggal di jalan Bratang Gede VI Surabaya
b. Ani sedang membaca Novel ‘Pelangi Di Langit Singasari’, ketika Ayahnya datang.