PELAYANAN GERIATRI
i
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAMROLE
Nomor : 919/SK.Dir/RSIB/I/2019
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : MEMBERLAKUKAN BUKU PEDOMAN GERIATRI
SEBAGAIMANA TERLAMPIR DALAM LAMPIRAN
KEPUTUSAN INI SEBAGAI PEDOMAN PEMBERIAN
PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
NAMROLE
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan akan dilakukan
evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.
Ketiga : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan,
maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Namrole
Tanggal :
Direktur
Rumah Sakit UMUM DAERAH
NAMROLE
Ba’da salam dan bahagia. Semoga rahmat dan hidayah Allah S.W.T. senantiasa
tercurah kepada kita semua. Amin.
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati,
bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat,
tetapi juga karena lansia tergolongdalamkelompokyang rentan. Penghormatan
tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka
perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 8
UU Nomor 39 Tahun 1999.Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan
pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses
bagi lansia yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa
“Pelayanan Geriatri”.
Buku Panduan Pelayanan Geriatri Rumah Sakit UMUM DAERAH NAMROLE
ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-
hak para lansia.
Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini.
Semoga upaya kita mendapatkan rahmat, hidayah, dan ridho dari Allah S.W.T.
Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
1
5. Jatuh (The True Geriatric Giant) ..........................................23
6. Kelainan pada Tulang Belakang ...........................................26
7. Dekubitus ..............................................................................26
BAB IV. DOKUMENTASI ..............................................................................32
BAB V. PENUTUP …………………………………………………………..33
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Definisi pasien geriatri berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
RI no 79 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di
Rumah Sakit, adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau
gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan
lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu
dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin.
Sedangkan lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
(enam puluh) tahun ke atas.
Pasien geriatri memiliki karakteristik khusus yaitu multipatologi
(pada satu pasien terdapat lebih dari satu penyakit yang umumnya bersifat
kronik degeneratif), menurunnya daya cadangan faali, berubahnya gejala
dan tanda penyakit dari yang klasik, terganggunya status fungsional
(kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari),
sering terdapat gangguan nutrisi, berupa gizi kurang atau gizi buruk
Rumah sakit menjadi tempat pemeliharaan kesehatan yang
memuaskan bagi orang yang sakit dan orang yang sehat baik bagi orang
yang usia muda maupun usia tua. Indonesia menempatkan para lanjut usia
(lansia) pada posisi yang dihormati, bukan saja karena nilai-nilai budaya
yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia
tergolong dalam kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat
berupa pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka
perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam
Pasal 8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnya adalah
tersedianya fasilitas dan pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi
roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang bertongkat, tangga,
fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di
pedesaan maupun di perkotaan terus meningkat. Berdasarkan jenis
kelaminnya, jumlah lansiaperempuan ± 9,5 juta lebih banyak dibanding
lansia laki-laki ± 8,2 juta. Penyebabnya adalah angka harapan hidup
perempuan lebih tinggi jika dibanding dengan angka harapan hidup laki-
laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan,
kesehatan, dan program-program terkait, berdampakn pada menurunnya
angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia
lanjut sering disertaidengan meningkatnya berbagai penyakit dan
ketidakmampuan (disability), sehingga diperlukan perawatan dan
pengobatan dengan waktu yang cukup lama, sedangkan fasilitas dan
pelayanan kesehatanbagi lansia di rumah sakit masih sangat kurang.
1. 2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Pelayanan pada pasien beresiko tinggi berorientasi untuk dapat
secara optimal memberikan pelayanan dan perawatan pasien dengan
menggunakan sumber daya, obat-obatan dan peralatan sesuai standard
an pedoman yang berlaku. Panduan ini disusun dalam rangka
penyelenggaraaan pelayanan pasien berisiko tinggi yang berkualitas
dan mengedepankan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit
b. Tujuan Khusus
Panduan Pelayanan Geriatri disusun agar adastandar pelayanan
kesehatan bagi lansia yang populasinya sudah semakin meningkat,
yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para lansiapada taraf yang
setinggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan
kesehatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental;
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat
mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila
dijumpai suatu kelainan;
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang
menderita penyakit atau gangguan kesehatan, dapat
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu
pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau
gangguan kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini
mengajarkan untuk tetap memberikan bantuan yang simpatik dan
perawatan dengan penuh pengertian, (dalam akhir hidupnya
memberikan bantuan moril dan perhatian yang maksimal, sehingga
kematiannya berlangsung dengan tenang);
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan
mencegah disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Sifat dari
asesmen ini tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga interdisiplin
dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan
kesehatan.
1. 3. PENGERTIAN /DEFINISI
1. Gerontologi:cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses
penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatri:orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki
penyakit lebih dari 2 (dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan
fungsi jasmani dan rohani, dan atau kondisi sosial yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian
lansia yaitu :
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau
kelainan,baik psikologik,fisiologik,maupun struktur atau fungsi
anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam
kemampuan untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat
dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat
impairment/disabilitas sehingga membatasinya untuk
melaksanakan peranan hidup secara normal (berhubungan erat
dengan usia,jenis kelamin, dan faktor-faktor sosial budaya);
4. Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita
usia lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatri adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara
multidisipliner, interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan usia
lanjut.Tim ini minimal terdiri atas dokter geriatris atau internis/dokter
umum yang dilatih juga dokter spesialis psikologis,perawat yang telah
mendapatkan pelatihan geriatri, fisioterapi,nutrisionis dan farmasi.
BAB II
RUANG LINGKUP
2. 2. Kelompok pasien yang berisiko atau pelayanan yang berisiko tinggi antara
lain :
1. Penanganan kasus emergensi;
2. Penanganan Resusitasi;
3. Pasien dengan life support atau dalam kondisi koma;
4. Restraint
5. Pasien lansia, cacat atau yang berisiko untuk diperlakukan dengan baik
7
BAB III
TATALAKSANA
3. 1. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan
pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik
pada pasien usia lanjut.
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan hanya berupa pelayanan
poliklinik. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang
minimal terdiri dari :
- Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
b. Pelayanan Geriatri Sedangadalah suatu bentuk pelayanan geriatri
yang mempunyai kegiatan poliklinik, day hospital sesuai dengan
kemampuan rumah sakit. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim
Geriatri yang minimal terdiri dari :
- Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat
pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
c. Pelayanan Geriatri Lengkapadalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan pelayanan poliklinik, day
hospital, ruang geriatri akut dan pelatihan-pelatihan. Pelayanan
tersebut diberikan oleh :
- Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan usia lanjut;
- Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi
medik/dokter umum yang dilatih rehabilitasi medik, fisoterapis,
8
okupasi terapis, ortotisprostetis, terapi wicara, psikologi dan
pekerja sosial;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Nutrisionis;
- Asisten farmasi;
- Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi
Medik yang lengkap di rumah sakit yang sama;
d. Pelayanan Geriatri Sangat Lengkapatau Paripurnaadalah suatu
bentuk pelayanan geriatri yang memberikan pelayanan poliklinik,
day hospital, ruang geriatri akut dan kronis, pendidikan, serta
penelitian dan pengembangan;
Tenaga Tim Geriatri Paripurna sama dengan Tim Geriatri Lengkap,
akan tetapi ditambah tenaga untuk penelitan, pengembangan, dan
konsultasi hukum.
Seperti pada Pelayanan Geriatri Lengkap, pada Pelayanan Geriatri
Paripurna disyaratkan pula untuk mempunyai akses ke Instalasi
Rehabilitasi Medik yang lengkap.
Yang diwajibkan untuk melakukan penelitian adalah tingkat
pelayanan sangat lengkap saja, sedangkan tujuan penelitian adalah
untuik pengembangan ilmu geriatri. Tingkat pelayanan dibawahnya
boleh dilaksanakan penelitian yang lebih sederhana.
2. Alur Pelayanan Geriatri
a. Bagan Alur Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Kelas B;
POLIKLINIK
PENYAKIT DALAM
Kondisi Lingkungan/Rumah :
Lantai licin/tidak;
Penerangan cukup/tidak;
Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.
Riwayat Pekerjaan : ……………………………………………
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(1) Nyeri dada(2) Pusing(3) Batuk(4) Panas(5) Sesak(6) Gatal(7)
Diare (8) Jantung berdebar(9) Nyeri sendi(10)Penglihatan
kabur(11) Lain-lain....................................................
Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :
(1) Nyeri dada (2) Pusin (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6)
Gatal(7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10)
Penglihatan kabur
Penyakit saat ini :
(1) Sesak nafas/PPOM(2) Nyeri Sendi/Rematik(3)Diare
(4)Penyakit kulit(5) Jantung (6) Mata (7) DM (8) Hipertensi
(9)Lain-lain......................................
Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir :
(1) Sesak nafas/PPOM(2) Nyeri Sendi/Rematik(3) Diare
(4) Penyakit kulit(5) Jantung (6) Mata (7) DM (8) Hipertensi
(9) Lain-lain ..................................
Status Gizi :
- Sehari makan berapa kali.....
- Habis berapa porsi.....
- Makan sendiri/dengan bantuan.....
c. Status Fisiologis
Postur Tulang Belakang Lansia :
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis(4) Skoliosis(5) Lordosis
Tanda-tanda vital
(1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan
(6) Tinggi badan (7) IMT
Status Gizi :
- Sehari makan berapa kali.....
- Habis berapa porsi.....
- Makan sendiri/dengan bantuan.....
d. Pengkajian Head To Toe
1) Kepala
Kebersihan : kotor/bersih
Kerontokan rambut : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………..
2) Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Riwayat katarak : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ………………………………………
Penggunaan kacamata : ya/tidak
3) Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….
4) Mulut dan Tenggorokan
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
Gigi geligi : karies/tidak,ompong/tidak
Radang gusi : ya/tidak
Kesulitan mengunyah : ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak
5) Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan :……………………………………..
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….
6) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7) Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon
chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictus cordis : …………………
8) Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi : …..
kali/menit
Massa : ya/tidak, regio
9) Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10) Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan …………………………......
Tremor : ya/tidak
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak,jenis : ………………………………
11) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan …………………
35
BAB V
PENUTUP
Demikian Buku Panduan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi ini disusun
untuk dapat digunakan sebagai pedoman dan pegangan seluruh Karyawan Rumah
Sakit UMUM DAERAH NAMROLE.
36
DAFTAR PUSTAKA