Anda di halaman 1dari 2

Coffe for a Better Environment and Life

 Uraian
Kapita Selekta kali ini membicarakan mengenai perkebunan kopi di Indonesia khususnya
di tanah Toraja, perjalanan kopi dari hulu ke hilir, cara produksi kopi dari biji sampai siap
konsumsi, serta peluang dan tantangan dalam bisnis kopi. Presentasi dibawakan oleh Samuel
Karundeng dan Agnes Hoki Berliana. Mereka berdua meruapakan pekerja di PT. Sulotco Jaya
Abadi yang merupakan anak perusahaan PT. Kapal Api Global. Pak Samuel Karundeng
merupakan seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional perkebunan kopi dan mbak
Agnes merupakan salah satu pekerja Research and Development yang mengembangkan
pengolahan biji kopi.
PT. Kapal Api Global memiliki 6 unit bisnis yaitu PT. Santos Jaya abadi, Excelso
Multirasa, PT. Agel Langgeng, PT. Fastrata Buana, PT. Santos Premium Krimer, dan PT.
Sulotco Jaya Abadi. PT. Santos Jaya Abadi merupakan perusahaan multinasional yang
memproduksi minuman yang bermarkas di Sidoarjo. Excelso Multirasa adalah sebuah outlet
kopi di Indonesia, yang didirikan di Indonesia pada tahun 1991, saat ini jumlah gerai kafe
Excelso sudah mencapai 126 yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. Agel Langgeng adalah
salah satu perusahaan permen dan biskuit terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1991.
PT. Fastrata Buana Merupakan distributor consumer goods Kapal Api Group. PT. Santos
Premium Krimer merupakan produsen krimer yang berorientasi untuk menyediakan kepada
industri – industri consumer goods. Dan terakhir, PT. Sulotco Jaya Abadi merupakan produsen
penghasil kopi Arabica Toraja yang menjunjung kulaitas produksi biji kopi Arabika
Rantekarua Toraja.
Perkebunan kopi di Toraja yang merupakan daerah operasional PT. Sulotco Jaya Abadi
adalah perkebunan peninggalan Belanda. Pada tahn 1928, Belanda mengelola tanah di Toraja
menjadi perkebunan kopi kemudian saat Indonesia merdeka tahun 1945, semua perkebunan
yang dikelola oleh Belanda dinasionalisasi pemerintah Indonesia. Dari banyaknya perkebunan
yang dinasionalisasi pemerintah, pemerintah memberikan Hak Guna Usaha (HGU)
perkebunan kopi kepada Kapal Api pada saat itu. Dari diberikannya Hak Guna Usaha (HGU)
tersebut, Kapal Api terus mengembangkan bisnisnya hingga saat ini memiliki kebun seluas 10
hektar dengan 10 varietas biji kopi. Secara umum, sistem budaya organik di PT. Sulotco seperti
berikut. Ternak kambing yang dipelihara oleh mitra menghasilkan kotoran, kotoran tersebut,
kulit gelondong, dan sekam kopi untuk menjadi pupuk bokashi. Pupuk Bokashi diaplikasikan
pada tanaman kopi dan pohon naungan. Pohon Lamtoro yang merupakan pohon naungan,
duannya digunakana untuk pakan kambing. PT. Sulotco Jaya Abadi sudah mempunyai
sertifikasi organik yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI), Japanese Agricultural Standard
(JAS), United States Department of Agricultural (USDA), dan sertifikat European Union (EU).
Pada bulan September – Oktober, daerah Toraja memiliki cuaca kemarau yang
menyebabkan tanaman kopi mengalami stres berat sehingga menghasilkan bunga. Pada bulan
oktober sampai november, terbentnuk biji kecil dalam jumlah sedikit. Dari bulan Desember
sampai April, terbentuk lebih banyak biji kceil. Dan pada mei sampia September akan
dilakukan panen. biji – biji kopi yang dipanen terdapat tiga jenis yaitu kopi komiditi, kopi
premium, dan kopi specialty. Setelah dipanen, biji kopi tersebut akan diproses lebih lanjut
hingga menjadi green bean. Beberapa proses yang dilakukan adalah dry process (natural
process), wet prosess (washed dry hull, washed wet hull, honey process), dan luwak process.

 Kesimpulan
1. PT. Kapal Api Global memiliki 6 unit bisnis yaitu PT. Santos Jaya abadi, Excelso
Multirasa, PT. Agel Langgeng, PT. Fastrata Buana, PT. Santos Premium Krimer, dan
PT. Sulotco Jaya Abadi.
2. biji – biji kopi yang dipanen terdapat tiga jenis yaitu kopi komiditi, kopi premium,
dan kopi specialty.
3. Proses biji kopi hingga menjadi green bean yaitu dry process (natural process), wet
prosess (washed dry hull, washed wet hull, honey process), dan luwak process.
 Komentar
1. Pembahasan menarik tapi kurang ilmiah
2.

Anda mungkin juga menyukai