Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
Sejak tiga dasa warsa terakhir peran Ibu dalam kehidupan keluarga
mengalami kemajuan pesat. Dorongan utamanya adalah tuntutan ekonomi.
Keluarga tidak bisa lagi mengandalkan para bapak untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara memadai. Untuk itu, para Ibu terpanggil untuk berperan,
mengambil alih peran bapak yang tak mampu mencukupi. Sementara, posisi Ibu
dalam rumah tangga juga mengalami perubahan, bahkan dengan cara drastis dan
radikal. Wewenang dan wibawa para ibu menanjak dalam keluarga. Mereka turut
memutuskan apa saja yang selama ini dipegang kaum bapak. Disamping itu,
pergeseran dalam kemampuan intelektual, khususnya tingkat pendidikan kaum
perempuan merupakan salah satu kunci perkembangan sekaligus masalah baru
dalam keluarga. Emansipasi dalam kehidupan sosial juga turut menentukan
hubungan harmonisasi antara bapak dan ibu serta anak-anak di rumah.
1.2 Tujuan
1.3 Masalah
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah terdapat ibu
hamil yang sedang hamil anak ke-5 telah dilakukan pemeriksaan HB pada
kegiatan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh mahasiswa poltekkes
kemenkes riau dan hasil pemeriksaan menunjukkan HB ibu 10 gr/dl, ibu
mengeluh sakit pinggang dan sudah berlangsung selama 2 minggu, ibu juga
masih merasa mual serta mengatakan kehamilanya sudah menginjak usia
kehamilan 7 bulan. Ibu mengatakan dirinya sudah 2 kali menguunakan KB tetapi
ke dua KB ini tidak cocok digunakan oleh ibu sehingga ibu tidak pernah
menggunakan KB lagi, ibu tinggal bersama suaminya, 4 orang anak, 1 orang
adik perempuan dan kedua orang tuanya, dalam sebuah rumah yang berukuran
lebih kurang 12 x 10 m2 , serta ibu mengatakan suaminya adalah seorang perokok
aktif dalam 1 hari dapat menghabiskan 2 bungkus rokok dalam satu hari satu
malam.
1.4 Manfaat
Pembinaan terhadap keluarga memberikan manfaat yang sangat berarti bagi
keluarga diantaranya menciptakan keluarga sadar akan kesehatan keluarganya
sendiri serta menghasilkan keluarga yang sehat, sejahtera dan harmonis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Fungsi psikologis adalah memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi
keluarga, memberikan perhatian diantara keluarga, memberikan
kedewasaan kepribadian anggota keluarga, serta memberikan identitas
pada keluarga (Mubarak, dkk 2009).
1. Peran Formal
e. Pencari nafkah yaitu peran yang dijalankan oleh orang tua dalam
memenuhi kebutuhan, baik material maupun non material anggota
keluarganya.
1. Definisi
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko
meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi
komplikasi kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal
umumnya. Penyebab kehamilan risiko pada ibu hamil adalah karena
kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi, rendahnya
status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Pengetahuan ibu
tentang tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat
memotivasinya untuk memeriksakan kehamilan secara rutin.
Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan hidup
sehat meliputi jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta
pentingnya istirahat cukup sehingga dapat mencegah timbulnya
komplikasi dan tetap mempertahankan derajat kesehatan yang sudah
ada. Umur seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila
wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk
mengalami komplikasi di bandingkan wanita yang hamil dibawah usia
reproduksi ataupun diatas usia reproduksi (Rikadewi,2010).
Anemia Ringan
Anemia Berat
1. Morfologi Eritrosit
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal
dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti
selubung/sel). Sel darah merah berupa cakram kecil bikonkaf, cekung
pada kedua sisinya, sehingga terlihat seperti dua buah bulan sabit yang
bertolak belakang dari sisi samping dengan diameter sekitar 7 mikron.
Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin
yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Eritrosit
terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks yang
mengandung
gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut, atom besi akan
tersambung
Dalam keadaan normal, bentuk sel darah merah dapat berubah – ubah,
sifat ini memungkinkan sel tersebut masuk ke mikrosirkulasi kapiler
tanpa kerusakan. Apabila sel darah merah sulit berubah bentuknya
(kaku), maka sel tersebut tidak dapat bertahan selama peredarannya
dalam sirkulasi (Handayani, dkk. 2008).
Sel darah merah (eritrosit) biasanya digambarkan berdasarkan
ukuran dan jumlah haemoglobin yang terdapat dalam sel seperti berikut ini:
1. Normositik, sel yang ukurannya normal.
3. Polikromasi