Anda di halaman 1dari 37

Diklat Perencanaan Jembatan

1
PONDASI JEMBATAN
 struktur paling bawah dari jembatan yang
meneruskan beban dari struktur atas dan bawah
jembatan ke tanah dibawahnya.

 Pondasi ini memegang peranan yang utama


terhadap kestabilan jembatan .

 pondasi tidak boleh turun, tergeser atau terguling.

 pondasi seharusnya didudukkan pada tanah


keras, atau dijepit pada tanah yang kokoh.
Kriteria Desain
1) Disarankan tidak menngunakan pondasi langsung pada daerah
dengan gerusan/scouring yang besar, jika terpaksa berikan
perlindungan pondasi terhadap scouring.
2) Hindari peletakkan pondasi pada daerah gelincir local atau gelincir
global, jika kepala jembatan harus diletakkan pada lereng sungai.
3) Hindari penyebaran gaya dari pondasi kepala jembatan jatuh ke
lereng/tebing sungai.
4) Gunakan pondasi sesuai dengan kondisi tanah dibawah kepala
atau pilar jembatan
5) Gunakan Faktor keamanan (Safety Factor) yang dapat
memberikan keyakinan terhadap ketahan pondasi.
Bila analisa menggunakan data tanah dari sondir, maka:
a. Untuk fondasi Tiang pancang, SF Point bearing = 3 dan SF Friction pile = 5
b. Untuk fondasi Sumuran dan pondasi dangkal SF Daya dukung tanah = 1,5~2, SF
Geser = 1,5 dan SF Guling = 1,5
Langkah – Langkah Perancangan Pondasi
1. Menentukan letak /posisi pondasi dibawah rencana Kepala
jembatan atau pilar,
2. Melakukan penyelidikan tanah.
3. Menentukan bentuk pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah
dibawah kepala dan pilar jembatan
4. Menentukan beban-beban yang bekerja dari kepala dan pilar
jembatan sebagai aksi
5. Melakukan perhitungan mekanika untuk mendapatkan gaya-gaya
dalam ,gaya luar dari tanah sebagai reaksi dan daya dukung
pondasi
6. Menentukan dimensi akhir dan pendetailan penampang
berdasarkan gaya-gaya dalam tersebut.
7. Kontrol ketahanan pondasi terhadap kemungkinan : geser, guling
dan penurunan.
Data – Data Perancangan
Pondasi
Data beban struktur bawah
Data Tanah Tempat Dudukan Pondasi.
1. Profil melintang sungai
2. Data geoteknik mektan yang berisi parameter tanah hasil uji
laboratorium yang berisi γ,φ,c, dan jenis tanah pada setiap
kedalaman ( Lanau / silt, lempung / clay, pasir/ sand, kerikil /
gravel, berongkal / boulder, hasil uji sondir yang berisi qs dan qb
pada setiap kedalaman, dan hasil uji penetrasi yang berupa nilai
N Spt. Pada setiap kedalaman.
3. Hidrologi dan pengaruh lingkungan yang berisi data permukaan
air tanah dan jenis zat-zat kimia yang ada di air tanah yang
dapat menyebabkan korosi pada pondasi.
Penyelidikan Tanah
1. Sondir ➼ Tahanan lekat dan tahanan ujung. ( qs dan qc )
2. Boring ➼ lapisan tanah dan karakteristiknya. ( h, jenis tanah, γ,φ,c)
3. SPT ➼ Tingkat kepadatan tanah pada kedalamam tertentu
Data – Data Perancangan Pondasi
1. Profil memanjang dan melintang sungai
2. Data geoteknik yang berisi stratigrafi tanah dan parameter tanah (
γ,φ,c dan qu ) ( qs , qb) ( N Spt)
3. Hidrologi dan pengaruh lingkungan
Jenis Pondasi
D 
Dangkal
Plat / Langsung ➱  B ≤ 1
D ≤5m
Sumuran
 D 
Dangkal➱  1 ≤ ≤ 5 
PONDASI B

Sumuran Dalam

Dalam Tiang Kayu /


Tiang Bor cerucuk
D > 5m
Tiang Baja
Tiang
Pancang
Tiang Beton
8
Jenis Pondasi ( lanjutan)

Pondasi Tiang
Tiang Pancang
langsung Bor
JENIS Sumur
& Beton Beton Beton
PONDASI an Baja Baja
sumuran Dalam Bertulan Prateka Bertula
dangkal profil H Pipa
g n ng
Dimensi
100 x 100 300 300 350 300
/Diameter
- 3000 sampai sampai sampai sampai sampai
Nominal
400 x 400 600 600 600 600
(mm)

Kedalaman
Maksimum 5 15 100 100 30 60 30
(m)

Beban mak
(kN) untuk
20000 20000 3750 3000 2400 3200 2000
keadaan
Batas
Persyaratan Pondasi Langsung
1. Kedalaman lap.
Pendukung ( tanah
keras) max 4 m dari
permukaan tanah.
2. Lap. Tanah
pendukung terbebas
dari pengaruh
penggerusan
3. Dasar pondasi
masuk kedalam lap
pendukung ( 1,00 ~
1,50 m)

Pondasi dangkal yang mendukung kep jembatan harus ditempatkan


kedalam kelandaian tebing sungai untuk memelihara daya dukung.
Persyaratan Pondasi
Langsung
 Jika pondasi
terpaksa harus
berdiri pada lapisan
batu yang tidak
memungkin kan
untuk digali, maka
harus dipastikan
bahwa batu tersebut
cukup besar dan
mampu menahan
pondasi, dan antara
pondasi dengan
lapisan batu
dibawahnya harus
dipasang penahan
geser.
KEKUATAN PONDASI
PERSYARATAN STRUKTUR
 pondasi harus kuat menerima beban- beban yang bekerja padanya dari aksi
dan reaksi
 Aksi : beban dari struktur bawah jembatan ( pilar dan kepala jembatan).
 Reaksi : beban dari perlawanan tanah.

PERSYARATAN KESETABILAN
 Pondasi tidak boleh bergerak atau berpindah dari kedudukannya, untuk itu
pondasi tidak boleh turun, terguling dan tergeser. Artinya pondasi harus
memiliki daya dukung yang kuat dan kedudukan yang kokoh. Agar pondasi
kuat dan kokoh dalam analisa diperlukan angka keamanan ( SF)

SF PONDASI
KETAHANAN PONDASI TERHADAP
DANGKAL DALAM
Daya Dukung 1,5 ~ 3 2~5
Geser 1,5 ~ 2 -
Guling 1,5 ~ 2 -
PONDASI DANGKAL / PONDASI LANGSUNG
DAYA DUKUNG ULTIMIT ( qu ) (t/m²)
qu untuk tanah padat dan tidak ada air
Jenis Rumus
Telapak qu =
Z
Menerus c.Nc + q.Nq + 0,5.γ.B.Nγ
Persegi 1,3.c.Nc + q.Nq + 0,4.γ.B.Nγ
Bulat 1,3.c.Nc + q.Nq + 0,3.γ.B.Nγ

qu untuk tanah lepas baik ada atau


tidak ada air nilai c diganti dengan c’
dan φ diganti dengan φ’
c, = 2
3 .c

Keterangan:
φ , = inv .tg . 2 3 .tg .φ
γ = berat volume tanah
Diskripsi: tanah padat φ > 35º q = γ.z
tanah lepas φ ≤ 35º c = Kohesi Tanah
q max = qa = qu / SF φ = sudut geser tanah
SF Daya dukung = 1,5 ~ 3 Nc, Nq, Nγ = faktor daya dukung tanah
PONDASI DANGKAL ( 1 ~ 5 m )
DAYA DUKUNG ULTIMIT ( qu ) untuk tanah padat jenuh air ( air tanah
mencapai dasar pondasi) Jenis Rumus
Telapak qu =
qu
qa = Menerus 0,5 (c.Nc + q.Nq + 0,5.γ.B.Nγ )
SF Persegi 0,5 (1,3.c.Nc + q.Nq + 0,4.γ.B.Nγ )
Bulat 0,5 (1,3.c.Nc + q.Nq + 0,3.γ.B.Nγ )

DAYA DUKUNG IJIN ( qa ) untuk data hasil sondir qa = qc


20
( Pendekatan )
qc = tahanan ujung konus

DAYA DUKUNG ULTIMIT ( qa) untuk data hasil N Spt ( Pendekatan )

qu
qa =
5
qu = z.Nd
z = faktor daya dukung
Nd = nilai N Spt pada dasar pondasi
NILAI FAKTOR DAYA DUKUNG
PONDASI DANGKAL ( 1 ~ 5 m )

Apabila tanah yang diuji dengan triaksial test merupakan tanah


yang jenuh air maka c yang digunakan adalah cu, dan γ yang
digunakan adalah γsub,
dimana γsub = γsat - γw
Keterangan: cu = kuat geser tanah jenuh air / tanpa drinasi
γsub = berat isi tanah celup
γsat = berat isi tanah jenuh
γw = berat isi air
q = γsub.Z
Z = Kedalaman pondasi
B = lebar pondasi

Jenis Telapak Rumus : qu =…………(t/m²)


Plat menerus cu.Nc + q.Nq + 0,5.γsub.B.Nγ
Bujur sangkar 1,3.cu.Nc + q.Nq + 0,4.γsub.B.Nγ
Lingkaran 1,3.cu.Nc + q.Nq + 0,3.γsub.B.Nγ
Parameter tanah dari Sondir
Data sondir dari nilai tahanan ujung conus (qc) dapat digunakan untuk
menghitung pondasi dangkal dengan pendekatan , melalui korelasi qc
dengan parameter c, φ dan γ, dan nilai c dapat diambil sebesar 0.05 qc..
qa = daya dukung izin (kg/cm2)
qc = tahan ujung konus (kg/cm2)
Korelasi tahanan ujung dengan sudut geser

350

300
Tahanan Ujung Conus

250
(qc) ( kg/cm2)

200

150

100

50

0
0 10 20 30 40 50
Sudut Geser dalam tanah ( …O)
Korelasi sudut geser dalam tanah
dengan berat isi tanah non cohesive

45

Sudut geser dalam tanah (...0)


Parameter 40
35
30

tanah dari 25
20
15

Sondir 10
5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
BMS. 4-16 Berat isi tanah (ton/m3)

Korelasi kuat geser tanah


dengan berat isi tanah cohesive

1.6
Kuat geser (cu) (kg/cm2)

1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
BMS. 4-17 Berat isi tanah (ton/m3)
Parameter tanah dari N.SPT
korelasi nilai N SPT dengan nilai c ,φ dan γ.
Korelasi nilai N SPT.
dengan sudut geser dalam tanah

60 N
Pendekatan : c =
50 10
40
Nilai N SPT

30

20

10

0
0 10 20 30 40 50
Sudut geser dalam ( )
PONDASI SUMURAN (CAISSON)
Kekuatan mengandalkan
DANGKAL daya dukung dasar ponasi
0~5M Lekatan dan tekanan tanah aktif
boleh diabaikkan
PONDASI
SUMURAN Kekuatan mengandalkan
DALAM - daya dukung dasar pondasi
5 ~ 15 M - Lekatan tanah cohesive
- tekanan tanah aktif

- DIBUAT PER SEGMENT


- ANTARA SEGMEN DIPASANG ALAT
BETON SAMBUNG.
PRA CETAK - TANAH DIGALI SETALAH SEGMENT
DIPASANG
- PENGECORAN PLAT DASAR
PEMBUATAN
SUMURAN
- TANAH DIGALI
- PEMBUATAN PLAT DASAR
BETON - PEMASANGAN TULANGAN
COR DITEMPAT - PEMASANGAN BEGESTING
- PENGECORAN
PONDASI SUMURAN BETON PRACETAK
PONDASI SUMURAN BETON COR DITEMPAT
Daya Dukung Pada Tanah homogen
B
Pondasi tidak
Q u = q u . Ab (to n )
terjepit
Ab = 1
4 .π . B 2 ( m 2 )
Lapisan Tanah
Qu
Z Cohesive Qa =
Lunak sekali SF
S F = 1, 5 ~ 3

Data Nilai c
Tanah Cohesive
Sondir (qc) qc/20
qu = 1,3.c.Nc + γ .Z (ton/m ) 2
N Spt N/10

KEPADATAN TANAH φ C (kg/cm2) CA (kg/cm2)

Lunak sekali / sangat lepas <300 0 ~ 1,25 0 ~ 1,25


Lunak / lepas 300 ~350 1.25 ~ 2,40 1.25 ~ 2,30
Agak kenyal / agak padat 350 ~400 2,40 ~ 4,80 2,30 ~ 3,60
B Kenyal / padat 400 ~450 4,80 ~ 9,60 3,60 ~ 4,60
Keras / sangat padat >450 9,60 ~ 19,20 4,60 ~ 6,20
Daya Dukung Pada Tanah homogen
D

Lapisan tanah
campuran
(c dan φ)
Z CA CA Lunak s/d keras

pH
pH pH
Pondasi
terjepit
As = luas dinding sumuran
Tanah Campuran C dan NC padat Ab = luas dasar sumuran
Kll = keliling sumuran
 4( C .Z + PH .tgδ )  
Qu = (1,3.c.Nc +γ .Z.Nq + 0,3.γ .DN
. γ ) .Ab +  A .As (ton)
pH  D  
. γ ) .Ab +[(CA.Z + PH .tgδ ).Kll] (ton)
Qu = (1,3.c.Nc +γ .Z.Nq + 0,3.γ .DN

pH N0-. JENIS TANAH Tg. δ (beton)


pH 1 Batuan 0,7
2 krikil kepasiran 0,55~0,6
pH  φ 3 Pasir kelanauan 0,45~0,55
Ka = tg  450 − 
2

 2 4 Pasir halus 0,35~0,45


PH = 2 .γ .Z .Ka
1 2
5 Lempung 0,3~0,35
Pondasi Sumuran dangkal pada
tanah dasar campuran padat
D

Pondasi
tidak terjepit

Lapisan Tanah qu = 1,3.c.Nc + γ .Z .Nq + 0,3. γ .D.N γ


Cohesive Z Qu = qu . Ab
Lunak sekali
γ1 Ab = 1
4 .π .D 2
Qu
Qa =
SF
SF = 1, 5 ~ 3

Tanah campuran Qu = [ (1, 3.c. Nc + γ 1 .Z . Nq + 0, 3. γ 2 .D. N γ ). Ab ] (ton )


C dan NC
γ2 Jika air tanah pada dasar pondasi
Qu = 0.5 [ (1, 3.c. Nc + γ 1 .Z . Nq + 0, 3. γ 2 .D . N γ ). Ab ] (ton )
D
atau
Qu = [ (1,3.cu .Nc + γ 1.Z .Nq + 0,3. γ 2 sub .D.N γ ). Ab ] (ton)
Pondasi Sumuran dalam pada tanah
berlapis
D

Lapisan tanah
Cohesive
Lunak ~ seadang
Z c1, γ1 Z1
CA CA Pondasi
terjepit

c2, pH1
pH2 Z2
φ2 , γ2
pH pH
PH1 = tekanan tanah aktif akibat tanah setinggi Z1
Tanah Campuran C dan NC padat,
PH2 = tekanan tanah aktif oleh tanah setinggi Z2
pH PH = PH1 + PH2

pH pH
PH1 = γ1.Z1.Z2 .Ka2 PH 2 = 12 .γ 2 .Z22 .Ka2

 φ 
Ka = tg 2  450 − 2 
 2
pH
Qu = (1,3.c2 .Nc2 + γ 1.Z1.Nq2 + γ 2 .Z2 .Nq2 + 0,3.γ 2 .D.Nγ 2 ) . Ab +
As1 = luas dinding sumuran
setinggi z
 4 ( CA .Z1 )    4 ( PH .tgδ )   As2 = luas dinding sumuran
  . As1  +   . As2  (ton) setinggi z2
 D    D  
Ab = luas dasar sumuran
TIANG PANCANG DAN TIANG BOR (6~100 m)
Perhitungan daya dukung Pondasi dari data Boring
D
Nilai Nc

25

Perbandingan kedalaman dan dimeter


Lapisan 20

Tanah 15
Ab = 1 4 .π .D 2

tiang ( Z/D )
Cohesive 10

Cu As = π .D.Z Ab = 1
4 .π .D 2
5 As = π .D.Z
Tanah tidak jenuh:  C dan γ 0
Z Qs Qs
Tanah jenuh:  Cu dan γ sat 0 2 4 6 8 10
Nilai Nc
BMS 4-31
Qu = Qb + Qs (ton)
Qu
Qa =
SF
SF = 1,5 ~ 2
Tanah kohesif : Qb = Cu.Nc. Ab (ton)
. Qs = Fc.Cu. As (ton)
Qb Cu = Kuat geser undrined ( ton/m 2 )
Nc = faktor daya dukung tanah cohesive
Ab = Luas penampang ujung tiang ( m 2 )
As = Luas selimut tiang (m 2 )
Fc = Faktor reduksi tanah cohesive BMS 4-32
Pondasi pada tanah Cohesive Jenuh yang menumpu pada
tanah campuran Cohesive (C) dan non cohesive (NC)
D Qu = Qb + Qs (ton) T a n a h k o h e s if :
Qa =
Qu
Q s =  . F c .C u . A s (to n )
SF
Lapisan SF = 1,5 ~ 2 T a n a h c a m p u ra n :
Tanah Q b = ( C u . N c . A b ) + ( γ sa t .Z . N q . A b ) (to n )
Cohesive
Cu
C u = K u a t g e s e r u n d ra in e d ( to n /m 2 )
Ab = 1 4 .π .D 2 N c , N q = F a k to r d a y a d u k u n g ta n a h
As = π .D.Z A b = L u a s p e n a m p a n g u ju n g tia n g ( m 2 )
Z Qs Qs
A s = L u a s s e lim u t tia n g (m 2 )
F c = F a k to r re d u k s i ta n a h c o h e s iv e

Nilai faktor daya dukung tanah Non Cohesive ( Nq)

200
Faktor dd tanah non cohesive (Nq)

180
160
140
Qb 120 Pondasi Tiang Pancang
100
80 Pondasi Tiang Bor
Tanah Campuran padat, 60
Cu dan NC 40
20
0
0 10 20 30 40 50
O
Sudut geser dalam tanah ( … )
Pondasi pada tanah campuran C dan NC
D
Nilai faktor adesi tanah Non Cohesive ( Ft)

1.6

Faktor adesi tanah non cohesive (Ft)


Lapisan 1.4
Tanah Pondasi tiang pancang
1.2
Cohesive
1
Z1 C1 ,γ1
0.8
Pondasi tiang bor
0.6
Qs Qs 0.4
0.2
PH1 0
0 10 20 30 40 50
Z2 O
Sudut geser dalam tanah ( … )
PH2
Daya dukung gesek :
Qs = ( Fc1.C1.Kll.Z1 ) + ( Fc2 .C2 .Kll.Z 2 ) + ( Ft.PH .Kll.) (ton)
Qu = Qb + Qs (ton) Daya dukung ujung :
Qb = (C2 .Nc2 . Ab) + ( γ 1.Z1 ) + ( γ 2 .Z 2 )  .Nq2 . Ab) (ton)
Qb Qu
Qa =
SF PH1 = γ 1.Z1.Ka.Z 2
Tanah Campuran SF = 1,5 ~ 2
C2 ,φ dan γ2 PH2 = 1
2 γ 2 .Z2 2 .Ka.

T a n a h tid a k je n u h :  C d a n γ (
Ka = tg 2 450 − φ
2 )
a n a h je n u h :  C u d a n γ s a t Cu = Kuat geser undrained ( ton/m 2 )
Ab = 1 .π . D 2 Nc, Nq = Faktor daya dukung tanah
4

A s = π . D .Z Fc = Faktor reduksi tanah cohesive


Pondasi pada tanah non cohesive
D (NC)
Qu = Qb + Qs (ton)
Qu
Qa =
Lapisan SF
Tanah
Z1
SF =1,5~ 2
Non Cohesive
φ ,γ1 Daya dukung gesek :
PH Qs = ( Ft.PH1.Kll ) +( Ft.PH 2.Kll ) + ( Ft.PH3.Kll.) (ton)
Qs Qs 1
Daya dukung ujung :
Permukaan air tanah Qb = ( γ1.Z1 ) + ( γ 2.Z2 ).Nq.Ab) (ton)

Lapisan
PH1 = 12 γ1.Z12.Ka.
Tanah
Z2
PH PH2 = γ1.Z1.Ka.Z2
Non Cohesive
(γ sat2 -γ w ) .Z22.Ka.
2

jenuh
PH3
PH3 = 1
2

( )
φ ,γsat2
Ka = tg2 450 −φ
2
Ab = 14 .π.D2 γ 2 jenuh = γ saturated
Qb Kll = π.D. Nq = Faktor daya dukung tanah
Tanah NC tidak jenuh:  γ Ab = Luas penampang ujung tiang ( m2 )
Tanah NC jenuh:  γ sat Kll = keliling tiang (m)
Parameter tanah
Untuk tanah lepas baik ada atau tidak ada air c, = 2 .c
nilai c dan φ’direduksi , diganti dengan c’ dan φ’
3

: φ , = inv.tg . 2 3 .tg .φ

Parameter-parameter tanah untuk perhitungan pondasi dalam dapat


menggunakan parameter-parameter dibawah ini.

Parameter rencana tiang untuk tanah tidak kohesif

Kondisi Tanah NC Ft Nq

Tiang Tiang Tiang Tiang


Konsistensi N-SPT
Pancang Bor Pancang Bor

Lepas 0-10 0.8 0.3 60 25


Sedang 10-30 1 0.5 100 60
Padat 30-50 1.5 0.8 180 100
Parameter tanah
Parameter rencana tiang untuk tanah kohesif
Kondisi tanah kohesif Kuat geser undraind Koefisien terganggu
Cu (Kpa) Fc
Konsistensi Nilai N

Sangat Lembek 0-2 0-10 1.0


Lembek 2-4 10-25 1.0
Sedang 4-8 25-45 1.0
45-50 1.0-0.95
Kenyal 8-15 50-60 0.95-0.8
60-80 0.8-0.65
80-100 0.65-0.55
Sangat kenyal 15-30 100-120 0.55-0.45
120-140 0.45-0.4
140-160 0.4-0.36
160-180 0.36-0.35
180-200 0.35-0.34
Keras/Teguh >30 >200 0.34
Perhitungan daya dukung Pondasi dari data Sondir dan N.SPT

DATA SONDIR
The picture can't be display ed.
Qu = Qb + Qs = qc. Ab + qs.Kll.
Qu
Qa = , SF = 3 ~ 5
SF
qc = nilai tahanan konus ( kg / cm 2 )
qs = nilai jumlah hambatan lekat / friksi ( kg / cm)
Qs Qs Ab = luas penampang tiang (cm 2)
Kll = keliling tiang ( cm )

N = Nilai rata-rata N berjarak 4D dibawah


1
N = Nilai rata-rata N berjarak 10D diatas ujung tiang
2
Ns = Nilai rata-rata N pada lapisan pasir
Qb
Nc = Nilai rata-rata N pada lapisan lempung
DATA N SPT Ab = Luas penampang ujung tiang (cm2 )
Ns Nc Kll = Keliling tiang (cm)
Qu =30.N . Ab + .Kll.Ls + .Kll.Lc
5 2 Ls = Panjang tiang pada lapisan pasir (cm)
Qu Lc = Panjang tiang pada lapisan lempung(cm)
Qa = , SF = 3 ~ 5
SF
Efisiensi Grup Tiang
Untuk kelompok tiang yang daya dukung utamanya mengandalkan
tahanan gesek, harus dilakukan evaluasi efesiensi daya dukung
kelompok tiang, dan disarankan jarak as antara tiang lebih dari tiga
diameter tiang.

dimana θ = arc tg (D/k)


m = Jumlah tiang dalam arah
sumbu x
n = Jumlah tiang dalam arah
sumbu y
D = diameter tiang
k = jarak antara tiang
Pilar Balok – Cap Tiang Sederhana

Lebar balok cap


Panjang balok cap Lebar balok cap
.

Jarak kebebasan samping


.
minimum 600 mm tipikal
Penempatan tiang diatas
dasar sungai menyebabkan
perilaku tidak daktail
selama gempa

Permukaan gerusan rencana

1
35
Kedalaman jepit
Untuk tiang pancang yang cup pile nya diatas permukaan tanah harus
diperhitungkan kedalaman jepitnya
DL+ LL
T. Eq

h
Dasar laut
Kh = koefisien lateral subgride
1/ Kh = 0,15 N
β N = nilai SPT
Kedalaman jepit N = dicoba-coba untuk kedalaman
tertentu
kh.D D = diameter / ukuran tiang
β= 4 E = elastisitas material
4 EI I = Momen Inertial tiang
JENIS TANAH Kh ( lb/in2) Kh ( kg/cm2)
Pasir halus kelanauan 300 ~ 350 21 ~ 24
Pasir sedang 300 ~ 450 21 ~ 31
Lempung lembek 350 ~ 500 24 ~34
Pasir padat dan lempung 1500 ~ 2000 103 ~ 138

Anda mungkin juga menyukai